SlideShare a Scribd company logo
DAMPAK AKIDAH DALAM
KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM
Indikator
Mampumemberikanargumentasi terhadap
pengingkaranakidah
Materi :
01
03
Memiliki
keberanian
02
04 Tawakal
05
Kekokohan
akidah tidak
menghalangi
pergaulan dan
pergaulan tidak
mengurangi
akidah
Seimbang antara
khouf dan roja
Istiqomah
Prolog
َ
‫ب‬َ
‫ر‬َ
‫ض‬ َ
‫ف‬ْ
‫ي‬َ
‫ك‬ َ
‫ر‬َ
‫ت‬ ْ
‫م‬َ
‫ل‬َ
‫أ‬
َ
‫ث‬َ
‫م‬ ُ
‫ه‬
‫َّلل‬‫ا‬
‫ال‬
َ
‫ج‬َ
‫ش‬َ
‫ك‬ ً
‫ة‬َ
‫ب‬ِ
‫ي‬َ
‫ط‬ ً
‫ة‬َ
‫م‬ِ
‫ل‬َ
‫ك‬
ٍ
‫ة‬َ
‫ب‬ِ
‫ي‬َ
‫ط‬ ٍ
‫ة‬َ
‫ر‬
ُ
‫ع‬ْ
‫ر‬َ
‫ف‬َ
‫و‬ ٌ
‫ت‬ِ
‫ب‬‫ا‬َ
‫ث‬ ‫ا‬َ
‫ه‬ُ
‫ل‬ْ
‫ص‬َ
‫أ‬
‫ِي‬
‫ف‬ ‫ا‬َ
‫ه‬
ِ
‫ء‬‫ا‬َ
‫م‬‫ه‬
‫الس‬
.
َ
‫ل‬ُ
‫ك‬ُ
‫أ‬ ‫ِي‬
‫ت‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫ت‬
‫ه‬
‫ل‬ُ
‫ك‬ ‫ا‬َ
‫ه‬
َ
‫و‬ ‫ا‬َ
‫ه‬ِ
‫ب‬َ
‫ر‬ ِ
‫ن‬ْ
‫ذ‬ِ
‫إ‬ِ
‫ب‬ ٍ
‫ِين‬
‫ح‬
ُ
‫ب‬ِ
‫ر‬ْ
‫ض‬َ
‫ي‬
‫ه‬
‫ن‬‫ِل‬
‫ل‬ َ
‫ل‬‫ا‬َ
‫ث‬ْ
‫م‬‫األ‬ ُ
‫ه‬
‫َّلل‬‫ا‬
ْ
‫م‬ُ
‫ه‬‫ه‬
‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫ل‬ ِ
‫اس‬
َ
‫ون‬ُ
‫ر‬‫ه‬
‫ك‬َ
‫ذ‬َ
‫ت‬َ
‫ي‬
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat
perumpamaan kalimat yang baik (iman) seperti pohon
yang baik, akarnya menancap kuat (ke dalam tanah) dan
cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan
buahnya pada setiap saat dengan izin Rabbnya. Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia
supaya mereka selalu ingat (QS Ibrahim: 24-25).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Akidah yang Kuat
Belief
Keyakinan/Keimanan
yang kokoh di dalam
hati
Akar menghunjam
Performa
Akhlak, Ibadah
mahdhoh, sholat,
puasa, semangat,
tidak putus asa dll
Batang
Sosial Impact
Memberikan sesuatu
yang manis, Infak,
sikap yang baik dll
Buah
QS. Al-Baqarah Ayat
3
•
َ
‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
َْ‫ؤ‬ُ‫ي‬
َ
ِ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬
َ
ِ‫ب‬ْ‫ي‬‫غ‬ْ‫ال‬
َ
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬‫و‬
َ‫وة‬ٰ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬
َ
‫و‬
َ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬
َ
ُ‫ي‬َْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ق‬‫ز‬‫ر‬
َ
‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬
َۙ
(yaitu) mereka yang
beriman kepada
yang gaib,
melaksanakan
salat, dan
menginfakkan
sebagian rezeki
yang Kami berikan
kepada mereka.
Secara umum: Apa yang diyakini dalam hati
seseorang sebagai sebuah keyakinan yang baku
dan kokoh, tidak ada keraguan padanya.
Secara khusus (Aqidah Islam): Iman yang kokoh
kepada Allah, serta apa saja yang termasuk pokok
agama yang bersumber dari nash yang shahih.
Disebut juga dengan istilah masalah tauhid,
sunnah, iman, ushuluddin (pokok agama).
Seperti keyakinan, Iman kepada Allah, Rasulullah,
Malaikat-malaikat, kitab-kitab Allah, qodho dan
qodar dan hari Kiamat.
Keyakinan bahwa Islam agama yang benar, Islam
Rahmatan li al Alamin, shalat itu wajib, zakat itu
wajib, puasa itu wajib, maqoshid Syariah dll
Akidah :
Dari Umar bin Khattab berkata:
“Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah ‫ﷺ‬
. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan
pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada
seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut
nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha nabi,
Kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah ‫ﷺ‬menjawab, ”Islam adalah,
engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad
adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke
Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia
pula yang membenarkannya.”
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada
Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,”
ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi ‫ﷺ‬menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu
daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, ”Jika
seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju
(miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau,
siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang
mengajarkan kalian tentang agama kalian.”
(HR. Muslim)
Islam Rahmatan li al Alamiin
ِ‫للا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
ُ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬
َ‫و‬ُ‫ه‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫آل‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
ُ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫ئ‬َ‫ف‬ ُ‫يت‬ِ‫م‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬
‫وا‬
‫ا‬ ِِّ‫ي‬ِِّ‫م‬ُ‫أل‬ْ‫ا‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬
َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬
ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬
َ‫ُون‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬
Katakanlah: “Hai manusia, sesung-guhnya aku adalah utusan
Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia,
yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah
kamu kepada Alloh dan RosulNya, Nabi yang ummi yang beriman
kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan
ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. [QS. Al-A’rof (7):
158]
firman Allah,
َ
َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ًَ‫ة‬َّ‫ف‬‫آ‬‫َك‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬َ‫اك‬‫ن‬ْ‫ل‬‫س‬ ْ‫ر‬‫آَأ‬‫م‬‫و‬
َ
‫اَو‬ً‫ِير‬‫ذ‬‫ن‬‫اَو‬ً‫ير‬ِ‫ش‬‫َب‬ ِ
‫اس‬
ََّ‫ن‬ِ‫ك‬‫ل‬
َ
‫ون‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫َي‬‫َال‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫َال‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫أ‬
Dan Kami tidak mengutusmu,
melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada
menge-tahui. [QS. Saba’ (34): 28]
Islam Rahmatan li al Alamiin
َ
‫اَو‬ً‫ير‬ِ‫ش‬‫َب‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ًَ‫ة‬َّ‫ف‬‫آ‬‫َك‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬َ‫اك‬‫ن‬ْ‫ل‬‫س‬ ْ‫ر‬‫آَأ‬‫م‬‫و‬
َ
‫َي‬‫َال‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫َال‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫َأ‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬‫ل‬‫اَو‬ً‫ِير‬‫ذ‬‫ن‬
َ
‫ون‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬
Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-
tahui. [QS. Saba’ (34): 28]
Islam Rahmatan li al Alamiin
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َ
ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ب‬ٍَ‫د‬َّ‫م‬‫ح‬ُ‫م‬َ ُ‫س‬ْ‫ف‬‫يَن‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬‫و‬
َ
‫د‬‫ح‬‫يَأ‬ِ‫ب‬َُ‫ع‬‫م‬ْ‫س‬‫َي‬‫َال‬ِ‫ه‬
َْ‫ن‬ِ‫م‬
َ
‫َن‬‫ال‬‫َو‬ٌّ‫ي‬ِ‫د‬‫و‬ُ‫ه‬‫َي‬ِ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أل‬ْ‫ا‬َِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫ه‬
‫و‬ُ‫م‬‫َي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ٌَّ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ص‬
َُ‫ت‬
َ
ْ‫ل‬ِ‫س‬ ْ‫ر‬ُ‫يَأ‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ِ‫ب‬َْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬َْ‫م‬‫ل‬‫و‬
َْ‫ن‬ِ‫َم‬‫ان‬‫َك‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬َِ‫ه‬ِ‫ب‬َُ‫ت‬
َِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫َال‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ح‬ْ‫ص‬‫أ‬
Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tanganNya,
tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau
Nashrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati,
dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus
dengan-nya, kecuali dia termasuk para penghuni
neraka. [Hadits Shohih Riwayat Muslim, no: 153, dari
Abu Huroiroh]
Menebar Kebaikan
Kewajiban Syariat
Kebutuhan Kemanusiaan
ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ
‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ُن‬‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫و‬
ِ
‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬
َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ۚ
ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬
َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.”
Ali Imron / 3 : 104
َ َّ
‫َّللا‬ ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫َان‬‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬َ‫و‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬
ِ َ‫ك‬ َ َّ
‫َّللا‬ َ‫َر‬‫ك‬َََ‫و‬ َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ
‫اِخ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
‫ا‬‫ا‬‫ير‬
.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al-
Ahzab/33 : 21]
ِ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ك‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َٰ
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬
ْ‫ل‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫و‬ ۚ
ُ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang lebih baik.” [An-Nahl/16 : 125]
َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َٰ
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬
َ‫ين‬ِ‫ك‬ ِ
‫ْر‬‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫ن‬‫ُو‬‫ك‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫و‬ ۚ
“Dan serulah mereka ke (jalan) Rabbmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Rabb.” [Al-Qashash/28 : 87]
Kekokohan akidah akan mengantarkan seseorang pada
pemahaman :
1. Akidah Islam adalah akidah yang diridhoi Allah swt.
2. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin.
3. Ummat islam adalah ummatan wasatho
4. Dakwah adalah kebutuhan kemanusian dan kewajiban syariat.
5. Setiap muslim adalah dai yang mewarnai dan tidak terwarnai.
6. Seluruh manusia adalah obyek dakwah
Dampak Akidah
ISTIQOMAH
Seimbang antara
KHOUF dan
ROJA’
TAWAKKAL
BERANI
I
B T
01
Janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi
takutlah kepada-Ku, jika
kamu orang-orang beriman.
Ali Imron : 175
Diriwayatkan di dalam al-Musnad Imam Ahmad dan sunan Tirmidzi dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Aku
bertanya,
"Wahai Rasulullah, mengenai firman Allah (yang artinya), “dan orang-orang yang memberikan apa yang telah
dikaruniakan kepada mereka dengan hati yang takut’ (al Mu’min : 60)”? Apakah mereka yang berbuat zina, minum
khamr, dan mencuri? Beliau menjawab, "Tidak, wahai puteri ash-Shiddiq. Akan tetapi mereka adalah orang- orang
yang berpuasa, menunaikan shalat, bersedekah, dan takut ia tidak diterima amalnya.
َِ‫ة‬‫َاآلي‬ِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫َعنَه‬‫م‬َّ‫َوسل‬ِ‫ه‬‫ي‬‫َعل‬ُ َّ
‫ىََّللا‬َّ‫َصل‬ِ َّ
‫ََّللا‬‫َرسول‬ُ‫سألت‬
(
َْ‫ؤ‬ُ‫ي‬َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬‫و‬
َ
‫ة‬‫ل‬ ِ‫ج‬‫َو‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬‫اَو‬ ْ‫و‬‫اَآت‬‫َم‬‫ون‬ُ‫ت‬
)
‫قالتَعائ‬
َُ‫ة‬‫ش‬
:
َُ‫م‬ُ‫ه‬‫أ‬
َ
َّ‫َال‬ُ‫م‬‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬‫َول‬،َِ‫ق‬‫ِي‬‫د‬ ِ
‫َالص‬‫َالَياَبنت‬‫َقال‬‫قون‬ ِ
‫َويسر‬‫َالخمر‬‫َيشربون‬‫ذين‬َّ‫ال‬
‫م‬ُ‫ه‬‫َو‬،َ‫قون‬َّ‫د‬‫َويتص‬‫ون‬ُّ‫َويصل‬‫َيصومون‬‫ذين‬
َ‫م‬ُ‫ه‬‫َمن‬‫ل‬‫قب‬ُ‫ت‬َ‫َأنَال‬‫يخافون‬
(
َ
‫ه‬‫َل‬ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َِو‬‫ت‬‫ا‬‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫يَال‬ِ‫ف‬َ‫ون‬ُ‫ع‬ ِ
‫ار‬‫س‬ُ‫ي‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬
َ
‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬‫اَس‬
)
Khouf
02
Dan hanya kepada-Ku-lah
kamu harus takut (tunduk).
Al Baqoroh :
40 03
Karena itu janganlah kamu
takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah kepada-Ku
Al Maidah : 44 04
Sesungguhnya yang takut
(khasyyah) kepada Allah diantara
hamba-hamba-Nya hanyalah
ulama’.
Fathir : 28
Arti Khouf
Bersungguh-sungguh dalam berlari dari sesuatu yang
dibenci.
ROHBAH
Getaran hati karena mengingat orang yang ditakuti
kekuasaan dan hukumannya atau karena melihatnya
WAJAL
Khouf (rasa takut) yang disertai rasa ta’dzim
(penghormatan)dan ijlal (Pengagungan penuh cinta),
tetapi kebanyakan disertai dengan mahabbah (rasa cinta)
dan ma’rifah (mengetahui) siapa yang ditakuti
HAIBAH
Takut yang siertai dengan ma’rifah (mengerti) tentang
siapa yang ditakuti (ma’rifatullah)
KHOSYYAH
Bergetarnya hati karena sesuatu yang menakutkan /
membayangkan siksaaan seiring dengan hembusan
nafas
KHOUF
Di dalam perjalanan menuju Allah itu, kedudukan hati adalah bagaikan kedudukan burung. Mahabbah
(cinta) kepada Allahi sebagai kepalanya, sedangkan khauf dan raja’ sebagai kedua sayapnya. Apabila
kepala dan kedua sayapnya sehat, maka burung itu termasuk burung yang bagus terbangnya. Apabila
terpotong kepalanya, maka burung itu akan mati, dan apabila tidak ada sayapnya, maka ia akan ditangkap
oleh pemburu atau burung predator. Akan tetapi Ulama Salaf menyukai kalau sayap khauf lebih kuat
daripada sayap raja' (pengharapan), tetapi pada saat-saat keluar dari dunia sayap raja' lebih kuat daripada
sayap khauf. Inilah jalan yang ditempuh oleh Abu Sulaiman ad-Darani dan lainnya.
Abu Sulaiman berkata, "Kondisi yang paling sempurna ialah berimbangnya raja’ dengan khauf, dan lebih
dominannya cinta. Sehingga cinta sebagai kendaraan, raja' sebagai pemandu, dan khauf sebagai sopir”.
01
Barangsiapa yang
mengharap pertemuan
dengan Allah, maka
sesungguhnya waktu (yang
dijanjikan) Allah itu, pasti
datang. Dan Dialah Yang
Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Al Ankabut: 5
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di
antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-
Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. (QS. Al Isro’ : 57)
َ‫ة‬َ‫ل‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫و‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َٰ
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ۡ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫ُون‬‫ع‬ ۡ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬ََّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬
َََٰٰٓ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬﴿
ُ‫ف‬‫ا‬َ‫خ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫م‬ ۡ
‫ح‬َ‫ر‬ َ‫ون‬ُ‫ج‬ ۡ
‫ر‬َ‫ي‬َ‫و‬ ُ‫ب‬َ‫ر‬ۡ‫ق‬َ‫أ‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬
َ‫ون‬
َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫اب‬َََ‫ع‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َٰٓ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َََ‫ع‬
‫ا‬ ٗ
‫ور‬َُ ۡ
‫ح‬َ‫م‬ َ‫َان‬‫ك‬
﴾
[
‫اإلسراء‬
:
57
]
Roja’
02
Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah
ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia
mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya".
Al Kahfi : 110 03
Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, orang-orang
yang berhijrah dan berjihad
di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah,
dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Al Baqoroh :
218 04
Dari Nabi saw. beliau bersabda :
Allah swt. berfirman : Aku
menuruti persangkaan hambaKu
kepada Ku, karena itu biarlah ia
berprasangka kepadaKu sesuka
hatinya. (HR. Bukhori)
HR. Bukhori
Arti Khouf
Ahmad bin Ashim pernah ditanya, "Apakah
pertanda raja' pada seseorang?" beliau
menjawab, "Yaitu apabila mendapatkan kebaikan
dia bersyukur, dengan mengharapkan
kesempurnaan nikmat dari Allah di dunia dan di
akhirat, dan kesempurnaannya di akhirat."
Ahmad bin Ashim
َْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ت‬ ْ‫و‬‫ع‬‫اَد‬‫َم‬‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫م‬‫د‬‫َآ‬‫ْن‬‫ب‬‫اَا‬‫ي‬
َُ‫ت‬ ْ‫ر‬‫ف‬‫َغ‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ت‬ ْ‫و‬‫ج‬‫ر‬‫َو‬
َ‫ا‬‫ىَم‬‫ل‬‫َع‬‫ك‬‫ل‬
َِ‫ل‬‫ا‬‫ب‬ُ‫الَأ‬‫َفيكَو‬‫ان‬‫ك‬
“Allah berfirman: ”Wahai Bani Adam,
sesungguhnya jika engkau senantiasa berdoa
dan berharap kepada–Ku niscaya Aku akan
mengampunimu semua dosa yang ada padamu
dan Aku tidak peduli.
Raja’ adalah manzilah yang paling tinggi
Khauf dan Raja’ bagaikan dua bua sayap
burung. Apabila keduanya seimbang maka
seimbanglah burung itu dan sempurnalah
terbangnya, dan apabila satunya terdapat
kekurangan maka timpanglah terbang
burung itu; dan apabila kedua sayapnya tida
ada maka burung itu berada di ambang
kematian”.
Abu Ali Ar Rudzbari mengatakan
Merasa gembisa terhadap kemurahan dan
karunia Allah ta’ala dan merasa senang melihat
kemurahan Allah swt.
ROJA’
Tingkatan Roja’
1
2
3
"Raja' ada tiga tingkatan. Tingkatan pertama: Raja'
mendorong orang yang beramal untuk bersungguh-
sungguh, melahirkan kelezatan dengan berkhidmat,
menyadarkan karakter agar berkenan meninggalkan
larangan-larangan."
Tingkatan Pertama
"Tingkatan kedua ialah harapan orang-orang yang
terlatih untuk mencapai sesuatu posisi yang di sana
segala kemauannya menjadi jernih. Dengan
meninggalkan yang lezat-lezat, menetapi syarat-
syarat ilmu, dan menjauhi batas-batas himyah
(perlindungan).
Tingkatan Kedua
raja' orang-orang yang punya hati, yaitu angan untuk
bertemu al-Khalik yang mendorongnya untuk rindu
kepada Nya, membenci dan membuatnya bosan
terhadap kehidupan, dan menjadikannya zuhud
terhadap makhluk."
“Tingkatan Ketiga
Content A
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time,
Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text.
Content B
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time,
Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text.
Content C
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time,
Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text.
Selalu Berani
‫رض‬ ٍ
‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫بن‬ ِ‫للا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ
‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫عنهما‬ ‫للا‬ ‫ي‬
:
َ‫ف‬ْ‫َل‬‫خ‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫م‬ِّ‫وسل‬ ‫عليه‬ ‫للا‬ ‫صلى‬ ِ َّ
‫َّللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
( :
َ‫ل‬ُ‫غ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ُ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬
:
َ‫ج‬ُ‫ت‬ ُ‫ه‬ْ‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ َ‫للا‬ ِ‫ظ‬َ‫ف‬ْ‫اح‬ ،َ‫ك‬ْ‫ظ‬َ‫ف‬‫ح‬َ‫ي‬ َ‫للا‬ ِ‫ظ‬َ‫ف‬ْ‫اح‬
،َ‫للا‬ ِ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ َ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ،َ‫ك‬َ‫ه‬‫ا‬
َ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
َّ‫م‬ُ‫األ‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ،ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫نت‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬
‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬‫ن‬َ‫ي‬ ‫أن‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ت‬َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اج‬ ِ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ة‬
َ‫ك‬
ُ‫للا‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫د‬َ‫ق‬ ٍ‫شيء‬ِ‫ب‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫وك‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ٍ‫شيء‬ِ‫ب‬
ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫عوا‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ِ‫ا‬ ِ‫و‬َ‫ل‬‫و‬ ،‫ك‬َ‫ل‬
َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫د‬َ‫ق‬ ٍ‫بشيء‬ ‫إال‬ ‫ضروك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ٍ‫شيء‬ِ‫ب‬ َ‫وك‬ُّ‫ر‬ُ‫ض‬َ‫ي‬
‫ت‬َ‫ع‬‫ف‬ُ‫ر‬ ،َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫للا‬ ُ‫ه‬
ُ‫ف‬ُ‫ح‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬ِّ‫ف‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ،ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ق‬َ‫أل‬‫ا‬
)
ِّ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬ِِّ‫ت‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
:
ْ‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ص‬ ٌ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ْث‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬
ٌ‫ح‬
ِّ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬ِِّ‫ت‬‫ال‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ
‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬
( :
َ‫ت‬ َ‫للا‬ ِ‫حفظ‬ِ‫ا‬
ِ‫للا‬ ‫إلى‬ ْ
‫ف‬َّ‫ر‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ،َ‫ك‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫د‬ ٍ‫ج‬
‫خطأ‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫أن‬ ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬‫د‬ِّ‫ش‬‫ال‬ ‫في‬ َ‫ك‬ْ‫ف‬ ِ
‫عر‬َ‫ي‬ ِ‫خاء‬َّ‫الر‬ ‫في‬
،َ‫صيبك‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬
َّ‫أن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ،َ‫ئك‬ِ‫خط‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ، ِ
‫ْر‬‫ب‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ص‬َّ‫ن‬‫ال‬
ً‫ا‬‫سر‬ُ‫ي‬ ِ
‫سر‬ُ‫ع‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ِ‫ب‬‫ر‬َ‫ك‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬
)
Dari Abul ‘Abbas Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Suatu hari aku pernah
berboncengan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: ”Wahai anak kecil,
sungguh aku akan mengajarimu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu,
jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta sesuatu
mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon pertolongan maka mintalah kepada
Allah. Ketahuilah, kalau seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan
kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali
dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu, dan kalau seandainya mereka bersatu untuk
menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu kecuali
dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan
lembaran-lembaran telah kering.” (HR. at Tirmidzi, dan dia berkata hadits ini hasan shahih)[1]
Dalam riwayat selain riwayat at Tirmidzi, dengan lafadz: ”Jagalah Allah niscaya engkau akan
mendapati-Nya di hadapanmu, ingatlah Allah dalam keadaan engkau lapang, niscaya Dia akan
mengingatmu dalam keadaan engkau sulit. Dan ketahuilah, bahwa segala sesuatu yang Allah
tetapkan luput darimu, niscaya tidak akan pernah menimpamu. Dan segala sesuatu yang telah
ditetapkan menimpamu, maka tidak akan luput darimu. Ketahuilah, bahwa pertolongan itu bersama
kesabaran dan kelapangan itu bersama kesulitan dan bersama kesukaran itu ada kemudahan.”[2]
[1] Diriwayatkan oleh Tirmidzi (2516)
[2] Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al Musnad (1/307), Hannad dalam az Zuhdu (1/304), ‘Abd bin
Humaid dalam Musnadnya (hal. 214), ath Thabarani dalam al Kabir (11243), al Hakim dalam al
Mustadrak (3/623), al Lalika’i dalam I’tiqad Ahlis Sunnah (4/614) dan al Baihaqi dalam Syu’abul
Iman (2/27)
Tawakkal adalah
kesungguhan hati dalam bersandar
kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan
kemaslahatan serta mencegah bahaya,
baik menyangkut urusan dunia maupun
akhirat.
Ath Tholaq : 2-3
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan
barangsiapa bertaqwa kepada Allah,
niscaya Dia akan jadikan baginya jalan
keluar dan memberi rizqi dari arah yang
tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa
bertawakkal kepada Allah, maka Dia itu
cukup baginya.” .
Tawakkal
Menurut para ulama
01 Imam Ahmad mengatakan, “Tawakkal berarti
memutuskan pencarian disertai keputus-asaan
terhadap makhluk.”
Your Text Here
03 Al Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang Tawakkal,
maka beliau menjawab, “Ridho kepada Allah Ta’ala”,
Your Text Here
02
Al Allamah Al Munawi. Beliau
mengatakan, “Tawakkal adalah menampakkan
kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang
diTawakkali.” (Faidhul Qadir, 5/311).
Your Text Here
Ibnu ‘Abbas radhiyAllahu’anhuma mengatakan
bahwa Tawakkal bermakna percaya sepenuhnya
kepada Allah Ta’ala.
Your Text Here
04 Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah
bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah
Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan
menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat
secara keseluruhan.
Your Text Here
Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Tawakkal yaitu
memalingkan pandangan dari berbagai sebab setelah sebab
disiapkan.”
05
06
Al Allamah Al Munawi. Beliau
mengatakan, “Tawakkal adalah menampakkan
kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang
diTawakkali.” (Faidhul Qadir, 5/311).
Your Text Here
Ibnul Qayyim berkata, “Tawakkal adalah faktor
paling utama yang bisa mempertahankan
seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari
serangan makhluk lainnya yang menindas
serta memusuhinya. Tawakkal adalah sarana
yang paling ampuh untuk menghadapi
keadaan seperti itu, karena ia telah
menjadikan Allah sebagai pelindungnya atau
yang memberinya kecukupan. Maka barang
siapa yang menjadikan Allah sebagai
pelindungnya serta yang memberinya
kecukupan, maka musuhnya itu tak akan bisa
mendatangkan bahaya padanya.” (Bada’i Al-
Fawa’id 2/268)
Bukti yang paling baik adalah kejadian nyata, Imam
Al Bukhori telah mencatat dalam kitab shohih beliau,
dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyAllahu anhuma,
bahwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah-
tengah api yang membara beliau
mengatakan, “HasbunAllahu wa ni’mal
wakiil.” (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik pelindung). Perkataan ini
pulalah yang diungkapkan oleh
Rosululloh ShollAllahu ‘alaihi wa sallam ketika
dikatakan kepada beliau, Sesungguhnya orang-
orang musyrik telah berencana untuk memerangimu,
maka waspadalah engkau terhadap mereka.”
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab Tafsir.
Lihat Fathul Bari VIII/77)
Ibnu Abbas berkata, “Kata-kata terakhir yang
diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika ia dilemparkan
ke tengah bara api adalah: ‘Cukuplah Allah menjadi
penolong kami dan Allah sebaik-baik
Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal
kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha
adalah sebuah hadits. Seseorang berkata kepada
Nabi ShollAllahu ‘alaihi wa sallam, “Aku lepaskan
untaku dan (lalu) aku bertawakkal ?” Nabi
bersabda, “Ikatlah kemudian bertawakkallah kepada
Allah.” (HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani
dalam Shohih Jami’ush Shoghir). Dalam riwayat
Imam Al-Qudha’i disebutkan bahwa Amr bin
Umayah RadhiyAllahu ‘anhu berkata, “Aku
bertanya, ‘Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat
dahulu unta tungganganku lalu aku berTawakkal
kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu
aku bertawakkal?’, Beliau menjawab, ‘Ikatlah
untamu lalu bertawakkallah kepada Allah.” (Musnad
Asy-Syihab, Qayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368)
Istiqomah adalah
Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah
mengatakan: “Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus,
yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke
kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup
melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin
dan meninggalkan semua perkara yang dilarang.
Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama”
َ‫ق‬ ِ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ق‬َّ ‫ال‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ي‬ْ‫ف‬ُ‫س‬ ْ‫َن‬‫ع‬
ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ َّ
‫َّللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬
‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ل‬
ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫اا‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ
‫َل‬ ‫ا‬
‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ِ‫م‬ َ
‫َل‬ْ‫س‬ِْ
‫اإل‬
َ‫ف‬ ِ َّ
‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫َك‬‫د‬
ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ :
Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata,
“Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu
perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun
setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’,
lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38; Ahmad 3/413; Tirmidzi,
no. 2410; Ibnu Majah, no. 3972].Referensi :
https://almanhaj.or.id/4197-istiqomah.html
Istiqomah
Istiqomah Hati dan Badan
Allâh Ta’ala berfirman:
َْ‫ن‬‫م‬‫َو‬‫ت‬ ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫اَأ‬‫م‬‫َك‬ْ‫م‬ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬‫ف‬
َ
‫َت‬‫ال‬‫َو‬‫ك‬‫ع‬‫َم‬‫اب‬‫َت‬
َ‫ا‬ ْ‫و‬‫غ‬ْ‫ط‬
‫ي‬ ِ
‫ص‬‫َب‬‫ون‬ُ‫ل‬‫م‬ْ‫ع‬‫اَت‬‫م‬ِ‫ب‬َُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ر‬
Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan
yang benar), sebagaimana diperintahkan
kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat
beserta kamu dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa
yang kamu kerjakan. [Hûd/11:112].
Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Mâlik , dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda:

َ
ْ‫س‬‫ىَي‬َّ‫ت‬‫ٍَح‬‫د‬ْ‫ب‬‫َع‬ُ‫ان‬‫يم‬ِ‫إ‬َُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫َي‬‫ال‬
َ
ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫َي‬‫ال‬‫َُو‬‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬‫َق‬‫يم‬ِ‫ق‬‫ت‬
َ
‫يم‬ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫ىَي‬َّ‫ت‬‫َُح‬‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬‫َق‬ُ‫م‬‫ي‬
َ
‫َي‬‫َال‬‫ة‬َّ‫ن‬‫ج‬ْ‫َال‬‫ل‬ُ‫ج‬‫َُر‬‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫َي‬‫ال‬‫َُو‬‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬‫س‬ِ‫ل‬
َ
ُ‫ه‬‫ق‬ِ‫ئ‬‫ا‬‫و‬‫َب‬ُ‫ه‬ُ‫ار‬‫َج‬ُ‫ن‬‫م‬ْ‫أ‬
Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga
hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan
istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang
tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya,
tidak akan masuk surga. [HR Ahmad, no. 12636,
dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-
Nazhirin, 3/13].
SYUKRON

More Related Content

What's hot

Melejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian IslamMelejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian Islam
Sefti Rinanda
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
Suryono .
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Erwin Wahyu
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwahel-hafiy
 
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.DMateri ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
rendra visual
 
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan TawakalRezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxMEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
ArdiannurArRoya
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
Umi Sa'adah
 
Teori berfikir tingkat 3
Teori berfikir tingkat 3Teori berfikir tingkat 3
Teori berfikir tingkat 3
rendra visual
 
Materi Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XIIMateri Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XII
Nurrokhmah Ayu
 
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanKematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Erwin Wahyu
 
Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
Sudar Abu Hafidz
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
AbuNailah
 
Demi waktu
Demi waktuDemi waktu
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaDakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Erwin Wahyu
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 

What's hot (20)

Melejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian IslamMelejitkan kepribadian Islam
Melejitkan kepribadian Islam
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwah
 
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.DMateri ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
 
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan TawakalRezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
 
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxMEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
 
Teori berfikir tingkat 3
Teori berfikir tingkat 3Teori berfikir tingkat 3
Teori berfikir tingkat 3
 
Materi Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XIIMateri Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XII
 
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanKematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
 
Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Demi waktu
Demi waktuDemi waktu
Demi waktu
 
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaDakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah
 
Istiqomah di dalam ketaatan
Istiqomah di dalam ketaatanIstiqomah di dalam ketaatan
Istiqomah di dalam ketaatan
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 

Similar to Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptx

Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Taofik Rusdiana
 
Iman Islam Ihsan.pptx
Iman Islam Ihsan.pptxIman Islam Ihsan.pptx
Iman Islam Ihsan.pptx
FaisalFirdiansyah
 
Beriman kepada rasul
Beriman kepada rasulBeriman kepada rasul
Beriman kepada rasul
Suhaimi Shafie
 
Hakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama IslamHakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama IslamMarhamah Saleh
 
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptxMuda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
MuhammadUbaid49
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Eko Sufian
 
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Mohammad Hidir Baharudin
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Erwin Wahyu
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islamibibih
 
Standarisasi Pembaharuan Dalam Islam
Standarisasi Pembaharuan Dalam IslamStandarisasi Pembaharuan Dalam Islam
Standarisasi Pembaharuan Dalam Islamdareliman
 
IMAN ISLAM DAN IHSAN
IMAN ISLAM DAN IHSANIMAN ISLAM DAN IHSAN
IMAN ISLAM DAN IHSAN
Hamidah Jabalnoer
 
Perilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdf
Perilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdfPerilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdf
Perilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdf
Menuntut Ilmu
 
Perbandingan islam dan agama ahli kitab us yusri
Perbandingan islam dan agama ahli kitab us yusriPerbandingan islam dan agama ahli kitab us yusri
Perbandingan islam dan agama ahli kitab us yusri
Yusri Mohamad Ramli
 
Idul adha 2014
Idul adha 2014Idul adha 2014
Idul adha 2014
Syamsul Hadi
 
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
debujalanan
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
ESENSI AJARAN ISLAM
ESENSI AJARAN ISLAMESENSI AJARAN ISLAM
ESENSI AJARAN ISLAM
Arief Assyu'aib
 
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptxbab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
SHAHARINABINTISHAHAR
 
Dakwah dan cinta
Dakwah dan cintaDakwah dan cinta
Dakwah dan cinta
Aslaha MK
 
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptxAl Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
wanasandrive3
 

Similar to Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptx (20)

Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
 
Iman Islam Ihsan.pptx
Iman Islam Ihsan.pptxIman Islam Ihsan.pptx
Iman Islam Ihsan.pptx
 
Beriman kepada rasul
Beriman kepada rasulBeriman kepada rasul
Beriman kepada rasul
 
Hakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama IslamHakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama Islam
 
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptxMuda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
 
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
Kuliah Maghrib Surau Al-Muwafaqah Taman Melawati_Larangan Menyembunyikan Ilmu...
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
Standarisasi Pembaharuan Dalam Islam
Standarisasi Pembaharuan Dalam IslamStandarisasi Pembaharuan Dalam Islam
Standarisasi Pembaharuan Dalam Islam
 
IMAN ISLAM DAN IHSAN
IMAN ISLAM DAN IHSANIMAN ISLAM DAN IHSAN
IMAN ISLAM DAN IHSAN
 
Perilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdf
Perilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdfPerilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdf
Perilaku Kita - Syaikh At-Tuwayjiri.pdf
 
Perbandingan islam dan agama ahli kitab us yusri
Perbandingan islam dan agama ahli kitab us yusriPerbandingan islam dan agama ahli kitab us yusri
Perbandingan islam dan agama ahli kitab us yusri
 
Idul adha 2014
Idul adha 2014Idul adha 2014
Idul adha 2014
 
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
Rukun iman
 
ESENSI AJARAN ISLAM
ESENSI AJARAN ISLAMESENSI AJARAN ISLAM
ESENSI AJARAN ISLAM
 
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptxbab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
 
Dakwah dan cinta
Dakwah dan cintaDakwah dan cinta
Dakwah dan cinta
 
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptxAl Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
 

Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptx

  • 3. Materi : 01 03 Memiliki keberanian 02 04 Tawakal 05 Kekokohan akidah tidak menghalangi pergaulan dan pergaulan tidak mengurangi akidah Seimbang antara khouf dan roja Istiqomah
  • 4. Prolog َ ‫ب‬َ ‫ر‬َ ‫ض‬ َ ‫ف‬ْ ‫ي‬َ ‫ك‬ َ ‫ر‬َ ‫ت‬ ْ ‫م‬َ ‫ل‬َ ‫أ‬ َ ‫ث‬َ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫َّلل‬‫ا‬ ‫ال‬ َ ‫ج‬َ ‫ش‬َ ‫ك‬ ً ‫ة‬َ ‫ب‬ِ ‫ي‬َ ‫ط‬ ً ‫ة‬َ ‫م‬ِ ‫ل‬َ ‫ك‬ ٍ ‫ة‬َ ‫ب‬ِ ‫ي‬َ ‫ط‬ ٍ ‫ة‬َ ‫ر‬ ُ ‫ع‬ْ ‫ر‬َ ‫ف‬َ ‫و‬ ٌ ‫ت‬ِ ‫ب‬‫ا‬َ ‫ث‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ُ ‫ل‬ْ ‫ص‬َ ‫أ‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ ِ ‫ء‬‫ا‬َ ‫م‬‫ه‬ ‫الس‬ . َ ‫ل‬ُ ‫ك‬ُ ‫أ‬ ‫ِي‬ ‫ت‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫ت‬ ‫ه‬ ‫ل‬ُ ‫ك‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ َ ‫و‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ِ ‫ب‬َ ‫ر‬ ِ ‫ن‬ْ ‫ذ‬ِ ‫إ‬ِ ‫ب‬ ٍ ‫ِين‬ ‫ح‬ ُ ‫ب‬ِ ‫ر‬ْ ‫ض‬َ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ِل‬ ‫ل‬ َ ‫ل‬‫ا‬َ ‫ث‬ْ ‫م‬‫األ‬ ُ ‫ه‬ ‫َّلل‬‫ا‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬‫ه‬ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫ل‬ ِ ‫اس‬ َ ‫ون‬ُ ‫ر‬‫ه‬ ‫ك‬َ ‫ذ‬َ ‫ت‬َ ‫ي‬ Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik (iman) seperti pohon yang baik, akarnya menancap kuat (ke dalam tanah) dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap saat dengan izin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat (QS Ibrahim: 24-25). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
  • 5. Akidah yang Kuat Belief Keyakinan/Keimanan yang kokoh di dalam hati Akar menghunjam Performa Akhlak, Ibadah mahdhoh, sholat, puasa, semangat, tidak putus asa dll Batang Sosial Impact Memberikan sesuatu yang manis, Infak, sikap yang baik dll Buah QS. Al-Baqarah Ayat 3 • َ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ ِ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ َ ِ‫ب‬ْ‫ي‬‫غ‬ْ‫ال‬ َ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬‫و‬ َ‫وة‬ٰ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ ‫و‬ َ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ ُ‫ي‬َْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ق‬‫ز‬‫ر‬ َ ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ َۙ (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
  • 6. Secara umum: Apa yang diyakini dalam hati seseorang sebagai sebuah keyakinan yang baku dan kokoh, tidak ada keraguan padanya. Secara khusus (Aqidah Islam): Iman yang kokoh kepada Allah, serta apa saja yang termasuk pokok agama yang bersumber dari nash yang shahih. Disebut juga dengan istilah masalah tauhid, sunnah, iman, ushuluddin (pokok agama). Seperti keyakinan, Iman kepada Allah, Rasulullah, Malaikat-malaikat, kitab-kitab Allah, qodho dan qodar dan hari Kiamat. Keyakinan bahwa Islam agama yang benar, Islam Rahmatan li al Alamin, shalat itu wajib, zakat itu wajib, puasa itu wajib, maqoshid Syariah dll Akidah :
  • 7. Dari Umar bin Khattab berkata: “Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah ‫ﷺ‬ . Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha nabi, Kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah ‫ﷺ‬menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.” Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.” Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi ‫ﷺ‬menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.” Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” (HR. Muslim)
  • 8. Islam Rahmatan li al Alamiin ِ‫للا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫آل‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫ئ‬َ‫ف‬ ُ‫يت‬ِ‫م‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ‫وا‬ ‫ا‬ ِِّ‫ي‬ِِّ‫م‬ُ‫أل‬ْ‫ا‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫ُون‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ Katakanlah: “Hai manusia, sesung-guhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan RosulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. [QS. Al-A’rof (7): 158] firman Allah, َ َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ًَ‫ة‬َّ‫ف‬‫آ‬‫َك‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬َ‫اك‬‫ن‬ْ‫ل‬‫س‬ ْ‫ر‬‫آَأ‬‫م‬‫و‬ َ ‫اَو‬ً‫ِير‬‫ذ‬‫ن‬‫اَو‬ً‫ير‬ِ‫ش‬‫َب‬ ِ ‫اس‬ ََّ‫ن‬ِ‫ك‬‫ل‬ َ ‫ون‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬‫َي‬‫َال‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫َال‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫أ‬ Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-tahui. [QS. Saba’ (34): 28]
  • 9. Islam Rahmatan li al Alamiin َ ‫اَو‬ً‫ير‬ِ‫ش‬‫َب‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ًَ‫ة‬َّ‫ف‬‫آ‬‫َك‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬َ‫اك‬‫ن‬ْ‫ل‬‫س‬ ْ‫ر‬‫آَأ‬‫م‬‫و‬ َ ‫َي‬‫َال‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫َال‬‫ر‬‫ث‬ْ‫ك‬‫َأ‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬‫ل‬‫اَو‬ً‫ِير‬‫ذ‬‫ن‬ َ ‫ون‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ع‬ Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge- tahui. [QS. Saba’ (34): 28]
  • 10. Islam Rahmatan li al Alamiin Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, َ ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ب‬ٍَ‫د‬َّ‫م‬‫ح‬ُ‫م‬َ ُ‫س‬ْ‫ف‬‫يَن‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬‫و‬ َ ‫د‬‫ح‬‫يَأ‬ِ‫ب‬َُ‫ع‬‫م‬ْ‫س‬‫َي‬‫َال‬ِ‫ه‬ َْ‫ن‬ِ‫م‬ َ ‫َن‬‫ال‬‫َو‬ٌّ‫ي‬ِ‫د‬‫و‬ُ‫ه‬‫َي‬ِ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أل‬ْ‫ا‬َِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫ه‬ ‫و‬ُ‫م‬‫َي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ٌَّ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ص‬ َُ‫ت‬ َ ْ‫ل‬ِ‫س‬ ْ‫ر‬ُ‫يَأ‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ِ‫ب‬َْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬َْ‫م‬‫ل‬‫و‬ َْ‫ن‬ِ‫َم‬‫ان‬‫َك‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬َِ‫ه‬ِ‫ب‬َُ‫ت‬ َِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫َال‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ح‬ْ‫ص‬‫أ‬ Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tanganNya, tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nashrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati, dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengan-nya, kecuali dia termasuk para penghuni neraka. [Hadits Shohih Riwayat Muslim, no: 153, dari Abu Huroiroh]
  • 11. Menebar Kebaikan Kewajiban Syariat Kebutuhan Kemanusiaan ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ُن‬‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ِ ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ۚ ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.” Ali Imron / 3 : 104 َ َّ ‫َّللا‬ ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫َان‬‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬َ‫و‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ ِ َ‫ك‬ َ َّ ‫َّللا‬ َ‫َر‬‫ك‬َََ‫و‬ َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ ‫اِخ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ير‬ . “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al- Ahzab/33 : 21] ِ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ك‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ َٰ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬ ْ‫ل‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫و‬ ۚ ُ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ “Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” [An-Nahl/16 : 125] َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َٰ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬ َ‫ين‬ِ‫ك‬ ِ ‫ْر‬‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫ن‬‫ُو‬‫ك‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ۚ “Dan serulah mereka ke (jalan) Rabbmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb.” [Al-Qashash/28 : 87]
  • 12. Kekokohan akidah akan mengantarkan seseorang pada pemahaman : 1. Akidah Islam adalah akidah yang diridhoi Allah swt. 2. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. 3. Ummat islam adalah ummatan wasatho 4. Dakwah adalah kebutuhan kemanusian dan kewajiban syariat. 5. Setiap muslim adalah dai yang mewarnai dan tidak terwarnai. 6. Seluruh manusia adalah obyek dakwah
  • 13. Dampak Akidah ISTIQOMAH Seimbang antara KHOUF dan ROJA’ TAWAKKAL BERANI I B T
  • 14. 01 Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman. Ali Imron : 175 Diriwayatkan di dalam al-Musnad Imam Ahmad dan sunan Tirmidzi dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, mengenai firman Allah (yang artinya), “dan orang-orang yang memberikan apa yang telah dikaruniakan kepada mereka dengan hati yang takut’ (al Mu’min : 60)”? Apakah mereka yang berbuat zina, minum khamr, dan mencuri? Beliau menjawab, "Tidak, wahai puteri ash-Shiddiq. Akan tetapi mereka adalah orang- orang yang berpuasa, menunaikan shalat, bersedekah, dan takut ia tidak diterima amalnya. َِ‫ة‬‫َاآلي‬ِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫َعنَه‬‫م‬َّ‫َوسل‬ِ‫ه‬‫ي‬‫َعل‬ُ َّ ‫ىََّللا‬َّ‫َصل‬ِ َّ ‫ََّللا‬‫َرسول‬ُ‫سألت‬ ( َْ‫ؤ‬ُ‫ي‬َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬‫و‬ َ ‫ة‬‫ل‬ ِ‫ج‬‫َو‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬‫اَو‬ ْ‫و‬‫اَآت‬‫َم‬‫ون‬ُ‫ت‬ ) ‫قالتَعائ‬ َُ‫ة‬‫ش‬ : َُ‫م‬ُ‫ه‬‫أ‬ َ َّ‫َال‬ُ‫م‬‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬‫َول‬،َِ‫ق‬‫ِي‬‫د‬ ِ ‫َالص‬‫َالَياَبنت‬‫َقال‬‫قون‬ ِ ‫َويسر‬‫َالخمر‬‫َيشربون‬‫ذين‬َّ‫ال‬ ‫م‬ُ‫ه‬‫َو‬،َ‫قون‬َّ‫د‬‫َويتص‬‫ون‬ُّ‫َويصل‬‫َيصومون‬‫ذين‬ َ‫م‬ُ‫ه‬‫َمن‬‫ل‬‫قب‬ُ‫ت‬َ‫َأنَال‬‫يخافون‬ ( َ ‫ه‬‫َل‬ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َِو‬‫ت‬‫ا‬‫ْر‬‫ي‬‫خ‬ْ‫يَال‬ِ‫ف‬َ‫ون‬ُ‫ع‬ ِ ‫ار‬‫س‬ُ‫ي‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬ُ‫أ‬ َ ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬‫اَس‬ ) Khouf 02 Dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). Al Baqoroh : 40 03 Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku Al Maidah : 44 04 Sesungguhnya yang takut (khasyyah) kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama’. Fathir : 28
  • 15. Arti Khouf Bersungguh-sungguh dalam berlari dari sesuatu yang dibenci. ROHBAH Getaran hati karena mengingat orang yang ditakuti kekuasaan dan hukumannya atau karena melihatnya WAJAL Khouf (rasa takut) yang disertai rasa ta’dzim (penghormatan)dan ijlal (Pengagungan penuh cinta), tetapi kebanyakan disertai dengan mahabbah (rasa cinta) dan ma’rifah (mengetahui) siapa yang ditakuti HAIBAH Takut yang siertai dengan ma’rifah (mengerti) tentang siapa yang ditakuti (ma’rifatullah) KHOSYYAH Bergetarnya hati karena sesuatu yang menakutkan / membayangkan siksaaan seiring dengan hembusan nafas KHOUF
  • 16. Di dalam perjalanan menuju Allah itu, kedudukan hati adalah bagaikan kedudukan burung. Mahabbah (cinta) kepada Allahi sebagai kepalanya, sedangkan khauf dan raja’ sebagai kedua sayapnya. Apabila kepala dan kedua sayapnya sehat, maka burung itu termasuk burung yang bagus terbangnya. Apabila terpotong kepalanya, maka burung itu akan mati, dan apabila tidak ada sayapnya, maka ia akan ditangkap oleh pemburu atau burung predator. Akan tetapi Ulama Salaf menyukai kalau sayap khauf lebih kuat daripada sayap raja' (pengharapan), tetapi pada saat-saat keluar dari dunia sayap raja' lebih kuat daripada sayap khauf. Inilah jalan yang ditempuh oleh Abu Sulaiman ad-Darani dan lainnya. Abu Sulaiman berkata, "Kondisi yang paling sempurna ialah berimbangnya raja’ dengan khauf, dan lebih dominannya cinta. Sehingga cinta sebagai kendaraan, raja' sebagai pemandu, dan khauf sebagai sopir”.
  • 17. 01 Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Al Ankabut: 5 Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab- Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. (QS. Al Isro’ : 57) َ‫ة‬َ‫ل‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫و‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َٰ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ۡ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫ُون‬‫ع‬ ۡ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬ََّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َََٰٰٓ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬﴿ ُ‫ف‬‫ا‬َ‫خ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫م‬ ۡ ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫ون‬ُ‫ج‬ ۡ ‫ر‬َ‫ي‬َ‫و‬ ُ‫ب‬َ‫ر‬ۡ‫ق‬َ‫أ‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫اب‬َََ‫ع‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َٰٓ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َََ‫ع‬ ‫ا‬ ٗ ‫ور‬َُ ۡ ‫ح‬َ‫م‬ َ‫َان‬‫ك‬ ﴾ [ ‫اإلسراء‬ : 57 ] Roja’ 02 Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". Al Kahfi : 110 03 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Baqoroh : 218 04 Dari Nabi saw. beliau bersabda : Allah swt. berfirman : Aku menuruti persangkaan hambaKu kepada Ku, karena itu biarlah ia berprasangka kepadaKu sesuka hatinya. (HR. Bukhori) HR. Bukhori
  • 18. Arti Khouf Ahmad bin Ashim pernah ditanya, "Apakah pertanda raja' pada seseorang?" beliau menjawab, "Yaitu apabila mendapatkan kebaikan dia bersyukur, dengan mengharapkan kesempurnaan nikmat dari Allah di dunia dan di akhirat, dan kesempurnaannya di akhirat." Ahmad bin Ashim َْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ت‬ ْ‫و‬‫ع‬‫اَد‬‫َم‬‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫م‬‫د‬‫َآ‬‫ْن‬‫ب‬‫اَا‬‫ي‬ َُ‫ت‬ ْ‫ر‬‫ف‬‫َغ‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ت‬ ْ‫و‬‫ج‬‫ر‬‫َو‬ َ‫ا‬‫ىَم‬‫ل‬‫َع‬‫ك‬‫ل‬ َِ‫ل‬‫ا‬‫ب‬ُ‫الَأ‬‫َفيكَو‬‫ان‬‫ك‬ “Allah berfirman: ”Wahai Bani Adam, sesungguhnya jika engkau senantiasa berdoa dan berharap kepada–Ku niscaya Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Raja’ adalah manzilah yang paling tinggi Khauf dan Raja’ bagaikan dua bua sayap burung. Apabila keduanya seimbang maka seimbanglah burung itu dan sempurnalah terbangnya, dan apabila satunya terdapat kekurangan maka timpanglah terbang burung itu; dan apabila kedua sayapnya tida ada maka burung itu berada di ambang kematian”. Abu Ali Ar Rudzbari mengatakan Merasa gembisa terhadap kemurahan dan karunia Allah ta’ala dan merasa senang melihat kemurahan Allah swt. ROJA’
  • 19. Tingkatan Roja’ 1 2 3 "Raja' ada tiga tingkatan. Tingkatan pertama: Raja' mendorong orang yang beramal untuk bersungguh- sungguh, melahirkan kelezatan dengan berkhidmat, menyadarkan karakter agar berkenan meninggalkan larangan-larangan." Tingkatan Pertama "Tingkatan kedua ialah harapan orang-orang yang terlatih untuk mencapai sesuatu posisi yang di sana segala kemauannya menjadi jernih. Dengan meninggalkan yang lezat-lezat, menetapi syarat- syarat ilmu, dan menjauhi batas-batas himyah (perlindungan). Tingkatan Kedua raja' orang-orang yang punya hati, yaitu angan untuk bertemu al-Khalik yang mendorongnya untuk rindu kepada Nya, membenci dan membuatnya bosan terhadap kehidupan, dan menjadikannya zuhud terhadap makhluk." “Tingkatan Ketiga
  • 20. Content A Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text. Content B Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text. Content C Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text. Selalu Berani
  • 21. ‫رض‬ ٍ ‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫بن‬ ِ‫للا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ ‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫عنهما‬ ‫للا‬ ‫ي‬ : َ‫ف‬ْ‫َل‬‫خ‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫م‬ِّ‫وسل‬ ‫عليه‬ ‫للا‬ ‫صلى‬ ِ َّ ‫َّللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ( : َ‫ل‬ُ‫غ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ُ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬ : َ‫ج‬ُ‫ت‬ ُ‫ه‬ْ‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ َ‫للا‬ ِ‫ظ‬َ‫ف‬ْ‫اح‬ ،َ‫ك‬ْ‫ظ‬َ‫ف‬‫ح‬َ‫ي‬ َ‫للا‬ ِ‫ظ‬َ‫ف‬ْ‫اح‬ ،َ‫للا‬ ِ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ َ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ،َ‫ك‬َ‫ه‬‫ا‬ َ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َّ‫م‬ُ‫األ‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ،ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫نت‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬‫ن‬َ‫ي‬ ‫أن‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ت‬َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اج‬ ِ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ة‬ َ‫ك‬ ُ‫للا‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫د‬َ‫ق‬ ٍ‫شيء‬ِ‫ب‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫وك‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ٍ‫شيء‬ِ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫عوا‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ِ‫ا‬ ِ‫و‬َ‫ل‬‫و‬ ،‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫د‬َ‫ق‬ ٍ‫بشيء‬ ‫إال‬ ‫ضروك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ٍ‫شيء‬ِ‫ب‬ َ‫وك‬ُّ‫ر‬ُ‫ض‬َ‫ي‬ ‫ت‬َ‫ع‬‫ف‬ُ‫ر‬ ،َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫للا‬ ُ‫ه‬ ُ‫ف‬ُ‫ح‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬ِّ‫ف‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ،ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ق‬َ‫أل‬‫ا‬ ) ِّ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬ِِّ‫ت‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ : ْ‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ص‬ ٌ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ْث‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬ ٌ‫ح‬ ِّ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬ِِّ‫ت‬‫ال‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ( : َ‫ت‬ َ‫للا‬ ِ‫حفظ‬ِ‫ا‬ ِ‫للا‬ ‫إلى‬ ْ ‫ف‬َّ‫ر‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ،َ‫ك‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫د‬ ٍ‫ج‬ ‫خطأ‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫أن‬ ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬‫د‬ِّ‫ش‬‫ال‬ ‫في‬ َ‫ك‬ْ‫ف‬ ِ ‫عر‬َ‫ي‬ ِ‫خاء‬َّ‫الر‬ ‫في‬ ،َ‫صيبك‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ َّ‫أن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ،َ‫ئك‬ِ‫خط‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ، ِ ‫ْر‬‫ب‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ص‬َّ‫ن‬‫ال‬ ً‫ا‬‫سر‬ُ‫ي‬ ِ ‫سر‬ُ‫ع‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ِ‫ب‬‫ر‬َ‫ك‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ )
  • 22. Dari Abul ‘Abbas Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Suatu hari aku pernah berboncengan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: ”Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarimu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon pertolongan maka mintalah kepada Allah. Ketahuilah, kalau seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu, dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. at Tirmidzi, dan dia berkata hadits ini hasan shahih)[1] Dalam riwayat selain riwayat at Tirmidzi, dengan lafadz: ”Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu, ingatlah Allah dalam keadaan engkau lapang, niscaya Dia akan mengingatmu dalam keadaan engkau sulit. Dan ketahuilah, bahwa segala sesuatu yang Allah tetapkan luput darimu, niscaya tidak akan pernah menimpamu. Dan segala sesuatu yang telah ditetapkan menimpamu, maka tidak akan luput darimu. Ketahuilah, bahwa pertolongan itu bersama kesabaran dan kelapangan itu bersama kesulitan dan bersama kesukaran itu ada kemudahan.”[2] [1] Diriwayatkan oleh Tirmidzi (2516) [2] Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al Musnad (1/307), Hannad dalam az Zuhdu (1/304), ‘Abd bin Humaid dalam Musnadnya (hal. 214), ath Thabarani dalam al Kabir (11243), al Hakim dalam al Mustadrak (3/623), al Lalika’i dalam I’tiqad Ahlis Sunnah (4/614) dan al Baihaqi dalam Syu’abul Iman (2/27)
  • 23. Tawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Ath Tholaq : 2-3 Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia itu cukup baginya.” . Tawakkal
  • 24. Menurut para ulama 01 Imam Ahmad mengatakan, “Tawakkal berarti memutuskan pencarian disertai keputus-asaan terhadap makhluk.” Your Text Here 03 Al Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang Tawakkal, maka beliau menjawab, “Ridho kepada Allah Ta’ala”, Your Text Here 02 Al Allamah Al Munawi. Beliau mengatakan, “Tawakkal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang diTawakkali.” (Faidhul Qadir, 5/311). Your Text Here Ibnu ‘Abbas radhiyAllahu’anhuma mengatakan bahwa Tawakkal bermakna percaya sepenuhnya kepada Allah Ta’ala. Your Text Here 04 Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan. Your Text Here Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari berbagai sebab setelah sebab disiapkan.” 05 06 Al Allamah Al Munawi. Beliau mengatakan, “Tawakkal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang diTawakkali.” (Faidhul Qadir, 5/311). Your Text Here
  • 25. Ibnul Qayyim berkata, “Tawakkal adalah faktor paling utama yang bisa mempertahankan seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari serangan makhluk lainnya yang menindas serta memusuhinya. Tawakkal adalah sarana yang paling ampuh untuk menghadapi keadaan seperti itu, karena ia telah menjadikan Allah sebagai pelindungnya atau yang memberinya kecukupan. Maka barang siapa yang menjadikan Allah sebagai pelindungnya serta yang memberinya kecukupan, maka musuhnya itu tak akan bisa mendatangkan bahaya padanya.” (Bada’i Al- Fawa’id 2/268)
  • 26. Bukti yang paling baik adalah kejadian nyata, Imam Al Bukhori telah mencatat dalam kitab shohih beliau, dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyAllahu anhuma, bahwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah- tengah api yang membara beliau mengatakan, “HasbunAllahu wa ni’mal wakiil.” (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung). Perkataan ini pulalah yang diungkapkan oleh Rosululloh ShollAllahu ‘alaihi wa sallam ketika dikatakan kepada beliau, Sesungguhnya orang- orang musyrik telah berencana untuk memerangimu, maka waspadalah engkau terhadap mereka.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab Tafsir. Lihat Fathul Bari VIII/77) Ibnu Abbas berkata, “Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika ia dilemparkan ke tengah bara api adalah: ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik
  • 27. Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha adalah sebuah hadits. Seseorang berkata kepada Nabi ShollAllahu ‘alaihi wa sallam, “Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal ?” Nabi bersabda, “Ikatlah kemudian bertawakkallah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani dalam Shohih Jami’ush Shoghir). Dalam riwayat Imam Al-Qudha’i disebutkan bahwa Amr bin Umayah RadhiyAllahu ‘anhu berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta tungganganku lalu aku berTawakkal kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal?’, Beliau menjawab, ‘Ikatlah untamu lalu bertawakkallah kepada Allah.” (Musnad Asy-Syihab, Qayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368)
  • 28. Istiqomah adalah Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah mengatakan: “Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama” َ‫ق‬ ِ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ق‬َّ ‫ال‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ي‬ْ‫ف‬ُ‫س‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ َّ ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫اا‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ِ‫م‬ َ ‫َل‬ْ‫س‬ِْ ‫اإل‬ َ‫ف‬ ِ َّ ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫َك‬‫د‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ : Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38; Ahmad 3/413; Tirmidzi, no. 2410; Ibnu Majah, no. 3972].Referensi : https://almanhaj.or.id/4197-istiqomah.html Istiqomah
  • 29. Istiqomah Hati dan Badan Allâh Ta’ala berfirman: َْ‫ن‬‫م‬‫َو‬‫ت‬ ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫اَأ‬‫م‬‫َك‬ْ‫م‬ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬‫ف‬ َ ‫َت‬‫ال‬‫َو‬‫ك‬‫ع‬‫َم‬‫اب‬‫َت‬ َ‫ا‬ ْ‫و‬‫غ‬ْ‫ط‬ ‫ي‬ ِ ‫ص‬‫َب‬‫ون‬ُ‫ل‬‫م‬ْ‫ع‬‫اَت‬‫م‬ِ‫ب‬َُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ر‬ Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. [Hûd/11:112]. Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Mâlik , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda:  َ ْ‫س‬‫ىَي‬َّ‫ت‬‫ٍَح‬‫د‬ْ‫ب‬‫َع‬ُ‫ان‬‫يم‬ِ‫إ‬َُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫َي‬‫ال‬ َ ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫َي‬‫ال‬‫َُو‬‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬‫َق‬‫يم‬ِ‫ق‬‫ت‬ َ ‫يم‬ِ‫ق‬‫ت‬ْ‫س‬‫ىَي‬َّ‫ت‬‫َُح‬‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬‫َق‬ُ‫م‬‫ي‬ َ ‫َي‬‫َال‬‫ة‬َّ‫ن‬‫ج‬ْ‫َال‬‫ل‬ُ‫ج‬‫َُر‬‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫َي‬‫ال‬‫َُو‬‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬‫س‬ِ‫ل‬ َ ُ‫ه‬‫ق‬ِ‫ئ‬‫ا‬‫و‬‫َب‬ُ‫ه‬ُ‫ار‬‫َج‬ُ‫ن‬‫م‬ْ‫أ‬ Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. [HR Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun- Nazhirin, 3/13].