ISO 17025 adalah perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
Penerapan standar ISO 17025 biasanya dihubungkan dengan proses akreditasi laboratorium.
Indonesia mengadopsi ISO 17025:2005.
ISO 17025 adalah perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
Penerapan standar ISO 17025 biasanya dihubungkan dengan proses akreditasi laboratorium.
Indonesia mengadopsi ISO 17025:2005.
A. Morfologi Umum Blattidae
a. Antena filiform, panjang, bersegmen-segmen dan bisa bergerak.
b. Umumnya mulut bertipe mengunyah (Chewing/mandibulate mouthparts)
c. Mempunyai sepasang mata majemuk dan dua simple ocelli.
d. Bentuk tubuh oval pipih dorsoventral dengan permukaan halus tidak berambut,tidak bersisik.
B. Morfologi Umum Blattidae
a. Kepala tertutup pronotum.
b. Sayap 2 pasang, yang luar tebal dengan venasi jelas dan bagian dalam membranous.
c. Berwarna coklat sampai cokat tua (agak hitam).
d. Mempunyai tiga pasang kaki untuk merayap(berlari).
Ø Telur Kecoa
• Untuk stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari sampai telur menetas.
• Telur diletakkan secara berkelompok.
• Telur dilindungi oleh selaput keras atau kapsul telur yang disebut ootheca.
• Satu kapsul biasanya berisi 8-16 telur.
• Telur biasanya diletakkan di tempat-tempat tersembunyi sampai menetas, tapi ada beberapa jenis kecoa yang menempelkan telurnya di ujung abdomen induk sampai menetas.
Ø Nimfa Kecoa
• Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa.
• Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih.
• Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa.
• Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan.
• Pada spesies Periplaneta Americana stadium nimfa dapat dikenali dengan tidak adanya sayap, sayap akan tumbuh jika sudah dewasa.
C. Beberapa Spesies Blattidae yang penting:
1. Periplaneta americana
2. Blata orientalis
3. Blatella germanica
4. Supella supellectilium (Brown banded)
Ø Beberapa aspek perilaku kecoa :
1. Umumnya kecoa adalah binatang malam yang hidupnya sering berkoloni.
2. Kecoa menyenangi tempat-tempat kotor untuk hidup.
3. Kecoa pada umumnya adalah pemakan segala(omnivora), tetapi kecoa menyukai makanan kotor seperti kotoran manusia dan dahak. Walaupun demikian dia suka makan makanan manusia.
4. Kecoa memiliki dua senso-motorik Pertama, pada bagian kepala dengan dua antena sebagai penala getaran. Kedua, pada bagian kaki belakang sampai ke bagian perut dengan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai antena.
5. Untuk menanggapi rangsang dari luar kecoa hanya butuh waktu 15 - 20 milidetik.
6. Kecoa tua akan mengalami penurunan stamina hingga mudah ditangkap.
A. Morfologi Umum Blattidae
a. Antena filiform, panjang, bersegmen-segmen dan bisa bergerak.
b. Umumnya mulut bertipe mengunyah (Chewing/mandibulate mouthparts)
c. Mempunyai sepasang mata majemuk dan dua simple ocelli.
d. Bentuk tubuh oval pipih dorsoventral dengan permukaan halus tidak berambut,tidak bersisik.
B. Morfologi Umum Blattidae
a. Kepala tertutup pronotum.
b. Sayap 2 pasang, yang luar tebal dengan venasi jelas dan bagian dalam membranous.
c. Berwarna coklat sampai cokat tua (agak hitam).
d. Mempunyai tiga pasang kaki untuk merayap(berlari).
Ø Telur Kecoa
• Untuk stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari sampai telur menetas.
• Telur diletakkan secara berkelompok.
• Telur dilindungi oleh selaput keras atau kapsul telur yang disebut ootheca.
• Satu kapsul biasanya berisi 8-16 telur.
• Telur biasanya diletakkan di tempat-tempat tersembunyi sampai menetas, tapi ada beberapa jenis kecoa yang menempelkan telurnya di ujung abdomen induk sampai menetas.
Ø Nimfa Kecoa
• Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa.
• Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih.
• Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa.
• Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan.
• Pada spesies Periplaneta Americana stadium nimfa dapat dikenali dengan tidak adanya sayap, sayap akan tumbuh jika sudah dewasa.
C. Beberapa Spesies Blattidae yang penting:
1. Periplaneta americana
2. Blata orientalis
3. Blatella germanica
4. Supella supellectilium (Brown banded)
Ø Beberapa aspek perilaku kecoa :
1. Umumnya kecoa adalah binatang malam yang hidupnya sering berkoloni.
2. Kecoa menyenangi tempat-tempat kotor untuk hidup.
3. Kecoa pada umumnya adalah pemakan segala(omnivora), tetapi kecoa menyukai makanan kotor seperti kotoran manusia dan dahak. Walaupun demikian dia suka makan makanan manusia.
4. Kecoa memiliki dua senso-motorik Pertama, pada bagian kepala dengan dua antena sebagai penala getaran. Kedua, pada bagian kaki belakang sampai ke bagian perut dengan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai antena.
5. Untuk menanggapi rangsang dari luar kecoa hanya butuh waktu 15 - 20 milidetik.
6. Kecoa tua akan mengalami penurunan stamina hingga mudah ditangkap.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. BUTA WARNA
Buta warna adalah kelainan pada sel kerucut mata sehingga tidak dapat
mengenali warna tertentu.
Buta warna dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Buta warna total
2. Buta warna parsial.
Karakteristik genetis buta warna :
a.Bersifat resesif.
b.Tertaut pada kromosom x.
4. Genotipe dan Fenotipe Buta Warna
Genotipe Gamet Fenotipe
XX X Wanita Normal
XXCb X, XCb Wanita Normal Carrier
XCbXCb XCb Wanita Buta Warna
XY X,Y Laki-laki Normal
XCbY XCb,Y Laki-laki Buta Warna
5. Contoh soal
P1 : XXCb >< XCbY
G : X XCb
XCb Y
• F1 :
XXCb = Wanita normal carrier25%
XCbXCb = Wanita buta warna 25%
XY = Laki-laki normal 25%
XCbY = Laki-laki buta warna 25%
,,
XXCb = Wanita normal carrier 25%
XCbXCb = Wanita buta warna 25%
XY = Laki-laki normal 25%
XCbY = Laki-laki buta warna 25%
6. Latihan soal
1.Jika seorang wanita buta warna menikah dengan seorang laki-laki
normal berapakah persentase kemungkinan anaknya yang buta
warna ?
2. Seorang ayah buta warna memiliki anak perempuan normal
menikah dengan laki-laki buta warna berapakah persentase anak
laki-laki yang buta warna ?
7. 1.P1 : XCb XCb >< XY
Buta warna Normal
G1 : XCb X, Y
F1 : XXCb (Wanita Normal Carrier) = 50 %
XCbY (Laki-laki Buta Warna) = 50 %
Jadi kemungkinan anak yang mengalami buta warna adalah 50 %
8. 2.P1 : XXCb >< X Cb Y
Normal Carrier Buta Warna
G1 : X, XCb X Cb , Y
F1 : X XCb = Wanita Normal carrier =25 %
XY = Laki-laki normal = 25 %
XCb XCb = Wanita Buta warna = 25 %
XCb Y = Laki-laki Buta warna = 25 %
Jadi kemungkinan anak laki-laki yang mengalami buta warna adalah 25 %.
9. 2. P1 : XXCb >< X Cb Y
Normal Carrier Buta Warna
G1 : X, XCb X Cb , Y
F1 :
Jadi kemungkinan anak laki-laki yang mengalami buta warna adalah 25 %.
X Cb Y
X XXCb (Normal carrier) =25 % XCb XCb (Buta warna) = 25 %
X Cb XY ( Normal) = 25 % XCb Y (Normal) = 25 %