1. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Eksisting Wilayah Sampling
2.2 Teori
Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron
untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl-
. Garam dari asam
Hidroklorida HCl mengandung ion klorida, contohnya adalah garam meja, natrium
klorida dengan rumus kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na+
dan Cl-
(Sawyer, 1999).
Dalam percobaan ini, metode yang digunakan adalah titrasi argentometri cara
mohr.Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam
suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan
dengan ion Ag+
. Pada titrasi Argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi
indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan
mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat
tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat
ditentukan.Berdasarkan pada indikator yang digunakan, argentometri dapat dibedakan
atas 3 macam, yaitu salah satunya diantaranya adalah Metode Mohr (pembentukan
endapan berwarna). Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida
danbromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 danpenambahan
K2CHO4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara ini harus dilakukann dalam suasana
netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 – 9,0.Dalam suasana asam, perak kromat
larut karena terbentuk dikromat dandalam suasana basa akan terbentuk endapan perak
hidroksida. Klorida dalam air untuk penyamakan kulit, perlu dihilangkan, sebab dapat
mengganggu proses penyamaka kulit. Karena klorida dapat bereaksi dengan bahan
penyamak dan membentuk endapan putih(Eti, 2005).
2. Analisis Klorida Secara Kuantitatif
Analisa klorida secara kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
analisa secara titrimetri dengan menggunakan metode argentometri. Metode yang
sering digunakan pada penetapan klorida adalah metode argentometri. Metode
argentometri (titrasi pengendapan) yang tergolong pada pemeriksaan kimia secara
titrimetri / volumetri.Titrimetri atau analisa volumetri adalah salah satu cara
pemerikasaan jumlah zat kimia yang luas penggunaannya.
WARNA
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya
tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara
380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak
terhadap campuran tiga warna primer cahaya merah, hijau, biru yang digabungkan
dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100%
biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta(Alerts, 1994).
Warna dikelompokkan atas(Alerts, 1994):
1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna
atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder;
2. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya.
Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik
tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder;
3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning.
Salah satu metode untuk pengukuran konsentrasi warna adalah spektrofotometri.
Pengertian dari spektrofotometri adalah metoda analisis kimia berdasarkan
pengukuran seberapa banyak energi radiasi diabsorpsi oleh suatu zat sebagai fungsi
panjang gelombang. Bila cahaya putih (polikromatis) dilewatkan melalui larutan
3. CuSO4, maka akan mengabsorpsi radiasi warna kuning dan meneruskan radiasi
berwarna biru(Sawyer, 1999).
Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik yang merupakan spektrum lebar terdiri
dari berbagai panjang gelombang. Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia
mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak
nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi
yang disebut spektrum atau warna cahaya(Sawyer, 1999).