Dokumen tersebut membahas strategi peningkatan cakupan imunisasi dasar pada bayi di Kota Banda Aceh, yang mencakup pemberian layanan imunisasi langsung di Pos Kesehatan Desa pada hari Minggu, pembuatan register sasaran imunisasi, dan penggunaan alat bantu berupa kartu perambuan imunisasi untuk memantau kelengkapan dan ketepatan waktu pemberian imunisasi.
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar. Pelaksanaannya meliputi kampanye imunisasi campak-rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar untuk anak usia 12-59 bulan di Pulau Jawa pada Agustus-September 2022. Persiapan yang diperlukan antara lain verifikasi data sasaran,
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...Joni Saputra
Dokumen ini membahas analisis kebijakan pemerintah terhadap program imunisasi dasar lengkap di Indonesia. Ringkasannya adalah: (1) program imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan yang penting untuk mencegah penyakit, (2) cakupan imunisasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target, (3) tantangan utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan akses ke fasilitas kesehatan
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...Joni Saputra
Dokumen ini membahas analisis kebijakan pemerintah terhadap program imunisasi dasar lengkap di Indonesia. Ringkasannya adalah: (1) program imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan yang penting untuk mencegah penyakit, (2) cakupan imunisasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan meskipun mengalami peningkatan, dan (3) rekomendasi kebijakan terkait peningkatan kesadaran masyarakat, kerja s
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulannrukmana rukmana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu tentang pemberian imunisasi booster pada balita usia 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi ibu sebagian besar buruk dalam hal modalitas, ruang, waktu, dan struktur konteks untuk pemberian imunisasi booster.
3. Saran dari pen
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar. Pelaksanaannya meliputi kampanye imunisasi campak-rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar untuk anak usia 12-59 bulan di Pulau Jawa pada Agustus-September 2022. Persiapan yang diperlukan antara lain verifikasi data sasaran,
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...Joni Saputra
Dokumen ini membahas analisis kebijakan pemerintah terhadap program imunisasi dasar lengkap di Indonesia. Ringkasannya adalah: (1) program imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan yang penting untuk mencegah penyakit, (2) cakupan imunisasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target, (3) tantangan utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan akses ke fasilitas kesehatan
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...Joni Saputra
Dokumen ini membahas analisis kebijakan pemerintah terhadap program imunisasi dasar lengkap di Indonesia. Ringkasannya adalah: (1) program imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan yang penting untuk mencegah penyakit, (2) cakupan imunisasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan meskipun mengalami peningkatan, dan (3) rekomendasi kebijakan terkait peningkatan kesadaran masyarakat, kerja s
Jurnal persepsi tentang imunisasi booster balita usia 24 bulannrukmana rukmana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu tentang pemberian imunisasi booster pada balita usia 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi ibu sebagian besar buruk dalam hal modalitas, ruang, waktu, dan struktur konteks untuk pemberian imunisasi booster.
3. Saran dari pen
Buku ini membahas kebijakan strategis Imunisasi Pasti Lengkap (IMPAL) di Kabupaten Pakpak Bharat untuk meningkatkan cakupan imunisasi bayi. Program IMPAL ini bertujuan agar seluruh bayi mendapat lima imunisasi dasar melalui berbagai kegiatan pendukung.
Mikroplaning imunisasi rotavirus meliputi perhitungan data sasaran, kebutuhan vaksin dan logistik, serta inventarisasi peralatan rantai dingin. Sasaran dihitung berdasarkan bayi yang bertahan hidup usia 2-4 bulan. Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan, dan indeks pemakaian. Perleng keadaan anafilaktik juga disediakan di setiap tempat pelayanan.
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia, mencapai target eliminasi penyakit campak dan rubela, serta mempertahankan status bebas polio. BIAN akan dilaksanakan dalam dua tahap di berbagai provinsi dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk menerima vaksinasi tambahan campak-rubela dan an
Laporan ini membahas pelaksanaan kegiatan imunisasi di desa Manjeppu oleh Puskesmas Lau. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi rutin pada balita di desa tersebut sesuai standar pelayanan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada 14 Juli 2022 dan melibatkan 5 balita. Hasil evaluasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program imunisasi untuk mencegah penyakit pada anak
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2023 akan memperluas cakupan imunisasi dengan memberikan vaksin HPV kepada anak perempuan sekolah untuk mencegah kanker serviks, disertai persiapan penjaringan kesehatan dan kerja sama antara sekolah dan puskesmas.
sosialisasi BIAN dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit yang di sebabkan oleh meleas dan rubela , kegiatan ini dilksanakan bulan dengan saran bayi usia 9 bulan samai dengan anak usia dibawah 12 tahun
Survei daring dilakukan untuk memahami persepsi orang tua dan pengasuh tentang imunisasi anak selama pandemi COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua masih mencari layanan imunisasi meski ada yang menunda, dan sumber utamanya berpindah dari posyandu ke klinik/rumah sakit swasta karena kekhawatiran akan penularan di fasilitas kesehatan. Namun, biaya di klinik swasta men
Laporan ini membahas pelaksanaan kegiatan imunisasi pada balita di desa Manjeppu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh balita terhadap penyakit melalui pemberian vaksinasi rutin seperti BCG, DPT, polio dan campak. Evaluasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program imunisasi ini untuk mencegah penyakit pada anak-anak.
Dokumen tersebut membahas rencana vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Puskesmas Cipocok Jaya. Tujuan vaksinasi ini adalah mencegah penularan, mendukung pembelajaran tatap muka, mempercepat tercapainya herd immunity, dan mencegah sakit berat serta kematian pada anak. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac, pemberiannya dilakukan sesuai standar dengan mempersiapkan
Pelaksanaan introduksi imunisasi pneumokokus (PCV) secara bertahap di seluruh Indonesia mulai tahun 2021. Imunisasi PCV ditujukan untuk seluruh bayi usia 2 dan 3 bulan serta anak usia 12 bulan untuk mencegah penyakit pneumokokus. Vaksin PCV yang akan digunakan sudah memiliki izin edar dari BPOM dan harus disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius. Diperlukan kerjasama berbagai pihak
Buku ini membahas kebijakan strategis Imunisasi Pasti Lengkap (IMPAL) di Kabupaten Pakpak Bharat untuk meningkatkan cakupan imunisasi bayi. Program IMPAL ini bertujuan agar seluruh bayi mendapat lima imunisasi dasar melalui berbagai kegiatan pendukung.
Mikroplaning imunisasi rotavirus meliputi perhitungan data sasaran, kebutuhan vaksin dan logistik, serta inventarisasi peralatan rantai dingin. Sasaran dihitung berdasarkan bayi yang bertahan hidup usia 2-4 bulan. Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan, dan indeks pemakaian. Perleng keadaan anafilaktik juga disediakan di setiap tempat pelayanan.
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia, mencapai target eliminasi penyakit campak dan rubela, serta mempertahankan status bebas polio. BIAN akan dilaksanakan dalam dua tahap di berbagai provinsi dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk menerima vaksinasi tambahan campak-rubela dan an
Laporan ini membahas pelaksanaan kegiatan imunisasi di desa Manjeppu oleh Puskesmas Lau. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi rutin pada balita di desa tersebut sesuai standar pelayanan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada 14 Juli 2022 dan melibatkan 5 balita. Hasil evaluasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program imunisasi untuk mencegah penyakit pada anak
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2023 akan memperluas cakupan imunisasi dengan memberikan vaksin HPV kepada anak perempuan sekolah untuk mencegah kanker serviks, disertai persiapan penjaringan kesehatan dan kerja sama antara sekolah dan puskesmas.
sosialisasi BIAN dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit yang di sebabkan oleh meleas dan rubela , kegiatan ini dilksanakan bulan dengan saran bayi usia 9 bulan samai dengan anak usia dibawah 12 tahun
Survei daring dilakukan untuk memahami persepsi orang tua dan pengasuh tentang imunisasi anak selama pandemi COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua masih mencari layanan imunisasi meski ada yang menunda, dan sumber utamanya berpindah dari posyandu ke klinik/rumah sakit swasta karena kekhawatiran akan penularan di fasilitas kesehatan. Namun, biaya di klinik swasta men
Laporan ini membahas pelaksanaan kegiatan imunisasi pada balita di desa Manjeppu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh balita terhadap penyakit melalui pemberian vaksinasi rutin seperti BCG, DPT, polio dan campak. Evaluasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program imunisasi ini untuk mencegah penyakit pada anak-anak.
Dokumen tersebut membahas rencana vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Puskesmas Cipocok Jaya. Tujuan vaksinasi ini adalah mencegah penularan, mendukung pembelajaran tatap muka, mempercepat tercapainya herd immunity, dan mencegah sakit berat serta kematian pada anak. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac, pemberiannya dilakukan sesuai standar dengan mempersiapkan
Pelaksanaan introduksi imunisasi pneumokokus (PCV) secara bertahap di seluruh Indonesia mulai tahun 2021. Imunisasi PCV ditujukan untuk seluruh bayi usia 2 dan 3 bulan serta anak usia 12 bulan untuk mencegah penyakit pneumokokus. Vaksin PCV yang akan digunakan sudah memiliki izin edar dari BPOM dan harus disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius. Diperlukan kerjasama berbagai pihak
Similar to Strategi peningkatan cakupan Imunisasi (20)
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
1. 1
KELOMPOK 11
Rahmawati (20220000088)
Mainita Sary (20220000106)
Dessi Sufiani (20220000086)
Lailia Juniarti (20220000109)
Rita Fatma (20220000102)
STRATEGI PENINGKATAN CAKUPAN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIK
OTABAND
A ACEH
I. Pendahuluan
Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena
pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan
terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah
dibandingkan mengobati seseorang apabila jatuh sakit dan harus
dibawa ke rumah sakit.
Setiap negara mempunyai program imunisasi yang berbeda,
tergantung prioritas dan keadaan kesehatan di masing-masing
negara. Penentuan jenis imunisasi didasarkan atas kajian ahli dan
analisa epidemiologi atas penyakit- penyakit yang timbul.
Di Indonesia, program imunisasi mewajibkan setiap bayi (usia 0-
11 bulan) mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri 1 dosis
hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio tetes, dan
1 dosis campak. Namun Selama 2 tahun terakhir sejak 2020 - 2021
cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020
target imunisasi sebanyak 92% sementara cakupan yang dicapai
84%, pada 2021 imunisasi ditargetkan 93% namun cakupan yang
dicapai 84%.
Sementara untuk provinsi Aceh Dalam beberapa tahun
terakhir juga terjadi penurunan cakupan imunisasi . Di tahun 2021
cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak 0-9 bulan di Provinsi
Aceh hanya 33 % sementara target yang dicanangkan pemerintah
2. 2
daerah 93 % anak diimunisasi lengkap. Untuk Kota Banda Aceh,
cakupan imunisasi pada tahun 2021 adalah 40,9 %.
Atas dasar data diatas maka artikel ini mengambil topik
bagaimana Strategi Pemberian Imunisasi Dasar pada bayi di Kota
Banda Aceh.
II. Strategi Peningkatan cakupan imunisasi dasar adalah sbb :
a. Memberikan pelayanan imunisasi secara langsung kepada
sasaran pada hari Minggu pagi di Pos Kesehatan Desa/PKD
dengan tujuan untuk mendekatkan sasaran imunisasi, terutama
lokasi tempat tinggal sasaran yang jauh dari Puskesmas dan
orangtua sasaran yang bekerja pada hari kerja selain hari
Minggu. Apabila terdapat kasus penyakit yang termasuk dalam
kriteria dari PD3I di wilayah , maka bidan segera melaporkan ke
Puskesmas kecamatan untuk ditindaklanjuti.
b. Membuat sasaran imunisasi pada tiap awal tahun yang diambil
dari data riil bayi kelahiran tahun lalu yang belum berumur
sembilan bulan pada tahun perencanaan, lalu ditulis pada
register imunisasi/kohort bayi. Bidan juga terus menambahkan
sasarannya setiap bulan dari data kelahiran bayi pada setiap
bulan berikutnya sebagai data sasaran tahun ini. Bidan membuat
perambuan imunisasi, baik untuk disimpan di PKD maupun
sebagai pelengkap data Posyandu.
c. Apabila bidan wilayah mengalami kendala yaitu adanya
penolakan dari sasaran imunisasi (ibu bayi), maka bidan
melaporkan hal tersebut kepada kepala Puskesmas dan kepala
Dinas Kesehatan Kota serta kepala desa sebagai bentuk
kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral.
d. adanya alat bantu “perambuan imunisasi“ untuk memantau
ketepatan waktu dan kelengkapan imunisasi dalam pemberian
imunisasi bagi sasaran. Strategi “perambuan imunisasi” yang
diterapkan oleh bidan tersebut merupakan ide orisinil dari bidan
desa yang bersangkutan.
Perambuan imunisasi adalah kartu bergambar yang dibuat
3. 3
2 (dua) kartu, satu diberikan kepada kader untuk dimasukan
dalam kantong imunisasi di posyandu dimana tujuannya sebagai
alat bantu untuk mengingatkan orangtua bayi (sasaran) dalam
memantau ketepatan waktu pemberian imunisasi dan
kelengkapan pemberian imunisasi pada setiap sasaran di
posyandu itu, serta satu kartu yang lainnya dimasukkan dalam
“kantong imunisasi” di PKD desa untuk mempermudah bidan
memantau sasaran dan merencanakan jumlah pengeluaran
anggaran vaksin. Bentuk dan model kantung sasaran imunisasi
sama seperti kantong persalinan, bersifat dinamis dengan
membuat kantong – kantong sebanyak 12 buah (12 bulan
berjalan) sebagai perencanaan bulanan selama setahun.
Perambuan imunisasi adalah bentuk kartu bergambar
seorang anak membawa balon sejumlah 4 buah. Warna dari
kartu perambuan itu dibedakan antara anak laki-laki dan anak
perempuan. Warna biru untuk anak laki-laki dan warna merah
muda untuk anak perempuan. Kartu perambuan bergambar itu
mempunyai arti. Apabila telah penuh diwarnai, artinya sasaran
sudah lengkap imunisasinya. Pewarnaan disesuaikan oleh jenis
pemberian imunisasi yang telah didapatkan sasaran (warna
sudah ditentukan dalam gambar tersebut). Untuk waktu
pemberian dicatat di belakang kartu. Pewarnaan dilakukan oleh
kader di posyandu sedangkan di PKD oleh bidan wilayah.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Strategi pemberian imunisasi dasar pada bayi yang dilakukan
bidan di desa Kota Banda Aceh dalam meningkatkan cakupan
imunisasi adalah memberikan perambuan imunisasi pada setiap
sasarannya. Hal ini juga didukung oleh adanya peran serta
masyarakat yang aktif dari kader posyandu dan orangtua bayi
dalam memanfaatkan perambuan imunisasi sebagai alat bantu
dalam memantau pemberian imunisasi agar tepat waktu dan
lengkap.
4. 4
B. Saran
Diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif serta
mendukung penuh dalam setiap kegiatan di Posyandu terutama
sehubungan dengan perambuan imunisasi, sehingga pemberian
imunisasi dasar pada bayi dapat lengkap dan sesuai jadwal. Instansi
terkait diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan kegiatan strategi imunisasi dasar pada bayi dengan
menggunakan perambuan imunisasi dalam meningkatkan pencapaian
target UCI.
1. Kartu Perambuan Imunisasi pada Bayi laki-Laki
2. Kartu Perambuan Imunisasi pada Bayi Perempuan