SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH 
REPRODUKSI TUMBUHAN 
DISUSUN OLEH : 
1. RISKA AWALIA LESTARI (H22114017) 
2. AKRAM RAMADHAN (H22114018) 
3. TEDI EKA SAPUTRA (H22114019) 
4. DEWI PUTRIANI RACHMAT (H22114020) 
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS HASANUDDIN 
MAKASSAR 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 1
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, 
makalah tentang reproduksi tumbuhan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah 
biologi dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. 
Makalah ini membahas tentang jenis ̶ jenis reproduksi pada tumbuhan dan proses 
penyerbukan serta pembuahannya yang sejatinya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu 
bahan rujukan atau referensi dalam proses pembelajaran terkhusus bagi mahasiswa yang 
menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang menerapkan sistem SCL (Student 
Center Learning). 
Selanjutnya, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami berharap 
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya mahasiswa yang 
tengah mengambil mata kuliah biologi dasar. 
Layaknya pepatah “tak ada gading yang tak retak”, makalah kami pun demikian 
yang sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami selalu mengharapkan kritik 
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Terakhir, semoga makalah ini 
dapat bermanfaat bagi peningkatan kemajuan pendidikan di Indonesia. 
Makassar, 21 September 
2014 
Penulis 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 2
DAFTAR ISI 
Halaman Sampul 
Kata Pengantar .................................................................................i 
Daftar Isi .................................................................................ii 
BAB I Pendahuluan 
A. Latar Belakang .................................................................................1 
B. Rumusan Masalah .................................................................................2 
C. Tujuan Penulisan .................................................................................2 
D. Manfaat Penulisan .................................................................................2 
BAB II Pembahasan 
A. Pengertian Reproduksi 
Tumbuhan 
................................................................................. 
B. Jenis – Jenis Reproduksi ................................................................................. 
1. Alat Reproduksi .................................................................................7 
2. Alat Perhiasan .................................................................................7 
3. Penyerbukan .................................................................................8 
4. Pembuahan .................................................................................11 
BAB III Penutup 
A. Kesimpulan .................................................................................14 
B. Saran .................................................................................14 
Daftar Pustaka 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 3
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup, disamping ciri-ciri lain 
seperti respirasi, ekskresi, pencernaan, koordinasi dan iritabilitas. Setiap makhluk 
hidup memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi atau proses 
perkembangbiakan. Seperti layaknya makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga dapat 
bereproduksi dengan tujuan untuk menghindari kepunahan pada spesies atau rasnya. 
Bagi setiap organisme, ada saatnya kekuatan untuk metabolisme, pertumbuhan, 
dan daya tanggapnya tidak memadai untuk mempertahankan organisasinya yang 
rumit terhadap kekuatan–kekuatan lain. Sebagai contoh adalah serangga, pemangsa, 
parasit, kelaparan, perubahan–perubahan yang bersifat merugikan dalam lingkungan, 
atau semata–mata proses yang kurang lebih dikenal sebagai proses penuaan yang 
pada akhirnya berakibat pada matinya suatu organisme tersebut. Akan tetapi, spesies 
itu bertahan hidup untuk jangka waktu yang jauh lebih besar dari pada umur hidup 
individu apapun di dalamnya. Hal ini dicapai dengan membentuk individu baru oleh 
yang tua sebelum dia mati. 
Secara umum, tumbuhan bereproduksi (berkembang biak) dengan 2 cara yaitu 
secara generatif dan vegetatif. Generatif adalah bahwa tanaman tersebut 
berkembang biak secara kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada 
benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya 
akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang 
dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda 
dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran. 
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, 
serta terbentuknya tanaman dari bagian bagian khusus yaitu umbi, rhizome, runner 
dan anakan. Perkembangbiakan dengan terbentuknya umbi juga terbagi menjadi 
beberapa cara yaitu umbi lapis seperti terbentuknya bawang dan bunga tulip, umbi 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 4
sisik seperti terbentuknya bunga gladiol, umbi batang seperti terbentuknya kentang 
dan umbi akar seperti terbentuknya ubi jalar. Banyak tumbuhan yang melakukan 
kedua cara reproduksi tersebut. Namun, satu hal yang perlu diingat bahwa setiap 
cara baik itu generatif maupun vegetatif memiliki keuntungan dan kekurangan 
masing ̶ masing. 
Atas dasar rasa keingintahuan dan keinginan untuk berbagi pemahaman 
mengenai reproduksi tumbuhan, penulis merasa terdorong untuk menyusun makalah 
ini dengan judul “Reproduksi Tumbuhan” yang akan membahas lebih rinci 
mengenai macam ̶ macam reproduksi pada tumbuhan, proses reproduksi, dan 
keuntungan kelemahan dari macam reproduksi. 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai 
berikut : 
1. Apa yang dimaksud sistem reproduksi tumbuhan ? 
2. Apa saja jenis ̶ jenis reproduksi pada tumbuhan ? 
3. Bagaimana proses reproduksi pada tumbuhan ? 
C. Tujuan Penulisan 
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 
1. Untuk mengetahui pengertian sistem reproduksi tumbuhan 
2. Untuk mengetahui jenis ̶ jenis reproduksi pada tumbuhan 
3. Untuk mengetahui proses reproduksi pada tumbuhan 
D. Manfaat Penulisan 
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 
1. Dapat menjadi acuan untuk mengetahui tentang reproduksi tumbuhan 
2. Dapat menjadi acuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang tumbuhan 
khususnya dalam konteks reproduksi 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 5
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Reproduksi Tumbuhan 
B. Jenis–Jenis Reproduksi Pada Tumbuhan 
Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi reproduksi aseksual (vegetatif) 
dan reproduksi seksual (generatif). 
1. Reproduksi Aseksual (vegetatif) 
Reproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri) 
tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat 
memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan 
induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial). 
1.1 Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan 
tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian 
tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami. 
• Rhizoma 
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar 
secara horizontal horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya 
kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain. 
• Stolon 
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika 
batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan 
tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki 
kuda (Centela asiatica). 
• Umbi Lapis 
Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah 
yang dikelilingi oleh berlapis- lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke 
arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung 
dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan 
baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa). 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 6
• Tunas 
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh 
menjadi tunas dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru 
dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan 
makanan). Contohnya bamboo dan kelapa. 
• Umbi Batang 
Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan 
mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) 
sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. 
Contohnya ubi jalar dan kentang. 
• Daun 
Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu, 
daun berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama bagian 
pinggirnya terdapat jaringan meristem yang dapat tumbuh membentuk tunas 
dan akar (individu baru). Contohnya cocor bebek. 
1.2 Reproduksi Vegetatif Buatan 
Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang 
sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja 
memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan 
lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam waktu 
relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha 
perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah sebagai 
berikut. 
• Mencangkok 
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk 
mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah. Cara 
mencangkok adalah dengan cara membuang sebagian kulit dan kambium 
secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah yang 
kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar tumbuh, 
batang tepat di bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam. Contoh 
tanaman yang bisa dicangkok Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 7
Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan 
Nephelium lappaceum (rambutan). 
• Menempel (Okulasi) 
Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk 
mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. 
Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat, tahan penyakit, tapi 
bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda 
dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya kurang baik. 
Tumbuhan yang kedua ini dapat ditenpelkan pada tumbuhan yang pertama 
(tumbuhan dasar). Contohnya mawar (Rosa sp.), terung-terungan 
(Solanaceae), jeruk, mangga, dll. 
• Menyambung 
Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara 
menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu 
genus, atau satu famili. Dalam menyambung kita memindahkan ujung 
ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara keseluruhan (tanaman atas) 
kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan tersebut diikat 
dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan. 
• Menyetek 
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam 
masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam potongan batang 
tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri akan menumbuhkan akar dan 
daun sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan dengan 
setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek 
umbi. 
Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan setek 
memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara perbanyakan vegetatif 
lainnya. Misalnya sifat tanaman yang dihasilkan sama dengan induknya., 
bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya sedikit (tetapi 
dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukanbanyak 
biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi yang 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 8
rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat 
disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), 
Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata 
(cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll. 
• Merunduk 
Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara 
merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun 
dengan tanah. Sementara itu, ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan 
tanah. Bagian tanaman yang dirundukkan (ditimbun) terlebih dahulu harus 
dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar dan tunas. 
Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum 
officinarum), dll. 
• Kultur Jaringan 
Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat 
totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel tanaman 
yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman 
dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh bibit 
tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan. 
Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti laboratorium 
khusus kultur jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga 
harus dalam keadaan steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan 
menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC. Sementara itu, pelaku 
terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja. 
Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung 
akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut 
ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk memacu 
proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan hormone 
pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah dan tumbuh 
dalam media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga menjadi individu 
baru yang sama dengan induknya. Contoh tanaman yang telah 
dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel. 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 9
2. Reproduksi Seksual (Generatif) 
Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi yang melibatkan 
proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet 
induk ini biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan 
berbiji (Spermatophyta), baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun 
angiospermae (berbiji tertutup). 
2.1 Alat Reproduksi Tumbuhan 
Alat perkembangbiakan tumbuhan biji adalah putik (pistil) dan benang sari 
(stamen). 
1) Putik 
Putik adalah alat kelamin betina yang dapat menghasilkan sel kelamin 
betina dan di sebut sel telur (ovum). 
Bagian – bagian putik sebagai berikut : 
 Kepala putik (stigma) 
Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan di 
atas kepala putik terdapat bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir 
sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari. 
 Tangkai putik 
 Bakal buah 
Bakal buah terdapat paling dekat dengan dasar bunga (Reseptakulum) 
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum). 
2) Benang Sari 
Benang sari adalah alat kelamin jantan yang dapat menghasilkan sel 
kelamin jantan yang di sebut sel sperma (Spermatozoid). 
2.2 Alat Perhiasan Bunga 
1) Mahkota Bunga 
Mahkota bunga berfungsi untuk menarik serangga penyerbuk, pelindung 
benang sari dari putik dan sebagai tempat hinggap serangga yang akan 
menghisap madu. 
2) Kelopak Bunga 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 10
Fungsinya melindungi bunga pada waktu masih menguncup untuk menarik 
perhatian serangga dan hewan agar dapat membantu proses penyerbukan. 
Macam – macam Bunga 
Berdasarkan kelengkapannya bunga di bedakan menjadi : 
 Bunga Lengkap 
Bunga yang memiliki seluruh bagian bunga. Contohnya kembang sepatu, 
bunga mawar, bunga melati. 
 Bunga Tidak Lengkap 
Bunga yang tidak memiliki satu/lebih bagian bunga. Contohnya bunga 
kelapa dan bunga sulak. 
Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya, bunga di bedakan 
menjadi : 
 Bunga Sempurna 
Bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus / bunga berkelamin 
ganda, contohnya bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster, dan 
bunga padi. 
 Bunga Tidak Sempurna 
Bunga yang memiliki benang sari/putik saja. Jika memiliki benang sari 
di sebut bunga jantan yang menghasilkan spermatozoid (contoh mata pada 
bunga jagung). Jika hanya memiliki putik disebut bunga betina, 
menghasilkan sel telur (contoh tangkai pada bunga jagung). 
2.3 Penyerbukan 
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya 
pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya 
serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan 
adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji. 
Macam-macam penyerbukan 
Macam penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dan 
faktor yang membantu proses penyerbukan. 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 11
1) Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari 
Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal 
serbuk sari dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu : 
 Otogami/penyerbukan sendiri 
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang 
berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat terjadi otogami, 
dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan 
antara serbuk sari dan putik. Misalnya: 
– Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu 
daripada putik. Misalnya pada seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea 
mays (jagung). 
– Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada 
serbuk sari. Misalnya pada bunga Brassica sp. (kol), bunga 
Theobroma cacao (cokelat), dan bunga Persea Americana (avokad). 
Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik. 
 Kleistogami 
Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat 
bunga belum mekar. Contohnya kacang tanah. 
 Geitonogami/penyerbukan tetangga 
Geitonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang 
berasal dari bunga lain , tetapi masih dalam satu individu. 
 Alogami/penyerbukan silang 
Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk 
sari yang berasal dari individu lain , namun masih dalam satu jenis. 
 Bastar/hibridogami 
Bastar merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal 
dari bunga tumbuhan beda jenis. Macam - macam Bastar antara lain 
– Bastar Antarkulvitar (Varietas) 
contohnya antar mangga golek dengan mangga gadung. 
– Bastar Antar jenis (Spesies) 
contohnya antar mangga dengan mangga kweni. 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 12
– Bastar antar marga (Genus) 
contohnya antar cabai dengan terong. 
2) Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu 
Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu 
sebagai berikut : 
 Anemogami 
Anemogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan angin. 
Ciri-cirinya, yaitu: 
– Serbuk sari banyak, ringan, kecil, kering, dan permukaannya halus. 
– Kepala sari mudah bergoyang. 
– Tidak mempunyai perhiasan/mahkota bunga (jika ada berukuran 
kecil). 
– Kepala putik besar. 
– Letak serbuk sari bergantungan/bertangkai panjang. 
– Bunga tidak berbau. 
– Tidak mempunyai kelenjar madu. 
– Putik melekat di tengah, berbentuk spiral sehingga membentuk 
permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk 
sari. 
– Bunga tidak berwarna cerah dan biasanya hijau. Contohnya 
Gramineae (rumput), Oryza sativa (padi), Saccharum officinarum 
(tebu),dan Imperata Cylindrica (alang-alang). 
 Hidrogami 
Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan air. Jenis 
penyerbukan ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air. 
Misalnya hidrila (Hydrilla verticilata). 
 Zodiogami 
Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan hewan. 
3) Berdasarkan nama hewannya 
Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat dibedakan 
menjadi beberapa macam, yaitu: 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 13
 Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Saat 
mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika 
serangga berpindah ke bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga 
yang sama, serbuk sari akan tertinggal di kepala putik tersebut 
sehingga terjadi penyerbukan. Ciri-cirinya sebagai berikut : 
– Bunga berbau khas. 
– Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok. 
– Mempunyai kelenjar madu. 
– Benang sari di dalam bunga. 
– Kepala sari bersatu di bagian dasar atau belakangnya. 
– Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung, berat, lengket. 
– Putik lengket dan kecil. 
 Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung. 
Biasanya bunga mengandung madu dan air, serta mengandung unsur 
warna merah karena burung peka terhadap warna ini. 
 Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. 
Biasanya bunga mekar pada malam hari, berukuran besar, berwarna 
cerah, dan letaknya tidak tersembunyi. 
 Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput. 
2.4 Pembuahan 
Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara inti sperma 
dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2 macam pembuahan, yaitu 
pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. Pembuahan tunggal adalah 
pembuahan yang hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan 
inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa terjadi pada gimnospermae 
sedangkan Pembuahan ganda adalah pembuahan yang menyebabkan 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 14
terjadinya dua kali peleburan inti sperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi 
pada angiosperma. 
 Gymnospermae 
Alat reproduksi tumbuhan gymnospermae, bakal biji dan serbuk sari 
masing – masing berkumpul dalam satu badan yang disebut strobilus. 
Jalannya Penyerbukan dapat dijabarkan sebagai berikut : 
a) Serbuk sari pada tetes penyerbukan melalui lubang mikrofil terdiri 
atas 1 sel generatif dan 1 sel vegetatif. 
b) Serbuk sari berubah menjadi buluh serbuk dan menuju ruang 
arkegonium, sel generatif membelah menjadi dinding sel (dislokalor) 
dan sel spermatogen, selanjutnya spermatogen membelah 
membentuk sel spermatozoid. 
c) Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan 
masing–masing sel spermatozoid membuahi 1 sel telur (di sebut 
pembuahan tunggal) yang akhirnya menjadi zigot dan dewasa. 
 Angiospermae 
Jalannya penyerbukan dapat dijabarkan sebagai berikut : 
a) Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan gerak kemotropisme, 
serbuk sari menuju ke bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk 
sari. 
b) Pada saat buluh serbuk sari mencapai mikrofil, inti vegetatif mati dan 
terjadi pembuahan sebagai berikut : 
Satu inti generatif (inti sperma I) membuahi sel telur yang 
kemudian menjadi embrio. 
Satu inti generatif (inti sperma II) membuahi inti kandung lembaga 
sekunder yang akan menjadi endospermae, sebagai cadangan 
makanan embrio. 
c) Setelah pembuahan yang akan terjadi selanjutnyaadalah berikut ini : 
Kelopak bunga dan mahkota bunga akan layu sebagai usaha 
penghematan energi. 
Daun buah akan menjadi kulit buah. 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 15
Berikut adalah tabel yang memperlihatkan perbedaan antara proses pembuahan 
pada angiospermae dan gimnospermae. 
No Pembeda Pembuahan Tunggal Pembuahan Ganda 
1 Proses pembuahan 1 kali 1 kali 
2 Jumlah inti sperma 1 2 
3 Hasil pembuahan Embrio (zigot) Embrio (zigot) 
Endospermae 
4 Selisih waktu 
penyerbukan dan 
pembuahan 
Relatif cepat Sangat lama (sampai 
bernulan – bulan) 
5 Jumlah serbuk sari 2 sel 1 sel 
6 Struktur spermatozoid Seperti rumah siput dan 
rambut getar 
Seperti rumah siput tapi 
tak berambut getar 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 16
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwasanya tumbuhan dapat 
bereproduksi dengan dua cara, yakni dengan aseksual (vegetatif) dan seksual 
(generatif). Reproduksi aseksual (vegetatif) merupakan cara reproduksi/perbanyakan 
diri tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Dimana reproduksi vegetatif ini 
dapat terjadi secara alami dan buatan sedangkan reproduksi seksual (generatif) 
merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan 
gamet betina. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta), 
baik gymnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). 
Proses peleburan gamet didahului oleh melekatnya serbuk sari di kepala putik pada 
angiospermae, dan melekatnya serbuk sari pada bakal biji gymnospermae. Untuk 
pembuahannya, tumbuhan gymnospermae hanya memungkinkan sekali peleburan 
inti sperma dengan inti sel telur sehingga disebut juga pembuahan tunggal 
sedangkan pada angiospermae memungkinkan dua kali peleburan inti sperma 
sehingga disebut juga dengan pembuahan ganda. 
B. Saran 
1. Bagi Pemerintah 
a. Sebagai referensi dalam proses pembelajaran untuk lebih mengenal dan 
mendalami tumbuhan. 
b.Agar kiranya lebih memperhatikan tumbuhan sekitar sebagai salah satu 
kekayaan hayati yang patut dijaga. 
c. Kegiatan ̶ kegiatan selama ini yang sejatinya membantu kepunahan suatu 
spesies tumbuhan hendaknya dihentikan. 
d.Sebagai bahan renungan bahwasanya tumbuhan layaknya manusia yang 
mampu bereproduksi sehingga perlakuan yang dilakukan kepada tumbuhan 
sepatutnya harus sama dengan manusia. 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 17
DAFTAR PUSTAKA 
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Pusat Perbukuan Departemen 
Pendidikan Nasional : Jakarta. 
Anonymous, 2013. http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2010/01/04/materi-ipa- 
perkembangbiakan-tumbuhan/ (on line) diakses pada 20 September 2014 
Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 18

More Related Content

What's hot

Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
Ekal Kurniawan
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
Febrina Tentaka
 
Tugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologiTugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologi
oktavianidl22
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
Afina Luthfi Azmi
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3
Febri Virgina Amelia
 
Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1
Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1
Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1
zaidan p negara
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
edhie noegroho
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
novhitasari
 
contoh Laporan praktikum ekologi
 contoh Laporan praktikum ekologi  contoh Laporan praktikum ekologi
contoh Laporan praktikum ekologi
STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
SMPN 4 Kerinci
 
Karya ilmiah biologi
Karya ilmiah biologiKarya ilmiah biologi
Karya ilmiah biologi
Maya Kudji
 
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagungKelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Poltekkes Kemenkes Banten
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanedhie noegroho
 
Bab i
Bab iBab i

What's hot (20)

Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
 
Laporan kjt
Laporan kjtLaporan kjt
Laporan kjt
 
Tugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologiTugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologi
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3
 
Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1
Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1
Pedoman praktikum (autosaved) (autosaved) 1
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
contoh Laporan praktikum ekologi
 contoh Laporan praktikum ekologi  contoh Laporan praktikum ekologi
contoh Laporan praktikum ekologi
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Karya ilmiah biologi
Karya ilmiah biologiKarya ilmiah biologi
Karya ilmiah biologi
 
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagungKelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
Kelompok 4 biologi pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanaman
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Viewers also liked

Perkemangbiakan makhluk hidup
Perkemangbiakan makhluk hidupPerkemangbiakan makhluk hidup
Perkemangbiakan makhluk hidup
Suwanta Tujuh Tujuh
 
Live proud
Live proudLive proud
Live proud
Daron O'Brien
 
Новогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиляНовогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиля
Olga-st
 
Fault presentation by muneeb
Fault presentation by muneebFault presentation by muneeb
Fault presentation by muneeb
Muneeb ur Rehman
 
Excelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beeverExcelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beever
Salvador Mata Sosa
 
Tm31
Tm31Tm31
Storyboards
StoryboardsStoryboards
Storyboards
Jess123456789
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가June Kim
 
Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...
Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...
Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...
www.StudentsAssignmentHelp.com
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
Muhammad Fikri
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
IndiaMART InterMESH Limited
 
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishAws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishawsadovantageseminar
 
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
Tableau Software
 
Ch6project analysis
Ch6project analysisCh6project analysis
Ch6project analysis
Nisarg Shah
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012Ariston Pamungkas
 
Projeto Integrado de Aprendizagem
Projeto Integrado de AprendizagemProjeto Integrado de Aprendizagem
Projeto Integrado de Aprendizagem
elidacristina
 
Why a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for meWhy a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for me
gmancino
 
La Adolescencia
La AdolescenciaLa Adolescencia
La Adolescencia
guest44134f
 
Leticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcionLeticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcion
ABNCFIE VALLADOLID
 

Viewers also liked (20)

Perkemangbiakan makhluk hidup
Perkemangbiakan makhluk hidupPerkemangbiakan makhluk hidup
Perkemangbiakan makhluk hidup
 
Live proud
Live proudLive proud
Live proud
 
Новогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиляНовогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиля
 
Fault presentation by muneeb
Fault presentation by muneebFault presentation by muneeb
Fault presentation by muneeb
 
Excelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beeverExcelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beever
 
Tm31
Tm31Tm31
Tm31
 
Storyboards
StoryboardsStoryboards
Storyboards
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
 
Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...
Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...
Review the effectiveness of constructed wetlands for the treatment of either ...
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishAws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
 
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
2015 年のビジネスインテリジェンスにおけるトップ 10 のトレンド
 
Ch6project analysis
Ch6project analysisCh6project analysis
Ch6project analysis
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
 
Projeto Integrado de Aprendizagem
Projeto Integrado de AprendizagemProjeto Integrado de Aprendizagem
Projeto Integrado de Aprendizagem
 
Why a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for meWhy a yorkie is right for me
Why a yorkie is right for me
 
La Adolescencia
La AdolescenciaLa Adolescencia
La Adolescencia
 
Leticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcionLeticia alonso inmaculada concepcion
Leticia alonso inmaculada concepcion
 
Gempa bumi ok
Gempa bumi okGempa bumi ok
Gempa bumi ok
 

Similar to Gas mulia

Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Ahmad Nawawi, S.Kom
 
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewanIpa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
SMPK Stella Maris
 
Uty
UtyUty
Uty
UtyUty
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptxPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
amalia592254
 
Kultur jaringan1
Kultur jaringan1Kultur jaringan1
Kultur jaringan1
Afiefw Afiefw
 
Ipa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bunga
Ipa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bungaIpa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bunga
Ipa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bunga
SMPK Stella Maris
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XII
Diva Pendidikan
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Khalifati sifa
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
BsIsmail1
 
Makalah tari
Makalah tariMakalah tari
Makalah tari
TavaunTari
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
Septian Muna Barakati
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
Warnet Raha
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
Warnet Raha
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
Nyak Nisa Ul Khairani
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdfRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdf
riscacriswanda
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
Farida Ayuni
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Fahrizal Hari
 
(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx
(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx
(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx
AdiWindiPratama
 

Similar to Gas mulia (20)

Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewanIpa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
Ipa9 kd2-sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
 
Uty
UtyUty
Uty
 
Uty
UtyUty
Uty
 
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptxPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
 
Kultur jaringan1
Kultur jaringan1Kultur jaringan1
Kultur jaringan1
 
Ipa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bunga
Ipa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bungaIpa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bunga
Ipa 8 kd4 struktur dan fungsi akar batang daun dan bunga
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XII
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Makalah tari
Makalah tariMakalah tari
Makalah tari
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Makalah genetika
Makalah genetikaMakalah genetika
Makalah genetika
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdfRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.pdf
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
 
(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx
(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx
(Fase A ) - Kearifan Lokal - KUTANAM SAYURANKU.pptx
 

More from Tedi Eka

Unsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosferUnsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosfer
Tedi Eka
 
Digitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasarDigitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasar
Tedi Eka
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
Tedi Eka
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan Siklontropis
Tedi Eka
 
Komposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumiKomposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumi
Tedi Eka
 
Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)
Tedi Eka
 
Teknologi1
Teknologi1Teknologi1
Teknologi1
Tedi Eka
 
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarMakalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Tedi Eka
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
Tedi Eka
 
Mengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasiMengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasi
Tedi Eka
 
Tedi
TediTedi
Tedi
Tedi Eka
 

More from Tedi Eka (11)

Unsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosferUnsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosfer
 
Digitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasarDigitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasar
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan Siklontropis
 
Komposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumiKomposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumi
 
Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)
 
Teknologi1
Teknologi1Teknologi1
Teknologi1
 
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarMakalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
 
Mengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasiMengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasi
 
Tedi
TediTedi
Tedi
 

Recently uploaded

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 

Recently uploaded (20)

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 

Gas mulia

  • 1. MAKALAH REPRODUKSI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : 1. RISKA AWALIA LESTARI (H22114017) 2. AKRAM RAMADHAN (H22114018) 3. TEDI EKA SAPUTRA (H22114019) 4. DEWI PUTRIANI RACHMAT (H22114020) PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah tentang reproduksi tumbuhan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah biologi dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang jenis ̶ jenis reproduksi pada tumbuhan dan proses penyerbukan serta pembuahannya yang sejatinya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan rujukan atau referensi dalam proses pembelajaran terkhusus bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang menerapkan sistem SCL (Student Center Learning). Selanjutnya, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya mahasiswa yang tengah mengambil mata kuliah biologi dasar. Layaknya pepatah “tak ada gading yang tak retak”, makalah kami pun demikian yang sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Terakhir, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kemajuan pendidikan di Indonesia. Makassar, 21 September 2014 Penulis Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 2
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Sampul Kata Pengantar .................................................................................i Daftar Isi .................................................................................ii BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang .................................................................................1 B. Rumusan Masalah .................................................................................2 C. Tujuan Penulisan .................................................................................2 D. Manfaat Penulisan .................................................................................2 BAB II Pembahasan A. Pengertian Reproduksi Tumbuhan ................................................................................. B. Jenis – Jenis Reproduksi ................................................................................. 1. Alat Reproduksi .................................................................................7 2. Alat Perhiasan .................................................................................7 3. Penyerbukan .................................................................................8 4. Pembuahan .................................................................................11 BAB III Penutup A. Kesimpulan .................................................................................14 B. Saran .................................................................................14 Daftar Pustaka Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup, disamping ciri-ciri lain seperti respirasi, ekskresi, pencernaan, koordinasi dan iritabilitas. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi atau proses perkembangbiakan. Seperti layaknya makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga dapat bereproduksi dengan tujuan untuk menghindari kepunahan pada spesies atau rasnya. Bagi setiap organisme, ada saatnya kekuatan untuk metabolisme, pertumbuhan, dan daya tanggapnya tidak memadai untuk mempertahankan organisasinya yang rumit terhadap kekuatan–kekuatan lain. Sebagai contoh adalah serangga, pemangsa, parasit, kelaparan, perubahan–perubahan yang bersifat merugikan dalam lingkungan, atau semata–mata proses yang kurang lebih dikenal sebagai proses penuaan yang pada akhirnya berakibat pada matinya suatu organisme tersebut. Akan tetapi, spesies itu bertahan hidup untuk jangka waktu yang jauh lebih besar dari pada umur hidup individu apapun di dalamnya. Hal ini dicapai dengan membentuk individu baru oleh yang tua sebelum dia mati. Secara umum, tumbuhan bereproduksi (berkembang biak) dengan 2 cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secara kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, serta terbentuknya tanaman dari bagian bagian khusus yaitu umbi, rhizome, runner dan anakan. Perkembangbiakan dengan terbentuknya umbi juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu umbi lapis seperti terbentuknya bawang dan bunga tulip, umbi Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 4
  • 5. sisik seperti terbentuknya bunga gladiol, umbi batang seperti terbentuknya kentang dan umbi akar seperti terbentuknya ubi jalar. Banyak tumbuhan yang melakukan kedua cara reproduksi tersebut. Namun, satu hal yang perlu diingat bahwa setiap cara baik itu generatif maupun vegetatif memiliki keuntungan dan kekurangan masing ̶ masing. Atas dasar rasa keingintahuan dan keinginan untuk berbagi pemahaman mengenai reproduksi tumbuhan, penulis merasa terdorong untuk menyusun makalah ini dengan judul “Reproduksi Tumbuhan” yang akan membahas lebih rinci mengenai macam ̶ macam reproduksi pada tumbuhan, proses reproduksi, dan keuntungan kelemahan dari macam reproduksi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud sistem reproduksi tumbuhan ? 2. Apa saja jenis ̶ jenis reproduksi pada tumbuhan ? 3. Bagaimana proses reproduksi pada tumbuhan ? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian sistem reproduksi tumbuhan 2. Untuk mengetahui jenis ̶ jenis reproduksi pada tumbuhan 3. Untuk mengetahui proses reproduksi pada tumbuhan D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat menjadi acuan untuk mengetahui tentang reproduksi tumbuhan 2. Dapat menjadi acuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang tumbuhan khususnya dalam konteks reproduksi Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Reproduksi Tumbuhan B. Jenis–Jenis Reproduksi Pada Tumbuhan Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi reproduksi aseksual (vegetatif) dan reproduksi seksual (generatif). 1. Reproduksi Aseksual (vegetatif) Reproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri) tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial). 1.1 Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami. • Rhizoma Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara horizontal horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain. • Stolon Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica). • Umbi Lapis Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis- lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa). Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 6
  • 7. • Tunas Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan kelapa. • Umbi Batang Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan kentang. • Daun Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu, daun berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama bagian pinggirnya terdapat jaringan meristem yang dapat tumbuh membentuk tunas dan akar (individu baru). Contohnya cocor bebek. 1.2 Reproduksi Vegetatif Buatan Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah sebagai berikut. • Mencangkok Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah. Cara mencangkok adalah dengan cara membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 7
  • 8. Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan). • Menempel (Okulasi) Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat, tahan penyakit, tapi bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini dapat ditenpelkan pada tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar (Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll. • Menyambung Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili. Dalam menyambung kita memindahkan ujung ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara keseluruhan (tanaman atas) kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan tersebut diikat dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan. • Menyetek Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan dengan setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek umbi. Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan setek memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang dihasilkan sama dengan induknya., bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya sedikit (tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukanbanyak biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi yang Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 8
  • 9. rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll. • Merunduk Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Sementara itu, ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah. Bagian tanaman yang dirundukkan (ditimbun) terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar dan tunas. Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll. • Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan. Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti laboratorium khusus kultur jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC. Sementara itu, pelaku terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja. Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan induknya. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel. Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 9
  • 10. 2. Reproduksi Seksual (Generatif) Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta), baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). 2.1 Alat Reproduksi Tumbuhan Alat perkembangbiakan tumbuhan biji adalah putik (pistil) dan benang sari (stamen). 1) Putik Putik adalah alat kelamin betina yang dapat menghasilkan sel kelamin betina dan di sebut sel telur (ovum). Bagian – bagian putik sebagai berikut :  Kepala putik (stigma) Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan di atas kepala putik terdapat bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari.  Tangkai putik  Bakal buah Bakal buah terdapat paling dekat dengan dasar bunga (Reseptakulum) bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum). 2) Benang Sari Benang sari adalah alat kelamin jantan yang dapat menghasilkan sel kelamin jantan yang di sebut sel sperma (Spermatozoid). 2.2 Alat Perhiasan Bunga 1) Mahkota Bunga Mahkota bunga berfungsi untuk menarik serangga penyerbuk, pelindung benang sari dari putik dan sebagai tempat hinggap serangga yang akan menghisap madu. 2) Kelopak Bunga Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 10
  • 11. Fungsinya melindungi bunga pada waktu masih menguncup untuk menarik perhatian serangga dan hewan agar dapat membantu proses penyerbukan. Macam – macam Bunga Berdasarkan kelengkapannya bunga di bedakan menjadi :  Bunga Lengkap Bunga yang memiliki seluruh bagian bunga. Contohnya kembang sepatu, bunga mawar, bunga melati.  Bunga Tidak Lengkap Bunga yang tidak memiliki satu/lebih bagian bunga. Contohnya bunga kelapa dan bunga sulak. Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya, bunga di bedakan menjadi :  Bunga Sempurna Bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus / bunga berkelamin ganda, contohnya bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster, dan bunga padi.  Bunga Tidak Sempurna Bunga yang memiliki benang sari/putik saja. Jika memiliki benang sari di sebut bunga jantan yang menghasilkan spermatozoid (contoh mata pada bunga jagung). Jika hanya memiliki putik disebut bunga betina, menghasilkan sel telur (contoh tangkai pada bunga jagung). 2.3 Penyerbukan Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Macam-macam penyerbukan Macam penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dan faktor yang membantu proses penyerbukan. Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 11
  • 12. 1) Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :  Otogami/penyerbukan sendiri Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Misalnya: – Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu daripada putik. Misalnya pada seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea mays (jagung). – Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari. Misalnya pada bunga Brassica sp. (kol), bunga Theobroma cacao (cokelat), dan bunga Persea Americana (avokad). Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.  Kleistogami Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar. Contohnya kacang tanah.  Geitonogami/penyerbukan tetangga Geitonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain , tetapi masih dalam satu individu.  Alogami/penyerbukan silang Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain , namun masih dalam satu jenis.  Bastar/hibridogami Bastar merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga tumbuhan beda jenis. Macam - macam Bastar antara lain – Bastar Antarkulvitar (Varietas) contohnya antar mangga golek dengan mangga gadung. – Bastar Antar jenis (Spesies) contohnya antar mangga dengan mangga kweni. Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 12
  • 13. – Bastar antar marga (Genus) contohnya antar cabai dengan terong. 2) Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut :  Anemogami Anemogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri-cirinya, yaitu: – Serbuk sari banyak, ringan, kecil, kering, dan permukaannya halus. – Kepala sari mudah bergoyang. – Tidak mempunyai perhiasan/mahkota bunga (jika ada berukuran kecil). – Kepala putik besar. – Letak serbuk sari bergantungan/bertangkai panjang. – Bunga tidak berbau. – Tidak mempunyai kelenjar madu. – Putik melekat di tengah, berbentuk spiral sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari. – Bunga tidak berwarna cerah dan biasanya hijau. Contohnya Gramineae (rumput), Oryza sativa (padi), Saccharum officinarum (tebu),dan Imperata Cylindrica (alang-alang).  Hidrogami Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan air. Jenis penyerbukan ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air. Misalnya hidrila (Hydrilla verticilata).  Zodiogami Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan hewan. 3) Berdasarkan nama hewannya Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 13
  • 14.  Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga berpindah ke bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang sama, serbuk sari akan tertinggal di kepala putik tersebut sehingga terjadi penyerbukan. Ciri-cirinya sebagai berikut : – Bunga berbau khas. – Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok. – Mempunyai kelenjar madu. – Benang sari di dalam bunga. – Kepala sari bersatu di bagian dasar atau belakangnya. – Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung, berat, lengket. – Putik lengket dan kecil.  Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung. Biasanya bunga mengandung madu dan air, serta mengandung unsur warna merah karena burung peka terhadap warna ini.  Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Biasanya bunga mekar pada malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak tersembunyi.  Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput. 2.4 Pembuahan Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2 macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. Pembuahan tunggal adalah pembuahan yang hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa terjadi pada gimnospermae sedangkan Pembuahan ganda adalah pembuahan yang menyebabkan Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 14
  • 15. terjadinya dua kali peleburan inti sperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi pada angiosperma.  Gymnospermae Alat reproduksi tumbuhan gymnospermae, bakal biji dan serbuk sari masing – masing berkumpul dalam satu badan yang disebut strobilus. Jalannya Penyerbukan dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Serbuk sari pada tetes penyerbukan melalui lubang mikrofil terdiri atas 1 sel generatif dan 1 sel vegetatif. b) Serbuk sari berubah menjadi buluh serbuk dan menuju ruang arkegonium, sel generatif membelah menjadi dinding sel (dislokalor) dan sel spermatogen, selanjutnya spermatogen membelah membentuk sel spermatozoid. c) Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan masing–masing sel spermatozoid membuahi 1 sel telur (di sebut pembuahan tunggal) yang akhirnya menjadi zigot dan dewasa.  Angiospermae Jalannya penyerbukan dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan gerak kemotropisme, serbuk sari menuju ke bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk sari. b) Pada saat buluh serbuk sari mencapai mikrofil, inti vegetatif mati dan terjadi pembuahan sebagai berikut : Satu inti generatif (inti sperma I) membuahi sel telur yang kemudian menjadi embrio. Satu inti generatif (inti sperma II) membuahi inti kandung lembaga sekunder yang akan menjadi endospermae, sebagai cadangan makanan embrio. c) Setelah pembuahan yang akan terjadi selanjutnyaadalah berikut ini : Kelopak bunga dan mahkota bunga akan layu sebagai usaha penghematan energi. Daun buah akan menjadi kulit buah. Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 15
  • 16. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan perbedaan antara proses pembuahan pada angiospermae dan gimnospermae. No Pembeda Pembuahan Tunggal Pembuahan Ganda 1 Proses pembuahan 1 kali 1 kali 2 Jumlah inti sperma 1 2 3 Hasil pembuahan Embrio (zigot) Embrio (zigot) Endospermae 4 Selisih waktu penyerbukan dan pembuahan Relatif cepat Sangat lama (sampai bernulan – bulan) 5 Jumlah serbuk sari 2 sel 1 sel 6 Struktur spermatozoid Seperti rumah siput dan rambut getar Seperti rumah siput tapi tak berambut getar Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 16
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwasanya tumbuhan dapat bereproduksi dengan dua cara, yakni dengan aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Reproduksi aseksual (vegetatif) merupakan cara reproduksi/perbanyakan diri tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Dimana reproduksi vegetatif ini dapat terjadi secara alami dan buatan sedangkan reproduksi seksual (generatif) merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta), baik gymnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). Proses peleburan gamet didahului oleh melekatnya serbuk sari di kepala putik pada angiospermae, dan melekatnya serbuk sari pada bakal biji gymnospermae. Untuk pembuahannya, tumbuhan gymnospermae hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan inti sel telur sehingga disebut juga pembuahan tunggal sedangkan pada angiospermae memungkinkan dua kali peleburan inti sperma sehingga disebut juga dengan pembuahan ganda. B. Saran 1. Bagi Pemerintah a. Sebagai referensi dalam proses pembelajaran untuk lebih mengenal dan mendalami tumbuhan. b.Agar kiranya lebih memperhatikan tumbuhan sekitar sebagai salah satu kekayaan hayati yang patut dijaga. c. Kegiatan ̶ kegiatan selama ini yang sejatinya membantu kepunahan suatu spesies tumbuhan hendaknya dihentikan. d.Sebagai bahan renungan bahwasanya tumbuhan layaknya manusia yang mampu bereproduksi sehingga perlakuan yang dilakukan kepada tumbuhan sepatutnya harus sama dengan manusia. Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 17
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta. Anonymous, 2013. http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2010/01/04/materi-ipa- perkembangbiakan-tumbuhan/ (on line) diakses pada 20 September 2014 Makalah “Reproduksi Tumbuhan” Page 18