Dokumen ini membahas fisiologi haid pada wanita, termasuk siklus ovarium dan endometrium secara normal, dan berbagai tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab gangguan haid seperti tes progesteron, tes estrogen dan progesteron, serta tes clomifen sitrat dan GnRH.
2. Menstruasi
Menstruasi adalah peluruhan teratur dari lapisan rahim
(endometrium), sebagai respon terhadap interaksi hormon yang
dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Dibagi :
• Ovarium fase folikular dan fase luteal
• Endometrium fase proliferatif dan fase sekretori
5. Fisiologi Haid
• Hipotalamus (GnRH) hipofisis anterior (FSH & LH) Ovarium
• FSH sel granulosum aromatase
• LH sel teka androstenedione
• 1-10 hari pertama esterogen feedback negatif ke hipofisis kadar
FSH & LH tidak terlalu tinggi
• >10 hari – ovulasi feedback positif ke hipofisis kadar FSH & LH
meningkat ovulasi
• Esterogen proliferasi endometrium
17 B-estradiol
(esterogen)
6. Fisiologi Haid
• Ovulasi corpus luteum progesteron, esterogen, inhibin
• Progesteron memepertahankan endometrium dan feedback (-) ke
hipotalamus
• Inhibin feedback (-) ke hipotalamus dan hipofisis
• Esterogen proleferasi endometrium
• Feedback (-) ke hipotalamus GnRH, FSH, LH turun Corpus
luteum hancur progesteron, esterogen, inhibin turun luruh
endometrium + feedback (-) ke hipotalamus dan hipofisis sudah tidak
ada siklus baru
7. Uji P
• Dosis progesteron untuk uji P ialah 5-10 mg/hari dengan lama
pemberian 7 hari.
• Umumnya perdarahan akan terjadi 3-4 hari setelah obat habis, dan
dikatakan uji P pada wanita ini positif (+).
• Jika dalam 10hari setelah obat habis belum juga terjadi perdarahan,
maka dikatakan uji P negative (-).
• Bila uji P (-) dilanjutkan dengan uji E+P
8. Uji E+P
• Cara melakukan uji E+P ialah dengan memberikan estrogen selama
21hari
• Etinilestradiol 50µg, atau
• Estrogen valerianat 2mg, atau
• Estrogen equin konjugasi 0, 625 mg
• Dari hari ke 12 sampai hari ke21 di berikan progestogen 10 mg/hari.
• Uji E+P positif bila 2-3 hari setelah obat habis terjadi perdarahan
• Penanganan wanita dengan uji E+P positif yaitu penyebab folikel tidak
berkembang harus dicari serta dilakukan analisis hormonal FSH, LH,
dan prolaktin
9. Uji Clomifen Sitrat
• Untuk mencari tahu kemungkinan lokasi gangguan yang terjadi
di hipotalamus atau dihipofisis
• Clomifensitrat diberikan 100 mg/hari selama 5-10hari.
• Positif bila selama penggunaan clomifen sitrat dijumpai
peningkatan FSH dan LH serum 2 kali lipat dan 7 hari setelah
penggunaan clomifen sitrat ditemukan peningkatan serum
estradiol paling sedikit 200pg/mL
10. Uji GnRH
• Diberikan dengan dosis 25-100 µg intravena. Tiga puluh menit
setelah pemberian GnRH dilakukan pengukuran kadar FSH dan
LH serum