Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang bakteriologi penyakit sistem pernafasan, termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru serta cara diagnosa makmal melalui pemeriksaan Gram, kultur, dan tes serologi. Bakteri utama yang dibahas adalah Streptococcus pyogenes, Corynebacterium diphtheriae, Fusobacterium, Bordetella pertussis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, Klebsiel
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang bakteriologi penyakit sistem pernafasan, termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru serta cara diagnosa makmal melalui pemeriksaan Gram, kultur, dan tes serologi. Bakteri utama yang dibahas adalah Streptococcus pyogenes, Corynebacterium diphtheriae, Fusobacterium, Bordetella pertussis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, Klebsiel
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...UNESA
Kamar mandi atau WC (Water Closet) merupakan tempat yang kotor dan dipenuhi makhluk mikrobia. Tujuan penelitian ini adalah rekulturasi bakteri gram negatif (E. coli, dan S. typhi) yang ditemukan pada lubang yang ada pada WC. Penelitian ini bersifat Experimental dengan melakukan alat colony counter dan biakan bakteri gram negatif yang di inkubasi selama 24 jam dari sample air WC di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tanggal 10 September 2018. Hasil penelitian ini berupa SPC (Standard Plate Count) dari dua sample air WC yang berbeda, pada sample air WC 1 sebesar 0,9 x 103 CFU/ml, dan pada sample air WC 2 sebesar 2,2 x 103 CFU/ml.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilannya, alat dan bahan yang diperlukan, nilai normal dan abnormal hasil pemeriksaan, serta faktor yang mempengaruhi hasil tes.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilan dan analisis masing-masing spesimen beserta alat dan bahannya.
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif yang umum ditemukan di tanah dan air. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia, terutama bagi yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Dokumen ini menjelaskan karakteristik morfologi, pertumbuhan, dan tes diagnostik laboratorium untuk mengidentifikasi Pseudomonas aeruginosa, termasuk pewarnaan gram, uji oksidase, katalase, dan hidrolisis gelatin.
PENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptxRositNugroho1
Dokumen tersebut membahas tentang penjaminan mutu pemeriksaan telur cacing di laboratorium. Pemantapan mutu terdiri dari pemantapan mutu internal dan eksternal, yang bertujuan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Pemantapan mutu internal meliputi tahapan pra-analisis, analisis, dan pasca-analisis, sedangkan pemantapan mutu eksternal dilakukan oleh pihak luar laboratorium.
Teks tersebut membahas tentang metode hitung bakteri secara kualitatif yaitu metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung jumlah bakteri koliform. Metode ini terdiri dari 3 langkah yaitu uji pendugaan, penguatan, dan lengkap dengan menggunakan medium tertentu dan Tabel Hopkins untuk menentukan indeks MPN.
Dokumen tersebut merupakan laporan akhir praktikum sanitasi pengolahan objek 1 tentang sanitasi ruang dan udara. Laporan ini berisi tentang pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan dan metode, serta hasil dan pembahasan dari praktikum yang dilakukan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan densitas koloni mikroba pada berbagai sampel udara dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis leptospirosis. Terdapat beberapa metode seperti pemeriksaan langsung, kultur, serologi, dan molekular. Pemeriksaan serologi seperti MAT dan Dri-Dot merupakan metode utama untuk diagnosis. PCR juga dapat digunakan untuk diagnosis awal sebelum terbentuknya antibodi.
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...UNESA
Kamar mandi atau WC (Water Closet) merupakan tempat yang kotor dan dipenuhi makhluk mikrobia. Tujuan penelitian ini adalah rekulturasi bakteri gram negatif (E. coli, dan S. typhi) yang ditemukan pada lubang yang ada pada WC. Penelitian ini bersifat Experimental dengan melakukan alat colony counter dan biakan bakteri gram negatif yang di inkubasi selama 24 jam dari sample air WC di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tanggal 10 September 2018. Hasil penelitian ini berupa SPC (Standard Plate Count) dari dua sample air WC yang berbeda, pada sample air WC 1 sebesar 0,9 x 103 CFU/ml, dan pada sample air WC 2 sebesar 2,2 x 103 CFU/ml.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilannya, alat dan bahan yang diperlukan, nilai normal dan abnormal hasil pemeriksaan, serta faktor yang mempengaruhi hasil tes.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilan dan analisis masing-masing spesimen beserta alat dan bahannya.
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif yang umum ditemukan di tanah dan air. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia, terutama bagi yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Dokumen ini menjelaskan karakteristik morfologi, pertumbuhan, dan tes diagnostik laboratorium untuk mengidentifikasi Pseudomonas aeruginosa, termasuk pewarnaan gram, uji oksidase, katalase, dan hidrolisis gelatin.
PENJAMINAN MUTU PEM TELUR CACING KELOMPOK 1.pptxRositNugroho1
Dokumen tersebut membahas tentang penjaminan mutu pemeriksaan telur cacing di laboratorium. Pemantapan mutu terdiri dari pemantapan mutu internal dan eksternal, yang bertujuan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Pemantapan mutu internal meliputi tahapan pra-analisis, analisis, dan pasca-analisis, sedangkan pemantapan mutu eksternal dilakukan oleh pihak luar laboratorium.
Teks tersebut membahas tentang metode hitung bakteri secara kualitatif yaitu metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung jumlah bakteri koliform. Metode ini terdiri dari 3 langkah yaitu uji pendugaan, penguatan, dan lengkap dengan menggunakan medium tertentu dan Tabel Hopkins untuk menentukan indeks MPN.
Dokumen tersebut merupakan laporan akhir praktikum sanitasi pengolahan objek 1 tentang sanitasi ruang dan udara. Laporan ini berisi tentang pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan dan metode, serta hasil dan pembahasan dari praktikum yang dilakukan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan densitas koloni mikroba pada berbagai sampel udara dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis leptospirosis. Terdapat beberapa metode seperti pemeriksaan langsung, kultur, serologi, dan molekular. Pemeriksaan serologi seperti MAT dan Dri-Dot merupakan metode utama untuk diagnosis. PCR juga dapat digunakan untuk diagnosis awal sebelum terbentuknya antibodi.
1. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI
CEMARAN UDARA PADA RUANG
PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG
Anisa Nur Insani
P27903114049
Proposal Karya Tulis Ilmiah
Pembimbing 1 : Wawan Sofwan
Zaini, S.Pd, M.Kes
Pembimbing 2 : Hamtini, M.Si
3. Di Indonesia sendiri
dapat dilihat dari data
surveilans yang
dilakukan oleh
Kemenkes RI
pasien rawat
inap mendapat infeksi
baru selama dirawat
Infeksi nosokomial yang teerjadi
pada anak-anak memiliki
prevalensi paling tinggi terutama
di negara berkembang dengan
rata-rata 12-52%.
4. • Jenis bakteri apa saja yang
terdapat pada ruang
perawatan anak Rumah Sakit
Umum Kabupaten
Tangerang?
RUMUSAN
MASALAH
• Untuk mengetahui jenis
bakteri apa saja yang
terdapat pada ruang
perawatan anak Rumah
Sakit Umum Kabupaten
Tangerang.
7. Alur Penularan Infeksi Nosokomial
Kontak
langsung
Kontak
tidak
langsung
Droplet Airborne
Common
vehicle
vector
8. Kerangka Pemikiran
Udara di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang
Sumber kontaminan
(mikroorganisme)
bakteri Fungi
Isolasi bakteri udara pada media AD,
MCA, dan MSA selama 15-30 menit
Uji laboratorium:
Sub kultur pada
media AD, MCA, dan
MSA
Pengamatan
morfologi koloni
Pewarnaan gram
Uji Biokimia
Bakteri gram positif
Staphylococcus aureus
Staphylococcus
coagulase-negatif
Bacillus sp.
Streptococcus sp.
Bakteri gram negatif
E.coli
Klebsiella sp.
Pseudomonas
aeruginosa
9. Kerangka Konsep
Udara di Ruang
Perawatan Anak
Identifikasi bakteri
gram +
Identifikasi bakteri
gram -
Kontaminasi
dari bukan
udara
Variabel bebas
Variabel terikat
Variabel
pengganggu
10. Definisi Operasional
No
.
Variabel Definisi Metode Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Udara
ruang
perawatan
anak
Udara dari ruang
perawatan anak kelas 1,
2, dan 3 untuk
diidentifikasi ada atau
tidaknya bakteri.
metode settle
down plate
MCA, MSA dan
AD
Isolat
bakteri
udara
Nominal
2, Identifikasi
bakteri
Udara
Mengidentifikasi jenis
bakteri udara Gram
negatif dan Gram Positif
pada isolat bakteri udara
ruang perawatan anak
kelas 1, 2, dan 3
-Kultur bakteri
udara
-Pewarnaan
gram
-Uji biokimia
Mikroskop,
Media kultur,
Media untuk uji
biokimia,
Reagen
pewarnaan
Gram, Reagen
uji biokimia,
dan objek glass
Jenis
Bakteri
udara
(gram positif
dan gram
negatif)
Nominal
11. Metode Penelitian
Desain
• Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Tempat
• Lokasi sampling dilakukan pada Ruang Perawatan
Anak Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
kelas 1,2,3.
• Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Poltekkes Banten
Waktu
• Waktu penelitian dari bulan Mei 2017
12. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam
penelitian ini
mencakup
seluruh udara
yang ada pada
ruang perawatan
anak kelas 1, 2
dan 3 Rumah
Sakit Umum
Kabupaten
Tangerang.
Populasi
Sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
udara yang berasal
dari 3 ruangan pada
ruang perawatan anak
kelas 1, 2, dan 3
Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang
Sampel
Teknik
Pengumpulan
Data
Purposive Sampling
13. Alat :
Otoklaf
Neraca analitik
Oven
Inkubator
hotplate
mikroskop
spirtus
Ose bulat dan tusuk
Alat-alat gelas (Pipet,
Erlenmeyer, Tabung reaksi,
dll)
Gelas objek
Cawan petri
Rak tabung
Kertas pembungkus
Cool bag
Bahan :
udara pada ruang perawatan
anak (kelas 1,2,3)
Media & Reagensia :
Mannitol Salt Agar, Mac
Conkey Agar, Agar Darah
NaCl 0,9%
H2O2 3%,
Plasma sitrat
Reagen pewarnaan Gram
Media uji IMVic (SIM, MR,
VP, SC)
Reagen uji Imvic (Kovacs,
methyl red, α-nafthol, dan
KOH 40%).
14. Cara Kerja
Media MSA, MCA
dan AD dibiarkan
terbuka selama
15-30 meinit
Ditutup kembali
Inkubasi pada suhu 37˚C
selama 24-48 jam
Persiapan
alat
Pembuatan
media
Pengambilan
sampel
18. Analisa data dalam penelitian ini dianalisis secara
deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel
19. Hasil Penelitian
Media Jumlah Isolat Isolat
MSA 21 3.1s, 3.2s, 3.3s, 3.4s, 3.5s, 3.6s, 3.7s,
3.8s, 3.9s, 2.1s, 2.2s, 2.3s, 2.4s, 2.5s,
2.6s, 2.7s, 2.8s, 1.1s, 1.2s, 1.3s, 1.4s.
MCA 15 3.1m, 3.2m, 3.3m, 3.4m, 3.5m, 2.1m,
2.2m, 2.3m, 2.4m, 2.5m, 2.6m, 1.1m,
1.2m, 1.3m, 1.4m.
AD 16 3.1a, 3.2a, 3.3a, 3.4a, 3.5a, 3.6a, 3.7a,
3.8a, 2.1a, 2.2a, 2.3a, 2.4a, 1.1a, 1.2a,
1.3a, 1.4a.
Tabel 4 Isolat yang diperoleh dari udara ruang perawatan anak kelas I, II, dan III
20. Pewarnaan Gram dilakukan untuk memastikan bahwa isolat yang ada
merupakan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif yang terdapat di udara.
Hasil pewarnaan Gram terdapat 48 isolat Gram positif dan 4 isolat Gram negatif
yaitu 1.4m, 2.2m, 2.6m, dan 3.5m.
S.aureus, S.epidermidis,
S.saprophyticus,
S.pneumoniae,
Micrococcus sp.,
Enterococcus sp.
Bacillus subtilis Pseudomonas aeruginosa
Gram Positif kokus Gram Positif Basil Gram Negatif Basil
21. Hemolisis Jumlah Isolat Isolat
Beta (β) 4 2.1a, 2.2a, 1.1a,
1.3a, 1.4a
Alpha (α) 3 3.1a, 3.4a, 3.8a
Gamma (γ) 9 3.2a, 3.3a, 3.5a,
3.6a, 3.7a, 2.3a,
2.4a, 1.2a, 1.3a,
Tabel 5 Hasil Aktivitas Zona Hemolisis yang terdapat pada media AD
Pada Penelitian ini dilakukan uji katalase dan
koagulase pada isolat di media MSA dan AD
yang menghasilkan zona hemolisis. Dari 25
isolat menunjukkan katalase positif, 12 isolat
koagulase positif, dan 12 isolat katalase
maupun koagulasenya positif. (Tabel 6)
23. Spesies Bakteri Kelas I Kelas II Kelas III
Staphylococcus aureus 2 5 4
Staphylococcus saprophyticus 1 1 2
Staphylococcus epidermidis 4 2 4
Bacillus subtilis 1 2 1
Enterococcus sp. 3 4 4
Streptococcus pneumoniae 0 0 3
Micrococcus sp. 0 2 3
Pseudomonas aeruginosa 1 2 1
Total 12 18 22
24. PEMBAHASAN
Hasil penelitian isolasi dan identifikasi bakteri cemaran udara yang
dilakukan pada ruang perawatan anak RSU Kabupaten Tangerang kelas I , II ,
dan III. Dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Analis Kesehatan
Tangerang. Menggunakan 3 jenis media yaitu media Mannitol Salt Agar, Blood
Agar, dan Mac Conkey Agar. Pengambilan sampel dilakukan ketika jam
berkunjung..
Dari hasil identifikasi koloni bakteri dan uji biokimia didapatkan
berbagai bakteri kontaminan udara seperti pada Tabel 8, yaitu Staphylococcus
aureus, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprophyticus, Bacillus
subtilis, Streptococcus penumoniae, Micrococcus sp., Enterococcus sp.,
Pseudomonas aeruginosa
25. Spesies
Bakteri
Makroskopis Mikroskopis Uji katalase
koagulase
Uji
IMViC
S. aureus Bentuk: bulat
Warna: kuning
Ukuran:0,1 cm
Sifat: Memfermentasi
mannitol
Elevasi: cembung
Bentuk : kokus
Warna : ungu
Susunan : bergerombol
Sifat : Gram positif
Katalase (+)
Koagulase (+)
-
S.
epidermidis
Bentuk: bulat
Warna: pink
Ukuran:0,1 cm
Sifat: tidak
Memfermentasi mannitol
Elevasi: cembung
Bentuk : kokus
Warna : ungu
Susunan : bergerombol
Sifat : Gram positif
Katalase (+)
Koagulase (-)
-
26. Spesies
Bakteri
Makroskopis Mikroskopis Uji katalase
koagulase
Uji
IMViC
S.
saprophyticus
Bentuk: bulat
Warna: kuning
Ukuran:0,1 cm
Sifat: Memfermentasi
mannitol
Elevasi: cembung
Bentuk : kokus
Warna : ungu
Susunan : bergerombol
Sifat : Gram positif
Katalase (+)
Koagulase (+)
-
S.
pneumoniae
Bentuk: bulat
Warna:putih keruh
Ukuran:0,1 cm
Sifat: α-hemolisis
Elevasi: cembung
Bentuk : kokus
Warna : ungu
Susunan : berantai
Sifat : Gram positif
Katalase (-)
Koagulase (-)
-
27. Spesies
Bakteri
Makroskopis Mikroskopis Uji katalase
koagulase
Uji
IMViC
Bacillus
subtilis
Bentuk: bulat
Warna: putih
Ukuran:0,1 cm
Sifat:
β-hemolisis
Elevasi: cembung
Bentuk : basil
Warna : ungu
Susunan : satu-satu
atau dua-dua
Sifat : Gram positif
Katalase (+)
Koagulase (-)
-
Micrococcus
sp.
Bentuk: bulat
Warna: kuning
Ukuran:0,1 cm
Sifat: γ-hemolisis
Elevasi: cembung
Bentuk : kokus
Warna : ungu
Susunan : tetrad
Sifat : Gram positif
- -
28. Spesies
Bakteri
Makroskopis Mikroskopis Uji
katalase
koagulase
Uji IMViC
Enterococcus
sp.
Bentuk: bulat
Warna: pink
Ukuran : 0,1 cm
Sifat:Memfermentasi
laktosa
Elevasi: cembung
Bentuk: kokus
Warna : ungu
Susunan: berantai
Tersangka:
Enterococcus sp.
- SIM : (-)
MR : (+)
VP : (-)
SC : (-)
Pseudomnas
aeruginosa
Bentuk: bulat
Warna: jernih
Ukuran : 0,1 cm
Sifat: tidak
Memfermentasi
laktosa
Elevasi: cembung
Bentuk: basil
Warna : merah
Susunan: satu-satu
Tersangka:
Pseudomonas
aeruginosa
- SIM : (-)
MR : (-)
VP : (-)
SC : (+)
29. Ditemukannya bakteri kontaminan pada udara ruang perawatan
anak ini dapat diakibatkan berbagai faktor misalnya faktor lingkungan dan
kondisi ruangan misalnya kelembaban udara, suhu, dan aliran udara, dapat
pula ditentukan oleh paparan udara dari luar yaitu partikel debu yang masuk
ke dalam ruangan melalui sepatu, pakaian, dan karena terbukanya pintu
dan jendela. AC juga dapat menjadi tempat hidup dari bakteri. Suhu dan
kelembaban mempengaruhi angka kuman dalam udara
Jumlah pengunjung pasien yang didukung aktivitas yang dilakukan
oleh pengunjung di dalam ruangan, juga dapat mempengaruhi keberadaan
mikroorganisme di udara
30. Kesimpulan dan Saran
• Pemeriksaan bakteri udara dari
3 ruangan diperoleh 52 isolat
bakteri dengan hasil 48 bakteri
Gram positif dan 4 bakteri Gram
negatif.
• Dari 52 isolat yang diperiksa
ditemukan 8 spesies bakteri
yaitu Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus saprophyticus,
Bacillus subtilis, Streptococcus
pneumoniae, Micrococcus sp.,
Enterococcus sp.,
Pseudomonas aeruginosa.
• Bagi rumah sakit agar lebih
memperhatikan lagi untuk
sanitasi dan kualitas udara
sebagai pencegahan terhadap
infeksi nosokomial.
• Bagi masyarakat agar lebih
waspada dan melakukan
pencegahan dalam penyebaran
infeksi nosokomial di rumah
sakit melalui udara.
• Bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk melakukan
penelitian tentang indeks angka
kuman di ruang rawat inap.
31. DAFTAR PUSTAKA
1. Lumentut BA, Waworuntu OA, Homenta H. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Aerob
Yang Berpotensi Menyebabkan Infeksi Nosokomial Di Irina E Rsup Prof. Dr. Rd
Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik. 2016; 4: 1-6.
2. Pratami HA, Apriliana E, Rukmono P. Identifikasi Mikroorganisme Pada Tangan
Tenaga Medis Dan Paramedis Di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek
Bandar Lampung. Majority. 2013; 2: 85-94
3. KEPMENKES, RI. Standar Operasional Pengambilan Dan Pengukuran Sampel
Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit, NOMOR 1335/MENKES/SK/X/2002.
4. Depkes, RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit., No.1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004. Pusdiklat
Kesehatan Depkes dan Kessos RI. Jakarta.
5. Kemeterian, Kesehatan, RI. Buku Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi Di Rumah Sakit Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta:
2011.
6. Baharutan A, Rares FE, Soeliongan S. Pola Bakteri Penyebab Infeksi
Nosokomial Pada Ruang Perawatan Intensif Anak Di BLU RSUP Prof. Dr. Rd
Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik. 2015; 3: 412-9.
32. Gambar Ruang Perawatan Anak Kelas III
Gambar Ruang Perawatan Anak Kelas II
Gambar Ruang Perawatan Anak Kelas I
LAMPIRAN