siapa diri kita

1. Siapakah Diri Kita?

2. Laki–Laki Sebagai Ciptaan Allah
 Bila seorang laki-laki tidak mengetahui tujuan
hidupnya untuk menjadi seorang bapa, maka hidupnya
seperti berjalan di dalam kegelapan.
 Apabila prioritas dan tujuan tak dipahami oleh
manusia, maka yang terjadi adalah hidup yang salah
arah/tujuan.
Mazmur 82:5
“Mereka tidak tahu dan tidak mengerti
apa-apa, dalam kegelapan mereka
berjalan; goyanglah segala dasar bumi.”

3. Laki–Laki Sebagai Ciptaan Allah
Manusia pertama Adam
Pada awal manusia diciptakan
dan dirancang untuk menjadi
pribadi yang utuh, secara fisik,
mental, emosional dan spiritual
sesuai dengan tujuan ia diciptakan.
Menjadi bapa adalah tujuan yang
diinginkan Allah pada waktu
menciptakan laki-laki.
Menjadi seorang bapa adalah prioritas, peran dan
fungsi yang melekat dengan diri seorang laki-laki
sejak laki-laki pertama kali diciptakan.

4. Setiap orang laki-laki telah menyadari peran dan fungsi ini
sejak ia mengenali identitas dirinya, sehingga pada waktu ia
menjadi orang dewasa ia dapat memenuhi panggilan tersebut
Laki–Laki Sebagai Ciptaan Allah
 Menjadi seorang bapa adalah tugas
laki-laki yang utama.
 Allah menginginkan seorang laki-laki
dengan satu tujuan yaitu menjadi
bapa (father, abba).
Menjadi bapa, dan melakukan tugas pembapaan
(fatherhood) bukan suatu pilihan tetapi
merupakan priotitas dan fungsi yang alami bagi
setiap laki-laki.

5. Laki-laki yang tidak mengerti tujuan dari
Allah menciptakannya, maka hidupnya
akan meleset dari tujuan – tujuan yang
hendak Allah capai dalam
kehidupannya
Laki–Laki Sebagai Ciptaan Allah
Henry Kissinger pernah berkata :
“If you don’t know where you are
going, every road will get you
nowhere.”

6. Menjadi Bapa yang baik tidak terjadi secara instant dan
otomatis, semuanya memerlukan tekad dan upaya
yang berkelanjutan, proses serta waktu yang tidak
singkat !!!
Laki–Laki Sebagai Ciptaan Allah

7. Penciptaan manusia oleh Allah atas bumi dimulai dari
seorang laki-laki yakni Adam. Diawal penciptaan, Allah
memberikan suatu penghargaan dan kepercayaan yang
penuh pada laki-laki yang diciptakanNya (Adam).
Penghargaan dan Kepercayaan
tersebut diwujudkan dengan
memerintahkan Adam untuk
mengelola ciptaan Allah dan
memberikan nama pada segala
ternak, binatang hutan dan burung-
burung di udara ciptaan Allah
Diciptakan Dengan Tujuan Mulia

8. ( kejadian 2 : 21-22 )
Ketika Allah memandang laki-laki ciptaanNya yang diberi
nama Adam, maka timbullah dalam hatiNya sebuah
pemikiran untuk mengasihinya dengan kasih Bapa
Tindakan Allah ini menunjukkan dasar dari sifat seorang
’Bapa’ atau ’Kebapaan’ ataupun ’Pembapaan’
(Fathering) yang dimiliki oleh Allah Bapa surgawi
Diciptakan Dengan Tujuan Mulia

9. Menjadi seorang laki-laki adalah bukan karena
kelahiran tapi karena tujuan, untuk menjalankan
peran dan fungsi menjadi bapa.
Diciptakan Dengan Tujuan Mulia

10. Diskusi Kelompok
 Ceritakanlah dengan singkat didalam kelompok,
pembelajaran apa yang Anda dapatkan dari
pelajaran “Siapakah Diri Kita?”
 Menurut Anda, apa yang terjadi jika seorang laki-
laki tidak mengetahui panggilan serta tujuan Allah
dalam menciptakannya?
 Jelaskan apa komitmen Anda, sebagai laki-laki
yang telah mengerti akan panggilan dan tujuan
Allah dalam menciptakan Anda