SlideShare a Scribd company logo
HUKUM NEWTON PADA BIDANG MIRING



A. Permukaan bidang miring sangat licin (gesekan nol)

     Terdapat tiga kondisi yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di
bawah. Pada gambar a, benda meluncur pada bidang miring yang licin (gaya gesekan =
0) tanpa ada gaya tarik. Jadi benda bergerak akibat adanya komponen gaya berat yang
sejajar bidang miring (w sin teta). Pada gambar b, benda meluncur pada bidang miring
yang licin (gaya gesekan = 0) akibat adanya gaya tarik (F) dan komponen gaya berat yang
sejajar bidang miring (w sin teta). Pada gambar c, benda bergerak akibat adanya
komponen gaya tarik yang sejajar permukaan bidang miring (F cos teta) dan komponen
gaya berat yang sejajar bidang miring (w sin teta). Sekarang mari kita tinjau satu
persatu…..




Benda bergerak akibat adanya komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang
miring….

Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :




By: Muhammad Sukma Rohim
Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y (vertikal) adalah :




Pada gambar ini (gambar b), benda bergerak akibat adanya gaya tarik F dan komponen
gaya berat (w sin teta) yang sejajar permukaan bidang miring.

Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :



By: Muhammad Sukma Rohim
Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah :




Pada gambar ini (gambar c), benda bergerak akibat adanya komponen gaya tarik F yang
sejajar permukaan bidang miring (F cos teta) dan komponen gaya berat yang sejajar
permukaan bidang miring ((w sin teta).

Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :




By: Muhammad Sukma Rohim
Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah :




B. Permukaan bidang miring kasar (ada gaya gesekan)

     Pertama, benda bergerak pada bidang miring akibat adanya komponen gaya berat
yang sejajar permukaan bidang miring, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat gaya gesekan yang arahnya
berlawanan dengan arah gerakan benda….




By: Muhammad Sukma Rohim
Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :




Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah :




By: Muhammad Sukma Rohim
Kedua, benda bergerak pada bidang miring akibat adanya gaya tarik (F) dan
komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang miring (w sin teta), sebagaimana
tampak pada gambar di bawah. Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat
gaya gesekan (fg) yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda….




Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :




Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah :




By: Muhammad Sukma Rohim
Ketiga, benda bergerak akibat adanya komponen gaya tarik yang sejajar permukaan
bidang miring (F cos teta) dan komponen gaya berat yang sejajar bidang miring (w sin
teta). Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat gaya gesekan (fg) yang
arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda….




….




Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah :




By: Muhammad Sukma Rohim
Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah :




Jangan dihafal ! dipahami wae, khususnya mengenai komponen gaya yang
     bekerja pada benda… Kalo wekimu hafal, ngko cepat bingung kalo
  gambarnya gurumuda balik… Kalo ga ngerti, silahkan bertanya melalui
                         kolom komentar di bawah….




By: Muhammad Sukma Rohim
HUKUM KEKALAN MEKANIK PADA BIDANG MIRING




     Misalnya sebuah benda diletakan pada bidang miring sebagaimana tampak pada
gambar di atas. pada analisis ini kita menganggap permukaan bidang miring sangat licin
sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat gerakan benda. Kita juga mengabaikan
hambatan udara. Ini adalah model ideal.

     Apabila benda kita letakan pada bagian paling atas bidang miring, ketika benda
belum dilepaskan, benda tersebut memiliki EP maksimum. Pada titik itu EK-nya = 0
karena benda masih diam. Total Energi Mekanik benda = Energi Potensial (EM = EP).

     Perhatikan bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat yang besarnya adalah mg
cos teta. Ketika benda kita lepaskan, maka benda pasti meluncur ke bawah akibat tarikan



By: Muhammad Sukma Rohim
gaya berat. Ketika benda mulai bergerak meninggalkan posisi awalnya dan bergerak
menuju ke bawah, EP mulai berkurang dan EK mulai bertambah. EK bertambah karena
gerakan benda makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni
g cos teta. Ketika benda tiba pada separuh lintasannya, jumlah EP telah berkurang
menjadi separuh, sedangkan EK bertambah setengahnya. Total Energi Mekanik = ½ EP +
½ EK.

     Semakin ke bawah, jumlah EP makin berkurang sedangkan jumlah EK semakin
meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir di mana h2 = 0), semua EP
berubah menjadi EK. Dengan kata lain, pada posisi akhir lintasan benda, EP = 0 dan EK
bernilai maksimum. Total Energi Mekanik = Energi Kinetik.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Lengkung




Ketika benda berada pada bagian A dan benda masih dalam keadaan diam, Energi
Potensial benda maksimum, karena benda berada pada ketinggian maksimum (hmaks).
Pada benda tersebut bekerja gaya berat yang menariknya ke bawah. Ketika dilepaskan,
benda akan meleuncur ke bawah. Ketika mulai bergerak ke bawah, h semakin kecil



By: Muhammad Sukma Rohim
sehingga EP benda makin berkurang. Semakin ke bawah, kecepatan benda semakin
makin besar sehingga EK bertambah. Ketika berada pada posisi B, kecepatan benda
mencapai nilai maksimum, sehingga EK benda bernilai maksimum. Sebaliknya, EP = 0
karena h = 0. Karena kecepatan benda maksimum pada posisi ini, benda masih terus
bergerak ke atas menuju titik C. Semakin ke atas, EK benda semakin berkurang
sedangkan EP benda semakin bertambah. Ketika berada pada titik C, EP benda kembali
seperti semula (EP bernilai maksimum) dan posisi benda berhenti bergerak sehingga EK
= 0. Jumlah Energi Mekanik tetap sama sepanjang lintasan…

Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Lingkaran




                                       < ![endif]-->

Salah satu contoh aplikasi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada gerak melingkar
adalah gerakan Roller Coaster pada lintasan lingkaran vertikal sebagaimana tampak pada
gambar di atas. Kita menganggap bahwa Roler coaster bergerak hanya dengan bantuan
gaya gravitasi, sehingga agar bisa bergerak pada lintasan lingkaran vertikal, roler coaster
harus digiring sampai ketinggian h1. Kita mengunakan model ideal, di mana gaya
gesekan, baik gesekan udara maupun gesekan pada permukaan lintasan diabaikan. Pada
ketinggian titik A, Roller coaster memiliki EP maksimum sedangkan EK-nya nol, karena
roller coaster belum bergerak. Ketika tiba di titik B, Roller coaster memiliki laju
maksimum, sehingga pada posisi ini EK-nya bernilai maksimum. Karena pada titik B laju


By: Muhammad Sukma Rohim
Roller coaster maksimum maka ia terus bergerak ke titik C. Benda tidak berhenti pada
titik C tetapi sedang bergerak dengan laju tertentu, sehingga pada titik ini Roller coaster
masih memiliki sebagian EK. Sebagian Energi Kinetik telah berubah menjadi Energi
Potensial karena roller coaster berada pada ketinggian maksimum dari lintasan lingkaran.
Roller coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada titik C, semua Energi Kinetik
Roller coaster kembali bernilai maksimum, sedangkan EP-nya bernilai nol. Energi
Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan…. Karena kita menganggap bahwa tidak ada
gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya…

Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Gerak Satelit

     Sebagaimana GuruMuda jelaskan sebelumnya, Energi Potensial tidak mempunyai
persamaan umum untuk semua jenis gerakan. Persamaan EK dapat digunakan untuk
semua jenis gerakan, sedangkan EP tidak. Pada pembahasan di atas, dirimu dapat melihat
perbedaan antara persamaan EP Gravitasi dan EP elastis. nah, Energi Potensial sebuah
benda yang berada pada jarak yang jauh dari permukaan bumi (tidak di dekat permukaan
bumi) juga memiliki persamaan yang berbeda. EP suatu benda yang berada pada jarak
yang jauh dari permukaan bumi dinyatakan dengan persamaan :




RE = jari-jari bumi dan r adalah jarak benda dari permukaan bumi. untuk gerakan satelit, r
adalah jari-jari orbit satelit. Ketika berada di dekat permukaan bumi, R dan r hampir sama
dengan dan Energi Potensial hampir sama dengan mgh. Ketika benda berada jauh dari
bumi, seperti satelit misalnya, maka EP-nya adalah mgh kali RE/r.

     Kita tahu bahwa jari-jari orbit satelit selalu tetap jika diukur dari permukaan bumi.
Satelit memiliki EP karena ia berada pada pada jarak r dari permukaan bumi. EP bernilai



By: Muhammad Sukma Rohim
tetap selama satelit mengorbit bumi, karena jari-jari orbitnya tetap. Bagaimana dengan
EK satelit ? kita tahu bahwa satelit biasanya mengorbit bumi secara periodik. Jadi laju
tangensialnya selalu sama sepanjang lintasan. Dengan demikian, Energi Kinetik satelit
juga besarnya tetap sepanjang lintasan. Jadi selama mengorbit bumi, EP dan EK satelit
selalu tetap alias tidak berubah sepanjang lintasan. Energi total satelit yang mengorbit
bumi adalah jumlah energi potensial dan energi kinetiknya. Sepanjang orbitnya, besar
Energi Mekanik satelit selalu tetap.




By: Muhammad Sukma Rohim

More Related Content

What's hot

hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
Davi Conan
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
Eko Efendi
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Zainal Abidin Mustofa
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Charis Muhammad
 
Persamaan gerak
Persamaan gerakPersamaan gerak
Persamaan gerak
Husin Abdul
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungMunadi14
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
Alfian Nopara Saifudin
 
Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)
Farida N
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
Gressi Dwiretno
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 
Gaya gesek..............
Gaya gesek..............Gaya gesek..............
Gaya gesek..............wijayanie
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
universitas negri yogyakarta
 
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
Louis W
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
KLOTILDAJENIRITA
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
vina irodatul afiyah
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
1000 guru
 

What's hot (20)

hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
 
Hukum Newton
Hukum NewtonHukum Newton
Hukum Newton
 
Persamaan gerak
Persamaan gerakPersamaan gerak
Persamaan gerak
 
Energi sederhana
Energi sederhanaEnergi sederhana
Energi sederhana
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Gaya gesek..............
Gaya gesek..............Gaya gesek..............
Gaya gesek..............
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
 
Momentum dan Impuls
Momentum dan ImpulsMomentum dan Impuls
Momentum dan Impuls
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 

Similar to Hukum Newton Pada Bidang Miring

Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Nesha Mutiara
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
Dicky Permana
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
-
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
RizalFitrianto
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
Septian Muna Barakati
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
priyono99
 
Hukum kekekalan momentum sudut
Hukum kekekalan momentum sudutHukum kekekalan momentum sudut
Hukum kekekalan momentum sudut
my_amiy
 
Ppt usaha dan energi sma presentation transcript
Ppt usaha dan energi sma presentation transcriptPpt usaha dan energi sma presentation transcript
Ppt usaha dan energi sma presentation transcript
Sopo Nyono
 
P3. dinamika
P3. dinamikaP3. dinamika
P3. dinamika
Ahmad Akbar
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
RifaldiYatsam
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
Tarkani Abahnanda
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
Anita W
 
Modul energi
Modul energiModul energi
Modul energi
malikrosyid
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
Syarifah Algadri
 
Hukum newton i
Hukum newton iHukum newton i
Hukum newton i
Linda Rosita
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusAde Hidayat
 

Similar to Hukum Newton Pada Bidang Miring (20)

Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
 
Bab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersiaBab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersia
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
 
Hukum kekekalan momentum sudut
Hukum kekekalan momentum sudutHukum kekekalan momentum sudut
Hukum kekekalan momentum sudut
 
Ppt usaha dan energi sma presentation transcript
Ppt usaha dan energi sma presentation transcriptPpt usaha dan energi sma presentation transcript
Ppt usaha dan energi sma presentation transcript
 
P3. dinamika
P3. dinamikaP3. dinamika
P3. dinamika
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Modul energi
Modul energiModul energi
Modul energi
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
Hukum newton i
Hukum newton iHukum newton i
Hukum newton i
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurus
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 

More from Work Free

Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
Work Free
 
penelitian mini
penelitian minipenelitian mini
penelitian mini
Work Free
 
matriks
matriksmatriks
matriks
Work Free
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Work Free
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Work Free
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Work Free
 

More from Work Free (6)

Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
penelitian mini
penelitian minipenelitian mini
penelitian mini
 
matriks
matriksmatriks
matriks
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
 

Hukum Newton Pada Bidang Miring

  • 1. HUKUM NEWTON PADA BIDANG MIRING A. Permukaan bidang miring sangat licin (gesekan nol) Terdapat tiga kondisi yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah. Pada gambar a, benda meluncur pada bidang miring yang licin (gaya gesekan = 0) tanpa ada gaya tarik. Jadi benda bergerak akibat adanya komponen gaya berat yang sejajar bidang miring (w sin teta). Pada gambar b, benda meluncur pada bidang miring yang licin (gaya gesekan = 0) akibat adanya gaya tarik (F) dan komponen gaya berat yang sejajar bidang miring (w sin teta). Pada gambar c, benda bergerak akibat adanya komponen gaya tarik yang sejajar permukaan bidang miring (F cos teta) dan komponen gaya berat yang sejajar bidang miring (w sin teta). Sekarang mari kita tinjau satu persatu….. Benda bergerak akibat adanya komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang miring…. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah : By: Muhammad Sukma Rohim
  • 2. Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y (vertikal) adalah : Pada gambar ini (gambar b), benda bergerak akibat adanya gaya tarik F dan komponen gaya berat (w sin teta) yang sejajar permukaan bidang miring. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah : By: Muhammad Sukma Rohim
  • 3. Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah : Pada gambar ini (gambar c), benda bergerak akibat adanya komponen gaya tarik F yang sejajar permukaan bidang miring (F cos teta) dan komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang miring ((w sin teta). Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah : By: Muhammad Sukma Rohim
  • 4. Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah : B. Permukaan bidang miring kasar (ada gaya gesekan) Pertama, benda bergerak pada bidang miring akibat adanya komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang miring, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda…. By: Muhammad Sukma Rohim
  • 5. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah : Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah : By: Muhammad Sukma Rohim
  • 6. Kedua, benda bergerak pada bidang miring akibat adanya gaya tarik (F) dan komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang miring (w sin teta), sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat gaya gesekan (fg) yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda…. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah : Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah : By: Muhammad Sukma Rohim
  • 7. Ketiga, benda bergerak akibat adanya komponen gaya tarik yang sejajar permukaan bidang miring (F cos teta) dan komponen gaya berat yang sejajar bidang miring (w sin teta). Karena permukaan bidang miring kasar, maka terdapat gaya gesekan (fg) yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan benda…. …. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan gerak benda adalah : By: Muhammad Sukma Rohim
  • 8. Komponen gaya yang bekerja pada sumbu y adalah : Jangan dihafal ! dipahami wae, khususnya mengenai komponen gaya yang bekerja pada benda… Kalo wekimu hafal, ngko cepat bingung kalo gambarnya gurumuda balik… Kalo ga ngerti, silahkan bertanya melalui kolom komentar di bawah…. By: Muhammad Sukma Rohim
  • 9. HUKUM KEKALAN MEKANIK PADA BIDANG MIRING Misalnya sebuah benda diletakan pada bidang miring sebagaimana tampak pada gambar di atas. pada analisis ini kita menganggap permukaan bidang miring sangat licin sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat gerakan benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara. Ini adalah model ideal. Apabila benda kita letakan pada bagian paling atas bidang miring, ketika benda belum dilepaskan, benda tersebut memiliki EP maksimum. Pada titik itu EK-nya = 0 karena benda masih diam. Total Energi Mekanik benda = Energi Potensial (EM = EP). Perhatikan bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat yang besarnya adalah mg cos teta. Ketika benda kita lepaskan, maka benda pasti meluncur ke bawah akibat tarikan By: Muhammad Sukma Rohim
  • 10. gaya berat. Ketika benda mulai bergerak meninggalkan posisi awalnya dan bergerak menuju ke bawah, EP mulai berkurang dan EK mulai bertambah. EK bertambah karena gerakan benda makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni g cos teta. Ketika benda tiba pada separuh lintasannya, jumlah EP telah berkurang menjadi separuh, sedangkan EK bertambah setengahnya. Total Energi Mekanik = ½ EP + ½ EK. Semakin ke bawah, jumlah EP makin berkurang sedangkan jumlah EK semakin meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir di mana h2 = 0), semua EP berubah menjadi EK. Dengan kata lain, pada posisi akhir lintasan benda, EP = 0 dan EK bernilai maksimum. Total Energi Mekanik = Energi Kinetik. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Lengkung Ketika benda berada pada bagian A dan benda masih dalam keadaan diam, Energi Potensial benda maksimum, karena benda berada pada ketinggian maksimum (hmaks). Pada benda tersebut bekerja gaya berat yang menariknya ke bawah. Ketika dilepaskan, benda akan meleuncur ke bawah. Ketika mulai bergerak ke bawah, h semakin kecil By: Muhammad Sukma Rohim
  • 11. sehingga EP benda makin berkurang. Semakin ke bawah, kecepatan benda semakin makin besar sehingga EK bertambah. Ketika berada pada posisi B, kecepatan benda mencapai nilai maksimum, sehingga EK benda bernilai maksimum. Sebaliknya, EP = 0 karena h = 0. Karena kecepatan benda maksimum pada posisi ini, benda masih terus bergerak ke atas menuju titik C. Semakin ke atas, EK benda semakin berkurang sedangkan EP benda semakin bertambah. Ketika berada pada titik C, EP benda kembali seperti semula (EP bernilai maksimum) dan posisi benda berhenti bergerak sehingga EK = 0. Jumlah Energi Mekanik tetap sama sepanjang lintasan… Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Lingkaran < ![endif]--> Salah satu contoh aplikasi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada gerak melingkar adalah gerakan Roller Coaster pada lintasan lingkaran vertikal sebagaimana tampak pada gambar di atas. Kita menganggap bahwa Roler coaster bergerak hanya dengan bantuan gaya gravitasi, sehingga agar bisa bergerak pada lintasan lingkaran vertikal, roler coaster harus digiring sampai ketinggian h1. Kita mengunakan model ideal, di mana gaya gesekan, baik gesekan udara maupun gesekan pada permukaan lintasan diabaikan. Pada ketinggian titik A, Roller coaster memiliki EP maksimum sedangkan EK-nya nol, karena roller coaster belum bergerak. Ketika tiba di titik B, Roller coaster memiliki laju maksimum, sehingga pada posisi ini EK-nya bernilai maksimum. Karena pada titik B laju By: Muhammad Sukma Rohim
  • 12. Roller coaster maksimum maka ia terus bergerak ke titik C. Benda tidak berhenti pada titik C tetapi sedang bergerak dengan laju tertentu, sehingga pada titik ini Roller coaster masih memiliki sebagian EK. Sebagian Energi Kinetik telah berubah menjadi Energi Potensial karena roller coaster berada pada ketinggian maksimum dari lintasan lingkaran. Roller coaster terus bergerak kembali ke titik C. Pada titik C, semua Energi Kinetik Roller coaster kembali bernilai maksimum, sedangkan EP-nya bernilai nol. Energi Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan…. Karena kita menganggap bahwa tidak ada gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya… Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Gerak Satelit Sebagaimana GuruMuda jelaskan sebelumnya, Energi Potensial tidak mempunyai persamaan umum untuk semua jenis gerakan. Persamaan EK dapat digunakan untuk semua jenis gerakan, sedangkan EP tidak. Pada pembahasan di atas, dirimu dapat melihat perbedaan antara persamaan EP Gravitasi dan EP elastis. nah, Energi Potensial sebuah benda yang berada pada jarak yang jauh dari permukaan bumi (tidak di dekat permukaan bumi) juga memiliki persamaan yang berbeda. EP suatu benda yang berada pada jarak yang jauh dari permukaan bumi dinyatakan dengan persamaan : RE = jari-jari bumi dan r adalah jarak benda dari permukaan bumi. untuk gerakan satelit, r adalah jari-jari orbit satelit. Ketika berada di dekat permukaan bumi, R dan r hampir sama dengan dan Energi Potensial hampir sama dengan mgh. Ketika benda berada jauh dari bumi, seperti satelit misalnya, maka EP-nya adalah mgh kali RE/r. Kita tahu bahwa jari-jari orbit satelit selalu tetap jika diukur dari permukaan bumi. Satelit memiliki EP karena ia berada pada pada jarak r dari permukaan bumi. EP bernilai By: Muhammad Sukma Rohim
  • 13. tetap selama satelit mengorbit bumi, karena jari-jari orbitnya tetap. Bagaimana dengan EK satelit ? kita tahu bahwa satelit biasanya mengorbit bumi secara periodik. Jadi laju tangensialnya selalu sama sepanjang lintasan. Dengan demikian, Energi Kinetik satelit juga besarnya tetap sepanjang lintasan. Jadi selama mengorbit bumi, EP dan EK satelit selalu tetap alias tidak berubah sepanjang lintasan. Energi total satelit yang mengorbit bumi adalah jumlah energi potensial dan energi kinetiknya. Sepanjang orbitnya, besar Energi Mekanik satelit selalu tetap. By: Muhammad Sukma Rohim