Dokumen tersebut membahas tentang illegal logging dan upaya pelestariannya. Terdapat penjelasan mengenai pengertian hutan, jenis-jenis hutan, dan faktor-faktor penyebab illegal logging. Juga dibahas mengenai hadis Nabi Muhammad SAW yang melarang menebang pohon tanpa hak dan guna-guna. Refleksi hadis tersebut dalam kehidupan modern menekankan pentingnya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Makalah Hadits Tarbawi
1.
2.
3. Hal-Hal yang akan dikupas
1.Pengertian 3. Materi
Hadits
4. Refleksi
dengan
Kehidupan
5. Aspek
Tarbawi
2. Teori
Pendukung
4. PENGERTIAN
• Hutan adalah suatu kekayaan alam yang
sangat penting dan strategis.
• hutan terdiri dari dua macam yaitu hutan
negara dan hutan hak. Hutan negara adalah
hutan yang berada pada tanah yang tidak
dibebani hak atas tanah. Sedangkan hutan hak
adalah hutan yang mempunyai masalah
fundamental yang harus dibenahi agar
masyarakat lokal dapat mengelola
sumberdaya hutan secara baik, berkelanjutan,
dan menyejahterakan.
5. • Sedangkan menurut fungsinya, hutan
dikelompokkan dalam tiga kategori besar, yaitu
hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan
produksi.
• Illegal logging atau penebangan liar adalah
kegiatan penebangan, pengankutan, dan
penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki
izin dari otoritas setempat.
• praktek illegal logging dapat pula terjadi selama
pengangkutan, termasuk proses ekpor dengan
memberikan informasi salah ke bea cukai, sampai
sebelum kayu dijual di pasar legal.
6. TEORI PENDUKUNG
Faktor-faktor penyebab illegal logging:
• Tingginya permintaan kebutuhan kayu yang
berbanding terbalik dengan persediaannya.
• Lemahnya penegakan dan pengawasan hukum
bagi pelaku tindak pidana lillegal logging.
• Tumpang tindih kebijakan pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah.
• Akibat adanya illegal logging secara kasat mata
dampak negatif illegal logging dapat diketahui
dari rusaknya ekosistem hutan.
7. • Penanggulangan illegal logging harus dilakukan
dengan Tindak pidana illegal logging ini harus
dibentuk dalam undang-undang sendiri tentang
illegal logging.
• Kebanyakan manusia yang hidup di jaman
sekarang lebih mementingkan hawa nafsu untuk
mencari keuntungan-keuntungan yang batil.
Allah Ta’ala berfirman:
َع ْمُه َو اَيْنُّدال ِةاَيَحْال َنِم اًرِهاَظ َونُمَلْعَيونُلَِِاَ ْمُه ِة َر ِِاخآ ِن
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak)
dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai” (QS ar-Ruum:7).
9. • Artinya : Nasr bin Ali menceritakan kepada kami: Abu
Usamah memberitakan kepada saya dari Ibnu Juraiji
dari Utsman bin Abi Sulaiman, dari Said bin
Muhammad bin Zubair bin Mud’im, dari Abdillah bin
Abdullah bin Hubsyiy r.a, ia berkata: telah bersabda
Rasulullah Saw: “Siapa yang memotong bidara, Allah
jatuhkan kepalanya ke neraka”. Abu Dawud ditanya
mengenai hadits ini, kemudian ia berkata: Hadits ini
adalah ringkasan; “Barangsiapa menebang pohon
bidara yang tumbuh ditanah lapang/padang pasir
yang dijadikan tempat berteduh para musafir dan
hewan ternak dengan tidak ada gunanya dan dzalim
tanpa hak didalamnya. Maka Allah akan mengarahkan
(memasukkan) kepalanya orang tersebut ke dalam
neraka”. (HR. Abu Dawud)
10. REFLEKSI HADIS DALAM KEHIDUPAN
Ketika kita pahami dari hadits diatas ternyata
pelarangan illegal loging juga telah ditegakkan
oleh dunia lewat kongres kehutanan, yang
menegaskan bahwa hutan di seluruh dunia harus
dibina atas dasar kelestarian. Pentingnya
mengelola hutan secara lebih efisien, rehabilitas
hutan-hutan yang rusak dan tanah-tanah kritis,
multi guna hutan, sumber kayu bakar, penyediaan
pangan dan lapangan pekerjaan, terutama bagi
masyarakat desa dan pembangunan pedesaan,
peningkatan pemanfaatan hasil hutan non kayu,
pengawasan terhadap jasa-jasa dan dampak
lingkungan, seperti pelindungan tata air, erosi,
kesuburan tanah, iklim mikro, dan wisata alam.
11. ASPEK TARBAWI
• Seorang pendidik dan peserta didik harus
menyadari akan pentingnya pelestarian
lingkungan;
• Seorang pendidik harus menanamkan kepada
peserta didiknya agar mencintai lingkungan;
• Seorang pendidik harus memberikan pemahaman
akan arti pentingnya lingkungan dan bahaya
kerusakan lingkungan;
• Seorang peserta didik harus memberikan contoh
kongkrit pelestarian lingkungan dengan cara yang
sederhana seperti menanam pohon di sekolah.