Dokumen tersebut membahas konsep dasar akuntansi manajemen, perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan, analisis perhitungan biaya variabel dan biaya absorpsi, pelaporan segmen, penetapan harga transfer, analisis biaya-volume-laba, dan latihan soal untuk persiapan UTS.
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Teks tersebut membahas tentang analisis cost volume profit (CVP) dan bagaimana analisis tersebut dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Secara singkat, CVP menganalisis hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba dengan mempertimbangkan biaya tetap dan variabel serta titik impas untuk menentukan volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba.
1. Analisis biaya volume laba (KVL) digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan volume penjualan terhadap laba. 2. Terdapat beberapa pendekatan untuk menentukan titik impas yaitu pendekatan laba operasi, marjin kontribusi, dan grafik. 3. Struktur biaya perusahaan mempengaruhi tingkat leverage operasi dan risiko perusahaan.
Klasifikasi biaya digunakan untuk berbagai tujuan seperti penentuan harga jual, penilaian profitabilitas, dan pengendalian pengeluaran. Biaya diklasifikasikan berdasarkan sifatnya (tetap, variabel, campuran), hubungannya dengan produksi (primer, konversi), departemen terjadinya (produksi, pemasaran), dan periode dibebankannya (modal, biaya). Klasifikasi biaya memberikan informasi penting bagi pengambilan keputusan.
Presentasi seminar manajemen keuangan membahas analisis break even point untuk menentukan titik impas suatu perusahaan. Analisis ini menggunakan pendekatan persamaan dan grafis dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya tetap, biaya variabel, harga jual, dan volume penjualan. Analisis break even point berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen.
Dokumen tersebut membahas perbedaan pendekatan absorption costing dan variable costing dalam menentukan harga pokok produksi. Absorption costing memperlakukan semua biaya produksi termasuk biaya tetap sebagai bagian dari harga pokok produksi, sedangkan variable costing hanya memasukan biaya variabel sebagai bagian dari harga pokok produksi. Perbedaan pendekatan ini dapat mempengaruhi perhitungan laba bersih.
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Teks tersebut membahas tentang analisis cost volume profit (CVP) dan bagaimana analisis tersebut dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Secara singkat, CVP menganalisis hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba dengan mempertimbangkan biaya tetap dan variabel serta titik impas untuk menentukan volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba.
1. Analisis biaya volume laba (KVL) digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan volume penjualan terhadap laba. 2. Terdapat beberapa pendekatan untuk menentukan titik impas yaitu pendekatan laba operasi, marjin kontribusi, dan grafik. 3. Struktur biaya perusahaan mempengaruhi tingkat leverage operasi dan risiko perusahaan.
Klasifikasi biaya digunakan untuk berbagai tujuan seperti penentuan harga jual, penilaian profitabilitas, dan pengendalian pengeluaran. Biaya diklasifikasikan berdasarkan sifatnya (tetap, variabel, campuran), hubungannya dengan produksi (primer, konversi), departemen terjadinya (produksi, pemasaran), dan periode dibebankannya (modal, biaya). Klasifikasi biaya memberikan informasi penting bagi pengambilan keputusan.
Presentasi seminar manajemen keuangan membahas analisis break even point untuk menentukan titik impas suatu perusahaan. Analisis ini menggunakan pendekatan persamaan dan grafis dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya tetap, biaya variabel, harga jual, dan volume penjualan. Analisis break even point berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen.
Dokumen tersebut membahas perbedaan pendekatan absorption costing dan variable costing dalam menentukan harga pokok produksi. Absorption costing memperlakukan semua biaya produksi termasuk biaya tetap sebagai bagian dari harga pokok produksi, sedangkan variable costing hanya memasukan biaya variabel sebagai bagian dari harga pokok produksi. Perbedaan pendekatan ini dapat mempengaruhi perhitungan laba bersih.
Dokumen tersebut membahas penggunaan perhitungan biaya variable dan biaya absorpsi dalam evaluasi kinerja manajer dan pelaporan segmen. Perhitungan biaya variable lebih tepat untuk evaluasi kinerja karena laba akan selalu mengikuti perubahan penjualan, sedangkan perhitungan biaya absorpsi tidak selalu demikian. Pelaporan segmen berdasarkan biaya variable juga lebih baik karena dapat memisahkan biaya tetap menjadi langsung dan umum.
Dokumen tersebut membahas metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksi dan penyusunan laporan laba rugi. Metode ini hanya memasukkan biaya variabel ke dalam harga pokok sedangkan biaya tetap dibebankan langsung ke laba rugi. Hal ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk perencanaan laba, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan jangka pendek bagi manajemen.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
1. Makalah ini membahas analisis biaya dengan metode kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan variabel guna perencanaan jangka pendek dengan konsep variabel costing.
2. Studi kasus dilakukan pada dua perusahaan roti di Medan yang belum memisahkan biaya semi variabel, sehingga manajemen sulit mengetahui komponen biaya yang mempengaruhi laba.
3. Analisis menunjukkan ada hubungan antara vari
Dokumen tersebut membahas konsep akuntansi biaya dan pengertian biaya secara umum. Terdapat penjelasan mengenai tujuan akuntansi biaya, jenis-jenis biaya, dan penggolongan biaya berdasarkan berbagai kriteria seperti objek pengeluaran, fungsi, hubungan dengan produk atau departemen, dan perilaku biayanya."
Dokumen tersebut membahas metode costing variabel yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Metode ini memberikan informasi laba kontribusi yang berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya jangka pendek. Dokumen ini juga menjelaskan proses akuntansi costing variabel pada metode harga pokok pesanan dan proses serta contoh soal terkait metode-metode tersebut.
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...wardahmega
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi)
TUGAS KULIAH
NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN
NIM : 43219010100
MATKUL : MANAJEMEN KEUANGAN
1. Perencanaan dan pengendalian keuangan merupakan proses perencanaan dan implementasi rencana
keuangan untuk mencapai target penjualan dan laba dengan mempertimbangkan sumber daya yang
tersedia. Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang menutup biaya.
1. Dokumen ini membahas analisis varian untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan hasil aktual dan rencana.
2. Terdapat varian pendapatan, biaya, dan laba yang dihitung untuk setiap bagian perusahaan.
3. Analisis varian memberikan informasi mengenai penyebab perbedaan antara rencana dan kinerja aktual untuk memfasilitasi pengambilan keputusan manajemen.
Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi biaya yang mencakup pengertian, proses, penggolongan, dan metode penentuan biaya produksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatan dan penyajian biaya produksi, biaya dapat digolongkan berdasarkan objek, fungsi, hubungan dengan yang dibiayai, dan manfaatnya, serta metode penentuan biaya produksi meliputi full costing dan variable
Dokumen tersebut membahas penggunaan perhitungan biaya variable dan biaya absorpsi dalam evaluasi kinerja manajer dan pelaporan segmen. Perhitungan biaya variable lebih tepat untuk evaluasi kinerja karena laba akan selalu mengikuti perubahan penjualan, sedangkan perhitungan biaya absorpsi tidak selalu demikian. Pelaporan segmen berdasarkan biaya variable juga lebih baik karena dapat memisahkan biaya tetap menjadi langsung dan umum.
Dokumen tersebut membahas metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksi dan penyusunan laporan laba rugi. Metode ini hanya memasukkan biaya variabel ke dalam harga pokok sedangkan biaya tetap dibebankan langsung ke laba rugi. Hal ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk perencanaan laba, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan jangka pendek bagi manajemen.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
1. Makalah ini membahas analisis biaya dengan metode kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan variabel guna perencanaan jangka pendek dengan konsep variabel costing.
2. Studi kasus dilakukan pada dua perusahaan roti di Medan yang belum memisahkan biaya semi variabel, sehingga manajemen sulit mengetahui komponen biaya yang mempengaruhi laba.
3. Analisis menunjukkan ada hubungan antara vari
Dokumen tersebut membahas konsep akuntansi biaya dan pengertian biaya secara umum. Terdapat penjelasan mengenai tujuan akuntansi biaya, jenis-jenis biaya, dan penggolongan biaya berdasarkan berbagai kriteria seperti objek pengeluaran, fungsi, hubungan dengan produk atau departemen, dan perilaku biayanya."
Dokumen tersebut membahas metode costing variabel yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Metode ini memberikan informasi laba kontribusi yang berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya jangka pendek. Dokumen ini juga menjelaskan proses akuntansi costing variabel pada metode harga pokok pesanan dan proses serta contoh soal terkait metode-metode tersebut.
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...wardahmega
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi)
TUGAS KULIAH
NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN
NIM : 43219010100
MATKUL : MANAJEMEN KEUANGAN
1. Perencanaan dan pengendalian keuangan merupakan proses perencanaan dan implementasi rencana
keuangan untuk mencapai target penjualan dan laba dengan mempertimbangkan sumber daya yang
tersedia. Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang menutup biaya.
1. Dokumen ini membahas analisis varian untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan hasil aktual dan rencana.
2. Terdapat varian pendapatan, biaya, dan laba yang dihitung untuk setiap bagian perusahaan.
3. Analisis varian memberikan informasi mengenai penyebab perbedaan antara rencana dan kinerja aktual untuk memfasilitasi pengambilan keputusan manajemen.
Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi biaya yang mencakup pengertian, proses, penggolongan, dan metode penentuan biaya produksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatan dan penyajian biaya produksi, biaya dapat digolongkan berdasarkan objek, fungsi, hubungan dengan yang dibiayai, dan manfaatnya, serta metode penentuan biaya produksi meliputi full costing dan variable
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 1
KonsepDasar Akuntansi Manajemen (pertemuan1)
Tujuan pembelajaran agar mahasiswa memahami:
1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajemen
2. Mahasiswa mamahami persamaan dan perbedaan antara Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan
Definisi Akuntansi Manajemen
Supriyono:1987 dalam bukunya Akuntansi Manajemen mengungkapkan:
“Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan
laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam
rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,
pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian”.
Ronald M. Copeland dan Paul E. Dascher:1978 mengungkapkan:
“Akuntansi Manajemen adalah bagian dari Akuntansi yang berhubungan dengan identifikasi, pengukuran
dan komunikasi informasi akuntansi kepada internal manajemen yang bertujuan guna perencanaan,
proses informasi, penmgendalian dan pengambilan keputusan”.
2. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 2
Persamaan AkuntansiManajemen& AkuntansiKeuangan
Keduanya bersandar pada sistem informasi Akuntansi
Keduanya bersandar pada konsep pertanggungjawaban atau kepengurusan
Perbedaan AkuntansiManajemen& AkuntansiKeuangan
Faktor Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Tujuan Utama Pihak-pihak eksternal organisasi Pihak-pihak internal organisasi
Dasar penyusunan laporan Prinsip akuntansi yang diterima umum Biaya dan manfaat
Objek yang diukur dan
dikomunikasikan
Kondisi-kondisi dan kemampuan ekonomi
perusahaan secara keseluruhan
Prestasi para manejer pada berbagai
tingkatan organisasi
Orientasi laporan Orientasi masa lalu, penilaian historical
terhadap kemampuan ekonomi masa lalu
Orientasi masa depan, prediksi dengan
mempertimbangkan factor ekonomi dan non
ekonomi.
Jarak waktu pelaporan Kurang fleksibel, hanya laporan tahunan,
pelaporan tengah tahunan
Lebih fleksibel, dapat disusun dengan
jarak waktu lebih pendek atau lebih panjang
Bentuk laporan Bentuk ringkasan dan
berhubungandengan perusahaan sebagai
keseluruhan
Bentuk terinci,untuk setiap kegiatan ,
jenis produk, divisi daerah dan lainnya
Tingkat kesulitan Lebih mudah pada dasarnya
mengagungkan disiplin akuntansi
Lebih sulit, menggunakan multi disiplin
pengetahuan
Isi laporan Neraca, Laporan Rugi Laba, Perubahan
Modal dan Aliran Dana
Anggaran Laporan Biaya , Laporan Prestasi,
Laporan Analisis Khusus dan lain-lain
Tingkat presisis Presisi dan akurasinya lebih tinggi Presisi dan akurasinya lebih rendah kerena
yang penting cepat atau tepat twaktu
Sifat mandatory Bersifat mandatory mengikuti badan atau
penguasa tertentu
Tidak bersifat mandatory yang penting
manfaat informasi
3. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 3
Analisis dan Perbandingan Perhitungan Biaya Variabel dan Biaya
Absorpsi (pertemuan 2)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami perbedaan perhitungan biaya dengan metode biaya variabel dan metode biaya absorpsi
2. Mahasiswa mamlpu menganalisis hasil perhitungan baik dengan menggunakan metode biaya variabel maupun metode biaya absorpsi
Konsep yang mendasari perbedaan dalam perhitungan biaya variabel dan biaya absorpsi
Perbedaan dalam perhitungan laba berdasarkan perhitungan biaya varibel dan biaya absorpsi adalah pada
perlakuan terhadap biaya overhead tetap.
Perhitungan biaya varibel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variable dan tetap.
Perhitungan biaya variable (variable costing) membebankan hanya pada biaya manufaktur variable ke
Produk (Biaya Bahan Baku Langsung (BBL), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), Biaya Overhead Pabrik
Variabel BOP Varibel). Adapun Biaya Overhead Varibel Tetap diperlakukan sebagai Biaya Periode karena
BOP Tetap merupakan biaya kapasitas atau tetap ada dalam bisnis.
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya manufaktur ke Produk
termasuk BOP Tetap karena BOP Tetap merupakan biaya yang dapat diinventarisasi.
4. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 4
Format laporan Laba Rugi dengan Metode Biaya Variabel dan Metode Biaya Absorpsi
LABA RUGI
Metode Biaya Varibel
LABA RUGI
Metode Biaya Absorpsi
PENJUALAN xxxx
Dikurangi:
Harga Pokok Penjualan Varibel xxxx
B. Adm & Penjualan Varibel xxxx + (xxxx)
MARGIN KONTRIBUSI xxxx
Dikurangi:
BOP TetapB. Adm Tetap xxxx
B. Penjualan Tetap xxxx + (xxxx)
LABA BERSIH xxxx
PENJUALAN xxxx
Dikurangi:
Harga Pokok Penjualan (xxxx)
MARGIN KOTOR xxxx
Dikurangi:
Beban AdminBeban Penjualan (xxxx)
LABA BERSIH xxxx
5. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 5
Kesimpulan Analisis(pertemuan 3)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu mengerjakansoal terkait dengan materianlisis perhitungan dengan dua metode perhitungan
2. Mahasiswa mampu menganalisis hasil perhitungan dan dapat memberikankesimpulan
Mengerjakan soal
Kesimpulan Hasil Analisis
Jika PRODUKSI > PENJUALAN, maka Laba bersih ABSORPSI > laba bersih VARIBEL
Jika PRODUKSI < PENJUALAN, maka Laba bersih ABSORPSI < laba bersih VARIBEL
Jika PRODUKSI = PENJUALAN, maka Laba bersih ABSORPSI = laba bersih VARIBE
6. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 6
Pelaporan Segmen (pertemuan 4)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami laporan Laba Rugi Perusahaan dengan satu produk
2. Mahasiswa memahamilaporan Laba Rugi Perusahaan dengan multi produk (lebih dari satu produk)
Segmen adalah setiap entitas yang berorientasi laba di dalam organisasi. Laporan segmen
mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajer segmen.
Para manager perlu mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalam suatu perusahaan
agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan
eksistensi berkelanjutan dari setiap segmen, tingkat pendanaan, dan seterusnya.
Pelaporan segmen (segmented reporting) adalah pelaporan kontribusi laba dari
berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organsasi.
Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan perhitungan biaya variabel menghasilkan
evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada yang disusun
berdasarkan perhitungan biaya absorpsi.
7. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 7
Format Pelaporan Segmen
Segmen X Segmen Y Perusahaan
Penjualan
Dikurangi:
Beban Variabel
MarginKontribusi
Dikurangi:
Biaya Tetap Langsung
Margin Segmen
Dikurangi:
Biaya Tetap & Umum
Laba (Rugi) Bersih
xxxx
(xxxx) –
xxxx
(xxxx) –
xxxx
xxxx
(xxxx) –
xxxx
(xxxx) –
xxxx
xxxx
(xxxx) –
xxxx
(xxxx) –
xxxx
(xxxx) –
xxxx
8. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 8
Penetapan Harga Transfer(pertemuan 5)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami arti harga transfer
2. Mahasiswa memahamimanfaatdari harga transfer dan mampu memperbandingkanharga sebelum dan seterlah harga transfer ditetapkan.
Harga transfer (transfer price) adalah harga yang ditagihkan untukbarang yang ditranfer dari satu divisi ke
divisi lainnya.
Nilai barang yang ditransfer akan menjadi pendapatan bagi divisi yang menjual den menjadi biaya bagi
divisi yang membeli.
Harga yang dikenakan terhadap barang antara tersebut mempengaruhi laba operasional kedua divisi.
Karena kedua divisi dievaluasi menuruf profitabilitasnya, harga dikenakan terhadap barang intermediasi
dapat menjadi masalah yang sangat serius.
Harga pasar adalah harga transfer terbaik apabila barang intermediary yang diproduksi memiliki pasar
dengan persaingan sempurna.
Harga berdasarkan negosiasi dimana biaya kesempatan divisi penjualan dan divisi pembeli berbeda
dan mereka menetapkan harga batas atas dan batas bawah untuk harga transfer.
Harga transfer berdasarkan biaya mensyaratkan bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu
bentuk biaya
9. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 9
Analysis Biaya Volume Laba Cost-Volume-ProfitAnalysis (pertemuan
6 )
Tujuan pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat menentukan titik impas
2. Mahasiswa dapat menentukan jumlah unti yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
3. Mahasiswa mampu mengerjakan latihan soal untuk memantapkan pemahamannya
Analisis biaya volume laba (cost-volume-profit-analysis) CVP merupakan alat yang sangat berguna
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
Analisis biaya volume laba berisi informasi keuangan perusahaan diantaranya keterkaiatan antara
biaya, kuantitas barang yang terjual dan harga jual barang.
CVP dapat digunakan untuk mengatasi isu:
Jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas,
Dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan
Dampak kenaikan harga terhadap laba.
Analisis CVP juga memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitiavitas dengan
menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
TITIK IMPAS
Titik impas (break-even point) BEP adalah titik dimana total pendapatan sama
dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk menemukan titik
impas dalam unit maka harus memfokuskan pada laba operasi.
BEP (unit) = Biaya Tetap atau BEP(Penjualan) = Biaya Tetap……
Margin Kontribusi/unit Margin Kntribusi /Penjualan
10. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 10
Persamaan Laba Rugi
Laba operasi (operating income) adalah mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal
perusahaan. Laba operasi untuk menunjukkan laba atau laba sebelum pajak pernghasilan.
Laba bersih (net income) untuk menyatakan hasil dari laba operasi dikurangi pajak penghasilan
Laba Operasi = Pendapatan Penjualan – Beban Variabel – Beban Tetap
Laba Operasi = (Harga x Jumlah Unit Terjual) – (Biaya Variable per Unit x
Jumlah Unit Terjual) – Total Biaya Tetap
11. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 11
Latihan Soal & Evaluasi Materi UTS (pertemuan 7 )
Tujuan pembelajaran:
1. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang telah diberikan untuk persiapan UTS
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengerjakan beberapa latihan soal (baik pemahaman konsep maupun
hitungan) sebagai persiapan UTS
Contoh Soal
Suatu perusahaan salah satu divisinya memproduksi papan sirkuit yang dijual ke pasar eksternal
dengan harga $22. Divisi tersebut mampu menjual seluruh hasil produksinya dengan harga $22.
Saat ini Divisi menjual 1.000 unit per hari, dengna biaya produksi variable $12 per unit dan biaya
distribusi variable $2 per unit. Alternative lain papan sirkuit dapat dijual secara internal kepada
Divisi Mainina Elektronik perusahaan. Biaya distribusi sebesar $2 dapat dihindari apabila papan
sirkuit tersebut dijual secara internal. Divisi Mainan Elektronik juga berproduksi dengan kapasitas
penuh, memproduksi dan menjual 350 unit mainan per hari. Setiap mainan dikenakan harga $45
dengan biaya produksi variable $32. Beban penjualan varibel setiap mainan adalah $3 per unit.
Data produksi dan penjualan untuk masing-masing divisi diringkas sebagai berikut
Divisi Papan Divisi Mainan
Penjualan unit:
Per hari
Per tahun*
Data unit:
Harga Penjualan
Biaya variable:
Produksi
Penjualan
Biaya tetap tahunan
1.000
260.000
$22
$12
$2
$1.480.000
350
91.000
$45
$32
$3
$610.000
12. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 12
Manajer Divisi Papan dan Manajer Divisi Mainan membahas/bernegosisi mengenai penetapan harga
transfer. Pada awalnya Manajer Mainan menghendaki harga $20 dengan memperkirakan akan
mendapatkan laba tambahan $700 per hari. Ini artinya perusahaan akan menghasilkan keuntungan
tambahan sebesar $182.000 pada tahun yang akan datang. Dan ini diartikan akan ada penghematan
atas beban penjualan, transportasi dan penagihan sebesaar $2. Manajer Divisi Papan menawarkan
harga $21.50 per unit. Dengan harga tersebut diperkirakan bahwa Divisi Mainan akan meningkatkan laba
$175 per hari dan Divisi Papan mengungkapkan bahwa penghamatan terbesar dilakukan oleh divisinya.
Hal ini dinegosiasikan kembali oleh Divisi Mainan bahwa divisinya akan membeli 350 unit pada harga
$21,10 per unit. Dan ini diartikan bahwa hal ini akan menaikkan laba Divisi Papan $385 per hari dan
laba Divisi Mainan. Akhirnya mereka menyetujui kemudian menyusun kontraknya.
Dari soal tersebut:
Hitunglahlah Laporan Laba Rugi Sebelum ditetapkan harga tranfer
Hitunglahlah Laporan Laba Rugi Setelah ditetapkan harga tranfer
Buatlah analisa berdasarkan hasil perhitungan
13. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 13
Analisis Multiproduk (pertemuan 9 )
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami perbedaan perhitungan BEP antarasatu produk dengan multi produk
2. Mahasiswa memahamiperlunya penentuan bauran penjualan untuk multi produk
3. Mahasiswa mampu mengerjakan latiahan soal sebagaitugas
Multiproduk
Produk Tunggal pada laporan Laba Rugi terdiri atas satu produk dimana biaya tetapnya tidak dipisah
Multiproduk pada laporan Laba Rugi terdiri atas beberapa produk (lebih dari satu produk) dimana biaya
tetap dipisah menjadi biaya tetap langsung dan biaya tetap umum sehingga akan ada margin
segmen/margin produk.
Titik impas untuk multiproduk hanya menutupi biaya tetap langsung sementara biaya tetap umum belum
tertutupi.
Mengatasi masalah ini dengna mengonversi masalah multi plroduk menjadi bauran penjualan (kombinasi
relatif dari berbagai produk yang dijual oleh perusahaan.
Penentuan Bauran Penjualan
Penentuan bauran penjualan dapat dilakukan dengan dua cara:
Diukur daru unit yang terjual atau dalam bagian dari pendapatan
Diukur dari persentase dari total pendapatan yang dikntribusikan okleh masing-masing produk
14. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 14
Activity Based Costing (ABC)(pertemuan 10 )
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami sistem ABC
2. Mahasiswa memahamidan dapat memperbandingkan antarasistem tradisional (CVP) dengan sistem ABC
Sistem ABC adalah suatu sistem akuntansi yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan produk atau jasa.
Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) bertindak
sebagai penyebab dalam pengeluaran biaya pada suatu organisasi.
Total Biaya berdasarkan ABC, adalah:
Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Varivbel Per Unit x Jumlah Unit) + (Biaya Pengaturan x
Jumlah Pengaturan) + (Biaya Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa)
Laba Operasi berdasarkan ABC, adalah:
Laba Operasi = Total Pendapatan – (Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit)
+ (Biaya Pengaturan x Jumlah Pengaturan) + (Biaya Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa)
Unit Impas bersasarkan ABC, adalah:
Unit impas=[(Biaya tetap+(Biaya Pengaturan x Jumlah Pengaturan)+(Biaya Rekayasa x
Jumlah Jam Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa / (Harga Biaya Variabel per Unit)
15. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 15
Perbedaan penetapan harga pokok produk Tradisional dengan Activity Based
Costing
Metode Penentuanb Harga Pokok
Produk Tradisional
Metode Activity Based Costing
Tujuan Inventory level Product Costing
Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi, tahap
pengembangan
Fokus Biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung
Biaya overhead
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang
digunakan
Metode manual Komputer telekomunikasi
16. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 16
Manajemen Persediaan (pertemuan 11 )
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami manajeman persediaan (Just in Case)
2. Mahasiswa mampu dan mengetahui tentang EOQ, ROP, Safety Stock dan Lead Time
3. Mahasiswa mampu mengerjakan soal untuk memantapkanpemahamannya
Manajemen persediaan berkaitan erat dengan kemampuan perusahaan untuk memperoleh sisi kompetitif
untuk menghasilkan uang sekarang dan dimasa mendatang. Terdapat dua biaya utama yang berkaitan
dengan persediaan.
Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar maka biaya yang berkaitan
dengan persediaan adalah:
Biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan.
Contoh biaya asuransi untuk pengiriman.
Biaya penyimpanan (carryng cost) yaitu biaya-biaya untukmenyimpan persediaan. Contoh asuransi,
pajak persediaan.
Jika bahan baku atau barang diproduksi secara internal, maka biayanya terdiri atas biaya persiapan dan
biaya penyimpanan.
Biaya persiapan atau penyetelan (setup cost) adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan
fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi peroduk atau komponen tertentu. Contoh
biaya pekerja bagian produksi yang tidak terpakai, biaya uji coba produksi.
17. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 17
Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity)
Menghitung total biaya pemesanan adalah:
TC = PD/Q + CQ/2
= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan
TC Total biaya pemesanan (persiapan) dan biaya penyimpanan
P Biaya menempatkan pesanan dan peneriamaan pesanaan (atau biaya persiapan
pelaksanaan produksi)
D Jumlah permintaan tahunan yang diketahui
Q Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan (Atau ukuran lot produksi)
C Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun
18. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 18
Economic Order Quantity dan Reorder Point
Menghitung EOQ
Economic Order Quantity (kuantitas pesanan ekonomis) adalah model dari sebuah contoh system
persediaan yang didorong (push inventory system). Model ini sering juga disebut dengan just in case.
Artinya persediaan diawali dengan antisipasi permintaan di masa mendatang bukan reaksi terhadap
permintaan saat ini.
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Titik pemesanan kembali (reorder point) adalah titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus
dilakukan (atau persiapan dimulai). Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat
dimana persediaan hampir habis.
Tenggang waktu (lead time) adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan
ekonomis setelah pesanan dilakukan atau persiapan dimulai.
Menghitung Reorder Point (ROP)
ROP= Tingkat Penggunaan x Tenggang Waktu
C
PD
EOQ 2
19. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 19
Manajemen Persediaan Just In Time (pertemuan 12 )
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami konsep Just in time
2. Mahasiswa mampu membandingkan sistem persediaan just in case dengan just in time
Manufaktur JIT (just-in-time manufacturing) adalah suatu system berdasarkan tarikan permintaan yang
membutuhkan barang untuk ditarik melalui system oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam
system pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi
Pembelian JIT (JIT Purchasing) mensyaratkan pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan baku
tepat pada waktunya untuk produksi. Hubungan dengan pemasok adalah hal yang sangat penting.
JIT lebih dari sekedar system manajemen persediaan. Persediaan dipandang sebagai pemborosan, karena
persediaan mengikat sumber-sumber daya seperti kas, ruang dan tenaga kerja.
Tujuan JIT diantarnya:
Meningkatkan laba
Memperbaiki posisi bersaing perusahaan
20. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 20
Karakteristik Dasar JIT
JIT tidak menerima biaya persiapan (atau pemesanan). JIT menekan biaya-biaya sampai nol. Biaya
pemesanan dikurangi dengan cara mengembangkan hubungan yang erat dengan pemasok.
Memecahkan masalah kinerja jatuh tempo dengan mengurangi tenggang waktu secara dramatis
Kegagalan mesin, kecacatan bahan baku, ketidaktersediaan bahan baku merupakan alasan tradisional
memerlukan persediaan. Namun menurut JIT hal tersebut hanyalah menyamarkan dan menutupi
masalah saja bukan menyelesaikan masalah. JIT memecahkan masalah ini dengan cara menekankan pada
pemeliharaan, pengendalian kulitas dan membina hubungan yang tepat dengan pemasok (dengan EDI /
Electronic Data Interchange).
Keterbatasan JIT
Diperlukan waktu untuk membina hubungan yang baik dengan pemasok
Pengurangan penyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan
tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi (jika para pekerja merasa bahwa JIT sekadar cara
untuk lebih memeras mereka)
JIT menghadapi kemungkinan kekurangan barang
JIT bersedia menggantikan penjualan saat ini dengan risiko untuk mencapai jaminan penjualan masa
depan.
21. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 21
Balance Scorecard (pertemuan 13 )
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami konsep balance scorecard
2. Mahasiswa mampu menganalisis empat perspektif yang ada pada konsep balance scorecard
Balance Scorecard adalah system manajemen strategis yang mendefinisikan system akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance scorecard menerjemahkan misi dan strategi
organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu:
Perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dlam tiga
perspektif lainnya.
Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan
bersaing.
Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan
nilai pada pelanggan dan pemilik.
Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) mendefinisikan kemampuan
yang diperluakn oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan.
22. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 22
Peranan Ukuran Kinerja
Proses Penerjemaan Strategi
Visi dan Strategi
Keuangan Pelanggan Proses Infrastruktur
Tujuan
Ukuran
Target
Inisiatif
23. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 23
Kinerja dan Strategi
Menghubungkan Ukuran Kinerja dengan
Strategi
Peningkatan Kepuasan
Pelanggan
Peningkatan
Penjualan
Peningkatan
Pangsa Pasar
Peningkatan
Penjualan
Perancangan Ulang
Produk
Penurunan Unit
yg cacat
Pelatiahan
Kualitas
Infrastruktur
Proses
Pelanggan
Keuangan
24. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 24
Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity-Based
Management) (pertemuan 14)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami konsep ABM
2. Mahasiswa memahami hubungan antara ABC dengan ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah sustu pendekatan di seluruh system dan teritegrasi, yang
memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk
pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya.
Manajemen ini menekankan pada biaya sebagai aktivitas/ ABC dan anlisis nilai proses. Biaya berdasarkan
aktivitas, maksudnya meningkatkan keakuratan mengalokasikan biaya dengan pertama-tama menelusuri
biaya sebagai aktivitas – produk - pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut.
Analisis nilai produk menekankan pada analisis aktivitas yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa
aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan
aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberi nilai bagi
pelanggan.
ABM memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi
pelanggan adalah selisish antara apa yang pelanggan terima (realisasi untuk pelanggan) dengan apa yang
pelanggan serahkan (hal yang dikorbankan oleh pelanggan)
Manajemen biaya strategi adalah (Strategic cost management) adalah penggunaan data biaya untuk
mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Umumnya perusahaan memilih strategi kepemimpinan biaya (Cost
leadership) dan produk superior melalui diferensiasi produk.
Tujuan dari strategi kepemimpinan biaya adalah untuk memberikan nilai yang sama atau lebih baik bagi
pelanggan, dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing.
25. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 25
e-business (Bisnis Secara Elektronik) (pertemuan 15)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami konsep e-business
2. Mahasiswa mengetahui manfaat/peluang dan hambatan dari e-business
Bisnis secara elektronik (e-business) adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang
dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Perdagangan secara elektronik (e-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi.
e-business diharapkan tumbuh pesan dalam tahun-tahun mendatang. Bisnis dengan cara ini menyediakan
kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat
menurunkan biaya secara signifikan jika dibandingkan dengan transaksi yang menggunakan kertas. Para
akuntan menajemen perlu mengerti keuntungan, peluang dan resiko bisnis melalui elektronik ini
Manfaat/Peluang e-business
Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure)
Tidak terikat waktu dan tempat
Menurunkan biaya operasional (operational cost)
Melebarkan jangkauan (global reach)
Meningkatkan loyalitas pelanggan (customer loyalty)
Meningkatakan (supply management)
Memperpendek waktu produksi
Media promosi yang efektif
Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain)
26. Akuntansi Manajemen By Adeh
Ratna Komala 26
Hambatan/Kendala dalam Bisnis secara elektronik (e-business)
Persaingan yang sangat ketat
Banyak kriminalitas id internet
Budaya orang Indonesia yang merasa kurang nyaman berbelanja hanya dengan melihat katalog lproduk
Infrastruktur internet tidak merata
Jasa kurir tidka terjangkau pada daerah tertentu
Terbatasnya sambungan internet
Pencurian informasi rehasia yang berharga
Kerugian yang tidak terduga
Kehilangan kesemplatan bisnis karena gangguan pelayanan
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak
Faktor-faktor Penyebab Kegagalan e-business
Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak
Penerapan e-business tidak diikuti proses change management
Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
Buruknya infrastruktur komunikasi
Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan
Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
Kurangnya dukungan finansial
Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw)