Dokumen tersebut membahas hasil-hasil kebudayaan masyarakat pada masa pra-aksara di Indonesia, yang terbagi menjadi 3 fase yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Pada setiap masa, masyarakat menghasilkan alat-alat sederhana dari batu dan tulang hingga logam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti berburu, bercocok tan
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh sekitar 20 raja mulai abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Beberapa raja terkenal adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri kerajaan, Balaputradewa yang memperluas wilayah kekuasaan, dan Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa yang memerintah pada masa kejayaan K
1. Kerajaan Holing (Kalingga) diduga terletak di Jawa Tengah menurut sumber Cina, meskipun ada yang menempatkannya di Semenanjung Malaya.
2. Kerajaan ini didirikan oleh pengungsi dari Kalingga, India. Masa kejayaannya dipimpin Ratu Shima pada abad ke-7 M.
3. Peninggalan bersejarahnya meliputi prasasti dan candi di Jawa Tengah.
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh sekitar 20 raja mulai abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Beberapa raja terkenal adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri kerajaan, Balaputradewa yang memperluas wilayah kekuasaan, dan Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa yang memerintah pada masa kejayaan K
1. Kerajaan Holing (Kalingga) diduga terletak di Jawa Tengah menurut sumber Cina, meskipun ada yang menempatkannya di Semenanjung Malaya.
2. Kerajaan ini didirikan oleh pengungsi dari Kalingga, India. Masa kejayaannya dipimpin Ratu Shima pada abad ke-7 M.
3. Peninggalan bersejarahnya meliputi prasasti dan candi di Jawa Tengah.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara, khususnya Kerajaan Ternate dan Tidore, sejak abad ke-14 hingga abad ke-16. Islam masuk ke kawasan Maluku melalui pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Jawa. Kerajaan Ternate mengalami kemajuan ekonomi dan politik setelah Sultan Kairun naik tahta pada 1535, meskipun persatuan daerah-daerahnya mulai
Kerajaan Aceh didirikan pada 1496 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan menaklukkan wilayah seperti Pahang dan melakukan serangan ke Melaka. Namun kemudian Kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran akibat perebutan tahta, melemahnya perdagangan, dan menguatnya pengaruh Belanda.
Dokumen ini membahas tentang Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Mencakup asal-usul, sistem sosial, kekerabatan, kepercayaan (Aluk Todolo), rumah adat (Tongkonan), upacara adat (Rambu Tuka' dan Rambu Solo'), ukiran, alat musik tradisional, dan penutupan dengan ucapan terima kasih.
Kerajaan Melayu merupakan kerajaan kuno yang berada di Pulau Sumatera berdasarkan catatan Dinasti Tang pada abad ke-7 M. Kerajaan ini kemudian dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya pada tahun 692 M dan menjadi bagian dari Sriwijaya hingga runtuhnya Sriwijaya akibat penaklukan oleh Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M.
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Kerajaan Kalingga berkembang pada abad ke-7 di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ratu Sima. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan, pertanian, dan agama Buddha. Namun masa kejayaannya berakhir ketika putra mahkota Ratu Sima dihukum mati karena dituduh mencuri emas.
Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam penting di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 yang berperan sebagai pusat perdagangan antarpulau. Masyarakatnya terdiri dari golongan raja, elite, non-elite, dan budak. Ekonominya bersumber pada perdagangan laut melalui beberapa bandar dagang.
Tiga kerajaan Islam di Sulawesi Selatan dan Maluku yakni Kerajaan Gowa-Tallo, Ternate, dan Tidore memiliki kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang berkembang seiring penyebaran agama Islam. Kerajaan-kerajaan ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah hingga menimbulkan persaingan dengan bangsa Eropa.
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hasil budaya masyarakat praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam.
2. Pada zaman batu dibedakan menjadi zaman batu tua, batu madya, dan batu muda, dengan ciri khas penggunaan alat batu dan tulang.
3. Zaman logam ditandai dengan mampunya masyarakat mengolah logam untuk membuat al
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara, khususnya Kerajaan Ternate dan Tidore, sejak abad ke-14 hingga abad ke-16. Islam masuk ke kawasan Maluku melalui pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Jawa. Kerajaan Ternate mengalami kemajuan ekonomi dan politik setelah Sultan Kairun naik tahta pada 1535, meskipun persatuan daerah-daerahnya mulai
Kerajaan Aceh didirikan pada 1496 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan menaklukkan wilayah seperti Pahang dan melakukan serangan ke Melaka. Namun kemudian Kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran akibat perebutan tahta, melemahnya perdagangan, dan menguatnya pengaruh Belanda.
Dokumen ini membahas tentang Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Mencakup asal-usul, sistem sosial, kekerabatan, kepercayaan (Aluk Todolo), rumah adat (Tongkonan), upacara adat (Rambu Tuka' dan Rambu Solo'), ukiran, alat musik tradisional, dan penutupan dengan ucapan terima kasih.
Kerajaan Melayu merupakan kerajaan kuno yang berada di Pulau Sumatera berdasarkan catatan Dinasti Tang pada abad ke-7 M. Kerajaan ini kemudian dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya pada tahun 692 M dan menjadi bagian dari Sriwijaya hingga runtuhnya Sriwijaya akibat penaklukan oleh Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M.
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Kerajaan Kalingga berkembang pada abad ke-7 di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ratu Sima. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan, pertanian, dan agama Buddha. Namun masa kejayaannya berakhir ketika putra mahkota Ratu Sima dihukum mati karena dituduh mencuri emas.
Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam penting di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 yang berperan sebagai pusat perdagangan antarpulau. Masyarakatnya terdiri dari golongan raja, elite, non-elite, dan budak. Ekonominya bersumber pada perdagangan laut melalui beberapa bandar dagang.
Tiga kerajaan Islam di Sulawesi Selatan dan Maluku yakni Kerajaan Gowa-Tallo, Ternate, dan Tidore memiliki kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang berkembang seiring penyebaran agama Islam. Kerajaan-kerajaan ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah hingga menimbulkan persaingan dengan bangsa Eropa.
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hasil budaya masyarakat praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam.
2. Pada zaman batu dibedakan menjadi zaman batu tua, batu madya, dan batu muda, dengan ciri khas penggunaan alat batu dan tulang.
3. Zaman logam ditandai dengan mampunya masyarakat mengolah logam untuk membuat al
Pembabakan secara Arkeologis membagi zaman prasejarah menjadi 4 zaman berdasarkan perkembangan alat batu yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Tengah, Zaman Batu Besar, dan Zaman Batu Muda. Zaman Logam terbagi menjadi Zaman Perunggu dan Zaman Besi berdasarkan penggunaan logam sebagai bahan baku alat. Masyarakat prasejarah hidup berpindah-pindah dan bergantung pada alam, namun secara
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
Manusia pada zaman prasejarah menggunakan berbagai alat dari batu dan logam sesuai dengan perkembangan zamannya. Pada zaman batu awal manusia menggunakan alat batu sederhana, pada zaman neolitik alat batu menjadi lebih halus, dan di zaman logam alat mulai dibuat dari perunggu dan besi.
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan flakes. Zaman Megalitikum men
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan serpih di Sumatra. Zaman
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
Ciri Zaman Megalitikum Berserta GambarnyaFirdika Arini
Dokumen tersebut membahas berbagai artefak prasejarah yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, seperti kapak genggam, dolmen, punden berundak, sarkofagus, waruga, kubur peti batu, nekara, kapak lonjong, moko, dan kapak perimbas. Berbagai artefak tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, seperti untuk pemotongan, penguburan mayat, upacara keagamaan, dan status sosial.
Pada masa bercocok tanam, manusia mulai menanam tanaman mereka sendiri, berinteraksi sosial dengan sistem pertukaran barang, dan memuja roh leluhur. Mereka mulai membuat desa-desa kecil, mengembangkan budaya mereka, dan memproduksi berbagai alat dari batu dan tanah liat serta perhiasan untuk kehidupan sehari-hari.
Teknologi batu mulai berkembang dari penggunaan batu sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan berfungsi secara serbaguna. Teknologi ini terus berkembang melalui zaman Paleolitikum, Misolitikum, dan Neolitikum hingga zaman perunggu dan besi.
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Zaman batu tua (Paleolitikum) dicirikan oleh alat-alat batu yang dibuat secara kasar tanpa diasah. Manusia pada zaman ini hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Terdapat dua kebudayaan utama yaitu Kebudayaan Pacitan yang ditemukan di Pacitan dan memproduksi kapak genggam, serta Kebudayaan Ngandong yang meninggalkan alat-alat dari tulang dan batu di daerah Ngandong.
Similar to Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia (20)
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 di lembah Sungai Citarum. Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Tarumanegara, kronik Dinasti Tang, dan arca-arca peninggalannya.
Kerajaan Kalingga berada di Jawa Tengah utara Gunung Muria. Ibukotanya adalah Jepara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 hingga runtuh akibat ditaklukan Sriwijaya. Masyarakat Kalingga hidup sederhana sebagai nelayan dan petani, sedangkan raja dan ratu tinggal di istana bertingkat. Ekonominya didasarkan pada hasil laut dan pertanian. Beberapa prasasti dan candi masih menyisakan je
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.
2. Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang setelah melarikan diri ke hutan pada tahun 1019.
3. Airlangga memperluas kekuasaannya di Jawa Timur sambil memperbaiki infrastruktur seperti jalan dan bendungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Mataram Kuno, termasuk kehidupan sosial, politik, dan ekonominya.
2. Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri pada abad ke-8 Masehi dan meliputi Jawa Tengah dan Timur.
3. Dokumen juga membahas mengenai dinasti Sailendra yang berkuasa di Mataram Kuno.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber sejarah Kerajaan Bali kuno meliputi prasasti-prasasti dan struktur pemerintahan serta kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat Bali pada masa itu.
Kerajaan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh Airlangga. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Jayabaya. Kerajaan Kediri memiliki sistem pemerintahan yang terdiri dari Raja, Mahamantri, dan berbagai pejabat. Masyarakat Kediri hidup sebagai petani dan nelayan, dengan hasil utama pertanian dan perdagangan emas dan perak.
Dokumen ini membahas sejarah Kerajaan Kutai melalui empat poin utama: sumber sejarah, kehidupan politik dan pemerintahan, kehidupan sosial budaya masyarakat, dan kehidupan ekonomi. Sumber sejarah Kerajaan Kutai berasal dari patung dan prasasti yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Kundungga dan berikutnya oleh Raja Aswawarman
Dokumen tersebut merangkum sejarah Kerajaan Majapahit dari masa pemerintahan Raden Wijaya hingga masa kemunduran kerajaan. Beberapa poin penting yang dirangkum antara lain pembentukan Kerajaan Majapahit setelah kemenangan melawan Kublai Khan, masa keemasan di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, dan faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Majapahit seperti perang saudara dan masukny
Dokumen ini menggambarkan tahap-tahap perkembangan masyarakat masa prasejarah, dimulai dari berburu dan mengumpulkan makanan, berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, bercocok tanam, hingga perundagian. Masyarakat praaksara awal hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan serta menciptakan alat-alat batu dan tulang. Mereka kemudian belajar bercocok tanam dan menetap di
Dokumen ini membahas hasil budaya masyarakat pra-aksara di Indonesia, mulai dari zaman batu, zaman logam, hingga zaman megalitikum. Terdapat alat-alat batu, perunggu, dan besi dari berbagai zaman beserta penyebarannya.
3. Masa praaksara adalah suatu masa dimana manusia,
dalam hal ini manusia purba sebagai masyarakat pertama
yang menetap di suatu wilayah di Indonesia belum
mengenal tulisan sama sekali
4. Namun mereka tetap bisa bertahan hidup dengan melakukan
sejumlah aktivitas seperti bercocok tanam, berburu, serta membuat
peralatan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-harinya.
5. Sebagaimana diketahui bahwa ada 3 fase penting dalam kehidupan
manusia di jaman pra aksara. Setiap fase itu tentunya menghasilkan
kebudayaan yang menjadi suatu warisan budaya untuk generasi
selanjutnya.
6. A. Hasil kebudayaan pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan
Pada masa ini, manusia mencoba membuat alat atau benda
tajam dari batu atau tulang untuk digunakan saat akan
berburu atau menggunakan 2 keping batu yang digosokkan
untuk menghasilkan percikan api yang bisa digunakan untuk
memasak.
7. 1. Kapak Perimbas
• Merupakan sejenis kapak yang digenggam, tidak
memiliki tangkai, dan berbentuk masif
• Alat ini berupa batu yang dibentuk menjadi semacam
kapak
• Bagian tajam kapak jenis ini hanya terdapat pada satu
sisi
• Teknik pembuatannya masih kasar dan tidak mengalami
perubahan dalam waktu yang panjang
• Alat ini ditemukan di: Lahat (Sumatra Selatan), Kamuda
(Lampung), Bali, Flores, Timor, Punung (Pacitan, Jawa
Timur), Jampang Kulon (Sukabumi, Jawa Barat),
Parigi, Tambangsawah (Bengkulu)
8. 2. Kapak Penetak
•Terbuat dari fosil kayu yang
bentuknya lebih besar daripada kapak
perimbas dan cara pembuatannya masih
kasar
• Memiliki bentuk yang hampir sama
dengan kapak perimbas, yaitu bagian
tajamnya berliku-liku
• Berfungsi untuk membelah kayu,
pohon, bambu, atau disesuaikan dengan
kebutuhannya
• Ditemukan hampir di seluruh wilayah
Indonesia
9. 3. Pahat Genggam
•Terbuat dari kalsedon dan fosil
kayu yang berukuran sedang dan
kecil
• Bentuknya lebih kecil dari kapak
genggam
• Berfungsi untuk menggemburkan
tanah serta untuk mencari umbi-
umbian yang bisa dimakan
10. 4. Alat serpih
•Terbuat dari batu pecahan sisa
pembuatan kapak genggam yang
dibentuk menjadi tajam
• Berfungsi sebagai serut, gurdi,
penusuk, dan pisau
• Alat ini ditemukan di: Punung
(Pacitan, Jawa Timur), Sangiran,
Ngandong (lembah Sungai
Bengawan Solo), Gombong (Jawa
Tengah), Lahat, Cabbenge
(Soppeng, Sulawesi Selatan), dan
Mengeruda (Flores, NTT)
11. 5. Alat-alat dari tulang
•Terbuat dari tulang-tulang binatang
buruan, seperti tanduk menjangan,
duri ikan pari, atau pun kulit kerang
berbentuk sabit
• Digunakan sebagai mata tombak
• Alat ini ditemukan di: Gua Lawang
(daerah Gunung Kendeng,
Bojonegoro), Gua Gedeh dan Gua
Kandang (Tuban, Jawa Timur)
12. B. Hasil kebudayaan pada masa bercocok
tanam
Masa bercocok tanam merupakan suatu masa dimana
manusia mulai dapat melanjutkan hidupnya dengan memenuhi
kebutuhan dari memanfaatkan hutan belukar yang dijadikan
sebagai ladang. Di masa ini, manusia juga telah mulai hidup
dengan cara menetap di satu tempat.
13. 1. Beliung Persegi atau Kapak Persegi
• Merupakan alat dengan
permukaan memanjang dan
berbentuk persegi 4
• Seluruh permukaan alat ini telah
digosok halus, kecuali pada
bagian pangkal yang digunakan
untuk tempat ikatan tangkai
• Sisi pangkal alat ini diikat pada
tangkai, sedangkan sisi depannya
diasah sampai tajam
14. 2. Kapak Lonjong
• Merupakan alat berbentuk lonjong
dengan pangkal agak runcing dan melebar
pada bagiannya yang tajam
• Seluruh permukaan alat ini telah digosok
halus
• Sisi pangkalnya agak runcing dan diikat pada
tangkai
• Sisi depannya lebih melebar dan diasah
sampai tajam pada kedua sisinya
sehingga menghasilkan bentuk
ketajaman yang simetris.
• Alat ini hanya ditemukan di wilayah Indonesia
bagian timur, seperti: Sulawesi, Sangihe
Talaud, Flores, Maluku, Papua
15. 3. Mata Panah
• Mata panah yang berukuran kecil dan
tipis ditemukan di Sulawesi Selatan,
yaitu di beberapa gua di Pegunungan
Kapur Bone serta di beberapa gua
di Pegunungan Kapur Maros dan
sekitarnya
• Mata panah berbentuk segitiga dengan
ketebalan rata-rata 1 cm dimana bagian
ujung dan tajamannya ditatah dari 2 arah
sehingga menghasilkan tajaman yang
bergerigi/berliku-liku dan tajam.
• Alat ini banyak ditemukan di Jawa Timur,
seperti di: Sampung (Gua Lawa), Tuban
(Gua Gede dan Gua Kandang), Besuki (Gua
Petpuruh), dan Bojonegoro (Gua Keramat)
16. 4. Gerabah
• Terbuat dari tanah liat yang
dibakar dan dibuat secara sederhana
• Alat ini ditemukan di: Kendenglembu
(Banyuwangi), Kelapadua (Bogor),
Serpong (Tanggerang), Bali,
Kalumpang dan Minanga Sipakka
(Sulawesi) serta beberapa daerah lain
di Indonesia
17. 5. Perhiasan
Pada masa ini sudah dikenal
perhiasan berupa gelang yang
terbuat dari batu dan kerang.
Perhiasan ini umumnya ditemukan
di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
18. 6. Bangunan Megalitik
Bangunannya terbuat dari batu berupa
menhir, dolmen, punden berundak, waruga,
arkofagus, dan kubur batu
Tradisi pendirian bangunan megalitik selalu
idasarkan pada kepercayaan akan
danya hubungan antara yang hidup dan yang
mati.
Jasad dari seseorang yang telah meninggal
iabadikan dengan mendirikan bangunan batu
esar sebagai media penghormatan
Bangunan ini dapat ditemukan di Toraja,
Flores, Nias, Sumba
19. C. Hasil Kebudayaan pada Masa Perundagian
Masa perundagian adalah suatu masa dimana sekelompok orang dapat
dikatakan telah memiliki kepandaian atau keterampilan sendiri. Di masa
ini, manusia telah hidup menetap di desa-desa, pegunungan, bahkan di
tepi pantai
20. • Berupa tambur besar dari perunggu
yang berpinggang di bagian tengahnya
dan sisi atasnya tertutup
• Terdapat pola hias yang beraneka
ragam, seperti pola binatang, geometrik,
gambar burung, gambar gajah, gambar
ikan laut, gambar kijang,
gambar harimau, dan gambar manusia
• Memiliki nilai seni yang cukup tinggi
Sering digunakan untuk upacara
mendatangkan hujan
Alat ini ditemukan di: Jawa, Sumatra,
Bali, Kepulauan Kei, dan Papua
1. Nekara
21. Bentuknya menyerupai nekara yang
lebih ramping. Bidang pukulnya
menjorok keluar, bagian bahu lurus
dengan bagian tengah yang
membentuk silinder dan kakinya
lurus serta melebar di bagian bawah.
Banyak ditemukan di Pulau Alor.
2. Moko
22. 3. Kapak perunggu
Terbagi 3, yaitu kapak corong (kapak sepatu), kapak upacara,
dan tembilangan atau tajak. Bentuknya bulat, bersisi panjang,
dan terbuat dari logam. Ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa
Barat, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau Selayar, dan
Papua.
23. 4. Bejana perunggu
Berbentuk bulat panjang seperti tempat ikan
yang diikatkan di pinggang
Terbuat dari 2 lempengan perunggu yang
cembung, yang dilekatkan dengan pacuk besi
pada sisinya
Pola hias benda ini tidak sama susunannya
Ditemukan di: Madura (Asemjaran, Sampang)
dan Sumatra (Kerinci)
24. 5. Perhiasan perunggu
Terbuat dari perunggu, emas, dan besi
Dibuat berupa gelang, cincin, bandul kalung
dari perunggu pada umumnya dibuat tanpa
hiasan. Tetapi ada juga yang dihias
dengan beragam pola
Ditemukan di Kedu, Jawa Tengah, yaitu
perhiasan berupa cincin berbentuk kambing
jantan
25. 6. Arca/Patung Perunggu
Ditemukan dengan bentuk yang beragam,
antara lain:
Arca berbentuk manusia ditemukan di Bogor
dan Lumajang (Jawa Timur)
Arca berbentuk binatang ditemukan di
Bangkinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur),
Palembang, dan Bogor