SlideShare a Scribd company logo
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
(Pendalaman Materi Diklat Guru Bimbingan dan Konseling Madrasah pada Kementerian Agama
)
Oleh: Muh. Afroji
Abstrak
Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan masyarakat Indonesia dan merupakan
penunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan yang berlandaskan agama Islam, selain
itu juga merupakan wahana untuk ikut serta mengatasi pergeseran dan perubahan nilai-nilai
negatif yang mungkin muncul pada masa era globalisasi ini.
Hal itulah yang menjadi dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di Madrasah, selain adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan
lainnya, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya pelayanan bimbingan terhadap
peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-
spiritual).
Tulisan ini menyajikan beberapa jenis layanan bimbingan konseling yang dapat dilaksanakan di
sekolah/madrasah oleh guru pembimbing di madrasah.
Kata Kunci: Layanan bimbingan dan konseling
A. Pendahuluan
Dalam pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, yang termaksud dalam kurikulum
SMU tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dijelaskan bahwa Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan
pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta
menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan
dalam rangka mengenal lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal obyektif lingkungan,
baik lingkungan sosial dan Iingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu
secara positif dan dinamis pula.
Bimbingan adalah proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam memahami
dirinya (bakat, minat, kemampuan) dan lingkungan agar mampu membuat keputusan sehingga
tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan masyarakat.
Bimibingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara umum dan
memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan di madrasah.
Untuk membantu individu (peserta didik) ke arah tersebut, pembimbing/ konselor madrasah
perlu juga memahami lebih mendalam terkait layanan bimbingan dan konseling di madrasah.
B. Jenis-jenis layanan bimbingan
Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar berhasil
dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa
untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. (Tohirin, 2009:12)
Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu kegiatan bimbingan dan konseling
disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran
layanan (klien), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan
tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan
bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing komponen layanan
diperlukan strategi implementasi program.
Depdiknas (2008:224-230) menguraikan strategi pelaksanaan program untuk masing-masing
layanan sebagai berikut:
1. Pelayanan dasar
a. Bimibingan Klasikal
Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para
peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para
peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah
pendapat).
b. Pelayanan Orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan ligkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan
orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi
di Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling,
program ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.
c. Pelayanan Informasi
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik
melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik,
seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet).
d. Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok
kecil (5 s.d 10 orang atau 8 – 12 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan
minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah
masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti cara-cara belajar yang
efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola sterss.
e. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan
ligkugan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik
tes maupun non tes.
2. Pelayanan responsif
a. Konseling Individual dan Kelompok Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-
tugas perkembnagannya. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu untuk
mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan
pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual
maupun kelompok.
b. Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka
sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih
berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal
adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas),
kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.
c. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang
peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan
masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh
guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya: (a) menciptakan iklim sosio-emosiaonal kelas
yang kondusif bagi belajar peserta didik; (b) memahami karakteristik peserta didik yang unik dan
beragam; (c) menandai peserta didik yang diduga bermasalah; (d) membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; (e) mereferal
(mengalihtangankan) peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing; (f) memberikan informasi yang up to date tentang kaitan mata
pelajaran dengan bidang kerja yang diminati peserta didik; (g) memahami perkembangan dunia
industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta didik
tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja);
(h) menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosiaonal, sosial, maupun moral-
spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur Central” bagi peserta didik; dan (i)
memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara
efektif.
d. Kolaborasi dengan Orang tua
Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting
agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah/ madrasah,
tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling
memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya
mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi
peserta didik. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa
upaya, seperti: (a) kepala sekolah/madrasah atau komite sekolah/ madrasah mengundang para
orang tua untuk datang ke sekolah/ madrasah (minimal satu semester satu kali), yang
pelaksanaannya dapat bersamaan dengan pembagian rapor, (b) sekolah/madrasah memberikan
informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar atau peserta didik, dan (c)
orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah/ madrasah, terutama
menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.
e. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah/madrasah
Yaitu berkaitan dengan upaya sekolah/madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur
masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Jalinan
kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak (a) instansi pemerintah, (b) instansi swasta, (c)
organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), (d) para ahli
dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dan dokter, (e) MGBK
(Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), dan (f) Depnaker (dalam rangka analisis bursa
kerja/lapangan pekerjaan).
f. Konsultasi
Konselor melayani pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan
sekolah/madrasah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan
bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif
bagi perkembangan peserta didik, melakukan referal, dan meningkatkan kualitas program
bimbingan dan konseling.
g. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap
peserta didik yang lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan
latihan atau pembinaan oleh konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai
mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Di samping itu dia juga berfungsi sebagai
mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang kondisi,
perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan
atau konseling.
h. Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan untuk membahas permaslahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas
dan tertutup.
i. Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik tertentu yang
sedang ditangani, dalam upaya mengentaskan masalahnya, melalui kunjungan ke rumahnya.
3. Perencanaan individual
Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan
data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas
perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian
diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, an pengarahan dirinya secara
positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui
pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati
posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karier yang diperolehnya
untuk (1) merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang
pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2)
melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan (3)
mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.
4. Dukungan sistem
1) Pengembangan Profesi
Konselor secara terus menerus berusaha untuk memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya melalui (a) in-service training, (b) aktif dalam organisasi profesi, (c) aktif dalam
kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop (lokakarya), atau (d) melanjutkan studi
ke program yang lebih tinggi (Pascasarjana).
2) Manajemen Program
Program pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara, dan
tercapai bila tidak memiliki suatu sistem manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara
jelas, sistematis, dan terarah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling harus ditempatkan
sebagai bagian terpadu dari seluruh program sekolah/madrasah dengan dukungan wajar dalam
aspek ketersediaan sumber daya manusia (konselor), maupun sarana, dan pembiayaan.
3) Riset dan Pengembangan
Strategi: melakukan penelitian, mengikuti kegiatan profesi dan mengikuti aktifitas peningkatan
profesi serta kegiatan pada organisasi profesi.
C. Penutup
Bimbingan dan konseling di madrasah merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal, sehingga peserta didik tersebut
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling meliputi dukungan sistem, perencanaan individual,
pelayanan dasar, dan pelayanan responsif.
Daftar Pustaka
Depdikbud. 1994. Juklak Bimbingan dan Konseling. Depdikbud. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Direktorat
Tenaga Kependidikan. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Nasional. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan
Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Depdinas. Jakarta.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada
Zainal Aqib. 2012. Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bandung. Penerbit Yrama
Widya
Source: http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=187

More Related Content

What's hot

BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDBIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
PUSPITA RATNA
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
Gita Paramitha
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
roikha11
 
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Andik Treis Tianto
 
Bimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolahBimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolah
rayyan nafiz
 
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BKPpt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
280395
 
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarPentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarIntan Irawati
 
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Avidia Sarasvati
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Zakki Nurul Amin
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
Kurniayuli
 
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutanBimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutanniki_ws
 
Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2irayuliani16
 
Pembelajaran berbasis bimbingan konseling
Pembelajaran berbasis bimbingan konselingPembelajaran berbasis bimbingan konseling
Pembelajaran berbasis bimbingan konselingVischa Wilara
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
Imam Sutisna
 
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Ana Onana
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
dwilaksmid
 
13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri
Kary Adi
 
13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)
Kary Adi
 

What's hot (20)

BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDBIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
 
Bimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolahBimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolah
 
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BKPpt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
 
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarPentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
 
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
 
13
1313
13
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
 
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutanBimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
 
Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2
 
Pembelajaran berbasis bimbingan konseling
Pembelajaran berbasis bimbingan konselingPembelajaran berbasis bimbingan konseling
Pembelajaran berbasis bimbingan konseling
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri
 
13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)
 
3. pengembangan diri
3. pengembangan diri3. pengembangan diri
3. pengembangan diri
 

Similar to Jenis layanan bk

Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
Iwan Siajabo
 
Bk3 power point
Bk3 power pointBk3 power point
Bk3 power point871939
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Ricky Ramadhan
 
Panduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan DiriPanduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan Dirismpbudiagung
 
Panduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diriPanduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan dirislametwdt
 
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptxpola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
DaniRizki2
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanSepti Ratnasari
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakattuti Oktaviani
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
Rubianto Cure
 
Modul Strategi Implementasi Layanan BK.pptx
Modul Strategi Implementasi Layanan BK.pptxModul Strategi Implementasi Layanan BK.pptx
Modul Strategi Implementasi Layanan BK.pptx
Khaerul26
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
SMPN 4 Kerinci
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
burhan to
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
Taufiq Siregar
 
KONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIF
KONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIFKONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIF
KONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIF
Muslikahfipunnes
 
13.ppt
13.ppt13.ppt
13.ppt
MahrusSoleh
 
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengahPanduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
ReniAnwar
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
ssuserbe343e1
 

Similar to Jenis layanan bk (20)

Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 
Bk3 power point
Bk3 power pointBk3 power point
Bk3 power point
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4
 
Panduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan DiriPanduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan Diri
 
Panduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diriPanduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diri
 
PENGEMBANGAN DIRI
PENGEMBANGAN DIRIPENGEMBANGAN DIRI
PENGEMBANGAN DIRI
 
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptxpola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
 
Modul Strategi Implementasi Layanan BK.pptx
Modul Strategi Implementasi Layanan BK.pptxModul Strategi Implementasi Layanan BK.pptx
Modul Strategi Implementasi Layanan BK.pptx
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
KONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIF
KONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIFKONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIF
KONSEP DASAR PROGRAM BK KOMPREHENSIF
 
13.ppt
13.ppt13.ppt
13.ppt
 
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengahPanduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 

Jenis layanan bk

  • 1. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling (Pendalaman Materi Diklat Guru Bimbingan dan Konseling Madrasah pada Kementerian Agama ) Oleh: Muh. Afroji Abstrak Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan masyarakat Indonesia dan merupakan penunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan yang berlandaskan agama Islam, selain itu juga merupakan wahana untuk ikut serta mengatasi pergeseran dan perubahan nilai-nilai negatif yang mungkin muncul pada masa era globalisasi ini. Hal itulah yang menjadi dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Madrasah, selain adanya landasan hukum, undang-undang atau ketentuan lainnya, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya pelayanan bimbingan terhadap peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral- spiritual). Tulisan ini menyajikan beberapa jenis layanan bimbingan konseling yang dapat dilaksanakan di sekolah/madrasah oleh guru pembimbing di madrasah. Kata Kunci: Layanan bimbingan dan konseling A. Pendahuluan Dalam pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, yang termaksud dalam kurikulum SMU tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dijelaskan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan Iingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Bimbingan adalah proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam memahami dirinya (bakat, minat, kemampuan) dan lingkungan agar mampu membuat keputusan sehingga tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Bimibingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara umum dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan di madrasah. Untuk membantu individu (peserta didik) ke arah tersebut, pembimbing/ konselor madrasah perlu juga memahami lebih mendalam terkait layanan bimbingan dan konseling di madrasah.
  • 2. B. Jenis-jenis layanan bimbingan Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. (Tohirin, 2009:12) Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu kegiatan bimbingan dan konseling disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan (klien), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu. Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing komponen layanan diperlukan strategi implementasi program. Depdiknas (2008:224-230) menguraikan strategi pelaksanaan program untuk masing-masing layanan sebagai berikut: 1. Pelayanan dasar a. Bimibingan Klasikal Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat). b. Pelayanan Orientasi Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan ligkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah. c. Pelayanan Informasi Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). d. Bimbingan Kelompok Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d 10 orang atau 8 – 12 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan
  • 3. minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola sterss. e. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi) Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan ligkugan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes. 2. Pelayanan responsif a. Konseling Individual dan Kelompok Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas- tugas perkembnagannya. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. b. Referal (Rujukan atau Alih Tangan) Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis. c. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya: (a) menciptakan iklim sosio-emosiaonal kelas yang kondusif bagi belajar peserta didik; (b) memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragam; (c) menandai peserta didik yang diduga bermasalah; (d) membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; (e) mereferal (mengalihtangankan) peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing; (f) memberikan informasi yang up to date tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati peserta didik; (g) memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta didik tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja); (h) menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosiaonal, sosial, maupun moral- spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur Central” bagi peserta didik; dan (i) memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.
  • 4. d. Kolaborasi dengan Orang tua Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah/ madrasah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi peserta didik. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti: (a) kepala sekolah/madrasah atau komite sekolah/ madrasah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah/ madrasah (minimal satu semester satu kali), yang pelaksanaannya dapat bersamaan dengan pembagian rapor, (b) sekolah/madrasah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar atau peserta didik, dan (c) orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah/ madrasah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya. e. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah/madrasah Yaitu berkaitan dengan upaya sekolah/madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak (a) instansi pemerintah, (b) instansi swasta, (c) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), (d) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dan dokter, (e) MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), dan (f) Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan). f. Konsultasi Konselor melayani pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah/madrasah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukan referal, dan meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. g. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation) Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik yang lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Di samping itu dia juga berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konseling. h. Konferensi Kasus
  • 5. Yaitu kegiatan untuk membahas permaslahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup. i. Kunjungan Rumah Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik tertentu yang sedang ditangani, dalam upaya mengentaskan masalahnya, melalui kunjungan ke rumahnya. 3. Perencanaan individual Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, an pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Konseli menggunakan informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karier yang diperolehnya untuk (1) merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2) melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan (3) mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya. 4. Dukungan sistem 1) Pengembangan Profesi Konselor secara terus menerus berusaha untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya melalui (a) in-service training, (b) aktif dalam organisasi profesi, (c) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop (lokakarya), atau (d) melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi (Pascasarjana). 2) Manajemen Program Program pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling harus ditempatkan sebagai bagian terpadu dari seluruh program sekolah/madrasah dengan dukungan wajar dalam aspek ketersediaan sumber daya manusia (konselor), maupun sarana, dan pembiayaan. 3) Riset dan Pengembangan
  • 6. Strategi: melakukan penelitian, mengikuti kegiatan profesi dan mengikuti aktifitas peningkatan profesi serta kegiatan pada organisasi profesi. C. Penutup Bimbingan dan konseling di madrasah merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal, sehingga peserta didik tersebut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling meliputi dukungan sistem, perencanaan individual, pelayanan dasar, dan pelayanan responsif. Daftar Pustaka Depdikbud. 1994. Juklak Bimbingan dan Konseling. Depdikbud. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Direktorat Tenaga Kependidikan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Nasional. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Depdinas. Jakarta. Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Zainal Aqib. 2012. Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bandung. Penerbit Yrama Widya Source: http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=187