1. Kerajaan Holing (Kalingga) diduga terletak di Jawa Tengah menurut sumber Cina, meskipun ada yang menempatkannya di Semenanjung Malaya.
2. Kerajaan ini didirikan oleh pengungsi dari Kalingga, India. Masa kejayaannya dipimpin Ratu Shima pada abad ke-7 M.
3. Peninggalan bersejarahnya meliputi prasasti dan candi di Jawa Tengah.
Di bawah kekuasaan Ratu Sima, kerajaan kalingga mengalami masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap segala perintah ratu sima bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang sangat penasaran dengan kejujuran rakyat holing. Raja itu bernama Raja Tache. Ia berkeinginan untuk menguji kejujuran rakyat holing. Untuk membuktikannya, raja Tache mengirim utusan ke holing. Utusan tersebut diperintahkan untuk meletakkan pundi-pundi emas secara diam-diam di tengah jalan dekat keramaian pasar. Tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh pundi-pundi emas tersebut hingga 3 tahun lamanya.
Namun, pada suatu hari sang putera mahkota sedang berjalan-jalan melewati pasar tersebut. Ketika berjalan, kaki putera mahkota tidak sengaja menyenggol pundi-pundi emas. Salah seorang warga melihat kejadian itu dan ia melaporkan kepada pemerintah kerajaan. Laporan tersebut terdengar oleh Ratu Sima. Ia langsung memerintahkan kepada hakim untuk membunuh anaknya sendiri. Ratu sima menganggap itu tindakan kejahatan pencurian.
Beberapa patih kerajaan tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh ratu sima. Mereka mengajukan pembelaan untuk putera mahkota kpd Ratu Sima. Mereka meminta agar putera mahkota tidak dibunuh melainkan hanya dipotong kakinya saja. Pembelaan patih kerajaan disetujui oleh ratu sima. Oleh karena itu, untuk menebus kesalahan kaki putera mahkota.
Kalingga adalah kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah sehikitar abad ke 6-7 M. Nama Kalingga berasal dari sebuah nama kerajaan yang terdapat di wilayah India Selatan. Lokasinya masih diperdebatkan, kemungkinan berada di suatu tempat antara kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang
Di bawah kekuasaan Ratu Sima, kerajaan kalingga mengalami masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap segala perintah ratu sima bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang sangat penasaran dengan kejujuran rakyat holing. Raja itu bernama Raja Tache. Ia berkeinginan untuk menguji kejujuran rakyat holing. Untuk membuktikannya, raja Tache mengirim utusan ke holing. Utusan tersebut diperintahkan untuk meletakkan pundi-pundi emas secara diam-diam di tengah jalan dekat keramaian pasar. Tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh pundi-pundi emas tersebut hingga 3 tahun lamanya.
Namun, pada suatu hari sang putera mahkota sedang berjalan-jalan melewati pasar tersebut. Ketika berjalan, kaki putera mahkota tidak sengaja menyenggol pundi-pundi emas. Salah seorang warga melihat kejadian itu dan ia melaporkan kepada pemerintah kerajaan. Laporan tersebut terdengar oleh Ratu Sima. Ia langsung memerintahkan kepada hakim untuk membunuh anaknya sendiri. Ratu sima menganggap itu tindakan kejahatan pencurian.
Beberapa patih kerajaan tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh ratu sima. Mereka mengajukan pembelaan untuk putera mahkota kpd Ratu Sima. Mereka meminta agar putera mahkota tidak dibunuh melainkan hanya dipotong kakinya saja. Pembelaan patih kerajaan disetujui oleh ratu sima. Oleh karena itu, untuk menebus kesalahan kaki putera mahkota.
Kalingga adalah kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah sehikitar abad ke 6-7 M. Nama Kalingga berasal dari sebuah nama kerajaan yang terdapat di wilayah India Selatan. Lokasinya masih diperdebatkan, kemungkinan berada di suatu tempat antara kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang
Kerajaan Demak merupakan kerajaan islam pertama di pulau Jawa,yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500-1518 M.Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri Champa dari Tiongkok. Raden Patah secara diam-diam pergi ke Jawa yang tepatnya di Surabaya dan berguru kepada Sunan Ampel. Kemudian Sunan Ampel memerintahkan kepada Raden Patah supaya pindah ke Jawa tengah untuk membuka hutan Glagah Wangi atau Bintara lalu mendirikan pesantren. Lambat laun, banyak yang menjadi santri di pesantren tersebut dan pada akhirnya, Demak berkembang pesat.Raden Patah dikukuhkan menjadi Adipati Demak oleh ayahnya, Brawijaya V dan mengganti nama Demak menjadi Bintara yang akhirnya disebut Demak Bintara.
Suatu ketika, Majapahit mengalami kelemahan dengan adanya pemberontakan dan perebutan kekuasaan antar keluarga kerajaan. Melihat situasi tersebut, Raden Patah justru memanfaatkannya untuk melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit. Dibantu para Bupati, Raden Patah akhirnya menyerang Majapahit pada pemerintahan Brawijaya VI. Kemudian berdirilah Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dibawah kepemimpinan Raden Patah sebagai raja pertama.
Tarumanagara atau Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu KerajaanTarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu dan kerajaan besar di jawa timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat Kerajaannya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yg ramai.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan islam pertama di pulau Jawa,yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500-1518 M.Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri Champa dari Tiongkok. Raden Patah secara diam-diam pergi ke Jawa yang tepatnya di Surabaya dan berguru kepada Sunan Ampel. Kemudian Sunan Ampel memerintahkan kepada Raden Patah supaya pindah ke Jawa tengah untuk membuka hutan Glagah Wangi atau Bintara lalu mendirikan pesantren. Lambat laun, banyak yang menjadi santri di pesantren tersebut dan pada akhirnya, Demak berkembang pesat.Raden Patah dikukuhkan menjadi Adipati Demak oleh ayahnya, Brawijaya V dan mengganti nama Demak menjadi Bintara yang akhirnya disebut Demak Bintara.
Suatu ketika, Majapahit mengalami kelemahan dengan adanya pemberontakan dan perebutan kekuasaan antar keluarga kerajaan. Melihat situasi tersebut, Raden Patah justru memanfaatkannya untuk melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit. Dibantu para Bupati, Raden Patah akhirnya menyerang Majapahit pada pemerintahan Brawijaya VI. Kemudian berdirilah Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dibawah kepemimpinan Raden Patah sebagai raja pertama.
Tarumanagara atau Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu KerajaanTarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu dan kerajaan besar di jawa timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat Kerajaannya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yg ramai.
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan tertua Hindu ke-2 di Nusantara setelah Kerajaan Kutai. Raja yang pernah memimpin sekaligus terkenal ialah Sri Purnawarman. Dia terkenal jujur, adil, dan arif dalam memerintah kerajaannya.
2. Letak Geografis Kerajaan holing
(Kalingga)
Ada beberapa pendapat yang menyatakan letak kerajaan
Kalingga :
Menurut Berita Cina : Berita Cina yang berasal dari Dinasti
T`ang menyebutkan bahwa letak kerajaan kalingga berbatasan
dengan laut sebelah selatan,Kamboja di sebelah utara,Bali
disebelah timur, dan To-Po-Teng di sebelah barat.Nama lain
Kalingga ialah Cho-Po (Jawa),Sehingga dari berita tersebut
disimpulkan bahwa letak kerajaan Kalingga ialah di Jawa,
khususnya Jawa Tengah
3. Menurut J.L. Moens : Dalam menentukan letak kerjaan
kalingga / holing, J.L. Moens meninjau dari segi perekonomian,
yaitu pelayaran dan perdagangan.Menurutnya Kerajaan
Kalingga selayaknya terletak di tepi selat Malaka,yaitu
Semenanjung Malaka. Alasannya, selat malaka merupakan
selat yang sangat ramai dalam aktivitas pelayaran
perdagangan. Pendapat J.L. Moens ini di perkuat dengan di
pertemukannya sebuah daerah di Semenanjung Malaya yang
bernama Keling.
4.
5. Awal Mula lahirnya kerAjaan
holing (kalinnga)
Apabila melihat dari namanya, Kerajaan Kalingga kemungkinan
didirikan oleh sekelompok orang India yang mengungsi dari sebelah
timur India ke Nusantara. Dugaan ini didasarkan pada laporan tentang
penghancuran daerah Kalingga di India Raja Harsja. Orang Kalingga
yang tersisa melarikan keluar negeri.
Nama Ho-ling sebenarnya muncul ketika terjadi perubahan dengan
mulai meluasnya kekuasaan Wangsa Sailendra. Sebelum perluasan
ini, berita Cina dari Dinasti Sung Awal (420-470 M) menyebut Jawa
dengan sebutan She-p’o, akan tetapi kemudian berita-berita Cina dari
Dinasti T’ang (618-906 M) menyebut Jawa dengan sebutan Ho-ling
sampai tahun 818. Namun penyebutan Jawa dengan She-p’o kembali
muncul pada 820-856 M.
6. Raja yang memerintah kerajaan
holing (kalingga)
Raja yang terkenal ialah Ratu Shima yang memerintah pada
tahun 674 M. Terkenal karena adil dan Bijaksana sehingga
musuhpun segan kepadanya. . Konon ratu ini memerintah
dengan sangat kerasnya, namun bijaksana sehingga Holing
menjadi negara yang aman. Pemerintahan Ratu Shima ditandai
oleh terlaksananya pemerintahan dengan segala disiplin tinggi.
Peraturan ditegakkan dengan sebenar-benarnya.
Kebijakan dari Ratu Shima yang paling terkenal ialah siapa yang
ketahuan mencuri akan di potong tangannya.termasuk juga putra
mahkotanya ketika kakinya menyentuh pundi-pundi emas yang
diletakkan di pinggir jalan, maka ia mendapat hukuman potong
kaki.
7. Putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera
mahkota kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak yang
kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh.
Maharani Shima memiliki cucu yang bernama Sanaha yang
menikah dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu
Brantasenawa. Sanaha dan Bratasenawa memiliki anak yang
bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan
Kerajaan Galuh.
Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732M, Sanjaya
menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga
Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian
mendirikan Dinasti/ Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.
8. Masa kejayaan kerajaan holing
(kalingga)
Masa kejayaan kerajaan kalingga berlangsung Pada tahun 674
Masehi,saat itu kerajaan kalingga/holing diperintah oleh seorang
raja putri yang bernama Ratu Sima. Ratu sima merupakan raja
yang terkenal di pemerintahan kerajaan holing. Dibawah
kekuasaan Ratu sima ini, kerajaan kalingga/holing mengalami
masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup dengan
tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap
segala perintah ratu sima bahkan tidak ada seorang pun rakyat
atau pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
9. Aspek kehidupan pemerintahan
kerajaan holing (kaingga)
1.Bidang Politik
Berdasarkan berita cina di sebutkan bahwa kerajaan kalingga /
holing di perintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu
Sima. Pemerintahan Ratu Sima sangat keras namun adil dan
bijaksana. Kepada setiap pelanggar, Ratu Sima selalu
memberikan sanksi yang tegas. Rakyat tunduk dan patuh
terhadap segala perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun
rakyat maupun pejabat kerajaan yang melanggar segala
perintahnya.
10. 2.Bidang Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing
berkembang pesat. Masyarakat kerajaan kalingga telah
mengenal hubungan perdagangan. rakyat Holing juga
memperhatikan pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya
rakyat Holing telah mengenal tulisan dan ilmu perbintangan.
3. Kehidupan Budayanya
Mayoritas masyarakatnya memeluk agama budha begitu juga
dengankebudayaanya banyak di pengaruhi oleh budaya india. Selain
agamanya budhakebudayaanya yang lekat dan kental banyak tercampur
dan terpengaruh dengan datdan kebudyaan orng indi hal ini juga
berpengaruh pada ratu sima . ratu sima jugamenerima dengan baik
kebudayaan india masuk di kerajaan holing
11. 4.Kehidupan Sosial
Karena ratu sima yang sangat keras ia langsung sekaligus membangun
lembaga masyarakat yang sudah jelas fungsi dan tugasnya. ratu sima
mendirikan lembaga masyarakat ini untuk membantu dirinnya dalam
mengatasi rakyatnya. selain Lembagayang sudah terbentuk ratu sima yang
sudah memberlakukan sistem perundang-undangan . beliau telah membuat
dan menysun perundang-undang yang sempurnadengn di bantu lembaga
masyarakat hadirnya sistem perundang-undangnya tersebut berjalan
dengan baik .
5.Bidang Agama
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh
ajaran Budha. Oleh karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama
Budha. Holing memiliki seorang pendeta yang bernama Jnanabhadra. Hal
itu menyebabkan masyarakat Holing mayoritas beragama Budha.
12. HUBUNGAN KERAJAAN HOLING DENGAN
NEGERI LUAR
Pada masa Chen-kuang, raja holing bersama raja To-ho-lo Top’o-teng menyerahkan upeti ke Cina. Upeti tersebut disambut
baik oleh kaisar Chen-kuang. Oleh karena itu, kaisar cina
mengirimkan balasan yang dibubuhi cap kerajaan kepada
mereka. Selain itu, kaisar cina juga memberikan kuda-kuda
terbaik kepada raja To-HoLo
Pada tahun 813 Masehi, raja holing mengirim upeti lagi ke cina.
Utusan tersebut mempersembahkan empat budak sheng-chih,
burung kakatua, dan burung p’in- chiat serta benda-benda
lainnya. Kaisar amat berkenan hatinya.
14. Runtuhnya kerajaan holing
(KALINGGA)
Sebenarnya kerajaan ini tidaklah hancur/runtuh tetapi Setelah
Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya
menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga
Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram. Pada tahun 752,
Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan
kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu.