SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
REMAJA
Periode Remaja (Adolescence)
Menurut Elizabeth B. Hurlock:
• Masa transisi: dari periode anak ke periode dewasa.
• Dibagi menjadi 2 periode:
- Periode remaja awal (early adolescence), antara usia 13 – 17 tahun.
- Periode remaja akhir (late adolescence), antara 17 – 18 tahun (umur dewasa menu-
rut hukum yang berlaku di suatu negara).
• Merupakan klimaks dari periode-periode sebelumnya: diuji dan dibuktikan, sehingga
dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang mantap.
• Teman sebaya punya arti penting: membentuk pola perilaku dan nilai-nilai baru yang
pada gilirannya bisa menggantikan nilai-nilai serta pola perilaku yang dipelajari di ru-
mah.
• Idealis: remaja memandang dunianya seperti yang ia inginkan, bukan sebagaimana
adanya.
• Periode pemantapan identitas diri: pengertiannya akan ‘siapa aku’ akan menentukan
pola perilakunya sebagai orang dewasa.
• Masa storm & stress: frustrasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian (masa
penuh gejolak)
Perspektif psikoanalisis (Sigmund Freud)
• Hasrat seksual (libido) adalah motivasi paling penting/paling dasar, bukan saja
bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak dan bayi.
• Seksual lebih diartikan sebagai sensasi kenikmatan yang muncul dari persentuh-
an kulit. Contoh: bayi, anak-anak maupun orang dewasa sangat menikmati belai-
an, ciuman dsb.
• Periode remaja sebagai masa internal disharmony (ketidakharmonisan internal),
sehingga menimbulkan keadaan storm & stress (Anna Freud).
• Periode remaja = tahap genital, yang dimulai pada saat pubertas, yaitu ketika do-
rongan seksual sangat jelas terlihat pada diri remaja.
• Seringkali terjadi mekanisme pertahanan diri/ego (defense mechanism), yaitu
usaha individu (secara tidak sadar) untuk menghambat dorongan (id) menjadi
wujud yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam.
Media 3.2
Beberapa mekanisme pertahanan ego:
• Penolakan, yaitu ketika individu tidak mau mengalami suatu peristiwa. Contoh:
ketika seorang anak yang ngotot melakukan otopsi terhadap ibunya yang sudah me-
ninggal, karena ia ingin mengingkari bahwa memang ibunya sudah meninggal. Pe-
nolakan adalah cara paling primitif.
• Represi adalah ketidakmampuan untuk mengingat kembali situasi atau peristiwa
yang menakutkan. Ini merupakan mekanisme yang berbahaya sekaligus menjadi
bentuk paling umum.
• Penggantian (displacement), dilakukan dengan cara mengalihkan arah dorongan ke
target pengganti.
• Proyeksi, ‘penggantian ke arah luar’, yaitu merupakan kebalikan dari melawan
diri sendiri.
• Pembentukan reaksi, ‘percaya pada hal yang sebaliknya’, yaitu mengubah dorong-
an-dorongan yang tidak bisa diterima menjadi dapat diterima.
• Introjeksi (identifikasi), dilakukan dengan cara membawa kepribadian orang lain ma-
suk ke dalam dirinya.
• Regresi, yaitu kembali ke masa-masa lalu.
• Rasionalisasi, adalah pendistorsian kognitif terhadap ‘kenyataan’ dengan tujuan ke-
nyataan tsb tidak lagi memberi kesan menakutkan.
• Sublimasi, yaitu mengubah berbagai rangsangan yang tidak diterima (seks, kema-
rahan, ketakutan dll) ke dalam bentuk yang bisa diterima secara sosial.
Media 3.3
Teori dari Erik Erikson
Erikson adalah seorang psikologi-ego Freudian, yang membenarkan dan meneri-
ma gagasan-gagasan Freud, termasuk tentang Oedipus Complex yang sampai
sekarang masih diperdebatkan. Erikson terkenal karena upayanya memperbaiki
dan memperluas teori tahapan yang dicetuskan Freud. Menurutnya, kepribadian
berkembang melalui 8 tahap, dimana periode remaja termasuk pada tahap keli-
ma.
• Masa remaja: dimulai saat masa puber – 18/20 tahun.
• Tugas perkembangan yang harus dilakukan: pencapaian identitas ego (ego
identity) dan menghindari kekacauan peran (role confusion).
• Identitas ego: mengetahui siapa Anda dan bagaimana cara anda terjun ke
tengah masyarakat.
• Agar pencarian identitas ego lebih mudah:
1. Harus tahu mainstream kebudayaan orang dewasa
2. Masyarakat menyediakan ritus-ritus penerimaan
• Peran yang kabur: ketidakpastian tempat seseorang di dalam masyarakat dan
dunia.
• Kesetiaan (fidelity): kemampuan hidup berdasarkan standar yang berlaku di
tengah masyarakat terlepas dari segala kekurangan, kelemahan dan ketidak-
konsistenannya (sesuai dengan kemampuan yang dimiliki).
Media 3.4
Perkembangan Kognitif
Menurut Jean Piaget
• Berada pada tahap operasi formal (mulai usia 12 tahun).
• Mencakup kematangan prinsip-prinsip logika dan menggunakannya
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan abstrak (pemikiran hipo-
tetik).
• Pola berpikir menjadi lebih fleksibel dan mampu melihat persoalan
dari berbagai sudut yang berbeda.
Tingkat
(Level)
Tahap
(Stages)
I. Pra konvesional
Anak mengenal baik buruk, benar salah
suatu perbuatan dari sudut konsekuensi
(dampak/akibat) menyenangkan (gan-
jaran) atau menyakiti (hukuman) secara
fisik atau enak tidaknya akibat perbuat-
an yang diterima.
1. Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Anak mematuhi aturan orangtua agar ter-
hindar dari hukuman.
2. Orientasi ‘pertukaran’
“Jika kau memberi, maka aku akan mem
berimu”. Atau “Aku akan memukul ta-
nganmu, jika kamu memukul tanganku”
II. Konvensional
Anak memandang perbuatan itu baik/
benar, atau berharga bagi dirinya apa-
bila dapat memenuhi harapan/persetu-
juan keluarga, kelompok (lingkungan)
3. Orientasi ‘anak manis’
Perbuatan itu baik bagi anak, jika dapat
menyenangkan atau disetujui orang lain.
4. Orientasi hukum dan ketertiban
Perilaku yang baik adalah melaksanakan
tugas/kewajiban sendiri, menghormati
otoritas, dan memelihara ketertiban sosi-
al.
Tingkat
(Level)
Tahap
(Stage)
III. Pasca konvensional
(Remaja dan Dewasa)
Ada usaha individu untuk mengartikan
nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral
yang dapat diterapkan, terlepas dari
otoritas kelompok atau orang yang me-
megang/menganut prinsip-prinsip mo-
ral atau prinsip-prinsip moral tsb. Juga
terlepas dari apakah individu yang ber-
sangkutan termasuk kekelompok itu
atau tidak.
5. Orientasi ‘kontrak sosial’
Perbuatan yang baik dirumuskan dalam
kerangka hak-hak individual yang umum
serta disepakati oleh seluruh masyarakat.
Dengan demikian, perbuatan yang baik
adalah yang sesuai dengan undang-
undang yang berlaku.
6. Orientasi ‘prinsip universal’
Kebenaran ditentukan oleh keputusan
kata hati, sesuai dengan prinsip-prinsip
etika yang logis, universal dan konsisten,
seperti keadilan, kesamaan hak asasi ma-
nusia, dan penghormatan kepada marta-
bat manusia.
.
Perkembangan Moral (menurut Jean Piaget)
Tahap I: Realisme moral (Stage of moral realism), berkembang sampai 7 tahun.
Anak otomatis menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada tanpa penelaahan
rasional. Orangtua dan para orang dewasa di sekitarnya sebagai mahluk-mahluk
serba bisa, oleh karena itu patut diikuti tanpa harus bertanya-tanya. Benar dan
salah didasarkan atas konsekuensi dari perilakunya.
Tahap II: Moralitas otonom (Stage of autonomous morality), mulai usia 8 tahun
sampai dewasa.
Pada masa ini, konsep benar dan salah yang dipelajari dari orangtuanya perlahan-
Lahan mulai berubah tergantung situasi dan faktor lain. Ketika anak sudah berusia
17 tahun, maka kemampuan untuk berabstraksi memungkinkan anak mengerti ala-
San yang ada di belakang tiap-tiap aturan atau harapan orang lain. Oleh karena itu
Anak dapat mempertimbangkan konsekuensi perilakunya secara lebih rasional.
Perkembangan Fisik
• Tubuh remaja mengalami perkembangan yang sangat pesat (Growth Spurt) 
dari tubuh anak-anak menjadi tubuh dewasa
• Terjadi penumpukan lapisan lemak di beberapa bagian tubuh (perempuan) dan
pembentukan otot di bagian tubuh (laki-laki)
• Maturitas seksual  dapat hamil dan melahirkan, sedangkan laki-laki dapat
membuahi
• Tanda seks sekunder  bentuk tubuh, muncul rambut di bagian tertentu, per-
ubahan suara pada laki-laki, tumbuhnya jakun, pembesaran di panggul, dan
dada (perempuan) dan lebar bahu  pada laki-laki
• Biasanya fisik perempuan ‘matang’ lebih cepat dibanding laki-laki
fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt
fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt
fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt
fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt
fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt
fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt

More Related Content

Similar to fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt

PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dinielsidaaritonang1
 
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxBangUdinPolman
 
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikPerkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikbilqis123
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdfJimatul Arrobi
 
Empati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usiaEmpati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usiatarmizitaher
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianJoko Setiawan
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary1234567890eri
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryzalheri
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal2
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal1234567890
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganIwan Kurniarasa
 
perkembangan masa remaja
perkembangan masa remajaperkembangan masa remaja
perkembangan masa remajaFahrulRosyid1
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptRasyAlam
 
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptxZahroMasruroh
 

Similar to fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt (20)

PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
 
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
 
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikPerkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
 
Empati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usiaEmpati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usia
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
 
N1. (kopsak)
N1. (kopsak)N1. (kopsak)
N1. (kopsak)
 
N1. (kopsak)
N1. (kopsak)N1. (kopsak)
N1. (kopsak)
 
perkembangan masa remaja
perkembangan masa remajaperkembangan masa remaja
perkembangan masa remaja
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

fdokumen.com_psikologi-perkembangan-remaja-568280eed9145.ppt

  • 2. Periode Remaja (Adolescence) Menurut Elizabeth B. Hurlock: • Masa transisi: dari periode anak ke periode dewasa. • Dibagi menjadi 2 periode: - Periode remaja awal (early adolescence), antara usia 13 – 17 tahun. - Periode remaja akhir (late adolescence), antara 17 – 18 tahun (umur dewasa menu- rut hukum yang berlaku di suatu negara). • Merupakan klimaks dari periode-periode sebelumnya: diuji dan dibuktikan, sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang mantap. • Teman sebaya punya arti penting: membentuk pola perilaku dan nilai-nilai baru yang pada gilirannya bisa menggantikan nilai-nilai serta pola perilaku yang dipelajari di ru- mah. • Idealis: remaja memandang dunianya seperti yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya. • Periode pemantapan identitas diri: pengertiannya akan ‘siapa aku’ akan menentukan pola perilakunya sebagai orang dewasa. • Masa storm & stress: frustrasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian (masa penuh gejolak)
  • 3. Perspektif psikoanalisis (Sigmund Freud) • Hasrat seksual (libido) adalah motivasi paling penting/paling dasar, bukan saja bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak dan bayi. • Seksual lebih diartikan sebagai sensasi kenikmatan yang muncul dari persentuh- an kulit. Contoh: bayi, anak-anak maupun orang dewasa sangat menikmati belai- an, ciuman dsb. • Periode remaja sebagai masa internal disharmony (ketidakharmonisan internal), sehingga menimbulkan keadaan storm & stress (Anna Freud). • Periode remaja = tahap genital, yang dimulai pada saat pubertas, yaitu ketika do- rongan seksual sangat jelas terlihat pada diri remaja. • Seringkali terjadi mekanisme pertahanan diri/ego (defense mechanism), yaitu usaha individu (secara tidak sadar) untuk menghambat dorongan (id) menjadi wujud yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Media 3.2
  • 4. Beberapa mekanisme pertahanan ego: • Penolakan, yaitu ketika individu tidak mau mengalami suatu peristiwa. Contoh: ketika seorang anak yang ngotot melakukan otopsi terhadap ibunya yang sudah me- ninggal, karena ia ingin mengingkari bahwa memang ibunya sudah meninggal. Pe- nolakan adalah cara paling primitif. • Represi adalah ketidakmampuan untuk mengingat kembali situasi atau peristiwa yang menakutkan. Ini merupakan mekanisme yang berbahaya sekaligus menjadi bentuk paling umum. • Penggantian (displacement), dilakukan dengan cara mengalihkan arah dorongan ke target pengganti. • Proyeksi, ‘penggantian ke arah luar’, yaitu merupakan kebalikan dari melawan diri sendiri. • Pembentukan reaksi, ‘percaya pada hal yang sebaliknya’, yaitu mengubah dorong- an-dorongan yang tidak bisa diterima menjadi dapat diterima. • Introjeksi (identifikasi), dilakukan dengan cara membawa kepribadian orang lain ma- suk ke dalam dirinya. • Regresi, yaitu kembali ke masa-masa lalu. • Rasionalisasi, adalah pendistorsian kognitif terhadap ‘kenyataan’ dengan tujuan ke- nyataan tsb tidak lagi memberi kesan menakutkan. • Sublimasi, yaitu mengubah berbagai rangsangan yang tidak diterima (seks, kema- rahan, ketakutan dll) ke dalam bentuk yang bisa diterima secara sosial. Media 3.3
  • 5. Teori dari Erik Erikson Erikson adalah seorang psikologi-ego Freudian, yang membenarkan dan meneri- ma gagasan-gagasan Freud, termasuk tentang Oedipus Complex yang sampai sekarang masih diperdebatkan. Erikson terkenal karena upayanya memperbaiki dan memperluas teori tahapan yang dicetuskan Freud. Menurutnya, kepribadian berkembang melalui 8 tahap, dimana periode remaja termasuk pada tahap keli- ma. • Masa remaja: dimulai saat masa puber – 18/20 tahun. • Tugas perkembangan yang harus dilakukan: pencapaian identitas ego (ego identity) dan menghindari kekacauan peran (role confusion). • Identitas ego: mengetahui siapa Anda dan bagaimana cara anda terjun ke tengah masyarakat. • Agar pencarian identitas ego lebih mudah: 1. Harus tahu mainstream kebudayaan orang dewasa 2. Masyarakat menyediakan ritus-ritus penerimaan • Peran yang kabur: ketidakpastian tempat seseorang di dalam masyarakat dan dunia. • Kesetiaan (fidelity): kemampuan hidup berdasarkan standar yang berlaku di tengah masyarakat terlepas dari segala kekurangan, kelemahan dan ketidak- konsistenannya (sesuai dengan kemampuan yang dimiliki). Media 3.4
  • 6. Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget • Berada pada tahap operasi formal (mulai usia 12 tahun). • Mencakup kematangan prinsip-prinsip logika dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan abstrak (pemikiran hipo- tetik). • Pola berpikir menjadi lebih fleksibel dan mampu melihat persoalan dari berbagai sudut yang berbeda.
  • 7. Tingkat (Level) Tahap (Stages) I. Pra konvesional Anak mengenal baik buruk, benar salah suatu perbuatan dari sudut konsekuensi (dampak/akibat) menyenangkan (gan- jaran) atau menyakiti (hukuman) secara fisik atau enak tidaknya akibat perbuat- an yang diterima. 1. Orientasi Hukuman dan Kepatuhan Anak mematuhi aturan orangtua agar ter- hindar dari hukuman. 2. Orientasi ‘pertukaran’ “Jika kau memberi, maka aku akan mem berimu”. Atau “Aku akan memukul ta- nganmu, jika kamu memukul tanganku” II. Konvensional Anak memandang perbuatan itu baik/ benar, atau berharga bagi dirinya apa- bila dapat memenuhi harapan/persetu- juan keluarga, kelompok (lingkungan) 3. Orientasi ‘anak manis’ Perbuatan itu baik bagi anak, jika dapat menyenangkan atau disetujui orang lain. 4. Orientasi hukum dan ketertiban Perilaku yang baik adalah melaksanakan tugas/kewajiban sendiri, menghormati otoritas, dan memelihara ketertiban sosi- al.
  • 8. Tingkat (Level) Tahap (Stage) III. Pasca konvensional (Remaja dan Dewasa) Ada usaha individu untuk mengartikan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang dapat diterapkan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang me- megang/menganut prinsip-prinsip mo- ral atau prinsip-prinsip moral tsb. Juga terlepas dari apakah individu yang ber- sangkutan termasuk kekelompok itu atau tidak. 5. Orientasi ‘kontrak sosial’ Perbuatan yang baik dirumuskan dalam kerangka hak-hak individual yang umum serta disepakati oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, perbuatan yang baik adalah yang sesuai dengan undang- undang yang berlaku. 6. Orientasi ‘prinsip universal’ Kebenaran ditentukan oleh keputusan kata hati, sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang logis, universal dan konsisten, seperti keadilan, kesamaan hak asasi ma- nusia, dan penghormatan kepada marta- bat manusia.
  • 9. . Perkembangan Moral (menurut Jean Piaget) Tahap I: Realisme moral (Stage of moral realism), berkembang sampai 7 tahun. Anak otomatis menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada tanpa penelaahan rasional. Orangtua dan para orang dewasa di sekitarnya sebagai mahluk-mahluk serba bisa, oleh karena itu patut diikuti tanpa harus bertanya-tanya. Benar dan salah didasarkan atas konsekuensi dari perilakunya. Tahap II: Moralitas otonom (Stage of autonomous morality), mulai usia 8 tahun sampai dewasa. Pada masa ini, konsep benar dan salah yang dipelajari dari orangtuanya perlahan- Lahan mulai berubah tergantung situasi dan faktor lain. Ketika anak sudah berusia 17 tahun, maka kemampuan untuk berabstraksi memungkinkan anak mengerti ala- San yang ada di belakang tiap-tiap aturan atau harapan orang lain. Oleh karena itu Anak dapat mempertimbangkan konsekuensi perilakunya secara lebih rasional.
  • 10. Perkembangan Fisik • Tubuh remaja mengalami perkembangan yang sangat pesat (Growth Spurt)  dari tubuh anak-anak menjadi tubuh dewasa • Terjadi penumpukan lapisan lemak di beberapa bagian tubuh (perempuan) dan pembentukan otot di bagian tubuh (laki-laki) • Maturitas seksual  dapat hamil dan melahirkan, sedangkan laki-laki dapat membuahi • Tanda seks sekunder  bentuk tubuh, muncul rambut di bagian tertentu, per- ubahan suara pada laki-laki, tumbuhnya jakun, pembesaran di panggul, dan dada (perempuan) dan lebar bahu  pada laki-laki • Biasanya fisik perempuan ‘matang’ lebih cepat dibanding laki-laki