Prospektus ini membahas tentang rencana penawaran saham perdana (IPO) PT Bank BRI Syariah Tbk. Dokumen ini menjelaskan tentang emiten, tujuan dan tugas emiten, jenis efek yang ditawarkan, penggunaan dana hasil IPO, underwriter, notaris pasar modal, risiko investasi, dan tanggal-tanggal penting terkait IPO.
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016Setiono Winardi
Corporate Secretary dari sebuah perusahaan adalah petugas yang bertanggung jawab atas dokumen resmi dari perusahaan seperti cap/stempel resmi, catatan saham yang dikeluarkan, perusahaan dengan pemegang saham, perusahaan dengan afiliasinya, dan catatan dari semua rapat dewan direksi atau komisaris.
Portofolio, Investasi, Financial Market, dan Pasar Modal IndonesiaNinnasi Muttaqiin
From
Buku 1: Dr. Abdul Halim, M.M., Ak., CA., CBV., Analisis Investasi dan Aplikasinya: Dalam Aset Keuangan dan Aset Riil, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2018.
Buku 2: Irham Fahmi, S.E., M.Si., Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab, CV Alfabeta, Bandung, 2015.
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016Setiono Winardi
Corporate Secretary dari sebuah perusahaan adalah petugas yang bertanggung jawab atas dokumen resmi dari perusahaan seperti cap/stempel resmi, catatan saham yang dikeluarkan, perusahaan dengan pemegang saham, perusahaan dengan afiliasinya, dan catatan dari semua rapat dewan direksi atau komisaris.
Portofolio, Investasi, Financial Market, dan Pasar Modal IndonesiaNinnasi Muttaqiin
From
Buku 1: Dr. Abdul Halim, M.M., Ak., CA., CBV., Analisis Investasi dan Aplikasinya: Dalam Aset Keuangan dan Aset Riil, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2018.
Buku 2: Irham Fahmi, S.E., M.Si., Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab, CV Alfabeta, Bandung, 2015.
2. SIAPAKAH EMITEN
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, Emiten adalah Pihak yang
melakukan penawaran umum. Penawaran Umum
yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten
untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan
tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang
yang berlaku.
Berdasarkan Prospektus ini, maka emiten adalah PT.
Bank BRI SYARIAH Tbk., karena PT. Bank BRI
SYARIAH Tbk adalah pihak yang melakukan
3. TUGAS DAN TUJUAN EMITEN
Tugas pokok Emiten ialah bertugas untuk
memberikan penawaran surat berharga kepada
publik dan memiliki tanggung jawab untuk mengelola
dana publik tersebut sebaik mungkin.
Emiten bertugas untuk melakukan penawaran
umum. Tujuan Emiten secara umum adalah untuk
membuka peluang investasi bagi semua pihak
dalam hal ini adalah publik terhadap perusahaan
Emiten.
4. EFEK YANG DITAWARKAN
Penawaran Umum Perdana Saham
Efek yang termasuk disini adalah Saham. Sebanyak 2.623.350.600
(dua miliar enam ratus dua puluh tiga juta tiga ratus lima puluh ribu
enam ratus) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham
baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal
Rp500 (lima ratus Rupiah) setiap saham yang mewakili sebesar
27,00% (dua puluh tujuh koma nol nol persen) dari modal ditempatkan
dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham
(“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat
dengan Harga Penawaran Rp510 (lima ratus sepuluh Rupiah) setiap
saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai
Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar
Rp1.337.908.806.000 (satu triliun tiga ratus tiga puluh tujuh miliar
sembilan ratus delapan juta delapan ratus enam ribu Rupiah).
5. DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI,
SETELAH DIPOTONG DENGAN BIAYA-BIAYA EMISI, SELURUHNYA AKAN
DIPERGUNAKAN OLEH PERSEROAN UNTUK :
1. Sekitar 80,0% akan digunakan untuk penyaluran
pembiayaan.
2. Sekitar 12,5% akan digunakan untuk pengembangan
sistem Teknologi Informasi yang meliputi pengembangan
pada core banking system, electronic channel, infrastruktur
jaringan, support system, digital banking dan big data.
3. Sekitar 7,5% akan digunakan untuk pengembangan
jaringan kantor dengan membuka sejumlah Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas pada wilayah
Sumatera dan/atau Jawa & Bali dan/atau Kalimantan
dan/atau Sulawesi dan/atau Nusa Tenggara, Maluku &
Papua.
6. SIAPAKAH UNDERWRITER
Penjamin Emisi Efek (Underwriter) adalah pihak yang
membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan
penawaran umum untuk kepentingan emiten dengan
atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang dijual.
Kegiatan penjamin emisi efek adalah salahsatu dari
kegiatan perusahaan efek. Kegiatan penjamin emisi
efek berawal dari persiapan untuk go public sampai
berakhirnya masa penawaran perdana emisi efek.
7. NOTARIS PASAR MODAL
Notaris Pasar Modal dalam penjelasan Pasal 64 ayat 1 huruf d Undang-
Undang Pasar Modal (UUPM) adalah sebagai pejabat umum yang
berwenang membuat akta otentik dan terdaftar di Bapepam yang
sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan. Dalam peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 67 Tahun 2017 dijelaskan Notaris adalah pejabat
umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
mengenai jabatan notaris yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
sebagai profesi penunjang pasar modal untuk membuat akta autentik
yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
Peran utama Notaris Pasar Modal dalam membantu emiten dalam
proses go public dan memenuhi persyaratan mengenai keterbukaan
(disclousure) yang sifatnya terus. Dan berperan juga dalam membuat
akta-akta otentik dalam rangka penawaran umum perdana saham.
8. NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL WAJIB
TERLEBIH DAHULU TERDAFTAR DI OJK DAN MEMENUHI PERSYARATAN,
MELIPUTI
1. telah diangkat sebagai notaris oleh kementerian yang membawahi bidang kenotariatan serta
telah diambil sumpahnya sebagai notaris oleh instansi yang berwenang;
2. telah menjadi anggota organisasi notaris;
3. memiliki akhlak dan moral yang baik;
4. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang jasa keuangan;
5. bersikap independen, objektif, dan profesional dalam melakukan kegiatan di bidang pasar
modal;
6. menaati kode etik yang ditetapkan oleh organisasi notaris;
7. memiliki keahlian di bidang pasar modal yang dipenuhi melalui program pendidikan profesi
dengan jumlah paling sedikit 30 satuan kredit profesi;
8. tidak bekerja rangkap sebagai profesi penunjang pasar modal lainnya dan/atau jabatan lain
yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan
jabatan notaris; dan
9. tidak pernah dikenakan sanksi administratif berupa pembatalan surat tanda terdaftar dari
OJK.
9. RESIKO DARI INVESTASI
Risiko utama yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kelangsungan usaha Perseroan adalah risiko
kredit. Risiko kredit timbul apabila terjadi ketidakmampuan
nasabah dalam memenuhi kewajibannya baik berupa pokok
pembiayaan maupun margin/ujroh/imbalannya.
Apabila jumlah pembiayaan yang tidak dapat dikembalikan
cukup material, termasuk eksekusi terhadap jaminan
pembiayaan yang bersangkutan (jika ada), maka
pembiayaan tersebut menjadi pembiayaan bermasalah dan
mempengaruhi tingkat NPF pembiayaan yang akhirnya
akan mempengaruhi likuiditas dan kondisi keuangan
10. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL
1. Resiko Investasi
2. Resiko Operasional
3. Resiko likuiditas
4. Resiko Pasar
5. Resiko Stratejik
6. Resiko Reputasi
7. Resiko Kepatuhan
8. Resiko Hukum
9. Resiko Imbal Hasil
10. Resiko Konsentrasi Dana Haji
11. Risiko Gangguan Sistem Teknologi
Informasi
12. Risiko Persaingan
13. Risiko Perubahan Teknologi
14. Risiko Konsentrasi Pembiayaan
11. TANGGAL PENTING
16 Oktober 2008
Mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/DPG/2008.
17 November 2008
BRIsyariah resmi beroperasi dengan nama PT Bank BRIsyariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah Islam.
15 Desember 2009
Menetapkan penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Syariah BRI menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank
BRISyariah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/63/KEP.GBI/DpG/2009.
27 Desember 2013
Perseroan memperoleh izin sebagai Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.15/139/KEP.GBI/DpG/2013.
15 Maret 2018
Pencatatan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Perdana Saham ini kepada BEI sesuai dengan Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek.
9 Mei 2018
BRI Syariah menjadi bank syariah pertama yang terjun ke lantai bursa (listed) dengan kode saham BRIS. IPO ini
menjadi yang pertama bagi bank syariah dengan status perusahaan anak BUMN yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, yang merupakan bank BUMN terbesar di Indonesia.
12. KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI ATAU TIDAK
Kelompok kami sepakat untuk tidak membeli saham ini, jika ingin melakukan
investasi jangka panjang. Apabila ingin melakukan trading misal selama 1 tahun
ke depan selama dirange harga 700-800, bisa saja dibeli. Tapi apabila harga
menurun sampai dibawah 700 dari rata-rata 7% maka saham harus dilepas.
Untuk longterm investment harga hari ini cenderung overload jika dilihat dari
fundamentalnya dan price earnings rationya 35,23x yang ini berarti balik modal
investasinya akan memakan waktu selama 35 tahun. Dilihat dari valuationnya,
yaitu dividend yield BRIS sebesar 0,13% misal kita investasi saham BRIS senilai
Rp 100.000.000,00 maka pertahunnya investor hanya akan memperoleh bunga
sebesar 0.13% saja. Dibandingkan dengan saham BTPS, di kelas yang sama
price earnings rationya 31,25x yang ini berarti balik modal investasinya akan
memakan waktu selama 31 tahun, dan dividend yield BTPS sebesar 1.36%
misal kita investasi saham BTPS senilai Rp 100.000.000,00 maka pertahunnya
investor hanya akan memperoleh bunga sebesar 1,36%.
13. ALASAN KEPUTUSAN DARI TANGGAL-TANGGAL PENTING
Harga saham yang terlalu tinggi dapat menyebabkan saham bersangkutan tidak
likuid. Pemodal menjadi segan untuk membeli, baik karena mereka berpikir harga
sudah mencapai puncaknya maupun karena biaya tinggi. Agar saham menjadi lebih
likuid, maka sebuah perusahaan publik mempunyai pilihan menambah jumlah saham
untuk membat harga lebih rendah dan merangsang perdagangan. Biasanya dengan
melakukan “stock split” jumlah saham akan bertambah dan sebagai akibat umumnya
harga saham juga akan turun.
Kekuatan saham terletak pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan di kemudian hari. Bagaimanapun bagusnya suatu data historis
perusahaan, tetapi apabila perusahaan tidak mempunyai prospek yang baik di masa
depan, maka saham perusahaan dimaksud tidak akan diminati begitu pula sebaliknya.
Prinsip “buy low sell high” umumnya diterapkan pemodal yang ingin memperoleh nilai
lebihh (capital gain).