SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
METODE DUA
METODE DUA
FASE
FASE
Disusun Kelompok 08 F
1 2 3 4 5 6
Putri Jilan Anisa
Indra Dwi Anggoro
M Danish Pambudi
Naufal Aditya Syafitrah
Kelompok kami
Kelompok kami
1 2 3 4 5 6
001
002
003
004
Latar Belakang
Latar Belakang
Metode simpleks dua fase merupakan suatu modifikasi
dari metode M’ Charmes. Kalau dengan metode M’
Charmes koefisien variabel tiruan (buatan, semu)
mendapatkan harga (-M) untuk persoalan
memaksimumkan atau (M) untuk persoalan
meminimumkan dengan M adalah bilangan positif besar.
1 2 3 4 5 6
Latar Belakang
Latar Belakang
Tahap I merupakan proses optimasi variabel buatan yang dilakukan untuk
menentukan apakah soal asli mempunyai penyelesaian layak. Jika
penyelesaian layak ini ada maka tahap I akan menghasilkan penyelesaian
layak basis (plb). Karena variabel buatan sebenarnya tidak ada (hanya
ada di atas kertas), maka tahap I dilakukan untuk memaksa variabel
buatan bernilai 0. Proses optimasi variabel keputusan dilakukan pada
tahap II dimana tabel awal tahap II yang sudah tak memuat peubahsemu
yang tak positif lagi, selanjutnya tahap II akan menyelesaikan
penyelesaian optimum bagi soal aslinya.
1 2 3 4 5 6
Fase 1
Fase 1
Tahap awal; menyajikan data PL ke dalam bentuk baku kemudian
masukan ke dalam tabel simpleks baku dengan catatan koefisien
harga fungsi tujuan untuk variabel pokok dan variabel penambah/
pengurang (Sa) adalah nol sedangkan koefisien harga variabel
tiruan (Tr) diberi nilai (-1) kalau persoalan PL adalah
memaksimumkan.
1 2 3 4 5 6
Fase 1
Fase 1
Tahap awal; menyajikan data PL ke dalam bentuk baku kemudian
masukan ke dalam tabel simpleks baku dengan catatan koefisien
harga fungsi tujuan untuk variabel pokok dan variabel penambah/
pengurang (Sa) adalah nol sedangkan koefisien harga variabel
tiruan (Tr) diberi nilai (-1) kalau persoalan PL adalah
memaksimumkan.
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Tahapan analisis
Tahapan analisis
simpleks
simpleks
tentukan variable basis
Tentukan variabel pengganti
variabel dengan bantuan
operasi baris elementer,
vektor kolom generator T dan
elemen pivot.
1
1 2
2
Fungsi tujuan Fase 1
Fungsi tujuan Fase 1
Koefisien harga variabel Cj = 0 ; j = 1,...,k
Koefisien harga variabel slack/ surplus Cj = 0; j = (k+1),
(k+2),...,r
Koefisien haraga variabel tiruan (semu, buatan, artifisial) Cj =
-1 (untuk persoalan memaksimumkan) j = (r+1), (r+2),...,N
Jadi dalam fase I kita berusaha untuk memaksimumkan Z* bukan
memaksimumkan Z.
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Karena sasaran fase I adalah membuat variabel tiruan
menjadi nonbasis maka diantara tiga situasi berikut ini
akan tampak ; (1) semua variabel artifisial menjadi non
dasar (non basis), (2) satu atau lebih variabel artifisial
non degenerasi dan tak dapat dibuat menjadi non dasar,
dan (3) satu atau lebih artifisial degenerasi tak dapat
dibuat menjadi non basis, sementara itu nilai Z* = 0
yang menunujukan analisis fase I selesai
1 2 3 4 5 6
Fase I berakhir dalam kondisi Z* = 0 maka simpulan untuk
meneruskan ke fase II dengan memperhatikan tiga kemungkinan di
atas atau dinyatakan sebagai,
Z* maks < 0 dimana satu atau lebih variabel buatan berada dalam
basis pada tingkat nilai yang positif. Masalah PL yang asli tidak
mempunyai penyelesaian yang layak (fisibel).
Z* maks = 0 dengan kenyataan tidak ada variabel buatan terletak
dalam basis. Ini berati telah diperoleh penyelesaian layak dasar dari
persoalan PL yang asli.
Z* maks = 0 dengan kenyataan satu atau lebih variabel buatan
terletak dalam basis pada tingkat nol (degenerasi). Kenyataan ini
menunjukkan juga telah diperoleh penyelesaian yang layak dasar dari
masalah PL yang asli.
1 2 3 4 5 6
Fase 2
Fase 2
Membuat tabel simpleks tanpa mengikutsertakan kolom
variabel semu (tiruan) sedangkan pembatas baru
pembatas dari data tabel akhir tabel I; fungsi tujuan
dengan konstanta variabel pokok seperti pada rumusan
mula-mula.
Melakukan analisis simpleks bila terdapat satu atau
beberapa variabel penambah/ pengurang (slack/ surplus)
masih merupakan variabel basis sementara dari baris Zj –
Cj memberi petunjuk nilai Z bisa meningkat.
1 2 3 4 5 6
Persyaratan memulai
Persyaratan memulai
perhitungan fase 2
perhitungan fase 2
Perhitungan fase II merupakan lanjutan fase I apabila
akhir fase I menunjukan kemungkinan (2) atau (3).
Tabel awal fase II adalah fase akhir fase II dengan
modifikasi sebagai berikut (a) koefisien harga fungsi
tujuan yang asli, atau nilai koefisien variabel pokok pada
fase I yaitu nol hatus diganti dengan koefisien asli. (b)
elemen pada baris Zj – Cj dihitung kembali dengan
rumus .
1 2 3 4 5 6
Contoh soal
Contoh soal
1 2 3 4 5 6
Penyelesaian
Penyelesaian
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kesimpulan
Kesimpulan
Metode dua fase merupakan modifikasi dari metode M
Charnes digunakan untuk memecahkan masalah yang
memerlukan masukan variabel artifisial. Perbedaan
dengan metode dua fase terletak pada pemberian
konstanta variabel artifisial.
Kalau metode M Charnes konstanta variabel artifisial
diberi (-M) bila memaksimumkan dan (M) bila
meminimumkan. Sedangkan pada metode dua fase
konstanta variabel artifisial pada fungsi tujuan adalah
(-1) bila memaksimumkan dan (1) bila meminimumkan.
1 2 3 4 5 6
Kesimpulan
Kesimpulan
Analisis simpleks dilakukan dalam dua fase. Di dalam
fase I, konstanta variabel pokok diberi nilai nol sedangkan
konstanta variabel artifisial diberi nilai (-1) bila
memaksimumkan. Prosedur analisis sama dengan analisis
simpleks baku. Akhir fase I ditetapkan berdasar nilai
elemen .
6
ADA YANG INGIN
ADA YANG INGIN
DITANYAKAN?
DITANYAKAN?
1 2 3 4 5
6
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
1 2 3 4 5

More Related Content

Similar to Hijau Tanaman Kreatif Cat Air Tugas Kelompok Presentasi_20240222_173623_0000.pdf

DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxZoroRoronoa64
 
Presentation kelompok 5.pptx
Presentation kelompok 5.pptxPresentation kelompok 5.pptx
Presentation kelompok 5.pptxChoirurRoziqin7
 
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Ochaa BeQii
 
Penyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLab
Penyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLabPenyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLab
Penyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLabguest3dcddd
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliersArief Cool
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliersGede Arjana
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalLelys x'Trezz
 
ppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptx
ppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptxppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptx
ppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptxAgusSetyawan71
 
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptxAisMahulauw
 
Bab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptxBab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptxbudi125986
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simplekshazhiyah
 
program-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptxprogram-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptxmulinda3
 
Analisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasar
Analisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasarAnalisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasar
Analisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasarDinar Riaddin
 
unit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxunit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxFitriMayasari9
 

Similar to Hijau Tanaman Kreatif Cat Air Tugas Kelompok Presentasi_20240222_173623_0000.pdf (20)

Big M Methode
Big M MethodeBig M Methode
Big M Methode
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptx
 
Presentation kelompok 5.pptx
Presentation kelompok 5.pptxPresentation kelompok 5.pptx
Presentation kelompok 5.pptx
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
 
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
Penyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLab
Penyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLabPenyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLab
Penyederhana Fungsi Boolean dengan software WinLogiLab
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers
 
langar
langarlangar
langar
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset Operasional
 
ppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptx
ppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptxppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptx
ppt-bilangan-bulat-smp-kelas 7.pptx
 
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
 
Bab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptxBab 2 Program Linear.pptx
Bab 2 Program Linear.pptx
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
 
program-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptxprogram-linear program linear progr.pptx
program-linear program linear progr.pptx
 
ppt-bilangan-bulat-smp.pptx
ppt-bilangan-bulat-smp.pptxppt-bilangan-bulat-smp.pptx
ppt-bilangan-bulat-smp.pptx
 
Analisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasar
Analisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasarAnalisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasar
Analisis bedah soal snmptn 2012 matematika dasar
 
unit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxunit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptx
 
unit-1-program-linear.pdf
unit-1-program-linear.pdfunit-1-program-linear.pdf
unit-1-program-linear.pdf
 

Hijau Tanaman Kreatif Cat Air Tugas Kelompok Presentasi_20240222_173623_0000.pdf

  • 1. METODE DUA METODE DUA FASE FASE Disusun Kelompok 08 F 1 2 3 4 5 6
  • 2. Putri Jilan Anisa Indra Dwi Anggoro M Danish Pambudi Naufal Aditya Syafitrah Kelompok kami Kelompok kami 1 2 3 4 5 6 001 002 003 004
  • 3. Latar Belakang Latar Belakang Metode simpleks dua fase merupakan suatu modifikasi dari metode M’ Charmes. Kalau dengan metode M’ Charmes koefisien variabel tiruan (buatan, semu) mendapatkan harga (-M) untuk persoalan memaksimumkan atau (M) untuk persoalan meminimumkan dengan M adalah bilangan positif besar. 1 2 3 4 5 6
  • 4. Latar Belakang Latar Belakang Tahap I merupakan proses optimasi variabel buatan yang dilakukan untuk menentukan apakah soal asli mempunyai penyelesaian layak. Jika penyelesaian layak ini ada maka tahap I akan menghasilkan penyelesaian layak basis (plb). Karena variabel buatan sebenarnya tidak ada (hanya ada di atas kertas), maka tahap I dilakukan untuk memaksa variabel buatan bernilai 0. Proses optimasi variabel keputusan dilakukan pada tahap II dimana tabel awal tahap II yang sudah tak memuat peubahsemu yang tak positif lagi, selanjutnya tahap II akan menyelesaikan penyelesaian optimum bagi soal aslinya. 1 2 3 4 5 6
  • 5. Fase 1 Fase 1 Tahap awal; menyajikan data PL ke dalam bentuk baku kemudian masukan ke dalam tabel simpleks baku dengan catatan koefisien harga fungsi tujuan untuk variabel pokok dan variabel penambah/ pengurang (Sa) adalah nol sedangkan koefisien harga variabel tiruan (Tr) diberi nilai (-1) kalau persoalan PL adalah memaksimumkan. 1 2 3 4 5 6
  • 6. Fase 1 Fase 1 Tahap awal; menyajikan data PL ke dalam bentuk baku kemudian masukan ke dalam tabel simpleks baku dengan catatan koefisien harga fungsi tujuan untuk variabel pokok dan variabel penambah/ pengurang (Sa) adalah nol sedangkan koefisien harga variabel tiruan (Tr) diberi nilai (-1) kalau persoalan PL adalah memaksimumkan. 1 2 3 4 5 6
  • 7. 1 2 3 4 5 6 Tahapan analisis Tahapan analisis simpleks simpleks tentukan variable basis Tentukan variabel pengganti variabel dengan bantuan operasi baris elementer, vektor kolom generator T dan elemen pivot. 1 1 2 2
  • 8. Fungsi tujuan Fase 1 Fungsi tujuan Fase 1 Koefisien harga variabel Cj = 0 ; j = 1,...,k Koefisien harga variabel slack/ surplus Cj = 0; j = (k+1), (k+2),...,r Koefisien haraga variabel tiruan (semu, buatan, artifisial) Cj = -1 (untuk persoalan memaksimumkan) j = (r+1), (r+2),...,N Jadi dalam fase I kita berusaha untuk memaksimumkan Z* bukan memaksimumkan Z. 1 2 3 4 5 6
  • 9. 1 2 3 4 5 6 Karena sasaran fase I adalah membuat variabel tiruan menjadi nonbasis maka diantara tiga situasi berikut ini akan tampak ; (1) semua variabel artifisial menjadi non dasar (non basis), (2) satu atau lebih variabel artifisial non degenerasi dan tak dapat dibuat menjadi non dasar, dan (3) satu atau lebih artifisial degenerasi tak dapat dibuat menjadi non basis, sementara itu nilai Z* = 0 yang menunujukan analisis fase I selesai
  • 10. 1 2 3 4 5 6 Fase I berakhir dalam kondisi Z* = 0 maka simpulan untuk meneruskan ke fase II dengan memperhatikan tiga kemungkinan di atas atau dinyatakan sebagai, Z* maks < 0 dimana satu atau lebih variabel buatan berada dalam basis pada tingkat nilai yang positif. Masalah PL yang asli tidak mempunyai penyelesaian yang layak (fisibel). Z* maks = 0 dengan kenyataan tidak ada variabel buatan terletak dalam basis. Ini berati telah diperoleh penyelesaian layak dasar dari persoalan PL yang asli. Z* maks = 0 dengan kenyataan satu atau lebih variabel buatan terletak dalam basis pada tingkat nol (degenerasi). Kenyataan ini menunjukkan juga telah diperoleh penyelesaian yang layak dasar dari masalah PL yang asli.
  • 11. 1 2 3 4 5 6 Fase 2 Fase 2 Membuat tabel simpleks tanpa mengikutsertakan kolom variabel semu (tiruan) sedangkan pembatas baru pembatas dari data tabel akhir tabel I; fungsi tujuan dengan konstanta variabel pokok seperti pada rumusan mula-mula. Melakukan analisis simpleks bila terdapat satu atau beberapa variabel penambah/ pengurang (slack/ surplus) masih merupakan variabel basis sementara dari baris Zj – Cj memberi petunjuk nilai Z bisa meningkat.
  • 12. 1 2 3 4 5 6 Persyaratan memulai Persyaratan memulai perhitungan fase 2 perhitungan fase 2 Perhitungan fase II merupakan lanjutan fase I apabila akhir fase I menunjukan kemungkinan (2) atau (3). Tabel awal fase II adalah fase akhir fase II dengan modifikasi sebagai berikut (a) koefisien harga fungsi tujuan yang asli, atau nilai koefisien variabel pokok pada fase I yaitu nol hatus diganti dengan koefisien asli. (b) elemen pada baris Zj – Cj dihitung kembali dengan rumus .
  • 13. 1 2 3 4 5 6 Contoh soal Contoh soal
  • 14. 1 2 3 4 5 6 Penyelesaian Penyelesaian
  • 15. 1 2 3 4 5 6
  • 16. 1 2 3 4 5 6
  • 17. 1 2 3 4 5 6 Kesimpulan Kesimpulan Metode dua fase merupakan modifikasi dari metode M Charnes digunakan untuk memecahkan masalah yang memerlukan masukan variabel artifisial. Perbedaan dengan metode dua fase terletak pada pemberian konstanta variabel artifisial. Kalau metode M Charnes konstanta variabel artifisial diberi (-M) bila memaksimumkan dan (M) bila meminimumkan. Sedangkan pada metode dua fase konstanta variabel artifisial pada fungsi tujuan adalah (-1) bila memaksimumkan dan (1) bila meminimumkan.
  • 18. 1 2 3 4 5 6 Kesimpulan Kesimpulan Analisis simpleks dilakukan dalam dua fase. Di dalam fase I, konstanta variabel pokok diberi nilai nol sedangkan konstanta variabel artifisial diberi nilai (-1) bila memaksimumkan. Prosedur analisis sama dengan analisis simpleks baku. Akhir fase I ditetapkan berdasar nilai elemen .
  • 19. 6 ADA YANG INGIN ADA YANG INGIN DITANYAKAN? DITANYAKAN? 1 2 3 4 5