Penelitian ini mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Staphylococcus epidermis dari 40 isolat ikan asap. 13 isolat teridentifikasi sebagai S. epidermis berdasarkan karakteristiknya yaitu Gram positif, katalase positif, tidak bergerak, koagulase negatif, dan tidak dapat fermentasi mannitol.
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
Dokumen ini memberikan instruksi tentang pembuatan suspensi eritrosit dengan berbagai kepekatan (2%, 5%, 10%, 40%, 50%) untuk mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibodi. Darah yang telah dicuci akan diencerkan dengan larutan saline sesuai perbandingan tertentu untuk mendapatkan berbagai kepekatan suspensi eritrosit yang akan digunakan sebelum transfusi darah atau tes medis lain.
Ringkasan dokumen tentang pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA):
(1) Media SSA digunakan untuk membedakan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan beberapa jenis bakteri patogen lainnya dari spesimen klinik dan makanan; (2) Langkah pembuatan meliputi penimbangan dan larutan bahan kimia seperti pepton, agar, dan zat pewarna, kemudian didihkan dan tuang ke dalam petridish; (3) Hasil uji kualitas
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen laboratorium, termasuk pengertian laboratorium dan biosafety, jenis-jenis biosafety level 1 hingga 3 beserta persyaratan rancang bangun dan fasilitas yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara biosafety yang melindungi staf laboratorium dan biosecurity yang melindungi objek penelitian.
5 hal Mendasar Dalam Penyusunan Desain Laboratorium Mikrobiologi.
Materi ini diberikan dalam seminar " Preview and Latest Technology On Microbiology Laboratory " 31 Januari 2013 di International Convention Centre Bogor.
Info lebih lengkap silahkan kunjungi website kami di www.TrainingLaboratorium.com
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
Dokumen ini memberikan instruksi tentang pembuatan suspensi eritrosit dengan berbagai kepekatan (2%, 5%, 10%, 40%, 50%) untuk mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibodi. Darah yang telah dicuci akan diencerkan dengan larutan saline sesuai perbandingan tertentu untuk mendapatkan berbagai kepekatan suspensi eritrosit yang akan digunakan sebelum transfusi darah atau tes medis lain.
Ringkasan dokumen tentang pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA):
(1) Media SSA digunakan untuk membedakan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan beberapa jenis bakteri patogen lainnya dari spesimen klinik dan makanan; (2) Langkah pembuatan meliputi penimbangan dan larutan bahan kimia seperti pepton, agar, dan zat pewarna, kemudian didihkan dan tuang ke dalam petridish; (3) Hasil uji kualitas
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen laboratorium, termasuk pengertian laboratorium dan biosafety, jenis-jenis biosafety level 1 hingga 3 beserta persyaratan rancang bangun dan fasilitas yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara biosafety yang melindungi staf laboratorium dan biosecurity yang melindungi objek penelitian.
5 hal Mendasar Dalam Penyusunan Desain Laboratorium Mikrobiologi.
Materi ini diberikan dalam seminar " Preview and Latest Technology On Microbiology Laboratory " 31 Januari 2013 di International Convention Centre Bogor.
Info lebih lengkap silahkan kunjungi website kami di www.TrainingLaboratorium.com
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kadar besi pada bayam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Bayam kaya akan zat besi dan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi. Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometer serapan atom yang bekerja berdasarkan hukum Lambert-Beer. Sebelum analisis, sampel perlu dihancurkan terlebih dahulu menggunakan metode destruksi basah atau kering.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Metode CMIA adalah modifikasi dari ELISA yang menggunakan konjugat akridinium dan mikropartikel paramagnetik. CMIA memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi berbagai analit seperti antigen virus, metabolit, dan penanda tumor. CMIA cocok untuk pemeriksaan skrining massal meskipun membutuhkan peralatan khusus dan biaya yang lebih tinggi.
Dokumen tersebut membahas reaksi biokimia pada Staphylococcus aureus melalui serangkaian uji laboratorium seperti uji katalase, fermentasi karbohidrat, mannitol salt agar, koagulase, Voges-Proskauer, dan lainnya. Hasil uji tersebut dapat membedakan spesies Staphylococcus dan mengidentifikasi S. aureus sebagai patogen oportunistik utama.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kadar besi pada bayam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Bayam kaya akan zat besi dan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi. Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometer serapan atom yang bekerja berdasarkan hukum Lambert-Beer. Sebelum analisis, sampel perlu dihancurkan terlebih dahulu menggunakan metode destruksi basah atau kering.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Metode CMIA adalah modifikasi dari ELISA yang menggunakan konjugat akridinium dan mikropartikel paramagnetik. CMIA memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi berbagai analit seperti antigen virus, metabolit, dan penanda tumor. CMIA cocok untuk pemeriksaan skrining massal meskipun membutuhkan peralatan khusus dan biaya yang lebih tinggi.
Dokumen tersebut membahas reaksi biokimia pada Staphylococcus aureus melalui serangkaian uji laboratorium seperti uji katalase, fermentasi karbohidrat, mannitol salt agar, koagulase, Voges-Proskauer, dan lainnya. Hasil uji tersebut dapat membedakan spesies Staphylococcus dan mengidentifikasi S. aureus sebagai patogen oportunistik utama.
Praktikum menguji kualitas air berdasarkan nilai MPN Coliform menggunakan sampel air Aqua. Tidak ditemukan bakteri coliform pada uji pendugaan menggunakan media kaldu laktosa maupun uji penegasan menggunakan media BGLB. Hanya 1 koloni tumbuh pada uji penguat menggunakan media EMB, menghasilkan nilai MPN 103 CFU/100ml, menunjukkan air Aqua layak dikonsumsi.
Uji sensitivitas antimikroba dengan metode difusi agar digunakan untuk menentukan aktivitas dan resistensi bakteri terhadap antibiotika dan desinfektan. Metode ini mengukur diameter zona hambatan di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antimikroba. Keberadaan zona hambatan menunjukkan bakteri sensitif, sedangkan tidak adanya zona menunjukkan bakteri resisten terhadap zat tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Aktivitas pertambangan berpotensi merusak lingkungan laut dan pesisir melalui sedimen dan limbah berbahaya
2. Pulau Sangihe memiliki ekosistem terumbu karang yang rentan terhadap pencemaran dan membutuhkan perlindungan
3. Dampak aktivitas pertambangan meliputi kerusakan ekosistem laut, terumbu karang, hilangnya biota endemik, dan mengancam potensi pariwisata di Sangihe
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep Pancasila sebagai sistem etika, sumber-sumber historis, sosiologis, dan politik mengenai Pancasila sebagai sistem etika, serta esensi dan urgensi Pancasila sebagai pedoman moral bagi bangsa Indonesia.
Alga adalah organisme fotosintetik yang hidup di perairan dan dikelompokkan ke dalam 8 kelompok. Alga berperan penting dalam jaringan makanan laut dan sumber nutrisi bagi manusia, meski beberapa spesies dapat menyebabkan keracunan.
Teks tersebut membahas tentang metode hitung bakteri secara kualitatif yaitu metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung jumlah bakteri koliform. Metode ini terdiri dari 3 langkah yaitu uji pendugaan, penguatan, dan lengkap dengan menggunakan medium tertentu dan Tabel Hopkins untuk menentukan indeks MPN.
Resimen Mahasiswa Polnustar melakukan beberapa kegiatan rutin seperti foto bersama dengan pembina, rapat bulanan dengan pembina, serta atraksi resimen yang dipimpin oleh Ely John Karimela, S. Pi., M. Si. Kegiatan-kegiatan tersebut dituangkan dalam video yang dapat diakses melalui tautan yang disediakan.
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa UtaraEly John Karimela
The document discusses the activities of the Taekwondo Club at Polnustar University. It includes regular training sessions to develop skills in taekwondo. It also mentions participation in tournaments to test abilities against other clubs.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dasar referensi atau kepustakaan sebagai sumber bacaan yang dikutip dari penulis lain, daftar pustaka sebagai kumpulan sumber bacaan yang digunakan dalam suatu karya tulis, fungsi daftar pustaka, pedoman pemilihan sumber bacaan, unsur-unsur utama dalam daftar pustaka, sistem penulisan daftar pustaka, dan contoh penulisan daftar pustaka men
Dokumen tersebut membahas tentang nilai gizi ikan sebagai sumber pangan yang penting. Ikan kaya akan protein, lemak termasuk omega 3, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan."
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kumaEly John Karimela
Dokumen tersebut membahas mengenai penyuluhan dan pelatihan pengolahan ikan bagi masyarakat kampung untuk meningkatkan konsumsi ikan melalui kerja sama antara program studi teknologi pengolahan hasil laut politeknik dengan masyarakat. Ringkasan utamanya adalah potensi sumber daya ikan Indonesia yang besar perlu didayagunakan untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui pengolahan ikan yang memudahkan penyimpanan dan mening
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang merupakan sistem penjaminan mutu pangan berbasis risiko untuk mengendalikan bahaya-bahaya pangan secara preventif. Dokumen tersebut juga membahas mengenai regulasi dan penerapan HACCP di Indonesia."
2. Staphylococcus Epidermis
• Salah satu bakteri pembawa penyakit pada manusia (penyakit kulit) adalah
Staphylococcus epidermis. Bakteri S. epidermis merupakan bakteri yang
hidup parasit pada manusia atau pada hewan berdarah panas (Chessa et
al., 2016),
• Menurut (Becker, Heilmann, & Peters, 2014) bahwa bakteri Staphylococcus
epidermis merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada manusia.
3. Tujuan
Mengidentifikasi
bakteri S. epidermis
yang diisolasi dari
Produk perikanan
Ikan Asap Pinekuhe
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan mengamati
keberadaan S. epidermis pada 40 isolat sampel yang tumbuh pada media
Manitol salt Agar.
4. Analisa Data
•Data yang diperoleh dari hasil pengamatan laboratorium
dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian seperti uji
pewarnaan Gram, uji Motility, Katalase, uji Koagulase dan
fermentasi karbohidrat dikelompokkan dalam bentuk tabel
dan narasi kemudian dibandingkan dengan standar
identifikasi menurut kunci Bargey’s Manual of the
biochemical characteristic test of genus Staphylococcus sp.
6. HASIL
• Hasil fisiologis dari bakteri S. epidermis, yang ditumbuhkan pada
media MSA di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C dengan
menunjukan bahwa koloni Staphylococci, yang tumbuh pada media
MSA berbentuk bulat cembung berwarna cream, dan dengan
menggunakan media MSA ini membedakan S. aureus dan S.
epidermis.
• Kemudian koloni dipilih yang diduga sebagai bakteri Staphylococcus
epidermis yaitu koloni yang memiliki karakteristik warna kuning
keemasan dengan bentuk bulat cembung untuk di uji lebih lanjut.
9. A. Pewarnaan Gram
• Dari 38 galur uji Gram positif kokus
teridentifikasi ada 13 galur uji positif
S.epidermis yang memiliki bentuk
bulat, diameter 0,5 µm – 1,3 µm atau,
berpasangan, satu-satu dan
berkelompok/bergerombol seperti
buah anggur.
• Menurut (Services, 2015) bahwa
bakteri S. epidermidis berdiameter
sekitar 0,5 sampai 1,5μm dan disusun
dalam kelompok seperti buah anggur. Mikroskop Merk Motic Tipe Dmb01 DENGAN
MENGGUNAKAN LENSA OKULER 10x DAN LENSA
OBJEKTIF 1000x
10. • Dari 40 galur uji, ada 34 galur yang
memberikan respon posisitif dan yang
teridentifikasi sebagai positif bakteri S.
epidermidis ada 13 galur.
B. Uji Katalase
• Uji katalase pada bakteri bentuk kokus
digunakan untuk membedakan Staphylococcus
dan Streptococcus (Karimela et al., 2017).
Pada hasil uji Katalase
terlihat bahwa bakteri S.
epidermis mampu
mendegradasi hidrogen
peroksida melalui
reduksi enzim katalase
dengan terbentuknya
gelembung gas
11. • 40 galur yang diuji terdapat 3 galur yang bereaksi
positif atau bakteri yang melakukan pergerakan dan
sisanya 37 galur uji lainya tidak melakukan pergerakan
atau melebar. Dari 37 galur uji teridentifikasi ada 13
galur uji positif S. epidermis yang memiliki karakteristik
yaitu tidak melakukan pergerakan, melebar atau tidak
memiliki flagella.
C. Uji Motility
• Hal ini berarti Staphylococcus epidermis merupakan
salah satu bakteri yang tidak bergerak atau non –
motil. Lokasi flagella ditentukan oleh spesies bakteri.
Bakteri non-motil tidak memiliki flagella (Centers,
2013).
12. • Pada uji Koagulase ada 13 galur yang dinyatakan
negatif sebagai Staphylococcus epidermis yang
ditandai dengan tidak terjadinya penggumpalan
serum pada tabung.
D. Koagulase
• (Kateete et al., 2010), bahwa semua species
Staphylococcus yang memberikan respon koagulase
negative, merupakan bakteri yang bertindak sebagai
penghasil infeksi oportunistik pada manusia dan
hewan. Pada uji ini bakteri S. epidermis memberikan
respon koagulase negative (Services, 2015).
Gambar 5. Penampakan Hasil Uji Koagulase
Ket: = Positif (+) = Negatif (-)
Sumber: (Karimela, 2017)
13. • Hasil uji fermentasi manitol, terdapat 18 galur uji yang dapat
menghasilkan asam, 7 galur uji dapat menghasilkan asam dan
gas dan 2 galur lainya menghasilkan asam lemah, dan 13 galur
lainnya tidak dapat memfermentasi manitol atau negative yang
teridentifikasi sebagai Staphylococcus epidermis.
D. Fermentasi Karbohidrat
• S. epidermis merupakan bakteri yang tidak dapat
memfermentasi gula atau mannitol. S. epidermis merupakan
bakteri anaerob fakultatif yang dapat tumbuh dengan respirasi
aerobik atau dengan fermentasi (Services, 2015).
14. Gambar 5. Penampakan Uji Fermentasi Karbohidrat
Ket: (AG) = Asam dan Gas
(K) = Kontrol
(-) = Negatif
(AW) = Asam lemah
15. Kesimpulan
• Ada 13 isolat yang dinyatakan teridentifikasi bakteri Staphylococcus
epidermis.
• Bakteri Staphylococcus epidermis memiliki karakteristik fisiologis yaitu pada
media manitol salt agar yaitu koloninya bulat cembung berwarna putih
kekuningan, Gram positif, berbentuk bulat, bergerombol, berdiameter 0,5µm
– 1.5 µm dan non motil dan untuk karakteristik biokimia yaitu katalase positif,
koagulase negatif dan tidak memfermentasi Manitol.