6. Created by :
1. Muhammad Wisnu Yudistira
2. Dwi Agus Ade Surya
3. Chintya Larasati
4. Lia Nurdiyanti
5. Elvin Sabina P
6. Muhammad Reza
7. Rizky Renaldy Pratama
8. Muhammad Ramadan
9. Febiwina
10. Septri Amalia Rosanti
7.
8. MEMBENARKAN DENGAN HATI ATAU PERCAYA. SEDANGKAN MENURUT
SYARA’ IMAN ITU BUKANLAH SUATU ANGAN-ANGAN AKAN TETAPI APA
YANG TELAH MANTAP DALAM HATI DAN DIBUKTIKAN LEWAT AMAL
PERBUATAN.
10. PAI FPIK UNMUL
Iman menurut istilah yaitu membenarkan dengan
hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan
tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian
iman kepada Allah adalah membenarkan dengan
hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala
sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian
pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta
dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
PAI FPIK UNMUL
‘16
IMANMU PENERANG HIDUPMU
IMAN MENURUT ISTILAH
12. Dari segi istilah, (ditinjau
dari sisi subyek manusia
terhadap dinul Islam),
Islam adalah ‘ketundukan
seorang hamba kepada
wahyu Ilahi yang
diturunkan kepada para
nabi dan rasul khususnya
Muhammad SAW guna
dijadikan pedoman hidup
dan juga sebagai
hukum/aturan Allah SWT
yang dapat membimbing
umat manusia ke jalan
yang lurus, menuju ke
kebahagiaan dunia dan
akhirat.
14. Secara bahasa artinya “berbuat baik”, yang
berasal dari bahasa arab {” Ahsana-Yuhsinu-
Ihsaanan “}.
Menurut istilah, ihsan artinya mengabdikan
diri dan berbakti kepada Allah SWT dengan
didasari kesadaran serta keikhlasan.
17. ? Available
Cita-Citaku Cita-Citata
Cita-Citaku Cita-Citata
Kamu tahu tidak tentang
kesalahan memahami hakikat
iman ?
?
Kesalahannya terbagi jadi 2
kelompok. Yang pertama
“Khawarij dan Mu’tazilah” dan
yang kedua “Murjiah”.
Jelasin dong dek hehe
18. Khawarij dan
Mu’tazilah
Mereka meyakini
bahwa iman adalah
ucapan, keyakinan, dan
amal akan tetapi menurut
mereka iman itu satu
kesatuan yang tidak
terbagi-bagi atau
bercabang-cabang. Tidak
bertambah juga tidak
berkurang, sehingga jika
sebagian iman hilang
berarti hilang semua.
Karena itu mereka
Murjiah
Mereka terdiri dari
tiga kelompok: Iman
adalah hanya yang
terdapat dalam hati, yakni
pengetahuan hati saja. Ini
keyakinan kelompok
Jahmiyyah. Kelompok
yang lainnya mengatakan,
iman adalah juga amalan
hati. Iman hanya ucapan
lisan. Mereka adalah
pengikut kelompok
Karramiyyah. Iman hanya
pembenaran dalam hati
dan ucapan lisan. Mereka
21. Banyak pihak, dalam hal ini
kaum non-Muslim,
mempersepsi Islam dan
umat Islam sebagai
ancaman dan musuh yang
harus diperangi. Persepsi
demikian antara lain
diindikasikan oleh adanya
istilahThe Green
Menace (Bahaya Hijau).
“Bahaya hijau” digunakan
sebagai pengganti “bahaya
merah” (komunisme Soviet)
yang telah “kalah” dalam
Perang Dingin (the Cold
War).
Akbar S. Ahmed misalnya,
mengatakan bahwa pada
ambang milenium
mendatang, dua peradaban
global tampaknya akan
berhadapan dalam suatu
konfrontasi kompleks di
segala tingkat aktivitas
manusia. Peradaban yang
satu berpangkal di negara-
negara Muslim (dunia Islam),
sedangkan yang lain di
dunia Barat (terutama
Amerika Serikat dan Eropa
Barat). "Para pengamat telah
melihat konfrontasi ini
sebagai suatu malapetaka
22. Seseorang berkata kepada salah satu
sultan, “Orang yang pantas untuk
melakukan ihsan adalah orang yang telah
diperlakukan dengan baik oleh Allah, dan
yang pantas untuk menegakkan keadilan
adalah orang yang telah Allah luaskan
kekuasaannya di depan matanya, maka
jagalah apa yang telah Allah berikan kepada
anda berupa nikmat-nikmat tersebut,
dengan menjalankan apa yang telah
menjadi kewajiban anda untuk
menunaikannya.” [Uyunul Akhbar].
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata, “Kunci untuk mendapatkan rahmat
Allah adalah dengan berihsan dalam beribadah kepada Allah, dan
bersegera dalam memberikan manfaat kepada hamba-hambaNya.”
[Hadil Arwaah].
Beliau juga mengatakan, “Berbuat ihsan akan membahagiakan hati dan
melapangkan dada, mendatangkan nikmat dan menolak musibah.
Sedangkan meninggalkan sikap ihsan akan mewariskan kesempitan
hidup dan menghalangi datangnya nikmat. Lihatlah, orang yang penakut
itu pada hakikatnya telah meninggalkan ihsan dengan menggunakan
anggota badannya, sedangkan orang yang kikir, ia telah meninggalkan
ihsan dengan hartanya.” [Thariqul Hijratain].
Beliau juga mengatakan, “Dan di antara kedudukan Iyyaka na’budu wa
iyyaka nasta’in adalah ihsan, yang merupakan inti dari pada iman, ruh
serta kesempurnaannya. Derajat ihsan ini mengumpulkan semua
derajat-derajat penghambaan yang ada, semuanya melebur ke
dalamnya, dan semua yang di sebutkan pada awal surat al-Fatihah
sampai ke ayat ini, semuanya termasuk dalam Ihsan.” [Madarijus Salikin].
Sufyan bin Uyainah berkata, “Ali radhiyallahu ‘anhu ditanya
tentang firman Allah, “Sesungguhnya Allah menyuruh [kamu]
berlaku adil dan ihsan [berbuat kebaikan].” [QS. An-Nahl: 90],
beliau menjawab, “Maksud kata adil adalah inshaf[keadilan
dan pertengahan], sedangkan maksud kata ihsan adalah
mengutamakan orang lain.” [Hilyah Auliya].
23. Islam dan cakupannya
JL. Kebenaran Menuju Surga No. 30 Juz
Tlp. (Rukun Iman 6 + Rukun Islam 5) 24434
Begitu menyimak dari dekat ajaran Islam,
banyak kalangan sadar betapa luasnya
ajaran agama ini. Keluasan agama Islam
sebab ajaran itu diturunkan oleh Pencipta
manusia, yang benar-benar Maha Tahu apa
yang dibutuhkan olen manusia di dalam
kehidupan ini. Pencipta manusia itu
mengenalkan dirinya dengan Nama Allah,
yang Mencipta serta Memelihara Alam
Semesta ini, melalui kitab sucinya yaitu Al-
Qur’an al-Karim.Seberapa jauhkah
sebenarnya cakupan ajaran Islam di dalam
kehidupan? Berikut ini diantaranya dapat
dijelaskan melalui sebuah paragraf kecil
sebagai bahan renungan.
Islam diyakini oleh para ilmuwan mencakup
bidang yang luas, tidak hanya mencakup
pengetahuan , melainkan juga bidang
sosial-politik, sekaligus etika atau moral.
24. Ajarannya bersumber
dari wahyu Allah yang
tertulis dalam Al-
Qur’an serta Hadis.
Al-Qur’an yang terdiri atas
6.236 ayat, 30 juz, 114
surat menyampaikan ajaran
yang luas, yang disebut
ayat-ayat Qur’aniyah.
Selain itu, yang tercantum
di alam semesta juga ayat-
ayat Tuhan, yang disebut
ayat-ayat Kauniyah. Hadis,
selain menjelaskan isi
umum dan globar dari Al-
Qur’an juga menyampaikan
hukum yang merupakan
kewenangan Nabi saw atas
izin Allah Swt.
25. Ajarannya turun
dalam masa sekitar
23
tahun, sehingga
dapat menjawab
banyak peristiwa
dalam kehidupan
masyarakat.
Dengan masa 22 tabun
9 bulan 13 hari itu,
banyak ajaran yang
dapat ditulis oleh
masyarakat pada masa
Nabi, yang dikenal
dengan sahabat. Selain
menulis ajaran,
sahabat menghafalkan
ajaran, serta
mengamalkan ajaran
Islam pada masa Nabi.
Pokok-pokok
ajarannya selain
berisi akidah, iba
dah, mu’amalah,
juga akhlak.
Empat bidang inilah
yang menjadikan Islam
benar-benar tidak
hanya berupa
pengetahuan
keagamaan, tetapi
mencakup bidang yang
luas yakni sosial-
kemasyarakatan atau
sosial politik, bahkan
juga etika dalam
kehidupan. Maka tidak
heran jika pada
masanya, Nabi
Muhammad selain
Nabi Muhammad
saw selain
menyampaikan
ajaran, juga
teladan bagi umat
manusia.
Mantapnya Islam terlihat
dari pribadi penyampai
ajaran. Nabi Muhammad
selain seorang Rasul yang
menyampaikan ajaran
Rahmat bagi seluruh alam,
pribadinya merupakan
profil teladan bagi
kehidupan ini. Dari
pribadinya, banyak contoh
perilaku baik yang dapat
dipetik di dalam
kehidupan ini.
Singkatnya, ajaran Islam
memiliki cakupan yang
26. KITA BERKEWAJIBAN IHSAN DALAM BERIBADAH,
YAITU DENGAN MENUNAIKAN SEMUA JENIS
IBADAH, SEPERTI SHALAT, PUASA, HAJI, DAN
SEBAGAINYA DENGAN CARA YANG BENAR, YAITU
MENYEMPURNAKAN SYARAT, RUKUN, SUNNAH,
DAN ADAB-ADABNYA. HAL INI TIDAK AKAN
MUNGKIN DAPAT DITUNAIKAN OLEH SEORANG
HAMBA, KECUALI JIKA SAAT PELAKSANAAN
IBADAH-IBADAH TERSEBUT IA DIPENUHI DENGAN
CITA RASA YANG SANGAT KUAT (MENIKMATINYA),
JUGA DENGAN KESADARAN PENUH BAHWA ALLAH
SENANTIASA MEMANTAUNYA HINGGA IA MERASA
BAHWA IA SEDANG DILIHAT DAN DIPERHATIKAN
OLEH-NYA.
IBADAH
28. Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan
muamalah. Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila
ia telah melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam
hadits yang telah dikemukakan di awal tulisan ini, yaitu menyembah Allah
seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka
sesungguhnya Allah senantiasa melihat kita.
Jika hal ini telah dicapai oleh seorang hamba maka sesungguhnya itulah
puncak ihsan dalam ibadah. Pada akhirnya, ia akan berbuah menjadi akhlak
atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan dalam
ibadahnya akan terlihat jelas dalam perilaku dan karakternya.
AKHLAK
29. KESIMPULAN
Iman, islam dan ihsan merupakan tiga rangkaian konsep agama
islam yang sesuai dengan dalil , iman, islam dan ihsan saling
berhubungan karena seseorang yang hanya menganut Islam
sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan Iman.
Sebaliknya, iman tidaklah berarti apa-apa jika tidak didasari
dengan islam. Selanjutnya, kebermaknaan Islam dan Iman akan
mencapai kesempurnaan jika dibarengi dengan ihsan, sebab ihsan
merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus
merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.