SlideShare a Scribd company logo
A. BIOGRAFI KHD
Ki Hadjar Dewantara (KHD) adalah tokoh pendidikan nasional yang sekaligus
merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, sewaktu mudanya banyak berkecimpung dan
berjuang melalui dunia politik, dunia pers, dunia kebudayaan, dan tentu saja juga dunia
pendidikan sebagaimana yang kita kenal sampai hari ini.
Tepat di tanggal 3 Juli 1922, KHD yang saat itu masih bernama R.M. Soewardi
Soerjaningrat mendirikan National Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional
Tamansiswa). Pendirian lembaga pendidikan dan kebudayaan ini dilakukan bersama Sang Isteri,
Nyi Sutartinah, dan teman-teman seperjuangannya seperti Ki Soerjoputro, Ki Soetatmo
Soerjokoesoemo dan Ki Pronowidigdo.
Pendirian Tamansiswa disambut positif masyarakat luas waktu itu. Di awal KHD
menyelenggarakan Taman Indria (Taman Kanak-kanak), yang berkembang menjadi Taman
Muda (Sekolah Dasar), Taman Dewasa (Sekolah Menengah Pertama), Taman Madya (Sekolah
Me-nengah Atas), Taman Karya Madya (Sekolah Menengah Kejuruan), Taman Guru (Sekolah
Pendidikan Guru), dan Sarjanawiyata (universitas). Bahkan pernah mendirikan Taman Tani
(nonformal).
Pada tahun 1932, KHD yang didukung oleh segenap organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan melawan kebijakan pemerintah kolonial Belanda, Onderwijs Ordonnantie (OO)
dengan mengaplikasikan politik diam sambil melawan (lijdelijk verset). OO pada dasarnya
adalah kebijakan pemerintah untuk menindas sekolah swasta.
Sebelum dan selama memimpin Tamansiswa, KHD banyak menghasilkan konsep
pendidikan untuk memajukan bangsa Indonesia yang secara filosofis memang layak untuk
didalami dan diimplementasi.
B. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD DAN ALIRAN FILSAFAT KHD
1. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD
Ditinjau dari ideology-ideologi pendidikan seperti Fundamentalsime Pendidikan,
Intelektualisme Pendidikan, Konservatisme Pendidikan, Liberalisme Pendidikan, Liberasionisme
Pendidikan dan Anarkisme Pendidikan agaknya KHD dapat digolongkan kedalam
Fundamentalisme Pendidikan. Dimana KHD lebih menekankan tujuan pendidikan secara
menyeluruh pada upaya membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-cara lama yang
lebih baik dibandingkan sekarang (hari ini). Tujuan dari sekolah adalah membangun kembali
masyarakat dengan cara mendorongnya agar kembali ke tujuan –tujuan yang mula-mula. Tujuan
lainnya dari sekolah yang ideal bagi aliran Fundamentalisme pendidikan adalah menyalurkan
informasidan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam tatanan social
yang ada. Cirri-ciri umum dari ideologi Fundamentalisme Pendidikan adalah menempatkan
pengetahuan sebagai sebuah alat untuk membangun kembali masyarakat mengikuti
polakeunggulan moral tertentu yang dahulu ada. Cirri-ciri lainnya adalah secara diam-diam anti
intelektualisme yakni menentang pemeriksaan kritis terhadap pola-pola keyakinan dan perilaku
yang dianut. Cirri-ciri umum lainnya adalah menjadikan pendidikan sebagai proses pewarisan
moral. Idiologi fundamentalisme pendidikan juga berciri bahwa pendidikan itu berpusat pada
tujuan asli/mula-mula dari tradisi-tradisi dan lembaga social yang ada sekarang dan menekankan
kembali pada masa silam sebagai sebuah orientasi korektif ( petunjuk kea rah pembetulan) bagi
penonjolan yang berlebihan atas kekinian dan masa depan yang ada dalam masyarakat sekarang
yang disebut tradisonal.
2. ALIRAN FILSAFAT KHD
Lingkup filsafat pada dasarnya meliputi tiga bagian; adalah ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Ontologi mempelajari hakikat dan asal-usul dari segala wujud yang ada; epistemologi
mempelajari struktur, metode dan keabsahan pengetahuan tertentu; sedangkan aksiologi
mempelajari nilai-nilai kehidupan manusia seperti halnya benar salah dan baik buruk dalam
bersosialisasi dengan masyarakat.
Dalam filsafat pendidikan muncul aliran (mazhab) dengan tokohnya; yaitu Aliran
Idealisme (Parmenides: 540-475 B.C., Aristocles Plato: 427-347 B.C, Al-Ghazali: 1059-1111,
dsb.); Aliran Realisme (Aristo-teles: 384-322 B.C., Saint Thomas Aquinas: 1225-1274, Francis
Ba-con: 1561-1626, dsb.); Aliran Materialisme (Demokritos: 460-360 B.C., Thomas Hobbes:
1588-1679, August Comte: 1786-1857, dsb.); Aliran Pragmatisme (Charles Peirce: 1839-1914,
William James: 1842-1910, John Dewey: 1859-1952, dsb.); Aliran Eksistensialisme (Soren A.
Kierkegaard: 1813-1855, Martin Buber: 1878-1965, Karl Jasper: 1883-1969,dsb.); Aliran
Progresivisme (William O. Stanley: 1822-1913, Lawrence B. Thomas: 1888-1935, George
Axtelle: 1893-1974, dsb.); Aliran Perenialisme (Marcilio Ficino: 1433-1499, Gio-vanni Pico
Della Mirandola: 1463-1494, Robert Maynard Hutchins: 1899-1977, dsb); Aliran Esensialisme
(Johan Amos Cornenius: 1592-1670, George Wilhelm Friedrich Hegel: 1770 – 1831, Johan
Fried-drich Herbart: 1776-1841, dsb.); dan Aliran Rekonstruksionisme (Ha-rold Rugg: 1886-
1960, George Silvester Count: 1889-1974, Theodore Brameld: 1904-1987, dsb.).
Konsep pendidikan KHD dapat dimasukkan ke dalam filsafat Aliran Idealisme. Aliran ini
menyatakan nilai itu bersifat mutlak; benar salah dan baik buruk secara fundamental tidak
berubah dari generasi ke generasi. Manusia mestinya berlaku jujur, adil, ikhlas, pemaaf, kasih
sayang pada sesama karena itu merupakan kebaikan yang universal. Konsep pendidikan budi
pekerti yang dikembangkan oleh KHD pada dasarnya mengacu kepada nilai benar dan salah
serta baik dan buruk yang bersifat mutlak dan universal.
Konsep pendidikan KHD juga bisa dimasukkan dalam filsafat Aliran
Rekonstruksionisme. Aliran ini menyatakan tujuan pendidikan adalah membuat aturan sosial
yang ideal dan merekonstruksi budaya pada masyarakat majemuk. Konsep Trikon yang
dikembangkan KHD, ter-diri dari kontinuitas, konvergensitas dan konsentrisitas, pada dasar-nya
memberi tempat budaya masyarakat lain yang majemuk ke dalam budaya masyarakat setempat
sepanjang perpaduan antarbudaya terse-but bersifat akulturatif dan saling mengisi.
Konsep-konsep pendidikan KHD lainnya kiranya pantas didalami dan diimplementasi;
antara lain adalah Konsep Trihayu, Konsep Keseimbangan, Konsep Dasar dan Ajar, Konsep
Trisentra Pendidikan, Konsep Kebangsaan, Konsep Kekeluargaan, Konsep Among, Konsep
Tutwuri Handayani, Konsep Tringa, Konsep Trirasa, Konsep Trina, dan Konsep Tri Pantangan.
Konsep Trihayu yang terdiri dari memayu hayuning salira, memayu hayuning bangsa,
dan memayu hayuning manungsa (bawana) me-nyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya dapat
barmanfaat bagi diri sendiri, bagi bangsa dan bagi masyarakat dunia.
Konsep Keseimbangan menyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya secara seimbang
dapat mengembangkan kecerdasan (intelectuality) di satu sisi dan kepribadian (personality) di
sisi yang lain pada Sang Anak. Kecerdasan tanpa diimbangi kepribadian membuat Sang Anak
menjadi pintar tetapi buruk; sebaliknya kepribadian tanpa diimbangi kecerdasan membuat Sang
Anak menjadi baik tetapi bodoh.
Konsep Dasar dan Ajar menyatakan bahwa perkembangan jiwa Sang Anak itu tergantung
pada dua aspek sekaligus; yaitu aspek dasar dan aspek ajar. Aspek dasar adalah pemberian
Tuhan YME pada masing-masing anak seperti bakat dan potensi diri; sedangkan ajar adalah
pendidikan dan pelatihan bagi Sang Anak. Apabila Sang Anak memi-liki dasar yang positif serta
ajar yang positif maka perkembangan jiwanya akan positif; demikian pula sebaliknya.
Konsep Trisentra Pendidikan yang terdiri dari keluarga, perguruan dan pergerakan
menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan sangat ditentukan tiga aspek sekaligus; yaitu
keluarga, perguruan dan ma-syarakat. Pendidikan Sang Anak berhasil kalau pendidikan keluarga
baik, pendidikan perguruan atau sekolah baik dan lingkungan masya-rakatnya baik; sebaliknya
pendidikan Sang Anak tidak akan berhasil kalau pendidikan keluarga buruk, pendidikan
perguruan atau sekolah buruk dan lingkungan masyarakatnya juga buruk.
Konsep Kebangsaan menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menghantarkan Sang
Anak memiliki jiwa dan semangat kebangsaan yang memadai; mendudukkan bangsa (Indonesia)
di atas segala, tidak boleh menonjolkan status sosialnya, status ekonominya, agamanya, etnisnya,
sukunya, dan golongannya sendiri.
Konsep Kekeluargaan menyatakan hendaknya pendidikan sebaiknya dilakukan dalam
suasana keluarga (family atmosphere), sebagaimana hubungan yang terjadi dalam keluarga
seperti antara anak dengan ibu, anak dengan ayah, dan adik dengan kakak.
Konsep Among menyatakan mendidik Sang Anak itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas
untuk mengasuh dan membimbing sebagaimana dengan seorang “pangemong” dengan anak
yang diasuh dan dibim-bingnya. Mendidik Sang Anak tidak sebatas pertemuan pada jam-jam
efektif di kelas dan/atau di sekolah; akan tetapi dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam
setiap harinya.
Konsep Tutwuri Handayani yang terdiri dari tutwuri dan handayani menyatakan dalam
mendidik hendaknya dilakukan dengan memberi kesempatan pada Sang Anak untuk
mengembangkan dirinya sendiri; manakala dalam perjalanannya ada hal yang keluar dari rel
pendidik-an maka pendidik wajib memberi bimbingan dan arahan. Pada anak usia anak-anak,
semisal anak TK, maka porsi handayani lebih domi-nan; sebaliknya pada anak usia dewasa,
semisal mahasiswa PT, maka porsi tutwuri lebih dominan.
Konsep Tringa yang terdiri dari ngerti, ngrasa, dan nglakoni menya-takan bahwa untuk
mengoptimalkan hasil pembelajaran maka Sang Anak perlu menguasai pengetahuan yang sedang
dipelajari (ngerti), mengambil sikap positif terhadap sesuatu yang dipelajari (ngrasa) dan
mempraktikkan apa yang dipelajari (nglakoni).
Konsep Trisakti Jiwa yang terdiri dari cipta, rasa, dan karsa menya-takan bahwa untuk
mengoptimalkan hasil pembelajaran maka kepada Sang Anak haruslah dikembangkan daya cipta
atau kreativitasnya (cipta), daya pemahaman dan perasaannya (rasa), dan juga dibangun
motivasinya (karsa) untuk mempelajari sesuatu.
Konsep Trina yang terdiri dari niteni, nirokake dan nambahi menya-takan bahwa untuk
mempelajari segala sesuatu bisa ditempuh dengan cara “mengenali dan mengingat” sesuatu yang
dipelajari (niteni), menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake), serta mengembangkan sesuatu
yang dipelajari (nambahi).
Konsep Tripantangan yang terdiri harta, tahta dan wanita menyata-kan bahwa seorang
pendidik dilarang keras berburu harta secara tidak jujur, semisal korupsi (pantangan harta);
berburu kekuasaan dan/atau kedudukan secara tidak wajar, semisal “membeli” jabatan
(pantangan tahta) serta “bermain” dengan wanita secara tidak sah, semisal main selingkuh
(pantangan wanita).
C. PENUTUP
Secara historis KHD adalah putra Indonesia yang berani menentang pemerintah kolonial
secara terang-terangan demi bangsa dan negaranya, semisal atas tulisannya ‘Als ik een
Nederlander Was’ (De Expres, 13 Juli 1913) yang berisi penentangan rencana pemerintah
kolonial Belanda yang akan memperingati 100 tahun hari kemerdekaannya (dari jajahan
Perancis) di tanah jajahan (Indonesia) telah membuat dirinya dibuang ke Belanda.
Di samping merupakan seorang pejuang kemerdekaan, KHD adalah tokoh pendidikan
nasional juga menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang tanggal lahirnya, 2 Mei, telah ditetapkan
oleh Pemerintah RI sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Konsep pendidikan KHD memang cukup komprehensif, khas, dinamis dan banyak yang
dijadikan sebagai dasar untuk membangun pendidikan nasional Indonesia. Konsep pendidikan
KHD juga banyak dipelajari oleh ilmuwan manca negara seperti Cina, India, Belanda dan
Amerika Serikat (AS). Dengan demikian sudah pada tempatnya kalau kita sendiri mengkaji,
mendalami dan sekaligus mengimplementasi filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

More Related Content

What's hot

16 penilaian rpp
16 penilaian rpp16 penilaian rpp
16 penilaian rpp
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulumLaporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulumJati Jakmania
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Tesah2
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
Amphie Yuurisman
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
Giga computer
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Soal Universitas Terbuka
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan PembelajaranRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Paula Pungkey
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
NantaAgga1
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Arif Winahyu
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
HanyLuvya
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MuhammadKoharudin1
 
8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan
Sugeng Arianto
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
zhenkekamahendra
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
RawindyAuliiaHapsari
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Delindaheaven
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Thufailah Mujahidah
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Uwes Chaeruman
 
10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpaduWarman Tateuteu
 

What's hot (20)

16 penilaian rpp
16 penilaian rpp16 penilaian rpp
16 penilaian rpp
 
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulumLaporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Pembuatan Makalah
Pembuatan MakalahPembuatan Makalah
Pembuatan Makalah
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan PembelajaranRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 
8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 
10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu
 

Similar to Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannya

Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Potpotya Fitri
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
RohmiArdiansah
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fix
yulius LYAN
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
zaza29
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
Fauzi Din
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Universitas Negeri Padang
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.pptAksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
AripKurniawan6
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
FithriyahKhairunnisa
 
PEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptxPEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptx
HSarmiah
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ahmad Ahadi Yusuf
 
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantarafilsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
QoidRofiulFarhan
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.pptAksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.ppt
AripKurniawan6
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Nadya Mastrin
 
Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspend
Dermawan12
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Cecep Kustandi
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
fuji dea delpani
 

Similar to Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannya (20)

Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fix
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.pptAksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
PEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptxPEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptx
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantarafilsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.pptAksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka BelajaR DEDI MULYADI.ppt
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspend
 
Makalah ip
Makalah ipMakalah ip
Makalah ip
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannya

  • 1. A. BIOGRAFI KHD Ki Hadjar Dewantara (KHD) adalah tokoh pendidikan nasional yang sekaligus merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, sewaktu mudanya banyak berkecimpung dan berjuang melalui dunia politik, dunia pers, dunia kebudayaan, dan tentu saja juga dunia pendidikan sebagaimana yang kita kenal sampai hari ini. Tepat di tanggal 3 Juli 1922, KHD yang saat itu masih bernama R.M. Soewardi Soerjaningrat mendirikan National Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa). Pendirian lembaga pendidikan dan kebudayaan ini dilakukan bersama Sang Isteri, Nyi Sutartinah, dan teman-teman seperjuangannya seperti Ki Soerjoputro, Ki Soetatmo Soerjokoesoemo dan Ki Pronowidigdo. Pendirian Tamansiswa disambut positif masyarakat luas waktu itu. Di awal KHD menyelenggarakan Taman Indria (Taman Kanak-kanak), yang berkembang menjadi Taman Muda (Sekolah Dasar), Taman Dewasa (Sekolah Menengah Pertama), Taman Madya (Sekolah Me-nengah Atas), Taman Karya Madya (Sekolah Menengah Kejuruan), Taman Guru (Sekolah Pendidikan Guru), dan Sarjanawiyata (universitas). Bahkan pernah mendirikan Taman Tani (nonformal). Pada tahun 1932, KHD yang didukung oleh segenap organisasi yang bergerak di bidang pendidikan melawan kebijakan pemerintah kolonial Belanda, Onderwijs Ordonnantie (OO) dengan mengaplikasikan politik diam sambil melawan (lijdelijk verset). OO pada dasarnya adalah kebijakan pemerintah untuk menindas sekolah swasta.
  • 2. Sebelum dan selama memimpin Tamansiswa, KHD banyak menghasilkan konsep pendidikan untuk memajukan bangsa Indonesia yang secara filosofis memang layak untuk didalami dan diimplementasi. B. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD DAN ALIRAN FILSAFAT KHD 1. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD Ditinjau dari ideology-ideologi pendidikan seperti Fundamentalsime Pendidikan, Intelektualisme Pendidikan, Konservatisme Pendidikan, Liberalisme Pendidikan, Liberasionisme Pendidikan dan Anarkisme Pendidikan agaknya KHD dapat digolongkan kedalam Fundamentalisme Pendidikan. Dimana KHD lebih menekankan tujuan pendidikan secara menyeluruh pada upaya membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-cara lama yang lebih baik dibandingkan sekarang (hari ini). Tujuan dari sekolah adalah membangun kembali masyarakat dengan cara mendorongnya agar kembali ke tujuan –tujuan yang mula-mula. Tujuan lainnya dari sekolah yang ideal bagi aliran Fundamentalisme pendidikan adalah menyalurkan informasidan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam tatanan social yang ada. Cirri-ciri umum dari ideologi Fundamentalisme Pendidikan adalah menempatkan pengetahuan sebagai sebuah alat untuk membangun kembali masyarakat mengikuti polakeunggulan moral tertentu yang dahulu ada. Cirri-ciri lainnya adalah secara diam-diam anti intelektualisme yakni menentang pemeriksaan kritis terhadap pola-pola keyakinan dan perilaku yang dianut. Cirri-ciri umum lainnya adalah menjadikan pendidikan sebagai proses pewarisan moral. Idiologi fundamentalisme pendidikan juga berciri bahwa pendidikan itu berpusat pada tujuan asli/mula-mula dari tradisi-tradisi dan lembaga social yang ada sekarang dan menekankan kembali pada masa silam sebagai sebuah orientasi korektif ( petunjuk kea rah pembetulan) bagi
  • 3. penonjolan yang berlebihan atas kekinian dan masa depan yang ada dalam masyarakat sekarang yang disebut tradisonal. 2. ALIRAN FILSAFAT KHD Lingkup filsafat pada dasarnya meliputi tiga bagian; adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi mempelajari hakikat dan asal-usul dari segala wujud yang ada; epistemologi mempelajari struktur, metode dan keabsahan pengetahuan tertentu; sedangkan aksiologi mempelajari nilai-nilai kehidupan manusia seperti halnya benar salah dan baik buruk dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Dalam filsafat pendidikan muncul aliran (mazhab) dengan tokohnya; yaitu Aliran Idealisme (Parmenides: 540-475 B.C., Aristocles Plato: 427-347 B.C, Al-Ghazali: 1059-1111, dsb.); Aliran Realisme (Aristo-teles: 384-322 B.C., Saint Thomas Aquinas: 1225-1274, Francis Ba-con: 1561-1626, dsb.); Aliran Materialisme (Demokritos: 460-360 B.C., Thomas Hobbes: 1588-1679, August Comte: 1786-1857, dsb.); Aliran Pragmatisme (Charles Peirce: 1839-1914, William James: 1842-1910, John Dewey: 1859-1952, dsb.); Aliran Eksistensialisme (Soren A. Kierkegaard: 1813-1855, Martin Buber: 1878-1965, Karl Jasper: 1883-1969,dsb.); Aliran Progresivisme (William O. Stanley: 1822-1913, Lawrence B. Thomas: 1888-1935, George Axtelle: 1893-1974, dsb.); Aliran Perenialisme (Marcilio Ficino: 1433-1499, Gio-vanni Pico Della Mirandola: 1463-1494, Robert Maynard Hutchins: 1899-1977, dsb); Aliran Esensialisme (Johan Amos Cornenius: 1592-1670, George Wilhelm Friedrich Hegel: 1770 – 1831, Johan Fried-drich Herbart: 1776-1841, dsb.); dan Aliran Rekonstruksionisme (Ha-rold Rugg: 1886- 1960, George Silvester Count: 1889-1974, Theodore Brameld: 1904-1987, dsb.).
  • 4. Konsep pendidikan KHD dapat dimasukkan ke dalam filsafat Aliran Idealisme. Aliran ini menyatakan nilai itu bersifat mutlak; benar salah dan baik buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Manusia mestinya berlaku jujur, adil, ikhlas, pemaaf, kasih sayang pada sesama karena itu merupakan kebaikan yang universal. Konsep pendidikan budi pekerti yang dikembangkan oleh KHD pada dasarnya mengacu kepada nilai benar dan salah serta baik dan buruk yang bersifat mutlak dan universal. Konsep pendidikan KHD juga bisa dimasukkan dalam filsafat Aliran Rekonstruksionisme. Aliran ini menyatakan tujuan pendidikan adalah membuat aturan sosial yang ideal dan merekonstruksi budaya pada masyarakat majemuk. Konsep Trikon yang dikembangkan KHD, ter-diri dari kontinuitas, konvergensitas dan konsentrisitas, pada dasar-nya memberi tempat budaya masyarakat lain yang majemuk ke dalam budaya masyarakat setempat sepanjang perpaduan antarbudaya terse-but bersifat akulturatif dan saling mengisi. Konsep-konsep pendidikan KHD lainnya kiranya pantas didalami dan diimplementasi; antara lain adalah Konsep Trihayu, Konsep Keseimbangan, Konsep Dasar dan Ajar, Konsep Trisentra Pendidikan, Konsep Kebangsaan, Konsep Kekeluargaan, Konsep Among, Konsep Tutwuri Handayani, Konsep Tringa, Konsep Trirasa, Konsep Trina, dan Konsep Tri Pantangan. Konsep Trihayu yang terdiri dari memayu hayuning salira, memayu hayuning bangsa, dan memayu hayuning manungsa (bawana) me-nyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya dapat barmanfaat bagi diri sendiri, bagi bangsa dan bagi masyarakat dunia. Konsep Keseimbangan menyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya secara seimbang dapat mengembangkan kecerdasan (intelectuality) di satu sisi dan kepribadian (personality) di
  • 5. sisi yang lain pada Sang Anak. Kecerdasan tanpa diimbangi kepribadian membuat Sang Anak menjadi pintar tetapi buruk; sebaliknya kepribadian tanpa diimbangi kecerdasan membuat Sang Anak menjadi baik tetapi bodoh. Konsep Dasar dan Ajar menyatakan bahwa perkembangan jiwa Sang Anak itu tergantung pada dua aspek sekaligus; yaitu aspek dasar dan aspek ajar. Aspek dasar adalah pemberian Tuhan YME pada masing-masing anak seperti bakat dan potensi diri; sedangkan ajar adalah pendidikan dan pelatihan bagi Sang Anak. Apabila Sang Anak memi-liki dasar yang positif serta ajar yang positif maka perkembangan jiwanya akan positif; demikian pula sebaliknya. Konsep Trisentra Pendidikan yang terdiri dari keluarga, perguruan dan pergerakan menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan sangat ditentukan tiga aspek sekaligus; yaitu keluarga, perguruan dan ma-syarakat. Pendidikan Sang Anak berhasil kalau pendidikan keluarga baik, pendidikan perguruan atau sekolah baik dan lingkungan masya-rakatnya baik; sebaliknya pendidikan Sang Anak tidak akan berhasil kalau pendidikan keluarga buruk, pendidikan perguruan atau sekolah buruk dan lingkungan masyarakatnya juga buruk. Konsep Kebangsaan menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menghantarkan Sang Anak memiliki jiwa dan semangat kebangsaan yang memadai; mendudukkan bangsa (Indonesia) di atas segala, tidak boleh menonjolkan status sosialnya, status ekonominya, agamanya, etnisnya, sukunya, dan golongannya sendiri. Konsep Kekeluargaan menyatakan hendaknya pendidikan sebaiknya dilakukan dalam suasana keluarga (family atmosphere), sebagaimana hubungan yang terjadi dalam keluarga seperti antara anak dengan ibu, anak dengan ayah, dan adik dengan kakak.
  • 6. Konsep Among menyatakan mendidik Sang Anak itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas untuk mengasuh dan membimbing sebagaimana dengan seorang “pangemong” dengan anak yang diasuh dan dibim-bingnya. Mendidik Sang Anak tidak sebatas pertemuan pada jam-jam efektif di kelas dan/atau di sekolah; akan tetapi dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam setiap harinya. Konsep Tutwuri Handayani yang terdiri dari tutwuri dan handayani menyatakan dalam mendidik hendaknya dilakukan dengan memberi kesempatan pada Sang Anak untuk mengembangkan dirinya sendiri; manakala dalam perjalanannya ada hal yang keluar dari rel pendidik-an maka pendidik wajib memberi bimbingan dan arahan. Pada anak usia anak-anak, semisal anak TK, maka porsi handayani lebih domi-nan; sebaliknya pada anak usia dewasa, semisal mahasiswa PT, maka porsi tutwuri lebih dominan. Konsep Tringa yang terdiri dari ngerti, ngrasa, dan nglakoni menya-takan bahwa untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran maka Sang Anak perlu menguasai pengetahuan yang sedang dipelajari (ngerti), mengambil sikap positif terhadap sesuatu yang dipelajari (ngrasa) dan mempraktikkan apa yang dipelajari (nglakoni). Konsep Trisakti Jiwa yang terdiri dari cipta, rasa, dan karsa menya-takan bahwa untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran maka kepada Sang Anak haruslah dikembangkan daya cipta atau kreativitasnya (cipta), daya pemahaman dan perasaannya (rasa), dan juga dibangun motivasinya (karsa) untuk mempelajari sesuatu. Konsep Trina yang terdiri dari niteni, nirokake dan nambahi menya-takan bahwa untuk mempelajari segala sesuatu bisa ditempuh dengan cara “mengenali dan mengingat” sesuatu yang
  • 7. dipelajari (niteni), menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake), serta mengembangkan sesuatu yang dipelajari (nambahi). Konsep Tripantangan yang terdiri harta, tahta dan wanita menyata-kan bahwa seorang pendidik dilarang keras berburu harta secara tidak jujur, semisal korupsi (pantangan harta); berburu kekuasaan dan/atau kedudukan secara tidak wajar, semisal “membeli” jabatan (pantangan tahta) serta “bermain” dengan wanita secara tidak sah, semisal main selingkuh (pantangan wanita). C. PENUTUP Secara historis KHD adalah putra Indonesia yang berani menentang pemerintah kolonial secara terang-terangan demi bangsa dan negaranya, semisal atas tulisannya ‘Als ik een Nederlander Was’ (De Expres, 13 Juli 1913) yang berisi penentangan rencana pemerintah kolonial Belanda yang akan memperingati 100 tahun hari kemerdekaannya (dari jajahan Perancis) di tanah jajahan (Indonesia) telah membuat dirinya dibuang ke Belanda. Di samping merupakan seorang pejuang kemerdekaan, KHD adalah tokoh pendidikan nasional juga menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang tanggal lahirnya, 2 Mei, telah ditetapkan oleh Pemerintah RI sebagai Hari Pendidikan Nasional. Konsep pendidikan KHD memang cukup komprehensif, khas, dinamis dan banyak yang dijadikan sebagai dasar untuk membangun pendidikan nasional Indonesia. Konsep pendidikan KHD juga banyak dipelajari oleh ilmuwan manca negara seperti Cina, India, Belanda dan Amerika Serikat (AS). Dengan demikian sudah pada tempatnya kalau kita sendiri mengkaji, mendalami dan sekaligus mengimplementasi filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara.