Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Kelompok 5 membahas tentang sistem perkemihan yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah cairan dalam bentuk urine.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Kelompok 5 membahas tentang sistem perkemihan yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah cairan dalam bentuk urine.
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang istirahat dan tidur, termasuk definisi, fisiologi, fungsi, gangguan, pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan yang terkait dengan memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik ibu hamil, meliputi definisi pemeriksaan fisik, tujuan pemeriksaan, alat dan komponen pemeriksaan, serta tahapan pemeriksaan selama kehamilan. Pemeriksaan fisik ibu hamil bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin, serta perubahan yang terjadi, dan dilakukan secara sistematis menggunakan berbagai alat dan tekn
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proses kehamilan dimulai dari konsepsi hingga pertumbuhan janin selama kehamilan. Dokumen menjelaskan tahapan konsepsi, perjalanan sel telur dan sperma, implantasi, dan perkembangan janin selama kehamilan hingga 36 minggu.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari proses konsepsi hingga persiapan kelahiran. Janin akan berkembang dari sel-sel awal hingga organ tubuh yang lengkap pada minggu ke-16, dan siap untuk dilahirkan pada minggu ke-38.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra utama manusia beserta fungsi dan komponennya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Setiap indra memiliki reseptor khusus yang dapat mendeteksi rangsangan dari lingkungan seperti cahaya, suara, bau, rasa, serta tekanan dan suhu yang kemudian dihantarkan ke otak melalui saraf untuk diinterpretasikan.
Sistem penginderaan memberikan penjelasan tentang berbagai jenis reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan dan bagaimana informasi yang dideteksi oleh reseptor dihantarkan ke otak untuk diproses."
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang istirahat dan tidur, termasuk definisi, fisiologi, fungsi, gangguan, pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan yang terkait dengan memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik ibu hamil, meliputi definisi pemeriksaan fisik, tujuan pemeriksaan, alat dan komponen pemeriksaan, serta tahapan pemeriksaan selama kehamilan. Pemeriksaan fisik ibu hamil bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin, serta perubahan yang terjadi, dan dilakukan secara sistematis menggunakan berbagai alat dan tekn
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proses kehamilan dimulai dari konsepsi hingga pertumbuhan janin selama kehamilan. Dokumen menjelaskan tahapan konsepsi, perjalanan sel telur dan sperma, implantasi, dan perkembangan janin selama kehamilan hingga 36 minggu.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari proses konsepsi hingga persiapan kelahiran. Janin akan berkembang dari sel-sel awal hingga organ tubuh yang lengkap pada minggu ke-16, dan siap untuk dilahirkan pada minggu ke-38.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra utama manusia beserta fungsi dan komponennya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Setiap indra memiliki reseptor khusus yang dapat mendeteksi rangsangan dari lingkungan seperti cahaya, suara, bau, rasa, serta tekanan dan suhu yang kemudian dihantarkan ke otak melalui saraf untuk diinterpretasikan.
Sistem penginderaan memberikan penjelasan tentang berbagai jenis reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan dan bagaimana informasi yang dideteksi oleh reseptor dihantarkan ke otak untuk diproses."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem regulasi manusia yang terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indera. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi yang bekerja sama untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem endokrin mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Sistem indera merupakan reseptor yang menerima rangsang dari lingkungan seperti penglihatan, pendengaran, pemb
Sistem saraf manusia terdiri dari sel saraf, jaringan saraf, dan organ-organ utama seperti otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi lobus-lobus yang mengontrol berbagai fungsi seperti gerakan, bahasa, penglihatan, dan emosi. Hypothalamus dan kelenjar pituitari berperan dalam mengatur berbagai proses fisiologis dan hormonal.
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Natalia Julita
Otak berperan sebagai pusat pengatur tubuh. Dokumen menjelaskan bagaimana otak menerima rangsangan dari indra dan mengatur fungsi tubuh. Saraf-saraf kranial berperan menghubungkan otak dengan bagian tubuh tertentu seperti mata, hidung, telinga, dan mulut.
Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok yang terlibat dalam penyusunan dokumen dan beberapa bagian sistem saraf manusia seperti sel saraf, mekanisme penghantaran impuls, sinapsis, dan gangguan sistem saraf."
Sistem indera merupakan bagian penting dari sistem koordinasi yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Terdiri dari lima indra utama yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Setiap indra memiliki reseptor dan struktur khusus untuk mendeteksi rangsangan tertentu seperti cahaya, suara, bau, rasa, dan sentuhan.
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptwhyukutakuya
Sistem saraf mengatur fungsi tubuh melalui transmisi sinyal saraf antar neuron. Terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan jaringan saraf. Unit dasarnya adalah neuron yang berkomunikasi melalui sinaps, menggunakan neurotransmitter kimia atau listrik. Sinyal saraf dapat mengaktivasi atau menghambat neuron berikutnya.
Pendahuluan
Sel Saraf
Sel saraf berdasarkan pada strukturnaq1ya dan cfungsinya, terdapat macam sel saraf, yaitu sel saraf sensori, motor dan kobektor ( interneuron ).
A. Sel saraf sensori ( neuron sensori )
Sel saraf merupakan sel saraf yang berfungsi untuk mengantar implus saraf terdiri dari alat indra meju ke otak atau sumsum tulang belakang. Oleh karena itu sel saraf sensori disebut juga sel saraf indra. Dendritnya berhubungan dengan indra untuk menerima rangsangan, sedangkan neuritnya berbungan dengan sel saraf lain
B. Sel saraf motor ( neuron motor )
Sel saraf ini berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang bekang menuju ke otot atau kelenjar tubuh. Sel saraf ini disebut juga sebagai sel sarafpergerakan. Dendritnya berhubungan deangan neurit dari neuron lain sedangkan neutritnya berhubungan dengan efektor. Efektor biasanya berupa otot atau kelenjar tubuh. Badan sel saraf motor terdapat pada pusat saraf.
C. Sel saraf konektor ( interneuron )
Neuron konektor merupaka sel saraf berkutub banyak ( multipolar) yang memiliki banyak dendrite dan akson. Fungsi sel saraf ini untuk meneruskan rangsangan dari sel saraf sensori ke sel saraf motor. Sel saraf ini disebut pula sebagai sel saraf perantara atau penghubung. Ujung dendrite sel saraf yang satu berhungangan dengan ujung neurit sel saraf yang lain. Pada pertemuan ujung neurit dengan dendrite sel saraf berikut ini terdapat celah sempit yang di sebut sinapsis. Pada tempat tertentu, badan sel saraf terkkumpul membentuk simpul saraf yang disebutganglion
Macam-macam jenis neuron
A. Neuron sensoris mamalia
B. Neuron pada serebelum mamalia
C. Neuron motorik invertebrate
D. Neuron bermielin
Mekanisme jalannya impuls saraf
istirahat stimulus diberikan menimnulkan implus implus bergerak sebagai aliran listrik stimulus keduanya di berikan kedua implus yang berjarak tertentu berjalan sepanjang akson
Alat indra
Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu sebua organism memiliki resptor sebagai alat penerimaa informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau datang dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsanagn yang diterimanya seperti kemoreseptor ( penerima rangsangan zat kimia ), fotoreseptor ( penerima rangsangan fisik, seperti tekanan, senthan, dan getaran ). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Ektroreseptor yang kita kenal ada lima macam, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, penecap, dan pembau.
Indra Pendengaran ( Telinga)
Telinga terdiri dari 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga dalam yang berisi caira
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptoraalphiee
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reseptor, termasuk fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor. Fotoreseptor berfungsi untuk menerima rangsangan berupa cahaya dan terdapat di mata. Kemoreseptor berperan dalam pembauan dan pengecapan dengan menerima molekul kimia. Elektroreseptor dapat mendeteksi medan listrik dan terdapat pada hewan akuatik seperti ikan
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fungsi lima sistem indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan. Setiap sistem indra memiliki organ khusus dan reseptor yang dapat mendeteksi rangsangan tertentu dari lingkungan luar."
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
7. ■ Merupakan indera penglihatan
■ Fungsi mata seperti kamera.
■ Mata sbg eksteroseptor yaitu memberi respon pd cahaya
■ Menerima stimulus berkas cahaya pd retina, dg perantaraan
serabut nervus optikus (saraf kranial ke2) mentransmisikan
stimulus tsb ke pusat penglihatan di otak (lobus ocipital), utk diinterpretasikan.
■ Nervus optikus timbul dari gabungan sel2 ganglion dlm retina.Saraf ini bergerak
ke belakang secara medial, melintasi kanalisoptikus, memasuki rongga kranium,
kemudian menujukhiasma optikum.
Mata
8. Retina
■ Epitel berpigmen Menerima rangsang cahaya untuk membentuk
bayangan
■ Lapisan saraf pada mata sel batang dan sel kerucut
■ Sel batang & kerucut merupakan fotoreseptor & mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf
■ Merupakan jaringan saraf halus menghantarkan impuls saraf dr
luar menuju diskus optik, yg merupakan titik dimana saraf
optikmeninggalkan bola mata. Titik ini disebut bintik buta/blind spot
■ Sel batang pengliatan gelap terang
■ Sel kerucut pengliatan warna
9. Akomodasi Mata
■ Peran lensa mata
■ Terbentuk bayangan pada retina jika terjadi akomodasi atau
perubahan lengkung lensa
■ Jika otot siliaris dlm keadaan istirahat : ligamen
suspensori kaku dan lensa akan berada pada bentuk yang relatif pipih dan
sebaliknya
■ Berkas sinar sejajar pada mata normal akan difokuskan pada retina
■ Objek dekat Lensa berakomodasi menjadi lebih cembung
■ Obek jauh Lensa berakomdasi menjadi lebih pipih
13. Telinga Tengah
■ Tuba Eustachius
– Menjaga tekanan udara
pada kedua sisi membran
timpani
– Istirahat tertutup
– Menelan terbuka
– Berubungan dengan
nasofaring
■ Tulang Pendengaran
Mengantarkan getaran suara ke
telinga dalam
– Maleus
– Incus
– Stapes
15. Kokhlea
■ Ada 2 tingkap dalam kokhlea :
■ Fenestra vestibuli/fenestra ovalis/ jendela ovalditutup o/ tulang stapes
■ Fenestra kokhlea/fenestra rotunda/jendela bulatditutup oleh sebuah membran
■ Fungsi tingkap : getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengahke
Perilimfeendolimfe merangsang ujung saraf pendengaran
16. Labirin Membranosa
■ Labirin Tulang/membranosa
– Vestibulum kokhlear
– Kanalis semisirkularis
■ Superior
■ Posterior
■ Lateral
– Fungsi Keseimbangan dan kesadaran kedudukan arah
■ Cairan dalam labirin membranosa : endolimfe
■ Cairan di luar labirin membranosa, di dalam labirin tulang : perilimfe
■ Endolimfe & perilimfementransmisikan getaran suara dari rongga telinga
tengah ke ujung akhir saraf
17. Proses Mendengar
■ Dipersarafi oleh nervus VIII: nervus auditorius
■ Mendengar merupakan persepsi bunyi
■ Ada 3 faktor penting terjadinya bunyi yi: frekwensi,
intensitas & kualitas bunyi.
■ Frekwensi
Ad. Jumlah getaran/vibrasi gelombang bunyi per detik. Makin besar jumlah
vibrasi tiap satuan waktu, makin tinggi bunyi tersebut. Telinga normal manusia
biasanya mendengar bunyi antara 20-2000 Hz (audiosonik)
■ Intensitas
Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang. Makin besar panjang
gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi dinyatakan dengan B (bel) atau
dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70 dB, lalu lintas ramai: 80-90 dB, suara
mesin jet 140-150 dB
22. Fungsi penghidu
■ Dipersarafi oleh nervus I: Nervus Olfactorius
■ Epitel olfaktorius (pada bagian luar bulbus olfaktorius) di bagian tengah septum
nasal & bag lateral di atas konkha superior
■ Nervus olfaktorius dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk
berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius
■ Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius mencapai
daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak untuk
ditafsirkan
27. Fungsi Pengecap
■ Dipersarafi oleh nervus VII, IX, X
■ Impuls dihantarkan ke medula oblngata dan pons
■ Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi
kelenjar ludah
■ Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang akan terangsang jika ada zat
dalam keadaan terlarut diadaptasi dg cepat
■ Ada 4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit idak semua bagian lidah
mempunyai kepekaan yang sama terhadap rasa2 tsb
28. ■ Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke korteks
otak, tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar
ludah.
■ Makanan tertentu merangsang pengeluaran ludah yg encer, sedangkan lainnya
merangsang ludah yg kental
31. Kulit
■ Indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin,
sakit, dan tekanan.
■ Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis.
■ Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.
■ Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di
dekat epidermis.
■ Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
33. ■ Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-
sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf.
Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu
rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang
tersebut.