1. Infeksi Nifas /Puerpuralis
• Peradangan kuman masuk alat genital saat
salin&nifas
• Demam nifas suhu > 38C selam 2 hr dalam
10 hr pertama pasca salin (Joint Committee on
maternal Welfare USA)
• Penyebab kematian maternal
• Streptococcus hemolyticus aerobicus,
Staphylococcus aureus, Eschericia coli,
Clostridium Welchii

2. • Cara terjadinya infeksi
– Tangan pemeriksa/penolong, sarung tangan,
alat yg digunakan
– Infeksi droplet sarung tangan/alat
terkontaminasi bakteri dr hidung/tenggorokan
pemeriksa (pakai masker/topi)
– Pakaian pasien/alat terkontaminasi bakteri
– Koitus pd akhir kehamilan terjadi KPD
– Infeksi intrapartum (partus lama, KPL, PDV
berulang) kuman masuk ke ddg uterus,
melewati amnion

3. Infeksi pd perineum, vulva, vagina, serviks, endometrium
– Vulvitis : infeksi pd luka sayatan episiotomi/luka
perineum bengkak, merah, jahitan mudah lepas
ulkus & pus
– Vaginitis : luka pd vagina/perineum  bengkak,
merah, jahitan mudah lepas ulkus & pus
– Servisitis : luka pd serviks yg dalam & luas ke
dasar lig.latum menjalar ke parametrium
– Endometritis : kuman masuk ke endometrium (luka
bekas insersi plasenta)

4. • Penyebaran melalui pembuluh darah
– Septikemia & Piemia
• inf. Strep.haemolyticus gol.A, kuman dari uterus masuk ke
aliran darah  inf.umum
• Piemia  tromboflebitis embolus ikut aliran darah ke
seluruh tubuh  abses di jtg, paru, ginjal otak
• Penyebaran melalui jalan limfe & jalan lain
– Peritonitis :inf.menyebar ke peritoneum
– Parametritis : inf.jar.diantara ke 2 lembar lig.latum
• Penyebaran melalui permukaan endometrium
(salpingitis, ooforitis)

5. • Gambaran klinik
– Demam > 38C sampai menggigil
– Nadi < 100/menit
– Lokimetra
– Septikemia/piemia
• Pengobatan
– Beri AB spektrum luas&dosis tinggi
– Biakan kuman tentukan jenis AB gizi cukup
– Transfusi bila perlu
– Bersihkan luka