Dokumen tersebut membahas tentang pedoman umum penulisan karya ilmiah termasuk bentuk-bentuk karangan ilmiah seperti makalah, skripsi, dan disertasi serta tata cara pengutipan sumber dan penulisan daftar pustaka."
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang singkat namun menyeluruh dari suatu makalah atau artikel jurnal ilmiah. Isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya.
Di dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Pembuatan abstrak memiliki beberapa tujuan seperti untuk melengkapi suatu tulisan ilmiah seseorang dan untuk dapat mengatasi suatu kendala bahasa.
Abstrak terletak pada bagian awal dari suatu karya ilmiah. Dengan membaca abstrak, kita dapat memahami inti dari gagasan yang dituangkan di dalam makalah atau artikel jurnal tersebut. Di samping itu, abstrak merupakan faktor penentu apakah makalah atau artikel jurnal yang kita ajukan kepada panitia penyelenggara atau tuan rumah suatu konferensi atau diterima atau tidaknya artikel jurnal kita oleh editor aalah dari abstrak yang kita tulis dan ajukan. Dengan kata lain abstrak berfungsi “menjual” karya kita. Jadi abstrak itu wajib menarik dan baik.
Presentasi Perjanjian Baru : Jeremiah (with Pdt Chris Hukubun M.Th)Chris Hukubun
menemukan benang merah Perjanjian TUHAN YHWH dengan manusia dia Alkitab.
mata Kuliah Colloquium Biblicum
Pasca Sarjana S3 Sekolah Tinggi Agama Kristen Lentera Bangsa Manado 2017-2018
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia Bitung
1.
2. BAB I
PEDOMAN UMUM
A. BENTUK KARANGAN ILMIAH
• Bentuk karangan ilmiah di sini identik dengan
jenis karya tulis keilmuan yaitu makalah,
laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi,
tesis, dan disertasi. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan bentuk-bentuk karangan ilmiah
berikut.
8. SYARAT PENULISAN SKRIPSI
1. Setiap mahasiswa diwajibkan
untuk membuat skripsi untuk
program S1.
2. Pembuatan skripsi diawali
dengan mengusulkan proposal
penelitian skripsi
9. Persyaratan mengajukan proposal
penelitian skripsi :
1. Telah memperoleh paling sedikit 120 sks
2. Telah melaksanakan praktik lapangan
3. Telah mengumpulkan laporan praktik lapangan
4. Tidak ada nilai D untuk semua mata kuliah
5. Jika ada nilai C, maksimal hanya untuk 2 mata
kuliah
6. Telah lulus mata kuliah metode penelitian
7. Telah lulus mata kuliah metode analisa data
penelitian
8. Telah menyelesaikan biaya administrasi
10. 3. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan untuk
mengajukan proposal penelitian skripsi, mengisi
Formulir usulan penelitian dan menyerahkan ke
bagian akademik.
4. Kaprodi mengeluarkan Surat Keputusan (SK)
pembimbingan yang ditujukan kepada dosen
pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.
5. Mahasiswa wajib melakukan konsultasi dan
pembimbingan dalam pembuatan proposal
penelitian skripsi sekurang-kurangnya 3x kepada
masing-masing dosen pembimbing yang telah
ditentukan.
11. 6. Ujian proposal penelitian dilakukan setelah
mahasiswa memperoleh persetujuan dari
dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2.
7. Ujian skripsi dilakukan setelah mahasiswa
menyelesaikan kontrak matakuliah dan
persyaratan lainnya.
8. Pendaftaran ujian skripsi dilaksanakan pada
bagian Akademik
12. KERTAS DAN UKURAN KERTAS
• Kertas yang digunakan untuk melaporkan hasil
Penelitian Ilmiah, Skripsi, Laporan praktik dan
Makalah adalah:
• Kertas A – 4, warna putih ukuran 80 gram (
Untuk hasil akhir Skripsi dan Laporan Praktik
yang akan dijilid).
• Kertas A – 4, warna putih ukuran 70 gram
(Khusus untuk Makalah, artikel, dll)
13. • Ukuran margin :
• Batas Atas : 3 ( tiga ) cm dari batas atas
kertas
• Batas Bawah : 3 cm dari batas bawah kertas.
• Batas Kiri : 4 (tiga koma lima) cm dari
batas kiri kertas
• Batas Kanan : 3 cm dari batas kanan kertas.
14. Perhatikan gambar berikut ini:
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Ukuran Margins
Khusus untuk
Naskah tulisan
Skripsi/Laporan
Praktik/Laporan
Penelitian lain
Ukuran margin :
Batas Atas : 3 ( tiga ) cm
dari batas atas kertas
Batas Bawah: 3 cm dari
batas bawah kertas.
Batas Kiri : 4 (empat) cm
dari batas kiri kertas
Batas Kanan : 3 cm dari
batas kanan kertas.
15. NOMOR HALAMAN
1
BAB I
Pertama :
Untuk PENDAHULUAN,
BAB I, BAB II, BAB III, BAB
IV, BAB V, KESIMPULAN,
DAN DAFTAR
KEPUSTAKAAN, letaknya
di bagian bawah tengah
halaman.
16. 2
Kedua : Untuk semua
halaman setelah BAB
nomor halaman
letaknya pada KANAN
ATAS.
17. HURUF
• Dalam peulisan makalah dan laporan penelitian
Strata Satu, Strata Dua, dipergunakan huruf
“Times New Roman dengan font size 12.
SPASI
• Dalam penulisan Makalah, Skripsi, Laporan
Praktik, secara umum dipergunakan Spasi
Ganda (double spasi). Tetapi ada hal yang
khusus seperti : HALAMAN JUDUL,
PENGESAHAN, dsb memakai 1 spasi.
18. BAB II
TATA CARA PENGUTIPAN DAN DAFTAR
PUSTAKA
Tata Cara Penulisan Buku Sumber
• Aturan penulisan acuan pustaka didasarkan pada urutan
abjad dan menggunakan system nama-tahun serta
menempatkan nama keluarga dari penulis di depan.
Beberapa rujukan pustaka yang dapat digunakan antara
lain: jurnal ilmiah, buku dan bab buku,
skripsi/tesis/disertasi, abstrak dan prosiding
seminar/konferensi, paten, dan informasi dari internet.
Semua rujukan pustaka yang digunakan harus disitasi
dalam tubuh tulisan. Berikut contoh penulisan daftar
pustaka.
19. Jurnal ilmiah Format:
• Nama pengarang. Judul artikel. Nama jurnal
Volume: tahun. halaman. Stanley, Hunt.
Personaliti of God, 2.4.1 Journal Theology
171:5850-5859, 1979, p. 9.
Jurnal ilmiah in press
• Format: Nama pengarang. Judul artikel
(tentatif). Nama jurnal, in press. Smith TH,
Brown BR. J Bacteriol, in press.
20. Buku dan bab dalam buku
• Format buku: Nama pengarang. Judul buku. Ed
ke -. Kota: nama penerbit, tahun terbit,
halaman.
• Contoh :
• Blomendaal, B.J, Pembimbing ke Dalam
Perjanjian Lama, Malang: Gandum Mas,
2007.
21. Skripsi/Tesis/Disertasi
• Format: Nama pengarang. Judul.
[skripsi/tesis/disertasi]. Kota: departemen, fakultas,
universitas, tahun.
• Contoh :
• Mose Yuliana, Pengaruh Pemahamanan Gembala
Sidang Tentang Memimpin dengan Sukarela,
Pengabdian diri dan Keteladanan Menurut 1 Petrus
5:1-4 Terhadap Pertumbuhan Jemaat Gereja
Penyebaran Injil di Kota Manado, (Tesis), Surakarta:
Program Studi Kepemimpinan Kristen, STT Berita
Hidup, 2014
22. Pengutipan dan Tekhnik Membuat
Catatan Acuan
Pengutipan
Pengutipan ialah proses meminjam pendapat para
ahli dalam disiplin ilmu tertentu baik langsung atau
pun tidak langsung yang dituangkan dalam karya
ilmiah. Hasil pengutipan karya ilmiah disebut
kutipan. Fungsi kutipan ialah (a) bukti untuk
menunjang pendapat penulis, (b) bukti tanggung
jawab penulis, dan (c) bukti bahwa tulisan itu
ilmiah.
23. • Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah itu
dibagi atas dua jenis, yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung.
• Kutipan langsung dapat diartikan meminjam
pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik
itu berupa frase atau kalimat.
• Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas
kutipan langsung yang kurang atau sama dengan
empat baris dan kutipan langsung yang lebih
dari empat baris.
• Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam
pendapat para ahli tidak secara utuh.
• Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu
dikembangkan dengan pendapat penulis.
24. Kutipan Langsung
• kutipan langsung (direct quotation)
• kutipan langsung pendek (short direct
quotation)
• Kutipan langsung pendek, biasaya menyatu
dengan tulisan penulis dan diberi tanda kutip
pembuka dan penutup. Perhatikan contoh di
bawah.
25.
26.
27. Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih
dari empat baris dari sumber yang dikutip. Biasanya
dipisahkan dengan dan “menjorok” ke dalam, dari tepi kiri
(Pada umumnya menjorok ke dalam sebanyak 9 (Sembilan)
ketukan.
Kutipan tidak Langsung
• Kutipan tidak langsung juga terdiri dari kutipan tidak
langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang.
• Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak
langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang. Kutipan
tidak langsung pangjang (long indirect quotation).
• Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis
sama dengan bahan asli. Kutipan ini merupakan suatu
ringkasan yang disusun dan dinyatakan dalam bahasa
pengutip.
28. 2. Teknik Membuat Catatan Acuan
(Catatan sumber sumber kutipan)
Dalam penulisan karya ilmiah, ada beberapa
catatan acuan yang lazim digunakan yaitu
catatan kaki (foot note), catatan perut (in note)
dan catatan akhir (end note).
Untuk menyeragamkan teknik dan tata tulis
karya ilmiah, STT Seapin Filadelfia menggunakan
catatan kaki atau disebut (footnote) untuk
penulisan karya ilmiah.
29. Informasi sumber lengkap
Catatan kaki adalah salah satu jenis catatan acuan
di mana cara pengutipannya dengan menempatkan
sumber kutipan di kaki halaman.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
foot note: penulisan foot note harus
mencantumkan sumber kutipan dengan jelas:
nama pengarang, judul buku, penyunting,
penerjemah, edisi, Kota penerbit, nama penerbit,
tahun penerbit, dan nomor halaman.
Nama pengarang diketik sesuai dengan yang ada
di buku (tanpa mencantumkan gelar).
30. Untuk buku yang ditulis oleh dua sampai tiga
orang pengarang, maka semua nama
pengarang dicantumkan.
Jika lebih dari tiga pengarang, cukup menulis
nama pengarang dalam urutan pertama dan
sebagai pengganti yang lain cukup
dibubuhkan: et al atau dkk ( dengan kawan-
kawan).
31. Informasi sumber tidak lengkap
• Jika tidak ada nama pengarang maka langsung saja ketik judul
karangan.
• Jika tidak terdapat Kota tempat karangan diterbitkan maka diketik
dengan singkatan: n.p (dari kata no place), untuk buku berbahasa
Indonesia diketik: t.tp (dari kata tanpa tempat penerbit).
• Jika tidak terdapat nama penerbit, diketik singkatan: n.p (dari kata no
publisher), untuk buku berbahasa Indonesia diketik: t.p (tanpa
penerbit).
• Jika tidak terdapat tahun penerbit cukup diketik: n.d (dari kata no
date), dan dalam buku berbahasa Indonesia, diketik: t.th (tanpa tahun).
• Jika tidak terdpat nomor halaman diketik n.pg (dari kata no page),
buku dalam berbahasa Indonesia diketik: t.n.h (tanpa nomor halaman
• Bila buku bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia, tetapi penerjemahnya tidak dicantumkan, maka bubuhkan
t.p (tanpa penerjemah).
32. Singkatan catatan kaki
Dalam menyingkat catatan kaki, hanya dapat
dilakukan bagi infomasi kedua dan seterusnya.
Sedangkan informasi pertama (kutipan
pertama kali) harus ditulis lengkap sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam
pembuatan catatan kaki.
33. Ada tiga cara menyingkat dengan
menggunakan istilah latin:
• Ibid -- dari kata “ibidem” yang berarti tempat yang sama.
Ibid digunakan apabila sumber kutipan pertama segera
diikuti dengan kutipan berikutnya yang sumbernya sama
(tanpa diselingi sumber kutipan lain), terdapat pada
halaman yang sama.
• Op.cit -- dari kata “opera citato” yang berarti dalam karya
yang telah dikutip. Op.cit digunakan jika kutipan berasal
dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah diselingi oleh
sumber kutipan lain. Caranya adalah: nama pengarang diketik
terlebih dahulu baru diikuti Op.cit dan nomor halaman.
• Loc. cit -- dari kata “loco citato” yang berarti tempat/bagian
yang telah dikutip, dibuat sama dengan op.cit tetapi tanpa
nomor halaman. Oleh karena loc.cit berarti di halaman yang
sama dengan kutipan yang telah pernah dikutip.
34. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
• Daftar buku-buku kepustakaan dicantumkan
apabila buku tersebut memang dipakai dalam
karya ilmiah atau penelitian Skripsi / Tesis.
• Nama penulis dibalik ( marga di depan, baru
nama penulis, tidak perlu mencantumkan
gelar/jabatan. Seperti: Pdt, atau S.Th/M,Th, dll ).
• Tidak mencantumkan halaman kutipan, sebab di
dalam foot note sudah dicantumkan.
• Pada umumnya yang terdapat pada foot note
harus terdaftar pada Daftar Pustaka
35. Susunan penulisan Daftar Kepustakaan, lihat
contoh di bawah ini:
Contoh :
Crason, D. A. Gereja Zaman Perjanjian Baru dan Masa Kini. Malang: Gandum
Mas, 1997.
Dawson L. MKA. Melengkapi Kaum Awam Jilid 1 – A. Bandung: Kalam Hidup,
1985.
D.W. Lee. Khotbah Ekspositori yang Membangun Pendengar. Jakarta: LLB, 2000.
Fallwell, Jerry. KJV Bible Comentary. Bandung: Kalam Hidup, 1997.
Marantika Chris. Kajian Pertumbuhan Gereja ditinjau dari Perspektif Alkitab.
Yogyakarta: STII, 1996.
_____________. Membangun Gereja yang Ideal. Yogyakarta: STII, 2000.
Warren, Rick. Pertumbuhan Gereja Masa Kini. Malang: Gandum Mas, 2000.
Walz, Edgar. Bagaimana Mengelola Gereja Anda. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2001.
36. BAB III
ALINEA, PENULISAN ANGKA, SPASI DAN
INDENSI
Alinea
• Alinea adalah: Susunan kalimat yang
menjelaskan suatu pokok bahasan, atau bagian
dari pokok bahasan, yang perlu dipisahkan
dengan bagian lain. Pada umumnya alinea
dimulai pada ide yang baru setelah ide
sebelumnya. Dimulai pada ketukan yang ke –
duabelas (12) dari baris kiri, atau tekan Tab pada
Keyboard computer anda, selanjudnya seperti
biasa.
37. PenulisanAngka
1. Bilangan yang terdiri dari satu atau dua suku
kata, terutama angka-angka di bawah seratus
dan kelipatannya; seribu dan kelipatannya, harus
ditulis dengan huruf. Misalnya: satu, lima
sembilan, sepuluh, seratus, dua ratus dst. tidak
boleh ditulis 1, 5, 10, 100, 2.000.
2. Bilangan yang terdiri dari tiga suku kata atau
lebih, lebih baik ditulis dengan angka. Misalnya:
274, 576, 333.
3. Bilangan yang terdiri dari empat suku kata atau
lebih dituliskan dengan memberikan sela satu
tanda titik untuk menyekat ribuan dan jutaan.
Misalnya 3.250, 543.340.000, 10.400.500.
38. 4. Bilangan pecahan seperti setengah, seperempat,
sepersepuluh, seperseratus dituliskan dengan
huruf-huruf, kecuali bilangan itu bagian dari
bilangan yang lebih besar. Misalnya 57 1/4.
5. Ketentuan-ketentuan di atas tidak berlaku untuk
nomor rumah, tanggal, nomor kutipan, nomor
halaman, bilangan-bilangan di dalam tabel,
desimal, nomor jalan, nomor telepon, dsb.
6. Kalimat baru sama sekali tidak boleh dimulai
dengan angka walaupun angka itu nomor rumah,
tanggal, tahun, jumlah uang, atau lain-lain.
Kalimat harus ditulis mulai dengan huruf supaya
tidak mulai dengan angka. Angka tersebut harus
ditulis dalam bentuk huruf-huruf bila dipakai
dalam permulaan kalimat.
39. 7. Bilangan-bilangan persentasi boleh ditulis dengan
angka jikalau lebih dari sepuluh. Misalnya 13
persen, 75 persen, dan sebagainya. Kata persen
tidak boleh diganti dengan simbol ‘%’.
8. Angka yang menunjukkan bilangan bulat dapat
dieja sebagiannya supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya 250. juta.
9. Jika suatu kalimat menyebut beberapa bilangan
secara berurutan yang sebagian melebihi sepuluh
(10) dan sebagian kurang dari sepuluh (10), maka
semua bilangan tersebut harus ditulis dengan
memakai angka.
40. Jarak Baris / Spasi antara Judul ke sub
judul dank e naskah
• Jarak antar baris ketikan disebut spasi.
• Seluruh tubuh naskah diatur memakai spasi
ganda (double space).
• Spasi tunggal dipergunakan untuk kutipan
langsung yang lebih dari empat baris. Juga
pada catatan keterangan/catatan kaki, tabel
dan penulisan daftar kepustakaan.
• Jarak antara Tulisan BAB ke Judul BAB adalah
2 spasi (2x enter pada spasi tunggal)
41. • Jarak antara judul Bab ke Sub judul 3 spasi (3x
enter pada spasi tunggal)
• Jarak antara judul Bab atau sub judul bab ke
tulisan naskah adalah 2 spasi (2x enter pada
spasi tunggal)
• Jarak Naskah ke Sub judul pertama, kedua dan
seterusnya adalah 3 spasi (3x enter pada spasi
tunggal)
• Setiap judul Bab harus di tulis pada lembaran
baru.
42. Indensi / Ketukan
• Sesudah tanda baca koma(,) dipakai satu
indensi (satu ketukan) sebelum kata berikutnya,
sedangkan sesudah titik (.) diberi dua indensi (2
ketukan).
• Indensi untuk alinea baru adalah dua belas (12)
ketukan kosong baru di ketukan tiga belas (13)
dimulai alinea baru (bisa juga menggunakan Tab
di keyboard laptop anda).
43. BAB IV
SUSUNAN KATA DAN LOGO DI SAMPUL
Ukuran Logo
Sekolah adalah
tinggi 6 cm dan
lebar 6 cm.
44. Teknis penyusunan sampul karya
ilmiah adalah sbb.
• Halaman Sampul. Halaman sampul berisi judul
secara lengkap, keterangan pengajuan, logo
..........................................., nama lengkap penulis
dan nomor induk mahasiswa (NIM), pada
bagian bawah cantumkan kata “Program Studi
Teologi/Pendidikan Agama Kristen”, “Sekolah
Tinggi Teologi Seapin Filadelfia”, “Bitung” tahun
lulus (disusun secara piramidal). Judul sebaiknya
tidak lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata
sambung dan kata depan). Judul ditulis dengan
menggunakan huruf kapital. (perhatikan contoh)
45. • Judul Skripsi atau paper diketik di bagian tengah
halaman yang letaknya sekitar 1,5 inci sampai 2
inci dari tepi atas kertas (perhatikan contoh
dibawah), diketik dengan huruf besar, harus dibagi
sehingga menjadi dua/tiga baris berbentuk
piramida terbalik tanpa mengabaikan kaidah
bahasa Indonesia. Dan jarak antara baris pertama
dengan baris berikutnya adalah 1 spasi
• Pada bagian berikutnya dicantumkan jenis karya
ilmiah misalnya skripsi, makalah/paper, dan diketik
dengan huruf besar.
46. • Bagian berikutnya dicantumkan tujuan karya
ilmiah tersebut. Perhatikan contoh di bawah ini:
• Berikut dicantumkan secara berturut-turut
dengan jarak 1 spasi. Kata “oleh” (perhatikan,
semua huruf kecil dan tidak ada tanda baca
apapun), nama, jurusan, nomor induk
mahasiswa.
• Selanjutnya dicantumkan secara berturut-turut
dengan jarak 1 spasi, nama sekolah (semua huruf
besar), Program Stdi, nama kota (semua dalam
huruf besar) dan tahun penyelesaian tugas
tersebut.
47. • Jarak baris kalimat pada butir (b) dan (c), serta
(c) dan (d) adalah sama yaitu satu setengah
inci. Sedangkan jarak butir (a) dan (b), serta
(d) dan (d) diatur dengan memperhatikan
ruang yang tersedia, mengingat jumlah baris
judul yang bervariasi.
48. Contoh Cover Paper
/Makalah
1,5 inci / 4 cm
14 pt
4 - 7 spasi tunggal
7 - 12 Spasi tunggal
Paper / Makalah
Tidak wajib
Menggunakan Logo Sekolah
5 Spasi tunggal
Huruf besar
3 cm / 1,2 inci
Huruf besar
PROGRAM STUDI ………….
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI …………………
…………………………..
2018
Oleh :
…………………………………….
NIM : ……………………………
PAPER
Diajukan kepada
…………………………………….
Untuk Memenuhi Persyaratan Lulus Mata Kuliah
…………………………………
PERAN KEPEMIMPINAN SUAMI DALAM KELUARGA
KRISTEN DALAM KONTEKS BUDAYA SUKU
49. 1,5 inci / 4 cm
14 pt
7 - 12 Spasi tunggal
5 Spasi tunggal
Huruf besar
3 cm / 1,2 inci
Huruf besar
PROGRAM STUDI ………….
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI …………………
…………………………..
2018
Oleh :
…………………………………….
NIM : ……………………………
P………………………………(Judul Skripsi…………………………
………………………………………………………………….
Contoh Sususnan Cover
Skripsi
3 - 5 Spasi tunggal
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana ………………….
Pada Program Studi ……………….
Sekolah Tinggi Teologi ……………………..
Tinggi 6 cm
Lebar 6 cm
50. BAB V
PEDOMAN PELETAKAN JUDUL-SUB JUDUL DAN
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Pedoman Peletakkan Judul dan Sub Judul
• Judul BAB selalu diletakkan di lembaran baru
naskah skripsi
• Judul BAB seluruhnya ditulis dengan huruf
capital (huruf besar) dan di Bold (ditebalkan)
• Judul BAB selalu diletakkan di tengah halaman
kertas (Center text)
51. • Sub judul diletakkan ditengah, di Garis bawahi
dan di bold
• Sub judul kedua (bagian dari sub judul
pertama) : ditengah, dibold tapi tidak digaris
bawahi
• Sub judul ketiga (bagian dari sub judul ke dua)
di margin kiri, di bold dan digaris bawah
• Sub judul keempat (bagian dari sub judul ke
tiga) di margin kiri di bold tapi tidak digaris
bawahi.
• Seluruh sub judul disetiap awal suku katanya
menggunakan huruf capital
52. Tanda Penomoran pada Sub judul dan
bagian dari sub judul
• Sub judul pertama (bagian utama dari Judul BAB)
menggunakan tanda huruf A (Kapital), B, C, dan
seterusnya.
• Sub judul kedua (bagian dari sub judul pertama),
menggunakan tanda sebagai berikut : A.1., A.2., A.3
dst.
• Sub judul ketiga (bagian dari sub judul ke dua),
menggunakan tanda sebagai berikut : A.1.1., A.1.2.,
A.1.3., atau B.1.1., B.1.2., B.1.3., dst…
• Sub Judul keempat (bagian dari sub judul ke tiga),
menggunakan tanda : A.1.1.1., A.1.1.2., / A.1.2.1.,
A.1.2.2., dst..
53. Halaman Kosong dan Duplikat Cover
• Halaman Kosong hanya untuk skripsi (bukan
untuk paper)
• Halaman ini diletakkan sebelum teks-teks
berikutnya. Jadi persis setelah halaman Cover dan
Pelapis Cover Tebal dan tidak diberi nomor
halaman. (lembaran ketiga setelah Cover)
• Halaman duplikat sama (persis) dengan halaman
sampul, menggunakan kertas jeruk berwarna
putih, (belum termasuk nomor halaman)
54. Halaman Pernyataan dan
Pengesahan Dosen Pembimbing
• Halaman pertama dari skripsi /tesis adalah halaman pernyataan
mahasiswa bersangkutan bahwa karya ilmiah yang diajukan adalah
hasil penelitian/karya pribadi dan bukan duplikat dari karya orang lain
(lihat contoh) halaman ini diberi nomor halaman di bawah-tengah
(Bottom center) dengan huruf romawi kecil (i)
• Halaman berikutnya (ii) adalah : LEMBARAN PENGESAHAN DOSEN
PEMBIMBING (lihat contoh)
• Halaman ini berisi Nama Mahasiswa, NIM, NIKA, Jurusan dan Judul
skripsi
• Dibawahnya sekitar 10 – 20 spasi tunggal : redaksi : persetujuan
dosen pembimbing (lihat contoh)
• Tanggal pengesahan, dan nama pembimbing satu dan dua (lihat
contoh)
• Perhatikan Contoh dibawah ini :
55. Halaman Pengesahan Dosen Penguji
dan Penerimaan Sikripsi
• Halaman berikutnya (iii) adalah adalah
halaman Pengesahan Dosen Penguji Skripsi
disertai dengan nilai yang diperoleh
…(Perhatikan contoh)
• Halam berikutnya (iv) adalah halaman
pengesahan dan Penerimaan Skripsi oleh
ketua STT (lihat contoh)
56. Halaman Motto dan persembahan, Abstraksi,
kata Pengantar serta Daftar Isi
• Motto : adalah semboyan kehidupan dari penulis
skripsi, yang bisa diambil dari filsafat rohani atau dari
ayat-ayat Alkitab … sesuai dengan semangat penulis.
• Ditambah dengan persembahan skripsi di bawah motto
(perhatikan contoh).
• Halaman Abstraksi : dimulai dengan nama yang dibalik,
judul skripsi/Tesis dan abstraksi. Abstraksi adalah
merupakan gambaran menyeluruh, yang dimulai
dengan masalah awal, rumusan masalah, metode
penelitian, analisis data dan hasil yang didapatkan
sesuai dengan penelitian yang didapatkan oleh peneliti.
(perhatikan contoh)
57. • Kata pengantar adalah penjelasan penulis bagaimana ia
menulis tentang penelitiannya, prosesnya dan tentu saja
ucapan terimakasihnya kepada orang-orang yang telah
mendukungnya secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk alasan keseragaman maka format awal ucapan
terimakasih ditunjukan :
• Ketua STT ………………….., …. (Tulis nama Ketua STT lengkap
dgn gelar)
• Wakil Ketua ........................................... ……. (Tulis nama
lengkap dgn gelar )
• Dosen Pembimmbing satu (Nama dosen pembimbing
lengkap dgn gelar)
• Dosen Pembimbing dua (nama lengkap dengan gelar)
• Nomor lima sampai seterusnya …. (bila masih ada) disusun
oleh si penulis skripsi sendiri. (lihat contoh-2 skripsi
sebelumnya)
58. Daftar Tabel dan Gambar (Bila ada)
• Kata DAFTAR GAMBAR, TABEL diketik ditengah
halaman , dua spasi tunggal dari tepi atas
dengan huruf besar disetiap suku katanya
• Kata ‘Tabel’ atau ‘Gambar’ diketik dari tepi
kiri dua spasi tunggal dari kata DAFTAR
GAMBAR, TABEL.
59. Daftar isi menggunakan nomor
halaman hurus angka Romawi,
• Judul Bab ditulis dengan huruf Kapital, dan bila lebih
satu baris disambung langsung kebawahnya tepat
dibawah hurus awal dengan spasi tunggal.
• Sub Judul pertama masuk ke dalam 11 ketuk / 1 tap
dari Judul Bab dan begitu dengan sub judul berikutnya.
• Sambungan dari judul dan sub judul adalah 1 spasi
• Jarak antara judul bab ke sub judul dan antar sub judul
adalah 2 spsi
• Angka yang menunjukkan halam setiap judul atau sub
judul rata kanan
60. Lembaran Pembatas
• Lembaran ini merupakan suatu pembatas untuk
mengakhiri bab atau judul yang telah rampung
dan akan memulai dengan judul atau bab yang
baru
• Lembaran ini berisi kertas warna kuning muda,
dan akan berisi logo sekolah ditengah-tengah
halaman kertas dengan ukuran (11 x 11 cm)
• Lembaran ini diletakan disetiap akhir Bab dan
tidak termasuk dalam perhitungan nomor
halaman karya tulis.
61. Contoh
Surat Pernyataan Mahasiswa SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah
mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Teologi
……………………………… :
Nama : ………………………………
NIM : ………………………………
Jurusan : ………………………………...
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang
saya ajukan ini adalah benar-benar hasil karya saya
sendiri dan bukan merupakan duplikasi sebagian
atau seluruhnya dari karya orang lain, kecuali
bagian yang sumber informasi dicantumkan.
Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya
secara sadar dan bertanggung jawab.
Apabila dikemudian hari terbukti saya
melakukan duplikasi terhadap skripsi atau karya
ilmiah lain yang sudah ada, maka saya bersedia
menerima sanksi apa pun yang diberikan oleh
Institusi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Materai
Rp. 6.000,-
Bitung, …..................
Yang Buat Penyataan
………………………………
62. PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
SKRIPSI DENGAN JUDUL
………………………………………………….……………………
……………………………………..…………………
…………………………………………
Disusun oleh
………………………………………….
Nim : ………………………….
Telah dipertahankan di depan team dewan
penguji skripsi Sekolah Tinggi Teologi ……… … …
………. pada tanggal ……………………….., dan
dinyatakan lulus oleh team dosen penguji
Dengan Nilai
------------------------------
Diketahui Oleh
Ketua Panitia Ujian Skripsi
STT ………………………….
………………………………….
Cth halaman Pengesahan
Dosen Penguji
Susunan Dewan Dosen Penguji Skripsi
Nama Dosen Penguji Tanda Tangan
……………………………… ______________
Ketua
……………………………… ______________
Anggota I
……………………………… ______________
Anggota II
63. PENGESAHAN DAN PENERIMAAN SKRIPSI
Setelah memeriksa dan memperhatikan
dengan seksama seluruh proses penyusunan,
pembibingan dan pengujian skripsi oleh dewan
Dosen penguji, maka dengan ini saya nyatakan
skripsi yang berjudul: ”………… …… …… …… … …
……………” yang ditulis oleh …………………………………,
dapat diterima dan disahkan sebagai bagian dari
persyaratan akhir untuk mendapatkan gelar
Sarjana …………………… dari Sekolah Tinggi Teologi
…………………………….
…………, ………………………….
Sekolah Tinggi Teologi
………………………
K E T U A
………………………………….
Contoh halaman
Penerimaan
Skripsi
64. Motto :
Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya
bukan karena melihat
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah
memilihku dan memberkatiku
serta menyertai setiap langkahku
2. Kepada kedua orang tuaku: ayah
dan mama, abang, kakak ……….
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. Kepada Almamaterku ................
Cth halaman Motto
dan Persembahan
65. KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang begitu melimpah penulis
panjatkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang
telah memberikan waktu dan kesempatan yang
terbaik kepada penulis, sehingga akhirnya bisa
mencapai penyelesaian Pendidikan Strata Satu di
STT ……………….. Penulis juga mengucap syukur
buat penyertaan serta kemampuan yang Tuhan
telah berikan mulai dari awal perkuliahan hingga
penyelesaian penulisan skripsi ini dengan judul
“………………………………………………………….”
Contoh Kata Pengantar
Dalam kesempatan ini juga, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ketua STT ………………………………………………….…….
2. Wakil ketua STT ………………………………..……………
3. …………………………, sebagai dosen pembimbing I
dalam penulisan skripsi ini, yang dengan teliti
dan sabar mengoreksi, memberi ide arahan
dan saran-saran kepada penulis selama proses
penulisan skripsi.
4. ……………………., M.Th. sebagai dosen
pembimbing II yang telah membimbing,
memotifasi, menasehati, mengarahkan penulis,
selama proses pembimbingan skripsi.
5. Seluruh civitas akademika STT …………………..
yang telah banyak membantu dan memberi
dorongan kepada penulis selama kuliah dan
penulisan skripsi ini.
66. 6. Kepada Suamiku / Istriku (Bagi yang sudah
berkeluarga) ……….. kepada orang tua, saudara
yang lain bila belum berkeluarga
7. Kepada Abang / kakak (bagi yang punya
saudara) ……………
8. Kepada teman-teman mahasiswa di STT
……………………. (Bagi yang punya teman) …
9. Kepada seluruh rekan-rekan kerja (bagi yang
sudah bekerja atau telah mengajar) …..
10. Kepada ……. (kepada siapapun/komunitas yang
anda inginkan yang telah berjasa membantu
saudara selama proses kuliah)
Contoh Kata Pengantar
67. Halaman Abstraksi sebelum Kata Pengantar
Penjelasan : Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan yang lengkap dan
mampu menjelaskan seluruh isi tulisan. Satu bab
disajikan dalam satu paragraph (satu alinea saja).
Dimulai dari Nama penulis, Judul Skripsi, dosen
pembimbing. Penulisan abstraksi dimulai dengan
menjelaskan latar belakang masalah penelitian,
rumusan masalah, landasan teori dan metode
penelitian dan hasil penelitian serta pengambilan
kesimpulan. (Perhatikan Contoh berikut)
Contoh Abstraksi
68. Yuliana Mose, 2014, PENGARUH PEMAHAMAN
GEMBALA SIDANG TENTANG MEMIMPIN
DENGAN SUKARELA, PENGABDIAN DIRI DAN
KETELADANAN MENURUT 1 PETRUS 5 : 1 – 4
TERHADAP PERTUMBUHAN GEREJA PENYEBARAN
INJIL DI KOTA MANADO, (Dibimbing oleh Dr.
Marulak Pasaribu, D.Min, dan Dr. John. S. Dana,
M.Th)
Contoh Abstraksi
ABSTRAK
Ada kecenderungan banyak gereja mengeluh
kesulitan mendapatkan pemimpin untuk menjadi
Gembala Sidang di gereja mereka. Tamatan sarjana
Alkitab atau Teologi banyak, tetapi mendapatkan
pemimpin untuk menggembalakan umat Allah
sangat sulit sekarang ini. Pada kenyataannya tidak
ada seorang pemimpin yang “DISULAP” dalam
seketika langsung menjadi matang. Seorang
pemimpin akan melewati fase “Pembentukan
Karakter” yang akan melewati masa-masa sulit.
Memang realitas tugas dan pelayanan sebagai
pemimpin umat sangatlah berat, tidaklah mudah
menggembalakan “Kawanan domba Allah” sesuai
standar yang Allah telah tetapkan dalam Alkitab.
Dimana yang kemudian diterjemahkan kembali ke
dalam berbagai ketentuan organisasi sinode gereja
masing-masing. Demikian juga halnya dengan
sinode Gereja Penyebaran Injil (GPI) di Kota
Manado.
69. Petrus lebih banyak memanfaatkan motif
gembala daripada penulis PB manapun untuk
berbicara kepada rekan-rekannya sesama penatua
tentang tanggungjawab mereka (5:1-4). Ia menulis
dengan seluruh cinta kasih seorang gembala yang
penuh pengabdian dan telah mendapat
pengalaman yang bijaksana selama bertahun-
tahun. Ia menyadari hak istimewa dari tugas
tersebut, tetapi ia lebih prihatin terhadap
perangkap-perangkapnya. Tugas tersebut adalah
memelihara kawanan domba dan mengawasi
kesejahteraan mereka. Tetapi tugas ini mungkin
saja dilakukan dengan baik atau buruk. Sebab itu
perhatian Petrus terfokus tentang cara bagaimana
tugas itu dilaksanakan. Tiga hal secara kontras
disajikan kepada mereka, para gembala. Mereka
tidak boleh melakukan tugas dengan terpaksa,
tetapi dengan sukarela; jangan mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri; jangan
bersikap memerintah, tetapi sebagai teladan. Bila
keadaan menjadi sulit dan tugas itu agaknya tidak
mendapatkan imbalan apapun, mereka harus ingat
bahwa mereka tidak bekerja untuk mendapatkan
keuntungan duniawi, tetapi untuk “Gembala
Agung” yang kelak akan membalas dengan imbalan
yang lebih berharga daripada apapun yang
ditawarkan dalam dunia ini.
Contoh Abstraksi
Pengaruh Pemahaman Gembala Sidang tentang
memimpin dengan sukarela, pengabdian diri dan
keteladanan menurut 1 Petrus 5 : 1 – 4 terhadap
pertumbuhan Gereja Penyebaran Injil di Kota
Manado
70. adalah penerapan model kepemimpinan dalam
melayani jemaat yang digambarkan melalui 3
(tiga) variabel yaitu Sukarela (X1), yang ditandai
dengan indikator Sepenuh hati/iklas melayani
jemaat melalui uang, waktu, tenaga dan perhatian
(X1-1), Sepenuh hati merencanakan &
melaksanakan program pemberdayaan jemaat (X1-
2), dan Sepenuh hati merencanakan &
melaksanakan program kaderisasi calon pemimpin
baru (X1-3). Variabel Pengabdian diri (X2) yang
ditandai dengan indikator Tidak mencari
keuntungan pribadi (X2-1), Mengampuni /
melepaskan hak (X2-2) dan Bertanggungjawab (X2-
3). Variabel Keteladanan (X3) yang ditandai
dengan indikator Hidup Kudus (X3-1), Saat
Teduh/DOA Pribadi dan mempelajari Firman (X3-2)
dan Menerapkan prinsip Alkitab (X3-3). Dimana
pendekatan pengukuranya dilakukan dengan skala
“Model Likert”dengan rentang skala data antara 1
sampai dengan 5. Kemudian data diubah kedalam
model integral.
Contoh Abstraksi
Hasil penelitian menunjukan informasi bahwa
73,9% Pertumbuhan Gereja Penyebaran Injil di
Kota Manado telah dapat dijelaskan oleh data
tingkat Pemahaman Gembala Sidang tentang
Memimpin dengan Sukarela, Pengabdian diri dan
Keteladanan. Ketiga variabel bebas secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat dengan
tingkat ketepatan tinggi. Sedangkan sisanya 26,1%
informasi mengenai Pertumbuhan Gereja
Penyebaran Injil di Kota Manado belum dapat
71. dijelaskan oleh variabel-variabel bebas tersebut.
Artinya ada variabel-variabel lain yang
mempengaruhi Pertumbuhan Gereja Penyebaran
Injil di Kota Manado namun tidak diteliti dalam
penelitian ini. Dimana konsep pertumbuhan gereja
pada GPI di kota Manado dapat diperkirakan
dengan pola persamaan regresi berganda: Y = -
2,074 + 1,181 X1 + 1,030 X2 + 0,424 X3
Contoh Abstraksi
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih
dalam dengan memperhatikan berbagai fenomena
sosial lainnya yang berkembang dalam jemaat.
Disarankan penelitian konfirmatori dilakukan juga
untuk menyempurnakan model pertumbuhan
gereja yang telah diperoleh.
Kata kunci: Pengaruh, Sukarela, Pengabdian Diri,
Keteladanan,
1 Petrus 5 : 1 – 4, Pertumbuhan
Jemaat
72. DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X 113
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y 114
Tabel 3.3. Kuesioner Penelitian Variabel X 115
Tabel 3.4. Kuesioner Penelitian Variabel Y 117
Tabel 4.1. Pemilihan Sampel dengan Metode Stratified
Sampling 124
Tabel 4.2. Nilai-nilai r Product Moment 128
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel X1 129
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel X2 130
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel X3 131
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Y 132
Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 133
Tabel 4.8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 134
Contoh Daftar Tabel, Gambar
/Singakatan (Bila ada)
Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X3 135
Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y 135
Tabel 4.11. Rekap Hasil Uji Reliabilitas X1, X2, X3, Y 136
Tabel 4.12. Hasil Deskripsi Data 137
Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Variabel 140
Tabel 4.14. Hasil Uji Linieritas Variabel X1 terhadap Y 141
Tabel 4.15. Hasil Uji Linieritas Variabel X2 terhadap Y 142
Tabel 4.16. Hasil Uji Linieritas Variabel X3 terhadap Y 143
Tabel 4.17. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X1 terhadap Y
143
Tabel 4.18. ANOVA Regresi Linier Sederhana X1 terhadap Y
144
Tabel 4.19. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X2 terhadap Y
145
Tabel 4.20. ANOVA Regresi Linier Sederhana X2 terhadap Y
145
Tabel 4.21. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X3 terhadap Y
146
Tabel 4.22. ANOVA Regresi Linier Sederhana X3 terhadap Y
146
73. DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Dokumentasi responden penelitian
100
Gambar 4.1. Peta daerah penelitian 114
Contoh Daftar Tabel, Gambar
/Singakatan (Bila ada)
74. DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Lembar Pengesahan ii
Halaman Persetujuan iii
Abstrak iv
Moto dan Persembahan viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi x
Daftar Tabel xiv
Daftar Gambar xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Permasalahan 1
B. Identifikasi Masalah 9
C. Batasan Masalah 10
D. Perumusan Masalah 10
E. Tujuan Penelitian 11
F. Manfaat Penelitian 12
Contoh Daftar Isi
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN 13
A. Deskriptif Surat 1 Petrus 13
B. Konsep 1 Petrus 5 : 1 - 4 33
C. Memimpin dengan Sukarela 40
D. Memimpin dengan Pengabdian diri 47
E. Memimpin dengan Keteladanan 52
F. Pertumbuhan Gereja 64
F.1. Peran Perencanaan dalam Pertumbuhan
Gereja 75
F.2. Pertumbuhan Gereja sesudah di Rintis 89
75. G. Gereja Penyebaran Injil di Kota Manado 94
H. Kerangka Berpikir 99
I. Hipotesis Penelitian 102
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 103
A. Tempat dan Waktu Penelitian 103
B. Metode Penelitian 103
C. Variabel Penelitian 105
D. Defenisi Konseptual dan Operasional 106
E. Populasi dan Sampel 108
F. Teknik Pengumpulan Data 111
G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 113
H. Instrumen Penelitian 115
I. Teknik Analisis Data 118
Contoh Daftar Isi
BAB IV HASIL PENELITIAN 121
A. Tahapan Penelitian 121
A.1. Persiapan Penelitian 122
A.2. Pelaksanaan Penelitian 122
B. Pengumpulan Data 123
B.1. Penyebaran Kuesioner Penelitian 123
B.2. Pengumpulan Kuesioner Penelitian 123
C. Penyajian Data 124
D. Analisa Data 125
D.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 126
D.2. Analisa Statistik Deskriptif 137
D.3. Uji Normalitas 139
D.4. Uji Linieritas X1 terhadap Y 140
D.5. Uji Linieritas X2 terhadap Y 142
D.6. Uji Linieritas X3 terhadap Y 143
D.7. Uji Regresi Linier sederhana X1
terhadap Y 143
76. D.8. Uji Regresi Linier sederhana X2
terhadap Y 145
D.9. Uji Regresi Linier sederhana X3
terhadap Y 146
D.10. Uji Regresi Linier Berganda
147
E. Pengujian Hipotesis 154
F. Interpertasi Data 163
Contoh Daftar Isi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 166
A. Kesimpulan 166
B. Saran 170
Daftar Pustaka 172
Lampiran
77. BAB VI
PENJELASAN TENTANG PLAGIARISM
Plagiarism adalah istilah yang berasal dari bahasa
Latin yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris
“kidnapper” artinya “penculik” atau “pencuri”
karya tulis orang lain, dalam istilah yang dikenal di
Indonesia adalah “pembajakan”. Fowler dan Aaron
mendefenisikan plagiarism sebagai berikut : “the
presentation of someone else’s ideas or words as
your own” Kedua pakar ini menegaskan bahwa
tindakan plagiarism baik sengaja, maupun tidak
merupakan suatu tindakan kejahatan yang sama
-----------------------------------
H.Ramsey Fowler dan Jane E. Aaron, The Little,
Brown Handbook , (Glenview, III, Scott, Foresman
and Company : 1990), hal. 572-578
Ibid., hal. 573
PLAGIARISM
Plagiarism dapat berbentuk tindakan menulis
sesuatu yang tidak mencantumkan sumber asli,
bahkan bila lupa mencantumkan tanda pengutipan
sekalipun, dalam kutipan, ringkasan, atau prase
hasil karya orang lain. Plagiarism juga dapat
berbentuk tindakan seorang mahasiswa yang
membeli hasil tulisan orang lain dan kemudian
diakuinya sebagai hasil karya tulisnya sendiri.
Kedua bentuk plagiarism tersebut menurut Fowler
dan Aaron merupakan tindakan plagiarism yang
disengaja.
Ibid., hal. 573
78. Di Indonesia, kejahatan ini diancam dengan
hukuman berdasarkan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2002 tantang “Hak Cipta” berikut dengan
penjelasannya, dan sebaiknya setiap sarjana dapat
mempelajari dan mendalami Undang-Undang
Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Biasanya Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan penelitian akademik, dan
mempercayakan tugas penelitian itu kepada para
mahasiswa pada level Strata 1 dan Strata 2, dalam
bentuk Skripsi, Tesis, diawasi secara ketat karena
dampak plagiarism tidak hanya merusak citra si
mahasiswa, tetapi juga citra Institusi Perguruan
Tinggi tersebut. Hingga pada saat ini sanksi dan
tindakan yang dilakukan adalah :
Undang-Undang Perlindungan Hak Atas Intelektual
--------------------------------
(Bandung : Citra Umbara,2007) hal. 313 – 369,
411 – 421 dan Juga Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana RI
PLAGIARISM
1. Pembatalan/ujian skripsi dan tesis dan sampai
pada tingkat pencabutan hak kemahasiswaan.
2. Mahasiswa yang hendak mengajukan karya
tulis/penelitiannya harus membuat pernyataan
resmi bermeterai bahwa hasil karya
penelitiannya, bukan jiplakkan atau hasil
bajakkan dari karya orang lain.
79. MENGHINDARI PLAGIARISM
Selanjutnya, Fowler dan Aaron mengemukakan
bagaimana cara seorang peneliti dapat
menghindari tindakan yang merugikan ini. Dalam
hal ini si peneliti dalam menulis karya
penelitiannya dituntut mengenal bagian-bagian
dari karya tulisnya yang menuntut pengungkapan
sumber-sumber original dan bagian-bagiannya,
untuk itu ada tiga macam sumber suatu karya tulis
yaitu :
1. Pemikiran independent (asli) dan pengalaman
penulis sendiri
2. Pengetahuan yang dimiliki umum
3. Pemikiran independent milik orang lain
PLAGIARISM
Untuk sumber yang pertama dalam hal ini si
penulis tidak perlu mencantumkan sumbernya,
misalnya kesimpulan yang ditarik si penulis sebagai
hasil dari pengalaman itu sendiri, pengalaman atas
pengumpulan data hingga pada penarikkan
kesimpulan.
Untuk sumber yang kedua berhubungan dengan
pengetahuan yang sudah diketahui luas oleh publik
dan tidak diketahui siapa penulis awalnya,
contohnya ceritera-ceritera rakyat, dan fakta yang
wajar misalnya dampak krisis moneter dapat
merugikan para pedagang kecil, dapat dikatakan
sudah diketahui secara umum. Namun untuk
menyatakan seberapa jauh dampak krisis moneter
80. ini merugikan pedagang kecil, si penulis
memerlukan data yang mungkin sudah menjadi
hasil penelitian orang lain atau pandangan orang
lain yang diserapnya, misalnya saat wawancara.
PLAGIARISM
Sumber ketiga adalah pandangan atau
pemikiran orang lain yang jelas bukan milik si
penulis sendiri, dan bukan juga suatu pandangan
yang sudah diketahui secara umum. Karena itu
harus dijelaskan sumbernya dengan jujur. Berikut
ini dikemukakan contoh plagiarism atau
pembajakkan naskah yang tidak boleh dilakukan
dalam penulisan skripsi atau tesis sebagai berikut :
Naskah asli :
Tuhan selalu memakai orang-orang yang tak
sempurna dalam situasi-situasi yang tak sempurna
untuk melaksanakan kehendakNya.
Jiblakkan/bajakan/plagiarism :
Tuhan Yesus selalu menggunakan orang-orang yang
tidak sempurna pada situasi-situasi yang tidak
sempurna supaya dapat melaksanakan
kehendakNya.
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa pemilik
argumentasi yang asli adalah Rick Warren dalam
bukunya Pertumbuhan Gereja Masakini, terbitan
Gandum Mas cetakan keempat tahun 2003
halaman 41, akan tetapi seorang peneliti yang
menulis skripsi atau tesisnya tidak jujur
81. menjelaskan sumber sehingga kalimat/penulis
buku tersebut dipindahkan saja pada naskah
skripsinya/tesisnya dengan menambahkan/
menyisipkan kata-kata tertentu seperti kata
“Yesus”, kata “memakai” pada naskah asli diganti
dengan kata “menggunakan” tetapi artinya sama
saja, kemudian menambahkan kata “supaya”, kata
“dapat”.
PLAGIARISM
Jelas dengan penambahan beberapa kata
tersebut tidak mengubah makna argumentasi
tersebut pada konteks makna naskah aslinya.
Inilah yang disebut dengan penjiblakkan
/pembajakkan yang jelas tidak jujur dalam
menggunakannya. Sering ditemukan, dalam ujian
skripsi atau tesis bahwa si penulis tidak dapat
mempertanggung jawabkan kutipan tersebut,
apalagi jika naskah yang dikutip itu juga berasal
dari suatu karya ilmiah yang masih belum
dipublikasikan seperti skripsi dan tesis, sangat
memungkin kan untuk melakukan plagiarism.
Walau hal ini sedikit sukar untuk dilacak, namun
para pembaca naskah tesis dan skripsi, biasanya
para dosen yang sudah banyak membaca buku dan
karya-karya penelitisn, sehingga dapat dengan
mudah diketahui bahwa naskah tersebut adalah
karya orang lain aatau karya si penulis tesis itu
sendiri.
Penulis yang jujur akan mengutip pandangan
Rick Warren dengan memasukkan dalam tubuh
karangannya dalam tanda kutip, lalu menjelaskan
sumbernya sebagai berikut :
82. Rick Warren dalam bukunya Pertumbuhan
Gereja Masa Kini mengemukakan bahwa : ”Tuhan
selalu memakai orang-orang yang tak sempurna
dalam situasi-situasi yang tak sempurna untuk
melaksanakan kehendakNya”. Selanjutnya pikiran
Rick Warren ini tidak benar apabila hanya
dicantumkan saja, karena pasti ada alasan
penggunaannya, misalnya untuk mendukung dan
membuktikan argumen yang telah dikemukakan
sebelumnya, atau dikutip untuk dikomentari atau
hendak dijelaskan, dengan demikian nyata bahwa
si penulis mengerti mengapa, dan untuk apa
argumentasi tersebut dikutip pada naskah tesisnya.
Rick Warren, Pertumbuhan Gereja Masa Kini,
(Malang : Gandum Mas, 2003), hal. 41
PLAGIARISM
Dengan demikian, si penulis dibebaskan dari
tindakan plagiarism baik secara hukum maupun
secara etika. Perlu diketahui bahwa tidak ada
batasan jumlah baris yang digunakan pada catatan
kaki, bagian itu digunakan untuk menjelaskan
dengan sebaik-baiknya, dan selengkapnya maksud
atau tujuan penggunaan sumber naskah kutipan.
83. BAB VII
PEDOMAN TAMBAHAN TENTANG PENGUTIPAN
Contoh Pengutipan Buku, Kamus dll :
Menurut Oswald Sanders,
Kepemimpinan riil adalah bukan jabatan tetapi
pengaruh atau kemampuan seseorang memberi
pengaruh kepada orang lain
J. Oswal Sanders. Kepemimpinan Rohani,
(Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 2008), hal. 32
PENGUTIPAN
Contoh pengutipan dan footnote Artikel atau
jurnal terbitan lokal:
Seharusnya pembangunan sebuah jemaat lokal,
tidak melulu pembangunan fisik karena hal itu
dapat memberi dampak kurang baik pada
pertumbuhan gereja lokal tersebut, seperti
dinyatakan berikut : “Kesibukkan dan perhatian
yang terlalu besar pada pemenuhan dana
pembangunan atau renovasi gedung Gereja yang
cukup megah, dapat melemahkan GTDI dan
mengurangi perhatian gembala dan para pelayan
terhadap pembinaan iman warga jemaat”
-----------------
Otniel Harefa, Mewujudkan Gereja yang Misioner
di GTDI - Suatu refleksi menyambut ulang tahun
GTDI yang ke 40 tahunDalam, (Batam : Bahtera
Misi Publishing, 2011), hal.15
84. Apabila jumlah kutipan terdiri dari 5 baris atau
lebih maka dijadikan kutipan blok, diketik dengan
spasi tunggal. Indentasi kutipan blok adalah 0,5 inci
dari batas pengetikan sebelah kiri, atau sama
dengan dua kali tab dari baris penggir ketikan
sebelumnya, juga dibuat dalam tanda kutip dan
dicantumkan catatan kaki. Contoh sebagai berikut :
Misi sebuah Gereja demikian penting dalam
kehadirannya di tengah dunia modern seperti
sekarang ini, sebagaimana dikemukakan oleh
Etiknius Harefa sebagai berikut :
PENGUTIPAN
“Misi merupakan bahasa jati diri suatu
lembaga gerejawi untuk mengungkapkan
kepada dunia dan kepada semua umat
manusia, tentang hal-hal yang paling urgen
dalam gerak langkah gereja secara dinamis
menuju tujuan akhirnya yang mulia,
sekaligus menjadi pernyataan cinta kasihnya
yang sangat tulus dan bertanggung jawab
kepada kepala Gereja yaitu Yesus Kristus”
--------------------
Ibid., hal. 23
Contoh Pengutipan bila ada jarak baris yang
dilewati :
Apabila dalam suatu kutipan blok, ada kalimat
tertentu yang harus dilewati atau tidak perlu
dicantumkan, maka bagian yang dilewati itu
dinyatakan dengan 3 titik yang berjarak, dan bila
penghilangan diikuti dengan kalimat baru, maka
tambahkan titik pada ketukan keempat. Contoh
85. “Bait Allah yang ada pada abad pertama
Masehi adalah Bait Allah yang ketiga yang
dibangun atas reruntuhan yang dahulu. Bait
Allah yang pertama adalah yang dibangun
oleh Salomo. Bait Allah pertama tersebut
dihancurkan oleh Babilon pada tahun 587
SM. Bait Allah yang kedua …. dibangun pada
zaman Ezra-Nehemiah, … itupun hancur.
Lalu yang ketiga, atas restu Herodes yang
agung ……yang ketiga itu mulai pada tahun
20 SM. Bentuk dan aristekturnya tentu saja
dipengaruhi oleh bentuk dan aristektur
Romawi-Helenis”
------------------------
Sri Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan,
(Jakarta : BPK. Gunung Mulia, 1990), hal.
319
PENGUTIPAN
Apabila dalam suatu kutipan blok, kalimat yang
dilewati lebih dari satu paragraph, maka bagian
yang dilewati itu dinyatakan dalam titik-titik
berjarak satu spasi sepanjang satu baris.
Contoh:
“Para pujangga atau negarawan itu berada di pusat
pemerintahan Negara Israel sejak zaman Daud
sampai jatuhnya Samaria (722 SM) dan Yerusalem
(587 SM) ………………………………………
Jadi diplomasi, organisasi dan administrasi telah
merupakan kegiatan yang hebat di Israel sejak
zaman Daud”
----------
Ibid., hal. 221
86. Apabila suatu kutipan merupakan kutipan
tidak langsung atau parafrase maka kutipan ini
perlu didahului dengan kalimat sendiri atau kalimat
dari kita sebagai penulis, baru diikuti dengan
pendapat penulis buku, dengan menyebutkan
nama pemilik gagasan tersebut, sehingga seluruh
kalimat itu menjadi nyata bahwa bukan pandangan
si peneliti, dan sesudah tanda titik pada kalimat
yang dikutip itu, dapat disambung lagi dengan
komentar Anda. Contoh :
PENGUTIPAN
Apabila dalam suatu kutipan blok, kalimat yang
dilewati lebih dari satu paragraph, maka bagian
yang dilewati itu dinyatakan dalam titik-titik
berjarak satu spasi sepanjang satu baris.
Berkenan dengan pandangan para reformator
mengenai hubungan kekeristenan dengan
kebudayaan, Richard Neibhur dalam bukunya
Kristus dan Kebudayaan mengemukakan bahwa
lebih dari para pemimpin Kristen yang besar
sebelum dia, Luther menegaskan hidup dalam
kebudayaan, sebagai lingkup dimana Kristus dapat
dan harus diikuti.
---------------
H. Richard Neibhur, Kristus dan Kebudayaan ,
(Jakarta : Petra Jaya, 1989), hal. 198
Berdasarkan pandangan ini dapat difahami
betapa pentingnya memahami kebudayaan yang
telah menyatu sedemikian rupa dengan
kekristenan secara historis.
87. Penulis Tesis atau Skripsi, tidak perlu merasa
enggan untuk mencantumkan sumber naskah yang
dikutip, hal itu justru membuktikan kejujuran
ilmiah, dengan mengemukakan sumbernya.
Selanjutnya, tidak usah merasa tidak obyektif
apabila jumlah catatan kaki banyak, justru dengan
banyaknya catatan kaki, memperlihatkan keaslian
naskah dan kejujuran dalam menempuh proses
penulisan karya imiah.
PENGUTIPAN
Tetapi, sumber-sumber yang dikutip tersebut
tidak mungkin tanpa komentar atau penjelasan
sebelum ataupun sesudah kutipan, justru dengan
adanya komentar yang diberikan oleh peneliti,
membuktikan bahwa konsep atau gagasan yang
dikutip itu dikuasai atau dimengerti dengan baik.
Contoh pencatatan kutipan dari Koran local
/nasional
Diungkapkan oleh ketua Komnas HAM bahwa
Drama pembantaian yang terjadi di Lapas
Cebongan Kaputen Sleman, merupakan ekspresi
dari lemahnya penegakkan hokum di Indonesia
sehingga setiap komunitas lebih memilih jalannya
sendiri dalam menyelesaikan masalah mereka
-----------------
Tribun Batam. Napi Disuruh Tepuk Tangan Usai
Eksekusi, (Batam : Kamis, 28 Maret 2013), hal. 11
88. Contoh pencatatan kutipan buku dari Internet
/Webside
“Kepemimpinan yang Visioner
merupakan gaya kepemimpinan yang di ajarkan
oleh Tuhan Yesus dengan harapan supaya setiap
pengikutNya memiliki visi yang tajam, terukur dan
jelas dalam kepemimpinan mereka”
---------------------------
Yakob Tomatala. Anda juga bisa menjadi Pemimpin
Visioner (Ebook : www. Yakobtomatala.com -
Leadership Foundation, 2006) hal. 23
PENGUTIPAN
Contoh Pencatatan kutipan dari blogspot
internet:
“Menanggapi tentang model
pertumbuhan gereja dewasa ini, Guarsah Singgih
dalam artikelnya berkata : pertumbuhan yang
dialami oleh setiap gereja local dewas ini, bukanlah
model pertumbuhan yang pernah terjadi pada
gereja mula-mula, karena lebih dipengaruhi oleh
factor-faktor lahiriah”
--------------------
Gunarsa Singgih.. Dikutip dari www.
Sarapanpagi.com, kamis 21 Maret 2013.
Pertumbuhan Gereja Ontologis – Februari 2013
89. BAB VIII
PEDOMAN PENULISAN KUESIONER PENELITIAN
1. Kuesioner adalah sebah daftar pertanyaan
yang disusun secara obyektif oleh si peneliti
untuk memperoleh data yang akan
diungkapkan oleh responden (sampel)
2. Kuesioner atau angket merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya
-------------------------
Sugiyono, Metode Penelitian Admnistrasi,
(Bandung : ALFABETA, 2004), hal. 162
PENULISAN KUESIONER
PENELITIAN
3. Angket terdiri dari 2 macam yaitu angket
terbuka atau tidak terstruktur, dan angket
tertutup. Angket terbuka yaitu suatu daftar
pertanyaan yang disusun oleh si peneliti, dan
jawabannya ditentukan sendiri oleh responden
misalnya : “ya” atau “tidak” dan alternatif lain
yang cocok dengan maksud pertanyaan. Angket
ini sering disebut dengan angket tidak
terstruktur atau angket bebas Angket tertutup
adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada
responden, yang jawabannya ditentukan
dengan 4 atau 5 alternatif jawaban yang diberi
bobot masing-masing jawaban sebagai berikut
:
Jawaban A = 4 Jawaban B = 3
Jawaban C = 2Jawaban D = 1
90. Biasanya dalam pemberian angket tertutup,
perhitungan dan pengukuran dengan mudah
dapat dilakukan karena persentase skor dapat
dihitung. Sedangkan dalam penyebaran angket
terbuka, penafsirannya sering dilakukan dengan
analisis persentase
PENULISAN KUESIONER
PENELITIAN
4. Petunjuk praktis dalam memberikan criteria
penyusunan sebuah angket dapat dibaca pada
buku Sugiyono Metode Penelitian Administrasi,
ALFABETA, Bandung halaman 162 – 165 dan
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,
RINEKA CIPTA, halaman 200 – 201
5. Dalam suatu penelitian, angket dibuat
berdasarkan variabel yang terkandung pada
rumusan topik penelitian. Karena demikian
maka yang mutlak harus difahami dan dikuasai
dengan tepat dan benar oleh si peneliti adalah
pemahaman variabel yang terdiri dari konsep
ide yang terkandung dalam rumusan variabel
penelitian,
6. Berdasarkan penjelasan pada point 5 di atas,
maka yang perlu ditempuh oleh seorang
peneliti yang hendak menyusun angketnya
adalah :
a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-
variabel yang ada dalam rumusan topic
penelitian atau yang tertera dalam rumusan
masalah. Penting untuk mengetahui
variabel yang mempengaruhi atau yang
mengubah, dan variabel yang mendapat
pengaruh atau yang diubah oleh variabel
yang lain.
91. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau
bagian variabel
c. Mencari indicator setiap sub atau bagian
variabel
d. Mengurutkan indicator dari setiap sub
atau bagian variabel
e. Merumuskan setiap descriptor menjadi
butir-butir angket atau kuesioner
f. Melengkapi angket dengan catatan
pengantar berupa pedoman pengisian
bagi para responden
PENULISAN KUESIONER
PENELITIAN
7. Untuk dapat mempelajari secara praktis
tekhnik penyusunan angket ini, maka bacalah
Suharsmi Arikunto, Menejemen Penelitian,
Rineka Cipta, 2007 halaman 134-150.
8. Para Guru biasanya dalam menyusun materi
ujian, perlu menyusun kisi-kisi soal meliputi
aspek yang diuji, dan indikator, dan jumlah
butir soal dan penyebarannya. Demikian juga
halnya dalam membuat angket
9. Apabila dalam penyusunan angket, peneliti
menghendaki jawaban responden yang
obyektif, maka jenis pertanyaan dan jawaban
dapat didesain berdasarkan petunjuk berikut :
a. Jawaban yang mengungkapkan
pengetahuannya adalah :A. Benar sekali, B.
Benar, D. Ragu-Ragu, D. Tidak benar,
Sangat Mengerti, Mengerti, Ragu-Ragu,
Tidak mengerti dst,
92. b. Jawaban yang menghendaki sikap dan
persetujuan : Sangat Setuju, Setuju dst
c. Jawaban yang menghendaki frekwensi
perbuatan atau tindakan : Sangat sering,
sering dst…..
PENULISAN KUESIONER
PENELITIAN
Berdasarkan jawaban yang dikehendaki, maka
peneliti dapat menyusun redaksi pertanyaan atau
pernyataan yang sesuai dan dapat menjaring data
yang dikehendaki berdasarkan konsepsi yang
terkandung pada variabel penelitian.
Pemberian bobot atau skor jawaban dapat
disusun secara kualitatif yaitu 4 – 3 – 2 – 1. Untuk
itu bahasa dalam redaksi angket harus jelas dan
mudah difahami untuk menghindari kekeliruan
dalam memberikan jawaban, pakailah kalimat-
kalimat tunggal untuk menghindari kesalahan
penafsiran responden atas maksud angket yang
mereka baca.
93. BAB IX
MODEL PERUMUSAN MASALAH & HIPOTESA
PENELITIAN SERTA RANCANGAN ANALISIS DATA
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu para
Mahasiswa yang hendak memasuki penelitian,
yang hasilnya akan dilaporkan dalam bentuk
Skripsi.
Sebuah bagan sederhana dapat menjadi suatu
perbandingan yang memperlihatkan karakteristik
dari kedua pendekatan penelitian kuantitatif,
dikemukakan oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam
bukunya “Metode Penelitian Pendidikan,
Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif”.
PERUMUSAN MASALAH &
HIPOTESA PENELITIAN
SERTA RANCANGAN
ANALISIS DATA
KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
94. Kuantitatif Kualitatif
Desain Penelitian
a. Spesifik, jelas dan rinci
b. Ditentukan secara mantap dari awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah
Desain Penelitian
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
Tujuan Penelitian
a. Menunjukkan hubungan antar variable
b. Menguji Teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai
prediktif
Tujuan Penelitian
a. Menemukan pola hubungan
yang
bersifat interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang
kompleks
d. Memperoleh pemahaman makna
Tehnik Pengumpulan Data Penelitian
a. Menggunakan Kuesioner
b. Observasi dan Wawancara Terstruktur
Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian
a. Observasi Partisipan
b. Wawancara
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
Instrumen Penelitian
a. Test, Angket, Wawancara Terstruktur
b. Instrumen yang standar
Instrumen Penelitian
a. Peneliti sebagai instrument
b. Buku catatan, tape recorder,
camera, handycam, dll
Data Penelitian
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variable yang
menggunakan instrumen
Data Penelitian
a. Deskriptif Kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan
lapangan, ucapan dan tindakan
responden,
dokumen umum, dll
Sampel
a. Besar, representative
Sampel
a. Kecil, tidak representative
95. b. Bisa dengan random sampling
c. Ditentukan sejak awal
b. Berkembangnya selama proses
penelitian
7 Analisis Data Penelitian
a. Dilakukan setelah pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan Statistik untuk menguji
hipotesa
Analisis Data Penelitian
a. Dilakukan terus menerus sejak
awal
hingga akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema, teori
8 Hubungan dengan responden
a. Dibuat jarak, tanpa kontak supaya obyektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari
responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat
dibuktikan
Hubungan dengan responden
a. Empati, akrab untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam.
b. Kedudukan sama, bahkan bertindak
sebagai konsultan
c. Jangka lama sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan hipotesis,
teori
ˡ5Sugiyono, Metode PenelitianPendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
dan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009) hal.23-25
96. BAB X
SISTIMATIKA UMUM LAPORAN PENELITIAN
(Skripsi)
Skripsi, Tesis, Disertasi adalah Laporan
penelitian Akademik (Proggress Of Academic
Ressearch). Filosofinya dapat dimengerti sebagai
berikut : Bahwa Lembaga Pendidikan Tinggi dan
Program Studi Lanjutan (Graduate School)
mengemban amanat panggilannya yang disebut
"Tri Darma Perguruan Tinggi" yaitu :
Pendidikan/Pengajaran, Penelitian, serta
Pengabdian masyarakat. Berhubungan dengan
tugas tanggung jawab tersebut maka sebuah
perguruan tinggi mempercayakan dan melatih
mahasiswanya melahirkan sebuah karya penelitian,
sebagai bagian dari penelitian akademik. Itulah
sebabnya, karya ilmiah yang dihasilkan dari
penelitian mahasiswa baik dalam bentuk Skripsi,
Tesis, dan Disertasi, sepenuhnya merupakan hak
dan kewenangan perguruan tinggi tersebut.
Penelitian tidak bersifat personal atau professional,
melainkan penelitian bersifat akademis.
SISTIMATIKA UMUM
LAPORAN PENELITIAN
(Skripsi)
Sistimatika karya ilrniah dalam penelitian
akademis itu harus tunduk pada format dan
sistimatika yang ditetapkan oleh sebuah Perguruan
Tinggi, namun format dan sistimatika tersebut
tidak boleh bertentangan dengan format dan
sistimatika umumnya sebuah karya ilmiah sebagai
berikut
97. SISTIMATIKA PENYUSUSNAN LAPORAN
PENELITIAN YANG MENGUNAKAN DATA
KUANTITATIF
HALAMAN JUDUL
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN
ABSTRAK (ditulis ringkas setiap paragraf setiap bab
dengan kata kunci max 5)
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR (gambar pembahasan)
SISTIMATIKA UMUM
LAPORAN PENELITIAN
(Skripsi)
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian kitab (yang dipilih)
B. Exegesis (bagian ayat dari kitab yang dipilih)
C. Kajian literature yang menjelaskan variabel X
D. Kajian literature yang menjelaskan variable Y
E. Deskripsi daerah penelitian
F. Kerangka Berfikir
G. Hipotesis penelitian
98. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Variabel Penelitian
D. Defenisi Konseptual dan Operasional
E. Populasi dan Sampel
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Kisi-kisi Instrumen
H. Uji Instrumen Penelitian
I. Teknik Analisis Data
SISTIMATIKA UMUM
LAPORAN PENELITIAN
(Skripsi)
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
2. Infentarisir apa yang di lakukan
3. Pelaksanaan Penelitian
B. Pengumpulan Data
1. Penyebaran Kuesioner Penelitian
(digunakan person atau masal)
2. Pengumpulan Kuesioner Penelitian
C. Penyajian Data (tabulasi)
D. Analisa Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
2. Analisa Statistik Deskriptif
3. Uji Normalitas
4. Uji Linieritas X terhadap Y
5. Uji Regresi Linier sederhana X terhadap
Y
6. Pengujian Hipotesis
E. Interpertasi Data (data yang kembalikan ke
variabel X dan Y
99. BAB V: KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat isin penilitian
2. Surat dari obyek penilitian
3. Hasil pengolahan tabel data
4. Dokumentasi obyek (contoh 1, leter)
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SISTIMATIKA UMUM
LAPORAN PENELITIAN
(Skripsi)
100. SISTIMATIKA PENYUSUSNAN LAPORAN
PENELITIAN YANG MENGUNAKAN DATA
KUALITATIF
HALAMAN JUDUL
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN
A. ABSTRAK
B. HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
C. KATA PENGANTAR
D. DAFTAR ISI
E. DAFTAR TABEL
F. DAFTAR GAMBAR
SISTIMATIKA
PENYUSUSNAN LAPORAN
PENELITIAN YANG
MENGUNAKAN DATA
KUALITATIF
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian kitab yang dipilih
B. Exegesis bagian ayat dari kitab yang dipilih
C. Kajian literature yang menjelaskan variabel
penelitian
D. Deskripsi daerah penelitian
E. Kerangka Berfikir
101. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Jenis dan sumber data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Kisi-kisi Instrumen penelitian
F. Pedoman wawancara
G. Teknik Analisis Data
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi daerah penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Wawancara
2. Rangkuman Hasil Wawancara
C. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V: KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
SISTIMATIKA
PENYUSUSNAN LAPORAN
PENELITIAN YANG
MENGUNAKAN DATA
KUALITATIF
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH
RIWAYAT HIDUP PENULIS