1. Jauhilah Gaya Hidup Orang Kafir!
ﺍلﺤْ ﻤَْﺪَﻠِﻟہ ﻧﺤ مﻩُﺪَُﻭَﻧ ﻴﻪﻨﻌﺴﺘَُِْْﻭَُﻧ ﺴﺘَْغْفﻭَﻩﻧﺮ ﻌُﺫو ﺑِاﻠہلِ مِنْ شُرُوْرِ أنَْفسُِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعَْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ لله فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَه .ُ أشَهْدَ أﻥَْ لا ﺇلِهَ ﺇلِا لله وَحْدهَ لا شرَيِكَْ لهَ وَأشَهْدَ أﻥََّ مﺤَُمدَّﺍً عبَدْهُ وَرَسﻮُْلهُ ﺍلَلهَّمَُّ صَلِّ عَلىَ مُﺤَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُﺤَمَّدٍ وعلى آله وصﺤبه أجمﻌين
.ﺍ أيَهُّا ﺍلذَِّيْنَ ءَﺍمَنﻮُﺍ ﺍتقَّﻮُﺍ لله حَقَّ تقُاَتهِِ وَلا تمَُﻮْتنَُّ ﺇلِا وَأنَﺘمُْ مُّسْلمُِﻮْﻥَ
يَا أَيُّهَا ﺍلنَّاسُ ﺍتَّقُﻮْﺍ رَﺑَّكُمُ ﺍلَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَﺍحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَﺑَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًﺍ وَنِسَآءً وَﺍتَّقُﻮﺍ للهَ ﺍلَّذِيْ تَسَآءَلُﻮْﻥَ
.ﺑهِ وَﺍلْأرَْحَامَ ﺇﻥَِّ لله كَاﻥَ عَليَكْمُْ رَقيِبْاً
.ياَ أيَهُّاَ ﺍلذَِّيْنَ ءَﺍمَنﻮُﺍ ﺍتقَّﻮُﺍ لله وَقﻮُْلﻮُْﺍ قﻮَْلا سَدِيْدًﺍ. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَﻐْفِرْ لَكُمْ ﺫُنُﻮْﺑَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ للهَ وَرَسُﻮْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَﻮْزًﺍ عَظِيْمًا
أمَاَّ
أما ﻌﺑد : فإﻥّ أصدق ﺍلﺤديث كﺘاب لله وخير ﺍلهدى هدى ﺍلنبي &# 61554 ; وشر ﺍلأمﻮر مﺤدثاتها وكل مﺤدثة ﺑدعة وكل ﺑدعة
ضلالة وكل ضلالةفي ﺍلنار
Kaum muslimin rahimakumullahu …
Pada kesempatan yang penuh barakah ini, kami wasiatkan kepada diri kami sendiri juga kepada
segenap jama’ah kaum muslimin, agar senantiasa bertaqwa kepada Allah. Marilah kita
mengindahkan perintah Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauh dari segala larangan-Nya, karena semua itu merupakan urgensi dari ketaqwaan. Dengan
ketaqwaan, Allah akan memberikan keselamatan di dunia dan di akhirat; di dunia memperoleh
kebahagiaan walaupun hidup sederhana, di akhirat memperoleh warisan surga.
Sebagaimana Allah berfirman,
تلك ﺍلجنة ﺍلﺘي نﻮرث من نشآء من عبادنا من كاﻥ تقيا
"Itulah surga yang akan Kami wariskan pada hamba-hamba Kami yang bertaqwa." (QS.
Maryam: 63)
Ma’asyiral muslimin rahimaniy warahimakumullahu
1 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
2. Allah telah memberikan berbagai macam nikmat kepada seluruh makhluk di alam ini terutama
kepada hamba-Nya yang beriman, maka hendaknya kita bersyukur pada Allah atas semua nikmat
tersebut.
Allah berfirman,
وﺇَﻥِ تﻌَدُوُّﺍ نﻌِمْةَ لله لاتَﺤُْصﻮُهاَ
"Jikalau kalian mencoba menghitung nikmat-Ku niscaya kalian tidak mampu menghitungnya.”
(QS. An-Nahl: 18).
Seandainya lautan di alam dunia ini menjadi tinta, pohon-pohon di permukaan bumi ini dijadikan
pena-Nya untuk mencatat nikmat-nikmat Allah Ta’ala, maka takkan cukup untuk mencatatnya.
Dan merupakan nikmat yang paling besar yang diberikan kepada hamba-Nya yang beriman
adalah nikmat Iman dan Islam. Dengan keimanan, seorang dapat mencapai ridha Allah Ta’ala.
Di dalam diri seseorang, keimanan itu dapat berubah-ubah terkadang meningkat, terkadang
merosot. Dengan melakukan amalan shalih dan menjalankan perintah Allah, keimanan kita bisa
meningkat. Dan dengan pelanggaran syariat dan berbuat maksiat, keimanan seseorang bisa
merosot.
Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam Mustadrak dengan sanad
yang hasan, lihat as-Shahihah 1585:
ﺇﻥِّ ﺍلْإِيمْاَﻥَ ليَخَْلقُ كمَاَ يخَْلقُ ثﻮَْبُ أحََدكِمُْ فاَسأْلَﻮُْﺍ لله أﻥَْ يجَُددّ ﺍلْإِيمْاَﻥَ فيِ قلُﻮُْﺑكِمُْ
Sesungguhnya keimanan dapat menjadi lekang bagaikan baju yang berubah usang. Karena itu
mintalah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman dalam hati kalian.
Selain nikmat iman, yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang beriman adalah Allah Ta’ala
memberikan nikmat Islam. Dan agama Islam merupakan agama diridhai.
Allah Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya,
ﺇﻥَِّ ﺍلدِّينَ عِندَ لله ﺍلْإِسْلامَُ
"Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. Ali Imran: 19).
Dan sungguh termasuk orang-orang yang merugi siapa pun yang mencari agama selain Islam.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يَبْﺘَغِ غَيْرَ ﺍْلأِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُﻮَ فِي ﺍْلأَخِرَةِ مِنَ ﺍلْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu)
daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Ali Imran: 85).
2 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
3. Kaum muslimin rahimaniy warahimakumullahu ….
Perlu kita sadari bahwa karena kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan peningkatan
keimanan telah merusak moral kaum muslimin. Alquran dan Sunnah Nabi yang mestinya
menjadi pegangan telah ditinggalkan oleh sebagian besar saudara kita, sebagai gantinya mereka
rame-rame menghadapkan wajah dan pikirannya kepada orang-orang barat yang pada umumnya
mereka adalah orang-orang kafir.
Islam mendapat tantangan dari berbagai pihak, Yahudi dan Nasrani yang dari awal diutusnya
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah menyatakan permusuhan kepada Islam,
semakin gencar merusak sendi-sendi Islam, sehingga tidak sedikit umat Islam yang tidak tahu
akan aqidahnya sendiri. Sebagaimana yang digambarkan dalam Alquran.
[وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ ﺍلْيَهُﻮدُ وَلَا ﺍلنصََّارَى حَﺘىَّ تَﺘبَِّعَ مِلﺘََّهُمْ [ﺍلبقرة/ 120
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. (QS. Al-Baqarah: 120)
Mereka mamasukkan gaya hidup mereka yang rusak dan keropos ke dalam tatanan hidup kaum
muslimin yang indah nan damai ini. Dengan propaganda yang bertubi-tubi mereka tanamkan
dogma bahwa ajaran Islam ini sudah kuno tak layak untuk direalisasikan di zaman modern ini.
Dan realita yang ada, tak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan kaum muslimin telah mencontoh
kehidupan orang-orang kafir.
Atas dasar itulah, saya sebagai khatib berpesan kepada kaum muslimin seluruhnya agar berhati-hati
terhadap pemikiran orang kafir dan jauhilah gaya hidup mereka (karena-ed) dengan
mengikuti gaya hidup mereka berarti telah bersikap loyal terhadap mereka. Sedangkan
berloyalitas kepada orang kafir hukumnya haram. Sebagaimana firman Allah melarang dalam
Alquran,
يَاأَيُّهَا ﺍلَّذِينَ ءَﺍمَنُﻮﺍ لاَ تَﺘَّخِذُوﺍ ﺍلْيَهُﻮدَ وَﺍلنَّصَارَى أَوْلِيَآءَ ﺑَﻌْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ ﺑَﻌْضٍ وَمَن يَﺘَﻮَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ﺇِﻥَّ للهَ لاَيَهْدِي ﺍلْقَﻮْمَ
ﺍلظاَّلمِِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barangsiapa di
antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zhalim." (QS. Al-Maidah: 51).
Dan termasuk pokok-pokok aqidah Islam adalah wajib bagi setiap muslim untuk berloyalitas
kepada sesamanya dan memusuhi orang-orang kafir. Maka hendaknya ia mencintai ahli tauhid
dengan penuh keikhlasan dan memberikan wala’ (kasih sayang) kepada mereka. Hendaknya
membenci ahli syirik dan menegakkan pilar permusuhan terhadap mereka. Dan inilah ajaran
3 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
4. Nabi Ibrahim ‘alaihi salam dan ummatnya. Kita diperintah untuk mencontoh mereka.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْﻮَةٌ حَسَنَةٌ فِي ﺇِﺑْرَﺍهِيمَ وَﺍلَّذِينَ مَﻌَهُ ﺇِﺫْ قَالُﻮﺍ لِقَﻮْمِهِمْ ﺇِنَّا ﺑُرَءَآؤُﺍ مِنكُمْ وَمِمَّا تَﻌْبُدُوﻥَ مِن دُوﻥِ للهِ كَفَرْنَا ﺑِكُمْ وَﺑَدَﺍ ﺑَيْنَنَا
ﺑَﻴُﻨﻢﻜَُْ ﻟَﻌﺪﺍ ﻭﺍﻭَﻟﻐﻀﺓﺒﺑﺍﺃﺂء ﻰَﺪﺣﺘﺗﺍﺆ مﱠًَُْﻮﻨﺑﺍ اﻠہل وَحْدَه ﺇلْا قﻮَْلَ ﺇﺑِْرَﺍهِيمَ لأﺑَيِهِ لأسَْﺘﻐَْفرَِﻥَّ لكََ وَمَآأمَْلكُِ لكََ مِنَ لله مِن شَىْءٍ رَّﺑنَّاَ عَليَْكَ
تﻮََكلَّنْاَ وَﺇلِيَكَْ أنَبَنْاَ وَﺇلِيَكَْ ﺍلمَْصِيرُ
"Sesungguhnya telah ada suri tauladan bagimu pada Ibrahim dan orang yang bersama degan dia;
ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan
dari apa yang kamu sembah selain Allah. Kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara
kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja. “Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan
memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan)
Allah.” Ibrahim berkata: “Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya
kepada Engkaulah kami bertaubat dan kepada Engkaulah kami kembali.” (QS. Al-Mumtahanah:
4).
Bahkan Allah Ta’ala melarang orang-orang mu’min berloyalitas terhadap orang kafir walaupun
mereka itu orang yang paling dekat. Sebagaimana Allah telah berfirman,
ياَأيَهُّاَ ﺍلذَِّينَ ءَﺍمَنﻮُﺍ لاتَﺘَخَِّذُوﺍ ءَﺑﺍآَءَكُمْ وَﺇخِْﻮَﺍنكَُمْ أوَْليِآَءَ ﺇﻥِِ ﺍسْﺘﺤََبﻮُّﺍ ﺍلْكُفْرَ عَلىَ ﺍلْإِيمَاﻥِ وَمَن يﺘَﻮََلهَّمُ مِّنكُمْ فأَوُْلائَكَِ همُُ ﺍلظاَّلمُِﻮَﻥ
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu
pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan
dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka-mereka
itulah orang-orang yang zhalim." (QS. At-Taubah: 23).
Allah dengan tegas melarang kita bersikap loyal terhadap orang kafir. Diantara bentuk loyalitas
adalah meniru gaya hidup mereka seperti mencukur jenggot, memanjangkan kumis, ikut serta
dalam perayaan mereka semisal perayaan natal, valentine, dan hari raya lain yang bukan hari
raya Iedul fithri dan Idul Adha, semua itu merupakan tasyabbuh terhadap mereka.
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ تَشَبّهَ ﺑِقَﻮْمٍ فَهُﻮَ مِنْهُمْ
Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut. (HR. Tirmdizi dan
Abu Dawud, dikatakan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaul Ghalil: Hasan Shahih 1269)
Berkata Syaikh al-Fauzan: “Maka Allah Ta’ala telah melarang berloyalitas terhadap Yahudi dan
Nasrani dan hal tersebut mencakup cinta kepada mereka dalam hati, menolong mereka, membela
mereka, berbuat baik dan senang kepada mereka, semua itu termasuk wala’ atau loyalitas
terhadap mereka.”
4 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
5. Maka, kita melihat hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan perkataan para ulama
menunjukkan haramnya berloyalitas kepada orang orang kafir dalam bentuk apapun lantaran
mereka telah mengingkari kebenaran dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana
Allah berfirman dalam surat al-Mumtahanah ayat pertama yang artinya, “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang
kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Nabi Muhammad) karena rasa kasih sayang;
padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka
mengusir rasul da mengusir kamu karena kamu beriman kepada Allah, Rabbmu. Jika kamu
benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari ridha-Ku (jangan kamu berbuat
demikian), kamu beritakan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka karena rasa
kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari
jalan yang lurus.
Dengan demikian, berloyalitas terhadap orang kafir –mencakup gaya hidup mereka dan
menyerupai ciri khas mereka- hukumnya haram. Maka sepatutnya bagi kaum muslimin untuk
merealisasikan pokok-pokok Islam, di antaranya ialah memberikan wala’ (loyalitas) kepada
sesama muslim dan bara’ (membenci dan memusuhi) orang-orang kafir.
أقَﻮُْلُ قﻮَْليِ هذَﺍ أسَﺘْﻐَْفرُِ لله ليِ وَلكَمُْ وَلسِاَئرِ ﺍلمْﺆُْمِنيِنَْ وَﺍلمْﺆُْمِناَت فاَسﺘْﻐَْفرُِوْه ﺇنِهّ هﻮَُ ﺍلﻐْفَﻮُْرُ ﺍلرّحِيمْ Khutbah Kedua
Kaum muslimin rahimakumullahu …
Setelah kita mengetahui uraian pada khutbah pertama, mungkin muncul pertanyaan di benak
kita: Kapankah seorang dikatakan berloyalitas kepada orang kafir?
Alangkah baiknya jika kita mengupas, kapan seorang dikatakan berloyalitas terhadap orang
kafir. Seorang muslim dikatakan loyal kepada orang kafir jika:
1. Menyerupai mereka dalam hal berpakaian dan berbiacara
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من تشبّه ﺑقﻮم فهﻮ منهم
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut.”
2. Tinggal di negara kafir dan tidak pindah ke negara kaum muslimin untuk menghindar dari
agama mereka.
Hijrah dari negara orang kafir merupakan kewajiban, kecuali jika tinggalnya di sana untuk
berdakwah atau urusan yang dibenarkan syariat.
5 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
6. 3. Safar ke negara mereka dengan tujuan berekreasi
Safar ke negara orang kafir adalah haram kecuali dalam keadaan darurat seperti berobat dan
belajar ilmu yang tidak mungkin terpenuhi kecuali harus safar ke negeri mereka. Maka hal ini
diperbolehkan sesuai kadar kebutuhannya. Kalau sekiranya ia telah selesai, maka wajib untuk
kembali ke negeri kaum muslimin.
4. Membantu mereka untuk mengalahkan kaum muslimin, jika memuji serta membela kaum
kafir.
Dan ini merupakan salah satu pembatal Islam dan sebab-sebab kemurtadan. Kita berlindung
kepada Allah dari hal tersebut.
5. Menjadikan mereka teman dekat dan penasehat.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang
yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) madharat
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut
mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah
Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran: 118).
6. Menggunakan kalender mereka, khususnya tanggal yang berkaitan tentang hari raya mereka.
7. Ikut serta dalam merayakan hari raya mereka dan membantu dalam pelaksanaannya serta
mengucapkan selamat kepada mereka.
8. Memuji mereka karena keberhasilan dalam bidang teknologi dan merasa kagum dengan
akhlaq dan kemahiran mereka tanpa melihat aqidah mereka yang batil dan agama mereka yang
rusak.
Sebagaimana Allah berfirman,
وَلا تمَُدﻥََّّ عَينْيَكَْ ﺇلِىَ مَامَﺘﻌَّْناَ ﺑهِ أزَْوَﺍجًا مِّنهْمُْ زَهرَْة ﺍلﺤَْياَة ﺍلدُّنيْاَ لنِفَﺘْنِهَمُْ فيِه وَرزِْقُ رَﺑكَِّ خَيرٌْ وَأﺑَقْىَ
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah kami berikan golongan-golongan
dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. Dan
karunia Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Thaha: 131).
9. Memberikan nama dengan nama-nama mereka.
10. Memohonkan ampun atas mereka dan mengucapkan “Rahimakumullahu” kepada mereka.
Allah berfirman,
مَاكَاﻥَ للِنبَّيِِّ وَﺍلذَِّينَ ءَﺍمَنﻮُﺍ أﻥَ يسَْﺘﻐَْفرُِوﺍ للِْمُشْرِكِينَ وَلﻮَْ كَانﻮُﺍ أوُْلىِ قرُْﺑىَ مِن ﺑﻌَْدِ مَاتبَيَنََّ لهَمُْ أنَهَّمُْ أصَْﺤَابُ ﺍلْجَﺤِيمِ
6 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
7. "Tiadakah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada
Allah) bagi orang-orang musyrik, sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik
itu adalah penghuni neraka." jahannam. (QS. At-Taubah: 113).
Akhirnya kita memohon kepada Allah Ta’ala agar dihindarkan dari sikap loyalitas kepada orang-orang
kafir. Semoga Allah memudahkan kita dalam memahami Alquran. Sehingga Alquran
menjadi pembela pada hari kiamat kelak, tidak menggugat kita pada kesempatan yang sangat
mengerikan itu.
ﺍللهَّمَُّ صَلِّ عَلىَ مُﺤَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُﺤَمَّدٍ كَمَا صَليَّتَْ عَلىَ ﺇﺑِرَْﺍهيِمَْ وَعَلىَ آلِ ﺇﺑِرَْﺍهيِمَْ، ﺇنِكََّ حَمِيدْ مَجِيدْ رَﺑَّنَا ﺍغْفِرْ لَنَا وَلإِخْﻮَﺍنِنَا ﺍلَّذِيْنَ سَبَقُﻮْنَا ﺑِاْلإِيْمَاﻥِ وَلاَ تَجْﻌَلْ فِيْ قُلُﻮْﺑِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَﺍمَنُﻮْﺍ رَﺑَّنَا ﺇِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
رَﺑَّنَا آتِنَا فِي ﺍلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي ﺍلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَﺍبَ ﺍلنَّارِ
. ﻮﻫﻧﻥﻤﻠﻟﺮﺪﺩﺧﺤﺎﺍﺃہ ل ربّ ﺍلﻌالمين
[Sumber: Majalah Al-Furqon, Edisi: 9 Tahun VI, Rabi’uts Tsani 1427, Mei 2006]
7 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
9. Aplikasi Yufid:
Aplikasi DOA Sehari-hari untuk anak-anak
iPhone and iPad Ready
Lihat aplikasi lainnya Developed by: di www.yufid.org
10. Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org
Aplikasi Yufid:
Imam an-Nawawi one of the greatest scholars. Amongst his works is his
collection of 42 hadith's of the Prophet Sallallaahu 'alayhi wa sallam which
a comprehensive explanation of Islam. This work is commonly referred as
"An-Nawawi's Forty Hadith"
This app offering you his work with user friendly and beautiful interface,
make it easier for us to memorize.
Features:
- Arabic text with optional English and Indonesian translation.
- Audio Recitation.
- Back - Forward button Navigation.
- Adjustable font size.
iPhone and iPad Ready
Developed by: