PENULISAN KREATIF KANAK-KANAK
1. Perkembangan Sastera kanak
- konsep
- peranan
2. Genre sastera kanak-kanak
- Tokoh
- Tema
- Ciri-ciri genre sastera
- Nilai
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
PENULISAN KREATIF KANAK-KANAK
1. Perkembangan Sastera kanak
- konsep
- peranan
2. Genre sastera kanak-kanak
- Tokoh
- Tema
- Ciri-ciri genre sastera
- Nilai
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Kajian ringkas melihat unsur pengajaran dan kritik sosial di dalam cerita-cerita jenaka melayu lama. Terhasilnya cerita jenaka ini kerana ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis-penulisnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Fungsi Sastera Rakyat Lisan
1. FUNGSI SASTERA LISAN (RAKYAT)
1. Sebagai “Alat” Hiburan
2. Sebagai “Alat” Mengajar dan Mendidik.
Hasil-hasil sastera lisan adalah bersifat didaktif iaitu mengandungi unsur pengajaran dan pendidikan
moral kepada masyarakat tradisi.Cerita-cerita lisan ini terselit nasihat, pengajaran, teladan, yang sangat
berguna sebagai panduan ke arah kesejahteraan hidup masyarakat. Misalnya anak-anak dinasihati agar
tidak mengamalkan sifat tamak, takbur, sombong dan bongkak seperti mana yang terdapat pada sifat-sifat
tertentu binatang dalam cerita-cerita Binatang.
Melalui cerita-cerita seperti “Si Tanggang” anak-anak dididik agar tidak derhaka kepada kedua orang tua
kerana anak yang derhaka tidak akan selamat hidup di dunia dan akhirat. Begitu juga dalam cerita-cerita
roman,ditonjolkan sifat kesetiaan kepada pemimpin, sikap dan amalan gotong-royong,kerjasama dan
tolong menolong yang banyak membawa manfaat dan keberkatan terutama dalam mengujudkan sebuah
masyarakat yang harmoni dan sejahtera.
3. Sebagai “Alat” Mengkritik.
Cerita-cerita lisan juga digunakan sebagai saluran untuk membuat kritikan atau sindiran terhadap raja atau
orang-orang bangsawan. Misalnya melalui cerita-cerita jenaka seperti cerita Pak Kaduk,jelas menyindirkan
golongan berkuasa (raja) yang bersikap zalim, tamak, pentingkan kuasa dengan mengenepikan
kesejahteraan hidup rakyat jelata.Juga melalui cerita Pak Pandir,Lebai Malang, terselit unsur-unsur
sindiran terhadap orang yang tamak,kedekut,gilakan kuasa dan orang-orang yang sering mengambil
kesempatan atas diri orang yang lemah semata-mata untuk kepentingan nafsu dan kekayaan diri sendiri.
4. Sebagai “Alat” Perhubungan atau Komunikasi.
Sastera lisan,terutamanya hasil-hasil karya yang berbentuk puisi menjadi alat perhubungan yang paling
istimewa untuk menyampaikan hajat. Misalnya dalam adat perkahwinan, orang-orang Melayu
menggunakan pantun sewaktu berkomunikasi, antara wakil pihak pengantin lelaki dengan pihak pengantin
perempuan. Pantun digunakan sewaktu adat merisik berlangsung adat meminang dan ketika majlis
persandingan.
5. Sebagai kata “Adat, Peraturan dan Pantang larang”.
Setengah kata-kata adat dan bidalan dianggap sebagai satu kemestian undang-undang atau peraturan
masyarakat yang perlu dipatuhi. Malah kata-kata tersebut menjadi “pantang larang” dalam masyarakat.