7. TARGET PERCEPATAN ODF JATENG
2017
2018
2019
7 kab/Kota ODF :
Wonogiri, Karanganyar,
Sukoharjo, Kota
Surakarta, Boyolali,
Rembang, Kota
Semarang,
11 kab/Kota ODF :
Kota Salatiga, Kota
Pekalongan, Blora, Kab
Semarang, Batang,
Purbalingga, Kab.
Tegal,Banyumas, Klaten,
Kab. Magelang, Kendal
17. Kab/kota Target ODF:
Batang
Pemalang
Kota Magelang
Pati
Sragen,
Kudus,
Kebumen,
Jepara,
Demak,
Cilacap,
Kota Tegal,
Temanggung,
Pekalongan,
Brebes,
Wonosobo,
Banjarnegara,
Purworejo
Catatan:
Makin bertambah tahun pendampingan, diperlukan
strategi jitu karena target makin besar dan
kecepatan akselerasi semakin tinggi
Grobogan ODF Tahun 2016
Target : 100% desa
sudah dipicu
Target : 80%
desa sudah
dipicu
8. Cilacap
Brebes
Banyumas
Kab Tegal
Purbalingga
Pemalang
Kab Pekalongan
Batang
Banjar negara
Kebumen
Purworejo
Kendal
Wonosobo
Temanggung
Magelang
Kota Magelang
Kota Smg
Klaten
Wonogiri
Karanganyar
Sukoharjo
Boyolali
Sragen
Semarang
Kota Salatiga
Demak
Jepara
Kudus
Grobogan
Pati Rembang
Blora
YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
JAWA BARAT
Kota Tegal
Kota Pekalongan
Kab/kota POTENSI ODF Tahun 2017
Kota Surakarta
Kab./Kota KOMITMEN ODF, POTENSI TERBATAS
SEBARAN PEMICUAN
JAWATENGAH
PETA SEBARAN KABUPATEN POTENSI ODF
Tahun 2017,2018,2019
Kab./Kota Potensi ODF Tahun 2018
Kab./Kota potensi ODF Tahun 2019
Kab./Kota ODF
9. AKSES JAMBAN SEHAT JAWA TENGAH
9
83,37%
( 8.450.248 KK)
16,63 %
(1.598.755 KK)
10.049.003 KK
BABS
AKSES JAMBAN
Akses layak/JSP: 58,90 %
DATA BERSIFAT DINAMIS
( 23 Agustus 2017)
10.
11. 1.734 DESA /KEL
(20,21 % dari 8.577 DES/KEL)
11
DESA/KEL STOP BABS (ODF)
1. Kabupaten Wonogiri 2 Kecamatan
2. Kabupaten Boyolali 3 Kecamatan
3. Kabupaten Semarang 2 Kecamatan
4. Kabupaten Karanganyar 3 kecamatan
5. Kabupaten Pemalang 1 Kecamatan
6. Kota Semarang 2 kecamatan
7. Kab. Klaten 1 Kecamatan
8. Kab. Kudus 1 Kecamatan
9. Kab. Banyumas 1 Kecamatan
KEC.STOP BABS
KAB STOP BABS KAB. GROBOGAN
POTENSI KABUPATEN KOTA
ODF TAHUN 2017
Kab. Wonogiri, Kab.Karanganyar, Kab. Boyolali, Kab.
Rembang, Kab. Sukoharjo ,Kota Surakarta dan Kota
Semarang
16. STRATEGI STBM:
• Pelaksanaan Komponen Kesehatan , dilakukan dengan
pendekatan STBM dengan skala/cakupan wilayah kabupaten/kota
(district wide)
• Pendekatan STBM dilaksanakan melalui proses
pelembagaan 3 sub-komponen sanitasi total sejak Tahun
2008 di seluruh kabupaten
17. V
DEMAND(MENCIPTAKAN
KEBUTUHAN)
ENABLING (MEMBENTUK DUKUNGAN) SUPPLY (PENYEDIAAN SARANA)
UPAYA
TEKHNIS
PROV
JATENG
Pemicuan perubahan perilaku
Promosi/Kampanye Stop BABS – BCC
STBM
Lomba Desa ODF/desa STBM
Pemanfaatan Peta Sosial, stiker kategori
akses untuk monitoring berkelanjutan
Verifikasi ODF
Komitmen Pemda Regulasi percepatan ODF:
1. Perbup STBM
2. RAD Stop BABS
3. Surat Edaran Pelaksanaan STBM
4. Intruksi Bupati Percepatan ODF
5. Perbup anggaran untuk support tim STBM
6. Surat Gubernur Jateng 31 Oktober 2016
Dibentuk Tim Koordinasi STBM dan Tim Pelaku,
Monitoring kab, kecamatan, desa
Kerjasama Lintas sektor, Lintas program, Sektor swasta, Perguruan tinggi,
CSR, masyarakat
Membudayakan Share Learning STBM tingkat Provinsi, Kabupaten,
Kecamatan, desa dengan Workshop STBM/Mini lokakarya percepatan ODF
Optimalisasi alokasi Dana APBD, APBDes untuk
STBM, dana BOK (DAK Non Fisik)
Wirausaha sanitasi ( +/- 1000 Or)
Kredit sanitasi
Bekerjasama dengan Tokoh
Agama/ulama un tuk memicu perubahan
perilaku dengan khotbah, pengajian,
nasehat pernikahan dengan tema
jamban sehat, hadist-hadist yang
berhubungan dengan kebersihan
lingkungan
Reward dan apresiasi bagi desa,kecamatan,
kabupaten berprestasi dalam pelaksanaan STBM
Membangun Mekanisme Monitoring berkelanjutan – Tim Monitoring,
pemanfaatan STBM Smart, web STBM
Kredit tanpa agunan dari lembaga
mikrofinance, Bank contoh BKK/BPR,
BMT , Bina artha, Komida
Arisan jamban/jamban bergulir melalui
dana desa
Asosiasi Wirausaha sanitasi contoh
ASSAMI - Pemalang, PAPSIGRO -
Grobogan, PAPSIR-Rembang
Deklarasi ODF untuk memicu wilayah
lain untuk ODF
STBM masuk dalam kurikulum muatan
lokal sekolah
Pelatihan Pemicuan, Monitoring, STBM
Pemanfaatan Media untuk Advokasi STBM dan memicu stakeholder untuk
berkomitmen mendukung percepatan ODF
STBM smart publik memicu semua orang
saling memantau
STRATEGI YANG TELAH DILAKSANAKAN
18. Wonogiri
Banjarnegara
Purbalingga
Kendal
Pemalang
Rembang Boyolali
Karanganyar
Grobogan
INOVASI STRATEGI KABUPATEN
Perbup Anggaran, Tim
koordinasi lintas
SKPD,Kredit sanitasi oleh
BKK purwodadi, semua
Desa memiliki Fasilitator
STBM desa
Perbup STBM, Pendanaan STBM
dari Dana desa, Memicu komitmen
desa dengan mengkategorikan:
1. Desa sehat (lolos 5 pilar), 2. desa
bersih (ODF, baru lolos pilar 1-2) dan
desa Jorok (belum ODF)
Perbup Anggaran, Tim koordinasi
lintas SKPD,Kredit sanitasi oleh
BKK , semua Desa memiliki
Fasilitator STBM desa
Perbup STBM, Pokja Aktif, PERAN
SWASTA terlibat, strategi clustering
intervensi wilayah mudah sulit,
promosi dan kampanye
digalakkan,lomba antar desa
Ada RAD STOP BABS (Dokumen
perencanaan berupa Rencana Aksi
Daerah), semua pelaku dilibatkan
dlm tim STBM (termasuk
TNI/POLRI), sistem REWARD bagi
desa ODF, bekerjasama dengan BMT
BUS (Mikrofinance)
Komitmen Kepala daerah dan seluruh camat
dan kades, DPRD kuat untuk sanitasi,
memasukkan STBM dlm kurikulum sekolah,
promosi dan kampanye dengan berbagai
event, anak sekolah dan natural leader
terlibat dalam duta perubahan
Perbup STBM, Surat edaran
Setda untuk percepatan
ODF, optimalisasi dana desa
untuk STBM, promosi dan
kampanye setiap event,
Semua komponen masy
dilibatkan khususnya PKK
Intruksi Bupati untuk
percepatan ODF,
Peran BAPPEDA
sangat kuat untuk
STBM
Babinsa, PKK terlibat
penuh dalam trigering
dan monev. Promosi dan
kampanye di setiap
event
Sukoharjo
Komitmen Kepala
Daerah Universal Akses
100-0-100
19. No. Kabupaten/ Kota
Rerata Jumlah
BABS/ desa
Total jumlah
BABS (KK)
Maksimum BABS
di desa ttt
1 GROBOGAN - - -
2 WONOGIRI 10 2,217 100
3 KOTA SEMARANG 24 4,726 438
4 KARANGANYAR 34 5,592 464
5 BOYOLALI 70 10.161 622
6 KOTA MAGELANG 70 1,164 196
7 PATI 73 26,996 876
8 SUKOHARJO 76 7.124 620
9 KOTA SALATIGA 83 1,824 662
10 REMBANG 85 20.401 1,234
11 KEBUMEN 94 45.065 1,031
12 PURWOREJO 97 47,050 823
13 KLATEN 100 39.385 860
14 SRAGEN 102 20.473 1,001
15 BLORA 111 29.323 1,314
16 KUDUS 137 10.161 1,176
17 SEMARANG 139 29.937 1,325
18 KOTA PEKALONGAN 150 6.875 618
No. Kabupaten/ Kota
Rerata Jumlah
BABS/ desa
Total jumlah
BABS (KK)
Maksimum BABS
di desa ttt
19 MAGELANG 175 64,821 1,793
20 TEMANGGUNG 185 50,969 1,421
21 DEMAK 198 48.310 983
22 BATANG 213 51.943 1,403
23 JEPARA 220 41.430 1,335
24 KENDAL 223 51.051 1,673
25 PURBALINGGA 242 56.027 1,274
26 PEKALONGAN 247 69.697 1,554
27 CILACAP 300 84.953 2,864
28 KOTA SURAKARTA 309 7.995 3,436
29 TEGAL 401 91.913 2,800
30 WONOSOBO 441 114.958 1,959
31 PEMALANG 487 105.533 3,162
32 BANJARNEGARA 512 141.053 4,943
33 BANYUMAS 523 163.131 2,472
34 KOTA TEGAL 533 14,397 1,975
35 BREBES 633 180.461 3,626
KONDISI BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) YANG HARUS DI TUNTASKAN S/D 2019)
20. 81.8%
90.9%
72.7%
KOTA PEKALONGAN 91.37%
KUDUS 91.68%
PATI 92.38%
BOYOLALI 92.57%
SRAGEN 92.74%
SUKOHARJO 94.81%
KOTA MAGELANG 96.79%
KOTA SALATIGA 97.30%
KARANGANYAR 97.68%
KOTA SEMARANG 98.36%
WONOGIRI 99.15%
GROBOGAN 100.00%
DEMAK 84.49%
JEPARA 85.74%
KOTA SURAKARTA 86.56%
KEBUMEN 87.84%
SEMARANG 88.40%
KLATEN 88.91%
BLORA 89.22%
REMBANG 89.39%
TEGAL 74.17%
TEMANGGUNG 75.59%
BATANG 75.90%
KOTA TEGAL 77.10%
KENDAL 77.85%
PURWOREJO 78.14%
PURBALINGGA 78.65%
MAGELANG 79.93%
CILACAP 81.17%
BANJARNEGARA 48.81%
WONOSOBO 51.76%
BANYUMAS 64.72%
BREBES 66.55%
PEKALONGAN 69.72%
PEMALANG 71.53%
• Pengelompokan
disesuaikan
dengan hasil
assessment………….
• Strategi advokasi
dan
pendampingan
teknis disesuaikan
dengan kondisi
akses dan
milestones yang
ingin dicapai
Pengelompokan Kabupaten di Jawa Tengah
berdasarkan Tingkat Akses
21. Milestones Menuju ODF
DISTRICT DEMAND Komitmen kabupaten terhadap
perbaikan akses sanitasi menuju ODF (universal access)
BEHAVIOR CHANGE Tersedianya anggaran untuk
pemicuan CLTS oleh tenaga / kelompok pemicu yang
handal di ingkat kecamatan / PUSKESMAS
AFFORDABLE OPTIONS Tersedianya produk jamban
sehat yang terjangkau dan mudah diperoleh
SCALE UP Gerakan Menuju ODF sebagai insentif percepatan
ODF serta peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam rangka
perluasan jejaring pasar untuk capaian akses skala luas
LAST MILE Targeted subsidy kepada keluarga miskin
menggunakan ADD / DD menuju ODF desa;
enforcement
100% Akses
PRELIMINARY Pemetaan Awal
Clustering wilayah:
- potensi,
- geografis,
- karakter masyarakat, dst
22. LOW
ACCESS MID ACCESS
HIGH
ACCESS
Tahapan Kegiatan dan Milestones Akselerasi Menuju ODF
• (E) Edaran Bupati tentang pemanfaatan dan alokasi
ADD / DD untuk jamban
• (E) Enforcement
• (S) Mekanisme jejaring lokal desa dlm memanfaatkan
ADD / DD jamban: gotong royong, arisan, BPSPAMS
• (E) Sanitarian aktif melakukan monev melalui web STBM / SMART STBM
• (D) BOK Puskesmas dimanfaatkan untuk pemicuan CLTS
• (D) Tersedia tenaga pemicu CLTS berkapasitas baik
• (S) Sejumlah WUSAN aktif
• (E) Komitmen menuju ODF: target waktu, Perbup
• (E) Motivasi dinkes dan puskesmas
• (E) Dukungan lintas sektor / program
• (E/D) Insentif desa ODF sebagai suatu gerakan menuju 100% akses
• (S) Perluasan dan penguatan kapasitas pelaku jejaring pasar sanitasi
PRELIMINARY Pemetaan Awal
Clustering wilayah:
- potensi,
- geografis,
- karakter masyarakat, dst
23. LOW
ACCESS MID ACCESS
HIGH
ACCESS
Tahapan Kegiatan dan Milestones Akselerasi Menuju ODF
Komponen Supply
• (S) Sosialisasi mekanisme jejaring lokal desa dlm memanfaatkan
ADD / DD jamban: gotong royong, arisan, BPSPAMS
• (S) Dukungan wusan untuk menyediakan paket jamban pemula:
toilet leher angsa dengan slab, septik non-permanen untuk KK
dengan SPAM terpasang
• (S) Perekrutan dan pelatihan tukang / kader promosi
• (S) Kolaborasi dengan pelaku demand – Puskesmas melalui
platform SMART STBM
• (S) Penguatan asosiasi dan peran swasta untuk
standarisasi kualitas dan scaling-up
• (S) Penguatan jejaring pasar sanitasi: kredit jamban dari
lembaga keuangan lokal, retailer bahan bangunan
• (S) Monitoring dan coaching berkala
24. LOW
ACCESS MID ACCESS
HIGH
ACCESS
Tahapan Kegiatan dan Milestones Akselerasi Menuju ODF
Komponen Demand
LOMBA TIM PEMICUAN --- antar PUSKESMAS
--- jumlah pemicuan
--- jumlah komitmen
--- jumlah desa ODF
--- anggota tim: sanitarian, bidan, kader kesehatan, toma
25. LOW
ACCESS MID ACCESS
HIGH
ACCESS
Tahapan Kegiatan dan Milestones Akselerasi Menuju ODF
Komponen Enabling termasuk Monev
• (E) Monev pemanfaatan ADD / DD untuk jamban
• …………..
• (E) Pelatihan dan penerapan sistem Monev berbasis web
• (E) Monev tracking pemanfaatan BOK??
• ……
• (E) Sosialisasi dan penerapan SMART STBM kepada
sanitarian
• (E) SMART Desa???
26. 1. Pemicuan Lanjutan 2. Pleno Komunitas 3. Monitoring Stop BABS di masy& sekolah
4. Pembuatan +update Peta sanitasi dan buku kader
7. Kampanye + Demo CTPS
11. Kampanye Hygiene Sekolah
8. Pemeriksaan Kualitas Air
9. Verifikasi Stop BABS 10. Verifikasi CTPS
5. Monitoring CTPS masy+Sekolah
6. Kampanye Stop BABS di Masy
12. Reward 13. Kompetisi Lomba ODF/Lomba STBM 14. Share Learning antar Komunitas
15. Penguatan Kapasitas bagi Natural Leader/Kader/BP SPAMS 16. Pembinaan Bagi Wusan
KEGIATAN STBM tingkat Masyarakat
Mendorong kegiatan di tingkat masyarakat sebagai
GERAKAN PERCEPATAN ODF
27. STRATEGI PERCEPATAN ODF di 7 KAB/KOTA
PRIORITAS 2017
Identifikasi
KEGIATAN STBM
yang sudah
dilaksanakan
Identifikasi
POTENSI di
masing-masing
komponen strategi
Identifikasi Strategi
(Share learning
antar wilayah yang
sudah ODF)
Identifikasi tantangan
dan hambatan
percepatan ODF
dimasing masing wilayah
IDENTIFIKASI
MASALAH
Pembentukan Tim KOORDINASI STBM
Penyusunan Regulasi untuk STBM
Koordinasi Lintas program, Lintas
Sektor dan Peran swasta dan semua
tokoh potensi di masyarakat
Pembentukan Tim KOORDINASI STBM
Kerjasama Lintas sektor, Lintas program, Sektor swasta, Perguruan tinggi,
CSR, masyarakat
Membudayakan Share Learning STBM tingkat Provinsi, Kabupaten,
Kecamatan, desa dengan Workshop STBM/Mini lokakarya percepatan ODF
Optimalisasi alokasi Dana APBD, APBDes untuk
STBM, dana BOK
Reward dan apresiasi bagi desa,kecamatan,
kabupaten berprestasi dalam pelaksanaan STBM
Membangun Mekanisme Monitoring berkelanjutan – Tim Monitoring,
pemanfaatan STBM Smart, web STBM
Pemanfaatan Media untuk Advokasi STBM dan memicu stakeholder untuk
berkomitmen mendukung percepatan ODF
UTAMA :
- SURAT
GUBERNUR
- ADVOKASI
KE
BUPATI/WAB
UP/SEKDA/A
SSISTEN III
28. INTERNALISASI DATA : DATA WEBSITE DI PADUKAN DI PORTAL DINKESPROVJATENG PADA LIKES (LAYANAN
INFORMASI KESEHATAN ) JATENG , DILUNCURKAN GUBERNUR DI HOTEL BEST WESTERN SOLO BARU
Bapak Menteri PU dan PERA serta hadirin yang saya hormati,
Demikianlah beberapa hal penting yang perlu saya sampaikan pada pertemuan ini. Saya berharap dukungan Bapak beserta seluruh jajarannya agar dapat mendukung pelaksanaan program pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, meningkatkan kualitas hidup rakyat kita, dan mensejahterakan Bangsa Indonesia.
Atas perhatian Bapak dan Ibu saya ucapkan Terima kasih.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.