SlideShare a Scribd company logo
EUBACTERIAGRAM
POSITIF
Oleh kelompok 5
Awandafebriana
RickyArdiansyah
AnggotaKelompok5:
MellaNiaFitri
AnisaPutriNabila
DeaLufthaniaAyuni
KarakteristikBakteriPositif
• Hans Christian Gram (1884) menemukan teknik
pewarnaan yang dapat digunakan untuk membuat
bakteri
• Yang terdiri dari : aplikasi waktunya, aplikasi berurutan
kristal violet (pewarna utama), Gram yodium (IKI,
mordan), pembilas alkohol (penghilang warna), dan
penafsiran yang kontras — biasanya pewarna merah,
safranin.
• bakteri yang bernoda ungu disebut : Gram Positif
• bernoda merah : gram-negatif
-Tidak ada hasil yang spesifik dalam
reaksi sel gram positif dan reaksi sel
negatif gram terhadap pewarnaan
-Hasil yang berbeda dalam pewarnaan
Gram disebabkan oleh perbedaan struktur
dinding sel dan respon serangkaian
reagen pada sel
-Pewarnaan Gram juga dapat menjadi
bantuan praktis dalam mendiagnosis
infeksi dan membimbing perawatan obat
KarakteristikBakteriGramPositifpadaPewarnaangram
kristal violet menodai sel-
sel,mengasilkan semua warna
ungu yang sama
Mordan/yodium gram menyebabkan
pewarna membentuk kristal besar yang
terperangkap oleh jalinan dinding sel.
Aplikasi alkohol pada langkah ketiga melarutkan
lipid di membran luar sel gram negatif,
menghilangkan pewarna dari mereka
safranin counterstain Pewarna
merah tidak memiliki efek
setelah dekolorisasi
01 02 03 04
StrukturTubuh
BakteriGramPositif
1.JenisDasarAmplopSelBakteri GramPositif
● Sel gram positif, bagian
menyerupai sandwich berwajah
terbuka dengan dua lapisan:
dinding sel tebal dan membran
sel.
● Sel gram negatif menunjukkan
sandwich lengkap dengan tiga
lapisan: membran luar, lapisan
peptidoglikan tipis, dan membran
sel
Dinding sel bakteri gram positif secara longgar melekat pada membran sel, tetapi di
persimpangan mereka terletak kompartemen kecil yang disebut ruang periplasmik.
2.StrukturDindingSelBakteriGramPositif
No Ciri Gram-Positive
1. Jumlah lapisan utama Satu
2. Komposisi kimia Peptidoglikan
Teichoic acid
Lipoteichoic acid
Asam mikolik dan polisakarida
3. Ketebalan keseluruhan Tebal 20-80mm
4. Membran Luar Tidak ada
5. Ruang periplasma Sempit
6. Permeabilitas terhadap molekul Lebih bisa ditembus
strukturterperincidariamplopdan
dindingselgrampositif
Anggota
Firmicutes/Bacter-
oidetesdan
Actinobacteria
Filum
Firmicutes/Bacteroidetes
 Termasuk bakteri Gram positif.
 Sel berbentuk batang, sperikal, heliks,
lurus, atau pendek.
 Memiliki flagel atau tidak.
 Memiliki endospora atau tidak.
 Bersifat aerob fakultatif atau
beberapa anaerob.
 Hidup di tempat ekstrim
 Bersifat kemoorganotrof dan
beberapa bersifat fotoheterotrof
AnggotaFilumFirmicutes
GenusCorynebacterium
Genus
Micrococcus
Arthrobactersp
GenusCorynebacterium
 Bentuk batang dengan segmen teratur,
terkadang berbentuk butiran.
 Non-motil kecuali pada patogen
tanaman.
 Umumnya cukup aerobik, tetapi
mikroaerofil atau bahkan anaerobik
terjadi.
 Katalase-positif.
 Tidak menghasilkan gelatin.
 Dapat menghasilkan nitrit dari nitrat.
 Sangat jarang memfermentasi gula, jika
ada hanya ditemukan pada derajat
keasaman tinggi yang dihasilkan.
GenusCorynebacterium
 Bentuk lurus atau agak melengkung
yang mengecil di ujungnya, tetapi
memiliki banyak varian pleomorfik.
 Corynebacterium diphtheria
penyebab utama dari penyakit difteri.
 Penentu utama dari patogenisitas
kasus ini adalah produksi
diphtherotoxin.
 Menurut penelitian, eksotoksin ini
diproduksi hanya oleh strain
toksigenik dari C. diphtheriae yang
membawa gen struktural untuk
produksi toksin yang diperoleh dari
bakteriofag selama transduksi.
 Koloni berbentuk bulat, elevasi
timbul, permukaan koloni
mengkilap, tepi koloni berlekuk
dengan warna kuning kehijauan.
 Kemampuan bakteri
memfermentasi 3 gula sebagai
sumber karbon.
 banyak terdapat di lapisan
perakaran tanaman dan dapat
meningkatkan fosfat tersedia
pada tanah.
GenusMicrococcus
1. Berasal dari organisme seluler hingga
bercabang, yaitu membentuk filamen
dan miselium.
2. Hidup di dalam tanah.
3. Morfologi sel dapat berbentuk bulat
atau batang.
4. Genera pembentuk endospore
termasuk Bacillus dan Clostridium.
FilumActinobacteria
AnggotaFilumActinobacteria
Bacillus Clostridium
Genus
Staphylococcus
1. Aerob fakultatif (dapat menggunakan oksigen tetapi
dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik).
2. Membentuk spora (endospora).
3. Spora Bacillus cereus lebih tahan pada panas kering
daripada pada panas lembab dan dapat bertahan
lama pada produk yang kering.
4. Selnya berbentuk batang besar (bacillus) dan
sporanya tidak membengkakkan sporangiumnya
Bacillus
GenusBacillus
o Sebagian besar saprobik, bersifat
aerobik, dan katalase-positif.
o fleksibel dalam mendegradasi
makromolekul kompleks.
o Habitat utama dari kebanyakan spesies
adalah tanah, spora terus menerus
tersebar melalui debu ke dalam air dan
ke tubuh tumbuhan dan hewan.
Bacillusanthracis
o Terususun dari batang nonmotil,
sudut berbentuk balok dengan
panjang 3 - 5 µm dan lebar 1 - 1,2 µm.
o Anaerob fakultatif yang mengalami
siklus pertumbuhan vegetatif dan
sporulasi di tanah.
o Paling umum dan paling tidak
berbahaya dari semua bentuk adalah
antraks kulit, Infeksi yang jauh lebih
merusak adalah antraks paru
(penyakit woolsorter).
Bacilluscereus
o Bersel tunggal, berbentuk batang pendek (rod),
biasanya dalam bentuk rantai panjang.
o Ukuran lebar 1,0 µm – 1,2 µm dan panjang 3 µm – 5
µm.
o Suhu pertumbuhan optimum 30°C dan pH
pertumbuhan 5,5 -8,5
o Bersifat aerob fakultatif, dan membentuk spora .
o Kontaminan yang terbawa melalui udara dan debu
berkembang biak sangat mudah dalam makanan yang
dimasak seperti nasi, kentang, dan hidangan daging.
o Menelan makanan yang terkontaminasi dapat
menyebabkan mual, muntah, kram perut, dan diare.
Tidak ada pengobatan khusus, dan gejalanya biasanya
hilang dalam waktu 24 jam.
 Koloni berbentuk bulat.
 Permukaan koloni mengkilap, tepi koloni rata dengan
warna putih susu.
 Berbentuk bulat tersusun seperti buah anggur, tidak
berspora, tidak motil, fakultatif anaerob,
kemoorganotrofik.
 Bakteri aerob dan anaerob fakultatif yang mampu
menfermentasikan manitol dan menghasilkan enzim
koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease dan lipase.
GenusStaphylococcus
GenusStaphylococcus
• Ditemukan pada kulit dan selaput
lendir, dan mayoritas menginfeksi
manusia.
• Sel-sel berbentuk bulat membentuk
susunan buah anggur.
• Tidak berspora, tidak memiliki flagella
dan dapat dienkapsulasi.
• 47 spesies telah ditempatkan dalam
genus Staphylococcus
Staphylococcusaureus
 Koloni yang bulat dan buram dan tumbuh
pada suhu optimal 37°C.
 termasuk anaerob fakultatif
 Paling tahan dari semua patogen pembentuk
nonspora, garam tinggi (7,5% -10%), pH
ekstrem, dan suhu tinggi (hingga 60°C
selama 60 menit).
 Membentuk pigmen lipochrom yang
menyebabkan koloni tampak berwarna
kuning keemasan dan kuning jeruk.
 Staphylococcus aureus biasanya menyerang
kulit melalui luka, folikel, atau kelenjar kulit.
 Infeksi Staphylococcus sistemik juga dapat
mempengaruhi berbagai organ
 Bakteri anaerob fakultatif pembentuk spora di udara,
air, dan tanah.
 Berbentuk bola tunggal, berpasangan, tetrad dan
berbentuk rantai dalam media cair.
 Koloni biasanya berwarna putih atau kuning.
 Menghasilkan (glycocalyx, yang menyebabkan
resistensi terhadap fagositosis dan antibiotic).
 Bakteri yang mengakibatkan infeksi kulit, luka, bisul,
dan infeksi peradangan disertai rasa sakit terjadi pada
proses pembentukan abses
Staphylococcusepidermidis
 Dibedakan dari Bacillus atas dasar menjadi
anaerob dan katalase-negatif.
 Clostridia menghasilkan spora oval atau
bola yang sering membengkak sel
vegetatif.
 Termasuk dalam Clostridium yaitu
Clostridium perfringens; Clostridium diffi;
Clostridium tetani; Clostridium botulinum
Clostridium
GenusClostridium
 Bersifat anaerob dan katalase-negatif.
 Anggota saprobik sering ditemukan di tanah, air
limbah, tumbuh-tumbuhan, dan sisa organik.
 Komensalisme dengan tubuh manusia dan
hewan.
 Infeksi yang disebabkan oleh spesies patogen
terjadi ketika spora bersentuhan dengan kulit
yang terluka.
 Spora hanya diproduksi di bawah kondisi
anaerob.
 Kebutuhan nutrisi kompleks, dan dapat
menguraikan berbagai substrat.
Clostridiumperfringens
 Bentuk batang besar, ukuran panjang 4 -
8 µm dan lebar 0,8 - 1,5 µm.
 Bersifat anaerob, nonmotil, berkapsul,
menghasilkan gas, dan banyak gula yang
dapat difermentasi, kecuali mannitol.
 Infeksi memerlukan jaringan yang rusak
atau mati yang memasok faktor
pertumbuhan dan lingkungan anaerob.
 Menghasilkan beberapa racun aktif
secara fisiologis; misalnya, alfa-toksin
(lesitinase), menyebabkan warna merah
pecahnya sel darah, edema, dan
kerusakan jaringan.
Clostridiumtetani
 Ditemukan di tanah dan kotoran binatang.
 Bentuk batang dan memproduksi spora.
 Spora tahan terhadap banyak agen
desinfektan, baik fisik maupun kimia.
 Tetanospasmin, neurotoksin kuat yang
menyebabkan gejala utama tetanus.
 Tetanus adalah penyakit neuromuskuler
memiliki nama alternatif lockjaw, mengacu
pada efek awal penyakit pada otot rahang.
 Lockjaw menimbukan penampilan aneh risus
sardonicus (senyum sarkastik) yang terlihat
menakutkan seolah-olah orang itu tersenyum.
 Menyebabkan penyakit pseudomembranosa.
 Kasus infeksi dapat diobati dengan dengan obat
spektrum luas, seperti amoksisilin, klindamisin, dan
sefalosporin.
 Bakteri ini adalah penyebab utama diare di rumah
sakit.
 Kasus yang lebih parah menunjukkan kram perut,
demam, dan leukositosis. Kondisi yang paling parah
jika tidak ditangani berupa kematian.
Clostridiumdifficile(CDAD)
Clostridiumbotulinum
• Penyebab terjadinya keracunan makanan.
• Bersifat anaerob, pembentuk spora terdapat
pada tanah, air, dan kadang-kadang
terdapat pada saluran usus hewan.
• Toksin Botulinum mencegah pelepasan
neurotransmitter, asetilkolin, yang memulai
sinyal untuk kontraksi otot.
• Gejala neuromuskuler pertama
mempengaruhi otot-otot kepala dan
termasuk penglihatan ganda, sulit dalam
menelan, dan pusing.
AnggotaBakteri
GramPositif
Lainnya
GenusStreptococcus
 Berbentuk coccus yang panjang, seperti
rantai manik-manik.
 Tidak membentuk spora dan nonmotil.
 Mereka dapat membentuk kapsul dan
lapisan lendir.
 Anaerob fakultatif.
 Tidak membentuk katalase, tetapi memiliki
sistem peroksidase untuk menonaktifkan
hidrogen peroksida.
 Koloni biasanya kecil, tidak berpigmen, dan
berkilau.
 Cukup sensitif terhadap pengeringan, panas,
disinfektan, dan obat-obatan.
Sterptococcuspyogenes
 Ukuran 0,5 - 11 µm, sifat anaerob kualitatif.
 Tumbuh baik pada pH 7,4 - 7,6 dan suhu
optimal 37° C.
 Patogen yang relatif ketat, ditemukan di
tenggorokan, nasofaring, dan kulit manusia.
 S. pyogenes dapat menimbulkan berbagai
infeksi sistemik dan gejala samping progresif
jika tidak dirawat dengan baik .
Streptococcusagalactiae
 Berbentuk bulat, transparan, cembung,
dan membentuk daerah hemolisis.
 Terkenal sebagai penyebab mastitis
pada sapi.
 Pada manusia, bakteri ini dapat
menyebabkan meningitis.
 Patogen bakteri ini adalah penyebab
paling umum dari pneumonia neonatal,
sepsis, dan meningitis di Amerika Serikat
dan Eropa.
Enterococcusfaecalis
o Bakteri kokus berbentuk ovoid, diameter antara 0,5 - 1µm
yang hidup berkoloni secara rantai, berpasangan ataupun
soliter.
o Bersifat anaerob fakultatif.
o Hidup dalam jumlah yang besar pada lumen intestinal
manusia.
o Katabolisme berupa karbohidrat, gliserol, laktat, malat,
sitrat, agranin, agmatin, dan banyak asam α keto.
o Bertahan terhadap garam, deterjen, logam berat, etanol,
dan desiccation (pengawetan mlalui proses pengeringan).
o Infeksi muncul pada pasien usia lanjut yang menjalani
operasi dan menyerang saluran kemih, luka, darah,
endokardium, usus buntu, dan struktur usus lainnya.
o Resistan terhadap vankomisin.
Streptococcuspneumoniae
 Anaerob fakultatif yang berbentuk bulat berjajar.
 Dinding sel S. pneumoniae mengandung
peptidoglikan dan teichoic acid.
 Terdapat pula kapsul polisakarida yang menempel
secara kovalen di permukaan luar peptidoglikan.
 Streptococcus pneumoniae sangat halus dan tidak
bertahan lama dari habitatnya.
 Gejala yang ditimbukan oleh S. pneumoniae adalah
menggigil, gemetar, pernapasan cepat, dan demam.
 Menyebabkan infeksi telinga tengah yang disebut
otitis media dan terjadi pada anak-anak di bawah
umur 2 tahun.
Listeriamonocytogenes
 Berbentuk batang, bersifat patogen intraseluler, dan
fakultatif anaerob sampai mikroaerifilik.
 Habitat utama adalah tanah dan air, sedangkan hewan,
tumbuhan, dan makanan sumber infeksi sekunder.
 Listeriosis adalah yang paling lazim ketiga penyebab
kematian akibat makanan, setelah salmonellosis dan
toksoplasmosis.
 Listeriosis pada orang dewasa normal seringkali bersifat
ringan atau subklinis infeksi dengan gejala demam, diare, dan
nyeri yang tidak spesifik pada tenggorokan.
 Namun, listeriosis pada pasien kelainan imun, janin, dan
neonatus biasanya memengaruhi otak dan meninges, serta
menyebabkan keracunan darah.
Erysipelothrixrhusiopathiae
 Anaerob dan aerob fakultatif.
 Berbentuk batang (bacillus), tidak motil,
memiliki ukuran 0,6-2,5 µm dan tidak
memproduksi spora.
 Bakteri ini dapat resisten terhadap faktor
lingkungan, dan bertahan selama 5 hari di
dalam air dan 15 hari di dalam lumpur.
 Portal umum masuk dalam infeksi manusia
adalah melalui goresan atau abrasi pada
tangan atau lengan.
 Kondisi ini diobati dengan pemberian
penisilin atau eritromisin.
GenusPropionibacterium
• Panjang bervariasi antara 1 - 1,5 µm.
• Sel tunggal, berpasangan atau rantai
pendek dengan konfigurasi yang
berbeda-beda
• Nonmotil, tidak membentuk spora,
anaerob tetapi toleran terhadap oksigen.
• Katalase positif, dan dapat
menfermentasi glukosa menghasilkan
asam propionate dan asetat dalam
jumlah yang banyak.
• Suhu pertumbuhan bakteri ini pada 30-
37°C dan beberapa spesies membentuk
pigmen.
Propionibacteriumacnes
 Bakteri flora normal pada kulit,
jaringan manusia, paru-paru, dan
jaringan prostat.
 Berbentuk batang, tidak
berspora.
 Bersifat anaerob obligat.
 Propionibacterium kadang-
kadang terlibat dalam infeksi
mata dan sendi artifisial
GenusMycobacterium
 Dibedakan oleh struktur lapisan kompleksnya
yang mengandung asam dan lilin mikolik berat
bermolekul tinggi.
 Sel-sel berbentuk batang panjang, ramping,
lurus, atau melengkung dengan sedikit
kecenderungan untuk berserat.
 Aerobik ketat yang tumbuh dengan baik dengan
nutrisi dan media sederhana.
 Beberapa anggota genus menunjukkan koloni
yang mengandung pigmen karotenoid kuning,
oranye, atau merah muda yang membutuhkan
cahaya untuk pengembangan; yang lain tidak
berpigmen.
Mycobacteriumtuberculosis
 Ukuran 0,5 - 4 µm dengan bentuk batang tipis,
lurus atau tegak bengkok, bergranular, tetapi
mempunyai lapisan luar tebal; yang terdiri dari
lipoid (terutama asam mikolat).
 Tahan terhadap pencucian warna asam dan
alcohol, zat kimia dan fisik, serta kering dan dingin.
 Bersifat dorman dan aerob.
 Mayoritas (85%) dari kasus-kasus TB terkandung di
paru-paru, tetapi dapat muncul di organ tubuh
mana pun.
 Obat yang digunakan untuk anti-TB diantaranya:
isoniazid (INH), rifampisin, etambutol, streptomisin,
pirazinamid, tiacetazon, atau asam para-
aminosalisilat (PAS).
Mycobacteriumleprae
 Tahan asam, bersifat anaerob, tunggal, tidak
membentuk spora, berbentuk batang dikelilingi
oleh membrane lilin .
 Berukuran 1-8 mikron, lebar 0,2 - 0,5 mikron.
 Parasit yang belum tumbuh di media buatan, dan
pertumbuhan paling lambat dari semua spesies.
 Tanda-tanda awal kusta muncul pada kulit dan
ekstremitas sebagai lesi kecil, jerawat berwarna
berbeda dari kulit sekitarnya.
 Efek menengah yang paling parah dari bentuk
kusta adalah kerusakan dini pada saraf yang
mengontrol otot tangan dan kaki.
Actinomycosis
 Tidak tahan asam, berbentuk batang,
bersifat anaerobik atau anaerobik fakultatif.
 Actinomycetes tidak toleran terhadap asam
dan jumlanya menurun pada keadaan
lingkungan dengan pH dibawah suhu 5,0.
 Pertumbuhan optimum pada suhu antara 28
– 37°C.
 Penyakit serviksofasial disebabkan oleh A.
israelii, yang masuk area selaput lendir mulut
yang rusak.
 A. viscosus adalah koloni mikroba pertama
dari permukaan gigi.
Nocardia
 Tersebar luas di tanah.
 Nocardia brasiliensis adalah
pathogen primer pada paru, dan N.
asteroides dan N. caviae adalah
oportunis.
 Nocardiosis paru adalah bentuk
bakteri pneumonia dengan patologi
dan gejala yang mirip dengan TBC.
Peranan
MERUGIKAN
Bakteri Gram Positif memiliki salah
satu subgrup Actinomycetes yang
membentuk koloni dengan rantai
sel yang bercabang-cabang.
Anggota spesies dari subgrup ini
salah satunya menyebabkan
penyakit tuberkulosis dan lepra.
Selain itu, terdapat pula spesies
yang soliter, seperti Bacillus
anthracis (penyebab penyakit
antraks), dan Clostridium botulinum
(penyebab penyakit botulisme).
MENGUNTUNGKAN
Sebagian besar spesies yang
berasal dari subgrup Actinomycetes
berperan dalam menguraikan zat
organik yang ada di tanah. Sekresi
spesies-spesies tersebut
menyebabkan tanah menjadi subur.
Selain itu, berbagai spesies dari
genus Streptomyces dikultur oleh
perusahaan farmasi sebagai
sumber dari banyak antibiotik,
misalnya Streptomisin
THANKYOU!

More Related Content

What's hot

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
Nur Djufry
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
Desriani Desriani
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Rfr Egha
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
Rizqi Maulana
 
Bakteri
BakteriBakteri
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
widya pratiwi
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
pjj_kemenkes
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Ariefiandra Ariefiandra
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
Bakteri Berbahaya
Bakteri BerbahayaBakteri Berbahaya
Bakteri Berbahaya
Odaligo Zega
 
Bakteri
BakteriBakteri
PPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi BakteriPPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi Bakteri
Shela Rizky Tarinda
 
Archaea dan eubateria
Archaea dan eubateriaArchaea dan eubateria
Archaea dan eubateriaQoniatul Muna
 
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
Santiago Santiago
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
Pesa Desgamalia
 
SMA Kelas X - Bakteri
SMA Kelas X - BakteriSMA Kelas X - Bakteri
SMA Kelas X - Bakteri
Deby Noviyanti
 

What's hot (19)

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
 
Kapang
KapangKapang
Kapang
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Bakteri Berbahaya
Bakteri BerbahayaBakteri Berbahaya
Bakteri Berbahaya
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
PPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi BakteriPPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi Bakteri
 
Archaea dan eubateria
Archaea dan eubateriaArchaea dan eubateria
Archaea dan eubateria
 
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
 
SMA Kelas X - Bakteri
SMA Kelas X - BakteriSMA Kelas X - Bakteri
SMA Kelas X - Bakteri
 

Similar to Eubacteria Gram Positif

Ciri ciri xanthomonas
Ciri   ciri xanthomonasCiri   ciri xanthomonas
Ciri ciri xanthomonas
Desa Wonorejo
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiSeptian Muna Barakati
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
MarfaNis
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamurafrays iwd
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014afrays iwd
 
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosaMikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
niakris
 
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnyaMakalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Muhammad Iqbal
 
Protista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas XProtista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas X
Nina Hernawati
 
protista.pptx
protista.pptxprotista.pptx
protista.pptx
DekaMuliya1
 
Manipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kulturManipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kultur
Hasbiah Ibrahim
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
Sartini Hita
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Sartini Hita
 
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurHasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Euodia Prastika
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdf
TiaraDwiNintani
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
dilaaasf
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
Syartiwidya Syariful
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
yohanes meor
 

Similar to Eubacteria Gram Positif (20)

Ciri ciri xanthomonas
Ciri   ciri xanthomonasCiri   ciri xanthomonas
Ciri ciri xanthomonas
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteriIdentifikasi bakteri
Identifikasi bakteri
 
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamur
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
 
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosaMikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
 
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnyaMakalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
 
Protista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas XProtista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas X
 
protista.pptx
protista.pptxprotista.pptx
protista.pptx
 
Manipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kulturManipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kultur
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
 
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurHasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
 
Karakteristik kapang dan peranannya
Karakteristik kapang dan peranannyaKarakteristik kapang dan peranannya
Karakteristik kapang dan peranannya
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdf
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
 

More from nana

Notasi Ilmiah
Notasi IlmiahNotasi Ilmiah
Notasi Ilmiah
nana
 
Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
nana
 
Aliran Pendidikan
Aliran PendidikanAliran Pendidikan
Aliran Pendidikan
nana
 
Makharijul Huruf ا (alif ) sampai ظ (zho)
Makharijul Huruf   ا  (alif ) sampai ظ (zho)Makharijul Huruf   ا  (alif ) sampai ظ (zho)
Makharijul Huruf ا (alif ) sampai ظ (zho)
nana
 
Pencemaran Udara
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
Pencemaran Udara
nana
 
Lichen
LichenLichen
Lichen
nana
 

More from nana (6)

Notasi Ilmiah
Notasi IlmiahNotasi Ilmiah
Notasi Ilmiah
 
Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
 
Aliran Pendidikan
Aliran PendidikanAliran Pendidikan
Aliran Pendidikan
 
Makharijul Huruf ا (alif ) sampai ظ (zho)
Makharijul Huruf   ا  (alif ) sampai ظ (zho)Makharijul Huruf   ا  (alif ) sampai ظ (zho)
Makharijul Huruf ا (alif ) sampai ظ (zho)
 
Pencemaran Udara
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Lichen
LichenLichen
Lichen
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

Eubacteria Gram Positif

  • 3. KarakteristikBakteriPositif • Hans Christian Gram (1884) menemukan teknik pewarnaan yang dapat digunakan untuk membuat bakteri • Yang terdiri dari : aplikasi waktunya, aplikasi berurutan kristal violet (pewarna utama), Gram yodium (IKI, mordan), pembilas alkohol (penghilang warna), dan penafsiran yang kontras — biasanya pewarna merah, safranin. • bakteri yang bernoda ungu disebut : Gram Positif • bernoda merah : gram-negatif
  • 4. -Tidak ada hasil yang spesifik dalam reaksi sel gram positif dan reaksi sel negatif gram terhadap pewarnaan -Hasil yang berbeda dalam pewarnaan Gram disebabkan oleh perbedaan struktur dinding sel dan respon serangkaian reagen pada sel -Pewarnaan Gram juga dapat menjadi bantuan praktis dalam mendiagnosis infeksi dan membimbing perawatan obat
  • 5. KarakteristikBakteriGramPositifpadaPewarnaangram kristal violet menodai sel- sel,mengasilkan semua warna ungu yang sama Mordan/yodium gram menyebabkan pewarna membentuk kristal besar yang terperangkap oleh jalinan dinding sel. Aplikasi alkohol pada langkah ketiga melarutkan lipid di membran luar sel gram negatif, menghilangkan pewarna dari mereka safranin counterstain Pewarna merah tidak memiliki efek setelah dekolorisasi 01 02 03 04
  • 7. 1.JenisDasarAmplopSelBakteri GramPositif ● Sel gram positif, bagian menyerupai sandwich berwajah terbuka dengan dua lapisan: dinding sel tebal dan membran sel. ● Sel gram negatif menunjukkan sandwich lengkap dengan tiga lapisan: membran luar, lapisan peptidoglikan tipis, dan membran sel
  • 8. Dinding sel bakteri gram positif secara longgar melekat pada membran sel, tetapi di persimpangan mereka terletak kompartemen kecil yang disebut ruang periplasmik. 2.StrukturDindingSelBakteriGramPositif No Ciri Gram-Positive 1. Jumlah lapisan utama Satu 2. Komposisi kimia Peptidoglikan Teichoic acid Lipoteichoic acid Asam mikolik dan polisakarida 3. Ketebalan keseluruhan Tebal 20-80mm 4. Membran Luar Tidak ada 5. Ruang periplasma Sempit 6. Permeabilitas terhadap molekul Lebih bisa ditembus
  • 11. Filum Firmicutes/Bacteroidetes  Termasuk bakteri Gram positif.  Sel berbentuk batang, sperikal, heliks, lurus, atau pendek.  Memiliki flagel atau tidak.  Memiliki endospora atau tidak.  Bersifat aerob fakultatif atau beberapa anaerob.  Hidup di tempat ekstrim  Bersifat kemoorganotrof dan beberapa bersifat fotoheterotrof
  • 13. GenusCorynebacterium  Bentuk batang dengan segmen teratur, terkadang berbentuk butiran.  Non-motil kecuali pada patogen tanaman.  Umumnya cukup aerobik, tetapi mikroaerofil atau bahkan anaerobik terjadi.  Katalase-positif.  Tidak menghasilkan gelatin.  Dapat menghasilkan nitrit dari nitrat.  Sangat jarang memfermentasi gula, jika ada hanya ditemukan pada derajat keasaman tinggi yang dihasilkan.
  • 14. GenusCorynebacterium  Bentuk lurus atau agak melengkung yang mengecil di ujungnya, tetapi memiliki banyak varian pleomorfik.  Corynebacterium diphtheria penyebab utama dari penyakit difteri.  Penentu utama dari patogenisitas kasus ini adalah produksi diphtherotoxin.  Menurut penelitian, eksotoksin ini diproduksi hanya oleh strain toksigenik dari C. diphtheriae yang membawa gen struktural untuk produksi toksin yang diperoleh dari bakteriofag selama transduksi.
  • 15.  Koloni berbentuk bulat, elevasi timbul, permukaan koloni mengkilap, tepi koloni berlekuk dengan warna kuning kehijauan.  Kemampuan bakteri memfermentasi 3 gula sebagai sumber karbon.  banyak terdapat di lapisan perakaran tanaman dan dapat meningkatkan fosfat tersedia pada tanah. GenusMicrococcus
  • 16. 1. Berasal dari organisme seluler hingga bercabang, yaitu membentuk filamen dan miselium. 2. Hidup di dalam tanah. 3. Morfologi sel dapat berbentuk bulat atau batang. 4. Genera pembentuk endospore termasuk Bacillus dan Clostridium. FilumActinobacteria
  • 18. 1. Aerob fakultatif (dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik). 2. Membentuk spora (endospora). 3. Spora Bacillus cereus lebih tahan pada panas kering daripada pada panas lembab dan dapat bertahan lama pada produk yang kering. 4. Selnya berbentuk batang besar (bacillus) dan sporanya tidak membengkakkan sporangiumnya Bacillus
  • 19. GenusBacillus o Sebagian besar saprobik, bersifat aerobik, dan katalase-positif. o fleksibel dalam mendegradasi makromolekul kompleks. o Habitat utama dari kebanyakan spesies adalah tanah, spora terus menerus tersebar melalui debu ke dalam air dan ke tubuh tumbuhan dan hewan.
  • 20. Bacillusanthracis o Terususun dari batang nonmotil, sudut berbentuk balok dengan panjang 3 - 5 µm dan lebar 1 - 1,2 µm. o Anaerob fakultatif yang mengalami siklus pertumbuhan vegetatif dan sporulasi di tanah. o Paling umum dan paling tidak berbahaya dari semua bentuk adalah antraks kulit, Infeksi yang jauh lebih merusak adalah antraks paru (penyakit woolsorter).
  • 21. Bacilluscereus o Bersel tunggal, berbentuk batang pendek (rod), biasanya dalam bentuk rantai panjang. o Ukuran lebar 1,0 µm – 1,2 µm dan panjang 3 µm – 5 µm. o Suhu pertumbuhan optimum 30°C dan pH pertumbuhan 5,5 -8,5 o Bersifat aerob fakultatif, dan membentuk spora . o Kontaminan yang terbawa melalui udara dan debu berkembang biak sangat mudah dalam makanan yang dimasak seperti nasi, kentang, dan hidangan daging. o Menelan makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan mual, muntah, kram perut, dan diare. Tidak ada pengobatan khusus, dan gejalanya biasanya hilang dalam waktu 24 jam.
  • 22.  Koloni berbentuk bulat.  Permukaan koloni mengkilap, tepi koloni rata dengan warna putih susu.  Berbentuk bulat tersusun seperti buah anggur, tidak berspora, tidak motil, fakultatif anaerob, kemoorganotrofik.  Bakteri aerob dan anaerob fakultatif yang mampu menfermentasikan manitol dan menghasilkan enzim koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease dan lipase. GenusStaphylococcus
  • 23. GenusStaphylococcus • Ditemukan pada kulit dan selaput lendir, dan mayoritas menginfeksi manusia. • Sel-sel berbentuk bulat membentuk susunan buah anggur. • Tidak berspora, tidak memiliki flagella dan dapat dienkapsulasi. • 47 spesies telah ditempatkan dalam genus Staphylococcus
  • 24. Staphylococcusaureus  Koloni yang bulat dan buram dan tumbuh pada suhu optimal 37°C.  termasuk anaerob fakultatif  Paling tahan dari semua patogen pembentuk nonspora, garam tinggi (7,5% -10%), pH ekstrem, dan suhu tinggi (hingga 60°C selama 60 menit).  Membentuk pigmen lipochrom yang menyebabkan koloni tampak berwarna kuning keemasan dan kuning jeruk.  Staphylococcus aureus biasanya menyerang kulit melalui luka, folikel, atau kelenjar kulit.  Infeksi Staphylococcus sistemik juga dapat mempengaruhi berbagai organ
  • 25.  Bakteri anaerob fakultatif pembentuk spora di udara, air, dan tanah.  Berbentuk bola tunggal, berpasangan, tetrad dan berbentuk rantai dalam media cair.  Koloni biasanya berwarna putih atau kuning.  Menghasilkan (glycocalyx, yang menyebabkan resistensi terhadap fagositosis dan antibiotic).  Bakteri yang mengakibatkan infeksi kulit, luka, bisul, dan infeksi peradangan disertai rasa sakit terjadi pada proses pembentukan abses Staphylococcusepidermidis
  • 26.  Dibedakan dari Bacillus atas dasar menjadi anaerob dan katalase-negatif.  Clostridia menghasilkan spora oval atau bola yang sering membengkak sel vegetatif.  Termasuk dalam Clostridium yaitu Clostridium perfringens; Clostridium diffi; Clostridium tetani; Clostridium botulinum Clostridium
  • 27. GenusClostridium  Bersifat anaerob dan katalase-negatif.  Anggota saprobik sering ditemukan di tanah, air limbah, tumbuh-tumbuhan, dan sisa organik.  Komensalisme dengan tubuh manusia dan hewan.  Infeksi yang disebabkan oleh spesies patogen terjadi ketika spora bersentuhan dengan kulit yang terluka.  Spora hanya diproduksi di bawah kondisi anaerob.  Kebutuhan nutrisi kompleks, dan dapat menguraikan berbagai substrat.
  • 28. Clostridiumperfringens  Bentuk batang besar, ukuran panjang 4 - 8 µm dan lebar 0,8 - 1,5 µm.  Bersifat anaerob, nonmotil, berkapsul, menghasilkan gas, dan banyak gula yang dapat difermentasi, kecuali mannitol.  Infeksi memerlukan jaringan yang rusak atau mati yang memasok faktor pertumbuhan dan lingkungan anaerob.  Menghasilkan beberapa racun aktif secara fisiologis; misalnya, alfa-toksin (lesitinase), menyebabkan warna merah pecahnya sel darah, edema, dan kerusakan jaringan.
  • 29. Clostridiumtetani  Ditemukan di tanah dan kotoran binatang.  Bentuk batang dan memproduksi spora.  Spora tahan terhadap banyak agen desinfektan, baik fisik maupun kimia.  Tetanospasmin, neurotoksin kuat yang menyebabkan gejala utama tetanus.  Tetanus adalah penyakit neuromuskuler memiliki nama alternatif lockjaw, mengacu pada efek awal penyakit pada otot rahang.  Lockjaw menimbukan penampilan aneh risus sardonicus (senyum sarkastik) yang terlihat menakutkan seolah-olah orang itu tersenyum.
  • 30.  Menyebabkan penyakit pseudomembranosa.  Kasus infeksi dapat diobati dengan dengan obat spektrum luas, seperti amoksisilin, klindamisin, dan sefalosporin.  Bakteri ini adalah penyebab utama diare di rumah sakit.  Kasus yang lebih parah menunjukkan kram perut, demam, dan leukositosis. Kondisi yang paling parah jika tidak ditangani berupa kematian. Clostridiumdifficile(CDAD)
  • 31. Clostridiumbotulinum • Penyebab terjadinya keracunan makanan. • Bersifat anaerob, pembentuk spora terdapat pada tanah, air, dan kadang-kadang terdapat pada saluran usus hewan. • Toksin Botulinum mencegah pelepasan neurotransmitter, asetilkolin, yang memulai sinyal untuk kontraksi otot. • Gejala neuromuskuler pertama mempengaruhi otot-otot kepala dan termasuk penglihatan ganda, sulit dalam menelan, dan pusing.
  • 33. GenusStreptococcus  Berbentuk coccus yang panjang, seperti rantai manik-manik.  Tidak membentuk spora dan nonmotil.  Mereka dapat membentuk kapsul dan lapisan lendir.  Anaerob fakultatif.  Tidak membentuk katalase, tetapi memiliki sistem peroksidase untuk menonaktifkan hidrogen peroksida.  Koloni biasanya kecil, tidak berpigmen, dan berkilau.  Cukup sensitif terhadap pengeringan, panas, disinfektan, dan obat-obatan.
  • 34. Sterptococcuspyogenes  Ukuran 0,5 - 11 µm, sifat anaerob kualitatif.  Tumbuh baik pada pH 7,4 - 7,6 dan suhu optimal 37° C.  Patogen yang relatif ketat, ditemukan di tenggorokan, nasofaring, dan kulit manusia.  S. pyogenes dapat menimbulkan berbagai infeksi sistemik dan gejala samping progresif jika tidak dirawat dengan baik .
  • 35. Streptococcusagalactiae  Berbentuk bulat, transparan, cembung, dan membentuk daerah hemolisis.  Terkenal sebagai penyebab mastitis pada sapi.  Pada manusia, bakteri ini dapat menyebabkan meningitis.  Patogen bakteri ini adalah penyebab paling umum dari pneumonia neonatal, sepsis, dan meningitis di Amerika Serikat dan Eropa.
  • 36. Enterococcusfaecalis o Bakteri kokus berbentuk ovoid, diameter antara 0,5 - 1µm yang hidup berkoloni secara rantai, berpasangan ataupun soliter. o Bersifat anaerob fakultatif. o Hidup dalam jumlah yang besar pada lumen intestinal manusia. o Katabolisme berupa karbohidrat, gliserol, laktat, malat, sitrat, agranin, agmatin, dan banyak asam α keto. o Bertahan terhadap garam, deterjen, logam berat, etanol, dan desiccation (pengawetan mlalui proses pengeringan). o Infeksi muncul pada pasien usia lanjut yang menjalani operasi dan menyerang saluran kemih, luka, darah, endokardium, usus buntu, dan struktur usus lainnya. o Resistan terhadap vankomisin.
  • 37. Streptococcuspneumoniae  Anaerob fakultatif yang berbentuk bulat berjajar.  Dinding sel S. pneumoniae mengandung peptidoglikan dan teichoic acid.  Terdapat pula kapsul polisakarida yang menempel secara kovalen di permukaan luar peptidoglikan.  Streptococcus pneumoniae sangat halus dan tidak bertahan lama dari habitatnya.  Gejala yang ditimbukan oleh S. pneumoniae adalah menggigil, gemetar, pernapasan cepat, dan demam.  Menyebabkan infeksi telinga tengah yang disebut otitis media dan terjadi pada anak-anak di bawah umur 2 tahun.
  • 38. Listeriamonocytogenes  Berbentuk batang, bersifat patogen intraseluler, dan fakultatif anaerob sampai mikroaerifilik.  Habitat utama adalah tanah dan air, sedangkan hewan, tumbuhan, dan makanan sumber infeksi sekunder.  Listeriosis adalah yang paling lazim ketiga penyebab kematian akibat makanan, setelah salmonellosis dan toksoplasmosis.  Listeriosis pada orang dewasa normal seringkali bersifat ringan atau subklinis infeksi dengan gejala demam, diare, dan nyeri yang tidak spesifik pada tenggorokan.  Namun, listeriosis pada pasien kelainan imun, janin, dan neonatus biasanya memengaruhi otak dan meninges, serta menyebabkan keracunan darah.
  • 39. Erysipelothrixrhusiopathiae  Anaerob dan aerob fakultatif.  Berbentuk batang (bacillus), tidak motil, memiliki ukuran 0,6-2,5 µm dan tidak memproduksi spora.  Bakteri ini dapat resisten terhadap faktor lingkungan, dan bertahan selama 5 hari di dalam air dan 15 hari di dalam lumpur.  Portal umum masuk dalam infeksi manusia adalah melalui goresan atau abrasi pada tangan atau lengan.  Kondisi ini diobati dengan pemberian penisilin atau eritromisin.
  • 40. GenusPropionibacterium • Panjang bervariasi antara 1 - 1,5 µm. • Sel tunggal, berpasangan atau rantai pendek dengan konfigurasi yang berbeda-beda • Nonmotil, tidak membentuk spora, anaerob tetapi toleran terhadap oksigen. • Katalase positif, dan dapat menfermentasi glukosa menghasilkan asam propionate dan asetat dalam jumlah yang banyak. • Suhu pertumbuhan bakteri ini pada 30- 37°C dan beberapa spesies membentuk pigmen.
  • 41. Propionibacteriumacnes  Bakteri flora normal pada kulit, jaringan manusia, paru-paru, dan jaringan prostat.  Berbentuk batang, tidak berspora.  Bersifat anaerob obligat.  Propionibacterium kadang- kadang terlibat dalam infeksi mata dan sendi artifisial
  • 42. GenusMycobacterium  Dibedakan oleh struktur lapisan kompleksnya yang mengandung asam dan lilin mikolik berat bermolekul tinggi.  Sel-sel berbentuk batang panjang, ramping, lurus, atau melengkung dengan sedikit kecenderungan untuk berserat.  Aerobik ketat yang tumbuh dengan baik dengan nutrisi dan media sederhana.  Beberapa anggota genus menunjukkan koloni yang mengandung pigmen karotenoid kuning, oranye, atau merah muda yang membutuhkan cahaya untuk pengembangan; yang lain tidak berpigmen.
  • 43. Mycobacteriumtuberculosis  Ukuran 0,5 - 4 µm dengan bentuk batang tipis, lurus atau tegak bengkok, bergranular, tetapi mempunyai lapisan luar tebal; yang terdiri dari lipoid (terutama asam mikolat).  Tahan terhadap pencucian warna asam dan alcohol, zat kimia dan fisik, serta kering dan dingin.  Bersifat dorman dan aerob.  Mayoritas (85%) dari kasus-kasus TB terkandung di paru-paru, tetapi dapat muncul di organ tubuh mana pun.  Obat yang digunakan untuk anti-TB diantaranya: isoniazid (INH), rifampisin, etambutol, streptomisin, pirazinamid, tiacetazon, atau asam para- aminosalisilat (PAS).
  • 44. Mycobacteriumleprae  Tahan asam, bersifat anaerob, tunggal, tidak membentuk spora, berbentuk batang dikelilingi oleh membrane lilin .  Berukuran 1-8 mikron, lebar 0,2 - 0,5 mikron.  Parasit yang belum tumbuh di media buatan, dan pertumbuhan paling lambat dari semua spesies.  Tanda-tanda awal kusta muncul pada kulit dan ekstremitas sebagai lesi kecil, jerawat berwarna berbeda dari kulit sekitarnya.  Efek menengah yang paling parah dari bentuk kusta adalah kerusakan dini pada saraf yang mengontrol otot tangan dan kaki.
  • 45. Actinomycosis  Tidak tahan asam, berbentuk batang, bersifat anaerobik atau anaerobik fakultatif.  Actinomycetes tidak toleran terhadap asam dan jumlanya menurun pada keadaan lingkungan dengan pH dibawah suhu 5,0.  Pertumbuhan optimum pada suhu antara 28 – 37°C.  Penyakit serviksofasial disebabkan oleh A. israelii, yang masuk area selaput lendir mulut yang rusak.  A. viscosus adalah koloni mikroba pertama dari permukaan gigi.
  • 46. Nocardia  Tersebar luas di tanah.  Nocardia brasiliensis adalah pathogen primer pada paru, dan N. asteroides dan N. caviae adalah oportunis.  Nocardiosis paru adalah bentuk bakteri pneumonia dengan patologi dan gejala yang mirip dengan TBC.
  • 47. Peranan MERUGIKAN Bakteri Gram Positif memiliki salah satu subgrup Actinomycetes yang membentuk koloni dengan rantai sel yang bercabang-cabang. Anggota spesies dari subgrup ini salah satunya menyebabkan penyakit tuberkulosis dan lepra. Selain itu, terdapat pula spesies yang soliter, seperti Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks), dan Clostridium botulinum (penyebab penyakit botulisme). MENGUNTUNGKAN Sebagian besar spesies yang berasal dari subgrup Actinomycetes berperan dalam menguraikan zat organik yang ada di tanah. Sekresi spesies-spesies tersebut menyebabkan tanah menjadi subur. Selain itu, berbagai spesies dari genus Streptomyces dikultur oleh perusahaan farmasi sebagai sumber dari banyak antibiotik, misalnya Streptomisin