SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1 Latar Belakang 
Keluarga sangat penting dalam menjalankan sebuah hidup dalam 
berumah tangga. Kesejahteraan keluarga merupakan output dari 
ketahanan keluarga. Dimana diketahui bahwa jika kesejahteraan keluarga 
kurang maka anak-anak kurang mendapatkan pendidikan dan gizi yang 
layak tersebut pada akhirnya akan menjadi calon-calon orangtua dengan 
tingkat pendidikan dan kesejahteraan rendah, yang kemudian akan 
menghasilkan anak-anak dengan tingkat pendidikan yang kesejahteraan 
yang rendah pula. Pada akhirnya, kelompok miskin tersebut akan tidak 
pernah lepas dari lingkaran kemiskinan. 
Cakupan pelayanan keluarga berencana bagi masyarakat miskin 
masih rendah, hal ini menunjukkan akses dan kualitas pelayanan KB bagi 
mereka masih juga rendah. Meskipun target peserta KB baru dan aktif 
setiap tahun relatif baik, kontribusi peserta KB baru miskin terhadap 
pertambahan peserta KB aktif miskin diduga masih relatif kecil disebabkan 
tingginya kegagalan pemakai kontrasepsi dan tingginya angka putus pakai 
kontrasepsi pada akseptor KB miskin. Berdasarkan hal ini, maka 
dilakukan analisis dan dirumuskan rekomendasi perbaikan untuk 
meningkatkan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat miskin, (Profil 
Bappenas diakses 21 Maret 2014). 
Program Keluarga berencana yang kita kenal seperti sekarang ini 
adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh
2 
atau pelopor di bidang itu, baik di dalam maupun diluar negeri. Diluar 
negeri upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa 
kelompok orang-orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan 
ibu, yaitu pada awal abad XIX di Inggris. Hal tersebut sejalan dengan 
ditinggalkannya cara-cara mengatur kehamilan secara tradisional dan 
mulai digunakannya alat-alat kontrasepsi yang memenuhi syarat medis, 
maka dimulailah usaha-usaha keluarga berencana di abad modern, 
dengan tujuan dan sasaran uang lebih luas, tidak terbatas pada upaya 
mewujudkan kesehatan ibu dan anak dengan cara membatasi kehamilan 
atau kelahiran saja, (Meilani N dkk, 2008). 
Oleh Suratun, 2008 menurut WHO (World Helath Organisation), 
(1970) keluarga berencana adalah tindakan yang membantu suami istri 
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan 
kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur interval antara lain, mengontrol 
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri serta 
menentukan jumlah anak dalam keluarga, (Suratun, dkk, 2008). 
Hasil survei pengetahuan keluarga menunjukkan bahwa jumlah 
PUS mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari sekitar 37,7 juta PUS 
menjadi 43,6 juta PUS. PUS tersebut terbagi menjadi PUS yang ber-KB 
karena berbagai alasan seperti hamil, keinginan mempunyai anak, 
keinginan untuk menunda anak dan tidak ingin mempunyai anak lagi atau 
disebut unmet need. Presentase PUS bukan peserta KB terlihat 
menunjukkan penurunan, hal ini mengindikasikan perbaikan akses
3 
pelayanan KB sehingga cakupan KB meningkat, (Profil Bappenas diakses 
21 Maret 2014). 
Menurut profil BKKBN jumlah peserta pengguna KB Di Indonesia 
pada periode Agustus 2012 sebanyak 6.152.231 pengguna. Apabila dilihat 
per mix kontrasepsi maka presentasenya adalah sebagai berikut, yang 
menggunakan IUD 449.177 orang atau 7,46 %, MOW 87.079 orang atau 
1,24 %, MOP 17.331 orang atau 0.28%, kondom 462.186 atau 7,51%, 
implant 527.569 orang atau 8.58 %, suntikan 2.949.633 atau 47,94%, Pil 
1.649.256 orang atau 26.81%, (Profil BKKBN Nasional, diakses pada 
tanggal 21 Maret 2014). 
Dari data diatas dapat kita lihat ketahui bahwa sebagian besar 
masyarakat Indonesia yang menggunakan alat kontrasepsi memilih 
metode non kontrasepsi jangka panjang atau dapat dikatakan mereka 
memilih alat kontrasepsi Yang memiliki reaksi jangka pendek. Total 
pengguna alat kontrasepsi jangka pendek mencapai 83,33%, sementara 
penggunaan kontrasepsi jangka panjang hanya sebesar 16,67%. Metode 
kontrasepsi yang meyoritas dipilih oleh masyarakat yaitu metode suntikan 
dengan presentase 47,94%, sementara metode yang paling tidak diminati 
oleh masyarakat Indonesia adalah metode persentase 47,94%, sementara 
metode yang paling tidak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah 
metode MOP dengan presentase hanya 0,51%.
4 
Menurut penelitian Jansiun Sinaga, dkk, bahwa jumlah akseptor 
KB yang ada di Kelurahan Simarimbun Kota Pematang Siantar tahun 
2009 yaitu sebanyak 927 akseptor.Analisa data dilakukan secara deskritif 
dengan melihat persentasi data frekuensi yang telah terkumpul dan 
disajikan dalam tabel silang, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 
mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 139 orang 
(49,8%), diantaranya yang memakai IUD sebanyak 20 orang (7,2%), 
Implant sebanyak 19 orang (6,8%), Suntik sebanyak 45 orang (16,1%), 
kondom sebanyak 3 orang (1,1%), Pil sebanyak 29 orang (10,4%), MOW 
sebanyak 23 orang (8,2%), dan paling sedikit mempunyai pengetahuan 
kurang yaitu sebanyak 48 orang (17,2%). Dari 48 tersebut yang memakai 
IUD 2 orang, suntik sebanyak 25 orang, kondom sebanyak 8 orang, Pil 
sebanyak 13 orang. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang 
mempengaruhi rendahnya pengguna berbagai macam kontrasepsi . Dari 
hasil penelitian tersebut diketahui bahwa semakin baik pendapatan 
mereka maka semakin baik juga alat kontrasepsi yang mereka gunakan, 
(Jurnal Jansiun Sinaga, 2010, diakses tanggal 1 April 2014). 
Menurut pelitian jurnal Yanti.N.H, dkk, jumlah PUS di Kabupaten 
Deli Serdang sampai tahun 2010 sebanyak 300.133 jiwa, dengan capaian 
Akseptor KB baru sebesar 14,98%, peserta KB aktif sebesar 73.06%. 
Akseptor yang menggunakan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka 
Panjang) seperti: IUD sebesar 11,11%, MOP/MOW sebesar 5,74%, 
implant sebesar 8,035%. Non MKJP yaitu memakai kondom sebesar
5 
8,23%, suntik sebesar 31,45% dan pil sebesar 35,41%. Jumlah PUS 
sampai bulan Juni tahun 2011 di Kecamatan Pantai Labu sebanyak 7.472 
jiwa, ada peningkatan dibandingkan tahun 2009 sebanyak 7.221. 
Partisipasi masyarakat sebagai Peserta KB Aktif tahun 2011 sebesar 
5.453 yakni 72,98% dari jumlah total PUS, capaian KB baru 47% dari 
Permintaan Pemakaian Masyarakat (PPM) sebanyak 1.032. Dari jumlah 
tersebut distribusi peserta KB menurut alat adalah: IUD dengan PPM 
sebanyak 621 dan PA sebesar 1,89%, MOW/MOP PPM sebanyak 338 
dan PA 3,08%, implant PPM sebanyak 416 dan PA 7,99%, kondom PPM 
sebanyak 474 dan PA 10,28%, suntik PPM sebanyak 2.016 dan PA 
30,64%, dan pil PPM sebanyak 2.400 dan PA 43,90%. Meskipun 
masyarakat telah mengalami perubahan bersamaan dengan proses 
modernisasi, aspek sosio-kultural masih melekat dalam kehidupan sehari-hari 
sehingga mempengaruhi penerimaan dan pelaksanaan program KB 
di Indonesia, ( Jurnl Yanti.N.H,dkk, 2011, diakses tanggal 1 April 2014). 
Menurut penelitian Santa Siahaan Di Desa Dolok Margu 
Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2012, 
bahwa 28 orang responden berpengetahuan baik berdasarkan kelompok 
umur 20-25 mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (75%), 
berdasarkan pendidikan SMA mayoritas berpengetahuan kurang 
sebanyak 11 orang (39,9%) berdasarkan pekerjaan petani mayoritas 
berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (57,1%), (Jurnal Santa M 
Siahaan,2012).
6 
Menurut profil Humbang Hasundutan jumlah penduduk menurut 
jenis kelamin perempuan sebanyak 87.996 jiwa dan menurut jenis 
kelamin laki-laki sebanyak 86.769 jiwa dan menurut jumplah PUS 
sebanyak 23.033, yang menjadi peserta KB Baru sebanyak 7.645 
(33,19%) dan yang menjadi peserta KB aktif sebanyak 15.637 jiwa 
(67,89%). Yang menggunakan KB Baru menurut metode KB, IUD 
sebanyak 1.144 jiwa (14,96%), MOP sebanyak 15 jiwa (0,20%), MOW 
sebanyak 143 jiwa (1,87%), Kondom sebanyak 994 jiwa (13,00%), implant 
sebanyak 1.668 jiwa (21,82%), Suntikan sebanyak 2.394 jiwa (31,31%), 
dan yang menggunakan metode Pil sebanyak 1.287 jiwa (16,83%).Dan 
yang menjadi peserta KB Aktif yang menggunakan metode IUD sebanyak 
2.435 jiwa (15,57%), MOW sebanyak 1.711 jiwa (10,94%), MOP sebanyak 
39 jiwa (0,25 %), kondom sebanyak, 1.747 jiwa (11,17%), Implan 
sebanyak 1.799 jiwa (11,50%), Suntikan sebanyak 4.480 jiwa (28,65), Pil 
sebanyak 3.426 jiwa (21,91%), (Profil Humbang, 2012). 
Pada observasi pendahuluan pada tanggal 27 Maret di Poskesdes 
Sosor Tambok terlihat Pasangan Usia Subur sebanyak 60 KK, yang 
menggunakan metode kondom sebanyak 1 orang, yang menggunakan 
metode Implant 8 sebanyak orang, yang menggunakan metode Suntik 
sebanyak 10 orang, yang menggunakan metode Pil sebanyak 3 orang, 
yang menggunakan metode KB IUD sebanyak 4 orang, yang 
menggunakan metode MOW sebanyak 4 orang dan metode KB MOP
7 
tidak ada yang menggunakan. Dari data yang diambil yang paling banyak 
digunakan adalah metode Suntik. 
Melihat dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan 
penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur 
(PUS) Terhadap Penggunaan KB Di Poskesdes Bidan M. Tambunan 
Desa Sosor Tambok Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang 
Hasundutan Tahun 2014. 
1.2 Perumusan Masalah 
Dari latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan 
masalah penelitian adalah :“Bagaimana pengaruh pengetahuan 
Pasangan Usia Subur terhadap rendahnya pengguna KB di 
Poskesdes Bidan M. Tambunan Desa Sosor Tambok Kecamatan 
Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014”. 
1.3 Tujuan Penelitian 
1.3.1 Tujuan Umum 
Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan PUS dengan rendahnya 
pengguna KB di Poskesdes Bidan M. Tambunan Desa Sosor Tambok 
Kecamatan Doloksanggul Kebupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014. 
1.3.2 Tujuan Khusus 
a) Untuk mengetahui pengaruh PUS terhadap rendahnya pengguna 
KB berdasarkan pendidikan. 
b) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan PUS terhadap 
rendahnya pengguna KB berdasarkan pekerjaan.
8 
c) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan PUS terhadap 
rendahnya pengguna KB berdasarkan sumber informasi. 
1.4 Manfaat Penelitian 
1.4.1 Bagi PUS (Pasangan Usia Subur) 
Dapat meningkatkan pengetahuan terhadap program KB yang 
sudah ada dilaksanakan. 
1.4.2 Bagi Masyarakat 
Sebagai bahan informasi untuk masyarakat terutama Pasangan 
Usia Subur (PUS) terhadap program KB. 
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan 
a. Sebagai sumber refrensi, sumber bahan bacaan, dan bahan 
pengajaran terutama yang berkaitan dengan gambaran 
pengetahuan PUS terhadap program KB. 
b. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang 
penelitian serta penerapan ilmu yang didapat selama studi. 
1.4.4 Bagi Peneliti 
a. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program 
D-III Kebidanan Kesehatan Baru Doloksanggul. 
b. Sebagai aplikasi ilmu yang telah didapat selama perkulihaan di 
Akademi Kebidanan Kesehatan Baru Doloksanggul.

More Related Content

What's hot

PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
Salisa Setiawati
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
nrukmana rukmana
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
qilakifa
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
Nita Adithya
 
Jurnal KesMas Untika Luwuk
Jurnal KesMas Untika LuwukJurnal KesMas Untika Luwuk
Jurnal KesMas Untika Luwuk
Ramli Bidullah
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
sapakademik
 
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...KANDA IZUL
 
Naskah publikasi nur khasanah
Naskah publikasi nur khasanahNaskah publikasi nur khasanah
Naskah publikasi nur khasanah
Nakamatsu Mahj
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
nrukmana rukmana
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Ns. Lutfi
 
101338 rina kusumawati-fkik
101338 rina kusumawati-fkik101338 rina kusumawati-fkik
101338 rina kusumawati-fkikUcu Solihin
 
Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...
Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...
Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...
ashtherhiqx
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
nrukmana rukmana
 

What's hot (16)

PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Jurper1 1-nas
Jurper1 1-nasJurper1 1-nas
Jurper1 1-nas
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Jurnal KesMas Untika Luwuk
Jurnal KesMas Untika LuwukJurnal KesMas Untika Luwuk
Jurnal KesMas Untika Luwuk
 
RINGKASAN DISERTASI
RINGKASAN DISERTASIRINGKASAN DISERTASI
RINGKASAN DISERTASI
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
 
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
 
Naskah publikasi nur khasanah
Naskah publikasi nur khasanahNaskah publikasi nur khasanah
Naskah publikasi nur khasanah
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
 
101338 rina kusumawati-fkik
101338 rina kusumawati-fkik101338 rina kusumawati-fkik
101338 rina kusumawati-fkik
 
Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...
Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...
Pemberdayaan anggota ranting aisyiyah grendeng dalam identifikasi keamanan ja...
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
 

Similar to BAB I

Elvipson tesis
Elvipson tesis Elvipson tesis
Elvipson tesis
Elvipson Sinaga
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanTerminal Purba
 
MKJP.pptx
MKJP.pptxMKJP.pptx
MKJP.pptx
MamanSulaeman21
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kanggurunanikkharismaandari
 
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani SampurnaJurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
sapakademik
 
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Jusup Debataraja
 
Ryda.pptx
Ryda.pptxRyda.pptx
Ryda.pptx
devi Narti
 
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaTadzkia Dara Ayunda
 
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...Vanny Zulhelmi
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
Dian631634
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
rose125620
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
RadenAnggaAnggriawan
 
Faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
Faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusanFaktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
Faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
ikawulandariseftiani
 
makalah askeb.docx
makalah askeb.docxmakalah askeb.docx
makalah askeb.docx
srigustinawati
 
132 231-1-sm
132 231-1-sm132 231-1-sm
132 231-1-sm
AndiSri5
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
MohamadHilman2
 
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
Salisa Setiawati
 
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdfKEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
dera71
 

Similar to BAB I (20)

Elvipson tesis
Elvipson tesis Elvipson tesis
Elvipson tesis
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatan
 
MKJP.pptx
MKJP.pptxMKJP.pptx
MKJP.pptx
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
 
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani SampurnaJurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
 
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
 
Ryda.pptx
Ryda.pptxRyda.pptx
Ryda.pptx
 
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
 
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
 
Kb askeb
Kb askebKb askeb
Kb askeb
 
Faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
Faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusanFaktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
Faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
 
makalah askeb.docx
makalah askeb.docxmakalah askeb.docx
makalah askeb.docx
 
132 231-1-sm
132 231-1-sm132 231-1-sm
132 231-1-sm
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
 
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
 
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdfKEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
 
Ppt kelompok
Ppt kelompokPpt kelompok
Ppt kelompok
 

More from Jusup Debataraja

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUPDAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Jusup Debataraja
 
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Jusup Debataraja
 
BAB III
BAB IIIBAB III
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanTugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Jusup Debataraja
 

More from Jusup Debataraja (8)

Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUPDAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
 
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
 
BAB V
BAB VBAB V
BAB V
 
BAB IV
BAB IVBAB IV
BAB IV
 
BAB III
BAB IIIBAB III
BAB III
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanTugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
 

Recently uploaded

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 

Recently uploaded (8)

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 

BAB I

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Keluarga sangat penting dalam menjalankan sebuah hidup dalam berumah tangga. Kesejahteraan keluarga merupakan output dari ketahanan keluarga. Dimana diketahui bahwa jika kesejahteraan keluarga kurang maka anak-anak kurang mendapatkan pendidikan dan gizi yang layak tersebut pada akhirnya akan menjadi calon-calon orangtua dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan rendah, yang kemudian akan menghasilkan anak-anak dengan tingkat pendidikan yang kesejahteraan yang rendah pula. Pada akhirnya, kelompok miskin tersebut akan tidak pernah lepas dari lingkaran kemiskinan. Cakupan pelayanan keluarga berencana bagi masyarakat miskin masih rendah, hal ini menunjukkan akses dan kualitas pelayanan KB bagi mereka masih juga rendah. Meskipun target peserta KB baru dan aktif setiap tahun relatif baik, kontribusi peserta KB baru miskin terhadap pertambahan peserta KB aktif miskin diduga masih relatif kecil disebabkan tingginya kegagalan pemakai kontrasepsi dan tingginya angka putus pakai kontrasepsi pada akseptor KB miskin. Berdasarkan hal ini, maka dilakukan analisis dan dirumuskan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat miskin, (Profil Bappenas diakses 21 Maret 2014). Program Keluarga berencana yang kita kenal seperti sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh
  • 2. 2 atau pelopor di bidang itu, baik di dalam maupun diluar negeri. Diluar negeri upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa kelompok orang-orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu, yaitu pada awal abad XIX di Inggris. Hal tersebut sejalan dengan ditinggalkannya cara-cara mengatur kehamilan secara tradisional dan mulai digunakannya alat-alat kontrasepsi yang memenuhi syarat medis, maka dimulailah usaha-usaha keluarga berencana di abad modern, dengan tujuan dan sasaran uang lebih luas, tidak terbatas pada upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak dengan cara membatasi kehamilan atau kelahiran saja, (Meilani N dkk, 2008). Oleh Suratun, 2008 menurut WHO (World Helath Organisation), (1970) keluarga berencana adalah tindakan yang membantu suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur interval antara lain, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga, (Suratun, dkk, 2008). Hasil survei pengetahuan keluarga menunjukkan bahwa jumlah PUS mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari sekitar 37,7 juta PUS menjadi 43,6 juta PUS. PUS tersebut terbagi menjadi PUS yang ber-KB karena berbagai alasan seperti hamil, keinginan mempunyai anak, keinginan untuk menunda anak dan tidak ingin mempunyai anak lagi atau disebut unmet need. Presentase PUS bukan peserta KB terlihat menunjukkan penurunan, hal ini mengindikasikan perbaikan akses
  • 3. 3 pelayanan KB sehingga cakupan KB meningkat, (Profil Bappenas diakses 21 Maret 2014). Menurut profil BKKBN jumlah peserta pengguna KB Di Indonesia pada periode Agustus 2012 sebanyak 6.152.231 pengguna. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka presentasenya adalah sebagai berikut, yang menggunakan IUD 449.177 orang atau 7,46 %, MOW 87.079 orang atau 1,24 %, MOP 17.331 orang atau 0.28%, kondom 462.186 atau 7,51%, implant 527.569 orang atau 8.58 %, suntikan 2.949.633 atau 47,94%, Pil 1.649.256 orang atau 26.81%, (Profil BKKBN Nasional, diakses pada tanggal 21 Maret 2014). Dari data diatas dapat kita lihat ketahui bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia yang menggunakan alat kontrasepsi memilih metode non kontrasepsi jangka panjang atau dapat dikatakan mereka memilih alat kontrasepsi Yang memiliki reaksi jangka pendek. Total pengguna alat kontrasepsi jangka pendek mencapai 83,33%, sementara penggunaan kontrasepsi jangka panjang hanya sebesar 16,67%. Metode kontrasepsi yang meyoritas dipilih oleh masyarakat yaitu metode suntikan dengan presentase 47,94%, sementara metode yang paling tidak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah metode persentase 47,94%, sementara metode yang paling tidak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah metode MOP dengan presentase hanya 0,51%.
  • 4. 4 Menurut penelitian Jansiun Sinaga, dkk, bahwa jumlah akseptor KB yang ada di Kelurahan Simarimbun Kota Pematang Siantar tahun 2009 yaitu sebanyak 927 akseptor.Analisa data dilakukan secara deskritif dengan melihat persentasi data frekuensi yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel silang, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 139 orang (49,8%), diantaranya yang memakai IUD sebanyak 20 orang (7,2%), Implant sebanyak 19 orang (6,8%), Suntik sebanyak 45 orang (16,1%), kondom sebanyak 3 orang (1,1%), Pil sebanyak 29 orang (10,4%), MOW sebanyak 23 orang (8,2%), dan paling sedikit mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 48 orang (17,2%). Dari 48 tersebut yang memakai IUD 2 orang, suntik sebanyak 25 orang, kondom sebanyak 8 orang, Pil sebanyak 13 orang. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pengguna berbagai macam kontrasepsi . Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa semakin baik pendapatan mereka maka semakin baik juga alat kontrasepsi yang mereka gunakan, (Jurnal Jansiun Sinaga, 2010, diakses tanggal 1 April 2014). Menurut pelitian jurnal Yanti.N.H, dkk, jumlah PUS di Kabupaten Deli Serdang sampai tahun 2010 sebanyak 300.133 jiwa, dengan capaian Akseptor KB baru sebesar 14,98%, peserta KB aktif sebesar 73.06%. Akseptor yang menggunakan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) seperti: IUD sebesar 11,11%, MOP/MOW sebesar 5,74%, implant sebesar 8,035%. Non MKJP yaitu memakai kondom sebesar
  • 5. 5 8,23%, suntik sebesar 31,45% dan pil sebesar 35,41%. Jumlah PUS sampai bulan Juni tahun 2011 di Kecamatan Pantai Labu sebanyak 7.472 jiwa, ada peningkatan dibandingkan tahun 2009 sebanyak 7.221. Partisipasi masyarakat sebagai Peserta KB Aktif tahun 2011 sebesar 5.453 yakni 72,98% dari jumlah total PUS, capaian KB baru 47% dari Permintaan Pemakaian Masyarakat (PPM) sebanyak 1.032. Dari jumlah tersebut distribusi peserta KB menurut alat adalah: IUD dengan PPM sebanyak 621 dan PA sebesar 1,89%, MOW/MOP PPM sebanyak 338 dan PA 3,08%, implant PPM sebanyak 416 dan PA 7,99%, kondom PPM sebanyak 474 dan PA 10,28%, suntik PPM sebanyak 2.016 dan PA 30,64%, dan pil PPM sebanyak 2.400 dan PA 43,90%. Meskipun masyarakat telah mengalami perubahan bersamaan dengan proses modernisasi, aspek sosio-kultural masih melekat dalam kehidupan sehari-hari sehingga mempengaruhi penerimaan dan pelaksanaan program KB di Indonesia, ( Jurnl Yanti.N.H,dkk, 2011, diakses tanggal 1 April 2014). Menurut penelitian Santa Siahaan Di Desa Dolok Margu Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2012, bahwa 28 orang responden berpengetahuan baik berdasarkan kelompok umur 20-25 mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (75%), berdasarkan pendidikan SMA mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (39,9%) berdasarkan pekerjaan petani mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (57,1%), (Jurnal Santa M Siahaan,2012).
  • 6. 6 Menurut profil Humbang Hasundutan jumlah penduduk menurut jenis kelamin perempuan sebanyak 87.996 jiwa dan menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 86.769 jiwa dan menurut jumplah PUS sebanyak 23.033, yang menjadi peserta KB Baru sebanyak 7.645 (33,19%) dan yang menjadi peserta KB aktif sebanyak 15.637 jiwa (67,89%). Yang menggunakan KB Baru menurut metode KB, IUD sebanyak 1.144 jiwa (14,96%), MOP sebanyak 15 jiwa (0,20%), MOW sebanyak 143 jiwa (1,87%), Kondom sebanyak 994 jiwa (13,00%), implant sebanyak 1.668 jiwa (21,82%), Suntikan sebanyak 2.394 jiwa (31,31%), dan yang menggunakan metode Pil sebanyak 1.287 jiwa (16,83%).Dan yang menjadi peserta KB Aktif yang menggunakan metode IUD sebanyak 2.435 jiwa (15,57%), MOW sebanyak 1.711 jiwa (10,94%), MOP sebanyak 39 jiwa (0,25 %), kondom sebanyak, 1.747 jiwa (11,17%), Implan sebanyak 1.799 jiwa (11,50%), Suntikan sebanyak 4.480 jiwa (28,65), Pil sebanyak 3.426 jiwa (21,91%), (Profil Humbang, 2012). Pada observasi pendahuluan pada tanggal 27 Maret di Poskesdes Sosor Tambok terlihat Pasangan Usia Subur sebanyak 60 KK, yang menggunakan metode kondom sebanyak 1 orang, yang menggunakan metode Implant 8 sebanyak orang, yang menggunakan metode Suntik sebanyak 10 orang, yang menggunakan metode Pil sebanyak 3 orang, yang menggunakan metode KB IUD sebanyak 4 orang, yang menggunakan metode MOW sebanyak 4 orang dan metode KB MOP
  • 7. 7 tidak ada yang menggunakan. Dari data yang diambil yang paling banyak digunakan adalah metode Suntik. Melihat dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Terhadap Penggunaan KB Di Poskesdes Bidan M. Tambunan Desa Sosor Tambok Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian adalah :“Bagaimana pengaruh pengetahuan Pasangan Usia Subur terhadap rendahnya pengguna KB di Poskesdes Bidan M. Tambunan Desa Sosor Tambok Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014”. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan PUS dengan rendahnya pengguna KB di Poskesdes Bidan M. Tambunan Desa Sosor Tambok Kecamatan Doloksanggul Kebupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014. 1.3.2 Tujuan Khusus a) Untuk mengetahui pengaruh PUS terhadap rendahnya pengguna KB berdasarkan pendidikan. b) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan PUS terhadap rendahnya pengguna KB berdasarkan pekerjaan.
  • 8. 8 c) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan PUS terhadap rendahnya pengguna KB berdasarkan sumber informasi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi PUS (Pasangan Usia Subur) Dapat meningkatkan pengetahuan terhadap program KB yang sudah ada dilaksanakan. 1.4.2 Bagi Masyarakat Sebagai bahan informasi untuk masyarakat terutama Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap program KB. 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan a. Sebagai sumber refrensi, sumber bahan bacaan, dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan gambaran pengetahuan PUS terhadap program KB. b. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian serta penerapan ilmu yang didapat selama studi. 1.4.4 Bagi Peneliti a. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program D-III Kebidanan Kesehatan Baru Doloksanggul. b. Sebagai aplikasi ilmu yang telah didapat selama perkulihaan di Akademi Kebidanan Kesehatan Baru Doloksanggul.