Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Teks tersebut merangkum tentang Euclid dan buku karyanya The Elements. The Elements terdiri dari 13 buku yang membahas geometri bidang, aritmatika, dan geometri ruang, serta tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam perkembangan geometri Euclid.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Dokumen tersebut berisi penjelasan dan bukti sejumlah teorema terkait konvergensi dan divergensi barisan bilangan. Pertama, dibahas tentang sifat barisan yang divergen sejati jika tidak terbatas dan konvergen jika terbatas. Kemudian, diberikan contoh barisan yang divergen sejati dan konvergen. Selanjutnya, dibuktikan beberapa teorema terkait hubungan antara konvergensi dua barisan bilangan. Terakhir, diber
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Dokumen tersebut membahas strategi dan metode pembuktian dalam mata kuliah Matematika Diskrit. Beberapa strategi pembuktian yang disebutkan antara lain pembuktian langsung dengan metode pengecekan satu per satu, pembuktian berdasarkan kasus, pembuktian dengan eliminasi kasus, dan pembuktian ekuivalensi. Dokumen tersebut juga membahas metode pembuktian tak langsung seperti kontradiksi dan kontraposisi.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Hiperboloida memiliki dua jenis, yaitu hiperboloida satu daun dan dua daun. Hiperboloida satu daun berbentuk terowongan dengan corong yang membesar, sementara hiperboloida dua daun berbentuk dua buah corong. Kedua jenis hiperboloida memiliki karakteristik berbeda dalam bentuk persamaan dan jejaknya pada bidang-bidang koordinat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Teks tersebut merangkum tentang Euclid dan buku karyanya The Elements. The Elements terdiri dari 13 buku yang membahas geometri bidang, aritmatika, dan geometri ruang, serta tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam perkembangan geometri Euclid.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Dokumen tersebut berisi penjelasan dan bukti sejumlah teorema terkait konvergensi dan divergensi barisan bilangan. Pertama, dibahas tentang sifat barisan yang divergen sejati jika tidak terbatas dan konvergen jika terbatas. Kemudian, diberikan contoh barisan yang divergen sejati dan konvergen. Selanjutnya, dibuktikan beberapa teorema terkait hubungan antara konvergensi dua barisan bilangan. Terakhir, diber
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Dokumen tersebut membahas strategi dan metode pembuktian dalam mata kuliah Matematika Diskrit. Beberapa strategi pembuktian yang disebutkan antara lain pembuktian langsung dengan metode pengecekan satu per satu, pembuktian berdasarkan kasus, pembuktian dengan eliminasi kasus, dan pembuktian ekuivalensi. Dokumen tersebut juga membahas metode pembuktian tak langsung seperti kontradiksi dan kontraposisi.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Hiperboloida memiliki dua jenis, yaitu hiperboloida satu daun dan dua daun. Hiperboloida satu daun berbentuk terowongan dengan corong yang membesar, sementara hiperboloida dua daun berbentuk dua buah corong. Kedua jenis hiperboloida memiliki karakteristik berbeda dalam bentuk persamaan dan jejaknya pada bidang-bidang koordinat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptxWidyaMeka
Geometri dapat dipandang sebagai sistem deduktif berdasarkan himpunan postulat yang menentukan jenis geometrinya. Euclides membedakan antara postulat yang berlaku khusus untuk ilmu tertentu dan aksioma yang berlaku secara umum. Geometri Euclides didasarkan pada definisi unsur-unsurnya serta aksioma dan postulat tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang Geometri Netral yang melepaskan postulat kelima Euclides. Geometri Netral didasarkan pada empat postulat pertama Euclides dan geometri terurut. Dibahas pula beberapa teorema geometri netral seperti setiap segitiga memiliki jumlah sudut 180 derajat dan jika sebuah segitiga memiliki jumlah sudut 180 derajat, maka akan ada persegi panjang.
Teks tersebut merangkum perkembangan geometri non-Euclid, dimulai dari kontribusi para matematikawan Arab dan Eropa dalam mempertanyakan postulat kelima Euclid, hingga penemuan geometri hiperbolik dan non-Euclid oleh Gauss, Lobachevsky, dan Bolyai pada abad ke-19. Saccheri dianggap sebagai pendiri geometri non-Euclid karena membuktikan bahwa jumlah sudut segitiga kurang dari 180 derajat.
Kuliah umum membahas berbagai topik matematika diskrit seperti teori himpunan, logika, aljabar Boolean, kombinatorik, teori graf, dan contoh-contoh penerapannya dalam masalah nyata.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
5. “Matematikawan Eropa”
• Jumlah sudut-sudut pada
suatu segitiga adalah sama
dengan dua kali sudut siku’
Adrien Marie
Legendre
(1752-1833)
• melalui suatu titik yang tidak
berada pada suatu garis
yang diberikan, hanya akan
terdapat satu garis sejajar
Jonh Playfair,
(1748-1819)
6. Dasar Geometri Non Euclid
Girolamo
Saccheri
(San Remo,
1667-1733)
Menggunakan Absurd
Method dalam
pengkonstruksian
Postulat Ke-5 Euclid.
Hasil temuannya
kemudian menjadi dasar
bagi perkembangan
Geometri Non-Euclid.
8. Kelahiran Geometri Non Euclid
Geometri yang
menolak
kebenaran
Postulat Ke-5
Euclid (Geometri
Non Euclid)
Tidak dapat
dibuktikan dengan
menggunakan
aksioma-aksioma
yang terdapat pada
Geometri Euclid
10. Geometri Hiperbolik
Direpresentasikan oleh sebuah lingkaran.
Geometri Hiperbolik Representasi Geometri Euclid
Titik Titik dalam lingkaran
Garis Penghubung terbuka lingkaran
Bidang Bagian dalam lingkaran
Segmen Segmen penghubung dua titik
11. Jumlah besar sudut suatu segitiga di
dalam Geometri Hiperbolik
• Sudut luar segitiga akan lebih
besar daripada sudut interior
(dalam) yang tidak bersisian dengan
sudut tersebut.
Teorema 2.1
(Teorema sudut luar)
• Jumlah besar dua sudut suatu
segitiga adalah kurang dari atau sama
dengan sudut luarnya.
Lemma 2.1
• Pada segitiga jumlah besar sudut-
sudutnya kurang dari 180°.Teorema 2.2
12. Geometri Eliptik
Postulat kesejajaran dari Riemann
adalah: “Tidak ada garis-garis sejajar
dengan garis lain”
Model Geometri
Eliptik Tunggal
Model Geometri
Eliptik Ganda
13. Model Geometri Eliptik Tunggal
Sebarang dua garis yang berpotongan
tepat pada satu titik, tetapi tidak ada garis
yang memisahkan bidang tersebut.
14. Model Geometri Eliptik Ganda
Dua garis berpotongan tepat pada dua
titik, dan setiap garis memisahkan bidang.
15. Dalil-dalil pada Geometri Eliptik
• Dua garis yang tegak lurus pada suatu
garis bertemu pada suatu titik ujungnya.Dalil 3.1
• Semua garis tegak lurus pada suatu garis
berpotongan pada titik yang disebut kutub
dari garis itu dan sebaliknya setiap garis
melalui kutub suatu garis tegak lurus pada
garis itu.
Dalil 3.2
• Dalam sebarang ΔABC dengan ∠C = 90°,
sudut A kurang dari, sama dengan atau
lebih besar dari 90°, tergantung dari
segmen 𝐵𝐶 kurang dari, sama dengan atau
lebih besar dari jarak polar q.
Dalil 3.3
16. Dalil-dalil pada Geometri Eliptik
• Jumlah besar sudut-sudut segitiga lebih
besar dari 180°.Dalil 3.4
• Jumlah besar sudut-sudut segiempat
lebih besar dari 360°.Dalil 3.5