SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
PENGERTIAN HARM REDUCTION

Istilah pengurangan dampak buruk Napza berasal dari terjemahan Harm
Reduction dan bila diartikan secara kata perkata yaitu, harm = kerugian, kejahatan,
kerusakan, kesalahan sedangkan reduction = penurunan, pengurangan. Sehingga Harm
Reduction berartipengurangan/penurunan kerugian/kerusakan. Penterjemahan secara
harfiah demikian dapat menimbulkan bias yang pada akhirnya dapat menghilangkan
substansinya. Karena pengurangan dampak buruk Napza dalam bahasa Inggris belum
juga didiskripsikan dengan jelas sebagai sebuah kata namun lebih didiskripsikan
sebagai sebuah konsep
World Health Organisation (WHO), sebagai badan United Nation (UN) yang
mengurusi bidang kesehatan mendiskripsikan Pengurangan Dampak Buruk Napza
sebagai

berikut:

“Konsep, yang digunakan dalam wilayah kesehatan masyarakat, yang bertujuan untuk
mencegah atau mengurangi konsekuensi negatif kesehatan yang berkaitan dengan
perilaku. Yang dimaskud dengan perilaku yaitu perilaku penggunaan Napza
dengan jarum suntik dan perlengkapannya (jarum suntik dan peralatan untuk
mempersiapkan Napza sebelum disuntikan). Komponen pengurangan dampak buruk
Napza merupakan intervensi yang holistik/komprehensif yang bertujuan untuk
mencegah penularan HIV dan infeksi lainnya yang terjadi melalui penggunaan
perlengkapan menyuntik untuk menyuntikan Napza yang tidak steril dan digunakan
secara bersama-sama.”
Karena itu upaya dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya dampak-dampak
buruk lain terkait dengan penggunaan Napza, misalnya upaya pencegahan penularan
HIV. Pengurangan dampak buruk Napza lebih menekankan tujuan jangka pendek
daripada tujuan jangka panjang. Upaya pencegahan infeksi HIV harus dilaksanakan
sesegera mungkin. Kalau hal ini tidak dilakukan, semua tujuan jangka panjang, seperti
penghentian penggunaan Napza akan sia-sia belaka. Oleh karena itu pengurangan
dampak buruk Napza mengacu pada prinsip:
-

pertama, Penasun didorong untuk berhenti memakai Napza

-

kedua, jika Penasun bersikeras untuk tetap menggunakan Napza, maka
didorong untuk berhenti menggunakan dengan cara suntik;
-

ketiga, kalau tetap bersikeras menggunakan dengan cara suntik, maka
didorong dan dipastikan menggunakan peralatan suntik sekali pakai atau
baru;

-

keempat, jika tetap terjadi penggunaan bersama peralatan jarum suntik, maka
didorong dan dilatih untuk menyucihamakan peralatan suntik. Jarum suntik
dan peralatan yang berkaitan dengan penyuntikan yang digunakan tidak
sekali pakai dan atau digunakan secara bergantian, serta perilaku
penyuntikan Napza telah terbukti sebagai jalan yang sangat efektif dalam
penularan HIV.

Di dunia pada saat ini, dihitung secara kumulatif, diperkirakan terdapat sekitar
2-3 juta Penasun yang terinfeksi HIV. Lebih dari 110 negara telah melaporkan adanya
epidemi HIV yang berkaitan dengan pengunaan Napza dengan cara suntik.
Penularan HIV/AIDS di antara Penasun secara cepat dan potensi penyebaran ke
masyarakat luas menunjukkan bahwa pengurangan dampak buruk Napza merupakan
hal yang penting untuk dilakukan. Selain mengurangi risiko terinfeksi HIV, program
intervensi kepada Penasun dapat memberikan informasi mengenai terapi dan
rehabilitasi. Sehingga pada akhirnya Penasun tersebut dapat berhenti dari penggunaan
Napza. Hal penting yang tidak dapat dilupakan adalah program tersebut dapat
menghindari risiko lainnya akibat penggunaan Napza termasuk di dalamnya infeksi
Hepatitis B dan C serta kematian akibat over dosis. Kebijakkan, legislatif dan situasi
lingkungan yang mendukung minimalisasi risiko Penasun menjadi dasar dari
keberhasilan pengurangan dampak buruk Napza.
Pendekatan pengurangan dampak buruk Napza mengakui bahwa beberapa
Penasun untuk berhenti total bukan merupakan suatu pilihan yang dapat dicapai dalam
waktu singkat. Untuk itu, tujuan primer pengurangan dampak buruk Napza adalah
membantu Penasun menghindari konsekuensi negatif kesehatan dari penyuntikan
Napza, memperbaiki tingkat kesehatan, serta upaya peningkatan kehidupan sosial dari
para Penasun.

More Related Content

Similar to Harm Reduction

Konsep Islam dalam Pencegahan Penyakit
Konsep Islam dalam Pencegahan PenyakitKonsep Islam dalam Pencegahan Penyakit
Konsep Islam dalam Pencegahan PenyakitShofiraNabila
 
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdfPenerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdfAsepSaefunnajat
 
PROGRAM HARM REDUCTION (HR) DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...
PROGRAM HARM REDUCTION (HR)  DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...PROGRAM HARM REDUCTION (HR)  DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...
PROGRAM HARM REDUCTION (HR) DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...Sketchpowder, Inc.
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptRoniAlfaqih2
 
Continuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDS
Continuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDSContinuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDS
Continuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDSAhla Hulaila
 
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)Ditya Permana Adi
 
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3DR Irene
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitI Putu Cahya Legawa
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptxPROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptxevamayasari6
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptx
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptxPENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptx
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptxdevi497083
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatanPanca Titis
 

Similar to Harm Reduction (20)

Konsep Islam dalam Pencegahan Penyakit
Konsep Islam dalam Pencegahan PenyakitKonsep Islam dalam Pencegahan Penyakit
Konsep Islam dalam Pencegahan Penyakit
 
3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm
 
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdfPenerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
Penerapan Epidemiologi Berbasis Pendekatan One Health.pdf
 
1169-2325-1-SM.pdf
1169-2325-1-SM.pdf1169-2325-1-SM.pdf
1169-2325-1-SM.pdf
 
PROGRAM HARM REDUCTION (HR) DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...
PROGRAM HARM REDUCTION (HR)  DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...PROGRAM HARM REDUCTION (HR)  DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...
PROGRAM HARM REDUCTION (HR) DI KOTA SAO PAULO OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN SETE...
 
Hati Meradang Bahaya Menjelang
Hati Meradang Bahaya MenjelangHati Meradang Bahaya Menjelang
Hati Meradang Bahaya Menjelang
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
 
Continuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDS
Continuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDSContinuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDS
Continuum of Care dan Universal Precaution pada HIV/AIDS
 
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
 
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptxPROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Perempuan di Lingkar Napza
Perempuan di Lingkar NapzaPerempuan di Lingkar Napza
Perempuan di Lingkar Napza
 
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptx
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptxPENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptx
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER, TERSIER HIVAIDS_DEVI_2324.pptx
 
Pedoman Pengobatan ARV 2011
Pedoman Pengobatan ARV 2011Pedoman Pengobatan ARV 2011
Pedoman Pengobatan ARV 2011
 
Pedoman ART 2011
Pedoman ART 2011Pedoman ART 2011
Pedoman ART 2011
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 

Recently uploaded

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

Harm Reduction

  • 1. PENGERTIAN HARM REDUCTION Istilah pengurangan dampak buruk Napza berasal dari terjemahan Harm Reduction dan bila diartikan secara kata perkata yaitu, harm = kerugian, kejahatan, kerusakan, kesalahan sedangkan reduction = penurunan, pengurangan. Sehingga Harm Reduction berartipengurangan/penurunan kerugian/kerusakan. Penterjemahan secara harfiah demikian dapat menimbulkan bias yang pada akhirnya dapat menghilangkan substansinya. Karena pengurangan dampak buruk Napza dalam bahasa Inggris belum juga didiskripsikan dengan jelas sebagai sebuah kata namun lebih didiskripsikan sebagai sebuah konsep World Health Organisation (WHO), sebagai badan United Nation (UN) yang mengurusi bidang kesehatan mendiskripsikan Pengurangan Dampak Buruk Napza sebagai berikut: “Konsep, yang digunakan dalam wilayah kesehatan masyarakat, yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi negatif kesehatan yang berkaitan dengan perilaku. Yang dimaskud dengan perilaku yaitu perilaku penggunaan Napza dengan jarum suntik dan perlengkapannya (jarum suntik dan peralatan untuk mempersiapkan Napza sebelum disuntikan). Komponen pengurangan dampak buruk Napza merupakan intervensi yang holistik/komprehensif yang bertujuan untuk mencegah penularan HIV dan infeksi lainnya yang terjadi melalui penggunaan perlengkapan menyuntik untuk menyuntikan Napza yang tidak steril dan digunakan secara bersama-sama.” Karena itu upaya dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya dampak-dampak buruk lain terkait dengan penggunaan Napza, misalnya upaya pencegahan penularan HIV. Pengurangan dampak buruk Napza lebih menekankan tujuan jangka pendek daripada tujuan jangka panjang. Upaya pencegahan infeksi HIV harus dilaksanakan sesegera mungkin. Kalau hal ini tidak dilakukan, semua tujuan jangka panjang, seperti penghentian penggunaan Napza akan sia-sia belaka. Oleh karena itu pengurangan dampak buruk Napza mengacu pada prinsip: - pertama, Penasun didorong untuk berhenti memakai Napza - kedua, jika Penasun bersikeras untuk tetap menggunakan Napza, maka didorong untuk berhenti menggunakan dengan cara suntik;
  • 2. - ketiga, kalau tetap bersikeras menggunakan dengan cara suntik, maka didorong dan dipastikan menggunakan peralatan suntik sekali pakai atau baru; - keempat, jika tetap terjadi penggunaan bersama peralatan jarum suntik, maka didorong dan dilatih untuk menyucihamakan peralatan suntik. Jarum suntik dan peralatan yang berkaitan dengan penyuntikan yang digunakan tidak sekali pakai dan atau digunakan secara bergantian, serta perilaku penyuntikan Napza telah terbukti sebagai jalan yang sangat efektif dalam penularan HIV. Di dunia pada saat ini, dihitung secara kumulatif, diperkirakan terdapat sekitar 2-3 juta Penasun yang terinfeksi HIV. Lebih dari 110 negara telah melaporkan adanya epidemi HIV yang berkaitan dengan pengunaan Napza dengan cara suntik. Penularan HIV/AIDS di antara Penasun secara cepat dan potensi penyebaran ke masyarakat luas menunjukkan bahwa pengurangan dampak buruk Napza merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Selain mengurangi risiko terinfeksi HIV, program intervensi kepada Penasun dapat memberikan informasi mengenai terapi dan rehabilitasi. Sehingga pada akhirnya Penasun tersebut dapat berhenti dari penggunaan Napza. Hal penting yang tidak dapat dilupakan adalah program tersebut dapat menghindari risiko lainnya akibat penggunaan Napza termasuk di dalamnya infeksi Hepatitis B dan C serta kematian akibat over dosis. Kebijakkan, legislatif dan situasi lingkungan yang mendukung minimalisasi risiko Penasun menjadi dasar dari keberhasilan pengurangan dampak buruk Napza. Pendekatan pengurangan dampak buruk Napza mengakui bahwa beberapa Penasun untuk berhenti total bukan merupakan suatu pilihan yang dapat dicapai dalam waktu singkat. Untuk itu, tujuan primer pengurangan dampak buruk Napza adalah membantu Penasun menghindari konsekuensi negatif kesehatan dari penyuntikan Napza, memperbaiki tingkat kesehatan, serta upaya peningkatan kehidupan sosial dari para Penasun.