Dokumen tersebut membahas pentingnya internalisasi nilai-nilai kejuangan bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai seperti semangat nasionalisme, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan diperlukan untuk mengatasi berbagai krisis dan membangun masa depan yang lebih baik. Bangsa Indonesia harus mempertahankan cita-cita persatuan dalam keragaman dan meneruskan semangat perjuangan para pendahlu kita.
Ceramah ini membahas tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air. Wawasan kebangsaan lahir dari perjuangan melawan penjajahan dan semangat persatuan untuk membangun negara. Nilai-nilai perjuangan seperti semangat rela berkorban dan pantang menyerah perlu dijaga untuk mempertahankan kedaulatan negara.
1. Menteri Sosial mengingatkan pentingnya memperingati Hari Pahlawan untuk menghargai pengorbanan para pahlawan dan semangat perjuangan mereka.
2. Dia menekankan pentingnya semangat patriotisme progresif untuk membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur melalui pembangunan mental-kultural, material, dan politik.
3. Menteri Sosial mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ter
Krisis nasionalisme dan pluralisme agama merupakan isu penting di Indonesia. Krisis nasionalisme ditandai dengan hilangnya rasa kebangsaan dan solidaritas, serta munculnya konflik berbasis suku, agama, dan ideologi. Pluralisme agama menimbulkan konflik ketika satu agama bersikap fanatik tanpa menghargai agama lain. Upaya pemecahan masalah ini adalah dengan kembali ke semangat Bhinneka Tunggal Ika dan mengamalk
Dokumen ini membahas tentang kesejahteraan sosial dalam Islam, termasuk definisi kesejahteraan sosial, sedekah, dan persaudaraan serta taawun. Ia menjelaskan bahwa amalan sedekah dan persaudaraan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kualitas hidup dan kerjasama antar kelompok. Masyarakat perlu saling bantu membantu dan menjaga kerukunan untuk mempertahankan kesejahteraan
Dokumen tersebut membahas sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, mulai dari fase pembuahan pada tahun 1920-an hingga pengesahannya pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila dirumuskan melalui proses dialog dan sintesis berbagai aliran pemikiran untuk mencapai kesepakatan bersama dalam membangun dasar negara Indonesia yang merdeka.
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era GlobalLusius Sinurat
Disampaikan oleh Lusius Sinurat, SS, M.Hum pada Seminar Kerukunan Umat Beragama yang diadakan oleh Bimas Katolik Kemenag RI di Kinaya Hotel Jl. Dharmawangsa Medan pada tanggal 12 Agustus 2017
Dokumen tersebut membahas pentingnya internalisasi nilai-nilai kejuangan bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai seperti semangat nasionalisme, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan diperlukan untuk mengatasi berbagai krisis dan membangun masa depan yang lebih baik. Bangsa Indonesia harus mempertahankan cita-cita persatuan dalam keragaman dan meneruskan semangat perjuangan para pendahlu kita.
Ceramah ini membahas tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air. Wawasan kebangsaan lahir dari perjuangan melawan penjajahan dan semangat persatuan untuk membangun negara. Nilai-nilai perjuangan seperti semangat rela berkorban dan pantang menyerah perlu dijaga untuk mempertahankan kedaulatan negara.
1. Menteri Sosial mengingatkan pentingnya memperingati Hari Pahlawan untuk menghargai pengorbanan para pahlawan dan semangat perjuangan mereka.
2. Dia menekankan pentingnya semangat patriotisme progresif untuk membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur melalui pembangunan mental-kultural, material, dan politik.
3. Menteri Sosial mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ter
Krisis nasionalisme dan pluralisme agama merupakan isu penting di Indonesia. Krisis nasionalisme ditandai dengan hilangnya rasa kebangsaan dan solidaritas, serta munculnya konflik berbasis suku, agama, dan ideologi. Pluralisme agama menimbulkan konflik ketika satu agama bersikap fanatik tanpa menghargai agama lain. Upaya pemecahan masalah ini adalah dengan kembali ke semangat Bhinneka Tunggal Ika dan mengamalk
Dokumen ini membahas tentang kesejahteraan sosial dalam Islam, termasuk definisi kesejahteraan sosial, sedekah, dan persaudaraan serta taawun. Ia menjelaskan bahwa amalan sedekah dan persaudaraan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kualitas hidup dan kerjasama antar kelompok. Masyarakat perlu saling bantu membantu dan menjaga kerukunan untuk mempertahankan kesejahteraan
Dokumen tersebut membahas sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, mulai dari fase pembuahan pada tahun 1920-an hingga pengesahannya pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila dirumuskan melalui proses dialog dan sintesis berbagai aliran pemikiran untuk mencapai kesepakatan bersama dalam membangun dasar negara Indonesia yang merdeka.
Strategi Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Era GlobalLusius Sinurat
Disampaikan oleh Lusius Sinurat, SS, M.Hum pada Seminar Kerukunan Umat Beragama yang diadakan oleh Bimas Katolik Kemenag RI di Kinaya Hotel Jl. Dharmawangsa Medan pada tanggal 12 Agustus 2017
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya revitalisasi semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam masyarakat beragama di Indonesia untuk menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan memahami bahwa perbedaan adalah bakat alami bangsa namun tujuan utamanya adalah kesatuan dan kesatuan bangsa.
SARESEHAN BIRO KESSOS 2019 Materi Prof. M. Mas'ud Said, MM, Ph.D Guru Besar U...kessosjatim
Dokumen tersebut membahas tentang keberagaman dan toleransi beragama di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang mengatur agama mana saja yang diakui dan prinsip dasar yang dianut adalah saling menghormati, menghargai, dan memberi jaminan kehidupan beragama. Namun, kadang indoktrinasi agama dibarengi dengan persaingan dan menegasikan agama lain, yang dapat membahayakan toleransi. Dokumen juga
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jurnalistik dakwah diperlukan untuk memberikan pencerahan kepada media massa agar dapat menghindari benturan peradaban dengan menyampaikan berita secara bijak dan mempertimbangkan keragaman sosial. Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana umat Islam dapat hidup berdampingan dengan kelompok lain secara damai melalui Piagam Madinah yang menghormati perbedaan. Peran jurnalist
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Pancasila di era milenial. Ia menjelaskan tentang latar belakang, definisi Pancasila dan generasi milenial, tujuan implementasi Pancasila pada era milenial, hubungan antara Pancasila dan generasi milenial, serta upaya melestarikan Pancasila, diikuti contoh nyata penerapannya seperti penguatan nilai etnik dan nasionalisme generasi muda, terjun berperan aktif dalam masyarakat
Artikel ini membahas tentang bukti-bukti kepemimpinan Rasulullah berdasarkan sejarah. Penulis menjelaskan bahwa studi tentang Rasulullah perlu memberikan makna pada masa kini, bukan hanya sejarah belaka. Rasulullah berhasil memimpin umatnya dengan cita-cita luhur, kemampuan mempersatukan masyarakat, menerapkan sistem pemerintahan dan hukum yang adil, serta memberdayakan ekonomi. Pelaj
Makalah ini membahas tentang pluralisme, dimulai dengan pengertian pluralisme sebagai paham yang mengakui keanekaragaman. Selanjutnya membahas macam-macam pluralisme seperti pluralisme perspektif dan pluralisme nilai. Makalah ini juga menjelaskan pandangan tokoh-tokoh tentang pluralisme dan penerapan konsep pluralisme dalam kehidupan masyarakat dan Pancasila.
Tiga kewajiban sosial utama menurut Nursi adalah (1) memberi makna kepada kehidupan dengan memberikan manfaat kepada masyarakat, (2) bekerjasama merawat penyakit sosial, dan (3) membentuk persaudaraan sejagat antara seluruh umat manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sinyal dan transformasi sinyal. Ada dua jenis sinyal yaitu sinyal kontinu dan sinyal diskrit. Sinyal kontinu mempunyai variabel bebas waktu secara terus menerus, sedangkan sinyal diskrit memiliki nilai yang diketahui pada waktu tertentu. Transformasi sinyal meliputi translasi waktu yang menggeser sinyal ke kiri atau kanan, dan transformasi balik waktu yang memb
The document discusses information gathering from system components like the BIOS, IPMI, and sensors. It provides an overview of BIOS execution stages, IPMI architecture and commands, and how to view sensor data using entities and thresholds. IPMI commands allow viewing the sensor data repository, system event log, and field replaceable unit information.
This document discusses different types of sensors and transducers. It begins with an introduction to sensors, defining them as devices that convert non-electrical quantities into electrical signals. It then covers various classifications of sensors including primary/secondary, active/passive, and analog/digital. Specific types of sensors are described in more detail, including resistive sensors such as potentiometers, temperature dependent resistors, and strain gauges. Capacitive and inductive sensors are also briefly mentioned. The document provides examples and equations to explain the functioning and properties of different sensors.
Sensors are devices that measure physical quantities and convert them into signals that can be read by observers or instruments. The document discusses several common sensors: infrared (IR) sensors, sound sensors, temperature sensors, and discusses their working principles and applications. It also provides details on using timers and integrated circuits like the 555 timer IC to process sensor output signals.
Ultrasonic sensors use sound waves to detect objects and measure distances with millimeter precision under many conditions. Passive infrared (PIR) sensors detect infrared light given off by objects to trigger motion detectors. Temperature sensors like the TMP36 output a voltage linearly proportional to temperature in degrees Celsius without external calibration.
The document discusses sensors, defining them as devices that measure physical quantities and convert them into signals. It describes qualities of good sensors such as sensitivity and lack of influence on the measured property. Additionally, it covers common sensor types, errors, and measurement definitions like sensitivity, deviation, and resolution.
Sensors are devices that detect and respond to different types of signals, such as heat, light, motion, or chemicals. Sensors convert these signals into analog or digital representations and are used to detect and measure various conditions. The document discusses the basic concepts of sensors and different types including thermal, mechanical, electrical, chemical, optical, and other specialized sensors.
The document summarizes the key points from a technical seminar on sensor technology presented by Sharenya. It discusses sensor design features and trends in sensor technology, focusing on miniaturization and the increasing use of multi-sensor and wireless systems. The main advantages of sensors are listed as high accuracy, resolution, reliability and energy efficiency. Examples of sensor uses include detection of light, motion, temperature, pressure as well as vehicle speed and environmental molecules.
The document discusses different types of sensors and transducers used to measure important process parameters such as flow, temperature, pressure, and level. It describes transducers as devices that convert one form of energy into another. It then provides details on various sensors used to measure temperature, including thermocouples, thermistors, RTDs, and pyrometers. It also discusses common pressure measurement techniques like manometric and elastic pressure transducers using devices like Bourdon tubes, bellows, and diaphragms.
The document discusses the electrical interface of sensors, dividing it into power (operating voltage) and output signal type. It describes discrete outputs like PNP and NPN transistors that function like a switch, and analog outputs that can represent measurement or position as a varying voltage, current, or digital pulse width. Discrete sensors are generally preferred over 2-wire AC/DC types. The document provides examples of analog applications and reviews the key aspects of a sensor's electrical interface.
This presentation provides an overview of optical sensors, including their introduction, working principles, classification, applications, and future trends. Optical sensors are classified as either extrinsic or intrinsic based on whether the light interacts with the measurand inside or outside of the optical fiber. They have a wide range of applications in areas such as temperature, chemical concentration, strain, biomedical, and more. The presentation concludes that optical sensor technology will continue to improve and be an important area of research going forward.
The document discusses different types of sensors based on their output and principles of operation. There are discrete (digital) sensors that provide a single logical output and proportional (analog) sensors that provide an output such as voltage or current. Optical, inductive, reed, magnetic, and capacitive sensors are described in terms of their operating principles, outputs, advantages, and limitations. Symbols are provided for common sensor types.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya revitalisasi semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam masyarakat beragama di Indonesia untuk menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan memahami bahwa perbedaan adalah bakat alami bangsa namun tujuan utamanya adalah kesatuan dan kesatuan bangsa.
SARESEHAN BIRO KESSOS 2019 Materi Prof. M. Mas'ud Said, MM, Ph.D Guru Besar U...kessosjatim
Dokumen tersebut membahas tentang keberagaman dan toleransi beragama di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang mengatur agama mana saja yang diakui dan prinsip dasar yang dianut adalah saling menghormati, menghargai, dan memberi jaminan kehidupan beragama. Namun, kadang indoktrinasi agama dibarengi dengan persaingan dan menegasikan agama lain, yang dapat membahayakan toleransi. Dokumen juga
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jurnalistik dakwah diperlukan untuk memberikan pencerahan kepada media massa agar dapat menghindari benturan peradaban dengan menyampaikan berita secara bijak dan mempertimbangkan keragaman sosial. Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana umat Islam dapat hidup berdampingan dengan kelompok lain secara damai melalui Piagam Madinah yang menghormati perbedaan. Peran jurnalist
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Pancasila di era milenial. Ia menjelaskan tentang latar belakang, definisi Pancasila dan generasi milenial, tujuan implementasi Pancasila pada era milenial, hubungan antara Pancasila dan generasi milenial, serta upaya melestarikan Pancasila, diikuti contoh nyata penerapannya seperti penguatan nilai etnik dan nasionalisme generasi muda, terjun berperan aktif dalam masyarakat
Artikel ini membahas tentang bukti-bukti kepemimpinan Rasulullah berdasarkan sejarah. Penulis menjelaskan bahwa studi tentang Rasulullah perlu memberikan makna pada masa kini, bukan hanya sejarah belaka. Rasulullah berhasil memimpin umatnya dengan cita-cita luhur, kemampuan mempersatukan masyarakat, menerapkan sistem pemerintahan dan hukum yang adil, serta memberdayakan ekonomi. Pelaj
Makalah ini membahas tentang pluralisme, dimulai dengan pengertian pluralisme sebagai paham yang mengakui keanekaragaman. Selanjutnya membahas macam-macam pluralisme seperti pluralisme perspektif dan pluralisme nilai. Makalah ini juga menjelaskan pandangan tokoh-tokoh tentang pluralisme dan penerapan konsep pluralisme dalam kehidupan masyarakat dan Pancasila.
Tiga kewajiban sosial utama menurut Nursi adalah (1) memberi makna kepada kehidupan dengan memberikan manfaat kepada masyarakat, (2) bekerjasama merawat penyakit sosial, dan (3) membentuk persaudaraan sejagat antara seluruh umat manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sinyal dan transformasi sinyal. Ada dua jenis sinyal yaitu sinyal kontinu dan sinyal diskrit. Sinyal kontinu mempunyai variabel bebas waktu secara terus menerus, sedangkan sinyal diskrit memiliki nilai yang diketahui pada waktu tertentu. Transformasi sinyal meliputi translasi waktu yang menggeser sinyal ke kiri atau kanan, dan transformasi balik waktu yang memb
The document discusses information gathering from system components like the BIOS, IPMI, and sensors. It provides an overview of BIOS execution stages, IPMI architecture and commands, and how to view sensor data using entities and thresholds. IPMI commands allow viewing the sensor data repository, system event log, and field replaceable unit information.
This document discusses different types of sensors and transducers. It begins with an introduction to sensors, defining them as devices that convert non-electrical quantities into electrical signals. It then covers various classifications of sensors including primary/secondary, active/passive, and analog/digital. Specific types of sensors are described in more detail, including resistive sensors such as potentiometers, temperature dependent resistors, and strain gauges. Capacitive and inductive sensors are also briefly mentioned. The document provides examples and equations to explain the functioning and properties of different sensors.
Sensors are devices that measure physical quantities and convert them into signals that can be read by observers or instruments. The document discusses several common sensors: infrared (IR) sensors, sound sensors, temperature sensors, and discusses their working principles and applications. It also provides details on using timers and integrated circuits like the 555 timer IC to process sensor output signals.
Ultrasonic sensors use sound waves to detect objects and measure distances with millimeter precision under many conditions. Passive infrared (PIR) sensors detect infrared light given off by objects to trigger motion detectors. Temperature sensors like the TMP36 output a voltage linearly proportional to temperature in degrees Celsius without external calibration.
The document discusses sensors, defining them as devices that measure physical quantities and convert them into signals. It describes qualities of good sensors such as sensitivity and lack of influence on the measured property. Additionally, it covers common sensor types, errors, and measurement definitions like sensitivity, deviation, and resolution.
Sensors are devices that detect and respond to different types of signals, such as heat, light, motion, or chemicals. Sensors convert these signals into analog or digital representations and are used to detect and measure various conditions. The document discusses the basic concepts of sensors and different types including thermal, mechanical, electrical, chemical, optical, and other specialized sensors.
The document summarizes the key points from a technical seminar on sensor technology presented by Sharenya. It discusses sensor design features and trends in sensor technology, focusing on miniaturization and the increasing use of multi-sensor and wireless systems. The main advantages of sensors are listed as high accuracy, resolution, reliability and energy efficiency. Examples of sensor uses include detection of light, motion, temperature, pressure as well as vehicle speed and environmental molecules.
The document discusses different types of sensors and transducers used to measure important process parameters such as flow, temperature, pressure, and level. It describes transducers as devices that convert one form of energy into another. It then provides details on various sensors used to measure temperature, including thermocouples, thermistors, RTDs, and pyrometers. It also discusses common pressure measurement techniques like manometric and elastic pressure transducers using devices like Bourdon tubes, bellows, and diaphragms.
The document discusses the electrical interface of sensors, dividing it into power (operating voltage) and output signal type. It describes discrete outputs like PNP and NPN transistors that function like a switch, and analog outputs that can represent measurement or position as a varying voltage, current, or digital pulse width. Discrete sensors are generally preferred over 2-wire AC/DC types. The document provides examples of analog applications and reviews the key aspects of a sensor's electrical interface.
This presentation provides an overview of optical sensors, including their introduction, working principles, classification, applications, and future trends. Optical sensors are classified as either extrinsic or intrinsic based on whether the light interacts with the measurand inside or outside of the optical fiber. They have a wide range of applications in areas such as temperature, chemical concentration, strain, biomedical, and more. The presentation concludes that optical sensor technology will continue to improve and be an important area of research going forward.
The document discusses different types of sensors based on their output and principles of operation. There are discrete (digital) sensors that provide a single logical output and proportional (analog) sensors that provide an output such as voltage or current. Optical, inductive, reed, magnetic, and capacitive sensors are described in terms of their operating principles, outputs, advantages, and limitations. Symbols are provided for common sensor types.
Introduction to sensors & transducers by Bapi Kumar DasB.k. Das
The document discusses sensors and transducers. It defines a sensor as a device that measures a physical quantity and converts it into a signal that can be read by an observer or instrument. A transducer is defined as a device that converts one form of energy into another. Sensors convert a physical parameter into an electrical output, while actuators convert an electrical signal into a physical output. Common types of sensors mentioned include temperature, light, magnetic, ultrasonic, pressure, and biosensors. Sensors are used in many applications ranging from industrial machinery to medical devices to consumer electronics.
Makalah ini membahas tentang konsep identitas nasional Indonesia yang terbentuk dari berbagai faktor sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama, dan bahasa."
Dokumen tersebut membahas tentang memudarnya wawasan kebangsaan di Indonesia yang mengakibatkan konflik horizontal dan vertikal serta ancaman disintegrasi bangsa. Dokumen tersebut juga menyarankan perlunya reevaluasi terhadap proses pembentukan bangsa dan karakter bangsa Indonesia, karena masalah yang dihadapi saat ini mungkin berawal dari kesalahan dalam memahami dan menerapkan konsep awal kebangsaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan kepramukaan dalam menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme pada peserta didik, khususnya di sekolah dasar. Pendidikan kepramukaan bertujuan untuk membentuk semangat persatuan dan kesatuan serta kedisiplinan peserta didik melalui berbagai kegiatan. Gerakan pramuka dapat digunakan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme siswa agar tid
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)Mifta Finanti
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya identitas nasional bagi suatu bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Identitas nasional Indonesia terdiri atas empat elemen utama yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Integrasi nasional diperlukan untuk memperkuat identitas nasional tersebut dan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa.
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...buvael2nli
Internet memungkinkan siapa saja menikmati dakwah Islam tanpa batas ruang dan waktu. Pecihitam.org hadir untuk memberikan penjelasan dasar tentang Islam bagi muslim baru atau yang sedang mencari kebenaran agama melalui internet. Media ini juga bertujuan menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan menyanggah ideologi yang merugikan umat. Santri memiliki peran penting dalam melestarikan dan memajukan nilai-nilai Islam s
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...lunch lunch
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri beberapa mahasiswa UNSOED dan wawasan kebangsaan Indonesia. Wawasan kebangsaan perlu dijaga agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitasnya di tengah perubahan dunia. Paham integralistik yang diajukan Prof. Mr. Soepomo dapat memperkuat wawasan kebangsaan dengan prinsip kebahagiaan hanya dapat dicapai bersama dan kesejahteraan harus merata. Ideologi Pancasila meland
Makalah ini membahas tentang identitas nasional Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pengertian identitas nasional sebagai jati diri bangsa yang memiliki ciri khas, urgensi identitas nasional untuk keberlangsungan negara, serta proses pembentukan identitas nasional yang memerlukan waktu panjang melalui sejarah.
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya Indonesia, tetapi upaya pelestarian budaya perlu dilakukan. Keanekaragaman budaya di Indonesia perlu dihargai sebagai aset bangsa.
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya daerah namun perlu dijaga keberagamannya sebagai aset bangsa.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. &
Kepada peserta diskusi
serta Kelompok Kami
•Brian Raafi’u (6912040039)
•Anur Purnama (6912040058)
•Nur fitrah D (6912030052)
•Aris R H (6912040064)
•Falah R S (6912040033)
3. Bicara tentang bela, membela dan
pembelaan terhadap Negara tentu
tak lepas dari jiwa nasionalisme
yang perlu dibangun oleh setiap
elemen struktural masyarakat dalam
ketata-negaraan, mulai dari golongan
papan atas sampai pada kelas
pinggiran alias tingkat terbawah
Brian Raafi’u
4. Pada gambaran umumnya
logika konsepsi pembelaan
terhadap Negara dimasa
sekarang ini adalah
Pengembangan teologi tentang wawasan kejuangan dan pembangunan
Nasional mulai dari pengimplemantasian teks sampai pada
konteksnya, tanpa harus menabuh genderang perang atau agresi militer
kesuatu Negara demi memperluas wilayah kekuasaan, karena sekarang
ini bukan lagi jaman imperialisme.
INTERNALISASI NILAI JUANG
5. Jelas bagi kita, kenikmatan yang ada
sekarang dikarenakan adanya jiwa
kejuangan para pendahulu dan para
veteran yang bukan hanya sekedar
berkorban harta, waktu dan pikiran tetapi
juga nyawa menjadi taruhan. Secara
teknis, ketika bangsa ini berada dibawah
bayang-bayang cengkeraman penjajah
perlengkapan persenjataan kita jauh dari
memadai mulai dari jumlah maupun
kualitas. Menurut rasio kita, keberadaan
persenjataan yang minim sangat mustahil
bisa melepaskan diri dan mengusir
penjajah dari negeri tercinta ini.
Namun, berkat adanya jiwa kejuangan
pada setiap warga Negara
Indonesia, maka betapapun besar
gelombang dan aral melintang tetap saja
perjuangan demi terbebas dari belenggu
penderitaan terwujudkan dengan meraih
kemerdekaan mutlak
Brian Raafi’u
6. PENTINGNYA PERANAN JIWA KEJUANGAN
DALAM PERJUANGAN BANGSA DAN
PEMBELAAN NEGARA
. Dengan jiwa kejuangan yang tinggi membuat kita tahan
terhadap berbagai tahapan proses sehingga tidak mengenal
lelah sebelum cita-cita tercapai.
7. KEJUANGAN ?
merupakan emotional intelligence yang sedikit-banyak
telah berperan pada masa lalu bangsa ini menuju
gerbang kemerdekaan. Dari pengalaman
sejarahnya bangsa ini banyak memberikan hikmah
yang dapat diambil terutama mengenai bagaimana
para pejuang kita bersatu padu untuk mencapai
kemerdekaan Negara tercinta ini, Indonesia
Brian
Raafi’u
8. CLOSE
LIST
Perjuangan demi
kemerdekaan secara Gerakan ini merupakan
kolektif dipelopori
cerminan dari perjuangan
oleh putra bangsa ini
dengan didirikannya
Kartini, salah satu anak
perkumpulan Budi bangsa yang sadar bahwa
Utomo pada tanggal untuk mensejahterakan
20 mei 1908, semua warga Negara
Indonesia adalah dengan
menghilangkan perbedaan
“Hari Kebangkitan suku, agama, ras dan
Nasional”. golongan.
9. Perspektif Umum Teologi Kejuangan Bagi
Bangsa ini
. dapat membangun rasa cinta tanah air, spirit
nasionalisme dan heroisme, terwujudnya
pembangunan nasional yang merata, dan mampu
menghadirkan kader-kader bangsa yang potensia
10. . Internalisasi (penghayatan) nilai-nilai juang penting
dilakukan karena saat ini bangsa kita Negara kita
Indonesia, sedang diambang kehancuran dengan mulai
retaknya persatuan dan kesatuan, ini ditandai dengan
perseteruan para elite dipanggung politik, eksploitasi
habis-habisan para kapitalis terhadap rakyat jelata
secara diskriminatif, serta menjalarnya budaya
korupsi, kolusi dan nepotisme.
11. Ironisnya, beragam yang pada intinya krisis
polemic yang semakin hari ini dikarenakan
semakin kompleks tak lunturnya semangat
mampu membawa bangsa rasa kebangsaan dan
ini pada perubahan konkrit kurangnya internalisasi
sebagai bentuk nilai-nilai juang.
pembelajaran tapi malah
menyeret bangsa ini pada
krisis multidimensional
Akibatnya krisis moral bangsa ini mulai menimbulkan pertanyaan, apakah NKRI
akan tetap utuh berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menghadapi krisis
multidimensional yang mengarah kepada disintegrasi bangsa?
12. A. In principle, kita bangsa yang beragam suku tapi cita-cita
harus satu, kita bermacam budaya tetapi gawang
kehidupan harus satu, kita punya banyak
agama, nilai, berbagai pilihan disegala sisi kehidupan
tetapi sekali lagi obsesi kita harus satu, yaitu
memerdekakan kemerdekaan. Junjung tinggi nilai
kejuangan, teruskan tongkat estafet agar perjuangan
pahlawan kita tak sia-sia dan satukan pikiran demi
melangkah kemasa depan yang lebih baik agar bangsa ini
menjadi bangsa yang kaya dalam berbagai dinamika
kehidupannya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan
sekarang kapan lagi?.***
Brian Raafi’u
13. Masukan/saran yang teman-teman terima dapat
menjadi acuan untuk meningkatkan Sosialisasi
serta Pembentukan Kepribadian menjadi lebih
bernilai. sehingga ada kemungkinan dapat
bermanfaat kelak,
Khususnya Bagi kelompok Kami sendiri.
14. Dengan mengucap…..
DISKUSI KELOMPOK 1
PPNS 2012
INTERNALISASI NILAI JUANG
SELESAI