SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
SENGKETA INTERNASIONAL DAN CARA PENYELESAIANNYA.
perselisihan antara subjek-subjek hukum internasional mengenai fakta, hukum atau politik
dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak
lainnya.
A. SENGKETA INTERNASIONAL
Persengketaan bisa terjadi karena :
1. Kesalahpahaman tentang suatu hal.
2. Salah satu pihak sengaja melanggar hak / kepentingan negara lain.
3. Dua negara berselisih pendirian tentang suatu hal.
4. Pelanggaran hukum / perjanjian internasional.
Contoh sebab timbulnya sengketa internasional yang sangat potensial terjadinya perang terbuka :
1. Segi Politis (adanya pakta pertahanan / pakta perdamaian).
Pasca Perang Dunia II (1945) muncul dua kekuatan besar yaitu Blok Barat (NATO pimpinan
AS) dan Blok Timur (PAKTA WARSAWA pimpinan Uni Soviet). Mereka bersaing berebut
pengaruh di bidang Ideologi, Ekonomi, dan Persenjataan. Akibatnya sering terjadi konflik di
berbagai negara, missalnya Krisis Kuba, Perang Korea (Korea Utara didukung Blok Timur dan
Korea Selatan didukung Blok Barat), Perang Vietnam dll.
2. Batas Wilayah.
Suatu Negara berbatasan dengan wilayah Negara lain. Kadang antar Negara terjadi ketidak
sepakatan tentang batas wilayah masing – masing. Misalnya Indonesia dengan Malaysia tentang
Pulau Sipadan dan Ligitan (Kalimantan). Sengketa ini diserahkan kepada Mahkamah
Internasional dan pada tahun 2003 sengketa itu dimenangkan oleh Malaysia.
Dengan runtuhnya Blok Timur dengan ditandai runtuhnya Tembok Berlin tahun 1989 maka AS
muncul sebagai kekuatan besar (Negara Adikuasa). Sehingga cenderung membawa dunia dalam
tatanan yang bersifat UNIPOLAR artinya AS bertindak sebagai satu – satunya kekuatan yang
mengendalikan sebagian besar persoalan di dunia. Akibatnya cenderung muncul sengketa di
dunia internasional.
B. PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL
Cara penyelesaian sengketa internasioal (secara umum) :
1. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai.
a. Melalui Pengadilan.
1) Arbitrase Internasional.
: Cara penyelesaian sengketa dengan mengajukan sengketa kepada orang – orang
tertentu yang dipilih secara bebas oleh pihak – pihak yang bersengketa.
Arbitror : Orang yang dipilih untuk memutuskan sengketa.
2) Peradilan Internasional.
: Penyelesaian masalah dengan penerapan hokum oleh badan peradilan internasiona.
Biasa diselenggarakan oleh Mahkamah Internasional.
b. Tidak Melalui / di luar Pengadilan.
1) Rujuk.
:Penyelesaian sengketa melalui usaha penyesuian pendapat antara pihak yang
bersengketa secara kekeluargaan. Rujuk dapat dilakukan dengan cara :
a) Negosiasi.
b) Mediasi / perantara.
c) Konsiliasi.
d) Bantuan panitia penyelidikan.
Tugas Panitia Penyelidikan: Menyelidiki kepastian peristiwa dan kemudian
menyiapkan penyelesaian yang disepakati.
2) Penyelesaian Sengketa di bawah Pengawasan PBB.
Peranan PBB dalam penyelesaian sengketa secara damai dapat dilakukan secara :
a) Politik : dilakukan oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan.
MU PBB menangani sengketa dengan jalan memberikan rekomendasi kepada Negara yang
bersengketa tentang tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa secara damai demi
terwujudnya kesejahteraan dan persahabatan.
v DK PBB menangani segketa yang membahayakan perdamaian dan keamanan internasional,
peristiwa yang mengancam perdamaian, melanggar perdamaian, tindakan penyerangan (agresi).
b) Hukum : dilakukan oleh Mahkamah Internasional (Peradilan).
Penyelesaian Sengketa Internasional secara Kekerasan.
a. Blokade.
: Mengepung wilayah untuk memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar. Contoh
pengepungan kota / pelabuhan.
Ada 2 macam Blokade :
1) Blokade masa damai
: akibat hukumnya Negara yang memblokade tidak berhak menangkap kapal Negara ke tiga yang
melanggar blockade itu.
2) Blokade masa perang
: akibat hukumnya Negara yang memblokade berhak memeriksa kapal Negara netral / Negara ke
tiga.
b. Reprisal.
: Pembalasan yang dilakukan oleh Negara terhadap tindakan yang melanggar hokum dari Negara
lawan dalam suatu pertikaian.
Ada 2 macam reprisal :
1) Reprisal di masa damai
: dapat dibenarkan jika Negara yang dikenai perbuatan reprisal bersalah melakukan kejahatan
internasional. Contohnya pemboikotan barang, embargo, demonstrasi angkutan laut.
2) Reprisal di masa perang
: perbuatan pembalasan antara pihak yang berperang dengan tujuan memaksa pihak lawan untuk
menghentikan perbuatannya yang melanggar hokum perang.
Retorasi.
: Pembalasan yang dilakukan oleh Negara terhadap tindakan yang tidak pantas dari Negara lain.
Contohnya pengetatan hubungan diplomatic, penghapusan hak istimewa diplomatic.
Pertikaian Senjata (Perang).
: Pertentangan yang disertai penggunaan kekerasan dengan tujuan menundukkan lawan dan
menetapkan pernyataan damai secara sepihak.
C. HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI BERDASAR PERSAMAAN DERAJAT.
Prinsip hidup berdampingan secara damai telah dirintis dalam KAA I di Bandung tanggal 18-24
April 1955 menghasilkan salah satu hal penting yaitu prinsip – prinsip hubungan internasional
dalam rangka memelihara dan memajukan perdamaian dunia. Prinsip – prinsip itu dikenal
dengan 10 Dasa Sila Bandung. Maka dapat dikatakan bahwa setelah KAA, penghargaan dan
pengakuan HAM semakin meningkat.
Hidup berdampingan secara damai berarti adanya kerja sama maka kerja sama antar berbagai
pihak dapat terlaksana karena factor:
Ada persamaan / tujuan.
Ada ikatan moral yang bulat antara sesama anggota.
Ada persamaan derajat, hak dan kewajiban masing – masing pihak yang mengikatkan diri dalam
kerja sama.
Jika terjadinya Sengketa Internasional, Bagaimana cara penyelesaiannya ?
.
Terjadinya sengketa internasional :
1. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dalam mperjanjiann internasional.
2. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional
3. Perebutan sumber-sumber ekonomi
4. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keamanan regional dan internasional.
5. Adanya intervensi terhadap kedayulatan Negara lain.
6. Penghinaan terhadap harga diri bangsa.
Cara penyelesaian Sengketa internasional
Ada dua cara penyelesaian segketa internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasan atau
perang.
• Penyelesaian secara damai, meliputi :
Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannya kepada orang
tertentu atau Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang bersengketa, namun
keputusannya harus sesuai dengan kepatutan dan keadilan ( ex aequo et bono).
Prosedur penyelesaiannya, adalah :
1. Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu boleh
berasal dari warga negaranya sendiri.
2. Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilan
Arbitrase tersebut.
3. Putusan melalui suara terbanyak.
Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu pengadilan
internasional dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum.
Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terlebih dahulu dilakukan konsultasi dan
komunikasi agar negosiasi dapat berjalan semestinya.
Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dimana Negara
mediator bersahabat dengan para pihak yang bersengketa, dan membantu penyelesaian
sengketanya secara damai. Contoh Dewan Keamanan PBB dalam penyelesaian konplik
Indonesia Belanda tahu 1947. Dalam penyelesaina dengan Jasa baik pihak ketiga menawarkan
penyelesaian, tapi dalam Penyelesaian secara Mediasi, pihak mediator berperan lebih aktif dan
mengarahkan pihak yang bersengketa agar penyelesaian dapat tercapai.
Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-negara lain atau
badan-badan penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak berpihak. Konsiliasi dalam arti
sempit, adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui komisi atau komite dengan
membuat laporan atau ussul penyelesaian kepada pihak sengketa dan tidak mengikat.
Penyelidikan, adalah biasanya dipakai dalam perselisioshan batas wilayah suatu Negara dengan
menggunakan fakta-fakta untuk memperlancar perundingan.
Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti dari LBB (liga
Bangsa-Bangsa), tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa internasional secara damai dan
menghindari ancaman perang.
• Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang :
Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara lawan dan
membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan.
Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakan tidak pantas
yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan diplomatic, atau penarika diri
dari kesepakatan-kresepakatan fiscal dan bea masuk.
Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa internasional yang digunakan
suatu Negara untuk mengupayakan memperoleh ganti rugi dari Negara lain. Adanya pemaksaan
terhadap suatu Negara.
Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi merupakan
suartu pembalasan. Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan yang di blockade oleh Negara
lain.
Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik tertentu secara
sah dan tidak melanggar hukum internasional. Contohnya :
1. Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB.
2. Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya.
3. Pertahanan diri.
4. Negara yang menjadi obyek intervensi dipersalahkan melakukan pelanggaran
berat terhadap hukum internasional.
Penyelesaian melalui Mahkamah internasional
Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional, yaitu
mekanisme normal dan khusus.
• Mekanisme Normal :
1. Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan sengketa.
2. Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru, penilakan atas
fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung.
3. Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak sengketa.
4. Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan. Kasus internasional dianggap selesai apa bila :
Para pihak mencapai kesepakatan
Para pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional.
Mahkamah internasional telah memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dan telah
dilakukan ssuai proses hukum internasional yang berlaku.
• Mekanisme Khusus :
1. Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah intrnasional
dianggap tidak memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus tersebut.
2. Ketidak hadiran salah satu pihak yang bersengketa, biasanya dilakukan oleh Negara tergugat
atau respondent karena menolak yuridiksi Mahkamah Internasional.
3. Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan, supaya pihak
sengketa tidak melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas persidangan Mahkamah
internasional.
4. Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersama karena materi
sama terhadap lawan yang sama.
5. Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yang tidak terlibat
dalam sengketa untuk me;lakkan intervensi atas sengketa yangsedang disidangkan bahwa dengan
keputusan Mahkamah internasional ada kemungkinan Negara tersebut dirugikan.
Contoh Kasus Sengketa Internasional
Antara Negara Indonesia Dengan Malaysia
Sengketa Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas pemilikan
terhadap kedua pulau yang berada di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan (luas: 50.000 meter²)
dengan koordinat: 4°6′52.86″N 118°37′43.52″E dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter²) dengan
koordinat: 4°9′N 118°53′E. Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan
Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum
Mahkamah Internasional.
Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam
pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara ternyata memasukkan
pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat
agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo akan tetapi ternyata
pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru yang dikelola pihak
swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di bawah Malaysia
sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini
berarti status kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan
dua pulau ini selesai. Pada tahun 1969 pihak Malaysia secara sepihak memasukkan kedua pulau
tersebut ke dalam peta nasionalnya.
Pada tahun 1976, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara atau TAC (Treaty of
Amity and Cooperation in Southeast Asia) dalam KTT pertama ASEAN di pulau Bali ini antara
lain menyebutkan bahwa akan membentuk Dewan Tinggi ASEAN untuk menyelesaikan
perselisihan yang terjadi di antara sesama anggota ASEAN akan tetapi pihak Malaysia menolak
beralasan karena terlibat pula sengketa dengan Singapura untuk klaim pulau Batu Puteh,
sengketa kepemilikan Sabah dengan Filipina serta sengketa kepulauan Spratley di Laut Cina
Selatan dengan Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Cina, dan Taiwan. Pihak Malaysia pada
tahun 1991 lalu menempatkan sepasukan polisi hutan (setara Brimob) melakukan pengusiran
semua warga negara Indonesia serta meminta pihak Indonesia untuk mencabut klaim atas kedua
pulau.
Sikap pihak Indonesia yang ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN dan
selalu menolak membawa masalah ini ke ICJ kemudian melunak. Dalam kunjungannya ke Kuala
Lumpurpada tanggal 7 Oktober 1996, Presiden Soeharto akhirnya menyetujui usulan PM
Mahathir tersebut yang pernah diusulkan pula oleh Mensesneg Moerdiono dan Wakil PM Anwar
Ibrahim, dibuatkan kesepakatan "Final and Binding," pada tanggal 31 Mei 1997, kedua negara
menandatangani persetujuan tersebut. Indonesia meratifikasi pada tanggal 29 Desember 1997
dengan Keppres Nomor 49 Tahun 1997 demikian pula Malaysia meratifikasi pada 19 November
1997, sementara pihak mengkaitkan dengan kesehatan Presiden Soeharto dengan akan
dipergunakan fasilitas kesehatan di Malaysia.
Keputusan Mahkamah Internasional Pada tahun 1998 masalah sengketa Sipadan dan Ligitan
dibawa ke ICJ, kemudian pada hari Selasa 17 Desember 2002 ICJ mengeluarkan keputusan
tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligatan antara Indonesia dengan Malaysia.
Hasilnya, dalam voting di lembaga itu, Malaysia dimenangkan oleh 16 hakim, sementara hanya 1
orang yang berpihak kepada Indonesia. Dari 17 hakim itu, 15 merupakan hakim tetap dari MI,
sementara satu hakim merupakan pilihan Malaysia dan satu lagi dipilih oleh Indonesia.
Kemenangan Malaysia, oleh karena berdasarkan pertimbanganeffectivity (tanpa memutuskan
pada pertanyaan dari perairan teritorial dan batas-batas maritim), yaitu pemerintah Inggris
(penjajah Malaysia) telah melakukan tindakan administratif secara nyata berupa penerbitan
ordonansi perlindungan satwa burung, pungutan pajak terhadap pengumpulan telur penyu sejak
tahun 1930, dan operasi mercu suar sejak 1960-an. Sementara itu, kegiatan pariwisata yang
dilakukan Malaysia tidak menjadi pertimbangan, serta penolakan berdasarkan chain of title
(rangkaian kepemilikan dari Sultan Sulu) akan tetapi gagal dalam menentukan batas di
perbatasan laut antara Malaysia dan Indonesia di selat Makassar.
Sumber: http://dika.id-fb.com/2012/05/penyebab-timbulnya-sengketa.html#ixzz2KCF0nwrT

More Related Content

What's hot

Sengketa Internasional
Sengketa InternasionalSengketa Internasional
Sengketa Internasionalzahrinatikah
 
Makalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasionalMakalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasionalAminudien neutron
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...Risa Tsamara
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
 
Pp pkn - mahkamah internasional
Pp pkn - mahkamah internasionalPp pkn - mahkamah internasional
Pp pkn - mahkamah internasionalIsna Nina Bobo
 
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASEHUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASEAnggie Rakita
 
Pkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPTPkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPTLukluk Auliyatul
 
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaSengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Perbedaan konflik & sengketa internasional
Perbedaan konflik & sengketa internasionalPerbedaan konflik & sengketa internasional
Perbedaan konflik & sengketa internasionalRochimudin
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...Dimas Triadi
 
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNMahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNFenti Anita Sari
 
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUSHUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUSDyah Pitaloka
 

What's hot (18)

Sengketa Internasional
Sengketa InternasionalSengketa Internasional
Sengketa Internasional
 
Prosedur penyelesaian sengketa
Prosedur penyelesaian sengketaProsedur penyelesaian sengketa
Prosedur penyelesaian sengketa
 
Makalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasionalMakalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasional
 
Sengketa internasional
Sengketa internasionalSengketa internasional
Sengketa internasional
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
 
Pp pkn - mahkamah internasional
Pp pkn - mahkamah internasionalPp pkn - mahkamah internasional
Pp pkn - mahkamah internasional
 
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASEHUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL - ARBITRASE
 
Pkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPTPkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPT
 
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaSengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasional
 
Makalah Pkn 2
Makalah Pkn 2 Makalah Pkn 2
Makalah Pkn 2
 
Perbedaan konflik & sengketa internasional
Perbedaan konflik & sengketa internasionalPerbedaan konflik & sengketa internasional
Perbedaan konflik & sengketa internasional
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi seng...
 
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNMahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
 
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUSHUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
HUKUM INTERNASIONAL BY SMKN44 JAKPUS
 
Sistem hukum internasional
Sistem hukum internasionalSistem hukum internasional
Sistem hukum internasional
 

Viewers also liked

Contoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakarta
Contoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakartaContoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakarta
Contoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakartaDyah Pitaloka
 
Ancaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politikAncaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politikzulfikar4568
 
Hukum dan Penyelesaian Sengketa
Hukum dan Penyelesaian SengketaHukum dan Penyelesaian Sengketa
Hukum dan Penyelesaian SengketaRuth Girsang
 
Konflik perebutan pulau batu putih
Konflik perebutan pulau batu putihKonflik perebutan pulau batu putih
Konflik perebutan pulau batu putihTaufik Salleh
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuanganyy rahmat
 
Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012
Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012
Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012Devindra Oktaviano
 
Contoh surat dalam Bahasa Inggris
Contoh surat dalam Bahasa InggrisContoh surat dalam Bahasa Inggris
Contoh surat dalam Bahasa InggrisRatih Aini
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Lembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasionalLembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasionalMischaelle
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Mirza Afrizal
 
Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2ahmad akhyar
 
Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013
Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013
Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013ridwansf2
 
Book4 unit1-lesson5
Book4 unit1-lesson5Book4 unit1-lesson5
Book4 unit1-lesson5stthomas8
 
Say little, do more.
Say little, do more.Say little, do more.
Say little, do more.SURAJ MISHRA
 

Viewers also liked (19)

Contoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakarta
Contoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakartaContoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakarta
Contoh sengketa internasional (indo dan timor leste) smkn 44 jakarta
 
Ancaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politikAncaman nonmiliter di bidang politik
Ancaman nonmiliter di bidang politik
 
Hukum dan Penyelesaian Sengketa
Hukum dan Penyelesaian SengketaHukum dan Penyelesaian Sengketa
Hukum dan Penyelesaian Sengketa
 
Konflik perebutan pulau batu putih
Konflik perebutan pulau batu putihKonflik perebutan pulau batu putih
Konflik perebutan pulau batu putih
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuangan
 
Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012
Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012
Sengketa Maritim Kolombia vs Nikaragua di Laut Karibia tahun 2001-2012
 
Contoh surat dalam Bahasa Inggris
Contoh surat dalam Bahasa InggrisContoh surat dalam Bahasa Inggris
Contoh surat dalam Bahasa Inggris
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
BAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGANBAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGAN
 
Lembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasionalLembaga peradilan internasional
Lembaga peradilan internasional
 
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
 
Pasar Keuangan
Pasar KeuanganPasar Keuangan
Pasar Keuangan
 
Penilaian Afektif
Penilaian AfektifPenilaian Afektif
Penilaian Afektif
 
Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2
 
C++ Chapter I
C++ Chapter IC++ Chapter I
C++ Chapter I
 
Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013
Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013
Tarif jne-oke-2013-bdg-1-juni-2013
 
Book4 unit1-lesson5
Book4 unit1-lesson5Book4 unit1-lesson5
Book4 unit1-lesson5
 
33 Period week
33 Period week33 Period week
33 Period week
 
Say little, do more.
Say little, do more.Say little, do more.
Say little, do more.
 

Similar to SELESAIKAN SENGKETA

Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaSeptian Muna Barakati
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxssuser80b999
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalYudistira Ydstr
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.ppt
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.pptPENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.ppt
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.pptFery Chofa
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalWarnet Raha
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4Asmadi Asmadi
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfMAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfSaidiNet
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiaDicko Agustian
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalFanny Yunitasari
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalYingyangwizard
 
Jawaban essai semesteran kelas xi
Jawaban essai semesteran kelas xiJawaban essai semesteran kelas xi
Jawaban essai semesteran kelas xiapotek agam farma
 
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptxPPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptxisembel
 
Pengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian Internasional
Pengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian InternasionalPengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian Internasional
Pengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian InternasionalWawan Darmawan
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalYingyangwizard
 

Similar to SELESAIKAN SENGKETA (20)

Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.ppt
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.pptPENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.ppt
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL_13.ppt
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasional
 
Indikator
IndikatorIndikator
Indikator
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdfMAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL.pdf
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesia
 
Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
 
Putusan internasional about
Putusan internasional aboutPutusan internasional about
Putusan internasional about
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Jawaban essai semesteran kelas xi
Jawaban essai semesteran kelas xiJawaban essai semesteran kelas xi
Jawaban essai semesteran kelas xi
 
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptxPPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
 
Pengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian Internasional
Pengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian InternasionalPengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian Internasional
Pengertian, Fungsi, dan Asas Perjanjian Internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

SELESAIKAN SENGKETA

  • 1. SENGKETA INTERNASIONAL DAN CARA PENYELESAIANNYA. perselisihan antara subjek-subjek hukum internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya. A. SENGKETA INTERNASIONAL Persengketaan bisa terjadi karena : 1. Kesalahpahaman tentang suatu hal. 2. Salah satu pihak sengaja melanggar hak / kepentingan negara lain. 3. Dua negara berselisih pendirian tentang suatu hal. 4. Pelanggaran hukum / perjanjian internasional. Contoh sebab timbulnya sengketa internasional yang sangat potensial terjadinya perang terbuka : 1. Segi Politis (adanya pakta pertahanan / pakta perdamaian). Pasca Perang Dunia II (1945) muncul dua kekuatan besar yaitu Blok Barat (NATO pimpinan AS) dan Blok Timur (PAKTA WARSAWA pimpinan Uni Soviet). Mereka bersaing berebut pengaruh di bidang Ideologi, Ekonomi, dan Persenjataan. Akibatnya sering terjadi konflik di berbagai negara, missalnya Krisis Kuba, Perang Korea (Korea Utara didukung Blok Timur dan Korea Selatan didukung Blok Barat), Perang Vietnam dll. 2. Batas Wilayah. Suatu Negara berbatasan dengan wilayah Negara lain. Kadang antar Negara terjadi ketidak sepakatan tentang batas wilayah masing – masing. Misalnya Indonesia dengan Malaysia tentang Pulau Sipadan dan Ligitan (Kalimantan). Sengketa ini diserahkan kepada Mahkamah Internasional dan pada tahun 2003 sengketa itu dimenangkan oleh Malaysia. Dengan runtuhnya Blok Timur dengan ditandai runtuhnya Tembok Berlin tahun 1989 maka AS muncul sebagai kekuatan besar (Negara Adikuasa). Sehingga cenderung membawa dunia dalam tatanan yang bersifat UNIPOLAR artinya AS bertindak sebagai satu – satunya kekuatan yang mengendalikan sebagian besar persoalan di dunia. Akibatnya cenderung muncul sengketa di dunia internasional. B. PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL Cara penyelesaian sengketa internasioal (secara umum) : 1. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai. a. Melalui Pengadilan. 1) Arbitrase Internasional. : Cara penyelesaian sengketa dengan mengajukan sengketa kepada orang – orang tertentu yang dipilih secara bebas oleh pihak – pihak yang bersengketa. Arbitror : Orang yang dipilih untuk memutuskan sengketa.
  • 2. 2) Peradilan Internasional. : Penyelesaian masalah dengan penerapan hokum oleh badan peradilan internasiona. Biasa diselenggarakan oleh Mahkamah Internasional. b. Tidak Melalui / di luar Pengadilan. 1) Rujuk. :Penyelesaian sengketa melalui usaha penyesuian pendapat antara pihak yang bersengketa secara kekeluargaan. Rujuk dapat dilakukan dengan cara : a) Negosiasi. b) Mediasi / perantara. c) Konsiliasi. d) Bantuan panitia penyelidikan. Tugas Panitia Penyelidikan: Menyelidiki kepastian peristiwa dan kemudian menyiapkan penyelesaian yang disepakati. 2) Penyelesaian Sengketa di bawah Pengawasan PBB. Peranan PBB dalam penyelesaian sengketa secara damai dapat dilakukan secara : a) Politik : dilakukan oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan. MU PBB menangani sengketa dengan jalan memberikan rekomendasi kepada Negara yang bersengketa tentang tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa secara damai demi terwujudnya kesejahteraan dan persahabatan. v DK PBB menangani segketa yang membahayakan perdamaian dan keamanan internasional, peristiwa yang mengancam perdamaian, melanggar perdamaian, tindakan penyerangan (agresi). b) Hukum : dilakukan oleh Mahkamah Internasional (Peradilan). Penyelesaian Sengketa Internasional secara Kekerasan. a. Blokade. : Mengepung wilayah untuk memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar. Contoh pengepungan kota / pelabuhan. Ada 2 macam Blokade : 1) Blokade masa damai : akibat hukumnya Negara yang memblokade tidak berhak menangkap kapal Negara ke tiga yang melanggar blockade itu. 2) Blokade masa perang : akibat hukumnya Negara yang memblokade berhak memeriksa kapal Negara netral / Negara ke tiga. b. Reprisal. : Pembalasan yang dilakukan oleh Negara terhadap tindakan yang melanggar hokum dari Negara lawan dalam suatu pertikaian. Ada 2 macam reprisal : 1) Reprisal di masa damai : dapat dibenarkan jika Negara yang dikenai perbuatan reprisal bersalah melakukan kejahatan internasional. Contohnya pemboikotan barang, embargo, demonstrasi angkutan laut.
  • 3. 2) Reprisal di masa perang : perbuatan pembalasan antara pihak yang berperang dengan tujuan memaksa pihak lawan untuk menghentikan perbuatannya yang melanggar hokum perang. Retorasi. : Pembalasan yang dilakukan oleh Negara terhadap tindakan yang tidak pantas dari Negara lain. Contohnya pengetatan hubungan diplomatic, penghapusan hak istimewa diplomatic. Pertikaian Senjata (Perang). : Pertentangan yang disertai penggunaan kekerasan dengan tujuan menundukkan lawan dan menetapkan pernyataan damai secara sepihak. C. HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI BERDASAR PERSAMAAN DERAJAT. Prinsip hidup berdampingan secara damai telah dirintis dalam KAA I di Bandung tanggal 18-24 April 1955 menghasilkan salah satu hal penting yaitu prinsip – prinsip hubungan internasional dalam rangka memelihara dan memajukan perdamaian dunia. Prinsip – prinsip itu dikenal dengan 10 Dasa Sila Bandung. Maka dapat dikatakan bahwa setelah KAA, penghargaan dan pengakuan HAM semakin meningkat. Hidup berdampingan secara damai berarti adanya kerja sama maka kerja sama antar berbagai pihak dapat terlaksana karena factor: Ada persamaan / tujuan. Ada ikatan moral yang bulat antara sesama anggota. Ada persamaan derajat, hak dan kewajiban masing – masing pihak yang mengikatkan diri dalam kerja sama. Jika terjadinya Sengketa Internasional, Bagaimana cara penyelesaiannya ? . Terjadinya sengketa internasional : 1. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dalam mperjanjiann internasional. 2. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional 3. Perebutan sumber-sumber ekonomi 4. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keamanan regional dan internasional. 5. Adanya intervensi terhadap kedayulatan Negara lain. 6. Penghinaan terhadap harga diri bangsa. Cara penyelesaian Sengketa internasional Ada dua cara penyelesaian segketa internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasan atau perang. • Penyelesaian secara damai, meliputi : Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannya kepada orang tertentu atau Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang bersengketa, namun keputusannya harus sesuai dengan kepatutan dan keadilan ( ex aequo et bono).
  • 4. Prosedur penyelesaiannya, adalah : 1. Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu boleh berasal dari warga negaranya sendiri. 2. Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilan Arbitrase tersebut. 3. Putusan melalui suara terbanyak. Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu pengadilan internasional dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum. Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terlebih dahulu dilakukan konsultasi dan komunikasi agar negosiasi dapat berjalan semestinya. Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dimana Negara mediator bersahabat dengan para pihak yang bersengketa, dan membantu penyelesaian sengketanya secara damai. Contoh Dewan Keamanan PBB dalam penyelesaian konplik Indonesia Belanda tahu 1947. Dalam penyelesaina dengan Jasa baik pihak ketiga menawarkan penyelesaian, tapi dalam Penyelesaian secara Mediasi, pihak mediator berperan lebih aktif dan mengarahkan pihak yang bersengketa agar penyelesaian dapat tercapai. Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-negara lain atau badan-badan penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak berpihak. Konsiliasi dalam arti sempit, adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui komisi atau komite dengan membuat laporan atau ussul penyelesaian kepada pihak sengketa dan tidak mengikat. Penyelidikan, adalah biasanya dipakai dalam perselisioshan batas wilayah suatu Negara dengan menggunakan fakta-fakta untuk memperlancar perundingan. Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti dari LBB (liga Bangsa-Bangsa), tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa internasional secara damai dan menghindari ancaman perang. • Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang : Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara lawan dan membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan. Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakan tidak pantas yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan diplomatic, atau penarika diri dari kesepakatan-kresepakatan fiscal dan bea masuk. Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa internasional yang digunakan suatu Negara untuk mengupayakan memperoleh ganti rugi dari Negara lain. Adanya pemaksaan terhadap suatu Negara. Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi merupakan suartu pembalasan. Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan yang di blockade oleh Negara lain. Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik tertentu secara sah dan tidak melanggar hukum internasional. Contohnya : 1. Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB. 2. Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya. 3. Pertahanan diri. 4. Negara yang menjadi obyek intervensi dipersalahkan melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Penyelesaian melalui Mahkamah internasional Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional, yaitu
  • 5. mekanisme normal dan khusus. • Mekanisme Normal : 1. Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan sengketa. 2. Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru, penilakan atas fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung. 3. Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak sengketa. 4. Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan. Kasus internasional dianggap selesai apa bila : Para pihak mencapai kesepakatan Para pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional. Mahkamah internasional telah memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dan telah dilakukan ssuai proses hukum internasional yang berlaku. • Mekanisme Khusus : 1. Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah intrnasional dianggap tidak memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus tersebut. 2. Ketidak hadiran salah satu pihak yang bersengketa, biasanya dilakukan oleh Negara tergugat atau respondent karena menolak yuridiksi Mahkamah Internasional. 3. Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan, supaya pihak sengketa tidak melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas persidangan Mahkamah internasional. 4. Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersama karena materi sama terhadap lawan yang sama. 5. Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yang tidak terlibat dalam sengketa untuk me;lakkan intervensi atas sengketa yangsedang disidangkan bahwa dengan keputusan Mahkamah internasional ada kemungkinan Negara tersebut dirugikan. Contoh Kasus Sengketa Internasional Antara Negara Indonesia Dengan Malaysia Sengketa Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas pemilikan terhadap kedua pulau yang berada di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan (luas: 50.000 meter²) dengan koordinat: 4°6′52.86″N 118°37′43.52″E dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter²) dengan koordinat: 4°9′N 118°53′E. Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah Internasional. Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di bawah Malaysia sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini berarti status kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai. Pada tahun 1969 pihak Malaysia secara sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta nasionalnya.
  • 6. Pada tahun 1976, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara atau TAC (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia) dalam KTT pertama ASEAN di pulau Bali ini antara lain menyebutkan bahwa akan membentuk Dewan Tinggi ASEAN untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi di antara sesama anggota ASEAN akan tetapi pihak Malaysia menolak beralasan karena terlibat pula sengketa dengan Singapura untuk klaim pulau Batu Puteh, sengketa kepemilikan Sabah dengan Filipina serta sengketa kepulauan Spratley di Laut Cina Selatan dengan Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Cina, dan Taiwan. Pihak Malaysia pada tahun 1991 lalu menempatkan sepasukan polisi hutan (setara Brimob) melakukan pengusiran semua warga negara Indonesia serta meminta pihak Indonesia untuk mencabut klaim atas kedua pulau. Sikap pihak Indonesia yang ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN dan selalu menolak membawa masalah ini ke ICJ kemudian melunak. Dalam kunjungannya ke Kuala Lumpurpada tanggal 7 Oktober 1996, Presiden Soeharto akhirnya menyetujui usulan PM Mahathir tersebut yang pernah diusulkan pula oleh Mensesneg Moerdiono dan Wakil PM Anwar Ibrahim, dibuatkan kesepakatan "Final and Binding," pada tanggal 31 Mei 1997, kedua negara menandatangani persetujuan tersebut. Indonesia meratifikasi pada tanggal 29 Desember 1997 dengan Keppres Nomor 49 Tahun 1997 demikian pula Malaysia meratifikasi pada 19 November 1997, sementara pihak mengkaitkan dengan kesehatan Presiden Soeharto dengan akan dipergunakan fasilitas kesehatan di Malaysia. Keputusan Mahkamah Internasional Pada tahun 1998 masalah sengketa Sipadan dan Ligitan dibawa ke ICJ, kemudian pada hari Selasa 17 Desember 2002 ICJ mengeluarkan keputusan tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligatan antara Indonesia dengan Malaysia. Hasilnya, dalam voting di lembaga itu, Malaysia dimenangkan oleh 16 hakim, sementara hanya 1 orang yang berpihak kepada Indonesia. Dari 17 hakim itu, 15 merupakan hakim tetap dari MI, sementara satu hakim merupakan pilihan Malaysia dan satu lagi dipilih oleh Indonesia. Kemenangan Malaysia, oleh karena berdasarkan pertimbanganeffectivity (tanpa memutuskan pada pertanyaan dari perairan teritorial dan batas-batas maritim), yaitu pemerintah Inggris (penjajah Malaysia) telah melakukan tindakan administratif secara nyata berupa penerbitan ordonansi perlindungan satwa burung, pungutan pajak terhadap pengumpulan telur penyu sejak tahun 1930, dan operasi mercu suar sejak 1960-an. Sementara itu, kegiatan pariwisata yang dilakukan Malaysia tidak menjadi pertimbangan, serta penolakan berdasarkan chain of title (rangkaian kepemilikan dari Sultan Sulu) akan tetapi gagal dalam menentukan batas di perbatasan laut antara Malaysia dan Indonesia di selat Makassar. Sumber: http://dika.id-fb.com/2012/05/penyebab-timbulnya-sengketa.html#ixzz2KCF0nwrT