SlideShare a Scribd company logo
i
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INGGRIS BERDASARKAN
FILM “UP”
Oleh:
Doddy Novarianto
Guru SMAN 1 Ngantang, Kab. Malang
E-mail: dodinto@gmail.com
ii
IDENTITAS PENULIS
Nama : Doddy Novarianto
NIP : 19660923 199303 1 007
Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 23 September 1966
Pangkat/Golongan : Pembina / IVa
Pekerjaan : Guru Bahasa Inggris
SK CPNS mulai tugas : 1 Maret 1993
Alamat Rumah : Jl. Samadi III Kv. 8 Rt.4/RW.11 Pesanggrahan – Batu,
Jawa Timur
Kode Pos : 65313
Hand Phone : 085755185960
E-mail : dodinto@gmail.com
Tempat Kerja : SMAN 1 Ngantang
Alamat Tempat Kerja : Jl. Raya 253 Mulyorejo, Ngantang, Kab. Malang, Jawa Timur
Kode Pos : 65392
Telp. : 0341 – 521088
iii
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas berkah dan rahmat-Nya sehingga karya tulis ini dapat penulis
selesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua fihak yang
telah membantu langsung dan tidak langsung dalam penyelesaian karya tulis ini, antara lain:
1. pihak sekolah yang telah menyediakan fasilitas TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) yang cukup layak sehingga program kegiatan ini dapat dilaksanakan
dengan baik, serta akses internet gratis dengan adanya hot spot di sekolah sehingga
penulis dapat menggali sumber informasi sebanyak-banyaknya;
2. rekan-rakan guru yang telah memberikan dukungan dan bantuan teknis
operasionalisasi TIK yang memang bukan keahlian penulis;
3. siswa-siswa SMAN 1 Ngantang, terutama kelas X-A yang dengan relahati mau
menjadi “kelinci percobaan” kegiatan ini;
4. keluarga penulis, istri dan anak, yang dengan sabar menikhlaskan waktu keluarga ikut
tersita karena kesibukan penulis menyelesaikan karya tulis ini;
5. semua fihak yang tak mungkin disebutkan dalam kesempatan ini.
Dalam karya tulis ini penulis mencoba menyajikan sebuah film populer sebagai bahan
pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Film-film yang banyak beredar dan mudah diperoleh
sekarang ini adalah bahan pelajaran yang sangat menarik dan kaya bila bisa dikembangkan
sedemikian rupa untuk kepentingan pembelajaran.
Mudah-mudahan karya tulis ini bisa memicu ide kreatifitas guru-guru dan semua fihak
terkait agar pembelajaran di sekolah benar-benar dapat memperoleh hasil optimal dan
menyenangkan.
Ngantang, 9 Juni 2012
Penulis,
Doddy Novarianto
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………………….. i
Identitas Penulis ………………………………………………………………………… ii
Pengantar ……………………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… iv
Abstract …………………………………………………………………………………. v
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Arti Penting Pengembangan ………………………………………………... 2
C. Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 3
D. Tujuan ………………………………………………………………………. 3
E. Ruang Lingkup ……………………………………………………………… 3
Bab II Kajian Pustaka ………………………………………………………………….. 4
Bab III Metode Penelitian ………………………………………………………….. 7
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………….. 7
B. Prosedur Penelitian………………………………………………………… 8
C. Teknik Pengambilan Data …………………………………………………. 9
Bab IVHasil Pengembangan………………………………………………………………. 10
A. Pemilihan film…………………………………………………………………. 10
B. Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………………… 11
C. Hasil Penelitian……………………………………………………………….. 26
D. Feed Back …………………………………………………………………….. 26
Bab V Simpulan dan Saran …….………………………………………………………… 28
A. Simpulan ……………………………………………………………………… 28
B. Saran …………………………………………………………………………. 28
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………. 32
Lampiran ………………………………………………………………………………..... 33
v
ABTRACT
Movies can be very useful in teaching and learning process. This paper has proved that an
Oscar-awarded movie, “Up” produced by Pixar Animation Studio and Walt Disney, can be an
interesting and useful media in teaching English.
“Up” can be managed as English lessons’ materials and developed in accordance with
Competences Standard of national education. Those materials are: 1) Text of Descriptive, News
Item, and Reader Review; 2) Grammar of Comparative Adjective and Future Tense; 3)
Expression of Offering Help and Giving Instruction. Moreover “Up” are also benefited as a
listening exercise source for students.
It’s proved that movie can be managed in line with English lessons and makes English
classes more exciting. Besides, it can increase students’ motivation to learn English better.
Based on those positive results, some suggestions are referred to: 1) government, to
facilitate each schools with a mini-theatre or proper sets of home theatre or Information and
Communication Technology (ICT), to supply or accommodate some qualified and reputable
movies in VCD/DVD format for learning activities, and to raise and support the programs of
teacher’s competency development; 2) schools (as institutions), to try hard facilitating and
improving a proper mini-theatre or set of ICT; 3) teachers, never stop developing competencies,
mainly ability in operating ICT devices and internet in order to access fast-developing science
and technology, also never being tired of creating some innovative lesson plans to make our
classes more enjoyable and advantageous.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama yang harus dikuasai siswa. Namun siswa
sering mengalami kejenuhan dalam belajar, antara lain karena penyajian pembelajaran yang
cenderung monoton. Seringkali guru terjebak dengan menyajikan proses pembelajaran yang
itu-itu saja, sebagaimana yang termuat dalam buku pegangan siswa. Karena itu
pembelajaran Bahasa Inggris perlu dilakukan dengan banyak variasi agar siswa menjadi
lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran.
Guru bisa memanfaatkan media belajar audio-visual serta Teknologi Informasi dan
Teknologi (TIK) di sekolah agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
menghasilkan hasil belajar yang otpimal. Guru harus bisa memanfaatkan media ini secara
optimal, apalagi biasanya anak-anak usia remaja sudah cukup akrab dengan TIK terkini
tersebut. Malah bisa jadi guru yang tidak bisa memanfaatkan TIK ini bisa menjadi
perbicaraan sebagai guru yang “gaptek” atau gagap teknologi. Pembelajaran akan menjadi
lebih menarik bila guru mampu menyajikan proses pembelajaran dengan memanfaatkan
media ini.
Banyak media belajar Bahasa Inggris yang melibatkan aneka indera ini, misalnya:
program komputer, video, dan film. Pembelajarn Bahasa Inggris melalui video juga banyak
ditemui di sekitar kita. Sebutlah misalnya seperti telah dilakukan oleh PUSTEKOM dengan
Fun English Series (VCD) yang pernah ditayangkan oleh TPI beberapa waktu yang lalu. Di
sana disajikan fragmen-fragmen singkat sebagai contoh-contoh penggunaan grammar,
fungsi, dan media komunikasi lain (Annas Sabayono, dkk, 2004).
Salah satu media yag menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah
film layar lebar yang pernah populer (box office). Beberapa keuntungannya antara lain:
1. biasanya siswa sudah cukup akrab dengan film tersebut;
2. film-film yang pernah ditayangkan di bioskop tentunya sangat menarik minat
siswa;
3. film-film tersebut seringkali menjadi berita hiburan di majalah atau media cetak,
sehingga menarik minat siswa, apalagi bila film tersebut peraih penghargaan yang
bergengsi;
4. menonton film bersama di kelas kiranya bisa memberikan sensasi tersendiri bagi
siswa.
2
Tetapi, selain mempunyai keuntungan tersebut, ada ditemui hambatan dalam
menggunakan film layar lebar sebagai media pembelajaran. Misalnya:
1. durasi film tersebut terlalu panjang (kira-kira sekitar 90 menit atau lebih);
2. kadang-kadang ada adegan atau percakapan yang tidak selayaknya
diperdengarkan di sekolah;
3. hambatan teknis dalam mengedit film;
4. cerita terlalu panjang, sehingga fokus belajar menjadi tercerai-berai.
Keuntungan lain yang berhubungan tidak langsung dengan film-film tersebut adalah
tersedianya jaringan internet dan media komputer yang sangat membantu dalam pengeditan
dan perluasan yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran.
B. Arti Penting Pengembangan
Film adalah salah satu bentuk hiburan yang sangat populer. Tidak hanya tentang film
itu sendiri yang menarik, tetapi hampir semua yang berkaitan dengan film itu juga menarik
untuk diikuti. Mulai dari bintang-bintang filmnya, sutradaranya, berita, dan penontonnya
menjadi bahan omongan dan kasak-kusuk para penggemarnya. Dengan menjadikan film
sebagai sarana pembelajaran tentunya diharapkan bisa meningkatkan semangat, ketertarikan
dan motivasi siswa dalam belajar.
SMA Negeri 1 Ngantang di mana penulis mengajar selama ini adalah sebuah sekolah
di daerah pedesaan yang relatif jauh dari keramaian kota sehingga tidak ditemui gedung
bioskop atau cineplex di sana. Film bisa dinikmati melalui VCD/DVD Player dan Televisi.
Jadi bisa dikatakan bahwa anak-anak SMAN 1 Ngantang sangat jarang menonton film
kecuali di televisi. Jarak terdekat di mana gedung film berada adalah dengan Kota Batu (+
30 km) dan Kota Malang (+50 km). Maka bagi penulis menyajikan pembelajaran sambil
menonton film itu tidak hanya untuk kepentingan proses belajar mengajar, tetapi juga
sebuah sajian hiburan bagi siswa di daerah pinggiran tersebut.
Film tidak sekedar menyajikan hiburan tetapi bisa dikelola agar sesuai dengan tujuan
pelajaran. Bukan tidak mungkin bila suatu ketika film-film populer itu menjadi inspirasi
dan materi yang dikaji di sekolah. Sebelum pelajaran Sejarah, misalnya, siswa disodori film
“Pearl Harbour”, “Max Havelaar”, atau yang lain, kemudian dikaji dan diarahkan ke
materi yang akan dipelajari. Dalam pelajaran Matematika, siswa diajak nonton dulu film
“Beautiful Mind” tentang ilmuwan genius tapi cacat mental. Pelajaran Fisika diawali dengan
nonton rame-rame film “Iron Man”, “Star Trek”, “The Illusionist”, atau yang lain, kemudian
fenomena-fenomena fisika yang ada di film-film itu di bahas sesuai keompetensi yang
3
ditargetkan. Dan masih banyak fllm lainnya yang bisa dimanfaatkan sehingga menjadikan
pelajaran jauh lebih menarik dari kegiatan-kegiatan pembelajaran konvensional selama ini.
C. Rumusan Masalah
Mempertimbangkan manfaat yang bisa diambil dari film-film populer, maka perlu
dilakukan penelitian apakah pengembangan bahan ajar berdasarkan film populer dengan
memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang telah ditentukan dapat meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris siswa.
D. Tujuan Penulisan
Dengan demikian bisa dirumuskan bahwa tujuan penulisan ini adalah untuk
mengetahui apakah pengembangan bahan ajar berdasarkan film populer dengan
memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang telah ditentukan dapat meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris siswa.
E. Ruang Lingkup
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek: ketersediaan, etik dan estetik, keterkaitan
dengan kurikulum, dan teknis, penulis memilih sebuah film cinema animasi “UP” produksi
Pixar Animation Studio and Walt Disney, untuk dikembangkan menjadi bahan pembelajaran
Bahasa Inggris di SMAN 1 Ngantang, khususnya kelas X, di mana penulis mengajar selama
ini.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan film sudah banyak dilakukan.
Laporan Nu Qiang, dkk (http://www.chinaholisticenglish.org) menggunakan beberapa film
dalam Business English, antara lain: “Working Girl”, “The Insider”, dan “Wall Street”.
Beberapa film tersebut memang berkaitan dengan bisnis. Dari experiment tersebut Nu Qiang,
dkk bisa mengitregasikan persoalan-persoalan yang lazimnya terjadi du dunia bisnis, misalnya:
inside trader, integritas, kejujuran, kerjasama, kerja keras, dll, disamping materi yang bersifat
kebahasaan seperti collocation, idiom, istilah tertentu, dan lain-lain. Dalam kesimpulannya Nu
Qiang menggaris bawahi bahwa ada tiga aspek penting yang perlu dilakukan agar pembelajaran
melalui film bisa optimal, yaitu:
1. Film-film tertentu yang bersifat education, informative, and entertaining
(menghibur);
2. Perlu adanya Workbook (buku kerja siswa) yang fungsional berkaitan dengan film
diperlukan untuk mempersiapkan siswa sebelum menonton film dimaksud;
3. Kegiatan kelas perlu bervariasi untuk mengatasi hambatan waktu dan mendapatkan
hasil yang optimal. Kegiatan itu misalnya: dubbing, role playing, discussion, dan
lain-lain.
Sementara itu secara lebih dalam Zoreda (2006) menyatakan bahwa film dapat
membantu pemahaman kultural yang berbeda (intecultural reflection) dari siswa yang tengah
belajar Bahasa Inggris. Film-film tertentu mencoba memberikan pemahaman kultural bagi
pemirsanya tentang budaya yang berbeda dari sudut pandamg yang berbeda pula. Bagi mereka
yang sedang belajar Bahasa Inggris, pemahaman tentang budaya masyarakat pengguna Bahasa
Inggris sangatlah penting, paling tidak akan membantu mereka untuk bisa memahami dan
menerapkan bahasa dalam kondisi dan situasi yang tepat.
Contoh lain penggunaan film dalam pembelajaran Bahasa Inggris bisa dilihat dalam situs
www.esl-galaxy.com. Banyak sekali ungkapan-ungkapan keseharian yang muncul di film-film
dan tidak ditemui di buku-buku teks Bahasa Inggris standar yang digunakan di sekolah-sekolah.
Ungkapan-ungkapan yang muncul dalam film “Mr. Doubtfire” seperti:
Eat your heart out.
Where the hell are you going?!
I'm not taking crap from you.
5
adalah contoh-contoh ungkapan yang dalam keseharian masyarakat berbahasa Inggris. Ungkapan
lain juga banyak ditemui dalam film-film barat dan bisa diunakan sebagai contoh dan
pengetahuan baru bagi siswa.
A.J. Hoge, seorang dosen Bahasa Inggris di USA, penggagas dan pengelola Effortless
English (www.effortlessenglishclub.com) mengemukakan bahwa film (movies) sangat baik
untuk belajar Bahasa Inggris tetapi harus digunakan secara tepat. Lebih lanjut Hoge
menyarankan untuk tidak menonton keseluruhan isi film sekaligus, tetapi sebagian demi
sebagian.
Hoge menyarankan bahwa belajar dengan film cukup menonton satu scene atau segmen
setiap minggu (2 – 3 menit), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pertama, tonton satu scene dengan subtitles (teks terjemahan) dalam bahasa sendiri
untuk memahami keseluruhan makna (general meaning).
2. Kedua, tonton scene tersebut dengan English subtitles. Gunakan Pause (tahan/stop
sementara) dan kamus bila ada kata sulit dan catat kalimat baru di buku.
3. Dengarkan scene dengan Englih subtitles tersebut beberapa kali. Jangan Pause.
4. Dengarkan scene tersebut beberapa kali, TANPA subtitle.
5. Ulangi 1 – 4 setiap hari selama seminggu.
6. Pada minggu berikutnya ulangi lagi untuk secene yang berbeda.
Cara itu, menurut Hoge, bisa mingkatkan tajam kemampuan listening dan speaking.
Terlepas dari pro dan kontra terhadap pendekatan A.J Hoge dengan Effortless English-
nya, kita bisa memanfaatkan film untuk belajar Bahasa Inggris.
Prof. Larry M. Lynch seorang pakar di bidang pengajaran dan pembelajaran Bahasa
Inggrisis di Cali, Columbia, dalam artikelnya (www.ezinearticles.com) bahkan menyebut bahwa
film atau movie adalah sumber belajar yang paling otentik yang bisa dengan mudah diperoleh.
Menurut Lynch ada lima alasan penggunaan film populer dalam pembelajaran Bahasa Inggris;
1. Film populer diminati banyak orang dari segala lapisan.
2. Film-film berbahasa Inggris sangat mudah diperoleh.
3. Tersedia banyak format film seperti DVD, layar lebar, dan lain-lain.
4. Panjang film bisa dipilih atau dikemas sesuai kebutuhan.
5. Bisa menggunakan kontrol untuk subtitle (teks) dan close-captioning (untuk
menonton adegan tertentu).
Sebagai tambahan saat teknologi informasi saat ini memungkinkan guru untuk
mengunduh teks-teks subtitle dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dan juga
mengedit ulang film atau memotong adegan dengan media DVD/VCD/Movie Cutter yang
tersedia gratis di internet.
6
Hemat penulis, film sebagai sebuah visualisasi kehidupan sudah cukup komplit untuk
dieksplorasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris
sebagai media komunikasi dan sosialisasi. Kalau tidak berlebihan bisa dikatakan bahwa film
berbahasa Inggris bisa menyajikan sebuah contoh kongkrit bagaimana Bahasa Inggris
seharusnya digunakan dalam komunikasi di tengah masayarakat. Di film-film tertentu kita bisa
menyaksikan kultur-kultur asing atau kultur-kultur masyarakat di mana Bahasa Inggris itu
digunakan dalam beragam situasi, lokasi, waktu, dialek, strata sosial, dan lain-lain.

7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar sebagaimana dikatakan
Borg & Gall (dalam Puslitjaknov (2008: 10 – 11)), bahwa model penelitian pengembangan
ialah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk
pendidikan, seperti materi pembelajaran, buku teks, metode pembelajaran, dan lain-lain
yang dilakukan dalam suatu siklus penelitian dan pengembangan.
Prosedur pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall mengembangkan
pembelajaran mini (mini course) melalui 10 langkah:
1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi
(kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai
dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan
2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan
tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil,
atau expert judgement
3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi
pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.
4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah
menggunakan 6-10 subyek ahli. Pengumpulan informasi/data dengan
menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data.
5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran
dari hasil uji lapangan awal.
6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30-
80 subyek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan
sesudah proses pembelajaran.
7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-
saran hasil uji lapangan utama.
8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah,
melibatkan 40-200 subyek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan
kuesioner.
9. Melakukan refisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba
lapangan
8
10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan
menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama
dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau
distribusi dan kontrol kualitas.
Namun Borg & Gall menyatakan bahwa penelitian pengembangan dapat dilakukan
dengan lebih sederhana melalui 5 (lima) langkah utama, yaitu: 1) Melakukan analisis produk
yang akan dikembangkan; 2) Mengembangkan produk awal; 3) Validasi ahli dan revisi; 4)
Ujicoba lapangan skala keci dan revisi produk; dan 5) Ujicoba lapangan skala besar dan
produk akhir.
B. Populasi Penelitian
Populasi penelelitian ini adalah kelas X – A SMA Negeri 1 Ngantang Kab. Malang
Tahun Ajaran 2011/2012. Jumlah populasi adalah 34 siswa terdiri dari 11 putra dan 23 putri.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian adalah tempat mengajar penulis yaitu SMA Negeri 1 Ngantang Kab.
Malang.
2. Waktu penelitian yaitu mulai tanggal 12 Maret 2012 sampai dengan 25 April 2012.
Jadwal penelitian bisa dilihat dalam Lampiran.
D. Prosedur Penelitian
Dengan mempertimbangkan waktu, tenaga, dan biaya, penulis mencukupkan
penelitian ini berdasar lima langkah utama Borg & Gall dengan meniadakan langkah ke
lima. Jadi kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Melakukan analisis produk yang akan
dikembangkan; 2) Mengembangkan produk awal; 3) Validasi ahli dan revisi; 4) Ujicoba
lapangan skala keci dan revisi produk. Langkah ke lima tidak dilakukan.
Berikut ini adalah prosedur penelitian yang dilakukan:
No. Langkah Kegiatan
1 Analisis produk yang akan
dikembangkan
- Melakukan penelitian
pendahuluan terhadap kondisi
siswa, isi kurikulum, dan
ketersediaan media pembelajaran.
- Menentukan kebutuhan siswa
- Memilih film yang sesuai.
9
- Memadukan muatan film dengan
Kompetensi Dasar yang ada
dalam kurikulum.
2 Mengembangkan produk awal - Membuat perecanaan
pembelaaran.
- Membuat Lembaran Kerja Siswa
(LKS).
3 Validasi ahli dan revisi - Meminta teman sejawat guru
Bahasa Inggris untuk merevisi
dan memberikan masukan
terhadap LKS yang telah dibuat.
4 Ujicoba lapangan skala keci dan
revisi produk
- Melakukan pembelajaran di
populasi penelitian, yakni kelas X
– D SMAN 1 Ngantang
E. Teknik Pengumpulan Data
Secara sederhana pengumpulan data penelitian ini adalah melalui assesment atau
ulangan yang dilakukan setelah menyelesaikan Kompetensi Dasar (KD) tertentu berupa
Ulangan Harian dan Ulangan Blok.
Ulangan harian diberikan kepada siswa setelah menyelesaikan satu KD. Ulangan Blok
diberikan setelah menyelesaikan beberapa KD.
Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap afeksi siswa melaui pengamatan langsung
selama proses pembelajaran.

10
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
A. Pemilihan Film.
Setelah mencermati beberapa film berbahasa Inggris, penulis memilih film animasi
“Up” produksi Pixar menjadi media pembelajaran yang penulis terapkan. Film “Up’ adalah
sebuah film animasi yang cukup terkenal pada tahun ini karena “Up” berhasil memperoleh
penghargaan Oscar untuk katagori film animasi terbaik (Reuter, 2010). Pemilihan film ini
lebih karena pertimbangan teknis dan ketersediaan daripada pertimbangan akademik atau
cinematis. Pertimbangan lain, dari segi isi, di dalam film ini tidak ditemui dialog atau
adegan yang tidak layak ditonton remaja, karena itu film ini tergolong dapat ditonton semua
usia.
Ada beberapa alasan mengapa film “Up” dipilih dalam kegiatan ini, antara lain:
1. Film tersebut terbukti menarik dan diminati (Block Buster).
2. Film tersebut adalah film dengan katagori untuk semua umur, sehingga tidak
ditemui adegan-adegan yang tidak layak disaksikan oleh pelajar.
3. Dialog dalam film tersebut sangat terkontrol, cenderung standar dan tidak
ditemui ungkapan-ungkapan tabu/kasar.
4. Dari segi cerita sangat bagus, bisa memberikan pelajaran moral tentang kasih-
sayang, pengorbanan, usaha keras dan persahabatan.
Film “Up” bisa dipergunakan sebagai media pembelajaran untuk maksud tertentu,baik
itu dari segi isi cerita, perfilman (cinemtografi), pelajaran moral, atau yang lain. Dalam
kaitan dengan pempelajaran Bahasa Inggris di SMA sebagaimana penulis lakukan, “Up”
lebih banyak penulis gunakan sebagai starting point untuk meningkatkan motivasi siswa
belajar empat keterampilan berbahasa: Listening, Speaking, Reading, dan Writing.
Sedangkan sasaran antaranya adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk menonton film
berbahasa Inggris tanpa subtitle (teks).
Selain itu dengan menyaksikan film diharapkan siwa bisa mendapatkan contoh konkrit
bagaimana bahasa Inggris digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
oleh masyarakat berbahasa Inggris. Dengan demikian siswa juga mendapatkan gambaran
budaya yang berkaitan langsung dengan bahasa Inggris tersebut.
Persoalan lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kegiatan pembelajaran
dengan film ini tetap sejalan sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah digariskan oleh
Depdiknas.
11
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Nama Kegiatan: Teaching English with “Up”
2. Judul Film: Up produksi Pixar Animation Studio dan Walt Disney, Amerika Serikat
3. Alat dan bahan: Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
4. Alokasi Waktu: 14 pertemuan (14 x 90’)
5. Kemampuan yang ingin diraih:
- Memahami dan menerapkan ungkapan describing persons, offering help, dan
memberi instruksi;
- Memahami dan bisa membuat teks description sederhana;
- Memahami dan membuat teks news item;
- Memahami dan membuat teks fungsional reader review;
- Memahami dan menerapkan Grammar: comparative adjective dan the future tense;
- Membiasakan diri dengan ujaran native speaker
6. Pelaksanaan Pembelajaran:
a. Pertemuan 1 (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Kompetensi umum (mencakup seluruh kompetensi)
2) Tujuan:
- Siswa mendapatkan rasa senang dan termotivasi belajar dengan menonton
film berjudul “UP”
3) Alat dan bahan:
- Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
4) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Menonton film secara utuh dengan subtitle Bahasa Indonesia.
b. Pertemuan 2 (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
- Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam
bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan
sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk:
descriptive.
12
- Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks monolog dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: descriptive.
2) Tujuan:
- Memahami dan mampu mengungkapkan deskripsi tokoh dalam film “Up”
dan lainnya.
- Memahami teks tulis descriptive tentang bintang film dunia.
3) Materi:
a. Diambil dari adegan film “Up"
Russell: [points to Kevin] I found the snipe!
Carl Fredricksen: [amused] Oh, did you now?
[chuckles]
Russell: Are they tall?
Carl Fredricksen: Oh, yes. They're very tall.
Russell: Do they have a lot of colors?
Carl Fredricksen: They do, indeed!
Russell: Do they like chocolate?
Carl Fredricksen: Ye... chocolate?
[he turns around and sees Kevin]
Carl Fredricksen: Gaah! What is that thing?
Sumber:http://www.imdb.com
Adjectives commonly used:
13
Sumber: Interlanguage X,Depdiknas,2008,hal. 123
Materi 2: teks tulis
The Rising Stars
The success of Harry Potter movies has made Daniel Radcliffe, Emma
Watson, and Rupert Grint the centre of public attention. The three rising stars
have grown up on screen and grown into his or her role as an actor.
The success of Harry Potter movies has made Daniel Radcliffe, Emma
Watson, and Rupert Grint the centre of public attention. The three rising stars
have grown up on screen and grown into his or her role as an actor.
Emma Charlotte Duerre Watson was born in Paris, France, 15 April 1990.
Her nickname is Emma. She is the daughter of Chris Watson and Jacqueline
Luesby. She lived in Paris until the age of fi ve before she moved with her
mother and younger brother Alexander to Oxford, England. Emma has wavy
brown hair. Her height is 165 cm. She is a generous, friendly, and determined
person. She also said that she is a little bit stubborn. Emma loves dancing,
singing, tennis and art.
……………………………………………………………………………
(Materi selengkapnya ada di buku Interlanguage X, Depdiknas, 2008, hal. 120 –
124)
4) Alat dan bahan:
- Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
5) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Menyaksikan kembali panggalan film “UP” dengan subtitle Bahasa Inggris.
14
- Memahami dan dapat mengungkapkan deskripsi tokoh-tokoh dalam film.
- Mengembangkan materi untuk mendiskripsikan tokoh lain di luar film “Up”
- Mengerjakan latihan teks tulis descriptive
c. Pertemuan 3: (2 x 45’)
Ulangan Harian (Reading Test: Descriptive Text) dan pembahasan.
Soal Ulangan:
A. Direction: Look at these pictures of some famous movie stars and describe them
anyway you like (at least five sentences for each)
Picture 1: Picture 2: Picture 3:
Description:
1. Picture 1 – Ade Namnung:
………………………………………………………………
2. Picture 2 – Dian Sastro
………………………………………………………………
3. Picture 3 – Giring Nidji
………………………………………………………………
B. Direction: Read this text and aswer the questions.
THE NICE MIKE
Michael Prabawa Mohede was born on November 7, 1983. He is better known
as Mike. He has a beautiful voice. He is the winner of the second season of
Indonesian Idol. He also represented Indonesia in Asian Idol.
Mike has a beautiful smile. His body is plump. His chubby cheeks make him
cute. Mike is a nice and nice person. He is very friendly to everyone. Some of his
fans call him “Teddy Bear” because of his plump body and nice character.
Questions:
15
1. How old is Mike now?
2. How is his voice?
3. What event has Mike won?
4. “His chubby cheeks …”
What is the opposite meaning of chubby?
5. Why do his fans call him “Teddy Bear”?
d. Pertemuan 4: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat,
lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak
tutur: menawarkan bantuan.
2) Tujuan:
Dengan mencermati contoh-contoh dialog dalam film siswa dapat memahami
dan mengungkapkan ekspresi Offering help
3) Materi : (Diambil dari adegan film “Up)
Russell: [from trailer] Good afternoon. Are you in need of any assistance
today, sir?
Carl Fredricksen: No.
Russell: I could help you cross the street.
Carl Fredricksen: No.
Russell: I could help you cross your yard.
Carl Fredricksen: No.
Russell: I could help you cross your porch.
Carl Fredricksen: No!
[closes the door on Russell's foot]
Russell: Ow.
Sumber:http:// www.imdb.com
4) Alat dan Bahan:
- Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
- Student’s Worksheet (LKS)
5) Langkah-langkah pembelajaran:
- Mengamati contoh dialog adegan dari film “Up”
16
- Mencari / mendiskusikan contoh lain ungkapan offering help, seperti:
May I help you, sir?
Do you need my help?
Can I help?
Need help?
- Berlatih mengungkapkan dialog secara berpasangan di depan kelas.
e. Pertemuan 5: (2 x 45’)
Ulangan Harian (Speaking Test): Memperagakan dialog berpasangan ungkapan
offering help.
1) Kompetensi Dasar:
Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (toget things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat,
lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak
tutur: offering help
f. Pertemuan 6: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Kompetensi umum (mencakup/berkaitan dengan seluruh kompetensi)
2) Tujuan:
Memahami dan mampu menerapkan Comparative and Superlative Adjective.
3) Materi:
- Dari adegan “Up”
 You think he'd take better care of his house.
 These people are no longer intruders.
 More often I get thieves trying to steal what is rightfully mine.
 Want some more?
 And whoever gets the most wins.
 We have three days at best till the helium leaks out of those balloons.
 See whocan be quiet the longest
 That is the darnest
 We were your biggest fans
4) Alat dan Bahan:
- Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
17
- Student’s Worksheet (LKS)
5) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Mempelajari contoh Comparative and Superlative Adjective dari film “Up”.
- Mengerjakan latihan tertulis kelompok.
g. Pertemuan 7: (2 x 45’)
1) Kompetensi dasar:
Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat,
lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak
tutur: memberi instruksi
2) Tujuan:
Memahami dan mampu mengungkapkan instruksi
3) Materi:
Contoh ungkapan dari film “Up”
1) Carl Fredricksen: [calling out] We have your dog!
Russell: [Dug walks around Russell] Whoa.
Carl Fredricksen: I wonder who he belongs to?
Russell: Sit boy.
[Dug sits]
Russell: Hey look, he's trained! Shake.
[Dug shakes his paw]
Russell: Uh-huh. Speak.
Dug: Hi there.
Carl Fredricksen, Russell: [surprised exclamations]
2) Dug: I will stop the dogs!
[Dug jumps in front of a pack of dogs]
Dug: Stop you dogs!
[Pack of dogs run by Dug]
Sumber: http://www.imdb.com
4) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Menonton penggalan scene dari film “Up” sesuai materi.
- Membuat rumusan umum kalimat/ujaran memberi instruksi
- Mempraktekkan instruksi guru
- Membuat ungkapan Instruksi dan dipraktekkan secara kelompok
18
h. Pertemuan 8: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam
bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-
hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: News Item..
2) Tujuan:
Memahami teks news item tulis tentang film “Up” dan berita lainnya.
3) Materi:
News Item Text:
Pixar's "Up" wins best animated film Oscar
(Reuters) - Disney/Pixar's balloon adventure blockbuster "Up" won the
best animated movie Oscar on Sunday, as the studio continued its
dominance of cartoons at the Academy Awards.
That gives Pixar Animation Studios, which was bought by the Walt
Disney Co in 2006, an industry-leading five Oscars for animation since
that award was first handed out in 2002.
"Up" Director Pete Docter accepted the award on behalf of the studio and
his animation team.
"Never did I dream that making a flipbook out of my third-grade math
book would lead to this," Docter said.
A flipbook is a crude animation that children often make, with drawings
on a series of pieces of paper that seem to move as the pages flip.
"Up" came out last May in 3-D and made more than $700 million at
worldwide box offices.
"Up" this year won the animation industry's Annie Award for best feature
film, and it also claimed a Golden Globe and a slew of critics' choice
awards.
(Reporting by Alex Dobuzinskis; Editing by Mary Milliken and Sandra
Maler)
Sumber: www.reuters.com
4) Alat dan Bahan:
- Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
- Koneksi internet
- Student’s Worksheet (LKS)
5) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Menayangkan situs www.reuters.com sebagai sumber utama.
19
- Pre-Reading: Tanya jawab tentang film “Up”
- While-Reading:
 Menemukan informasi tersurat dan tersurat dari teks.
 Menemukan pokok pikiran.
 Mencari padanan kata.
- Post Reading:
Membuat kesimpulan umum tentang struktur teks News Item
i. Pertemuan 9: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks monolg dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: News Item
2) Tujuan:
Mampu membuat teks news item sederhana.
3) Materi:
Contoh teks:
Widianto plans 100 hours of jazz for students
JAKARTA: Jazz player Yovie Widianto has an interesting plan for 2010.
He and his band, Yovie Widianto Fusion (YWF) will visit schools and
campuses to play jazz with students.
“YWF will dedicate 100 hours to playing jazz with students [in various
schools and campuses] in 2010,” he said recently.
He is well aware that most young people today tend to listen to popular
commercial music.
“I want YWF to spur young people’s interest in jazz music, and change
the perception that jazz is a difficult, ‘scary’ genre that only a small
number of musicians can play,” he said.
Yovie believes there are still many young talented musicians in schools
and campuses across Indonesia.
“Basically, we are inviting anyone to inform us by email or text [SMS]
about someone, a friend or colleague with musical talent.
We will then find a way to perform in that school and ask one of the
musicians at the school or campus to play with us,” he said.
YWF also has plans to perform for the Indonesian jazz community
outside Jakarta. – JP
Sumber: The Jakarta Post , Tuesday, 12/29/2009
20
4) Alat dan Bahan:
- Student’s Worksheet
- Koran bebahasa Inggris bekas
5) Langkah-langkah Pembelajaran:
- (Merupakan kelanjutan kegiatan Reading sebelumnya)
- Membaca berita-berita dari koran berbahasa Inggris secara berkelompok.
- Melaporkan rangkuman berita yang telah dibaca.
- Secara kelompok menentukan berita hangat di lingkup sekolah.
- Secara kelompok membuat draft teks berita.
- Mengkonsultasikan hasil draft kepada guru.
- Menyelesaikan draft menjadi berita.
j. Pertemuan 10: (2 x 45’)
Ulangan Harian dan pembahasan (Reading Test): News Item
Soal Ulangan:
Direction: Read this news and aswer the questions
Text 1:
Oscar News : Disney-Pixar’s ‘UP’ wins Best Animation Film
Best Animated Feature Film at the 2010 Oscar Academy Awards was won
by Disney/Pixar’s movie “UP” on 7th March, 2010, as the studio continued its
dominance of cartoons at the Academy Awards. Pete Doctor, Co-director and
co-writer of the movie accepted the award on stage Docter said that ““Never did
I dream that making a flipbook out of my third-grade math book would lead to
this,” A flipbook is a crude animation which was often made by children with
drawings on a series of pieces of paper that seem to move as the pages flip. In
last may “Up” came out in 3-D and made over $700 million at worldwide box
offices.
Source:http://b4tea.com
1. What is the news about?
2. In what occasion was “Up” win award?
3. When did the occasion take place?
4. What did the studio (line 3) refer to?
5. Who received that award on the stage?
6. What did Doctor’s utterance (italic words) mean?
21
Text 2:
Widianto plans 100 hours of jazz for students
JAKARTA: Jazz player Yovie Widianto has an interesting plan for 2010.
He and his band, Yovie Widianto Fusion (YWF) will visit schools and
campuses to play jazz with students.
“YWF will dedicate 100 hours to playing jazz with students (in various
schools and campuses) in 2010,” he said recently.
He is well aware that most young people today tend to listen to popular
commercial music.
“I want YWF to spur young people’s interest in jazz music, and change
the perception that jazz is a difficult, ‘scary’ genre that only a small
number of musicians can play,” he said.
Yovie believes there are still many young talented musicians in schools
and campuses across Indonesia.
“Basically, we are inviting anyone to inform us by email or text [SMS]
about someone, a friend or colleague with musical talent.
We will then find a way to perform in that school and ask one of the
musicians at the school or campus to play with us,” he said.
YWF also has plans to perform for the Indonesian jazz community
outside Jakarta. – JP
Sumber: The Jakarta Post , Tuesday, 12/29/2009
1. What is Yovie’s plan in 2010?
2. Whos is the source of that news?
3. What are usually teens consider about jazz?
4. Will Yovie give a chance the school’s musician to perform with his band?
k. Pertemuan 11: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Kompetensi umum (mencakup/berkaitan dengan seluruh kompetensi)
2) Tujuan:
Mampu dan dapat menerapkan The Future Tense
3) Materi:
The Future Tense
Kegunaan: untuk mengungkapkan kegiatan yang akan berlangsung.
Pola: S + shall/will + verb
Contoh kalimat (dari film “Up”)
22
None of us will get a treat
I am here with the bird and I will bring it back
I will not bite you
You have to swear you will not tell anyone!
The master will be most pleased
My name will be cleared
My boss will be happy to take this whole place off your hand
The bird will be ours again.
4) Alat dan Bahan:
- Student’s Worksheet.
5) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Memahami ungkapan The Future Tense dari film “Up”
- Mempelajari contoh-contoh lain.
- Merumuskan ciri umum kalimat The Future Tense.
- Mengerjakan latihan soal
l. Pertemuan 12: (2 x 45)
Test tulis Grammar: Comparative and Superlative Adjective, dan The Future Tense
Soal Test:
A. Direction: Make sentences by using Comparative and Superlative Adjective
based on the three characters in this picture.
Kevin, Russel, and Mr. Frederickson (Screenshot from “Up”)
B. Convert this story into Future Tense
23
On Thursday 24 April, Year Ten students went to the Botanic Gardens.
We walked down and got into the bus.
After we arrived at the gardens, we walked down to the Education Centre.
We went to have a look around. First we went to the Orchid Farm and Mrs. Rita
read us some of the information. Then we looked at all the lovely plants. After
that we went down to a little spot in the Botanic Gardens and had morning tea.
Next we took some pictures and then we went back to the Education
Centre to have lunch. After that we went for a walk. A lady took us around and
introduced herself, then she explained what we were going to do. Next she took
us in to the green house. It was most interesting.
Soon after we had finished we went back outside. Finally we got into the
bus and returned to school. We were tired but happy.
m. Pertemuan 13: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
- Merespon makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan.
- Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi
dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari
2) Tujuan:
Memahami dan bisa mengungkapkan komentar (giving comment or reader
review) terhadap film “Up”.
3) Materi:
Teks giving comment dari sebuah website:
January 26th, 2010
8:28 pm
Rating:
up, down, and up again
I had no idea that slick animation could be so raw. Several reviewers have noted
that this is, in some ways, two stories in one, and I can't disagree. However, I
can't remember the last time a movie touched my heart enough that I could use
the phrase "touched my heart" without irony. The wordless segment that tells the
story of the protagonist's life with his wife might be the most powerful four
minutes of film I have ever seen. I sobbed. And while the emotional purity of the
subsequent 80 minutes may suffer from comparison, I have to say that I am
grateful for the movie's second half, which brought me back up again, to where
there is life even after the death of a loved one. Bravo. Wielkie bravo.
— kinga, warsaw, poland
24
January 18th, 2010
9:48 pm
Rating:
Lovely at the beginning ...
The opening sequence was funny, tender, and beautifully and economically
rendered -- by far the best part of the film. By the time "Up" got bogged down in
endless, gratuitous chase/action scenes, I was wondering why EVERY Pixar
film (and mainstream films in general) have to include this formulaic nonsense.
Enough with the technical wizardry; I want a good story -- something sharp and
unexpected. Give me "Fantastic Mr. Fox" any day.
— Sofia, Providence, RI
Recommend Recommended by 2 Readers
October 18th, 2009
12:05 pm
Rating:
Really really poor
A sentimental, tedious and predictable waste of time.
— jsn, USA
Recommend Recommended by 2 Readers
September 11th, 2009
11:01 am
June 15th, 2009
12:48 pm
Rating:
The Best..!!
The best movie so far from Pixar..!!, my kids enjoyed it, very creative,
something different, specially the landscape from the rain forest in Venezuela,
South America and the largest waterfall in the world, Angel Falls.
Congratulations to Pixar and keep the good work up!!!
— Jessica, Midwest
Recommend Recommended by 5 Readers
Sumber: http://community.nytimes.com
4) Alat dan bahan:
25
- LCD, laptop, akses internet
5) Langkah-langkah Pembelajaran:
- Membuka situs tentang Giving Comment/Reader Review film “Up”
http://community.nytimes.com atau jika terjadi hambatan akses internet,
cukup ditayangkan hasil download.
- Menemukan informasi tertentu dari Reader Review film “Up”
- Membuat Reader Review singkat perseorangan tentang film “Up”.
n. Pertemuan 14: (2 x 45’)
1) Kompetensi Dasar:
Kompetensi umum (mencakup seluruh kompetensi) terutama untuk kemampuan
Listening.
2) Tujuan:
Memahami film berbahasa Inggris “Up” tanpa subtitle (teks) (Listening Activity
and Test)
3) Materi:
- Film “Up” produksi Pixar Animation Studio, Amerika Serikat
- Whilst Watching Movie Comphrehension Test
Soal Test:
Watch the Scenes frm “Up” and answer the questions:
Scene 1: The Beginning
Questions:
1. Who is Charles Muntz?
2. Why was he dismissed from the Scientists Club?
3. Who did Fred meet in an old house?
4. Why was Fred hospitalized?
5. What was Elly dreaming in the future?
Scene 2: The Fred’s Family
Questions:
6. Who is Fred’s wife?
7. Did they have any child?
Scene 3: Up the house
8. Who is Russlel?
9. Why did Fred lift his house up?
10. Where was his destination?
Scene 4: House in the Sky
11. How could Russel be in the house?
12. What would Russel use to know their location?
13. Did the house land in the proper place?
26
14. What did they met in the place they had landed?
15. Why was the bird pursued by some dogs?
4) Alat dan bahan:
- LCD proyektor dan laptop.
- Lembar Kerja Siswa (LKS)
5) Langkah-langkah pembelajaran:
- Menonton sebagian adegan film “UP” tanpa subtitle sambil mengisi check
list (True or False) tentang adegan-adegan tersebut.
C. Hasil Penelitian
Setelah pembelajaran berlangsung dan di beberapa pertemuan diadakan test atau
ulangan harian, maka diperoleh hasil untuk keempat keterampilan bahasa: Listening,
Speaking, Reading, Writing. Hasil penilaian bisa dilihat di Lampiran.
Terlalu dini kiranya untuk mengklaim bahwa pembelajaran dengan film ini
menjadikan hasil belajar siswa meningkat. Kiranya perlu diadakan penelitian eksperimen
lebih lanjut yang komprehesif tentang masalah ini.
Dari hasil test siswa memang terlihat ada peningkatan sedikit dibanding sebelumnya.
Rata-rata hasil ulangan mengalami peningkatan dari ulangan sebelumnya. Tapi apakah ini
disebabkan oleh metode pembelajaran dengan film ini atau yang lain, mengingat banyak
faktor yang menentukan kesukesan seseorang belajar.
Dari kegiatan pembelajaran dengan film ini, penulis lebih mengamati aspek affective
siwa selama mengikuti pelajaran. Terlihat sekali bahwa siswa lebih antusias mengikuti
pelajaran, mulai pertemuan 1 sampai terakhir. Keadaan ini mengindikasikan bahwa
pembelajaran dengan menonton film ini memang lebih meningkatkan motivasi siswa untuk
mengikuti pelajaran Bahasa Inggris.
D. Feed Back
Feed Back (umpan balik) penulis dapatkan dari komentar siswa yang penulis tanya
ketika pelajara berakhir dan dalam suasana rileks. Hasil yang penulis dapatkan, terangkum
sebagai berikut:
1. Secara umum mereka senang dengan film “Up” . Ketertarikan mereka antara
lain karena jalan cerita, gambar yang menarik, penggambaran ekspresi
karakter yang bagus, lucu, dan lain-lain.
27
2. Pada pertemuan terakhir, mereka mengerti dialog-dialog yang muncul tanpa
teks sekitar 75%, tetapi mereka bisa memahami jalan cerita.
3. Mereka senang dengan pertemuan-pertemuan di mana cuplikan adegan
ditampilkan ulang. Misalnya contoh-contoh ungkapan.
4. Materi grammar kurang menarik karena contoh dialognya hanya sedikit dan
banyak latihan soal.
5. Soal ulangan dengan gambar (comparative and superlative adjective) itu
menarik tapi membuat kalimat sendiri masih sulit. Dari pengamatan penulis
terhadap hasil kerja siswa ada beberapa kesalahan grammar yang lazim terjadi,
misalnya: to be, bentuk kata kerja, article, dan pemilihan kosa kata yang
terbatas.
6. Mereka mengusulkan agar lain kali diputarkan film-film lain untuk
pembelajaran Bahasa Inggris.

28
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Film, dengan segala macam bentuknya, merupakan bagian yang tak terpisaahkan
dalam kehidupan remaja sekarang ini. Hampir setiap hari tayangan film bisa ditonton
dengan mudah, baik itu melalui televisi, VCD/DVD, gedung bioskop, maupun media yang
lain. Bahkan Hand Phone yang beredar sekarang ini bisa diisi dan digunakan untuk
menonton film.
Dari hasil inovasi yang penulis telah kerjakan, yaitu memanfaatkan film “Up” dalam
kelas Bahasa Inggris, menunjukkan bahwa film bisa dimanfaatkan sedemikian rupa dalam
proses pembelajaran di kelas. Membawa film ke dalam kelas tentunya memerlukan
kreatifitas guru dalam mengolah film-film itu sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang telah ditetapkan.
Dari uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
berikut:
1. Film populer berbahasa Inggris bisa dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.
2. Film populer tidak hanya memberikan hiburan semata kepada siswa, tetapi juga
meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
3. Pembelajaran dengan memanfaatkan film bisa disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum.
4. Film populer berbahasa Inggris bisa menjadi contoh otentik penggunaan Bahasa
Inggris di masyarakat.
5. Pemanfaatan film dalam pembelajaran memerlukan kreatifitas guru dan tantangan
agar guru mampu memanfaatkan TIK sebaik-baiknya.
6. Penggunaan atau menonton film di kelas memenuhi tuntutan Fun Learning yang
didengung-dengungkan seiring pelaksanaan kurikulum kita (Berbasis Kompetensi)
sekarang ini.
B. Saran
Film-film berabahasa Inggris, yang mayoritas didominasi oleh Hollywood, seringkali
diapresiasi negatif dari segi pendidikan. Ini memang tidak bisa lepas dari film-film itu
sendiri yang seringkali menyajikan tayangan yang tidak sejalan dengan norma-norma
ketimuran. Barangkali mita masih sering menemui adegan, dialog, budaya, cara berfikir, dan
29
lain-lain yang tidak seharusnya disajikan kepada penonton Indonesia. Banyak kritik muncul
bahwa film-film barat itu sering menyajikan kekerasan, pornografi, perusakan moral, bagi
bangsa ini.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan itu, kiranya masih ada film-film berbahasa
Inggris yang layak tonton sesuai dengan norma bangsa. Film “Up” misalnya, telah penulis
buktikan bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah.
Karena itu di akhir karya tulis ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang
penulis harapkan bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan dan meningkatkan pelayanan
pembelajaran pada umumnya.
1. Kepada Pemerintah.
a. Penyajian film di sekolah membuktikan bahwa sarana TIK sangat penting bagi
sekolah. Untuk menyajikan film minimal harus ada LCD projector dan
perangkat komputer. Bisa saja film ditayangkan di TV dengan DVD Player,
tetapi untuk kelas standar kita lebih layak jika menggunakan LCD agar siswa
bisa menonton film dengan leluasa. Lebih baik jika sekolah-sekolah juga
dilengkapi dengan Mini-Theatre atau sejenisnya. Karena itu penulis
mengharapkan agar kebutuhan sekolah-sekolah terhadap TIK atau Mini-
Theatre bisa dipenuhi merata untuk sekolah-sekolah kita.
b. Film-film populer yang pernah dan sedang beredar banyak yang bisa
dimanfaatkan untuk pembelajaran, tidak hanya Bahasa Inggris tetapi juga
pelajaran yang lain. Maka dari itu pemulis mengharapkan agar bantuan-
bantuan ke sekolah juga berupa VCD/DVD film-film populer, misalnya dari
Hollywood, Bollywood (India), Hongkong, dan yang lain. Tentunya, setelah
melalui proses seleksi dan pengeditan yang ketat.
c. Kurikulum berbasis kompetensi yang saat ini diterapkan sangat membuka
peluang guru untuk meningkatkan kreatifitas mengajaar agar tidak monoton
dan lebih menyenangkan bagi siswa. Karena itu pelatihan-pelatihan dan
peningkatan profesionalitas guru harus senantiasa difasilitasi sebaik-baiknya.
d. Kegiatan-kegiatan lomba dan semiloka seperti ini, dengan pemberian
penghargaan yang layak, perlu diperbanyak. Bila mungkin agar daerah-daerah
juga didorong untuk menyelanggarakan kegiatan sejenis untuk meningkatkan
daya kreasi dan inovasi guru.
30
e. Perlu adanya kerjasama dengan pihak swasta, perusahaan, BUMN, dan lain-
lain terutama dalam hal pemberian penghargaan atau reward untuk memacu
kreatifitas guru.
2. Kepada Sekolah.
a. Film-film populer bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran, tidak hanya
pelajaran Bahasa Inggris tetapi juga pelajaran yang lain. Karena itu sekolah
perlu mengusahakan sarana untuk kegiatan itu, minimal ada LCD Proyektor
atau televisi besar, dan bila mungkin sebuah ruang Mini-Theatre permanen.
b. Kreatifitas guru kadangkala terhambat oleh masalah birokrasi dan administrasi
yang diterapkan atau dibebankan kepada guru. Dengan tidak mengurangi arti
penting masalah itu, penulis menghimbau agar beban guru terhadap masalah
birokrasi dan administrasi tersebut diupayakan tidak menghambat kreatifitas
guru untuk memberikan layanan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa-
siswanya.
c. Perkembangan pendidikan dewasa ini menuntut terakomodirnya fasilitas TIK
di sekolah. Tanpa itu akses pelaku pendidikan terhadap kemajuan pengetahuan
akan terhambat. Karena itu sekolah harus bisa menyediakan fasilitas TIK
beserta jaringan internet yang bisa diakses bebas oleh anggota sekolah.
d. Kadangkala ada guru-guru yang masih “terbelenggu” oleh sikap konservatif
sehingga merasa enggan untuk meningkatkan kemampuan diri dengan
menguasai TIK secara memadai. Untuk itu penulis mengaharap agar sekolah
tidak henti-hentinya memotivasi guru untuk menguasai TIK sesuai kebutuhan,
terutama memanfaatkan internet dan yang lainnya, serta seringkali
melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas guru.
e. Perlu adanya reward atau penghargaan bagi guru yang kreatif dan inovatif.
Misalnya, pemberian insentif untuk karya-karya tertentu. Dengan demikian
guru akan terpacu untuk berkreasi dan menciptakan karya-karya yang
bermanfaat bagi peningkatan pelayanan pembelajaran.
3. Kepada Guru.
a. Masa selalu berubah. Kemajuan teknologi semakin canggih. Pengetahuan
berkembang terus. Untuk itu penulis menghimbau kepada sesama rekan guru
agar berusaha keras mengikuti perkembangan-perkembangan itu, dengan cara
kuasai teknologi yang memang diperlukan dan tidak bosan-bosannya
31
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk
pembelajaran sesuai bidang masing-masing.
b. Di sekitar kita banyak sekali yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Maka semua itu harus bisa dimanfaatkan dan dikelola sedemikian rupa untuk
meningkatkan pembelajaran agar lebih menarik dan berhasil.
c. Selain film bisa ditemui hal-hal lain yang populer di kalangan siswa yang bisa
dimanfaatkan untuk pembelajaran, misalnya: lagu, majalah, situs, dll. Ada
baiknya guru memanfaatkannya untuk pembelajaran di sekolah, karena bisa
menjadikan susasana kelas lebih menyenangkan bagi siswa.

32
DAFTAR PUSTAKA
Hoge, A.J. The Key to Excellent Speaking, an article in www.effortlessenglishclub.com
http://b4tea.com/entertainment/oscar-news-disney-pixars-up-wins-best-animation-film
http://community.nytimes.com/rate-review/movies.nytimes.com/movie/402056/Up/overview
http://www.chip.co.id/movies/review-film-up.html
http://www.esl-galaxy.com/video.htm
http://www.imdb.com/title/tt1049413/quotes
Lynch, Larry M. 5 Reasons to Use Popular Movies for English Language Teaching, an article in
http://ezinearticles.com/?5-Reasons-to-Use-Popular-Movies-for-English-Language-
Teaching&id=287405
Pendahuluan – Standar Kompetensi Bahasa Inggris SMA/MA. Depdiknas. Jakarta. 2003
Priyana, Joko. Irjayanti,Arnys Rahayu. Renitasari, Virga. Interlanguage, English for Senior High
School Students X. Depdiknas. 2008
Puslitjaknov, Tim. Metode Penelitian Pengembangan. PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN
DAN INOVASI PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2008.
Qiang, Niu. Teng, Hai. Wolff, Martin. China EFL: Teaching With Movies, an article in
http://chinaholisticenglish.org/articles/teaching-with-movies.pdf
Sabayono, Annas, et.al, Fun English Series (Books and CVD). PUSTEKOM. 2004
The Jakarta Post , Tuesday, 12/29/2009
www.reuters.com/article/idUSTRE6270JL20100308
Zoreda, Margaret Lee. Intercultural Moments in Teaching English through Film. Universidad
Autonama Metropolitana,Unidad Izpalapa, Mexico.2006 in
http://redalyc.uamex.mx/pdf/340/34004709.pdf
33
LAMPIRAN:
1. JADWAL PENELITIAN
2. NILAI ULANGAN KELAS X – A
34
JADWAL PENELITIAN
Judul: Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Berdasar Fil "Up"
No Kegiatan
Bulan dan Minggu
Ket.Feb. Maret April Juni
5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1
1 Pembuatan Proposal
2 PenelitianPendahuluan
3 Pelaksanaan:
aPertemuan1
bPertemuan2
cPertemuan3
dPertemuan4
e Pertemuan5
f Pertemuan6
gPertemuan7
hPertemuan8
i Pertemuan8
j Pertemuan10
kPertemuan11
l Pertemuan12
mPertemuan13
nPertemuan14
4 Pelaporan
Peneliti:
Drs. DODDY NOVARIANTO
35
NILAI ULANGAN
36
FORMATIVE TEST
Theme : Reading- Descriptive Text
Class : X-A
PassingGrade:
70
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 72
2 2651 AHMAD NAWAWI L 72
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 76
4 2675 DANI SETYAWAN L 72
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 72
6 2691 EDI SLAMET L 84
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 80
8 2709 GEORGE SEPTA L 72
9 2713 HADI WINARSO L 72
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 72
11 2717 HENI INDRIYATI P 80
12 2723 IKKE OKTAVIA P 72
13 2724 INGE FANISIA P 72
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 72
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 72
16 2741 LIONA DEFINA 72
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 76
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 72
19 2757 NENA YUNITA P 76
20 2760 NISRINA P 72
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 72
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 72
23 2780 RENIKA P 84
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 76
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 76
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 72
27 2797 SISKA APRILYA P 72
28 2799 SISWATI P 76
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 76
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 72
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 80
32 2819 YENI RATNA SARI P 72
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 72
34 2822 YOPI ARIFIN L 76
35 2824 YULI ERNA DEWI P 72
11 23 74.3
37
FORMATIVE TEST
Theme : SpeakingOfferingHelp
Class : X-A
PassingGrade:
75
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 85
2 2651 AHMAD NAWAWI L 85
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 95
4 2675 DANI SETYAWAN L 85
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 85
6 2691 EDI SLAMET L 90
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 95
8 2709 GEORGE SEPTA L 75
9 2713 HADI WINARSO L 85
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 80
11 2717 HENI INDRIYATI P 95
12 2723 IKKE OKTAVIA P 80
13 2724 INGE FANISIA P 80
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 85
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 80
16 2741 LIONA DEFINA 90
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 95
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 80
19 2757 NENA YUNITA P 85
20 2760 NISRINA P 95
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 90
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 85
23 2780 RENIKA P 90
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 90
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 90
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 80
27 2797 SISKA APRILYA P 80
28 2799 SISWATI P 95
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 95
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 90
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 85
32 2819 YENI RATNA SARI P 75
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75
34 2822 YOPI ARIFIN L 75
35 2824 YULI ERNA DEWI P 85
11 23 85.9
38
FORMATIVE TEST
Theme : Writing- Comparative/SuperlativeAdjective
Class : X-A
PassingGrade:
70
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 80
2 2651 AHMAD NAWAWI L 75
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 75
4 2675 DANI SETYAWAN L 90
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 85
6 2691 EDI SLAMET L 90
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 90
8 2709 GEORGE SEPTA L 75
9 2713 HADI WINARSO L 75
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 80
11 2717 HENI INDRIYATI P 90
12 2723 IKKE OKTAVIA P 90
13 2724 INGE FANISIA P 80
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 80
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 90
16 2741 LIONA DEFINA 90
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 75
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 75
19 2757 NENA YUNITA P 90
20 2760 NISRINA P 80
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 80
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70
23 2780 RENIKA P 80
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 90
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 75
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 78
27 2797 SISKA APRILYA P 75
28 2799 SISWATI P 85
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 90
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 90
32 2819 YENI RATNA SARI P 75
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75
34 2822 YOPI ARIFIN L 90
35 2824 YULI ERNA DEWI P 75
11 23 81.9
39
BLOCK TEST
Theme : Listening&Speaking - GivingInstruction
Class : X-A
PassingGrade:
75
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 75
2 2651 AHMAD NAWAWI L 75
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 75
4 2675 DANI SETYAWAN L 90
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 85
6 2691 EDI SLAMET L 90
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 90
8 2709 GEORGE SEPTA L 75
9 2713 HADI WINARSO L 75
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 75
11 2717 HENI INDRIYATI P 85
12 2723 IKKE OKTAVIA P 85
13 2724 INGE FANISIA P 80
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 80
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 80
16 2741 LIONA DEFINA 85
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 75
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 75
19 2757 NENA YUNITA P 85
20 2760 NISRINA P 80
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 80
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70
23 2780 RENIKA P 80
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 85
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 75
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 78
27 2797 SISKA APRILYA P 75
28 2799 SISWATI P 85
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 90
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 90
32 2819 YENI RATNA SARI P 80
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75
34 2822 YOPI ARIFIN L 85
35 2824 YULI ERNA DEWI P 80
11 23 80.8
40
FORMATIVE TEST
Theme : Reading- NewsItem
Class : X-A
PassingGrade:
70
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 72
2 2651 AHMAD NAWAWI L 76
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 72
4 2675 DANI SETYAWAN L 80
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 72
6 2691 EDI SLAMET L 82
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 86
8 2709 GEORGE SEPTA L 80
9 2713 HADI WINARSO L 72
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 74
11 2717 HENI INDRIYATI P 84
12 2723 IKKE OKTAVIA P 76
13 2724 INGE FANISIA P 80
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 76
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 74
16 2741 LIONA DEFINA 76
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 78
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 66
19 2757 NENA YUNITA P 78
20 2760 NISRINA P 76
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 72
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70
23 2780 RENIKA P 82
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 72
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 80
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 72
27 2797 SISKA APRILYA P 82
28 2799 SISWATI P 80
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 84
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 78
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 80
32 2819 YENI RATNA SARI P 74
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 70
34 2822 YOPI ARIFIN L 72
35 2824 YULI ERNA DEWI P 80
11 23 76.5
41
FORMATIVE TEST
Theme : Writing- ReaderReview/Comment
Class : X-A
PassingGrade:
70
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 70
2 2651 AHMAD NAWAWI L 75
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 72
4 2675 DANI SETYAWAN L 80
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 75
6 2691 EDI SLAMET L 80
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 85
8 2709 GEORGE SEPTA L 75
9 2713 HADI WINARSO L 70
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 70
11 2717 HENI INDRIYATI P 80
12 2723 IKKE OKTAVIA P 80
13 2724 INGE FANISIA P 80
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 75
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 75
16 2741 LIONA DEFINA 75
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 75
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 70
19 2757 NENA YUNITA P 75
20 2760 NISRINA P 75
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 75
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70
23 2780 RENIKA P 80
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 70
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 80
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 75
27 2797 SISKA APRILYA P 80
28 2799 SISWATI P 80
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 75
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 75
32 2819 YENI RATNA SARI P 75
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 70
34 2822 YOPI ARIFIN L 70
35 2824 YULI ERNA DEWI P 75
11 23 75.6
42
BLOCK TEST
Theme : Listening- Narrative Text
Class : X-A
PassingGrade:
65
No INDUK NAMA SISWA L P SCORE
1 2648 ADAM L 70
2 2651 AHMAD NAWAWI L 70
3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 65
4 2675 DANI SETYAWAN L 75
5 2681 DESI PUSPITA SARI P 80
6 2691 EDI SLAMET L 80
7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 90
8 2709 GEORGE SEPTA L 65
9 2713 HADI WINARSO L 65
10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 80
11 2717 HENI INDRIYATI P 70
12 2723 IKKE OKTAVIA P 80
13 2724 INGE FANISIA P 70
14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 65
15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 65
16 2741 LIONA DEFINA 70
17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 80
18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 80
19 2757 NENA YUNITA P 70
20 2760 NISRINA P 80
21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 80
22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 65
23 2780 RENIKA P 80
24 2788 RISA DWI RATNASARI P 80
25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 80
26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 75
27 2797 SISKA APRILYA P 65
28 2799 SISWATI P 90
29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85
30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 80
31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 70
32 2819 YENI RATNA SARI P 65
33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75
34 2822 YOPI ARIFIN L 75
35 2824 YULI ERNA DEWI P 70
11 23 74.4
43
LAMPIRAN PESERTA LOMBA:
1. BIODATA
2. SURAT IJIN DARI KEPALA SEKOLAH
3. SK CPNS
4. BUKTI-BUKTI PRESTASI:
a. Juara I Guru Prestasi Kab. Malang
b. Juara Harapan II Guru Prestasi Jawa Timur
c. Finalis Aksi Semangat Indonesia Produktif – Fatigon
5. ARTIKEL PENDIDIKAN
44
BIODATA PENULIS
Nama : Doddy Novarianto
NIP : 19660923 199303 1 007
Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 23 September 1966
Pangkat/Golongan : Pembina / IVa
Pekerjaan : Guru Bahasa Inggris
SK CPNS mulai tugas : 1 Maret 1993
Alamat Rumah : Jl. Samadi III Kv. 8 Rt.4/RW.11 Pesanggrahan – Batu,
Jawa Timur
Kode Pos : 65313
Hand Phone : 085755185960
E-mail : dodinto@gmail.com
Tempat Kerja : SMAN 1 Ngantang
Alamat Tempat Kerja : Jl. Raya 253 Mulyorejo, Ngantang, Kab. Malang, Jawa Timur
Kode Pos : 65392
Telp. : 0341 – 521088
45
46
47
48
49
50
51
INTERNALISASI WIRAUSAHA DI SEKOLAH
Oleh: Doddy Novarianto (Guru SMAN 1 Ngantang Kab. Malang)
Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah tingginya jumlah
pengangguran. Meskipun dinyatakan bahwa angka pengangguran turun 5,7% dibanding tahun
lalu, tapi angka pengguran kini mencapai 7,61 juta jiwa pada Februari 2013 (detikfinance
06/05/2013).
Berbagai upaya telah banyak dilakukan terutama oleh pemerintah, namun upaya-upaya
tersebut terlihat belum cukup mengatasi persoalan pengguran selama ini. Jumlah pencari kerja
selalu melampui jauh kapasitas lowongan kerja yang tersedia. Karena itu semangat wirausaha
harus selalu digelorakan kepada sejak dini.
Menanamkan jiwa wirausaha kepada siswa sekolah adalah bukan persolan mudah. Kebanyakan
siswa lebih cenderung untuk menjadi karyawan atau pegawai ketika mereka bekerja nantinya.
Persoalan-persolan yang dhadapi sekolah antara lain adalah beban belajar siswa yang sangat
berat dan tuntutan keberhasilan sekolah yang dilihat dari hasil kelulusan saja. Karena itu wajar
apabila sekolah dan siswa lebih terkosentrasi pada keberhasilan akademik dan jumlah kelulusan
semata. Pendidikan di luar akademik, seperti wirausaha menjadi terabaikan.
Pendidikan wirausaha tidaklah hanya memberikan bekal keterampilan (skill) untuk modal
berwirausaha, tetapi yang lebih penting adalah menanamkan jiwa wirausaha kepada siswa. Dari
pengalaman mereka yang berhasil dalam wirausaha, jelas sekali dapat disimpulkan bahwa kunci
sukses mereka adalah persoalan mental. Karena itu menurut Antonius Tanan, Presiden
Universitas Ciputra Enterpreneurship, bahwa pelajaran kewirausahaan itu bukan sekedar
belajar teori lalu diujikan. Tapi harus diarahkan agar siswa menjadi mampu mandiri dan
menjadi wirausaha (Kompas.com. 27/02/3013).
Menjadikan wirausaha sebagai mata pelajaran tersendiri bisa menjadi beban tersendiri bagi
siswa dan sekolah yang seringkali kesulitan mendapatkan guru yang kompeten. Sementara jika
dijadikan kegiatan ekstrakurikuler maka hanya akan diminati oleh sedikit siswa saja, selain
masalah pembimbing yang kompeten. Karena itu perlu dipertimbangkan pengintegrasian
kewirausahaan ke dalamsemua mata pelajaran. Integrasi ini tentunya lebih menekankan
penanaman semangat atau mental wirausaha dariapa sekedar memberikan teori-teori.
Integrasi bukan sekedar dalammateri kognitif mata pelajaran tetapi juga dalam bidang
psikomotor dan afektif. Mental wirausaha bisa diintegrasikan sebagaimana nilai-nilai karakter
bangsa bisa diintegrasikan.
Meminjam langkah dalam penenaman nilai karakter dan budaya bangsa, integrasi wirausaha
perlu diikuti dengan pengembangan pribadi dan budaya sekolah. Melalui Mata Pelajaran
diharapkan guru bisa mengitegrasikan nilai-nilai wirausaha ke dalam mata pelajaran sesuai
dengan standar kompetisi (SK) dan kompetisi dasar (KD) yang terdapat dalam stadar isi (SI).
Nilai-nilai itu tidak perlu diajarkan tapi cukup dikembangkan melalui kegiatan atau pokok
pelajaran yang diajarkan.
Program Pengembangan Diri terwujud melalui kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan,
keteladanan, dan pengkondisian. Sedangkan Budaya Sekolah adalah sebuah wujud akhir dari
hasil perencanaan pengembangan oleh sekolah yang dilakukan secara bersama-sama seluruh
komunitas sekolah dan diterapkan ke dalam kurikulum sekolah.

52

More Related Content

What's hot

Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Vina Serevina
 
RPS Bahasa Inggris 1
RPS Bahasa Inggris 1RPS Bahasa Inggris 1
RPS Bahasa Inggris 1
tiranurfitria19
 
Soal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasan
Soal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasanSoal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasan
Soal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasan
suratmi999
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
Ani Mahisarani
 
RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1
RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1
RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1
KOH TRI
 
Classroom Action Research dalam Bahasa Sederhana
Classroom Action Research dalam Bahasa SederhanaClassroom Action Research dalam Bahasa Sederhana
Classroom Action Research dalam Bahasa Sederhana
Uwes Chaeruman
 
Descriptive Text
Descriptive TextDescriptive Text
Descriptive Text
Roro Ženska
 
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Randy Ikas
 
RPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIIIRPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIII
echan_vega
 
Analytical Exposition Text
Analytical Exposition TextAnalytical Exposition Text
Analytical Exposition Text
Agnes Kasih
 
Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7
Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7
Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7
Deep Walker
 
FINAL ATP FASE E KELAS X BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docx
FINAL ATP FASE E KELAS X  BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docxFINAL ATP FASE E KELAS X  BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docx
FINAL ATP FASE E KELAS X BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docx
maria345498
 
[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf
[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf
[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf
YusufIsmail34
 
Review text
Review textReview text
Review text
Kaikka Kaikka
 
ATP KLS X (1) (1).docx
ATP KLS X (1) (1).docxATP KLS X (1) (1).docx
ATP KLS X (1) (1).docx
feirafajar1
 
95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris
95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris
95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris
Tharita Hermawan
 
Pembelajaran bahasa inggris melalui media permainan
Pembelajaran  bahasa inggris melalui media permainanPembelajaran  bahasa inggris melalui media permainan
Pembelajaran bahasa inggris melalui media permainan
Fajar Najiha
 
Ppt Design Research
Ppt Design ResearchPpt Design Research
Ppt Design Research
Marhamah Fajriyah N
 
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
santi damayanti
 
Bahan ajar narrative text
Bahan ajar narrative textBahan ajar narrative text
Bahan ajar narrative text
Ratna Sari
 

What's hot (20)

Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
 
RPS Bahasa Inggris 1
RPS Bahasa Inggris 1RPS Bahasa Inggris 1
RPS Bahasa Inggris 1
 
Soal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasan
Soal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasanSoal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasan
Soal un bhs inggris 2014 smp dan pembahasan
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
 
RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1
RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1
RPP BAHASA INGGRIS SMK SEMESTER 1
 
Classroom Action Research dalam Bahasa Sederhana
Classroom Action Research dalam Bahasa SederhanaClassroom Action Research dalam Bahasa Sederhana
Classroom Action Research dalam Bahasa Sederhana
 
Descriptive Text
Descriptive TextDescriptive Text
Descriptive Text
 
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
RPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIIIRPP Recount Kelas VIII
RPP Recount Kelas VIII
 
Analytical Exposition Text
Analytical Exposition TextAnalytical Exposition Text
Analytical Exposition Text
 
Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7
Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7
Silabus kurikulum 2013 smp bahasa inggris kelas 7
 
FINAL ATP FASE E KELAS X BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docx
FINAL ATP FASE E KELAS X  BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docxFINAL ATP FASE E KELAS X  BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docx
FINAL ATP FASE E KELAS X BAHASA INGGRIS SMAN 2 PST.docx
 
[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf
[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf
[BOLD] Kisi-Kisi US Bahasa Inggris SMA 2023.pdf
 
Review text
Review textReview text
Review text
 
ATP KLS X (1) (1).docx
ATP KLS X (1) (1).docxATP KLS X (1) (1).docx
ATP KLS X (1) (1).docx
 
95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris
95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris
95632997 proposal-pendirian-kursus-bahasa-inggris
 
Pembelajaran bahasa inggris melalui media permainan
Pembelajaran  bahasa inggris melalui media permainanPembelajaran  bahasa inggris melalui media permainan
Pembelajaran bahasa inggris melalui media permainan
 
Ppt Design Research
Ppt Design ResearchPpt Design Research
Ppt Design Research
 
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (notice for listening skill)
 
Bahan ajar narrative text
Bahan ajar narrative textBahan ajar narrative text
Bahan ajar narrative text
 

Viewers also liked

Are you an agent of change
Are you an agent of changeAre you an agent of change
Are you an agent of change
Coky Fauzi Alfi
 
Tugas ipa fifi
Tugas ipa fifiTugas ipa fifi
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
PT. SASA
 
Belajar yang efektif dan menyenangkan
Belajar yang efektif dan menyenangkanBelajar yang efektif dan menyenangkan
Belajar yang efektif dan menyenangkan
muhammaddarwinhs
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Rahma Siska Utari
 
Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp
aseprosadi29
 
Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013
Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013 Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013
Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013
siti zakia
 
RPP Bahasa Inggris Kelas VII
RPP Bahasa Inggris Kelas VIIRPP Bahasa Inggris Kelas VII
RPP Bahasa Inggris Kelas VII
Diva Pendidikan
 

Viewers also liked (8)

Are you an agent of change
Are you an agent of changeAre you an agent of change
Are you an agent of change
 
Tugas ipa fifi
Tugas ipa fifiTugas ipa fifi
Tugas ipa fifi
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Belajar yang efektif dan menyenangkan
Belajar yang efektif dan menyenangkanBelajar yang efektif dan menyenangkan
Belajar yang efektif dan menyenangkan
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp
 
Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013
Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013 Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013
Buku Bahasa Inggris SMA/SMK kelas 11 kurikulum 2013
 
RPP Bahasa Inggris Kelas VII
RPP Bahasa Inggris Kelas VIIRPP Bahasa Inggris Kelas VII
RPP Bahasa Inggris Kelas VII
 

Similar to Film "Up" as pengembangan bahan ajar

Bahasa indonesia (1)
Bahasa indonesia (1)Bahasa indonesia (1)
Bahasa indonesia (1)
asih yuliana
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
lombkTBK
 
Bahasa indonesia untuk kelas 5
Bahasa indonesia untuk kelas 5Bahasa indonesia untuk kelas 5
Bahasa indonesia untuk kelas 5
primagraphology consulting
 
Bahasa indonesia 5
Bahasa indonesia 5Bahasa indonesia 5
Bahasa indonesia 5
acilfi
 
Pembelajaran berbasis tv dan video
Pembelajaran berbasis tv dan videoPembelajaran berbasis tv dan video
Pembelajaran berbasis tv dan video
ambarlestari
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Mayapuspitasari20
 
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaranKlasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Harnina nina
 
Assgment individu tekno evonne
Assgment individu tekno evonneAssgment individu tekno evonne
Assgment individu tekno evonne
Mohd Kasman
 
KB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdf
KB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdfKB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdf
KB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdf
mufiwacer
 
Makalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arabMakalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arab
Muhammad Idris
 
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arabMakalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Muhammad Idris
 
Makalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Makalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdfMakalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Makalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdf
CukurEnak
 
Televisi edukasi
Televisi edukasiTelevisi edukasi
Televisi edukasi
Romi Dwi Syahri
 
Smp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonopris
Smp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonoprisSmp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonopris
Smp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonopris
Cecep Subagja
 
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainanStrategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Arif Winahyu
 
Brosur seminar
Brosur seminarBrosur seminar
Brosur seminar
harisv9
 
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TKLaporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Relly Meiwati
 
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips diPentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips diAbie Fitzfajarr
 
Profil yukBlajar
Profil yukBlajarProfil yukBlajar
Profil yukBlajar
Dyah Noor Ali
 
Tugasan individu edmodo
Tugasan individu edmodoTugasan individu edmodo
Tugasan individu edmodo
Dancy Jimmy
 

Similar to Film "Up" as pengembangan bahan ajar (20)

Bahasa indonesia (1)
Bahasa indonesia (1)Bahasa indonesia (1)
Bahasa indonesia (1)
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia untuk kelas 5
Bahasa indonesia untuk kelas 5Bahasa indonesia untuk kelas 5
Bahasa indonesia untuk kelas 5
 
Bahasa indonesia 5
Bahasa indonesia 5Bahasa indonesia 5
Bahasa indonesia 5
 
Pembelajaran berbasis tv dan video
Pembelajaran berbasis tv dan videoPembelajaran berbasis tv dan video
Pembelajaran berbasis tv dan video
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tik
 
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaranKlasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
Klasifikasi & karakteristtik m. pembelajaran
 
Assgment individu tekno evonne
Assgment individu tekno evonneAssgment individu tekno evonne
Assgment individu tekno evonne
 
KB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdf
KB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdfKB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdf
KB1-Modul1_-Merdeka-Belajar-dan-Sumber-Belajar-Digital.pdf
 
Makalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arabMakalah pengajaran bhs arab
Makalah pengajaran bhs arab
 
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arabMakalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
 
Makalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Makalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdfMakalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Makalah Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar.pdf
 
Televisi edukasi
Televisi edukasiTelevisi edukasi
Televisi edukasi
 
Smp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonopris
Smp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonoprisSmp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonopris
Smp7tik teknologi informasidankomunikasi jokopramonopris
 
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainanStrategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
 
Brosur seminar
Brosur seminarBrosur seminar
Brosur seminar
 
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TKLaporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
 
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips diPentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
 
Profil yukBlajar
Profil yukBlajarProfil yukBlajar
Profil yukBlajar
 
Tugasan individu edmodo
Tugasan individu edmodoTugasan individu edmodo
Tugasan individu edmodo
 

Recently uploaded

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 

Recently uploaded (20)

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 

Film "Up" as pengembangan bahan ajar

  • 1. i PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INGGRIS BERDASARKAN FILM “UP” Oleh: Doddy Novarianto Guru SMAN 1 Ngantang, Kab. Malang E-mail: dodinto@gmail.com
  • 2. ii IDENTITAS PENULIS Nama : Doddy Novarianto NIP : 19660923 199303 1 007 Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 23 September 1966 Pangkat/Golongan : Pembina / IVa Pekerjaan : Guru Bahasa Inggris SK CPNS mulai tugas : 1 Maret 1993 Alamat Rumah : Jl. Samadi III Kv. 8 Rt.4/RW.11 Pesanggrahan – Batu, Jawa Timur Kode Pos : 65313 Hand Phone : 085755185960 E-mail : dodinto@gmail.com Tempat Kerja : SMAN 1 Ngantang Alamat Tempat Kerja : Jl. Raya 253 Mulyorejo, Ngantang, Kab. Malang, Jawa Timur Kode Pos : 65392 Telp. : 0341 – 521088
  • 3. iii PENGANTAR Segala puji bagi Allah atas berkah dan rahmat-Nya sehingga karya tulis ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua fihak yang telah membantu langsung dan tidak langsung dalam penyelesaian karya tulis ini, antara lain: 1. pihak sekolah yang telah menyediakan fasilitas TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang cukup layak sehingga program kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, serta akses internet gratis dengan adanya hot spot di sekolah sehingga penulis dapat menggali sumber informasi sebanyak-banyaknya; 2. rekan-rakan guru yang telah memberikan dukungan dan bantuan teknis operasionalisasi TIK yang memang bukan keahlian penulis; 3. siswa-siswa SMAN 1 Ngantang, terutama kelas X-A yang dengan relahati mau menjadi “kelinci percobaan” kegiatan ini; 4. keluarga penulis, istri dan anak, yang dengan sabar menikhlaskan waktu keluarga ikut tersita karena kesibukan penulis menyelesaikan karya tulis ini; 5. semua fihak yang tak mungkin disebutkan dalam kesempatan ini. Dalam karya tulis ini penulis mencoba menyajikan sebuah film populer sebagai bahan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Film-film yang banyak beredar dan mudah diperoleh sekarang ini adalah bahan pelajaran yang sangat menarik dan kaya bila bisa dikembangkan sedemikian rupa untuk kepentingan pembelajaran. Mudah-mudahan karya tulis ini bisa memicu ide kreatifitas guru-guru dan semua fihak terkait agar pembelajaran di sekolah benar-benar dapat memperoleh hasil optimal dan menyenangkan. Ngantang, 9 Juni 2012 Penulis, Doddy Novarianto
  • 4. iv DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………………….. i Identitas Penulis ………………………………………………………………………… ii Pengantar ……………………………………………………………………………….. iii Daftar Isi ………………………………………………………………………………… iv Abstract …………………………………………………………………………………. v Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………. 1 A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1 B. Arti Penting Pengembangan ………………………………………………... 2 C. Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 3 D. Tujuan ………………………………………………………………………. 3 E. Ruang Lingkup ……………………………………………………………… 3 Bab II Kajian Pustaka ………………………………………………………………….. 4 Bab III Metode Penelitian ………………………………………………………….. 7 A. Jenis Penelitian …………………………………………………………….. 7 B. Prosedur Penelitian………………………………………………………… 8 C. Teknik Pengambilan Data …………………………………………………. 9 Bab IVHasil Pengembangan………………………………………………………………. 10 A. Pemilihan film…………………………………………………………………. 10 B. Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………………… 11 C. Hasil Penelitian……………………………………………………………….. 26 D. Feed Back …………………………………………………………………….. 26 Bab V Simpulan dan Saran …….………………………………………………………… 28 A. Simpulan ……………………………………………………………………… 28 B. Saran …………………………………………………………………………. 28 Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………. 32 Lampiran ………………………………………………………………………………..... 33
  • 5. v ABTRACT Movies can be very useful in teaching and learning process. This paper has proved that an Oscar-awarded movie, “Up” produced by Pixar Animation Studio and Walt Disney, can be an interesting and useful media in teaching English. “Up” can be managed as English lessons’ materials and developed in accordance with Competences Standard of national education. Those materials are: 1) Text of Descriptive, News Item, and Reader Review; 2) Grammar of Comparative Adjective and Future Tense; 3) Expression of Offering Help and Giving Instruction. Moreover “Up” are also benefited as a listening exercise source for students. It’s proved that movie can be managed in line with English lessons and makes English classes more exciting. Besides, it can increase students’ motivation to learn English better. Based on those positive results, some suggestions are referred to: 1) government, to facilitate each schools with a mini-theatre or proper sets of home theatre or Information and Communication Technology (ICT), to supply or accommodate some qualified and reputable movies in VCD/DVD format for learning activities, and to raise and support the programs of teacher’s competency development; 2) schools (as institutions), to try hard facilitating and improving a proper mini-theatre or set of ICT; 3) teachers, never stop developing competencies, mainly ability in operating ICT devices and internet in order to access fast-developing science and technology, also never being tired of creating some innovative lesson plans to make our classes more enjoyable and advantageous.
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama yang harus dikuasai siswa. Namun siswa sering mengalami kejenuhan dalam belajar, antara lain karena penyajian pembelajaran yang cenderung monoton. Seringkali guru terjebak dengan menyajikan proses pembelajaran yang itu-itu saja, sebagaimana yang termuat dalam buku pegangan siswa. Karena itu pembelajaran Bahasa Inggris perlu dilakukan dengan banyak variasi agar siswa menjadi lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Guru bisa memanfaatkan media belajar audio-visual serta Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK) di sekolah agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menghasilkan hasil belajar yang otpimal. Guru harus bisa memanfaatkan media ini secara optimal, apalagi biasanya anak-anak usia remaja sudah cukup akrab dengan TIK terkini tersebut. Malah bisa jadi guru yang tidak bisa memanfaatkan TIK ini bisa menjadi perbicaraan sebagai guru yang “gaptek” atau gagap teknologi. Pembelajaran akan menjadi lebih menarik bila guru mampu menyajikan proses pembelajaran dengan memanfaatkan media ini. Banyak media belajar Bahasa Inggris yang melibatkan aneka indera ini, misalnya: program komputer, video, dan film. Pembelajarn Bahasa Inggris melalui video juga banyak ditemui di sekitar kita. Sebutlah misalnya seperti telah dilakukan oleh PUSTEKOM dengan Fun English Series (VCD) yang pernah ditayangkan oleh TPI beberapa waktu yang lalu. Di sana disajikan fragmen-fragmen singkat sebagai contoh-contoh penggunaan grammar, fungsi, dan media komunikasi lain (Annas Sabayono, dkk, 2004). Salah satu media yag menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah film layar lebar yang pernah populer (box office). Beberapa keuntungannya antara lain: 1. biasanya siswa sudah cukup akrab dengan film tersebut; 2. film-film yang pernah ditayangkan di bioskop tentunya sangat menarik minat siswa; 3. film-film tersebut seringkali menjadi berita hiburan di majalah atau media cetak, sehingga menarik minat siswa, apalagi bila film tersebut peraih penghargaan yang bergengsi; 4. menonton film bersama di kelas kiranya bisa memberikan sensasi tersendiri bagi siswa.
  • 7. 2 Tetapi, selain mempunyai keuntungan tersebut, ada ditemui hambatan dalam menggunakan film layar lebar sebagai media pembelajaran. Misalnya: 1. durasi film tersebut terlalu panjang (kira-kira sekitar 90 menit atau lebih); 2. kadang-kadang ada adegan atau percakapan yang tidak selayaknya diperdengarkan di sekolah; 3. hambatan teknis dalam mengedit film; 4. cerita terlalu panjang, sehingga fokus belajar menjadi tercerai-berai. Keuntungan lain yang berhubungan tidak langsung dengan film-film tersebut adalah tersedianya jaringan internet dan media komputer yang sangat membantu dalam pengeditan dan perluasan yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran. B. Arti Penting Pengembangan Film adalah salah satu bentuk hiburan yang sangat populer. Tidak hanya tentang film itu sendiri yang menarik, tetapi hampir semua yang berkaitan dengan film itu juga menarik untuk diikuti. Mulai dari bintang-bintang filmnya, sutradaranya, berita, dan penontonnya menjadi bahan omongan dan kasak-kusuk para penggemarnya. Dengan menjadikan film sebagai sarana pembelajaran tentunya diharapkan bisa meningkatkan semangat, ketertarikan dan motivasi siswa dalam belajar. SMA Negeri 1 Ngantang di mana penulis mengajar selama ini adalah sebuah sekolah di daerah pedesaan yang relatif jauh dari keramaian kota sehingga tidak ditemui gedung bioskop atau cineplex di sana. Film bisa dinikmati melalui VCD/DVD Player dan Televisi. Jadi bisa dikatakan bahwa anak-anak SMAN 1 Ngantang sangat jarang menonton film kecuali di televisi. Jarak terdekat di mana gedung film berada adalah dengan Kota Batu (+ 30 km) dan Kota Malang (+50 km). Maka bagi penulis menyajikan pembelajaran sambil menonton film itu tidak hanya untuk kepentingan proses belajar mengajar, tetapi juga sebuah sajian hiburan bagi siswa di daerah pinggiran tersebut. Film tidak sekedar menyajikan hiburan tetapi bisa dikelola agar sesuai dengan tujuan pelajaran. Bukan tidak mungkin bila suatu ketika film-film populer itu menjadi inspirasi dan materi yang dikaji di sekolah. Sebelum pelajaran Sejarah, misalnya, siswa disodori film “Pearl Harbour”, “Max Havelaar”, atau yang lain, kemudian dikaji dan diarahkan ke materi yang akan dipelajari. Dalam pelajaran Matematika, siswa diajak nonton dulu film “Beautiful Mind” tentang ilmuwan genius tapi cacat mental. Pelajaran Fisika diawali dengan nonton rame-rame film “Iron Man”, “Star Trek”, “The Illusionist”, atau yang lain, kemudian fenomena-fenomena fisika yang ada di film-film itu di bahas sesuai keompetensi yang
  • 8. 3 ditargetkan. Dan masih banyak fllm lainnya yang bisa dimanfaatkan sehingga menjadikan pelajaran jauh lebih menarik dari kegiatan-kegiatan pembelajaran konvensional selama ini. C. Rumusan Masalah Mempertimbangkan manfaat yang bisa diambil dari film-film populer, maka perlu dilakukan penelitian apakah pengembangan bahan ajar berdasarkan film populer dengan memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang telah ditentukan dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa. D. Tujuan Penulisan Dengan demikian bisa dirumuskan bahwa tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah pengembangan bahan ajar berdasarkan film populer dengan memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang telah ditentukan dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa. E. Ruang Lingkup Dengan mempertimbangkan aspek-aspek: ketersediaan, etik dan estetik, keterkaitan dengan kurikulum, dan teknis, penulis memilih sebuah film cinema animasi “UP” produksi Pixar Animation Studio and Walt Disney, untuk dikembangkan menjadi bahan pembelajaran Bahasa Inggris di SMAN 1 Ngantang, khususnya kelas X, di mana penulis mengajar selama ini. 
  • 9. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan film sudah banyak dilakukan. Laporan Nu Qiang, dkk (http://www.chinaholisticenglish.org) menggunakan beberapa film dalam Business English, antara lain: “Working Girl”, “The Insider”, dan “Wall Street”. Beberapa film tersebut memang berkaitan dengan bisnis. Dari experiment tersebut Nu Qiang, dkk bisa mengitregasikan persoalan-persoalan yang lazimnya terjadi du dunia bisnis, misalnya: inside trader, integritas, kejujuran, kerjasama, kerja keras, dll, disamping materi yang bersifat kebahasaan seperti collocation, idiom, istilah tertentu, dan lain-lain. Dalam kesimpulannya Nu Qiang menggaris bawahi bahwa ada tiga aspek penting yang perlu dilakukan agar pembelajaran melalui film bisa optimal, yaitu: 1. Film-film tertentu yang bersifat education, informative, and entertaining (menghibur); 2. Perlu adanya Workbook (buku kerja siswa) yang fungsional berkaitan dengan film diperlukan untuk mempersiapkan siswa sebelum menonton film dimaksud; 3. Kegiatan kelas perlu bervariasi untuk mengatasi hambatan waktu dan mendapatkan hasil yang optimal. Kegiatan itu misalnya: dubbing, role playing, discussion, dan lain-lain. Sementara itu secara lebih dalam Zoreda (2006) menyatakan bahwa film dapat membantu pemahaman kultural yang berbeda (intecultural reflection) dari siswa yang tengah belajar Bahasa Inggris. Film-film tertentu mencoba memberikan pemahaman kultural bagi pemirsanya tentang budaya yang berbeda dari sudut pandamg yang berbeda pula. Bagi mereka yang sedang belajar Bahasa Inggris, pemahaman tentang budaya masyarakat pengguna Bahasa Inggris sangatlah penting, paling tidak akan membantu mereka untuk bisa memahami dan menerapkan bahasa dalam kondisi dan situasi yang tepat. Contoh lain penggunaan film dalam pembelajaran Bahasa Inggris bisa dilihat dalam situs www.esl-galaxy.com. Banyak sekali ungkapan-ungkapan keseharian yang muncul di film-film dan tidak ditemui di buku-buku teks Bahasa Inggris standar yang digunakan di sekolah-sekolah. Ungkapan-ungkapan yang muncul dalam film “Mr. Doubtfire” seperti: Eat your heart out. Where the hell are you going?! I'm not taking crap from you.
  • 10. 5 adalah contoh-contoh ungkapan yang dalam keseharian masyarakat berbahasa Inggris. Ungkapan lain juga banyak ditemui dalam film-film barat dan bisa diunakan sebagai contoh dan pengetahuan baru bagi siswa. A.J. Hoge, seorang dosen Bahasa Inggris di USA, penggagas dan pengelola Effortless English (www.effortlessenglishclub.com) mengemukakan bahwa film (movies) sangat baik untuk belajar Bahasa Inggris tetapi harus digunakan secara tepat. Lebih lanjut Hoge menyarankan untuk tidak menonton keseluruhan isi film sekaligus, tetapi sebagian demi sebagian. Hoge menyarankan bahwa belajar dengan film cukup menonton satu scene atau segmen setiap minggu (2 – 3 menit), dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pertama, tonton satu scene dengan subtitles (teks terjemahan) dalam bahasa sendiri untuk memahami keseluruhan makna (general meaning). 2. Kedua, tonton scene tersebut dengan English subtitles. Gunakan Pause (tahan/stop sementara) dan kamus bila ada kata sulit dan catat kalimat baru di buku. 3. Dengarkan scene dengan Englih subtitles tersebut beberapa kali. Jangan Pause. 4. Dengarkan scene tersebut beberapa kali, TANPA subtitle. 5. Ulangi 1 – 4 setiap hari selama seminggu. 6. Pada minggu berikutnya ulangi lagi untuk secene yang berbeda. Cara itu, menurut Hoge, bisa mingkatkan tajam kemampuan listening dan speaking. Terlepas dari pro dan kontra terhadap pendekatan A.J Hoge dengan Effortless English- nya, kita bisa memanfaatkan film untuk belajar Bahasa Inggris. Prof. Larry M. Lynch seorang pakar di bidang pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggrisis di Cali, Columbia, dalam artikelnya (www.ezinearticles.com) bahkan menyebut bahwa film atau movie adalah sumber belajar yang paling otentik yang bisa dengan mudah diperoleh. Menurut Lynch ada lima alasan penggunaan film populer dalam pembelajaran Bahasa Inggris; 1. Film populer diminati banyak orang dari segala lapisan. 2. Film-film berbahasa Inggris sangat mudah diperoleh. 3. Tersedia banyak format film seperti DVD, layar lebar, dan lain-lain. 4. Panjang film bisa dipilih atau dikemas sesuai kebutuhan. 5. Bisa menggunakan kontrol untuk subtitle (teks) dan close-captioning (untuk menonton adegan tertentu). Sebagai tambahan saat teknologi informasi saat ini memungkinkan guru untuk mengunduh teks-teks subtitle dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dan juga mengedit ulang film atau memotong adegan dengan media DVD/VCD/Movie Cutter yang tersedia gratis di internet.
  • 11. 6 Hemat penulis, film sebagai sebuah visualisasi kehidupan sudah cukup komplit untuk dieksplorasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris sebagai media komunikasi dan sosialisasi. Kalau tidak berlebihan bisa dikatakan bahwa film berbahasa Inggris bisa menyajikan sebuah contoh kongkrit bagaimana Bahasa Inggris seharusnya digunakan dalam komunikasi di tengah masayarakat. Di film-film tertentu kita bisa menyaksikan kultur-kultur asing atau kultur-kultur masyarakat di mana Bahasa Inggris itu digunakan dalam beragam situasi, lokasi, waktu, dialek, strata sosial, dan lain-lain. 
  • 12. 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar sebagaimana dikatakan Borg & Gall (dalam Puslitjaknov (2008: 10 – 11)), bahwa model penelitian pengembangan ialah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti materi pembelajaran, buku teks, metode pembelajaran, dan lain-lain yang dilakukan dalam suatu siklus penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall mengembangkan pembelajaran mini (mini course) melalui 10 langkah: 1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan 2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau expert judgement 3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. 4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah menggunakan 6-10 subyek ahli. Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data. 5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal. 6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30- 80 subyek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran. 7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran- saran hasil uji lapangan utama. 8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subyek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. 9. Melakukan refisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan
  • 13. 8 10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas. Namun Borg & Gall menyatakan bahwa penelitian pengembangan dapat dilakukan dengan lebih sederhana melalui 5 (lima) langkah utama, yaitu: 1) Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; 2) Mengembangkan produk awal; 3) Validasi ahli dan revisi; 4) Ujicoba lapangan skala keci dan revisi produk; dan 5) Ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir. B. Populasi Penelitian Populasi penelelitian ini adalah kelas X – A SMA Negeri 1 Ngantang Kab. Malang Tahun Ajaran 2011/2012. Jumlah populasi adalah 34 siswa terdiri dari 11 putra dan 23 putri. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian adalah tempat mengajar penulis yaitu SMA Negeri 1 Ngantang Kab. Malang. 2. Waktu penelitian yaitu mulai tanggal 12 Maret 2012 sampai dengan 25 April 2012. Jadwal penelitian bisa dilihat dalam Lampiran. D. Prosedur Penelitian Dengan mempertimbangkan waktu, tenaga, dan biaya, penulis mencukupkan penelitian ini berdasar lima langkah utama Borg & Gall dengan meniadakan langkah ke lima. Jadi kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; 2) Mengembangkan produk awal; 3) Validasi ahli dan revisi; 4) Ujicoba lapangan skala keci dan revisi produk. Langkah ke lima tidak dilakukan. Berikut ini adalah prosedur penelitian yang dilakukan: No. Langkah Kegiatan 1 Analisis produk yang akan dikembangkan - Melakukan penelitian pendahuluan terhadap kondisi siswa, isi kurikulum, dan ketersediaan media pembelajaran. - Menentukan kebutuhan siswa - Memilih film yang sesuai.
  • 14. 9 - Memadukan muatan film dengan Kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum. 2 Mengembangkan produk awal - Membuat perecanaan pembelaaran. - Membuat Lembaran Kerja Siswa (LKS). 3 Validasi ahli dan revisi - Meminta teman sejawat guru Bahasa Inggris untuk merevisi dan memberikan masukan terhadap LKS yang telah dibuat. 4 Ujicoba lapangan skala keci dan revisi produk - Melakukan pembelajaran di populasi penelitian, yakni kelas X – D SMAN 1 Ngantang E. Teknik Pengumpulan Data Secara sederhana pengumpulan data penelitian ini adalah melalui assesment atau ulangan yang dilakukan setelah menyelesaikan Kompetensi Dasar (KD) tertentu berupa Ulangan Harian dan Ulangan Blok. Ulangan harian diberikan kepada siswa setelah menyelesaikan satu KD. Ulangan Blok diberikan setelah menyelesaikan beberapa KD. Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap afeksi siswa melaui pengamatan langsung selama proses pembelajaran. 
  • 15. 10 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Pemilihan Film. Setelah mencermati beberapa film berbahasa Inggris, penulis memilih film animasi “Up” produksi Pixar menjadi media pembelajaran yang penulis terapkan. Film “Up’ adalah sebuah film animasi yang cukup terkenal pada tahun ini karena “Up” berhasil memperoleh penghargaan Oscar untuk katagori film animasi terbaik (Reuter, 2010). Pemilihan film ini lebih karena pertimbangan teknis dan ketersediaan daripada pertimbangan akademik atau cinematis. Pertimbangan lain, dari segi isi, di dalam film ini tidak ditemui dialog atau adegan yang tidak layak ditonton remaja, karena itu film ini tergolong dapat ditonton semua usia. Ada beberapa alasan mengapa film “Up” dipilih dalam kegiatan ini, antara lain: 1. Film tersebut terbukti menarik dan diminati (Block Buster). 2. Film tersebut adalah film dengan katagori untuk semua umur, sehingga tidak ditemui adegan-adegan yang tidak layak disaksikan oleh pelajar. 3. Dialog dalam film tersebut sangat terkontrol, cenderung standar dan tidak ditemui ungkapan-ungkapan tabu/kasar. 4. Dari segi cerita sangat bagus, bisa memberikan pelajaran moral tentang kasih- sayang, pengorbanan, usaha keras dan persahabatan. Film “Up” bisa dipergunakan sebagai media pembelajaran untuk maksud tertentu,baik itu dari segi isi cerita, perfilman (cinemtografi), pelajaran moral, atau yang lain. Dalam kaitan dengan pempelajaran Bahasa Inggris di SMA sebagaimana penulis lakukan, “Up” lebih banyak penulis gunakan sebagai starting point untuk meningkatkan motivasi siswa belajar empat keterampilan berbahasa: Listening, Speaking, Reading, dan Writing. Sedangkan sasaran antaranya adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk menonton film berbahasa Inggris tanpa subtitle (teks). Selain itu dengan menyaksikan film diharapkan siwa bisa mendapatkan contoh konkrit bagaimana bahasa Inggris digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat berbahasa Inggris. Dengan demikian siswa juga mendapatkan gambaran budaya yang berkaitan langsung dengan bahasa Inggris tersebut. Persoalan lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kegiatan pembelajaran dengan film ini tetap sejalan sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah digariskan oleh Depdiknas.
  • 16. 11 B. Pelaksanaan Kegiatan 1. Nama Kegiatan: Teaching English with “Up” 2. Judul Film: Up produksi Pixar Animation Studio dan Walt Disney, Amerika Serikat 3. Alat dan bahan: Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up” 4. Alokasi Waktu: 14 pertemuan (14 x 90’) 5. Kemampuan yang ingin diraih: - Memahami dan menerapkan ungkapan describing persons, offering help, dan memberi instruksi; - Memahami dan bisa membuat teks description sederhana; - Memahami dan membuat teks news item; - Memahami dan membuat teks fungsional reader review; - Memahami dan menerapkan Grammar: comparative adjective dan the future tense; - Membiasakan diri dengan ujaran native speaker 6. Pelaksanaan Pembelajaran: a. Pertemuan 1 (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Kompetensi umum (mencakup seluruh kompetensi) 2) Tujuan: - Siswa mendapatkan rasa senang dan termotivasi belajar dengan menonton film berjudul “UP” 3) Alat dan bahan: - Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up” 4) Langkah-langkah Pembelajaran: - Menonton film secara utuh dengan subtitle Bahasa Indonesia. b. Pertemuan 2 (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: - Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: descriptive.
  • 17. 12 - Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks monolog dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: descriptive. 2) Tujuan: - Memahami dan mampu mengungkapkan deskripsi tokoh dalam film “Up” dan lainnya. - Memahami teks tulis descriptive tentang bintang film dunia. 3) Materi: a. Diambil dari adegan film “Up" Russell: [points to Kevin] I found the snipe! Carl Fredricksen: [amused] Oh, did you now? [chuckles] Russell: Are they tall? Carl Fredricksen: Oh, yes. They're very tall. Russell: Do they have a lot of colors? Carl Fredricksen: They do, indeed! Russell: Do they like chocolate? Carl Fredricksen: Ye... chocolate? [he turns around and sees Kevin] Carl Fredricksen: Gaah! What is that thing? Sumber:http://www.imdb.com Adjectives commonly used:
  • 18. 13 Sumber: Interlanguage X,Depdiknas,2008,hal. 123 Materi 2: teks tulis The Rising Stars The success of Harry Potter movies has made Daniel Radcliffe, Emma Watson, and Rupert Grint the centre of public attention. The three rising stars have grown up on screen and grown into his or her role as an actor. The success of Harry Potter movies has made Daniel Radcliffe, Emma Watson, and Rupert Grint the centre of public attention. The three rising stars have grown up on screen and grown into his or her role as an actor. Emma Charlotte Duerre Watson was born in Paris, France, 15 April 1990. Her nickname is Emma. She is the daughter of Chris Watson and Jacqueline Luesby. She lived in Paris until the age of fi ve before she moved with her mother and younger brother Alexander to Oxford, England. Emma has wavy brown hair. Her height is 165 cm. She is a generous, friendly, and determined person. She also said that she is a little bit stubborn. Emma loves dancing, singing, tennis and art. …………………………………………………………………………… (Materi selengkapnya ada di buku Interlanguage X, Depdiknas, 2008, hal. 120 – 124) 4) Alat dan bahan: - Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up” 5) Langkah-langkah Pembelajaran: - Menyaksikan kembali panggalan film “UP” dengan subtitle Bahasa Inggris.
  • 19. 14 - Memahami dan dapat mengungkapkan deskripsi tokoh-tokoh dalam film. - Mengembangkan materi untuk mendiskripsikan tokoh lain di luar film “Up” - Mengerjakan latihan teks tulis descriptive c. Pertemuan 3: (2 x 45’) Ulangan Harian (Reading Test: Descriptive Text) dan pembahasan. Soal Ulangan: A. Direction: Look at these pictures of some famous movie stars and describe them anyway you like (at least five sentences for each) Picture 1: Picture 2: Picture 3: Description: 1. Picture 1 – Ade Namnung: ……………………………………………………………… 2. Picture 2 – Dian Sastro ……………………………………………………………… 3. Picture 3 – Giring Nidji ……………………………………………………………… B. Direction: Read this text and aswer the questions. THE NICE MIKE Michael Prabawa Mohede was born on November 7, 1983. He is better known as Mike. He has a beautiful voice. He is the winner of the second season of Indonesian Idol. He also represented Indonesia in Asian Idol. Mike has a beautiful smile. His body is plump. His chubby cheeks make him cute. Mike is a nice and nice person. He is very friendly to everyone. Some of his fans call him “Teddy Bear” because of his plump body and nice character. Questions:
  • 20. 15 1. How old is Mike now? 2. How is his voice? 3. What event has Mike won? 4. “His chubby cheeks …” What is the opposite meaning of chubby? 5. Why do his fans call him “Teddy Bear”? d. Pertemuan 4: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menawarkan bantuan. 2) Tujuan: Dengan mencermati contoh-contoh dialog dalam film siswa dapat memahami dan mengungkapkan ekspresi Offering help 3) Materi : (Diambil dari adegan film “Up) Russell: [from trailer] Good afternoon. Are you in need of any assistance today, sir? Carl Fredricksen: No. Russell: I could help you cross the street. Carl Fredricksen: No. Russell: I could help you cross your yard. Carl Fredricksen: No. Russell: I could help you cross your porch. Carl Fredricksen: No! [closes the door on Russell's foot] Russell: Ow. Sumber:http:// www.imdb.com 4) Alat dan Bahan: - Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up” - Student’s Worksheet (LKS) 5) Langkah-langkah pembelajaran: - Mengamati contoh dialog adegan dari film “Up”
  • 21. 16 - Mencari / mendiskusikan contoh lain ungkapan offering help, seperti: May I help you, sir? Do you need my help? Can I help? Need help? - Berlatih mengungkapkan dialog secara berpasangan di depan kelas. e. Pertemuan 5: (2 x 45’) Ulangan Harian (Speaking Test): Memperagakan dialog berpasangan ungkapan offering help. 1) Kompetensi Dasar: Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (toget things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: offering help f. Pertemuan 6: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Kompetensi umum (mencakup/berkaitan dengan seluruh kompetensi) 2) Tujuan: Memahami dan mampu menerapkan Comparative and Superlative Adjective. 3) Materi: - Dari adegan “Up”  You think he'd take better care of his house.  These people are no longer intruders.  More often I get thieves trying to steal what is rightfully mine.  Want some more?  And whoever gets the most wins.  We have three days at best till the helium leaks out of those balloons.  See whocan be quiet the longest  That is the darnest  We were your biggest fans 4) Alat dan Bahan: - Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up”
  • 22. 17 - Student’s Worksheet (LKS) 5) Langkah-langkah Pembelajaran: - Mempelajari contoh Comparative and Superlative Adjective dari film “Up”. - Mengerjakan latihan tertulis kelompok. g. Pertemuan 7: (2 x 45’) 1) Kompetensi dasar: Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: memberi instruksi 2) Tujuan: Memahami dan mampu mengungkapkan instruksi 3) Materi: Contoh ungkapan dari film “Up” 1) Carl Fredricksen: [calling out] We have your dog! Russell: [Dug walks around Russell] Whoa. Carl Fredricksen: I wonder who he belongs to? Russell: Sit boy. [Dug sits] Russell: Hey look, he's trained! Shake. [Dug shakes his paw] Russell: Uh-huh. Speak. Dug: Hi there. Carl Fredricksen, Russell: [surprised exclamations] 2) Dug: I will stop the dogs! [Dug jumps in front of a pack of dogs] Dug: Stop you dogs! [Pack of dogs run by Dug] Sumber: http://www.imdb.com 4) Langkah-langkah Pembelajaran: - Menonton penggalan scene dari film “Up” sesuai materi. - Membuat rumusan umum kalimat/ujaran memberi instruksi - Mempraktekkan instruksi guru - Membuat ungkapan Instruksi dan dipraktekkan secara kelompok
  • 23. 18 h. Pertemuan 8: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari- hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: News Item.. 2) Tujuan: Memahami teks news item tulis tentang film “Up” dan berita lainnya. 3) Materi: News Item Text: Pixar's "Up" wins best animated film Oscar (Reuters) - Disney/Pixar's balloon adventure blockbuster "Up" won the best animated movie Oscar on Sunday, as the studio continued its dominance of cartoons at the Academy Awards. That gives Pixar Animation Studios, which was bought by the Walt Disney Co in 2006, an industry-leading five Oscars for animation since that award was first handed out in 2002. "Up" Director Pete Docter accepted the award on behalf of the studio and his animation team. "Never did I dream that making a flipbook out of my third-grade math book would lead to this," Docter said. A flipbook is a crude animation that children often make, with drawings on a series of pieces of paper that seem to move as the pages flip. "Up" came out last May in 3-D and made more than $700 million at worldwide box offices. "Up" this year won the animation industry's Annie Award for best feature film, and it also claimed a Golden Globe and a slew of critics' choice awards. (Reporting by Alex Dobuzinskis; Editing by Mary Milliken and Sandra Maler) Sumber: www.reuters.com 4) Alat dan Bahan: - Laptop, LCD Projector, Active Speaker, Film Animasi “Up” - Koneksi internet - Student’s Worksheet (LKS) 5) Langkah-langkah Pembelajaran: - Menayangkan situs www.reuters.com sebagai sumber utama.
  • 24. 19 - Pre-Reading: Tanya jawab tentang film “Up” - While-Reading:  Menemukan informasi tersurat dan tersurat dari teks.  Menemukan pokok pikiran.  Mencari padanan kata. - Post Reading: Membuat kesimpulan umum tentang struktur teks News Item i. Pertemuan 9: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks monolg dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: News Item 2) Tujuan: Mampu membuat teks news item sederhana. 3) Materi: Contoh teks: Widianto plans 100 hours of jazz for students JAKARTA: Jazz player Yovie Widianto has an interesting plan for 2010. He and his band, Yovie Widianto Fusion (YWF) will visit schools and campuses to play jazz with students. “YWF will dedicate 100 hours to playing jazz with students [in various schools and campuses] in 2010,” he said recently. He is well aware that most young people today tend to listen to popular commercial music. “I want YWF to spur young people’s interest in jazz music, and change the perception that jazz is a difficult, ‘scary’ genre that only a small number of musicians can play,” he said. Yovie believes there are still many young talented musicians in schools and campuses across Indonesia. “Basically, we are inviting anyone to inform us by email or text [SMS] about someone, a friend or colleague with musical talent. We will then find a way to perform in that school and ask one of the musicians at the school or campus to play with us,” he said. YWF also has plans to perform for the Indonesian jazz community outside Jakarta. – JP Sumber: The Jakarta Post , Tuesday, 12/29/2009
  • 25. 20 4) Alat dan Bahan: - Student’s Worksheet - Koran bebahasa Inggris bekas 5) Langkah-langkah Pembelajaran: - (Merupakan kelanjutan kegiatan Reading sebelumnya) - Membaca berita-berita dari koran berbahasa Inggris secara berkelompok. - Melaporkan rangkuman berita yang telah dibaca. - Secara kelompok menentukan berita hangat di lingkup sekolah. - Secara kelompok membuat draft teks berita. - Mengkonsultasikan hasil draft kepada guru. - Menyelesaikan draft menjadi berita. j. Pertemuan 10: (2 x 45’) Ulangan Harian dan pembahasan (Reading Test): News Item Soal Ulangan: Direction: Read this news and aswer the questions Text 1: Oscar News : Disney-Pixar’s ‘UP’ wins Best Animation Film Best Animated Feature Film at the 2010 Oscar Academy Awards was won by Disney/Pixar’s movie “UP” on 7th March, 2010, as the studio continued its dominance of cartoons at the Academy Awards. Pete Doctor, Co-director and co-writer of the movie accepted the award on stage Docter said that ““Never did I dream that making a flipbook out of my third-grade math book would lead to this,” A flipbook is a crude animation which was often made by children with drawings on a series of pieces of paper that seem to move as the pages flip. In last may “Up” came out in 3-D and made over $700 million at worldwide box offices. Source:http://b4tea.com 1. What is the news about? 2. In what occasion was “Up” win award? 3. When did the occasion take place? 4. What did the studio (line 3) refer to? 5. Who received that award on the stage? 6. What did Doctor’s utterance (italic words) mean?
  • 26. 21 Text 2: Widianto plans 100 hours of jazz for students JAKARTA: Jazz player Yovie Widianto has an interesting plan for 2010. He and his band, Yovie Widianto Fusion (YWF) will visit schools and campuses to play jazz with students. “YWF will dedicate 100 hours to playing jazz with students (in various schools and campuses) in 2010,” he said recently. He is well aware that most young people today tend to listen to popular commercial music. “I want YWF to spur young people’s interest in jazz music, and change the perception that jazz is a difficult, ‘scary’ genre that only a small number of musicians can play,” he said. Yovie believes there are still many young talented musicians in schools and campuses across Indonesia. “Basically, we are inviting anyone to inform us by email or text [SMS] about someone, a friend or colleague with musical talent. We will then find a way to perform in that school and ask one of the musicians at the school or campus to play with us,” he said. YWF also has plans to perform for the Indonesian jazz community outside Jakarta. – JP Sumber: The Jakarta Post , Tuesday, 12/29/2009 1. What is Yovie’s plan in 2010? 2. Whos is the source of that news? 3. What are usually teens consider about jazz? 4. Will Yovie give a chance the school’s musician to perform with his band? k. Pertemuan 11: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Kompetensi umum (mencakup/berkaitan dengan seluruh kompetensi) 2) Tujuan: Mampu dan dapat menerapkan The Future Tense 3) Materi: The Future Tense Kegunaan: untuk mengungkapkan kegiatan yang akan berlangsung. Pola: S + shall/will + verb Contoh kalimat (dari film “Up”)
  • 27. 22 None of us will get a treat I am here with the bird and I will bring it back I will not bite you You have to swear you will not tell anyone! The master will be most pleased My name will be cleared My boss will be happy to take this whole place off your hand The bird will be ours again. 4) Alat dan Bahan: - Student’s Worksheet. 5) Langkah-langkah Pembelajaran: - Memahami ungkapan The Future Tense dari film “Up” - Mempelajari contoh-contoh lain. - Merumuskan ciri umum kalimat The Future Tense. - Mengerjakan latihan soal l. Pertemuan 12: (2 x 45) Test tulis Grammar: Comparative and Superlative Adjective, dan The Future Tense Soal Test: A. Direction: Make sentences by using Comparative and Superlative Adjective based on the three characters in this picture. Kevin, Russel, and Mr. Frederickson (Screenshot from “Up”) B. Convert this story into Future Tense
  • 28. 23 On Thursday 24 April, Year Ten students went to the Botanic Gardens. We walked down and got into the bus. After we arrived at the gardens, we walked down to the Education Centre. We went to have a look around. First we went to the Orchid Farm and Mrs. Rita read us some of the information. Then we looked at all the lovely plants. After that we went down to a little spot in the Botanic Gardens and had morning tea. Next we took some pictures and then we went back to the Education Centre to have lunch. After that we went for a walk. A lady took us around and introduced herself, then she explained what we were going to do. Next she took us in to the green house. It was most interesting. Soon after we had finished we went back outside. Finally we got into the bus and returned to school. We were tired but happy. m. Pertemuan 13: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: - Merespon makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan. - Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari 2) Tujuan: Memahami dan bisa mengungkapkan komentar (giving comment or reader review) terhadap film “Up”. 3) Materi: Teks giving comment dari sebuah website: January 26th, 2010 8:28 pm Rating: up, down, and up again I had no idea that slick animation could be so raw. Several reviewers have noted that this is, in some ways, two stories in one, and I can't disagree. However, I can't remember the last time a movie touched my heart enough that I could use the phrase "touched my heart" without irony. The wordless segment that tells the story of the protagonist's life with his wife might be the most powerful four minutes of film I have ever seen. I sobbed. And while the emotional purity of the subsequent 80 minutes may suffer from comparison, I have to say that I am grateful for the movie's second half, which brought me back up again, to where there is life even after the death of a loved one. Bravo. Wielkie bravo. — kinga, warsaw, poland
  • 29. 24 January 18th, 2010 9:48 pm Rating: Lovely at the beginning ... The opening sequence was funny, tender, and beautifully and economically rendered -- by far the best part of the film. By the time "Up" got bogged down in endless, gratuitous chase/action scenes, I was wondering why EVERY Pixar film (and mainstream films in general) have to include this formulaic nonsense. Enough with the technical wizardry; I want a good story -- something sharp and unexpected. Give me "Fantastic Mr. Fox" any day. — Sofia, Providence, RI Recommend Recommended by 2 Readers October 18th, 2009 12:05 pm Rating: Really really poor A sentimental, tedious and predictable waste of time. — jsn, USA Recommend Recommended by 2 Readers September 11th, 2009 11:01 am June 15th, 2009 12:48 pm Rating: The Best..!! The best movie so far from Pixar..!!, my kids enjoyed it, very creative, something different, specially the landscape from the rain forest in Venezuela, South America and the largest waterfall in the world, Angel Falls. Congratulations to Pixar and keep the good work up!!! — Jessica, Midwest Recommend Recommended by 5 Readers Sumber: http://community.nytimes.com 4) Alat dan bahan:
  • 30. 25 - LCD, laptop, akses internet 5) Langkah-langkah Pembelajaran: - Membuka situs tentang Giving Comment/Reader Review film “Up” http://community.nytimes.com atau jika terjadi hambatan akses internet, cukup ditayangkan hasil download. - Menemukan informasi tertentu dari Reader Review film “Up” - Membuat Reader Review singkat perseorangan tentang film “Up”. n. Pertemuan 14: (2 x 45’) 1) Kompetensi Dasar: Kompetensi umum (mencakup seluruh kompetensi) terutama untuk kemampuan Listening. 2) Tujuan: Memahami film berbahasa Inggris “Up” tanpa subtitle (teks) (Listening Activity and Test) 3) Materi: - Film “Up” produksi Pixar Animation Studio, Amerika Serikat - Whilst Watching Movie Comphrehension Test Soal Test: Watch the Scenes frm “Up” and answer the questions: Scene 1: The Beginning Questions: 1. Who is Charles Muntz? 2. Why was he dismissed from the Scientists Club? 3. Who did Fred meet in an old house? 4. Why was Fred hospitalized? 5. What was Elly dreaming in the future? Scene 2: The Fred’s Family Questions: 6. Who is Fred’s wife? 7. Did they have any child? Scene 3: Up the house 8. Who is Russlel? 9. Why did Fred lift his house up? 10. Where was his destination? Scene 4: House in the Sky 11. How could Russel be in the house? 12. What would Russel use to know their location? 13. Did the house land in the proper place?
  • 31. 26 14. What did they met in the place they had landed? 15. Why was the bird pursued by some dogs? 4) Alat dan bahan: - LCD proyektor dan laptop. - Lembar Kerja Siswa (LKS) 5) Langkah-langkah pembelajaran: - Menonton sebagian adegan film “UP” tanpa subtitle sambil mengisi check list (True or False) tentang adegan-adegan tersebut. C. Hasil Penelitian Setelah pembelajaran berlangsung dan di beberapa pertemuan diadakan test atau ulangan harian, maka diperoleh hasil untuk keempat keterampilan bahasa: Listening, Speaking, Reading, Writing. Hasil penilaian bisa dilihat di Lampiran. Terlalu dini kiranya untuk mengklaim bahwa pembelajaran dengan film ini menjadikan hasil belajar siswa meningkat. Kiranya perlu diadakan penelitian eksperimen lebih lanjut yang komprehesif tentang masalah ini. Dari hasil test siswa memang terlihat ada peningkatan sedikit dibanding sebelumnya. Rata-rata hasil ulangan mengalami peningkatan dari ulangan sebelumnya. Tapi apakah ini disebabkan oleh metode pembelajaran dengan film ini atau yang lain, mengingat banyak faktor yang menentukan kesukesan seseorang belajar. Dari kegiatan pembelajaran dengan film ini, penulis lebih mengamati aspek affective siwa selama mengikuti pelajaran. Terlihat sekali bahwa siswa lebih antusias mengikuti pelajaran, mulai pertemuan 1 sampai terakhir. Keadaan ini mengindikasikan bahwa pembelajaran dengan menonton film ini memang lebih meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. D. Feed Back Feed Back (umpan balik) penulis dapatkan dari komentar siswa yang penulis tanya ketika pelajara berakhir dan dalam suasana rileks. Hasil yang penulis dapatkan, terangkum sebagai berikut: 1. Secara umum mereka senang dengan film “Up” . Ketertarikan mereka antara lain karena jalan cerita, gambar yang menarik, penggambaran ekspresi karakter yang bagus, lucu, dan lain-lain.
  • 32. 27 2. Pada pertemuan terakhir, mereka mengerti dialog-dialog yang muncul tanpa teks sekitar 75%, tetapi mereka bisa memahami jalan cerita. 3. Mereka senang dengan pertemuan-pertemuan di mana cuplikan adegan ditampilkan ulang. Misalnya contoh-contoh ungkapan. 4. Materi grammar kurang menarik karena contoh dialognya hanya sedikit dan banyak latihan soal. 5. Soal ulangan dengan gambar (comparative and superlative adjective) itu menarik tapi membuat kalimat sendiri masih sulit. Dari pengamatan penulis terhadap hasil kerja siswa ada beberapa kesalahan grammar yang lazim terjadi, misalnya: to be, bentuk kata kerja, article, dan pemilihan kosa kata yang terbatas. 6. Mereka mengusulkan agar lain kali diputarkan film-film lain untuk pembelajaran Bahasa Inggris. 
  • 33. 28 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Film, dengan segala macam bentuknya, merupakan bagian yang tak terpisaahkan dalam kehidupan remaja sekarang ini. Hampir setiap hari tayangan film bisa ditonton dengan mudah, baik itu melalui televisi, VCD/DVD, gedung bioskop, maupun media yang lain. Bahkan Hand Phone yang beredar sekarang ini bisa diisi dan digunakan untuk menonton film. Dari hasil inovasi yang penulis telah kerjakan, yaitu memanfaatkan film “Up” dalam kelas Bahasa Inggris, menunjukkan bahwa film bisa dimanfaatkan sedemikian rupa dalam proses pembelajaran di kelas. Membawa film ke dalam kelas tentunya memerlukan kreatifitas guru dalam mengolah film-film itu sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tuntutan kurikulum yang telah ditetapkan. Dari uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Film populer berbahasa Inggris bisa dimanfaatkan sedemikian rupa untuk pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. 2. Film populer tidak hanya memberikan hiburan semata kepada siswa, tetapi juga meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris. 3. Pembelajaran dengan memanfaatkan film bisa disesuaikan dengan tuntutan kurikulum. 4. Film populer berbahasa Inggris bisa menjadi contoh otentik penggunaan Bahasa Inggris di masyarakat. 5. Pemanfaatan film dalam pembelajaran memerlukan kreatifitas guru dan tantangan agar guru mampu memanfaatkan TIK sebaik-baiknya. 6. Penggunaan atau menonton film di kelas memenuhi tuntutan Fun Learning yang didengung-dengungkan seiring pelaksanaan kurikulum kita (Berbasis Kompetensi) sekarang ini. B. Saran Film-film berabahasa Inggris, yang mayoritas didominasi oleh Hollywood, seringkali diapresiasi negatif dari segi pendidikan. Ini memang tidak bisa lepas dari film-film itu sendiri yang seringkali menyajikan tayangan yang tidak sejalan dengan norma-norma ketimuran. Barangkali mita masih sering menemui adegan, dialog, budaya, cara berfikir, dan
  • 34. 29 lain-lain yang tidak seharusnya disajikan kepada penonton Indonesia. Banyak kritik muncul bahwa film-film barat itu sering menyajikan kekerasan, pornografi, perusakan moral, bagi bangsa ini. Terlepas dari kekurangan-kekurangan itu, kiranya masih ada film-film berbahasa Inggris yang layak tonton sesuai dengan norma bangsa. Film “Up” misalnya, telah penulis buktikan bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Karena itu di akhir karya tulis ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang penulis harapkan bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan dan meningkatkan pelayanan pembelajaran pada umumnya. 1. Kepada Pemerintah. a. Penyajian film di sekolah membuktikan bahwa sarana TIK sangat penting bagi sekolah. Untuk menyajikan film minimal harus ada LCD projector dan perangkat komputer. Bisa saja film ditayangkan di TV dengan DVD Player, tetapi untuk kelas standar kita lebih layak jika menggunakan LCD agar siswa bisa menonton film dengan leluasa. Lebih baik jika sekolah-sekolah juga dilengkapi dengan Mini-Theatre atau sejenisnya. Karena itu penulis mengharapkan agar kebutuhan sekolah-sekolah terhadap TIK atau Mini- Theatre bisa dipenuhi merata untuk sekolah-sekolah kita. b. Film-film populer yang pernah dan sedang beredar banyak yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran, tidak hanya Bahasa Inggris tetapi juga pelajaran yang lain. Maka dari itu pemulis mengharapkan agar bantuan- bantuan ke sekolah juga berupa VCD/DVD film-film populer, misalnya dari Hollywood, Bollywood (India), Hongkong, dan yang lain. Tentunya, setelah melalui proses seleksi dan pengeditan yang ketat. c. Kurikulum berbasis kompetensi yang saat ini diterapkan sangat membuka peluang guru untuk meningkatkan kreatifitas mengajaar agar tidak monoton dan lebih menyenangkan bagi siswa. Karena itu pelatihan-pelatihan dan peningkatan profesionalitas guru harus senantiasa difasilitasi sebaik-baiknya. d. Kegiatan-kegiatan lomba dan semiloka seperti ini, dengan pemberian penghargaan yang layak, perlu diperbanyak. Bila mungkin agar daerah-daerah juga didorong untuk menyelanggarakan kegiatan sejenis untuk meningkatkan daya kreasi dan inovasi guru.
  • 35. 30 e. Perlu adanya kerjasama dengan pihak swasta, perusahaan, BUMN, dan lain- lain terutama dalam hal pemberian penghargaan atau reward untuk memacu kreatifitas guru. 2. Kepada Sekolah. a. Film-film populer bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran, tidak hanya pelajaran Bahasa Inggris tetapi juga pelajaran yang lain. Karena itu sekolah perlu mengusahakan sarana untuk kegiatan itu, minimal ada LCD Proyektor atau televisi besar, dan bila mungkin sebuah ruang Mini-Theatre permanen. b. Kreatifitas guru kadangkala terhambat oleh masalah birokrasi dan administrasi yang diterapkan atau dibebankan kepada guru. Dengan tidak mengurangi arti penting masalah itu, penulis menghimbau agar beban guru terhadap masalah birokrasi dan administrasi tersebut diupayakan tidak menghambat kreatifitas guru untuk memberikan layanan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa- siswanya. c. Perkembangan pendidikan dewasa ini menuntut terakomodirnya fasilitas TIK di sekolah. Tanpa itu akses pelaku pendidikan terhadap kemajuan pengetahuan akan terhambat. Karena itu sekolah harus bisa menyediakan fasilitas TIK beserta jaringan internet yang bisa diakses bebas oleh anggota sekolah. d. Kadangkala ada guru-guru yang masih “terbelenggu” oleh sikap konservatif sehingga merasa enggan untuk meningkatkan kemampuan diri dengan menguasai TIK secara memadai. Untuk itu penulis mengaharap agar sekolah tidak henti-hentinya memotivasi guru untuk menguasai TIK sesuai kebutuhan, terutama memanfaatkan internet dan yang lainnya, serta seringkali melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas guru. e. Perlu adanya reward atau penghargaan bagi guru yang kreatif dan inovatif. Misalnya, pemberian insentif untuk karya-karya tertentu. Dengan demikian guru akan terpacu untuk berkreasi dan menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan pembelajaran. 3. Kepada Guru. a. Masa selalu berubah. Kemajuan teknologi semakin canggih. Pengetahuan berkembang terus. Untuk itu penulis menghimbau kepada sesama rekan guru agar berusaha keras mengikuti perkembangan-perkembangan itu, dengan cara kuasai teknologi yang memang diperlukan dan tidak bosan-bosannya
  • 36. 31 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk pembelajaran sesuai bidang masing-masing. b. Di sekitar kita banyak sekali yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran. Maka semua itu harus bisa dimanfaatkan dan dikelola sedemikian rupa untuk meningkatkan pembelajaran agar lebih menarik dan berhasil. c. Selain film bisa ditemui hal-hal lain yang populer di kalangan siswa yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran, misalnya: lagu, majalah, situs, dll. Ada baiknya guru memanfaatkannya untuk pembelajaran di sekolah, karena bisa menjadikan susasana kelas lebih menyenangkan bagi siswa. 
  • 37. 32 DAFTAR PUSTAKA Hoge, A.J. The Key to Excellent Speaking, an article in www.effortlessenglishclub.com http://b4tea.com/entertainment/oscar-news-disney-pixars-up-wins-best-animation-film http://community.nytimes.com/rate-review/movies.nytimes.com/movie/402056/Up/overview http://www.chip.co.id/movies/review-film-up.html http://www.esl-galaxy.com/video.htm http://www.imdb.com/title/tt1049413/quotes Lynch, Larry M. 5 Reasons to Use Popular Movies for English Language Teaching, an article in http://ezinearticles.com/?5-Reasons-to-Use-Popular-Movies-for-English-Language- Teaching&id=287405 Pendahuluan – Standar Kompetensi Bahasa Inggris SMA/MA. Depdiknas. Jakarta. 2003 Priyana, Joko. Irjayanti,Arnys Rahayu. Renitasari, Virga. Interlanguage, English for Senior High School Students X. Depdiknas. 2008 Puslitjaknov, Tim. Metode Penelitian Pengembangan. PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2008. Qiang, Niu. Teng, Hai. Wolff, Martin. China EFL: Teaching With Movies, an article in http://chinaholisticenglish.org/articles/teaching-with-movies.pdf Sabayono, Annas, et.al, Fun English Series (Books and CVD). PUSTEKOM. 2004 The Jakarta Post , Tuesday, 12/29/2009 www.reuters.com/article/idUSTRE6270JL20100308 Zoreda, Margaret Lee. Intercultural Moments in Teaching English through Film. Universidad Autonama Metropolitana,Unidad Izpalapa, Mexico.2006 in http://redalyc.uamex.mx/pdf/340/34004709.pdf
  • 38. 33 LAMPIRAN: 1. JADWAL PENELITIAN 2. NILAI ULANGAN KELAS X – A
  • 39. 34 JADWAL PENELITIAN Judul: Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Berdasar Fil "Up" No Kegiatan Bulan dan Minggu Ket.Feb. Maret April Juni 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 1 Pembuatan Proposal 2 PenelitianPendahuluan 3 Pelaksanaan: aPertemuan1 bPertemuan2 cPertemuan3 dPertemuan4 e Pertemuan5 f Pertemuan6 gPertemuan7 hPertemuan8 i Pertemuan8 j Pertemuan10 kPertemuan11 l Pertemuan12 mPertemuan13 nPertemuan14 4 Pelaporan Peneliti: Drs. DODDY NOVARIANTO
  • 41. 36 FORMATIVE TEST Theme : Reading- Descriptive Text Class : X-A PassingGrade: 70 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 72 2 2651 AHMAD NAWAWI L 72 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 76 4 2675 DANI SETYAWAN L 72 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 72 6 2691 EDI SLAMET L 84 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 80 8 2709 GEORGE SEPTA L 72 9 2713 HADI WINARSO L 72 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 72 11 2717 HENI INDRIYATI P 80 12 2723 IKKE OKTAVIA P 72 13 2724 INGE FANISIA P 72 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 72 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 72 16 2741 LIONA DEFINA 72 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 76 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 72 19 2757 NENA YUNITA P 76 20 2760 NISRINA P 72 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 72 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 72 23 2780 RENIKA P 84 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 76 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 76 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 72 27 2797 SISKA APRILYA P 72 28 2799 SISWATI P 76 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 76 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 72 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 80 32 2819 YENI RATNA SARI P 72 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 72 34 2822 YOPI ARIFIN L 76 35 2824 YULI ERNA DEWI P 72 11 23 74.3
  • 42. 37 FORMATIVE TEST Theme : SpeakingOfferingHelp Class : X-A PassingGrade: 75 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 85 2 2651 AHMAD NAWAWI L 85 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 95 4 2675 DANI SETYAWAN L 85 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 85 6 2691 EDI SLAMET L 90 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 95 8 2709 GEORGE SEPTA L 75 9 2713 HADI WINARSO L 85 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 80 11 2717 HENI INDRIYATI P 95 12 2723 IKKE OKTAVIA P 80 13 2724 INGE FANISIA P 80 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 85 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 80 16 2741 LIONA DEFINA 90 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 95 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 80 19 2757 NENA YUNITA P 85 20 2760 NISRINA P 95 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 90 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 85 23 2780 RENIKA P 90 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 90 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 90 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 80 27 2797 SISKA APRILYA P 80 28 2799 SISWATI P 95 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 95 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 90 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 85 32 2819 YENI RATNA SARI P 75 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75 34 2822 YOPI ARIFIN L 75 35 2824 YULI ERNA DEWI P 85 11 23 85.9
  • 43. 38 FORMATIVE TEST Theme : Writing- Comparative/SuperlativeAdjective Class : X-A PassingGrade: 70 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 80 2 2651 AHMAD NAWAWI L 75 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 75 4 2675 DANI SETYAWAN L 90 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 85 6 2691 EDI SLAMET L 90 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 90 8 2709 GEORGE SEPTA L 75 9 2713 HADI WINARSO L 75 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 80 11 2717 HENI INDRIYATI P 90 12 2723 IKKE OKTAVIA P 90 13 2724 INGE FANISIA P 80 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 80 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 90 16 2741 LIONA DEFINA 90 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 75 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 75 19 2757 NENA YUNITA P 90 20 2760 NISRINA P 80 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 80 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70 23 2780 RENIKA P 80 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 90 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 75 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 78 27 2797 SISKA APRILYA P 75 28 2799 SISWATI P 85 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 90 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 90 32 2819 YENI RATNA SARI P 75 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75 34 2822 YOPI ARIFIN L 90 35 2824 YULI ERNA DEWI P 75 11 23 81.9
  • 44. 39 BLOCK TEST Theme : Listening&Speaking - GivingInstruction Class : X-A PassingGrade: 75 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 75 2 2651 AHMAD NAWAWI L 75 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 75 4 2675 DANI SETYAWAN L 90 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 85 6 2691 EDI SLAMET L 90 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 90 8 2709 GEORGE SEPTA L 75 9 2713 HADI WINARSO L 75 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 75 11 2717 HENI INDRIYATI P 85 12 2723 IKKE OKTAVIA P 85 13 2724 INGE FANISIA P 80 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 80 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 80 16 2741 LIONA DEFINA 85 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 75 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 75 19 2757 NENA YUNITA P 85 20 2760 NISRINA P 80 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 80 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70 23 2780 RENIKA P 80 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 85 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 75 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 78 27 2797 SISKA APRILYA P 75 28 2799 SISWATI P 85 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 90 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 90 32 2819 YENI RATNA SARI P 80 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75 34 2822 YOPI ARIFIN L 85 35 2824 YULI ERNA DEWI P 80 11 23 80.8
  • 45. 40 FORMATIVE TEST Theme : Reading- NewsItem Class : X-A PassingGrade: 70 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 72 2 2651 AHMAD NAWAWI L 76 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 72 4 2675 DANI SETYAWAN L 80 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 72 6 2691 EDI SLAMET L 82 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 86 8 2709 GEORGE SEPTA L 80 9 2713 HADI WINARSO L 72 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 74 11 2717 HENI INDRIYATI P 84 12 2723 IKKE OKTAVIA P 76 13 2724 INGE FANISIA P 80 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 76 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 74 16 2741 LIONA DEFINA 76 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 78 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 66 19 2757 NENA YUNITA P 78 20 2760 NISRINA P 76 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 72 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70 23 2780 RENIKA P 82 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 72 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 80 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 72 27 2797 SISKA APRILYA P 82 28 2799 SISWATI P 80 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 84 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 78 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 80 32 2819 YENI RATNA SARI P 74 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 70 34 2822 YOPI ARIFIN L 72 35 2824 YULI ERNA DEWI P 80 11 23 76.5
  • 46. 41 FORMATIVE TEST Theme : Writing- ReaderReview/Comment Class : X-A PassingGrade: 70 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 70 2 2651 AHMAD NAWAWI L 75 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 72 4 2675 DANI SETYAWAN L 80 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 75 6 2691 EDI SLAMET L 80 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 85 8 2709 GEORGE SEPTA L 75 9 2713 HADI WINARSO L 70 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 70 11 2717 HENI INDRIYATI P 80 12 2723 IKKE OKTAVIA P 80 13 2724 INGE FANISIA P 80 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 75 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 75 16 2741 LIONA DEFINA 75 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 75 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 70 19 2757 NENA YUNITA P 75 20 2760 NISRINA P 75 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 75 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 70 23 2780 RENIKA P 80 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 70 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 80 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 75 27 2797 SISKA APRILYA P 80 28 2799 SISWATI P 80 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 75 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 75 32 2819 YENI RATNA SARI P 75 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 70 34 2822 YOPI ARIFIN L 70 35 2824 YULI ERNA DEWI P 75 11 23 75.6
  • 47. 42 BLOCK TEST Theme : Listening- Narrative Text Class : X-A PassingGrade: 65 No INDUK NAMA SISWA L P SCORE 1 2648 ADAM L 70 2 2651 AHMAD NAWAWI L 70 3 2655 ANGGITYA FIRDHAYANI P 65 4 2675 DANI SETYAWAN L 75 5 2681 DESI PUSPITA SARI P 80 6 2691 EDI SLAMET L 80 7 2698 ERLY AYU SETIAWATI P 90 8 2709 GEORGE SEPTA L 65 9 2713 HADI WINARSO L 65 10 2716 HARISTYAN GALEO PUTRA L 80 11 2717 HENI INDRIYATI P 70 12 2723 IKKE OKTAVIA P 80 13 2724 INGE FANISIA P 70 14 2726 IRA RUSWITA HANNIFAH P 65 15 2730 ISA FAITUR ROHMAN HUDA L 65 16 2741 LIONA DEFINA 70 17 2742 LITA HILVIANA KUSNADI P 80 18 2745 LUFIAN NIZAR DWI R. L 80 19 2757 NENA YUNITA P 70 20 2760 NISRINA P 80 21 2765 NURMAYA NOVITA SARI P 80 22 2776 RAKE SARI MANDIRININGSE P 65 23 2780 RENIKA P 80 24 2788 RISA DWI RATNASARI P 80 25 2789 RISA SUKMA MAHARANI P 80 26 2792 SAVIRA KURNIANTI P 75 27 2797 SISKA APRILYA P 65 28 2799 SISWATI P 90 29 2801 SITI MUALIFAH ASTATI P 85 30 2806 SOFIA PUJI NURYANTI P 80 31 2809 SYNTIA RATNA DEWI NOVIANTI P 70 32 2819 YENI RATNA SARI P 65 33 2821 YOGI FIKI KURNIAWAN L 75 34 2822 YOPI ARIFIN L 75 35 2824 YULI ERNA DEWI P 70 11 23 74.4
  • 48. 43 LAMPIRAN PESERTA LOMBA: 1. BIODATA 2. SURAT IJIN DARI KEPALA SEKOLAH 3. SK CPNS 4. BUKTI-BUKTI PRESTASI: a. Juara I Guru Prestasi Kab. Malang b. Juara Harapan II Guru Prestasi Jawa Timur c. Finalis Aksi Semangat Indonesia Produktif – Fatigon 5. ARTIKEL PENDIDIKAN
  • 49. 44 BIODATA PENULIS Nama : Doddy Novarianto NIP : 19660923 199303 1 007 Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 23 September 1966 Pangkat/Golongan : Pembina / IVa Pekerjaan : Guru Bahasa Inggris SK CPNS mulai tugas : 1 Maret 1993 Alamat Rumah : Jl. Samadi III Kv. 8 Rt.4/RW.11 Pesanggrahan – Batu, Jawa Timur Kode Pos : 65313 Hand Phone : 085755185960 E-mail : dodinto@gmail.com Tempat Kerja : SMAN 1 Ngantang Alamat Tempat Kerja : Jl. Raya 253 Mulyorejo, Ngantang, Kab. Malang, Jawa Timur Kode Pos : 65392 Telp. : 0341 – 521088
  • 50. 45
  • 51. 46
  • 52. 47
  • 53. 48
  • 54. 49
  • 55. 50
  • 56. 51 INTERNALISASI WIRAUSAHA DI SEKOLAH Oleh: Doddy Novarianto (Guru SMAN 1 Ngantang Kab. Malang) Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah tingginya jumlah pengangguran. Meskipun dinyatakan bahwa angka pengangguran turun 5,7% dibanding tahun lalu, tapi angka pengguran kini mencapai 7,61 juta jiwa pada Februari 2013 (detikfinance 06/05/2013). Berbagai upaya telah banyak dilakukan terutama oleh pemerintah, namun upaya-upaya tersebut terlihat belum cukup mengatasi persoalan pengguran selama ini. Jumlah pencari kerja selalu melampui jauh kapasitas lowongan kerja yang tersedia. Karena itu semangat wirausaha harus selalu digelorakan kepada sejak dini. Menanamkan jiwa wirausaha kepada siswa sekolah adalah bukan persolan mudah. Kebanyakan siswa lebih cenderung untuk menjadi karyawan atau pegawai ketika mereka bekerja nantinya. Persoalan-persolan yang dhadapi sekolah antara lain adalah beban belajar siswa yang sangat berat dan tuntutan keberhasilan sekolah yang dilihat dari hasil kelulusan saja. Karena itu wajar apabila sekolah dan siswa lebih terkosentrasi pada keberhasilan akademik dan jumlah kelulusan semata. Pendidikan di luar akademik, seperti wirausaha menjadi terabaikan. Pendidikan wirausaha tidaklah hanya memberikan bekal keterampilan (skill) untuk modal berwirausaha, tetapi yang lebih penting adalah menanamkan jiwa wirausaha kepada siswa. Dari pengalaman mereka yang berhasil dalam wirausaha, jelas sekali dapat disimpulkan bahwa kunci sukses mereka adalah persoalan mental. Karena itu menurut Antonius Tanan, Presiden Universitas Ciputra Enterpreneurship, bahwa pelajaran kewirausahaan itu bukan sekedar belajar teori lalu diujikan. Tapi harus diarahkan agar siswa menjadi mampu mandiri dan menjadi wirausaha (Kompas.com. 27/02/3013). Menjadikan wirausaha sebagai mata pelajaran tersendiri bisa menjadi beban tersendiri bagi siswa dan sekolah yang seringkali kesulitan mendapatkan guru yang kompeten. Sementara jika dijadikan kegiatan ekstrakurikuler maka hanya akan diminati oleh sedikit siswa saja, selain masalah pembimbing yang kompeten. Karena itu perlu dipertimbangkan pengintegrasian kewirausahaan ke dalamsemua mata pelajaran. Integrasi ini tentunya lebih menekankan penanaman semangat atau mental wirausaha dariapa sekedar memberikan teori-teori. Integrasi bukan sekedar dalammateri kognitif mata pelajaran tetapi juga dalam bidang psikomotor dan afektif. Mental wirausaha bisa diintegrasikan sebagaimana nilai-nilai karakter bangsa bisa diintegrasikan. Meminjam langkah dalam penenaman nilai karakter dan budaya bangsa, integrasi wirausaha perlu diikuti dengan pengembangan pribadi dan budaya sekolah. Melalui Mata Pelajaran diharapkan guru bisa mengitegrasikan nilai-nilai wirausaha ke dalam mata pelajaran sesuai dengan standar kompetisi (SK) dan kompetisi dasar (KD) yang terdapat dalam stadar isi (SI). Nilai-nilai itu tidak perlu diajarkan tapi cukup dikembangkan melalui kegiatan atau pokok pelajaran yang diajarkan. Program Pengembangan Diri terwujud melalui kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Sedangkan Budaya Sekolah adalah sebuah wujud akhir dari hasil perencanaan pengembangan oleh sekolah yang dilakukan secara bersama-sama seluruh komunitas sekolah dan diterapkan ke dalam kurikulum sekolah. 
  • 57. 52