SlideShare a Scribd company logo
HUBUNGAN AKRAB:
KELUARGA, TEMAN, KEKASIH, DAN
PASANGAN HIDUP
Keluarga : Hubungan yang Pertama
Sebagian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi
masa depan
karena keluarga adalah tempat masing-masing dari kita untuk
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
Elemen umum dari semua hubungan akrab adalah:
 saling ketergantungan (interdepence),
 suatu asosiasi interpersonal
 dimana dua orang secara konsisten mempengaruhi
kehidupan satu sama lain,
 memusatkan pikiran dan
 emosi mereka terhadap satu sama lain, dan
 secara teratur terlibat dalam aktivitas bersama sebisa
mungkin.
Interaksi Orang Tua dan Keturunan mereka
Sifat dari interaksi tergantung pada karakteristik kepribadian dari
orang-orang yang berinteraksi dengan generasi muda (usia remaja).
Remaja diketahui mencintai orang tua mereka sejauh para remaja ini
menyukai mereka dan sejauh mana remaja adalah orang yang
sopan. Sebagian besar remaja merasakan cinta semacam itu kepada
ayah dan ibu mereka dan merasa dicintai juga.
Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam keluarga
diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa
percaya diri yang tinggi, dan kepercayaan interpersonal. Interaksi di
dalam keluarga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan
karakteristik kepribadian, namun juga oleh budaya.
Hubungan antara kakak beradik
Hubungan antar kakak adik berbeda dari hubungan antara orang tua dan
anak-anaknya. Hubungan antar kakak adik sering kali merupakan
kombinasi antara perasaan sayang, benci, dan persaingan (Boer, dkk.,
1997).
Kakak beradik paling mungkin merasa dekat jika mereka dapat berbagi
sikap dan kenangan, saling membela, mengalami pertemanan, dan
saling menolong untuk mengatasi kesulitan.
Ketika kakak beradik sangat dekat pada saat anak-anak, mereka cenderung
tumbuh menjauh pada saat remaja dan dewasa muda, tetapi pada saat
mereka mencapai usia setengah baya, sebagian dari mereka sekali lagi
membina hubungan yang dekat dan positif.
Hubungan di Luar Keluarga:
Membangun persahabatan
Dengan semakin dewasanya kita, persahabatan memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda.
Suatu hubungan teman akrab akan mengakibatkan dua individu akan
menghabiskan lebih banyak waktu bersama, berinteraksi satu sama lain
pada situasi yang bervariasi, saling memberikan dukungan, serta
emosional.
Sedangkan teman biasa adalah seseorang yang menyenangkan, sementara
sahabat dihargai karena murah hati, dan jujur, yaitu seseorang yang
dapat anda ajak bersantai dan menjadi diri anda sendiri.
Awal Ketertarikan: Kedekatan dan Emosi
 Ketertarikan interpersonal merujuk pada sikap seseorang
menggenai orang lain. Ketertarikan diekspresikan
sepanjang satu dimensi yang berkisar dari sangat suka
hingga sangat tidak suka.
 Banyak psikologi sosial, yakin  kita membuat
evaluasi yang positif setiap kita merasakan hal
yang positif dan membuat evaluasi negatif setiap
kita merasakan perasaan yang negatif.
 Faktor apapun yang mempengaruhi keadaan
emosional seseorang pada gilirannya akan
mempengaruhi ketertarikan.
Dasar-dasar Ketertarikan
Pertama
 Berdasarkan penelitian-penelitian yang melibatkan orang asing
(orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh subjek penelitian),
dapat disimpulkan bahwa kita menyukai seseorang jika orang
tersebut :
 Berdekatan dengan kita secara geografis.
 Memiliki kesamaan kepercayaan, nilai-nilai, dan ciri-ciri
kepribadian.
 Memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita.
 Menyenangkan atau dapat kita setujui (sikap, pandangan, dan
perilakunya).
 Menarik secara fisik.
 Membalas kesukaan kita (kita cenderung tertarik terhadap orang
yang menyukai kita ---- sesuai dengan Balance Theory dari
Heider, 1946).
KEKUATAN DARI
KEDEKATAN
Apa yang menentukan kesadaran, interaksi dan derajat
ketertarikan kita pada seseorang?
•lingkungan fisik disekitar kita.
•Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung
menjadi kenal jika faktor-faktor eksternal (lokasi, kamar asrama,
tempat duduk dikelas, meja kerja dan lain-lain) menyebabkan
mereka sering mengadakan kontak.
Hubungan Romantis, Cinta, dan Keintiman Fisik
Di antara karakteristik yang menjadi definisi dari hubungan romantis
adalah ketertarikan seksual dan hingga derajat tertentu yaitu keintiman
fisik.
Tergantung pada individunya dan apa yang menurut budaya yang
diterimanya.
Komponen Cinta
Komponen cinta menurut Sternberg, 1997:
1. Intimacy
 Intimacy/keintiman merupakan pengalaman seseorang yang timbul dari
perasaan kedekatan, keterikatan, dan keterhubungan seseorang dengan orang lain
yang melibatkan keinginan untuk memberi dan menerima serta membagi suatu
pikiran terdalam seseorang kepada orang lain.
2. Passion
 Passion/gairah merupakan keinginan yang romantis yang mencakup hasrat
seksual seseorang yang intens kepada orang lain, disertai dengan gairah psikologis
(Sternberg, 1997).
3. Commitment
 Commitment/komitmen menurut Sternberg (Rathus, Nevid, & Rathus, 2008)
merupakan usaha seseorang untuk mempertahankan cintanya melalui suatu
komitmen dalam suatu hubungan. Komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui
suatu bentuk tindakan seperti sebuah pertunangan, pernikahan, kesetiaan seksual
terhadap pasangan, dan lain sebagianya (Sternberg, 1997).
Jenis-jenis Cinta
 Non Love
 Non love adalah sebuah hubungan yang tidak mencakup
ketiga komponen dari cinta. Sebagian besar hubungan pribadi kita
merupakan jenis hubungan yang tidak melibatkan unsur cinta
(Sternberg, 1986).
 Liking
 Liking merupakan pengalaman kita dengan orang lain sebagai
seorang sahabat. Liking mempunyai komponen cinta yang kuat
yaitu keintiman (intimacy), namun tidak memiliki komponen gairah
(passion) dan komitmen (commitment).
 Infatuation
 Infatuation adalah “cinta pada pandangan pertama” ketika
seseorang mengalami suatu gairah kerinduan terhadap orang lain.
Infatuation ini hanya memiliki komponen gairah (passion), akan
tetapi tidak memiliki komponen keintiman (intimacy) dan komitmen
(commitment).
 Empty love
 Empty love merupakan cinta yang ditandai hanya dengan komitmen
(commitment) untuk mempertahankan hubungan tetapi tidak mempunyai
komponen gairah (passion) dan keintiman (intimacy). Empty love bisa
menjadi hubungan yang stagnan apabila tidak melibatkan keintiman
emosional dan ketertarikan fisik. Salah satu contoh empty love yaitu
perjodohan dalam sebuah pernikahan di mana masing-masing pasangan
mencoba untuk saling mencintai.
 Romantic love
 Romantic love/cinta romantis merupakan kombinasi dari keintiman
(intimacy) dan gairah (passion) namun tidak memiliki komitmen
(commitment). Orang yang mengalami romatic love tidak hanya tertarik
secara fisik saja tetapi telah terikat secara emosional satu sama lain.
 Companionate love
 Companionate love merupakan kombinasi dari keintiman (intimacy)
dan komitmen (commitment). Companionate love sering terjadi pada
hubungan jangka panjang yang gairah ketertarikan telah berkurang dan
digantikan dengan komitmen persahabatan.
 Fatuous love
 Fatuous love merupakan salah satu tipe cinta
(Sternberg, 1986) yang dapat diasosiasikan seperti badai
angin asmara yang dapat menimbulkan pernikahan kilat.
Fatuous love adalah suatu hubungan yang memiliki
komponen cinta berupa komitmen (commitment) dan gairah
(passion), tetapi tidak memiliki komponen keintiman
(intimacy). Komitmen yang dibuat pada hubungan ini
berdasarkan pada gairah saja tanpa melibatkan keintiman
sehingga dapat menyebabkan perceraian dalam suatu
pernikahan.
 Consummate love
 Consummate love adalah cinta yang lengkap dan kuat
karena cinta ini terdiri dari keintiman (intimacy), gairah
(passion), dan komitmen (commitment). Kebanyakan
pasangan berusaha keras untuk mewujudkan jenis cinta ini
untuk menghasilkan suatu hubungan yang ideal
Persahabatan dan Percintaan :
Persamaan dan Perbedaan
Percintaan terjadi sebagai hasil dari:
 kedekatan,
 motivasi untuk memiliki hubungan,
 keyakinan kita mengenai karakteristik yang dapat diamati mengenai
orang lain, dan
 rasa saling suka.
Persahabatan:
 keintiman verbal itu penting,
 keintiman fisik cenderung terbatas terutama pada pertemanan antar
laki-laki dan perempuan.
Perbedaannya, pada umumnya:
 percintaan cenderung seksualnya tinggi,
 persahabatan tidak memiliki kecenderungan seksual.
Makna cinta
Cinta adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan biasa dan
melebihi rasa tertarik secara romantis atau seksual seseorang. Cinta
dapat dikategorikan sebagai:
 Cinta Membara
Cinta membara biasanya timbul sebagai reaksi positif yang segera,
berlebihan, menggelora, dan menghabiskan energi, terhadap orang lain
 Cinta Bisa Jadi Suatu Hal yang Semarak
Meskipun cinta membara adalah pengalaman yang umum, namun cinta
ini terlalu intens dan terlalu meluap-luap untuk dipertahankan secara
permanen.
Seksualitas dalam Hubungan Romantis
Sangsi hukum dan keagamaan terhadap seks pranikah memiliki sejarah
yang panjang pada berbagai budaya,
tetapi perubahan yang dramatis pada sikap terhadap seks dan perilaku
seksual terjadi selama abad ke 20.
Sikap mengenai seksualitas menjadi interaksi seksual menjadi komponen
dari hubungan romantis yang umum dan diterima secara luas.
Perubahan Pada Sikap dan Prilaku Seksual
Salah satu penjelasan yang mungkin mengenai perubahan sikap dan
tingkah laku mengenai seks terdapat pada pesan-pesan yang
disampaikan media televisi yang paling popular di antara remaja,
berbicara mengenai seks dan terlibat dalam hubungan seks sangatlah
umum, dan perilaku seksual digambarkan dan benar-benar nyata

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial - intimate relationship
Psikologi sosial -  intimate relationshipPsikologi sosial -  intimate relationship
Psikologi sosial - intimate relationship
Bagus Aji
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
Teddy Ayomi
 
Teori Groupthink
Teori GroupthinkTeori Groupthink
Teori Groupthink
bumnbersatu
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Ikha Mardiyah
 
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudTeori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Baan Crow
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
Wulandari Rima Kumari
 
Relationship Development
Relationship DevelopmentRelationship Development
Relationship Development
minasstirith
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Vivia Maya Rafica
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
Syamsuddin Syamsuddin
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
ILyas Modeong
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Hubungan akrab
Hubungan akrabHubungan akrab
Hubungan akrab
elmakrufi
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
rina_aldit
 
Definisi Kepemimpinan
Definisi KepemimpinanDefinisi Kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan
Nurlita Dwi II
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratifmankoma2012
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Diniyah Hidayati
 

What's hot (20)

Psikologi sosial - intimate relationship
Psikologi sosial -  intimate relationshipPsikologi sosial -  intimate relationship
Psikologi sosial - intimate relationship
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
 
Teori Groupthink
Teori GroupthinkTeori Groupthink
Teori Groupthink
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudTeori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun Freud
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
Relationship Development
Relationship DevelopmentRelationship Development
Relationship Development
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
PIO Well being
PIO Well beingPIO Well being
PIO Well being
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Hubungan akrab
Hubungan akrabHubungan akrab
Hubungan akrab
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"
 
Definisi Kepemimpinan
Definisi KepemimpinanDefinisi Kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Teori Medan
Teori MedanTeori Medan
Teori Medan
 

Similar to Hubungan Akrab: Keluarga, Teman, Kekasih, dan Pasangan Hidup

Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
RintaArina
 
HUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptx
HUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptxHUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptx
HUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptx
alfian090993
 
Makalah potensi cinta
Makalah potensi cintaMakalah potensi cinta
Makalah potensi cinta
Ferry 007
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
MuhammadFajar123
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasih
JethroBharata
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
nurjanahSA
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
nurjanahSA
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
nurjanahSA
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
nurjanahSA
 
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptxDAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
HettySigalingging
 
Love, sex & dating
Love, sex & datingLove, sex & dating
Love, sex & dating
Dolfy Palit
 
Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01Nurani Ruhendi Putri
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Tiara II
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasihjasriahfisika
 
Social penetration theory
Social penetration theorySocial penetration theory
Social penetration theoryRonzzy Kevin
 
makalah agama kristen
makalah agama kristenmakalah agama kristen
makalah agama kristen
Eq Sambaimana
 
Pacaran sehat
Pacaran sehatPacaran sehat
Pacaran sehat
Rozen Fayyadl
 

Similar to Hubungan Akrab: Keluarga, Teman, Kekasih, dan Pasangan Hidup (20)

Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
 
HUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptx
HUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptxHUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptx
HUBUNGAN_AKRAB_psikologi_Sosial2_AlfianRH.22700018pptx.pptx
 
Makalah potensi cinta
Makalah potensi cintaMakalah potensi cinta
Makalah potensi cinta
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasih
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptxDAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
 
Love, sex & dating
Love, sex & datingLove, sex & dating
Love, sex & dating
 
Psikologi cinta
Psikologi cintaPsikologi cinta
Psikologi cinta
 
Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
 
Social penetration theory
Social penetration theorySocial penetration theory
Social penetration theory
 
Kelompok 13
Kelompok 13Kelompok 13
Kelompok 13
 
Cinta
CintaCinta
Cinta
 
makalah agama kristen
makalah agama kristenmakalah agama kristen
makalah agama kristen
 
Pacaran sehat
Pacaran sehatPacaran sehat
Pacaran sehat
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 

Hubungan Akrab: Keluarga, Teman, Kekasih, dan Pasangan Hidup

  • 1. HUBUNGAN AKRAB: KELUARGA, TEMAN, KEKASIH, DAN PASANGAN HIDUP
  • 2. Keluarga : Hubungan yang Pertama Sebagian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi masa depan karena keluarga adalah tempat masing-masing dari kita untuk belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Elemen umum dari semua hubungan akrab adalah:  saling ketergantungan (interdepence),  suatu asosiasi interpersonal  dimana dua orang secara konsisten mempengaruhi kehidupan satu sama lain,  memusatkan pikiran dan  emosi mereka terhadap satu sama lain, dan  secara teratur terlibat dalam aktivitas bersama sebisa mungkin.
  • 3. Interaksi Orang Tua dan Keturunan mereka Sifat dari interaksi tergantung pada karakteristik kepribadian dari orang-orang yang berinteraksi dengan generasi muda (usia remaja). Remaja diketahui mencintai orang tua mereka sejauh para remaja ini menyukai mereka dan sejauh mana remaja adalah orang yang sopan. Sebagian besar remaja merasakan cinta semacam itu kepada ayah dan ibu mereka dan merasa dicintai juga. Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam keluarga diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa percaya diri yang tinggi, dan kepercayaan interpersonal. Interaksi di dalam keluarga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan karakteristik kepribadian, namun juga oleh budaya.
  • 4. Hubungan antara kakak beradik Hubungan antar kakak adik berbeda dari hubungan antara orang tua dan anak-anaknya. Hubungan antar kakak adik sering kali merupakan kombinasi antara perasaan sayang, benci, dan persaingan (Boer, dkk., 1997). Kakak beradik paling mungkin merasa dekat jika mereka dapat berbagi sikap dan kenangan, saling membela, mengalami pertemanan, dan saling menolong untuk mengatasi kesulitan. Ketika kakak beradik sangat dekat pada saat anak-anak, mereka cenderung tumbuh menjauh pada saat remaja dan dewasa muda, tetapi pada saat mereka mencapai usia setengah baya, sebagian dari mereka sekali lagi membina hubungan yang dekat dan positif.
  • 5. Hubungan di Luar Keluarga: Membangun persahabatan Dengan semakin dewasanya kita, persahabatan memiliki beberapa karakteristik yang berbeda. Suatu hubungan teman akrab akan mengakibatkan dua individu akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama, berinteraksi satu sama lain pada situasi yang bervariasi, saling memberikan dukungan, serta emosional. Sedangkan teman biasa adalah seseorang yang menyenangkan, sementara sahabat dihargai karena murah hati, dan jujur, yaitu seseorang yang dapat anda ajak bersantai dan menjadi diri anda sendiri.
  • 6. Awal Ketertarikan: Kedekatan dan Emosi  Ketertarikan interpersonal merujuk pada sikap seseorang menggenai orang lain. Ketertarikan diekspresikan sepanjang satu dimensi yang berkisar dari sangat suka hingga sangat tidak suka.
  • 7.
  • 8.  Banyak psikologi sosial, yakin  kita membuat evaluasi yang positif setiap kita merasakan hal yang positif dan membuat evaluasi negatif setiap kita merasakan perasaan yang negatif.  Faktor apapun yang mempengaruhi keadaan emosional seseorang pada gilirannya akan mempengaruhi ketertarikan.
  • 9. Dasar-dasar Ketertarikan Pertama  Berdasarkan penelitian-penelitian yang melibatkan orang asing (orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh subjek penelitian), dapat disimpulkan bahwa kita menyukai seseorang jika orang tersebut :  Berdekatan dengan kita secara geografis.  Memiliki kesamaan kepercayaan, nilai-nilai, dan ciri-ciri kepribadian.  Memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita.  Menyenangkan atau dapat kita setujui (sikap, pandangan, dan perilakunya).  Menarik secara fisik.  Membalas kesukaan kita (kita cenderung tertarik terhadap orang yang menyukai kita ---- sesuai dengan Balance Theory dari Heider, 1946).
  • 10. KEKUATAN DARI KEDEKATAN Apa yang menentukan kesadaran, interaksi dan derajat ketertarikan kita pada seseorang? •lingkungan fisik disekitar kita. •Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung menjadi kenal jika faktor-faktor eksternal (lokasi, kamar asrama, tempat duduk dikelas, meja kerja dan lain-lain) menyebabkan mereka sering mengadakan kontak.
  • 11. Hubungan Romantis, Cinta, dan Keintiman Fisik Di antara karakteristik yang menjadi definisi dari hubungan romantis adalah ketertarikan seksual dan hingga derajat tertentu yaitu keintiman fisik. Tergantung pada individunya dan apa yang menurut budaya yang diterimanya.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Komponen Cinta Komponen cinta menurut Sternberg, 1997: 1. Intimacy  Intimacy/keintiman merupakan pengalaman seseorang yang timbul dari perasaan kedekatan, keterikatan, dan keterhubungan seseorang dengan orang lain yang melibatkan keinginan untuk memberi dan menerima serta membagi suatu pikiran terdalam seseorang kepada orang lain. 2. Passion  Passion/gairah merupakan keinginan yang romantis yang mencakup hasrat seksual seseorang yang intens kepada orang lain, disertai dengan gairah psikologis (Sternberg, 1997). 3. Commitment  Commitment/komitmen menurut Sternberg (Rathus, Nevid, & Rathus, 2008) merupakan usaha seseorang untuk mempertahankan cintanya melalui suatu komitmen dalam suatu hubungan. Komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui suatu bentuk tindakan seperti sebuah pertunangan, pernikahan, kesetiaan seksual terhadap pasangan, dan lain sebagianya (Sternberg, 1997).
  • 15. Jenis-jenis Cinta  Non Love  Non love adalah sebuah hubungan yang tidak mencakup ketiga komponen dari cinta. Sebagian besar hubungan pribadi kita merupakan jenis hubungan yang tidak melibatkan unsur cinta (Sternberg, 1986).  Liking  Liking merupakan pengalaman kita dengan orang lain sebagai seorang sahabat. Liking mempunyai komponen cinta yang kuat yaitu keintiman (intimacy), namun tidak memiliki komponen gairah (passion) dan komitmen (commitment).  Infatuation  Infatuation adalah “cinta pada pandangan pertama” ketika seseorang mengalami suatu gairah kerinduan terhadap orang lain. Infatuation ini hanya memiliki komponen gairah (passion), akan tetapi tidak memiliki komponen keintiman (intimacy) dan komitmen (commitment).
  • 16.  Empty love  Empty love merupakan cinta yang ditandai hanya dengan komitmen (commitment) untuk mempertahankan hubungan tetapi tidak mempunyai komponen gairah (passion) dan keintiman (intimacy). Empty love bisa menjadi hubungan yang stagnan apabila tidak melibatkan keintiman emosional dan ketertarikan fisik. Salah satu contoh empty love yaitu perjodohan dalam sebuah pernikahan di mana masing-masing pasangan mencoba untuk saling mencintai.  Romantic love  Romantic love/cinta romantis merupakan kombinasi dari keintiman (intimacy) dan gairah (passion) namun tidak memiliki komitmen (commitment). Orang yang mengalami romatic love tidak hanya tertarik secara fisik saja tetapi telah terikat secara emosional satu sama lain.  Companionate love  Companionate love merupakan kombinasi dari keintiman (intimacy) dan komitmen (commitment). Companionate love sering terjadi pada hubungan jangka panjang yang gairah ketertarikan telah berkurang dan digantikan dengan komitmen persahabatan.
  • 17.  Fatuous love  Fatuous love merupakan salah satu tipe cinta (Sternberg, 1986) yang dapat diasosiasikan seperti badai angin asmara yang dapat menimbulkan pernikahan kilat. Fatuous love adalah suatu hubungan yang memiliki komponen cinta berupa komitmen (commitment) dan gairah (passion), tetapi tidak memiliki komponen keintiman (intimacy). Komitmen yang dibuat pada hubungan ini berdasarkan pada gairah saja tanpa melibatkan keintiman sehingga dapat menyebabkan perceraian dalam suatu pernikahan.  Consummate love  Consummate love adalah cinta yang lengkap dan kuat karena cinta ini terdiri dari keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment). Kebanyakan pasangan berusaha keras untuk mewujudkan jenis cinta ini untuk menghasilkan suatu hubungan yang ideal
  • 18. Persahabatan dan Percintaan : Persamaan dan Perbedaan Percintaan terjadi sebagai hasil dari:  kedekatan,  motivasi untuk memiliki hubungan,  keyakinan kita mengenai karakteristik yang dapat diamati mengenai orang lain, dan  rasa saling suka. Persahabatan:  keintiman verbal itu penting,  keintiman fisik cenderung terbatas terutama pada pertemanan antar laki-laki dan perempuan. Perbedaannya, pada umumnya:  percintaan cenderung seksualnya tinggi,  persahabatan tidak memiliki kecenderungan seksual.
  • 19. Makna cinta Cinta adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan biasa dan melebihi rasa tertarik secara romantis atau seksual seseorang. Cinta dapat dikategorikan sebagai:  Cinta Membara Cinta membara biasanya timbul sebagai reaksi positif yang segera, berlebihan, menggelora, dan menghabiskan energi, terhadap orang lain  Cinta Bisa Jadi Suatu Hal yang Semarak Meskipun cinta membara adalah pengalaman yang umum, namun cinta ini terlalu intens dan terlalu meluap-luap untuk dipertahankan secara permanen.
  • 20. Seksualitas dalam Hubungan Romantis Sangsi hukum dan keagamaan terhadap seks pranikah memiliki sejarah yang panjang pada berbagai budaya, tetapi perubahan yang dramatis pada sikap terhadap seks dan perilaku seksual terjadi selama abad ke 20. Sikap mengenai seksualitas menjadi interaksi seksual menjadi komponen dari hubungan romantis yang umum dan diterima secara luas.
  • 21. Perubahan Pada Sikap dan Prilaku Seksual Salah satu penjelasan yang mungkin mengenai perubahan sikap dan tingkah laku mengenai seks terdapat pada pesan-pesan yang disampaikan media televisi yang paling popular di antara remaja, berbicara mengenai seks dan terlibat dalam hubungan seks sangatlah umum, dan perilaku seksual digambarkan dan benar-benar nyata