SlideShare a Scribd company logo
Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Staphylococcus epidermis pada Ikan Asap
Pinekuhe
Staphylococcus Epidermis
• Salah satu bakteri pembawa penyakit pada manusia (penyakit kulit) adalah
Staphylococcus epidermis. Bakteri S. epidermis merupakan bakteri yang
hidup parasit pada manusia atau pada hewan berdarah panas (Chessa et
al., 2016),
• Menurut (Becker, Heilmann, & Peters, 2014) bahwa bakteri Staphylococcus
epidermis merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada manusia.
Tujuan
Mengidentifikasi
bakteri S. epidermis
yang diisolasi dari
Produk perikanan
Ikan Asap Pinekuhe
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan mengamati
keberadaan S. epidermis pada 40 isolat sampel yang tumbuh pada media
Manitol salt Agar.
Analisa Data
•Data yang diperoleh dari hasil pengamatan laboratorium
dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian seperti uji
pewarnaan Gram, uji Motility, Katalase, uji Koagulase dan
fermentasi karbohidrat dikelompokkan dalam bentuk tabel
dan narasi kemudian dibandingkan dengan standar
identifikasi menurut kunci Bargey’s Manual of the
biochemical characteristic test of genus Staphylococcus sp.
Prosedur Pengujian
MikrobiologisUji Mikrobiologis
10gr Sampel
UJI BIOKIMIA
PEWARNAAN
GRAM
IMVIC
15 – 20 ml MSA 15 – 20 ml MSA 15 – 20 ml MSA
1 ml 1 ml
1 ml
90 ml Nacl 0.9 %%
INOKULASI
KULTUR SEDIAN
HASIL
• Hasil fisiologis dari bakteri S. epidermis, yang ditumbuhkan pada
media MSA di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C dengan
menunjukan bahwa koloni Staphylococci, yang tumbuh pada media
MSA berbentuk bulat cembung berwarna cream, dan dengan
menggunakan media MSA ini membedakan S. aureus dan S.
epidermis.
• Kemudian koloni dipilih yang diduga sebagai bakteri Staphylococcus
epidermis yaitu koloni yang memiliki karakteristik warna kuning
keemasan dengan bentuk bulat cembung untuk di uji lebih lanjut.
Gambar 1. Pertumbuhan Koloni Staphylococcus epidermis
Pada Media MSA
A. Pewarnaan Gram
• Dari 38 galur uji Gram positif kokus
teridentifikasi ada 13 galur uji positif
S.epidermis yang memiliki bentuk
bulat, diameter 0,5 µm – 1,3 µm atau,
berpasangan, satu-satu dan
berkelompok/bergerombol seperti
buah anggur.
• Menurut (Services, 2015) bahwa
bakteri S. epidermidis berdiameter
sekitar 0,5 sampai 1,5μm dan disusun
dalam kelompok seperti buah anggur. Mikroskop Merk Motic Tipe Dmb01 DENGAN
MENGGUNAKAN LENSA OKULER 10x DAN LENSA
OBJEKTIF 1000x
• Dari 40 galur uji, ada 34 galur yang
memberikan respon posisitif dan yang
teridentifikasi sebagai positif bakteri S.
epidermidis ada 13 galur.
B. Uji Katalase
• Uji katalase pada bakteri bentuk kokus
digunakan untuk membedakan Staphylococcus
dan Streptococcus (Karimela et al., 2017).
Pada hasil uji Katalase
terlihat bahwa bakteri S.
epidermis mampu
mendegradasi hidrogen
peroksida melalui
reduksi enzim katalase
dengan terbentuknya
gelembung gas
• 40 galur yang diuji terdapat 3 galur yang bereaksi
positif atau bakteri yang melakukan pergerakan dan
sisanya 37 galur uji lainya tidak melakukan pergerakan
atau melebar. Dari 37 galur uji teridentifikasi ada 13
galur uji positif S. epidermis yang memiliki karakteristik
yaitu tidak melakukan pergerakan, melebar atau tidak
memiliki flagella.
C. Uji Motility
• Hal ini berarti Staphylococcus epidermis merupakan
salah satu bakteri yang tidak bergerak atau non –
motil. Lokasi flagella ditentukan oleh spesies bakteri.
Bakteri non-motil tidak memiliki flagella (Centers,
2013).
• Pada uji Koagulase ada 13 galur yang dinyatakan
negatif sebagai Staphylococcus epidermis yang
ditandai dengan tidak terjadinya penggumpalan
serum pada tabung.
D. Koagulase
• (Kateete et al., 2010), bahwa semua species
Staphylococcus yang memberikan respon koagulase
negative, merupakan bakteri yang bertindak sebagai
penghasil infeksi oportunistik pada manusia dan
hewan. Pada uji ini bakteri S. epidermis memberikan
respon koagulase negative (Services, 2015).
Gambar 5. Penampakan Hasil Uji Koagulase
Ket: = Positif (+) = Negatif (-)
Sumber: (Karimela, 2017)
• Hasil uji fermentasi manitol, terdapat 18 galur uji yang dapat
menghasilkan asam, 7 galur uji dapat menghasilkan asam dan
gas dan 2 galur lainya menghasilkan asam lemah, dan 13 galur
lainnya tidak dapat memfermentasi manitol atau negative yang
teridentifikasi sebagai Staphylococcus epidermis.
D. Fermentasi Karbohidrat
• S. epidermis merupakan bakteri yang tidak dapat
memfermentasi gula atau mannitol. S. epidermis merupakan
bakteri anaerob fakultatif yang dapat tumbuh dengan respirasi
aerobik atau dengan fermentasi (Services, 2015).
Gambar 5. Penampakan Uji Fermentasi Karbohidrat
Ket: (AG) = Asam dan Gas
(K) = Kontrol
(-) = Negatif
(AW) = Asam lemah
Kesimpulan
• Ada 13 isolat yang dinyatakan teridentifikasi bakteri Staphylococcus
epidermis.
• Bakteri Staphylococcus epidermis memiliki karakteristik fisiologis yaitu pada
media manitol salt agar yaitu koloninya bulat cembung berwarna putih
kekuningan, Gram positif, berbentuk bulat, bergerombol, berdiameter 0,5µm
– 1.5 µm dan non motil dan untuk karakteristik biokimia yaitu katalase positif,
koagulase negatif dan tidak memfermentasi Manitol.
Thank you
arigatou gozaimasu
danke
terima kasih
NO. Galur
Uji
Bentuk
Uji
Katalase
Uji
Motility
Koagulase
Test
Uji
Fermentasi
Mannitol
1. A231 Coccus (+) (-) (-) (-)
2. A434 Coccus (+) (-) (-) (-)
3. C433 Coccus (+) (+) (-) (+)
4. B424 Coccus (+) (-) (+) (+)
5. F431 Coccus (+) (-) (-) (-)
6. D429 Coccus (+) (-) (-) (-)
7. F425 Coccus (+) (-) (+) (+)
8. E428 Coccus (+) (-) (+) (+)
9. A422 Coccus (+) (-) (-) (-)
10. D435 Coccus (+) (-) (+) (-)
11. F464 Coccus (+) (-) (-) (-)
12. E439 Rod (-) (-) (-) (-)
13. B237 Coccus (+) (-) (-) (+)
14. B425 Coccus (+) (-) (+) (+)
15. C428 Coccus (+) (-) (-) (-)
16. C433 Coccus (+) (+) (-) (+)
17. D432 Coccus (-) (-) (-) (+)
18. F434 Coccus (+) (-) (-) (+)
19. A425 Coccus (+) (-) (+) (+)
20. B432 Coccus (-) (-) (-) (+)
21. F427 Coccus (+) (-) (+) (+)
22. E430 Coccus (-) (-) (-) (+)
23. E427 Coccus (+) (-) (+) (+)
24. A435 Coccus (-) (-) (+) (+)
25. A435 Rod (-) (-) (-) (-)
26. F435 Coccus (+) (-) (-) (-)
27. A428 Coccus (+) (-) (+) (+)
28. B425 Coccus (+) (-) (-) (-)
29. C428 Coccus (+) (-) (-) (-)
30. A429 Coccus (+) (-) (-) (-)
31. F439 Coccus (+) (-) (+) (+)
32. E443 Coccus (+) (-) (-) (-)
33. F444 Coccus (+) (-) (+) (+)
34. A438 Coccus (+) (-) (-) (-)
35. A437 Coccus (+) (-) (+) (+)
36. D439 Coccus (+) (-) (+) (+)
37. D442 Coccus (+) (+) (-) (+)
38. C439 Coccus (+) (-) (+) (+)
39. C436 Coccus (+) (-) (+) (+)
40. E438 Coccus (+) (-) (+) (+)

More Related Content

What's hot

Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
Titis Sari
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
Riskymessyana99
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
PRAMITHA GALUH
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
AhmadPurnawarmanFais
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Maria Anastasia Mega Nissa Clara Persada
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
UIN Alauddin Makassar
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
Dyah Asih Setiatin
 
Rheumatoid factor
Rheumatoid factorRheumatoid factor
Rheumatoid factor
Syifa Rosifah
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
fikri asyura
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
ratih ayu sulistyoningsih
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Risa Wahyuningsih
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
Mutiara Nanda
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
pjj_kemenkes
 
126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida
Eka Selvina
 
PPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxPPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptx
IndahAipassa1
 

What's hot (20)

Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Rheumatoid factor
Rheumatoid factorRheumatoid factor
Rheumatoid factor
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida
 
PPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxPPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptx
 

Similar to Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan

Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus AureusIdentifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Audree Geraldine Jonathan
 
Media Bakteri Salmonella.pptx
Media Bakteri Salmonella.pptxMedia Bakteri Salmonella.pptx
Media Bakteri Salmonella.pptx
valdi19
 
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptxSIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
jellalriviera
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Identifikasi bakteri dalam ruangan .pptx
Identifikasi bakteri dalam ruangan .pptxIdentifikasi bakteri dalam ruangan .pptx
Identifikasi bakteri dalam ruangan .pptx
anisanurinsani2
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Renny Eka Candra
 
ppt aglaia.pptx
ppt aglaia.pptxppt aglaia.pptx
ppt aglaia.pptx
auliasafira9
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
sukarman_far
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
YuliWulanSari5
 
Isolasi Bakteri
Isolasi Bakteri Isolasi Bakteri
Isolasi Bakteri
aril anwar
 

Similar to Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan (11)

Part two gula2
Part two gula2Part two gula2
Part two gula2
 
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus AureusIdentifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus
 
Media Bakteri Salmonella.pptx
Media Bakteri Salmonella.pptxMedia Bakteri Salmonella.pptx
Media Bakteri Salmonella.pptx
 
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptxSIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Identifikasi bakteri dalam ruangan .pptx
Identifikasi bakteri dalam ruangan .pptxIdentifikasi bakteri dalam ruangan .pptx
Identifikasi bakteri dalam ruangan .pptx
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
 
ppt aglaia.pptx
ppt aglaia.pptxppt aglaia.pptx
ppt aglaia.pptx
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
 
Isolasi Bakteri
Isolasi Bakteri Isolasi Bakteri
Isolasi Bakteri
 

More from Ely John Karimela

PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).pptPENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
Ely John Karimela
 
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
Ely John Karimela
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
Ely John Karimela
 
Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa
Ely John Karimela
 
ALGA
ALGAALGA
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan PenelitianTeknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Ely John Karimela
 
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan ProdiSurat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Ely John Karimela
 
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperMikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Ely John Karimela
 
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa PolnustarUnit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Ely John Karimela
 
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa UtaraUnit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Ely John Karimela
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Ely John Karimela
 
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1 Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
Ely John Karimela
 
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma IndukSk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Ely John Karimela
 
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Ely John Karimela
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
Ely John Karimela
 
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kumaMateri Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Ely John Karimela
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Ely John Karimela
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Ely John Karimela
 
Jamur
JamurJamur
Teknologi pembekuanpangan -
Teknologi pembekuanpangan -Teknologi pembekuanpangan -
Teknologi pembekuanpangan -
Ely John Karimela
 

More from Ely John Karimela (20)

PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).pptPENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
 
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa
 
ALGA
ALGAALGA
ALGA
 
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan PenelitianTeknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
 
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan ProdiSurat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
 
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperMikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
 
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa PolnustarUnit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
 
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa UtaraUnit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1 Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
 
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma IndukSk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
 
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kumaMateri Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Teknologi pembekuanpangan -
Teknologi pembekuanpangan -Teknologi pembekuanpangan -
Teknologi pembekuanpangan -
 

Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan

  • 1. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Staphylococcus epidermis pada Ikan Asap Pinekuhe
  • 2. Staphylococcus Epidermis • Salah satu bakteri pembawa penyakit pada manusia (penyakit kulit) adalah Staphylococcus epidermis. Bakteri S. epidermis merupakan bakteri yang hidup parasit pada manusia atau pada hewan berdarah panas (Chessa et al., 2016), • Menurut (Becker, Heilmann, & Peters, 2014) bahwa bakteri Staphylococcus epidermis merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada manusia.
  • 3. Tujuan Mengidentifikasi bakteri S. epidermis yang diisolasi dari Produk perikanan Ikan Asap Pinekuhe Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan mengamati keberadaan S. epidermis pada 40 isolat sampel yang tumbuh pada media Manitol salt Agar.
  • 4. Analisa Data •Data yang diperoleh dari hasil pengamatan laboratorium dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian seperti uji pewarnaan Gram, uji Motility, Katalase, uji Koagulase dan fermentasi karbohidrat dikelompokkan dalam bentuk tabel dan narasi kemudian dibandingkan dengan standar identifikasi menurut kunci Bargey’s Manual of the biochemical characteristic test of genus Staphylococcus sp.
  • 5. Prosedur Pengujian MikrobiologisUji Mikrobiologis 10gr Sampel UJI BIOKIMIA PEWARNAAN GRAM IMVIC 15 – 20 ml MSA 15 – 20 ml MSA 15 – 20 ml MSA 1 ml 1 ml 1 ml 90 ml Nacl 0.9 %% INOKULASI KULTUR SEDIAN
  • 6. HASIL • Hasil fisiologis dari bakteri S. epidermis, yang ditumbuhkan pada media MSA di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C dengan menunjukan bahwa koloni Staphylococci, yang tumbuh pada media MSA berbentuk bulat cembung berwarna cream, dan dengan menggunakan media MSA ini membedakan S. aureus dan S. epidermis. • Kemudian koloni dipilih yang diduga sebagai bakteri Staphylococcus epidermis yaitu koloni yang memiliki karakteristik warna kuning keemasan dengan bentuk bulat cembung untuk di uji lebih lanjut.
  • 7. Gambar 1. Pertumbuhan Koloni Staphylococcus epidermis Pada Media MSA
  • 8.
  • 9. A. Pewarnaan Gram • Dari 38 galur uji Gram positif kokus teridentifikasi ada 13 galur uji positif S.epidermis yang memiliki bentuk bulat, diameter 0,5 µm – 1,3 µm atau, berpasangan, satu-satu dan berkelompok/bergerombol seperti buah anggur. • Menurut (Services, 2015) bahwa bakteri S. epidermidis berdiameter sekitar 0,5 sampai 1,5μm dan disusun dalam kelompok seperti buah anggur. Mikroskop Merk Motic Tipe Dmb01 DENGAN MENGGUNAKAN LENSA OKULER 10x DAN LENSA OBJEKTIF 1000x
  • 10. • Dari 40 galur uji, ada 34 galur yang memberikan respon posisitif dan yang teridentifikasi sebagai positif bakteri S. epidermidis ada 13 galur. B. Uji Katalase • Uji katalase pada bakteri bentuk kokus digunakan untuk membedakan Staphylococcus dan Streptococcus (Karimela et al., 2017). Pada hasil uji Katalase terlihat bahwa bakteri S. epidermis mampu mendegradasi hidrogen peroksida melalui reduksi enzim katalase dengan terbentuknya gelembung gas
  • 11. • 40 galur yang diuji terdapat 3 galur yang bereaksi positif atau bakteri yang melakukan pergerakan dan sisanya 37 galur uji lainya tidak melakukan pergerakan atau melebar. Dari 37 galur uji teridentifikasi ada 13 galur uji positif S. epidermis yang memiliki karakteristik yaitu tidak melakukan pergerakan, melebar atau tidak memiliki flagella. C. Uji Motility • Hal ini berarti Staphylococcus epidermis merupakan salah satu bakteri yang tidak bergerak atau non – motil. Lokasi flagella ditentukan oleh spesies bakteri. Bakteri non-motil tidak memiliki flagella (Centers, 2013).
  • 12. • Pada uji Koagulase ada 13 galur yang dinyatakan negatif sebagai Staphylococcus epidermis yang ditandai dengan tidak terjadinya penggumpalan serum pada tabung. D. Koagulase • (Kateete et al., 2010), bahwa semua species Staphylococcus yang memberikan respon koagulase negative, merupakan bakteri yang bertindak sebagai penghasil infeksi oportunistik pada manusia dan hewan. Pada uji ini bakteri S. epidermis memberikan respon koagulase negative (Services, 2015). Gambar 5. Penampakan Hasil Uji Koagulase Ket: = Positif (+) = Negatif (-) Sumber: (Karimela, 2017)
  • 13. • Hasil uji fermentasi manitol, terdapat 18 galur uji yang dapat menghasilkan asam, 7 galur uji dapat menghasilkan asam dan gas dan 2 galur lainya menghasilkan asam lemah, dan 13 galur lainnya tidak dapat memfermentasi manitol atau negative yang teridentifikasi sebagai Staphylococcus epidermis. D. Fermentasi Karbohidrat • S. epidermis merupakan bakteri yang tidak dapat memfermentasi gula atau mannitol. S. epidermis merupakan bakteri anaerob fakultatif yang dapat tumbuh dengan respirasi aerobik atau dengan fermentasi (Services, 2015).
  • 14. Gambar 5. Penampakan Uji Fermentasi Karbohidrat Ket: (AG) = Asam dan Gas (K) = Kontrol (-) = Negatif (AW) = Asam lemah
  • 15. Kesimpulan • Ada 13 isolat yang dinyatakan teridentifikasi bakteri Staphylococcus epidermis. • Bakteri Staphylococcus epidermis memiliki karakteristik fisiologis yaitu pada media manitol salt agar yaitu koloninya bulat cembung berwarna putih kekuningan, Gram positif, berbentuk bulat, bergerombol, berdiameter 0,5µm – 1.5 µm dan non motil dan untuk karakteristik biokimia yaitu katalase positif, koagulase negatif dan tidak memfermentasi Manitol.
  • 17. NO. Galur Uji Bentuk Uji Katalase Uji Motility Koagulase Test Uji Fermentasi Mannitol 1. A231 Coccus (+) (-) (-) (-) 2. A434 Coccus (+) (-) (-) (-) 3. C433 Coccus (+) (+) (-) (+) 4. B424 Coccus (+) (-) (+) (+) 5. F431 Coccus (+) (-) (-) (-) 6. D429 Coccus (+) (-) (-) (-) 7. F425 Coccus (+) (-) (+) (+) 8. E428 Coccus (+) (-) (+) (+) 9. A422 Coccus (+) (-) (-) (-) 10. D435 Coccus (+) (-) (+) (-) 11. F464 Coccus (+) (-) (-) (-) 12. E439 Rod (-) (-) (-) (-) 13. B237 Coccus (+) (-) (-) (+) 14. B425 Coccus (+) (-) (+) (+) 15. C428 Coccus (+) (-) (-) (-) 16. C433 Coccus (+) (+) (-) (+) 17. D432 Coccus (-) (-) (-) (+) 18. F434 Coccus (+) (-) (-) (+) 19. A425 Coccus (+) (-) (+) (+) 20. B432 Coccus (-) (-) (-) (+) 21. F427 Coccus (+) (-) (+) (+) 22. E430 Coccus (-) (-) (-) (+) 23. E427 Coccus (+) (-) (+) (+) 24. A435 Coccus (-) (-) (+) (+) 25. A435 Rod (-) (-) (-) (-) 26. F435 Coccus (+) (-) (-) (-) 27. A428 Coccus (+) (-) (+) (+) 28. B425 Coccus (+) (-) (-) (-) 29. C428 Coccus (+) (-) (-) (-) 30. A429 Coccus (+) (-) (-) (-) 31. F439 Coccus (+) (-) (+) (+) 32. E443 Coccus (+) (-) (-) (-) 33. F444 Coccus (+) (-) (+) (+) 34. A438 Coccus (+) (-) (-) (-) 35. A437 Coccus (+) (-) (+) (+) 36. D439 Coccus (+) (-) (+) (+) 37. D442 Coccus (+) (+) (-) (+) 38. C439 Coccus (+) (-) (+) (+) 39. C436 Coccus (+) (-) (+) (+) 40. E438 Coccus (+) (-) (+) (+)