2. Pengantar
• Terapi keluarga memiliki manfaat yang sama dengan obat
anti depresan untuk pengobatan dan pencegahan
kekambuhan (Leff, et al., 2000)
• Bressy, et al., tahun 2008 meneliti pasien-pasien dengan
depresi berat kemudian membagi pasien pada 4 kelompok
sesuai dengan terapi yang diberikan yaitu:
(a)farmakoterapi, (b)kombinasi farmakologi dan terapi
kognitif, (c)kombinasi farmakologi dan terapi keluarga,
(d)kombinasi terapi kognitif dan terapi keluarga. Hasil yang
didapatkan adalah adanya terapi keluarga baik hanya terapi
keluarga atau dikombinasikan dengan terapi lain dapat
menurunkan depresi dan ide bunuh diri secara signifikan
• Terapi keluarga dapat menurunkan kejadian relaps
skizofrenia Bressy, et al., 2008
3. Prinsip dalam terapi keluarga:
• Seluruh keluarga harus berkumpul (Ryan, et al., 2005)
• Alasan yang menyebabkan dalam melakukan terapi
keluarga harus berkumpul adalah karena perawat tidak
mengetahui anggota keluarga mana yang paling
berpotensi untuk membantu proses penyembuhan pasien
dan mana yang mungkin menjadi stressor pada pasien.
• Terapis hanya sebagai motivator dan tidak bersifat
menghakimi (Ryan, et al., 2005)
• Tujuan terapi keluarga yang utama adalah memandirikan
keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang dialami oleh
setiap anggota keluarga, memberikan dukungan emosional
dan mencarikan alternatif solusi (jika memungkinkan)
melalui komunikasi terbuka
• Sesi terapi keluarga dilakukan 5-20 kali
4. Peran keluarga dalam terapi keluarga:
• Sebagai alat penyembuh “YOUR FAMILY IS
YOUR TOOLS”
• Komunikasi secara terapeutik
• Menurunkan ego masing-masing sampai
tercapai tujuan yang diinginkan
• Berperan aktif dalam diskusi terapi