SlideShare a Scribd company logo
FORMULASI DAN TEKHNOLOGI
SEDIAAN CAIR DAN SEMI SOLID
(SEDIAAN GEL)
Disusun Oleh :
Eva Nurvadilah
Ella Riani
Biki Hakiki
A. Pengertian Gel
Gel merupakan sediaan
semipadat yang jernih, tembus
cahaya dan mengandung zat aktif,
merupakan dispersi koloid
mempunyai kekuatan yang
disebabkan oleh jaringan yang
saling berikatan pada fase
terdispersi. Dalam industri farmasi,
sediaan gel banyak digunakan
pada produk obat-obatan, kosmetik
dan makanan.
• Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, gel kadang-kadang disebut jeli,
merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh
suatu cairan.
• Menurut Formularium Nasional, gel adalah sediaan bermassa
lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawa
anorganik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing
terbungkus dan saling terserap oleh cairan
• Menurut Ansel, gel didefinisikan sebagai suatu sistem setengah padat
yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel
anorganik yang terkecil atau molekul organik yang besar dan saling
diresapi cairan.
B. Komponen Gel
1. Gelling Agent.
Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur
berbentuk jaringan yang merupakan bagian penting dari sistem gel.
Termasuk dalam kelompok ini adalah gom alam, turunan selulosa, dan
karbomer. Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi dalam media air,
selain itu ada yang membentuk gel dalam cairan non-polar. Beberapa
partikel padat koloidal dapat berperilaku sebagai pembentuk gel karena
terjadinya flokulasi partikel. Konsentrasi yang tinggi dari beberapa
surfaktan non-ionik dapat digunakan untuk menghasilkan gel yang
jernih di dalam sistem yang mengandung sampai 15% minyak mineral.
2. Bahan tambahan
a. Pengawet
Meskipun beberapa basis gel resisten terhadap serangan
mmikroba, tetapi semua gel mengandung banyak air
sehingga embutuhkan pengawet sebagai antimikroba. Dalam
pemilihan pengawet harus memperhatikan
inkompatibilitasnya dengan gelling agent.
b. Penambahan bahan higroskopis
untuk mencegah kehilangan air. Contohnya gliserol,
propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi 10-20 %.
c. Chelating agent
Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang
sensitive terhadap logam berat. Contohnya EDTA.
C. Tujuan Pemakaian
digunakan untuk luka dengan jaringan nekrotik untuk melembabkan
dan melunakkan jaringan nekrotik.
D. Karakteristik Pemakaian
Sediaan gel umumnya memiliki karakteristik tertentu, yakni (disperse
system, vol 2 hal 497):
1. Swelling
Gel dapat mengembang karena komponen pembentuk gel
dapat mengabsorbsi larutan sehingga terjadi pertambahan
volume. Pelarut akan berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi
interaksi antara pelarut dengan gel. Pengembangan gel kurang
sempurna bila terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel
yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang.
2. Sineresis
Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di
dalam massa gel. Cairan yang terjerat akan keluar dan berada
di atas permukaan gel. Pada waktu pembentukan gel terjadi
tekanan yang elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar.
3. Efek suhu
Efek suhu mempengaruhi struktur gel. Gel dapat terbentuk
melalui penurunan temperatur tapi dapat juga pembentukan gel terjadi
setelah pemanasan hingga suhu tertentu. Polimer seperti MC, HPMC,
terlarut hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental
4. Efek elektrolit
Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh
pada gel hidrofilik dimana ion berkompetisi secara efektif dengan
koloid terhadap pelarut yang ada dan koloid digaramkan (melarut).
Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi elektrolit kecil akan
meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi waktu untuk menyusun
diri sesudah pemberian tekanan geser
5. Elastisitas dan rigiditas
Sifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan
nitroselulosa, selama transformasi dari bentuk sol menjadi gel
terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi
pembentuk gel. Bentuk struktur gel resisten terhadap
perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran
viskoelastik. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung
dari komponen pembentuk gel.
6. Rheologi
Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi
padatan yang terflokulasi memberikan sifat aliran pseudoplastis
yang khas, dan menunjukkan jalan aliran non–newton yang
dikarakterisasi oleh penurunan viskositas dan peningkatan laju
aliran.
E. Cara Pembuatan
Proses pembuatan (Pustaka: Lachman, Disperse System Vol. 2) :
1. Timbang jumlah agen gel sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Agen pembentuk sel yang dikembangkan dengan menggunakan
masing-masing
3. Timbang zat aktif dan zat tambahan lainnya
4. Tambahkan agen pembentuk gel yang telah dikembangkan ke dalam
campuaran ini atau sebaliknya sambil diaduk terus-menerus hingga
homogen tetapi jangan terlalu kuat karena akan membebani udara
sehingga memunculkan gelembung udara dalam sediaan yang dapat
digunakan untuk pH sediaan.
5.Gel yang sudah jadi dimasukkan ke dalam alat pengisi Gel dan
diisikan ke dalam tabung sebanyak yang dibutuhkan
6. Ujung tabung ditutup lalu diberi etiket dan dikemas dalam wadah
ynag dilengkapi brosur dan etiket.
F. Karakteristik Bahan
Karakteristik bahan harus inert, aman, tidak bereaksi dengan
komponen lain
G. Stabilitas
Sediaan gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin di kulit,
mudah mengering, dan mudah dicuci. Bahan pembentuk gel yang
biasa digunakan adalah Carbopol 940, Na-CMC dan HPMC. Gelling
agent tersebut banyak digunakan dalam produk kosmetik dan obat
karena memiliki stabilitas dan kompaktibilitas yang tinggi, toksisitas
yang rendah, serta mampu meningkatkan waktu kontak dengan kulit
sehingga meningkatkan efektivitas penggunaan gel sebagai
antibakteri (Edwards dan Johnsons, 1987).
H. Evaluasi sediaan
1. Penampilan (Diktat teknologi likuida dan
semipadat hal.127)
Yang dilihat penampilan, warna dan bau .
2. Homogenitas (Diktat teknologi likuida dan semipadat.127)
Caranya: oleskan sedikit gel di atas kaca objek dan lihat
susunan partikel yang terbentuk atau tidak
homogenan.
3. Viskositas / rheologi (lihat lampiran martin, Farfis hal 501)
Menggunakan viscometer Stromer dan viscometer Brookfield
4. Distribusi ukuran partikel
5. Uji Kebocoran
6. Isi minimum
7. Penetapan pH
8. Uji pelepasan Bhan aktif dari sediaan gel Prinsip: mengukur
kecepatan pelepasan bahan aktif dari sediaan gel dengan cara
mengukur zat aktif dalam cairan penerima pada waktu-waktu tertentu
9. Uji difusi bahan aktif dari sediaan gel Prinsip: Menguji bahan
aktif dari sediaan gel menggunakan sel tertentu dengan cara mengukur
komposisi bahan aktif pada cairan penerima pada selang waktu
tertentu)
10. Stabilitas gel
Nilai hasil suatu sediaan viskoelastis dapat ditentukan dengan
menggunakan penetrometer. Alat ini terdiri dari logam kerucut atau
jarum. Dalamnya penetrasi yang dihasilkan ditampilkan dari sudut
kontak dengan sediaan yang ada di bawah tekanan.
I. ContohFormulasi ( dari bahan alam)
Gel ekstrak etanol daun Ketepeng cina dibuat dari ekstrak daun
ketepeng cina dan zat tambahan. Komposisi formulasi gel disusun
berdasarkan metode trial-error pada tahap praformulasi. dengan basis
CMC-Na mempunyai susunan sebagai berikut :11
R/ CMC-Na 5%
Gliserin 10%
Propilenglikol 5%
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Alljabar Rahmat
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
Fenny Yuniharto
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
Suharmita Darmin
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
Citra pharmacist
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Rengga Renjani
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
Robby Candra Purnama
 
Gel
GelGel
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
Mega Zhang
 
Tablet salut
Tablet salutTablet salut
Tablet salut
Alfian Nazarudin
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
1234ulha
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
laprak 2.pdf
laprak 2.pdflaprak 2.pdf
laprak 2.pdf
SEPTYANADEWIKUMARAFa
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
kiralovely
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
Akfar ikifa
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
Abulkhair Abdullah
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
Wulung Gono
 

What's hot (20)

Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Gel
GelGel
Gel
 
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
 
Tablet salut
Tablet salutTablet salut
Tablet salut
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
laprak 2.pdf
laprak 2.pdflaprak 2.pdf
laprak 2.pdf
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 

Similar to Gel.pptx

Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNAObat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
UJI DISOLUSI.ppt
UJI DISOLUSI.pptUJI DISOLUSI.ppt
UJI DISOLUSI.ppt
EriskaAgustin
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
diah72
 
17986582.ppt
17986582.ppt17986582.ppt
17986582.ppt
IlhamWahyuPamungkas
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
Aziza Fadilla
 
emulsi.pptx
emulsi.pptxemulsi.pptx
emulsi.pptx
Aidil284734
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
Abulkhair Abdullah
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Annisa Listyaindra
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
Musliminaja2
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Dyah Wulandari
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Dyah Wulandari
 
PPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGI
PPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGIPPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGI
PPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGI
Denny Juraijin
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
kimia pangan .docx
kimia pangan .docxkimia pangan .docx
kimia pangan .docx
mikailmehang
 
makalah sabun gel
makalah sabun gelmakalah sabun gel
makalah sabun gel
Rizkal Rizkal
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Pharmacist
 

Similar to Gel.pptx (20)

Swelling agents1
Swelling agents1Swelling agents1
Swelling agents1
 
Pembentukan emulsi & suspensi
Pembentukan emulsi & suspensiPembentukan emulsi & suspensi
Pembentukan emulsi & suspensi
 
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNAObat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
 
UJI DISOLUSI.ppt
UJI DISOLUSI.pptUJI DISOLUSI.ppt
UJI DISOLUSI.ppt
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
 
17986582.ppt
17986582.ppt17986582.ppt
17986582.ppt
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
 
emulsi.pptx
emulsi.pptxemulsi.pptx
emulsi.pptx
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
PPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGI
PPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGIPPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGI
PPT SITOHISTO_FIKSASI PEMERIKSAAN HISTOLOGI
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
kimia pangan .docx
kimia pangan .docxkimia pangan .docx
kimia pangan .docx
 
makalah sabun gel
makalah sabun gelmakalah sabun gel
makalah sabun gel
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 

Recently uploaded

Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
0787plll
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
UmbuArnold
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
akbarkibas
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
erni239369
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
ElfaRos1
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
syifafarma
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 

Recently uploaded (13)

Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 

Gel.pptx

  • 1. FORMULASI DAN TEKHNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI SOLID (SEDIAAN GEL) Disusun Oleh : Eva Nurvadilah Ella Riani Biki Hakiki
  • 2. A. Pengertian Gel Gel merupakan sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi. Dalam industri farmasi, sediaan gel banyak digunakan pada produk obat-obatan, kosmetik dan makanan.
  • 3. • Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, gel kadang-kadang disebut jeli, merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. • Menurut Formularium Nasional, gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawa anorganik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan • Menurut Ansel, gel didefinisikan sebagai suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang terkecil atau molekul organik yang besar dan saling diresapi cairan.
  • 4. B. Komponen Gel 1. Gelling Agent. Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur berbentuk jaringan yang merupakan bagian penting dari sistem gel. Termasuk dalam kelompok ini adalah gom alam, turunan selulosa, dan karbomer. Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi dalam media air, selain itu ada yang membentuk gel dalam cairan non-polar. Beberapa partikel padat koloidal dapat berperilaku sebagai pembentuk gel karena terjadinya flokulasi partikel. Konsentrasi yang tinggi dari beberapa surfaktan non-ionik dapat digunakan untuk menghasilkan gel yang jernih di dalam sistem yang mengandung sampai 15% minyak mineral.
  • 5. 2. Bahan tambahan a. Pengawet Meskipun beberapa basis gel resisten terhadap serangan mmikroba, tetapi semua gel mengandung banyak air sehingga embutuhkan pengawet sebagai antimikroba. Dalam pemilihan pengawet harus memperhatikan inkompatibilitasnya dengan gelling agent. b. Penambahan bahan higroskopis untuk mencegah kehilangan air. Contohnya gliserol, propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi 10-20 %. c. Chelating agent Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensitive terhadap logam berat. Contohnya EDTA.
  • 6. C. Tujuan Pemakaian digunakan untuk luka dengan jaringan nekrotik untuk melembabkan dan melunakkan jaringan nekrotik.
  • 7. D. Karakteristik Pemakaian Sediaan gel umumnya memiliki karakteristik tertentu, yakni (disperse system, vol 2 hal 497): 1. Swelling Gel dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan sehingga terjadi pertambahan volume. Pelarut akan berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. Pengembangan gel kurang sempurna bila terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang. 2. Sineresis Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. Cairan yang terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel. Pada waktu pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar.
  • 8. 3. Efek suhu Efek suhu mempengaruhi struktur gel. Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur tapi dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. Polimer seperti MC, HPMC, terlarut hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental 4. Efek elektrolit Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidrofilik dimana ion berkompetisi secara efektif dengan koloid terhadap pelarut yang ada dan koloid digaramkan (melarut). Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi waktu untuk menyusun diri sesudah pemberian tekanan geser
  • 9. 5. Elastisitas dan rigiditas Sifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selama transformasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel. Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran viskoelastik. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel. 6. Rheologi Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi padatan yang terflokulasi memberikan sifat aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran non–newton yang dikarakterisasi oleh penurunan viskositas dan peningkatan laju aliran.
  • 10. E. Cara Pembuatan Proses pembuatan (Pustaka: Lachman, Disperse System Vol. 2) : 1. Timbang jumlah agen gel sesuai dengan yang dibutuhkan 2. Agen pembentuk sel yang dikembangkan dengan menggunakan masing-masing 3. Timbang zat aktif dan zat tambahan lainnya 4. Tambahkan agen pembentuk gel yang telah dikembangkan ke dalam campuaran ini atau sebaliknya sambil diaduk terus-menerus hingga homogen tetapi jangan terlalu kuat karena akan membebani udara sehingga memunculkan gelembung udara dalam sediaan yang dapat digunakan untuk pH sediaan. 5.Gel yang sudah jadi dimasukkan ke dalam alat pengisi Gel dan diisikan ke dalam tabung sebanyak yang dibutuhkan 6. Ujung tabung ditutup lalu diberi etiket dan dikemas dalam wadah ynag dilengkapi brosur dan etiket.
  • 11. F. Karakteristik Bahan Karakteristik bahan harus inert, aman, tidak bereaksi dengan komponen lain G. Stabilitas Sediaan gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin di kulit, mudah mengering, dan mudah dicuci. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah Carbopol 940, Na-CMC dan HPMC. Gelling agent tersebut banyak digunakan dalam produk kosmetik dan obat karena memiliki stabilitas dan kompaktibilitas yang tinggi, toksisitas yang rendah, serta mampu meningkatkan waktu kontak dengan kulit sehingga meningkatkan efektivitas penggunaan gel sebagai antibakteri (Edwards dan Johnsons, 1987).
  • 12. H. Evaluasi sediaan 1. Penampilan (Diktat teknologi likuida dan semipadat hal.127) Yang dilihat penampilan, warna dan bau . 2. Homogenitas (Diktat teknologi likuida dan semipadat.127) Caranya: oleskan sedikit gel di atas kaca objek dan lihat susunan partikel yang terbentuk atau tidak homogenan. 3. Viskositas / rheologi (lihat lampiran martin, Farfis hal 501) Menggunakan viscometer Stromer dan viscometer Brookfield 4. Distribusi ukuran partikel 5. Uji Kebocoran 6. Isi minimum 7. Penetapan pH
  • 13. 8. Uji pelepasan Bhan aktif dari sediaan gel Prinsip: mengukur kecepatan pelepasan bahan aktif dari sediaan gel dengan cara mengukur zat aktif dalam cairan penerima pada waktu-waktu tertentu 9. Uji difusi bahan aktif dari sediaan gel Prinsip: Menguji bahan aktif dari sediaan gel menggunakan sel tertentu dengan cara mengukur komposisi bahan aktif pada cairan penerima pada selang waktu tertentu) 10. Stabilitas gel Nilai hasil suatu sediaan viskoelastis dapat ditentukan dengan menggunakan penetrometer. Alat ini terdiri dari logam kerucut atau jarum. Dalamnya penetrasi yang dihasilkan ditampilkan dari sudut kontak dengan sediaan yang ada di bawah tekanan.
  • 14. I. ContohFormulasi ( dari bahan alam) Gel ekstrak etanol daun Ketepeng cina dibuat dari ekstrak daun ketepeng cina dan zat tambahan. Komposisi formulasi gel disusun berdasarkan metode trial-error pada tahap praformulasi. dengan basis CMC-Na mempunyai susunan sebagai berikut :11 R/ CMC-Na 5% Gliserin 10% Propilenglikol 5%