SlideShare a Scribd company logo
ISSUE END OF LIFE
( DO NOT RESUSCITATION)
KELOMPOK 2
M. ADVAN
NOVI ERLIANI
NOVIA MURNIATI
NURAINI
NURASIAH
RAPIAH
SANTI NAILUFAR
YOSEP EKY
ENDANG PUJI
DENI ATMAJA
DNR (DO NOT RESUSCITATION)
 Do Not Resuscitation (DNR) merupakan suatu keputusan
yang ditujukan pada klien dimana klien akan mendapatkan
suatu tindakan penghentian alat bantu hidup, penghindaran
Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR), serta hanya
mendapatkan kenyamanan. (Chu, 2002; Amestiasih &
Cornelia, 2017)
 DNR dilaksanakan atas permintaan klien dan keluarga serta
atas pertimbangan dari tim medis. DNR dapat dilakukan atas
pertimbangan status kesehatan klien maupun biaya
perawatan (Weiss & Hite, 2000; Amestiasih & Cornelia, 2017)
 Klien dan keluarga yang meminta untuk dilakukannya DNR pada
klien memiliki hak otonomi yang harus dihormati yang terkadang
menjadi suatu dilema bagi tim kesehatan.
 Namun disisi lain DNR dapat dilakukan apabila tim medis
menemukan suatu kenyataan bahwa klien memiliki harapan
hidup yang rendah, dimana kemungkinan tertolongnya sangat
kecil (Michael, 2002; Amestiasih & Cornelia, 2017).
 Menurut Fields (2007) dalam Amestiasih & Cornelia (2017),
menerapkan DNR pada seorang klien bukan berarti tidak ada
asuhan yang dapat kita berikan, melainkan justru harus
ditemukan cara lain yang terbaik yang dapat kita berikan. Hal ini
untuk meningkatkan kualitas end of life klien. Ruland dan Moore
pada tahun 1998 telah mencetuskan teori peacefull end of life.
 End of life merupakan bagian penting dari keperawatan paliatif
yang diperuntukkan bagi klien yang mendekati akhir kehidupan. End of
life care bertujuan untuk membantu orang hidup dengan sebaik-
baiknya dan meninggal dengan bermartabat (Curie, 2014).
 Tujuan diskusi End Of Life adalah pemahaman klien tentang
penyakit dan pilihan terapi, pemahaman nilai, kepercayaan dan tujuan
perawatan yang diinginkan klien; dan identifikasi harapan klien. Tujuan
perawatan yang dibuat secara kolaboratif dan berpusat pada klien ini
terbukti meningkatkan hasil klinis, kualitas hidup, serta kepuasan klien.
Singer, et al, merumuskan 5 bidang yang harus
diperhatikan dalam perawatan paliatif, yaitu:
1. Manajemen nyeri dan gejala
2. Pertimbangan tindakan yang sia-sia (futile care), misalnya
intubasi dan resusitasi jantung paru pada klien kanker
paru stadium akhir
3. Pertimbangan keinginan klien
4. Biaya
5. Hubungan dokter-klien dan
dokter-keluarga
PRO DAN KONTRA DNR
Beberapa pertimbangan yang digunakan kelompok pro terhadap DNR
adalah pertimbangan legal dan etis. Pertimbangan legal misalnya, bahwa
rekomendasi American Heart Association (AHA), sebagai salah satu panduan
yang banyak digunakan di seluruh dunia, menyatakan bahwa RJP tidak
diindikasikan pada semua klien. Klien dengan kondisi terminal, penyakit yang
tidak reversibel, dan penyakit dengan prognosis kematian hampir dapat
dipastikan, tidak perlu dilakukan RJP (Tarigan, 2019).
Aspek lain yang banyak digunakan untuk menolak DNR adalah aspek etis
dan agama. Kaidah etis dan terutama kaidah agama menjadi banyak dasar pihak
yang menolak dilakukan DNR. Agama tidak memberikan kuasa pada manusia
untuk dapat menentukan hidup dan mati seseorang sebagaimana keputusan
DNR dianggap dapat menentukan hidup dan mati seseorang (Tarigan, 2019).
KAJIAN ETIK PADA DNR
 DNR dianggap sebagai bagaian dari upaya
resusitasi klien sehingga prinsip etik yang dikaji
haruslah pengkajian terhadap keseluruhan upaya
RJP
.
1. Prinsip Beneficience
2. Prinsip non maleficence (do no harm)
3. Prinsip otonomi
4. Prinsip keadilian
ASPEK HUKUM DI INDONESIA
 Belum ada peraturan yang secara jelas mengatur bagaimana DNR
dilakukan di Indonesia. Dasar perundang-undangan yang banyak
digunakan sebagai landasan dalam mempertahkan kehidupan manusia
adalah UUD tahun 1945 pasal 28 A perubahan kedua yang
menyebutkan “setiap orang berhak hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
 Hal ini diperkuat oleh Undang-undang no. 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran pasal 39 yang menyatakan bahwa “praktik
kedokteran diselenggarakan berdasarkan pada kesepakatan antara
dokter atau dokter gigi dengan klien dalam upaya untuk pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan.”
ASPEK HUKUM DI INDONESIA
Pertolongan kegawatdaruratan harus diberikan oleh dokter
berdasarkan pada Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 17
menjelaskan bahwa “Setiap dokter wajib melakukan
pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas peri
kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.”
Pada penjelasan pasal 17 dinyatakan bahwa kewajiban
dokter untuk memberikan pertolongan gawat darurat hanya
gugur oleh beberapa hal, salah satunya adalah pada klien yang
telah mendapat keputusan medis DNR yang diberikan pada
klien paliatif (Tarigan, 2019).
MELAKUKAN DNR PADA KLIEN
Pada pelaksanaannya harus dipahami bahwa permintaan DNR pada
dasarnya adalah permintaan klien atas kepentingan dirinya. Belum ada aturan
yang mengikat apakah keluarga dapat memintakan keputusan DNR pada
keluarganya. Persetujuan DNR harus dilakukan dengan mempertimbangkan
segala aspek, terutama untung ruginya sebuah upaya penyelamatan. DNR hanya
dilakukan untuk melindungi otonomi klien dan mencegah bahaya lebih lanjut
pada klien (Tarigan, 2019).
Penilaian keberhasilan terapi oleh dokter tidak serta merta menjadi alasan
DNR dilakukan oleh dokter. Masukan klien dan keluarga adalah bagian yang
penting. Penilaian kesia-siaan sepihak oleh dokter tidak berada lebih prioritas
dibanding keputusan keluarga. Komunikasi menjadi bagian penting dalam
pengambilan keputusan DNR. Klien baru akan dapat memberikan keputusan
setelah dilakukan komunikasi yang baik oleh dokter.
MELAKUKAN DNR PADA KLIEN
Komunikasi dilakukan pada klien bila dirasa klien mampu menerima
informasi tersebut. Bila klien tidak mampu atau tidak ingin atau bila diskusi
terkait DNR akan menyebabkan gangguan fisik dan mental pada klien, maka
diskusi dengan klien tidak dilakukan. Kondisi tersebut harus tertulis dengan
baik di catatan klien. Bila klien tidak dapat terlibat pada pengambilan
keputusan, keputusan DNR harus dilakukan pada kerabat yang memiliki
wewenang atas klien.
DNR harus dituliskan dengan jelas pada status klien. Dokumentasi
yang dituliskan termasuk diskusi yang terjadi dan kesimpulan yang diambil.
Penjelasan yang diberikan dokter, termasuk pertanyaan yang dikeluarkan
klien serta jawabannya harus dituliskan dalam catatan. Pendokumentasian
tersebut harus diikuti dengan pemberian tanda khusus yang dapat dikenali
oleh semua petugas kesehatan.
MELAKUKAN DNR PADA KLIEN
Bila dalam perjalanan penyakitnya klien berkeinginan mengubah
keputusan DNRnya, harus dilakukan pendokumentasian yang baik.
Keputusan DNR harus dapat direvisi dan revisi tersebut harus diketahui oleh
semua petugas kesehatan yang mungkin bersinggungan dengan klien,
misalnya dengan menarik tanda yang sudah dibuat sebelumnya (Tarigan,
2019).
ISSUE END OF LIFE (DNR).pptx

More Related Content

What's hot

Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Amalia Senja
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada agregat anak
Askep pada agregat  anakAskep pada agregat  anak
Askep pada agregat anak
dilla rachman
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
Amirullah Latarissa
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Mahzar Wahyudi
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Muhammad Kristyan
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
teguhprayitnopro
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
IinUnique
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Viktor Iwan
 
Kegawatan Kardiovaskular
Kegawatan KardiovaskularKegawatan Kardiovaskular
Kegawatan Kardiovaskular
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
PuskesmasMapitara
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
octo zulkarnain
 
Ceklist operasi bedah
Ceklist operasi bedahCeklist operasi bedah
Ceklist operasi bedah
Rohmat Pujo Santoso
 
Administrasi rs
Administrasi rsAdministrasi rs
Administrasi rs
raysa hasdi
 
Leaflet anemia
Leaflet anemiaLeaflet anemia
Leaflet anemia
Warnet Raha
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
Valny Majid
 
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaPerawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
KhairulAnwar237
 

What's hot (20)

Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Askep pada agregat anak
Askep pada agregat  anakAskep pada agregat  anak
Askep pada agregat anak
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja SKP
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
 
Kegawatan Kardiovaskular
Kegawatan KardiovaskularKegawatan Kardiovaskular
Kegawatan Kardiovaskular
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
 
Ceklist operasi bedah
Ceklist operasi bedahCeklist operasi bedah
Ceklist operasi bedah
 
Administrasi rs
Administrasi rsAdministrasi rs
Administrasi rs
 
Leaflet anemia
Leaflet anemiaLeaflet anemia
Leaflet anemia
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaPerawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
 

Similar to ISSUE END OF LIFE (DNR).pptx

Trend Issue End of Life.pptx
Trend Issue End of Life.pptxTrend Issue End of Life.pptx
Trend Issue End of Life.pptx
NurulLaili25
 
1. Trend Issue End of Life.pptx
1. Trend Issue End of Life.pptx1. Trend Issue End of Life.pptx
1. Trend Issue End of Life.pptx
NurulLaili25
 
implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikLalu Guntur Payasan
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
Mariaankira
 
Jurnal manajemen pelayanan kesehatan
Jurnal manajemen pelayanan kesehatanJurnal manajemen pelayanan kesehatan
Jurnal manajemen pelayanan kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Referat Patient Preference dan Contextual features
Referat Patient Preference dan Contextual featuresReferat Patient Preference dan Contextual features
Referat Patient Preference dan Contextual features
ratnaamelia07
 
Penyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medisPenyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medis
Trini Handayani
 
Penyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medisPenyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medis
Trini Handayani
 
Dokter dan Informed-Consent
Dokter dan Informed-ConsentDokter dan Informed-Consent
Dokter dan Informed-Consent
Robertus Arian Datusanantyo
 
Informed consent.2222
Informed consent.2222Informed consent.2222
Informed consent.2222
Yabniel Lit Jingga
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
Uwes Chaeruman
 
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptxETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
yutmerlintoboko
 
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Height Corporation
 
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxmakalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
NurmaYanti40
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMeisin Rahman
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.id
sitarahayu1
 
Transaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docx
Transaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docxTransaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docx
Transaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docx
NurmaYanti40
 
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
UFDK
 
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
YeniRimadeni
 

Similar to ISSUE END OF LIFE (DNR).pptx (20)

Trend Issue End of Life.pptx
Trend Issue End of Life.pptxTrend Issue End of Life.pptx
Trend Issue End of Life.pptx
 
1. Trend Issue End of Life.pptx
1. Trend Issue End of Life.pptx1. Trend Issue End of Life.pptx
1. Trend Issue End of Life.pptx
 
implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medik
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
Jurnal manajemen pelayanan kesehatan
Jurnal manajemen pelayanan kesehatanJurnal manajemen pelayanan kesehatan
Jurnal manajemen pelayanan kesehatan
 
Referat Patient Preference dan Contextual features
Referat Patient Preference dan Contextual featuresReferat Patient Preference dan Contextual features
Referat Patient Preference dan Contextual features
 
Penyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medisPenyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medis
 
Penyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medisPenyelesaian sengketa medis
Penyelesaian sengketa medis
 
Dokter dan Informed-Consent
Dokter dan Informed-ConsentDokter dan Informed-Consent
Dokter dan Informed-Consent
 
Informed consent.2222
Informed consent.2222Informed consent.2222
Informed consent.2222
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
 
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptxETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
 
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
 
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxmakalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.id
 
Informed consent
Informed consentInformed consent
Informed consent
 
Transaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docx
Transaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docxTransaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docx
Transaksi TERAPEUTIK-KELOMPOK-5.docx
 
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
 
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
 

Recently uploaded

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 

Recently uploaded (12)

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 

ISSUE END OF LIFE (DNR).pptx

  • 1. ISSUE END OF LIFE ( DO NOT RESUSCITATION) KELOMPOK 2 M. ADVAN NOVI ERLIANI NOVIA MURNIATI NURAINI NURASIAH RAPIAH SANTI NAILUFAR YOSEP EKY ENDANG PUJI DENI ATMAJA
  • 2. DNR (DO NOT RESUSCITATION)  Do Not Resuscitation (DNR) merupakan suatu keputusan yang ditujukan pada klien dimana klien akan mendapatkan suatu tindakan penghentian alat bantu hidup, penghindaran Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR), serta hanya mendapatkan kenyamanan. (Chu, 2002; Amestiasih & Cornelia, 2017)  DNR dilaksanakan atas permintaan klien dan keluarga serta atas pertimbangan dari tim medis. DNR dapat dilakukan atas pertimbangan status kesehatan klien maupun biaya perawatan (Weiss & Hite, 2000; Amestiasih & Cornelia, 2017)
  • 3.  Klien dan keluarga yang meminta untuk dilakukannya DNR pada klien memiliki hak otonomi yang harus dihormati yang terkadang menjadi suatu dilema bagi tim kesehatan.  Namun disisi lain DNR dapat dilakukan apabila tim medis menemukan suatu kenyataan bahwa klien memiliki harapan hidup yang rendah, dimana kemungkinan tertolongnya sangat kecil (Michael, 2002; Amestiasih & Cornelia, 2017).  Menurut Fields (2007) dalam Amestiasih & Cornelia (2017), menerapkan DNR pada seorang klien bukan berarti tidak ada asuhan yang dapat kita berikan, melainkan justru harus ditemukan cara lain yang terbaik yang dapat kita berikan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas end of life klien. Ruland dan Moore pada tahun 1998 telah mencetuskan teori peacefull end of life.
  • 4.  End of life merupakan bagian penting dari keperawatan paliatif yang diperuntukkan bagi klien yang mendekati akhir kehidupan. End of life care bertujuan untuk membantu orang hidup dengan sebaik- baiknya dan meninggal dengan bermartabat (Curie, 2014).  Tujuan diskusi End Of Life adalah pemahaman klien tentang penyakit dan pilihan terapi, pemahaman nilai, kepercayaan dan tujuan perawatan yang diinginkan klien; dan identifikasi harapan klien. Tujuan perawatan yang dibuat secara kolaboratif dan berpusat pada klien ini terbukti meningkatkan hasil klinis, kualitas hidup, serta kepuasan klien.
  • 5. Singer, et al, merumuskan 5 bidang yang harus diperhatikan dalam perawatan paliatif, yaitu: 1. Manajemen nyeri dan gejala 2. Pertimbangan tindakan yang sia-sia (futile care), misalnya intubasi dan resusitasi jantung paru pada klien kanker paru stadium akhir 3. Pertimbangan keinginan klien 4. Biaya 5. Hubungan dokter-klien dan dokter-keluarga
  • 6. PRO DAN KONTRA DNR Beberapa pertimbangan yang digunakan kelompok pro terhadap DNR adalah pertimbangan legal dan etis. Pertimbangan legal misalnya, bahwa rekomendasi American Heart Association (AHA), sebagai salah satu panduan yang banyak digunakan di seluruh dunia, menyatakan bahwa RJP tidak diindikasikan pada semua klien. Klien dengan kondisi terminal, penyakit yang tidak reversibel, dan penyakit dengan prognosis kematian hampir dapat dipastikan, tidak perlu dilakukan RJP (Tarigan, 2019). Aspek lain yang banyak digunakan untuk menolak DNR adalah aspek etis dan agama. Kaidah etis dan terutama kaidah agama menjadi banyak dasar pihak yang menolak dilakukan DNR. Agama tidak memberikan kuasa pada manusia untuk dapat menentukan hidup dan mati seseorang sebagaimana keputusan DNR dianggap dapat menentukan hidup dan mati seseorang (Tarigan, 2019).
  • 7. KAJIAN ETIK PADA DNR  DNR dianggap sebagai bagaian dari upaya resusitasi klien sehingga prinsip etik yang dikaji haruslah pengkajian terhadap keseluruhan upaya RJP . 1. Prinsip Beneficience 2. Prinsip non maleficence (do no harm) 3. Prinsip otonomi 4. Prinsip keadilian
  • 8. ASPEK HUKUM DI INDONESIA  Belum ada peraturan yang secara jelas mengatur bagaimana DNR dilakukan di Indonesia. Dasar perundang-undangan yang banyak digunakan sebagai landasan dalam mempertahkan kehidupan manusia adalah UUD tahun 1945 pasal 28 A perubahan kedua yang menyebutkan “setiap orang berhak hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.  Hal ini diperkuat oleh Undang-undang no. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 39 yang menyatakan bahwa “praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pada kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan klien dalam upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan.”
  • 9. ASPEK HUKUM DI INDONESIA Pertolongan kegawatdaruratan harus diberikan oleh dokter berdasarkan pada Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 17 menjelaskan bahwa “Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas peri kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.” Pada penjelasan pasal 17 dinyatakan bahwa kewajiban dokter untuk memberikan pertolongan gawat darurat hanya gugur oleh beberapa hal, salah satunya adalah pada klien yang telah mendapat keputusan medis DNR yang diberikan pada klien paliatif (Tarigan, 2019).
  • 10. MELAKUKAN DNR PADA KLIEN Pada pelaksanaannya harus dipahami bahwa permintaan DNR pada dasarnya adalah permintaan klien atas kepentingan dirinya. Belum ada aturan yang mengikat apakah keluarga dapat memintakan keputusan DNR pada keluarganya. Persetujuan DNR harus dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek, terutama untung ruginya sebuah upaya penyelamatan. DNR hanya dilakukan untuk melindungi otonomi klien dan mencegah bahaya lebih lanjut pada klien (Tarigan, 2019). Penilaian keberhasilan terapi oleh dokter tidak serta merta menjadi alasan DNR dilakukan oleh dokter. Masukan klien dan keluarga adalah bagian yang penting. Penilaian kesia-siaan sepihak oleh dokter tidak berada lebih prioritas dibanding keputusan keluarga. Komunikasi menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan DNR. Klien baru akan dapat memberikan keputusan setelah dilakukan komunikasi yang baik oleh dokter.
  • 11. MELAKUKAN DNR PADA KLIEN Komunikasi dilakukan pada klien bila dirasa klien mampu menerima informasi tersebut. Bila klien tidak mampu atau tidak ingin atau bila diskusi terkait DNR akan menyebabkan gangguan fisik dan mental pada klien, maka diskusi dengan klien tidak dilakukan. Kondisi tersebut harus tertulis dengan baik di catatan klien. Bila klien tidak dapat terlibat pada pengambilan keputusan, keputusan DNR harus dilakukan pada kerabat yang memiliki wewenang atas klien. DNR harus dituliskan dengan jelas pada status klien. Dokumentasi yang dituliskan termasuk diskusi yang terjadi dan kesimpulan yang diambil. Penjelasan yang diberikan dokter, termasuk pertanyaan yang dikeluarkan klien serta jawabannya harus dituliskan dalam catatan. Pendokumentasian tersebut harus diikuti dengan pemberian tanda khusus yang dapat dikenali oleh semua petugas kesehatan.
  • 12. MELAKUKAN DNR PADA KLIEN Bila dalam perjalanan penyakitnya klien berkeinginan mengubah keputusan DNRnya, harus dilakukan pendokumentasian yang baik. Keputusan DNR harus dapat direvisi dan revisi tersebut harus diketahui oleh semua petugas kesehatan yang mungkin bersinggungan dengan klien, misalnya dengan menarik tanda yang sudah dibuat sebelumnya (Tarigan, 2019).