Dokumen tersebut membahas penggunaan curcumin sebagai obat herbal untuk pengobatan diabetes. Curcumin dapat menghambat enzim-enzim kunci yang terkait dengan diabetes seperti α-glukosidase dan α-amilase. Curcumin juga dapat meningkatkan sekresi hormon GLP-1 yang bermanfaat untuk pengaturan kadar gula darah. Selain itu, curcumin dapat berinteraksi dengan obat-obatan konvensional untuk diabetes seperti pi

1. REVIEW ARTIKEL Penggunaan
Curcumin Pengobatan Herbal
dan Interaksinya dengan
Beberapa Obat Kimia

2. Pendahuluan
• Jutaan orang sekarang menggunakan obat-
obatan herbal bersama dengan obat resep dan
non resep dan obat alami lebih aman dibanding
obat konvensional kemoterapi sintetis.
• Diabetes mempengaruhi sekitar 16 juta orang di
Amerika Serikat dan memiliki konsekuensi
terhadap kesehatan, ekonomi, dan psikologis
yang signifikan.
• Banyak pasien untuk mempertimbangkan
alternatif alami lainnya.

3. Cont’
• Diperkirakan 2-3,6 juta Amerika menggunakan CAM
(Complementary and alternative medicine) khusus
untuk diabetes. Di seluruh dunia, sekitar lebih dari 400
herbal dan persiapan tanaman dilaporkan memiliki efek
bermanfaat dalam pengobatan diabetes mellitus.
• Kunyit (Curcuma Longa) telah digunakan sebagai
komponen dari India kuno obat Ayurvedic untuk
mengobati berbagai varietas penyakit termasuk diabetes.
• Curcumin, komponen polifenol kunyit (Curcuma longa),
merupakan pigmen kuning yang banyak digunakan
untuk pewarna makanan. Telah ditunjukkan sebelumnya
untuk menunjukkan antikanker, antioksidan, anti
inflamasi, sifat anti-HIV antiparasit

4. • Curcumin dapat dianggap sebagai senyawa yang
aman, karena dosis oral setinggi 8 g / hari
diberikan kepada manusia tidak menimbulkan
efek samping yang jelas

5. Struktur Curcumin

6. Komponen Senyawa dalam Curcuma longa, L
• kurkumin, minyak atsiri (turmeron, felandren,
zingiberen, borneol, dll.), desmetoksikurkumin, tanin,
dan lain-lain. Di dalam rimpang curcuma longa, L
terdapat senyawa kurkumin I, kurkumin II, dan
kurkumin III dengan kandungan masing-masing
sebesar 77%, 17%, dan 3%.

7. Tiga senyawa utama curcuminoid

9. Metabolisme dan Bioavailibilitas
• Uji klinis pada manusia menunjukkan bahwa
bioavailabilitas sistemik oral kurkumin relatif
rendah (1-3) dan sebagian besar metabolit dari
kurkumin, bukan kurkumin sendiri, terdeteksi
dalam plasma atau serum setelah konsumsi oral.
Dalam usus dan hati, curcumin yang mudah
konjugasi membentuk glucuronides kurkumin
dan sulfat curcumin

10. Metabolit senyawa curcuminoid

11. • Mengevaluasi CYP450 3A4 dan CYP450 2c8,
CYP450 2c9 serta CYP450 2D6
• Invitro : Menginhibisi CYP450 2c9 dan CYP450
2D6
• Ex vivo : minimal untuk menginduksi CYP450
3A4, CYP450 2c8, 2c9 dan CYP450 2D6

12. Keamanan Curcumin
• Di Amerika Serikat, kunyit umumnya diakui sebagai aman/
generally recognized as safe (GRAS) oleh FDA sebagai aditif
makanan oleh FDA.
• Efek samping yang serius belum dilaporkan pada manusia
mengambil dosis tinggi kurkumin. Sebuah uji coba peningkatan
dosis dalam 24 orang dewasa menemukan bahwa dosis tunggal
oral hingga 12 g aman, dan efek samping yang tidak
berhubungan dengan dosis.
• Dalam percobaan fase I di Taiwan, suplemen kurkumin hingga 8
g / hari selama tiga bulan dilaporkan akan ditoleransi pada
pasien dengan kondisi prakanker atau kanker invasif.
• Dalam uji coba klinis lain di Inggris, suplemen kurkumin mulai
0,45-3,6 g / hari selama empat bulan pada umumnya ditoleransi
oleh orang-orang dengan kanker kolorektal, meskipun dua
peserta mengalami diare dan mual lain dilaporkan.

13. • Hasil peningkatan kadar pioglitazone sebagai akibat
dari penghambatan metabolisme CYP3A4 dan
CYP2C8 oleh kurkumin menunjukkan interaksi
yang disebabkan penurunan metabolisme
pioglitazone (metabolisme pioglitazone juga terjadi
di CYP3A4 dan CYP2C8)
• Menunjukkan pentingnya paparan jangka panjang
kurkumin pada kondisi tikus diabetes dikendalikan
oleh pioglitazone, dengan demikian mungkin
berlaku untuk pasien diabetes yang mengonsumsi
pioglitazone.

14. • Menunjukkan hasil bahwa curcumin secara
signifikan merangsang sekresi GLP-1 pada sel
GLUTag, dan peningkatan yang signifikan ini
melibatkan Ca2+-CaMKII jalur dan independen
dari cAMP / PKA, PKC, dan jalur MEK – ERK.
• Temuan ini memberikan mekanisme molekuler
sekresi GLP-1 dimediasi oleh makanan atau
obat-obatan, dan menunjukkan fungsi biologis
baru kurkumin dalam hal sekresi GLP-1.

15. • Menunjukkan hasil bahwa bahwa Spent
turmeric oleoresin (STO) memperlihatkan
aktivitas anti diabetes yang baik dengan
menghambat dua (2) enzim kunci yang terkait
diabetes tipe 2 yaitu α-glukosidase dan α-
amylase dengan nilai IC50 0,71 dan 0,16 μg/ ml.
Aktivitas anti diabetes pada STO dikarenakan
adanya curcumoids dan minyak essensial
turmeric.

16. Penelitian pendukung lain
• Penelitian yang dilakukan oleh P. C. Lekshmi et.,al. yang
berjudul “Turmeric (Curcuma longa L.) volatile oil
inhibits key enzymes linked to type 2 diabetes”
• menunjukkan hasil bahwa kemampuan anti diabetes
dari minyak atsiri Curcuma longa dalam hal
kemampuannya untuk menghambat aktivitas
glukosidase. Minyak atsiri Curcuma longa menghambat
enzim glukosidase lebih efektif daripada standar
referensi obat acarbose. Pengeringan rimpang
ditemukan untuk meningkatkan penghambatan α-
glucosidase pada minyak atisiri (IC50 = 1,32-0,38 ug /
ml) dan α-amilase (IC50 = 64,7-34,3 g / ml).
Arturmeron, komponen volatil utama dalam rimpang
juga menunjukkan penghamban α-glucosidase (IC50 =
0,28 mg) dan α-amilase (IC50=24,5mg) yang kuat.

17. • Kurkumin dapat mencegah kerusakan mitokondria
yang disebabkan oleh oksidan t-BHP yang dinilai
dari peningkatan aktivitas enzim glutation
peroksidase. Reaksi radikal hidroksil (OH) dengan
kurkumin menyebabkan hydrogen fenolik ditarik,
kemudian radikal fenoksi yang dihasilkan
dimantapkan oleh resonansi dan bereaksi kembali
dengan radikal fenoksi tersebut. Dengan cara ini OH
dinetralkan, sehingga mencegah terjadinya
peroksidasi lipid pada membrane mitokondria.

18. • Curcumin dan analognya sangat potensial sebagai anti
kanker karena memiliki sifat anti oksidan, anti inflamasi
dan anti proliferasi
• Mekanisme aktivitas anti kanker senyawa curcumin
pada tingkat molekuler disebabkan karena adanya
interferensi curcumin terhadap berbagai jenis enzim
seperti caspase-3, caspase-7 dan caspase-9 yang
menstimulasi proses apoptosis
• Curcumin juga menghambat ekspresi NF-κB dan 1- κBα
yang menginduksi ekspresi Bcl-2 sebagai onkogen serta
menghambat enzim siklooksigenase yang berperan pada
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker

19. Daftar Pustaka
• Ahmad, Ahyar dan Patong, Rauf, 2005, Aktivitas antikanker
senyawa bahan alam kurkumin dan analognya pada tingkat
molekuler, Universitas Hasanudin, Makasar
• http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/curcumin/
• Nampoothiri, S, Lekshmi, PC, Venugopalan, V, Menon, N, 2012 :
Antidiabetic and antioxidant potentials of spent turmeric oleoresin,
a by-product from curcumin production industry
• Neerati P, Karan R, and Kanwar J, 2012 : Influence of Curcumin on
Pioglitazone Metabolism and Pk/Pd: Diabetes Mellitus
• Suyatna, Syamsudin, Ganiswarna, M, Sadikin, Efek Kurkumin
terhadap Aktivitas Enzim Glutation Peroksidase Mitokondria Hati
Tikus yang Diinduksi dengan utilhidroperoksida-tersier
• Takikawa M, Kurimoto Y, Tsuda T, 2013 :Curcumin stimulates
glucagon-like peptide-1 secretion in GLUTag cells via
Ca2+/calmodulin-dependent kinase II activation

20. TERIMA KASIH