SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Aris Muzhiat, S.Hum, MA
Gerakan Sosial Masyarakat Banten
Abad XIX-XX
Gerakan Revitalisasi Mas Djakaria 1811-1827
Setelah Kesultanan Banten dihancurkan oleh Belanda,
mulai muncul berbagai gerakan yang dipimpin oleh elite
bangswan dan elite agama untuk merevitalisasi
kesultanan Banten, salah satunya Mas Djakaria dan
Pangeran Achmad yang membantu Raffles untuk
menaklukan Belanda pada 1811.
Kebijakan Raffles 1811-1816
Menghapuskan kebijakan lama yang telah dilaksanakan Daendels
yang tidak manusiawi, diantarnya:
1. Penghapusan segala bentuk dan jenis penyerahan wajib
maupun kerja paksa terhadap rakyat.
2. Peranan para pemungut pajak dihapuskan, sebagai
penggantinya mereka dijadikan sebagai bagian dari
pemerintah colonial.
3. Pemerintah kolonial ditempatkan sebagai pemilik tanah,
sehingga para petani yang menggarap tanah dianggap
sebagai penyewa.
4. Menghapus sistem tanam paksa dan menggantinya dengan
sistem sewa tanah atau land rent system.
Pangeran Achmad meminta legitimasi kepada Inggris agar
diangkat menjadi penguasa baru di Banten, tetapi Mas Jakaria
keberatan untuk mengakui Pangeran Achmad sehingga terjadi
perang saudara. Hal ini dimanfaatkan pemerintahan Inggris
untuk menangkap kedua tokoh yang dikenal sebagai orang
yang berbahaya terhadap eksistensi pemerintahan Inggris.
Tapi Mas Djakaria berhasil dibebaskan dari penjara pada
tahun 1827 dengan bantuan mandor pribumi.
Penangkapan Pangeran Achmad & Mas Djakaria 1812
Pemberontakan Mas
Djakaria 1827
Berita lolosnya tokoh pemberontak telah membuat
pemerintah kolonial Belanda mewaspadai gerakan Mas
Jakaria, karena pengaruh buruk masa lalu di Banten yang
ingin menguasai dan menjadikan dirinya sebagai Sultan
Banten yang baru. Hal ini yang membuat pemerintah
kolonial memberikan informasi untuk para penduduk Banten
yang berhasil menangkap Mas Jakaria hidup atau mati akan
mendapatkan hadiah sebesar 2000 gulden.
Pada 21 November 1827, Mas Jakaria bersembunyi di tempat
tinggalnya yang terletak di desa Baros. Roes Agus seorang
kerabat Raden Djaga Manggala memberitahu kepada Wakil
Bupati Djaga Manggala, bahwa Mas Jakaria sedang berada di
rumahnya. Akhirnya berhasil ditangkap dan dihukum mati
dengan dipenggal kepalanya dan tubuhnya dibakar
Pemberontakan Nyi Mas Gamparan 1836
Pada tanggal 16 Agustus 1836, tampil sosok wanita bernama Saliah
yang berasal dari Kampung Melayu yang tiba di Balaraja, Tangerang. Di
desa itu, Saliah mengaku sebagai seorang yang memiliki ilmu mistik
dengan penampilannya menggunakan sandal atau gampar, sehingga
lebih dikenal dengan Nyai Gamparan. Meskipun, belum diketahui
secara pasti asal-usulnya, Saliah atau Nyai Gamparan bisa disebut
sebagai sosok yang memiliki kemampuan untuk meyakini para
penduduk tentang kesaktian dan kewibawaan dirinya. Gerakan ini
berusaha membebaskan rakyat Banten dari system tanam paksa yang
membuat rakyat Banten Menderita.
pemerintah kolonial Belanda memerintahkan Raden
Tumenggung Kartanata Negara yang menjadi Demang di
Jasinga untuk menangkap Nyai Gamparan dan pasukannya
dengan imbalan akan diangkat menjadi Bupati di Lebak.
Akhirnya Damang berhasil menangkap Nyi Gamparan.
Di Banten mencapai pucak gejolak sosial pemberontakan pada 1888 yang dilakukan
oleh para tokoh agama, para petani dan buruh. Tokoh yang menentukan dalam
peristiwa Geger Cilegon ini adalah Abdul Karim Tanara sebelum akhirnya diambil
alih oleh Haji Wasid, Tubagus Ismail yang pernah belajar di Mekkah pada Syekh
Nawawi al-Bantani, kemudian mengajar di pesantrennya di Kampung Beji, Cilegon.
Tiga pokok ajaran yang disebarkan kepada muridnya adalah tentang Tauhid, Fiqh
dan Tasawuf merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam
dan harus dipraktekan dalam setiap kegiatan sehari-hari.
Antara tahun 1882 dan 1884 keadaan rakyat Banten khususnya di Serang dan
Anyer ditimpa dua malapetaka; kelaparan dan penyakit sampar (pes) binatang
ternak ditambah lentusan Gunung Krakatau yang Meletus pada 1883.
Diperkirakan, hampir dua tahun hujan tidak turun, sehingga tanaman padi tidak
ada yang tumbuh dan air minum pun sulit didapat. Sehingga membuat rakyat
mengalami penderitaan yang begitu berat.
Pemberontakan Petani Banten 1888 (Geger Cilegon)
Ironisnya, kerbau atau kambing yang dibunuh tentara kolonial ini,
karena banyaknya, tidak sempat dikuburkan, sehingga bangkai
hewan dapat ditemukan di mana-mana; dan ini mengundang
datangnya penyakit baru lagi bagi rakyat desa. Tidak heran dari
catatan yang ada pada bulan Agustus 1880, dari ± 210.000
penderita, tercatat lebih dari 40.000 orang di antaranya tidak
dapat tertolong dan menemui ajalnya.
Pihak pemerintah kolonial melaksanakan sistem perpajakan yang
baru, sehubungan dengan penghapusan pelbagai kerja wajib,
seperti kerja pancen dan kerja rodi. Untuk menggambarkan
besarnya pajak yang ditanggung rakyat Banten, setahun setelah
letusan Gunung Krakatau, pajak tanah f. 125.000,- Pada tahun
berikutnya, 1884, pajak tanah itu untuk seluruh negeri dinaikkan,
sehingga jumlah pajak yang terkumpul jauh besar jumlahnya dari
jumlah pajak tanah tahun 1872, meskipun jumlah penduduk turun ±
100.000.
Keadaan Masyarakat Cilegon Pra-Pemberontakan
Satu hal lagi yang ikut menyulut api perlawanan ini adalah dirubuhkannya
menara langgar (musholla) di Jombang Tengah atas perintah Asisten
Residen Goebels. Goebels menganggap menara yang dipakai untuk
mengalunkan azan setiap waktu shalat, mengganggu ketenangan
“masyarakat” kerena kerasnya suara, apalagi waktu azan shalat subuh.
Pada hari Sabtu, tanggal 7 Juli 1888, diadakanlah pertemuan para
kiyai untuk persiapan terakhir/pematangan gerakan di rumah Haji
Akhia di Jombang Wetan. Hadir dalam pertemuan itu antara lain: Haji
Sa’id dari Jaha, Haji Sapiuddin dari Leuwibeureum, Haji Madani dari
Ciora, Haji Halim dari Cibeber, Haji Mahmud dari Tarate Udik, Haji
Iskak dari Seneja, Haji Muhammad Arsad (penghulu kepala di Serang)
dan Haji Tubagus Kusen (penghulu di Cilegon).
Pada hari Senin malam tanggal 9 Juli 1888, diadakanlah
serangan umum ke Cilegon. Haji Tubagus Ismail dan Haji Usman
dari Arjawinangun dan pengikutnya menyerang dari arah
selatan, sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Kiyai Haji
Wasid, Kiyai Haji Usman dari Tunggak, Haji Abdul Gani dan Beji
dan Haji Nuriman dari Kaligandu menyerang dari arah utara.
Dalam keadaan yang kacau itu, Henri Francois Dumas, juru tulis
di kantor Asisten Residen, dapat dibunuh oleh Haji Tubagus
Ismail, demikian juga Raden Purwadiningrat, ajun kolektor,
Johan Hendrik Hubert Gubbels, asisten residen Anyer, Mas
Kramadireja, sipir penjara Cilegon, dan Ulric Bachet, kepala
penjualan garam ─ semuanya adalah orang-orang yang tidak
disenangi rakyat.
Penumpasan Gerakan Pemberontakan 1888
Setelah menduduki Cilegon, Ki Wasid memimpin
pemberontakan menuju Serang untuk merebut ibukota
Keresidenan dan membunuh para pegawainya baik pribumi
maupun Eropa. Sementara itu, bupati dan kontrolir Serang
Letnan van ser Star membawa pasukan tentara 28 pasukan
bersenjata dan terjadi pertempuran di Toyomerto dan berhasil
memukul para pemberontak dan menewaskan Sembilan orang
dan beberapa luka-luka.
Pada tanggal 30 Juli 1888, Ki Wasid dan pengikutnya pergi ke
Banten Selatan, tetapi karena informasi dari mata-mata
pribumi, tentara Belanda melakukan ekspedisi ke Banten
Selatan hingga daerah Sumur dan berhasil melumpuhkan para
pemberontak dan teridentifikasi bahwa Haji Wasid, Tubagus
Ismail, Abdul Gani tewas dan mayatnya di bawa ke Serang. Dua
mayat hilang terjatuh ke Sungai dan hanya satu yang dapat
ditemukan
Korban tewas oleh pemberontak 17 orang, korban luka-luka 7
orang, pemberontakan yang tewas: 30 orang termasuk yang
dihukum gantung, Pemberontak yang dibuang sebanyak 90 orang .
Tempat pembuangannya Tondano, Gorontalo, Kema, Padang,
Maros, Ternate, Ambon, Banda, Manado.
Pemberontakan PKI 1926
Di Banten gejolak dan pemberontakan masih dilakukan
rakyat Banten karena kebencian terhadap Belanda masih
mendalam. Sarekat Islam dibawa HOS Tjokroaminoto ke
Serang tetapi sangat rendah peminatnya karena Sarekat
Islam dipandang kurang berani menentang pemerintahan
Belanda. PKI masuk ke daerah Banten pada tahun 1923,
dimulai dengan membuat Sarekat Rakjat dibawah pimpinan
Oesadiningrat, namun gagal. Baru pada Agustus 1925
dengan kembalinya seorang putra Banten, Tubagus Alipan,
bersama kader PKI Priangan (Sunda) bernama Puradisastra
dan kader PKI Batavia bernama Achmad Bassaif, yang fasih
berbahasa Arab dan memiliki pengetahuan tentang Islam,
PKI baru memiliki cabang seksi yang kuat.
Simpati dan ketertarikan ulama dan petani didapat dengan mendirikan
sebuah perkumpulan kemasyarakatan yang bernama "Rukun Asli". Perlahan
dengan bantuan Achmad Bassaif dan Hassan (PKI Sumatera Barat) yang
memiliki pengetahuan tentang Islam, para ulama ditarik ke dalam PKI yang
sangat revolusioner dan tidak kenal kompromi. Sedangkan para petani
tertarik dengan janji-janji bahwa mereka tidak akan lagi dikenakan pajak
tinggi seperti dibawah Belanda dan bebas dari tekanan para priyayi yang
menjadi antek Belanda. Akhirnya Achmad Chatib (Menantu Syekh Asnawi
Caringin) tertarik pada konsep Gerakan PKI dan ditunjuk sebagai ketua PKI
Cabang Banten. Hadirnya Achmad Khatib menambah dukungan dari ulama
dan para petani Banten, sehingga dalam jangka waktu singkat mampu
mendapatkan ratusan dukungan dari para penduduk Banten.
Achmad Khatib
Pemberontakan PKI VS Belanda
Insiden paling serius di kabupaten Serang terjadi di wilayah Petir pada malam 13 November 1926. Tidak seperti
di wilayah Serang pada umumnya, di daerah ini PKI tetap begitu kuat dan hampir tidak terpengaruh oleh akibat
dari aksi penangkapan tokoh-tokoh pemimpin PKI mereka beberapa waktu lalu, seperti di kabupaten Serang,
hampir semua tokoh lokal PKI daerah ini adalah ulama. Pemberontakan ini hampir berhasil memukul mundur
pasukan Belanda, tetapi karena mendapatkan pasukan militer dari Batavia dengan senjata lengkap.
Serangan balasan kolonial Belanda telah berhasil dilakukan dalam waktu singkat, para
pemberontak berhasil dilumpuhkan karena tidak memiliki persenjataan lengkap.
Sebanyak 1.300 anggota PKI dan simpatisan ditangkap, 4 orang dihukum mati,
sedangkan 99 orang di buang ke Boven Digoel. Sebanyak 29 diantaranya sudah bergelar
haji, 17 diantaranya bahkan pernah tinggal di Mekkah, sedangkan 11 orang lainnya
tercatat sebagai guru agama

More Related Content

Similar to Gerakan Sosial Masyarakat Banten ke-19 ptx

Dampak_Penjajahan_Eropa.pptx
Dampak_Penjajahan_Eropa.pptxDampak_Penjajahan_Eropa.pptx
Dampak_Penjajahan_Eropa.pptxpancaparhusip1
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
 
Kelompok sejarah perang diponegoro.pptx
Kelompok sejarah perang diponegoro.pptxKelompok sejarah perang diponegoro.pptx
Kelompok sejarah perang diponegoro.pptxLiviaChainova
 
Pemberontakan banten
Pemberontakan bantenPemberontakan banten
Pemberontakan bantenJajang Zaman
 
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...Yayasan Rumah Peneleh
 
Perlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderiPerlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderiJoshua Raphael
 
fdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptx
fdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptxfdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptx
fdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptxNafizFist
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeDwiqie Redza Ghanya
 
Sistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke Indonesia
Sistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke IndonesiaSistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke Indonesia
Sistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke Indonesiamaulidinamedia
 
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaPerlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaEsa Alfiandika Seaman
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahRohman Efendi
 
Sejarah perang padri
Sejarah perang padri Sejarah perang padri
Sejarah perang padri Alicia Bonita
 
Presentasi Indonesia Madya
Presentasi Indonesia MadyaPresentasi Indonesia Madya
Presentasi Indonesia Madyaardikoro
 
Perang Batak
Perang BatakPerang Batak
Perang BatakEko Nur
 
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratPerlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratinabel mardelin
 

Similar to Gerakan Sosial Masyarakat Banten ke-19 ptx (20)

Dampak_Penjajahan_Eropa.pptx
Dampak_Penjajahan_Eropa.pptxDampak_Penjajahan_Eropa.pptx
Dampak_Penjajahan_Eropa.pptx
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
 
Revolusi sosial banten
Revolusi sosial bantenRevolusi sosial banten
Revolusi sosial banten
 
Kelompok sejarah perang diponegoro.pptx
Kelompok sejarah perang diponegoro.pptxKelompok sejarah perang diponegoro.pptx
Kelompok sejarah perang diponegoro.pptx
 
Pemberontakan banten
Pemberontakan bantenPemberontakan banten
Pemberontakan banten
 
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...
 
Padri aceh new
Padri aceh newPadri aceh new
Padri aceh new
 
Perlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderiPerlawanan rakyat kaum paderi
Perlawanan rakyat kaum paderi
 
fdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptx
fdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptxfdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptx
fdokumen.com_perang-batak-59198b8b3b544.pptx
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
 
Sistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke Indonesia
Sistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke IndonesiaSistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke Indonesia
Sistem ekonomi liberal dan masuknya agama kristen ke Indonesia
 
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaPerlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
 
Perang banjar
Perang banjarPerang banjar
Perang banjar
 
Sejarah perang padri
Sejarah perang padri Sejarah perang padri
Sejarah perang padri
 
Presentasi Indonesia Madya
Presentasi Indonesia MadyaPresentasi Indonesia Madya
Presentasi Indonesia Madya
 
7.perang vs belanda
7.perang vs belanda7.perang vs belanda
7.perang vs belanda
 
Perang Batak
Perang BatakPerang Batak
Perang Batak
 
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratPerlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
 
Revolusi sosial
Revolusi sosialRevolusi sosial
Revolusi sosial
 

Recently uploaded

PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 

Recently uploaded (10)

PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 

Gerakan Sosial Masyarakat Banten ke-19 ptx

  • 1. Aris Muzhiat, S.Hum, MA Gerakan Sosial Masyarakat Banten Abad XIX-XX
  • 2. Gerakan Revitalisasi Mas Djakaria 1811-1827 Setelah Kesultanan Banten dihancurkan oleh Belanda, mulai muncul berbagai gerakan yang dipimpin oleh elite bangswan dan elite agama untuk merevitalisasi kesultanan Banten, salah satunya Mas Djakaria dan Pangeran Achmad yang membantu Raffles untuk menaklukan Belanda pada 1811.
  • 3. Kebijakan Raffles 1811-1816 Menghapuskan kebijakan lama yang telah dilaksanakan Daendels yang tidak manusiawi, diantarnya: 1. Penghapusan segala bentuk dan jenis penyerahan wajib maupun kerja paksa terhadap rakyat. 2. Peranan para pemungut pajak dihapuskan, sebagai penggantinya mereka dijadikan sebagai bagian dari pemerintah colonial. 3. Pemerintah kolonial ditempatkan sebagai pemilik tanah, sehingga para petani yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewa. 4. Menghapus sistem tanam paksa dan menggantinya dengan sistem sewa tanah atau land rent system.
  • 4. Pangeran Achmad meminta legitimasi kepada Inggris agar diangkat menjadi penguasa baru di Banten, tetapi Mas Jakaria keberatan untuk mengakui Pangeran Achmad sehingga terjadi perang saudara. Hal ini dimanfaatkan pemerintahan Inggris untuk menangkap kedua tokoh yang dikenal sebagai orang yang berbahaya terhadap eksistensi pemerintahan Inggris. Tapi Mas Djakaria berhasil dibebaskan dari penjara pada tahun 1827 dengan bantuan mandor pribumi. Penangkapan Pangeran Achmad & Mas Djakaria 1812
  • 5. Pemberontakan Mas Djakaria 1827 Berita lolosnya tokoh pemberontak telah membuat pemerintah kolonial Belanda mewaspadai gerakan Mas Jakaria, karena pengaruh buruk masa lalu di Banten yang ingin menguasai dan menjadikan dirinya sebagai Sultan Banten yang baru. Hal ini yang membuat pemerintah kolonial memberikan informasi untuk para penduduk Banten yang berhasil menangkap Mas Jakaria hidup atau mati akan mendapatkan hadiah sebesar 2000 gulden. Pada 21 November 1827, Mas Jakaria bersembunyi di tempat tinggalnya yang terletak di desa Baros. Roes Agus seorang kerabat Raden Djaga Manggala memberitahu kepada Wakil Bupati Djaga Manggala, bahwa Mas Jakaria sedang berada di rumahnya. Akhirnya berhasil ditangkap dan dihukum mati dengan dipenggal kepalanya dan tubuhnya dibakar
  • 6. Pemberontakan Nyi Mas Gamparan 1836 Pada tanggal 16 Agustus 1836, tampil sosok wanita bernama Saliah yang berasal dari Kampung Melayu yang tiba di Balaraja, Tangerang. Di desa itu, Saliah mengaku sebagai seorang yang memiliki ilmu mistik dengan penampilannya menggunakan sandal atau gampar, sehingga lebih dikenal dengan Nyai Gamparan. Meskipun, belum diketahui secara pasti asal-usulnya, Saliah atau Nyai Gamparan bisa disebut sebagai sosok yang memiliki kemampuan untuk meyakini para penduduk tentang kesaktian dan kewibawaan dirinya. Gerakan ini berusaha membebaskan rakyat Banten dari system tanam paksa yang membuat rakyat Banten Menderita. pemerintah kolonial Belanda memerintahkan Raden Tumenggung Kartanata Negara yang menjadi Demang di Jasinga untuk menangkap Nyai Gamparan dan pasukannya dengan imbalan akan diangkat menjadi Bupati di Lebak. Akhirnya Damang berhasil menangkap Nyi Gamparan.
  • 7. Di Banten mencapai pucak gejolak sosial pemberontakan pada 1888 yang dilakukan oleh para tokoh agama, para petani dan buruh. Tokoh yang menentukan dalam peristiwa Geger Cilegon ini adalah Abdul Karim Tanara sebelum akhirnya diambil alih oleh Haji Wasid, Tubagus Ismail yang pernah belajar di Mekkah pada Syekh Nawawi al-Bantani, kemudian mengajar di pesantrennya di Kampung Beji, Cilegon. Tiga pokok ajaran yang disebarkan kepada muridnya adalah tentang Tauhid, Fiqh dan Tasawuf merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam dan harus dipraktekan dalam setiap kegiatan sehari-hari. Antara tahun 1882 dan 1884 keadaan rakyat Banten khususnya di Serang dan Anyer ditimpa dua malapetaka; kelaparan dan penyakit sampar (pes) binatang ternak ditambah lentusan Gunung Krakatau yang Meletus pada 1883. Diperkirakan, hampir dua tahun hujan tidak turun, sehingga tanaman padi tidak ada yang tumbuh dan air minum pun sulit didapat. Sehingga membuat rakyat mengalami penderitaan yang begitu berat. Pemberontakan Petani Banten 1888 (Geger Cilegon)
  • 8. Ironisnya, kerbau atau kambing yang dibunuh tentara kolonial ini, karena banyaknya, tidak sempat dikuburkan, sehingga bangkai hewan dapat ditemukan di mana-mana; dan ini mengundang datangnya penyakit baru lagi bagi rakyat desa. Tidak heran dari catatan yang ada pada bulan Agustus 1880, dari ± 210.000 penderita, tercatat lebih dari 40.000 orang di antaranya tidak dapat tertolong dan menemui ajalnya. Pihak pemerintah kolonial melaksanakan sistem perpajakan yang baru, sehubungan dengan penghapusan pelbagai kerja wajib, seperti kerja pancen dan kerja rodi. Untuk menggambarkan besarnya pajak yang ditanggung rakyat Banten, setahun setelah letusan Gunung Krakatau, pajak tanah f. 125.000,- Pada tahun berikutnya, 1884, pajak tanah itu untuk seluruh negeri dinaikkan, sehingga jumlah pajak yang terkumpul jauh besar jumlahnya dari jumlah pajak tanah tahun 1872, meskipun jumlah penduduk turun ± 100.000. Keadaan Masyarakat Cilegon Pra-Pemberontakan
  • 9. Satu hal lagi yang ikut menyulut api perlawanan ini adalah dirubuhkannya menara langgar (musholla) di Jombang Tengah atas perintah Asisten Residen Goebels. Goebels menganggap menara yang dipakai untuk mengalunkan azan setiap waktu shalat, mengganggu ketenangan “masyarakat” kerena kerasnya suara, apalagi waktu azan shalat subuh. Pada hari Sabtu, tanggal 7 Juli 1888, diadakanlah pertemuan para kiyai untuk persiapan terakhir/pematangan gerakan di rumah Haji Akhia di Jombang Wetan. Hadir dalam pertemuan itu antara lain: Haji Sa’id dari Jaha, Haji Sapiuddin dari Leuwibeureum, Haji Madani dari Ciora, Haji Halim dari Cibeber, Haji Mahmud dari Tarate Udik, Haji Iskak dari Seneja, Haji Muhammad Arsad (penghulu kepala di Serang) dan Haji Tubagus Kusen (penghulu di Cilegon).
  • 10. Pada hari Senin malam tanggal 9 Juli 1888, diadakanlah serangan umum ke Cilegon. Haji Tubagus Ismail dan Haji Usman dari Arjawinangun dan pengikutnya menyerang dari arah selatan, sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Kiyai Haji Wasid, Kiyai Haji Usman dari Tunggak, Haji Abdul Gani dan Beji dan Haji Nuriman dari Kaligandu menyerang dari arah utara. Dalam keadaan yang kacau itu, Henri Francois Dumas, juru tulis di kantor Asisten Residen, dapat dibunuh oleh Haji Tubagus Ismail, demikian juga Raden Purwadiningrat, ajun kolektor, Johan Hendrik Hubert Gubbels, asisten residen Anyer, Mas Kramadireja, sipir penjara Cilegon, dan Ulric Bachet, kepala penjualan garam ─ semuanya adalah orang-orang yang tidak disenangi rakyat.
  • 11. Penumpasan Gerakan Pemberontakan 1888 Setelah menduduki Cilegon, Ki Wasid memimpin pemberontakan menuju Serang untuk merebut ibukota Keresidenan dan membunuh para pegawainya baik pribumi maupun Eropa. Sementara itu, bupati dan kontrolir Serang Letnan van ser Star membawa pasukan tentara 28 pasukan bersenjata dan terjadi pertempuran di Toyomerto dan berhasil memukul para pemberontak dan menewaskan Sembilan orang dan beberapa luka-luka. Pada tanggal 30 Juli 1888, Ki Wasid dan pengikutnya pergi ke Banten Selatan, tetapi karena informasi dari mata-mata pribumi, tentara Belanda melakukan ekspedisi ke Banten Selatan hingga daerah Sumur dan berhasil melumpuhkan para pemberontak dan teridentifikasi bahwa Haji Wasid, Tubagus Ismail, Abdul Gani tewas dan mayatnya di bawa ke Serang. Dua mayat hilang terjatuh ke Sungai dan hanya satu yang dapat ditemukan
  • 12. Korban tewas oleh pemberontak 17 orang, korban luka-luka 7 orang, pemberontakan yang tewas: 30 orang termasuk yang dihukum gantung, Pemberontak yang dibuang sebanyak 90 orang . Tempat pembuangannya Tondano, Gorontalo, Kema, Padang, Maros, Ternate, Ambon, Banda, Manado.
  • 13. Pemberontakan PKI 1926 Di Banten gejolak dan pemberontakan masih dilakukan rakyat Banten karena kebencian terhadap Belanda masih mendalam. Sarekat Islam dibawa HOS Tjokroaminoto ke Serang tetapi sangat rendah peminatnya karena Sarekat Islam dipandang kurang berani menentang pemerintahan Belanda. PKI masuk ke daerah Banten pada tahun 1923, dimulai dengan membuat Sarekat Rakjat dibawah pimpinan Oesadiningrat, namun gagal. Baru pada Agustus 1925 dengan kembalinya seorang putra Banten, Tubagus Alipan, bersama kader PKI Priangan (Sunda) bernama Puradisastra dan kader PKI Batavia bernama Achmad Bassaif, yang fasih berbahasa Arab dan memiliki pengetahuan tentang Islam, PKI baru memiliki cabang seksi yang kuat.
  • 14. Simpati dan ketertarikan ulama dan petani didapat dengan mendirikan sebuah perkumpulan kemasyarakatan yang bernama "Rukun Asli". Perlahan dengan bantuan Achmad Bassaif dan Hassan (PKI Sumatera Barat) yang memiliki pengetahuan tentang Islam, para ulama ditarik ke dalam PKI yang sangat revolusioner dan tidak kenal kompromi. Sedangkan para petani tertarik dengan janji-janji bahwa mereka tidak akan lagi dikenakan pajak tinggi seperti dibawah Belanda dan bebas dari tekanan para priyayi yang menjadi antek Belanda. Akhirnya Achmad Chatib (Menantu Syekh Asnawi Caringin) tertarik pada konsep Gerakan PKI dan ditunjuk sebagai ketua PKI Cabang Banten. Hadirnya Achmad Khatib menambah dukungan dari ulama dan para petani Banten, sehingga dalam jangka waktu singkat mampu mendapatkan ratusan dukungan dari para penduduk Banten. Achmad Khatib
  • 15. Pemberontakan PKI VS Belanda Insiden paling serius di kabupaten Serang terjadi di wilayah Petir pada malam 13 November 1926. Tidak seperti di wilayah Serang pada umumnya, di daerah ini PKI tetap begitu kuat dan hampir tidak terpengaruh oleh akibat dari aksi penangkapan tokoh-tokoh pemimpin PKI mereka beberapa waktu lalu, seperti di kabupaten Serang, hampir semua tokoh lokal PKI daerah ini adalah ulama. Pemberontakan ini hampir berhasil memukul mundur pasukan Belanda, tetapi karena mendapatkan pasukan militer dari Batavia dengan senjata lengkap. Serangan balasan kolonial Belanda telah berhasil dilakukan dalam waktu singkat, para pemberontak berhasil dilumpuhkan karena tidak memiliki persenjataan lengkap. Sebanyak 1.300 anggota PKI dan simpatisan ditangkap, 4 orang dihukum mati, sedangkan 99 orang di buang ke Boven Digoel. Sebanyak 29 diantaranya sudah bergelar haji, 17 diantaranya bahkan pernah tinggal di Mekkah, sedangkan 11 orang lainnya tercatat sebagai guru agama