Qurban merupakan sunnah yang dilakukan setelah sholat Idul Adha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hewan yang boleh dikurbankan adalah unta, sapi, dan kambing. Pekurban harus memenuhi syarat mampu secara finansial dan hewan yang sehat. Daging qurban kemudian dapat dimakan, diberikan kepada fakir miskin, atau disimpan. Niat berkurban harus ikhlas semata-mata untuk ridha Allah SWT
Dokumen tersebut membahas tentang hukum qurban menurut Islam, meliputi asal usul qurban, hukumnya, siapa yang berhak berqurban, tata cara melaksanakannya, serta hal-hal terkait lainnya seperti waktu, hewan yang boleh digunakan, pembagian daging, dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang Ihsanul Amal atau amal yang diterima oleh Allah. Terdapat dua syarat untuk mendapatkan Ihsanul Amal yaitu ikhlas dan menghindari riya'. Amal hanya akan diterima oleh Allah jika dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata untuk ridha-Nya dan tidak karena pujian orang lain atau ingin dilihat oleh orang lain. Balasan bagi amal yang dilakukan karena riya' adal
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Islam seputar riba. Terdapat dua jenis riba yaitu riba fadhl dan riba nasi'ah. Riba dilarang keras dalam Islam karena termasuk dosa besar. Beberapa contoh riba fadhl dan penjelasan mengenai barang-barang yang termasuk ribawi juga dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan akibat harta haram, termasuk musibah dan dosa akibat memiliki harta haram seperti riba. Dibahas pula mengapa pemilik harta haram terkadang tampak sehat dan baik-baik saja, yaitu karena istidraj Allah yang memberi mereka tenggang waktu."
Dokumen tersebut membahas tentang hukum qurban menurut Islam, meliputi asal usul qurban, hukumnya, siapa yang berhak berqurban, tata cara melaksanakannya, serta hal-hal terkait lainnya seperti waktu, hewan yang boleh digunakan, pembagian daging, dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang Ihsanul Amal atau amal yang diterima oleh Allah. Terdapat dua syarat untuk mendapatkan Ihsanul Amal yaitu ikhlas dan menghindari riya'. Amal hanya akan diterima oleh Allah jika dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata untuk ridha-Nya dan tidak karena pujian orang lain atau ingin dilihat oleh orang lain. Balasan bagi amal yang dilakukan karena riya' adal
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Islam seputar riba. Terdapat dua jenis riba yaitu riba fadhl dan riba nasi'ah. Riba dilarang keras dalam Islam karena termasuk dosa besar. Beberapa contoh riba fadhl dan penjelasan mengenai barang-barang yang termasuk ribawi juga dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan akibat harta haram, termasuk musibah dan dosa akibat memiliki harta haram seperti riba. Dibahas pula mengapa pemilik harta haram terkadang tampak sehat dan baik-baik saja, yaitu karena istidraj Allah yang memberi mereka tenggang waktu."
1. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM ZAKAT
2. KRITERIA MAMPU DALAM BERZAKAT FITRAH
3. KADAR ZAKAT FITRAH
4. BOLEHKAH ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG?
5. KEPADA SIAPAKAH ZAKAT FITRAH DIBAYARKAN
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum samsarah dalam sistem dropshipping menurut perspektif fiqih, dengan membahas dua model kerjasama antara dropshipper dan supplier serta implikasi hukumnya berdasarkan dalil-dalil syarak.
Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 dan diperingati setiap tahunnya, perlu untuk diketahui dan disadari akan hakikat kemerdekaannya. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan yang dimiliki oleh bangsa ini tak lebih dari kemerdekaan yang semu.
Memang 76 tahun yang lalu Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Namun pada kenyataannya, negara ini baru merdeka dari penjajahan secara fisik. Pada aspek lainnya, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, kita belum bisa dikatakan merdeka.
Dokumen tersebut membahas pentingnya bersegera dalam melaksanakan syariat Islam, seperti yang dilakukan oleh para sahabat Nabi saw. dan umat Islam pada masa awal. Beberapa contoh yang disebutkan adalah bersegera dalam meninggalkan larangan seperti khamr, mengenakan kerudung, dan menanggalkan sutra; serta bersegera melaksanakan perintah seperti mengubah arah kiblat dan meninggalkan sewa lahan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya amal yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai syariat. Amal hanya diterima jika dilakukan karena Allah saja (ikhlas) dan sesuai sunnah Nabi saw (showab). Ikhlas dan showab diperlukan agar amal mendapat pahala di akhirat. Dokumen juga menjelaskan pentingnya menuntut ilmu agama yang dijanjikan pahala besar bagi yang berilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang standar perbuatan manusia yang berbeda-beda akibat sudut pandang dan hawa nafsu yang bervariasi dibandingkan standar yang ditetapkan oleh Pencipta, Allah SWT. Dokumen ini mengingatkan bahwa setiap perbuatan akan mendapat balasan dan kematian bisa datang kapan saja, sehingga perlu mempersiapkan diri dengan mengikuti petunjuk Allah agar selamat di dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian riba dalam Islam. Secara singkat, riba dijelaskan sebagai tambahan yang tidak disertai pertukaran setara, dan dibedakan menjadi dua jenis yaitu riba nasiah yang terkait penundaan pembayaran hutang dan riba fadl terkait pertukaran barang sejenis dengan kelebihan. Dokumen juga menjelaskan larangan keras terhadap riba dalam Alquran dan hadis.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum syara' yang merupakan seruan Allah sebagai pembuat hukum yang terkait dengan perbuatan manusia, baik yang sumbernya pasti seperti Al-Quran dan Hadits Mutawatir maupun yang sumbernya masih dugaan kuat seperti hadits yang bukan mutawatir. Dokumen tersebut juga membahas tentang kaidah-kaidah penerimaan amalan seseorang sesuai dengan syariat Islam.
Ya jadi di dalam pelajaran Fiqih kelas X, terdapat bab Hudud yang didalamnya banyak membahas persoalan-persoalan yang sering terjadi di masyarakat. Semoga bermanfaat, ya! ;)
Dokumen tersebut membahas hukum jual beli salam dan istishna' menurut perspektif Islam. Jual beli salam dijelaskan sebagai menjual barang yang belum hadir dengan harga dibayar di depan, sedangkan istishna' melibatkan pembuatan barang dengan bahan dari salah satu pihak. Keduanya dijelaskan memiliki syarat tersendiri seperti barang yang jelas dan harga yang disepakati.
Nabi Muhammad SAW memberitahukan bahwa umat Islam akan menjadi besar jumlahnya namun lemah karena cinta dunia dan takut mati, sehingga perlu mengamalkan Islam secara kaffah secara individu, masyarakat, dan negara guna mewujudkan rahmatan lil 'alamin.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum ijara dalam Islam, meliputi definisi, macam-macam, rukun, syarat, dan dasar penetuan upah ijara. Dibahas pula ijara pada manfaat haram, ijara dalam ibadah, dan ijara non-Muslim.
Kerusakan Dunia: Penyebab dan SolusinyaErwin Wahyu
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan di dunia yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang bertentangan dengan syariat Islam. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab utama kerusakan adalah kekufuran, kemusyrikan, dan berbagai maksiat lainnya. Solusi untuk menghentikan kerusakan adalah dengan meninggalkan segala bentuk maksiat dan kembali taat kepada seluruh hukum Islam secara total.
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al JawiRidwan Kurniawan
Dokumen membahas persiapan Ramadhan dan persatuan umat Islam. Persatuan umat dijelaskan sebagai kesatuan seluruh umat Islam di bawah satu kepemimpinan Khalifah. Dokumen juga menyebutkan dalil-dalil wajibnya persatuan umat berdasarkan sunnah dan ijma' para sahabat, di antaranya hadis tentang pembunuhan bagi yang memecah belah kesatuan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum gadai (rahn) menurut hukum Islam. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu pengertian rahn, hukum rahn, rukun dan syarat rahn, serta pemanfaatan barang yang digadaikan. Rahn didefinisikan sebagai harta yang dijadikan jaminan untuk hutang yang akan digunakan untuk melunasi hutang bila si pemberi gadai tidak mampu membayar. Hukum rahn dijelaskan bo
Dokumen tersebut membahas tentang hukum dan tata cara berqurban menurut ajaran Islam. Termasuk definisi qurban, hukumnya, hewan yang boleh digunakan, siapa yang wajib berqurban, pembagian daging, dan hal-hal lain terkait pelaksanaan qurban.
1. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM ZAKAT
2. KRITERIA MAMPU DALAM BERZAKAT FITRAH
3. KADAR ZAKAT FITRAH
4. BOLEHKAH ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG?
5. KEPADA SIAPAKAH ZAKAT FITRAH DIBAYARKAN
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum samsarah dalam sistem dropshipping menurut perspektif fiqih, dengan membahas dua model kerjasama antara dropshipper dan supplier serta implikasi hukumnya berdasarkan dalil-dalil syarak.
Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 dan diperingati setiap tahunnya, perlu untuk diketahui dan disadari akan hakikat kemerdekaannya. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan yang dimiliki oleh bangsa ini tak lebih dari kemerdekaan yang semu.
Memang 76 tahun yang lalu Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Namun pada kenyataannya, negara ini baru merdeka dari penjajahan secara fisik. Pada aspek lainnya, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, kita belum bisa dikatakan merdeka.
Dokumen tersebut membahas pentingnya bersegera dalam melaksanakan syariat Islam, seperti yang dilakukan oleh para sahabat Nabi saw. dan umat Islam pada masa awal. Beberapa contoh yang disebutkan adalah bersegera dalam meninggalkan larangan seperti khamr, mengenakan kerudung, dan menanggalkan sutra; serta bersegera melaksanakan perintah seperti mengubah arah kiblat dan meninggalkan sewa lahan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya amal yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai syariat. Amal hanya diterima jika dilakukan karena Allah saja (ikhlas) dan sesuai sunnah Nabi saw (showab). Ikhlas dan showab diperlukan agar amal mendapat pahala di akhirat. Dokumen juga menjelaskan pentingnya menuntut ilmu agama yang dijanjikan pahala besar bagi yang berilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang standar perbuatan manusia yang berbeda-beda akibat sudut pandang dan hawa nafsu yang bervariasi dibandingkan standar yang ditetapkan oleh Pencipta, Allah SWT. Dokumen ini mengingatkan bahwa setiap perbuatan akan mendapat balasan dan kematian bisa datang kapan saja, sehingga perlu mempersiapkan diri dengan mengikuti petunjuk Allah agar selamat di dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian riba dalam Islam. Secara singkat, riba dijelaskan sebagai tambahan yang tidak disertai pertukaran setara, dan dibedakan menjadi dua jenis yaitu riba nasiah yang terkait penundaan pembayaran hutang dan riba fadl terkait pertukaran barang sejenis dengan kelebihan. Dokumen juga menjelaskan larangan keras terhadap riba dalam Alquran dan hadis.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum syara' yang merupakan seruan Allah sebagai pembuat hukum yang terkait dengan perbuatan manusia, baik yang sumbernya pasti seperti Al-Quran dan Hadits Mutawatir maupun yang sumbernya masih dugaan kuat seperti hadits yang bukan mutawatir. Dokumen tersebut juga membahas tentang kaidah-kaidah penerimaan amalan seseorang sesuai dengan syariat Islam.
Ya jadi di dalam pelajaran Fiqih kelas X, terdapat bab Hudud yang didalamnya banyak membahas persoalan-persoalan yang sering terjadi di masyarakat. Semoga bermanfaat, ya! ;)
Dokumen tersebut membahas hukum jual beli salam dan istishna' menurut perspektif Islam. Jual beli salam dijelaskan sebagai menjual barang yang belum hadir dengan harga dibayar di depan, sedangkan istishna' melibatkan pembuatan barang dengan bahan dari salah satu pihak. Keduanya dijelaskan memiliki syarat tersendiri seperti barang yang jelas dan harga yang disepakati.
Nabi Muhammad SAW memberitahukan bahwa umat Islam akan menjadi besar jumlahnya namun lemah karena cinta dunia dan takut mati, sehingga perlu mengamalkan Islam secara kaffah secara individu, masyarakat, dan negara guna mewujudkan rahmatan lil 'alamin.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum ijara dalam Islam, meliputi definisi, macam-macam, rukun, syarat, dan dasar penetuan upah ijara. Dibahas pula ijara pada manfaat haram, ijara dalam ibadah, dan ijara non-Muslim.
Kerusakan Dunia: Penyebab dan SolusinyaErwin Wahyu
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan di dunia yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang bertentangan dengan syariat Islam. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab utama kerusakan adalah kekufuran, kemusyrikan, dan berbagai maksiat lainnya. Solusi untuk menghentikan kerusakan adalah dengan meninggalkan segala bentuk maksiat dan kembali taat kepada seluruh hukum Islam secara total.
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al JawiRidwan Kurniawan
Dokumen membahas persiapan Ramadhan dan persatuan umat Islam. Persatuan umat dijelaskan sebagai kesatuan seluruh umat Islam di bawah satu kepemimpinan Khalifah. Dokumen juga menyebutkan dalil-dalil wajibnya persatuan umat berdasarkan sunnah dan ijma' para sahabat, di antaranya hadis tentang pembunuhan bagi yang memecah belah kesatuan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum gadai (rahn) menurut hukum Islam. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu pengertian rahn, hukum rahn, rukun dan syarat rahn, serta pemanfaatan barang yang digadaikan. Rahn didefinisikan sebagai harta yang dijadikan jaminan untuk hutang yang akan digunakan untuk melunasi hutang bila si pemberi gadai tidak mampu membayar. Hukum rahn dijelaskan bo
Dokumen tersebut membahas tentang hukum dan tata cara berqurban menurut ajaran Islam. Termasuk definisi qurban, hukumnya, hewan yang boleh digunakan, siapa yang wajib berqurban, pembagian daging, dan hal-hal lain terkait pelaksanaan qurban.
Risalah ini disampaikan dengan Amanah Penting :
Hendaklah orang yang berqurban melaksanakan qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita. Allah SWT berfirman:
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37)
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan qurban menurut agama Islam. Termasuk pengertian qurban, syarat-syarat orang yang berqurban, macam-macam binatang yang boleh dijadikan qurban, serta kesunahan dalam menyembelih qurban. Dokumen ini juga menjelaskan waktu yang tepat untuk menyembelih qurban yaitu setelah shalat Idul Adha.
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan, ritual, dan solusi optimalisasi pelaksanaan ibadah kurban pada bulan Dzulhijjah seperti mendistribusikan daging kurban secara teratur dan dalam bentuk yang dapat disimpan untuk memenuhi kebutuhan lebih lama.
Dokumen tersebut membahas tentang ibadah qurban pada bulan Dzulhijjah seperti keutamaannya, syarat-syarat hewan qurban, tata cara penyembelihan, pembagian daging, serta beberapa sunnah yang dianjurkan dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan hari raya Idul Adha.
Buku ini membahas tentang qurban dan aqiqah sebagai ibadah Islam. Qurban merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya, sebagaimana teladan Nabi Ibrahim a.s. Sedangkan aqiqah dilakukan untuk anak baru lahir sebagai bentuk syukur kepada Allah. Buku ini juga menjelaskan hukum, makna, tata cara pelaksanaan, dan hal-hal terkait qurban dan aqiqah
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tugas agama Islam yang meliputi penjelasan tentang berkurban pada hari raya Idul Adha, definisi kurban, cara memotong dan menguliti hewan kurban, pembagian daging kurban, latar belakang ritual kurban, hukum dan keutamaan kurban, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan ibadah kurban.
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar pelajaran agama Islam tentang penyembelihan hewan, meliputi tata cara penyembelihan hewan, ketentuan aqiqah dan qurban, serta pembiasaan membaca Al-Qur'an sebelum pelajaran dimulai.
Panduan Qurban & Aqiqah
UJIAN KEIKHLASAN = QURBAN
Qurban dalam istilah fikih yaitu Udhiyyah (الأضحية) yg artinya hewan yg disembelih disaat dhuha, merupakan diwaktu kala matahari naik. Dengan Cara terminologi fikih, udhiyyah ialah hewan sembelihan yg terdiri onta, sapi, kambing terhadap hri raya Idul Adha & hari-hari tasriq utk mendekatkan diri terhadap Allah. Kata Qurban artinya mendekatkan diri terhadap Allah, sehingga terkadang kata itu pun dipakai utk menyebutkan udhiyyah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Aqiqah dan kurban merupakan ritual islam yang berkaitan dengan penyembelihan hewan. Aqiqah dilakukan pada hari ketujuh kelahiran bayi sebagai ungkapan syukur, sedangkan kurban hanya boleh dilakukan pada bulan zulhijah. Keduanya memiliki syarat dan cara pelaksanaan yang mirip, yaitu menggunakan hewan tertentu dan diikuti dengan basmalah serta doa.
1. Oleh :
KH. M. Shiddiq Al-Jawi, S.Si, MSI
HUKUM-HUKUM
QURBAN
Pimpinan PP HAMFARA Yogya,
DPP HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)
2. PENGERTIAN QURBAN
Qurban disebut juga dgn istilah
Udh-hiyah
Udh-hiyah adalah hewan kurban
(unta, sapi, dan kambing) yang
disembelih pada hari raya Qurban
dan hari-hari tasyriq sebagai
taqarrub (pendekatan diri) kepada
Allah SWT.
(Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,
XIII/155; Al Ja’bari, 1994).
3. HUKUM QURBAN
Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib.
Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Yusuf,
Ishak bin Rahawaih, Ibnul Mundzir,
Ibnu Hazm dan lainnya berkata :
”Qurban itu hukumnya sunnah bagi
orang yang mampu (kaya), bukan
wajib, baik orang itu berada di
kampung halamannya (muqim), dalam
perjalanan (musafir), maupun dalam
mengerjakan haji.”
4. HUKUM QURBAN
Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya
sama dengan ukuran kemampuan
shadaqah.
yaitu mempunyai kelebihan harta (uang)
setelah terpenuhinya kebutuhan pokok (al
hajat al asasiyah) --yaitu sandang, pangan,
dan papan– dan kebutuhan penyempurna
(al hajat al kamaliyah) yang lazim bagi
seseorang.
Jika seseorang masih membutuhkan uang
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, maka dia terbebas dari
menjalankan sunnah qurban.
5. HUKUM QURBAN
Dasar kesunnahan qurban antara lain, firman
Allah SWT :
“Maka dirikan (kerjakan) shalat karena
Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (TQS Al
Kautsar : 2).
Perintah di atas dijelaskan dalam hadis-
hadis Nabi SAW :
“Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk
menyembelih qurban, sedang qurban itu
bagi kamu adalah sunnah.”(HR.At-Tirmidzi)
6. HUKUM QURBAN
Orang yang mampu berqurban tapi tidak
berqurban, hukumnya makruh.
Sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa yang mempunyai
kemampuan tetapi ia tidak berqurban,
maka janganlah sekali-kali ia menghampiri
tempat shalat kami.”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Hakim,
dari Abu Hurairah RA. Menurut Imam Al
Hakim, hadits ini shahih. Lihat Subulus
Salam IV/91)
7. KEUTAMAAN QURBAN
Berqurban merupakan amal yang
paling dicintai Allah SWT pada saat
Idul Adh-ha.
Sabda Nabi SAW :
“Tidak ada suatu amal anak Adam
pada hari raya Qurban yang lebih
dicintai Allah selain menyembelih
qurban.” (HR. At Tirmidzi)
8. KEUTAMAAN QURBAN
Tetesan darah hewan qurban akan
memintakan ampun bagi setiap dosa
orang yang berqurban.
Sabda Nabi SAW :
“Hai Fathimah, bangunlah dan
saksikanlah qurbanmu. Karena setiap
tetes darahnya akan memohon ampunan
dari setiap dosa yang telah
kaulakukan…” (HR al-Baihaqi, lihat
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah XIII/165)
9. WAKTU QURBAN
Qurban dilaksanakan setelah sholat Idul Adh-ha
tanggal 10 Zulhijjah, hingga akhir hari Tasyriq
(sebelum maghrib), yaitu tanggal 13 Zulhijjah.
Qurban tidak sah bila disembelih sebelum sholat Idul
Adh-ha.
Sabda Nabi SAW :
“Barangsiapa menyembelih qurban sebelum sholat
Idul Adh-ha (10 Zulhijjah) maka sesungguhnya ia
menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa
menyembelih qurban sesudah sholat Idul Adh-ha,
maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan
ibadahnya (berqurban) dan telah sesuai dengan
sunnah (ketentuan) Islam.” (HR. Bukhari)
10. WAKTU QURBAN
Penentuan tanggal 10 Zulhijjah berdasarkan
ru`yat yang dilakukan oleh Amir (penguasa)
Makkah, sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat
Husain bin Harits Al Jadali RA (HR. Abu
Dawud, Sunan Abu Dawud hadits no.1991).
Jadi, penetapan 10 Zulhijjah tidak menurut
hisab yang bersifat lokal (Indonesia saja
misalnya), tetapi mengikuti ketentuan dari
Makkah.
Patokannya, adalah waktu para jamaah haji
melakukan wukuf di Padang Arafah (9
Zulhijjah), maka keesokan harinya berarti 10
Zulhijjah bagi kaum muslimin di seluruh dunia.
11. HEWAN QURBAN
a.Jenis Hewan
Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah :
unta, sapi, dan kambing (atau domba).
Selain tiga hewan tersebut, misalnya ayam,
itik, dan ikan, tidak boleh dijadikan qurban.
b.Jenis Kelamin
Dalam berqurban boleh menyembelih hewan
jantan atau betina, tidak ada perbedaan,
Itu sesuai hadits-hadits Nabi SAW yang
bersifat umum mencakup kebolehan
berqurban dengan jenis jantan dan betina,
dan tidak melarang salah satu jenis kelamin.
12. HEWAN QURBAN
c.Umur
Sesuai hadits-hadits Nabi SAW, dianggap
mencukupi, berqurban :
(1) kambing/domba berumur satu tahun
masuk tahun kedua,
(2) sapi (atau kerbau) berumur dua tahun
masuk tahun ketiga,
(3) unta berumur lima tahun
d. Kondisi
Kondisi hewan harus sehat dan tidak
boleh mengandung cacat.
13. HEWAN QURBAN
Sesuai hadits-hadits Nabi SAW, tidak dibenarkan
berkurban dengan hewan :
(1) yang nyata-nyata buta sebelah,
(2) yang nyata-nyata menderita penyakit (dalam
keadaan sakit),
(3) yang nyata-nyata pincang jalannya,
(4) yang nyata-nyata lemah kakinya serta kurus,
(5) yang tidak ada sebagian tanduknya,
(6) yang tidak ada sebagian kupingnya,
(7) yang terpotong hidungnya,
(8) yang pendek ekornya (karena
terpotong/putus),
(9) yang rabun matanya.
14. QURBAN SENDIRI ATAU PATUNGAN
Seekor kambing berlaku untuk satu
orang.
Tak boleh qurban patungan (berserikat)
untuk satu ekor kambing.
Sedangkan seekor unta atau sapi, boleh
patungan untuk tujuh orang (HR. Muslim).
Lebih utama, satu orang berqurban satu
ekor unta atau sapi.
Dalam satu keluarga (rumah), bagaimana
pun besarnya keluarga itu, dianjurkan
ada seorang yang berkurban dengan
seekor kambing.
15. TEKNIS PENYEMBELIHAN
(1) Hewan yang akan dikurbankan
dibaringkan ke sebelah rusuknya yang
kiri dengan posisi mukanya menghadap
ke arah kiblat,
diiringi dengan membaca doa
“Robbanaa taqabbal minnaa innaka
antas samii’ul ‘aliim.”
(Artinya : Ya Tuhan kami, terimalah
kiranya qurban kami ini, sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.)
16. TEKNIS PENYEMBELIHAN
(2) Penyembelih meletakkan kakinya yang
sebelah di atas leher hewan, agar hewan itu
tidak menggerak-gerakkan kepalanya atau
meronta.
(3) Penyembelih melakukan penyembelihan,
sambil membaca : “Bismillaahi Allaahu akbar.”
(Artinya : Dengan nama Allah, Allah Maha
Besar).
(4) Kemudian penyembelih membaca doa kabul
(doa supaya qurban diterima Allah) yaitu :
“Allahumma minka wa ilayka. Allahumma
taqabbal min …” (sebut nama orang yang
berkurban).
(Artinya : Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan akan
kembali kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari…. )
17. PEMANFAATAN DAGING KURBAN
Disunnahkan bagi orang yang berqurban,
untuk memakan daging qurban, dan
menyedekahkannya kepada orang-orang
fakir, dan menghadiahkan kepada karib
kerabat.
Nabi SAW bersabda :
“Makanlah daging qurban itu, dan
berikanlah kepada fakir-miskin, dan
simpanlah.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi,
hadits shahih)
18. PEMANFAATAN DAGING KURBAN
Berdasarkan hadits itu, pemanfaatan daging
qurban dilakukan menjadi tiga bagian/cara, yaitu :
makanlah, berikanlah kepada fakir miskin, dan
simpanlah. Namun pembagian ini sifatnya tidak
wajib, tapi mubah (lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul
Mujtahid I/352; Al Jabari, 1994; Sayyid Sabiq,
1987).
Orang yang berqurban, disunnahkan turut
memakan daging qurbannya sesuai hadits di atas.
Boleh pula mengambil seluruhnya untuk dirinya
sendiri. Jika diberikan semua kepada fakir-miskin,
menurut Imam Al Ghazali, lebih baik. Dianjurkan
pula untuk menyimpan untuk diri sendiri, atau
untuk keluarga, tetangga, dan teman karib (Al
Jabari, 1994; Rifa’i et.al, 1978).
19. PEMANFAATAN DAGING KURBAN
Pembagian daging qurban kepada fakir dan
miskin, boleh dilakukan hingga di luar desa/
tempat dari tempat penyembelihan (Al Jabari,
1994).
Bolehkah memberikan daging qurban kepada
non-muslim ? Ibnu Qudamah (mazhab Hambali)
dan yang lainnya (Al Hasan dan Abu Tsaur, dan
segolongan ulama Hanafiyah) mengatakan
boleh. Namun menurut Imam Malik dan Al Laits,
lebih utama diberikan kepada muslim (Al Jabari,
1994).
Penyembelih (jagal), tidak boleh diberi upah dari
qurban. Kalau mau memberi upah, hendaklah
berasal dari orang yang berqurban dan bukan
dari qurban (Abdurrahman, 1990).
20. PEMANFAATAN DAGING KURBAN
Menjual kulit hewan adalah haram, baik oleh
pekurban, maupun oleh takmir masjid sebagai
wakilnya
Dalilnya sabda Nabi SAW:
“Dan janganlah kalian menjual daging hadyu
(qurban orang haji) dan daging qurban.
Makanlah dan sedekahkanlah dagingnya itu,
ambillah manfaat kulitnya, dan jangan kamu
menjualnya…”(HR. Ahmad)
Jika kulit sudah diberikan kepada orang
fakir/miskin, lalu orang fakir dan miskin itu
menjualnya, hukumnya boleh.
21. KEIKHLASAN BERKURBAN
Hendaklah pekurban niatnya ikhlas lillahi ta’ala,
yang lahir dari ketaqwaan.
Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji
sebagai orang kaya, orang dermawan, atau
politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya.
Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT
adalah taqwa kita, bukan daging dan darah
qurban kita.
Allah SWT berfirman:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-
kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang
mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37)