Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Ini adalah algoritma paling terkenal untuk
kompres teks. Ada empat fase dalam algoritma Huffman untuk kompres teks. Yang pertama adalah
kelompok karakter. Yang kedua adalah untuk membangun pohon Huffman. Yang ketiga adalah
encoding, dan yang terakhir adalah pembangunan bit kode. Prinsip algoritma Huffman adalah
karakter yang sering muncul di encoding dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang
jarang muncul di bit-encoding dengan seri lagi. teknik kompresi Huffman dapat memberikan
penghematan dari 30% dari bit asli. Ia bekerja berdasarkan frekuensi karakter. Semakin banyak
karakter yang sama mencapai, semakin tinggi tingkat kompresi yang diperoleh.
Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Ini adalah algoritma paling terkenal untuk
kompres teks. Ada empat fase dalam algoritma Huffman untuk kompres teks. Yang pertama adalah
kelompok karakter. Yang kedua adalah untuk membangun pohon Huffman. Yang ketiga adalah
encoding, dan yang terakhir adalah pembangunan bit kode. Prinsip algoritma Huffman adalah
karakter yang sering muncul di encoding dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang
jarang muncul di bit-encoding dengan seri lagi. teknik kompresi Huffman dapat memberikan
penghematan dari 30% dari bit asli. Ia bekerja berdasarkan frekuensi karakter. Semakin banyak
karakter yang sama mencapai, semakin tinggi tingkat kompresi yang diperoleh.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Deskripsi dan Capaian
pembelajaran
Deskripsi Singkat
Hebb rule merupakan model pembelajaran
terawasi (supervised learning) dan
merupakan metode pembelajaran yang paling
sederhana yang dipakai pada jaringan syaraf
satu lapis.
Capaian pembelajaran matakuliah
Mahasiswa dapat memakai JST Hebb untuk
menyelesaikan masalah pengenalan pola
sederhana
3. Jaringan Syaraf Hebb
Hebb memperkenalkan aturan
pembelajaran/pelatihan pada JST.
Pembelajaran dilakukan dgn memodifikasi
kekuatan sinaptik (bobot). Jika 2 neuron saling
berhubungan dalam waktu dan kondisi yg sama
(on) maka bobot dari kedua neuron tsb akan di
update.
JST satu lapisan yg dilatih dengan aturan Hebb
disebut dgn jaringan Hebb .
4. Algoritma Pelatihan Hebb
langkah 0 : Bobot dan bias diberi nilai awal :
wi = 0 (i = 1,2,…,n) ; b = 0
langkah 1 : untuk tiap pasangan input dan target, s : t,
lakukan langkah 2 sampai 4 :
Langkah 2 : set aktivasi untuk unit input :
xi = si (i = 1,2,…,n)
Langkah 3 : set aktivasi untuk unit output : y = t
Langkah 4 : perbaiki nilai bobot :
wi(baru) = wi(lama) +xiy (i =
1,2,…,n)
perbaiki nilai bias :
b(baru) = b(lama) + y
Biasanya perubahan bobot disimbolkan dgn Δw
Δw = xiy sehingga wi(baru) = wi(lama) + Δw
5. Jaringan Syaraf Hebb
Catatan :
Nilai bias dari unit input biasanya secara eksplisit
tidak dipakai pada aturan Hebb. Biasanya nilai
bias selalu 1. Sebab tanpa nilai bias masalah
tidak akan ada solusi.
6. Aplikasi Contoh Jaringan Hebb
Contoh aplikasi JST Hebb untuk solusi fungsi logika
AND
1. Contoh : jaringan Hebb untuk fungsi logika AND
: input biner dan target biner.
Buktikan apakah jaringan Hebb dapat mengenali
pola logika AND ?
7. Aplikasi Contoh Jaringan Hebb
Gambar Arsitektur JST Hebb untuk
solusi fungsi logika AND
Diketahui :
input target
x1 x2 t
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
langkah 0 : Bobot dan bias diberi nilai awal :
wi = 0 (i = 1,2,…,n) ; b = 1
langkah 1 : untuk tiap pasangan input dan target, s : t,
lakukan langkah 2 sampai 4 :
Langkah 2 : set aktivasi untuk unit input :
xi = si (i = 1,2,…,n)
Langkah 3 : set aktivasi untuk unit output :
y = t
Langkah 4 : perbaiki nilai bobot :
wi(baru) = wi(lama) +xiy (i = 1,2,…,n)
perbaiki nilai bias :
b(baru) = b(lama) + y
8. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
A. Proses Pelatihan Jaringan Metode Hebb
langkah 0 : Bobot dan bias diberi nilai awal :
wi = 0 (i = 1,2,…,n) ; b = 0
9. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
langkah 1 : untuk tiap pasangan input dan target, s : t,
lakukan langkah 2 sampai 4 :
Langkah 2 : set aktivasi untuk unit input :
xi = si (i = 1,2,…,n)
10. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 0 0
Langkah 3 : set aktivasi untuk unit output :
y = t
11. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 0 0
Langkah 4 : perbaiki nilai bobot :
wi(baru) = wi(lama) +xiy (i = 1,2,…,n)
perbaiki nilai bias :
b(baru) = b(lama) + y
Biasanya perubahan bobot disimbolkan dgn Δw
Δw = xiy sehingga wi(baru) = wi(lama) + Δw
12. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 0 0
perubahan bobot Data 1 (x1 =1, x2 =1)
Δw1 = x1*y Δw2 = x2 *y Δb1 = b lama
+ y
1 * 1 = 1 1 * 1 = 1 0 + 1 = 1
w1(baru) = w1(lama) + Δw1
0 + 1 =1
w2(baru) = w2(lama) + Δw2
0 + 1 =1
b (baru) = b (lama) + Δb1
0 + 1 =1 (b(lama) diambil dari nilai b =0)
13. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0
0 0 0 0
perubahan bobot Data 2 (x1 =1, x2 =0)
Δw1 = x1 *y Δw2 = x2 *y Δb = b lama +
y
1 * 0 = 0 0 * 0 = 0 0 + 0 = 0
w1(baru) = w1(lama) + Δw1
1+ 0 =1
w2(baru) = w2(lama) + Δw2
1 + 0 =1
b (baru) = b (lama) + Δb2
1 + 0 =1 (b(lama) diambil dari nilai b =1)
14. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0
perubahan bobot Data 3 (x1 =0, x2 =1)
Δw1 = x1 *y Δw2 = x2 *y Δb3 = b lama +
y
0 * 0 = 0 1 * 0 = 0 0 + 0 = 0
w1(baru) = w1(lama) + Δw1
1+ 0 =1
w2(baru) = w2(lama) + Δw2
1 + 0 =1
b (baru) = b(lama) + Δb3
1 + 0 =1 (b(lama) diambil dari nilai b =1)
15. Jawaban
input target Perubahan bobot-bias Bobot dan bias
x1 x2 t y Δw1 Δw2 Δb w1 w2 b
0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
perubahan bobot Data 4 (x1 =0, x2 =0)
Δw1 = x1 *y Δw2 = x2 *y Δb4 = b lama +
y
0 * 0 = 0 0 * 0 = 0 0 + 0 = 0
w1(baru) = w1(lama) + Δw1
1+ 0 =1
w2(baru) = w2(lama) + Δw2
1 + 0 =1
b (baru) = b (lama) + Δb4
1 + 0 =1 (b(lama) diambil dari nilai b =1)
16. Jawaban
B. Proses Pengujian Jaringan Metode Hebb
Setelah mendapat nilai bobot dan bias maka kita
melakukan Testing thd pola input dengan memakai
bobot dan bias yg didapat dalam proses pelatihan
w1 = 1 , w2 = 1, dan b = 1
input Bobot bias net = b + xi wi
i
output target
x1 x2 w1 w2 b y=f(net)
1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0
0 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0
17. Jawaban
Data 1 (x1 =1, x2 =1)
net = bi + xi wi
= b + ((x1*w1) + (x2*w2))
= 1 + ((1*1) + (1*1))
= 1 + 2 = 3
Data 2 (x1 =1, x2 =0)
net = bi + xi wi
= b + ((x1*w1) + (x2*w2))
= 1 + ((1*1) + (0*1))
= 1 + 1 = 2
Data 3 (x1 =0, x2 =1)
net = bi + xi wi
= b + ((x1*w1) + (x2*w2))
= 1 + ((0*1) + (1*1))
= 1 + 1 = 2
18. Jawaban
Data 4 (x1 =0, x2 =0)
net = bi + xi wi
= b + ((x1*w1) + (x2*w2))
= 1 + ((0*1) + (0*1))
= 1 + 0 = 1
Input Bobot bias net = b + xi wi
i
output target
x1 x2 w1 w2 b y=f(net)
1 1 1 1 1 3 1
1 0 1 1 1 2 0
0 1 1 1 1 2 0
0 0 1 1 1 1 0
19. Jawaban
Fungsi threshold (hard- limiter)
Fungsi threshold type : biner dan bipolar
Fungsi threshold biner mempunyai output y yaitu :
Data 1 (x1 =1, x2 =1)
Y=f(net)
= 1 (net=3 ≥ 0)
Data 2 (x1 =1, x2 =0)
Y=f(net)
= 1 (net=2 ≥ 0)
Data 3 (x1 =0, x2 =1)
Y=f(net)
= 1 (net=2 ≥ 0)
Data 4 (x1 =0, x2 =0)
Y=f(net)
= 1 (net=1 ≥ 0)
Input Bobot bias net = b + xi wi
i
output target
x1 x2 w1 w2 b y=f(net)
1 1 1 1 1 3 1 1
1 0 1 1 1 2 1 0
0 1 1 1 1 2 1 0
0 0 1 1 1 1 1 0
20. Kesimpulan Jawaban
Hasil ini menunjukkan JST Hebb yg dilatih dg
pasangan pola input biner dan target biner tidak
menghasilkan JST yg sempurna.
21. Tugas Latihan Algoritma Hebb
Contoh aplikasi JST Hebb untuk solusi fungsi logika
AND
1. Contoh : jaringan Hebb untuk fungsi logika AND :
input biner dan target bipolar.
Buktikan apakah jaringan Hebb dapat mengenali
pola logika AND ?
22. Tugas Latihan Algoritma Hebb
Contoh aplikasi JST Hebb untuk solusi fungsi logika
OR
2. Contoh : jaringan Hebb untuk fungsi logika OR :
input biner dan target biner.
Buktikan apakah jaringan Hebb dapat mengenali
pola logika AND ?