Dokumen tersebut membahas tentang etika dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah. Dokumen tersebut menjelaskan sepuluh poin penting yang harus diperhatikan dalam penelitian dan penulisan ilmiah agar sesuai dengan etika, diantaranya persetujuan beretika, analisis data, penulis, konflik kepentingan, badan penilai, publikasi berulang, plagiarisme, editor, media penghubung, dan periklanan. Dokumen tersebut member
Materi membahas tentang berbagai kritera akreditasi jurnal, tugas dan tanggung jawab pengelola jurnal, editor, dan mitra bestari, berbagai tampilan laman jurnal online, dan sebagainya.
Endah Saptutyningsih
endahsaptuty@gmail.com
Materi membahas tentang berbagai kritera akreditasi jurnal, tugas dan tanggung jawab pengelola jurnal, editor, dan mitra bestari, berbagai tampilan laman jurnal online, dan sebagainya.
Endah Saptutyningsih
endahsaptuty@gmail.com
Modul yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur pada Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan, untuk materi inti Karya Tulis Ilmiah
Credit : Puslat SDMK
Berisi berbagai penjelasan mengenai pengertian, batasan-batasan, jenis-jenis, prinsip-prinsip dasar penulisan, sampai pada langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah.
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
1. ETIKA DALAM PENELITIAN DAN
PENULISAN KARYA ILMIAH
Saharman Gea, PhD
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN
PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL
MEDAN, 23-24 FEBRUARI 2017
2. Badan Etika Publikasi (Committee on Publication Ethics
–COPE-) yang didirikan pada tahun 1997 di London UK
mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mencegah
terjadinya pelanggaran etika dalam penelitian dan
penulisan karya ilmiah.
Badan ini bersifa volunteer dan mengumpulkan ide-ide
dari ilmuwan terkemuka dunia untuk kemudian
dikukuhkan menjadi satu acuan dalam mengembangkan
penelitian dan penulisan yang beretika yang dimuat
dalam BMJ Books; 1999 (43-47).
3. 1. Rancangan studi dan persetujuan beretika
2. Analisa data
3. (Para) penulis
4. Konflik kepentingan
5. Badan penilai
6. Publikasi berulang
7. Plagiarisme
8. Editor
9. Media penghubung
10.Periklanan
Ada 10 (sepuluh) pokok masalah yang harus dicermati
kaitannya dengan penelitan dan etika dalam penulisan
karya ilmiah:
4. (1). Rancangan Studi dan Persetujuan Beretika
Penelitian yang baik harus: memiliki alasan yang
dibenarkan (well justified), direncanakan dengan matang
(well planned), dirancang dengan tepat (appropriately
designed), dan memenuhi etika (ethically approved).
Penelitian yang dilangsungkan tanpa memenuhi kriteria di
atas akan diperoleh hasil yang di bawah standard dan
cenderung menimbulkan kesalahan.
5. 1) Kegiatan di laboratorium dan klinik harus mengikuti tata cara
(protocol) yang baku disertai dengan alasan tertulis (written
rationale) mengapa tata cara itu yang dipilih. Contoh:
Protocol Knight Lee mengenai tata cara penggunaan udang
dari Cave Britain sebagai sampel dalam penelitian. Demikian
halnya penggunaan standar pengukuran lainnya seperti: SNI,
ISO, ASTM, dan sejenisnya.
2) Protokol sebaiknya menjadi jawaban secara spesifik dari
masalah dan tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan
data.
3) Protokol harus disetujui oleh seluruh kontributor dan pihak
terkait dalam penelitian
4) Protokol akhir harus menjadi bagian dari catatan penelitian
Continue..........
Tindakan yang harus dilakukan:
6. 5. Harus ada kesepakatan bersama seluruh kontributor dan
pihak terkait lainnya mengenai peran dan tanggungjawab
masing-masing pihak baik dalam penulisan dan juga
dalam publikasi.
6. Metode statistik yang digunakan (kalau diperlukan)
sebaiknya diputuskan sejak dari awal.
7. Seluruh penelitian yang berhubungan dengan manusia,
rekam medis, dan jaringan tubuh manusia harus
disediakan bukti formal dan terdokumentasikan dari
badan etik yang sesuai.
8. Penelitian yang menggunakan hewan percobaan
memerlukan full compliance dari lokal atau nasional
sesuai dengan peraturan internasional.
9. Bila pada kawasan tertentu belum tersedia badan seperti
dimaksud di atas maka harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan oleh Council for International Organisation
of Medical Sciences (CIOMS).
7. (2). Analisa data
Data sebaiknya dianalisa dengan tepat.
Fabrikasi dan pemalsuan data adalah
pelanggaran dan salah satu jenis dari
‘pelecehan’ secara akademik.
8. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Semua sumber dan metode yang digunakan untuk
memperoleh data harus diungkapkan; penjelasan
rinci harus disertakan
2. Setiap penjelasan yang ada kaitan dengan
pekerjaan para peneliti sebelumnya harus
disampaikan secara jujur dalam bentuk sitasi dari
referensi yang dapat dipertanggungjawabkan
3. Pada bagian diskusi sebaiknya diungkapkan kalau
ada perbedaan pendapat para peneliti tentang data
yang sedang dibahas.
9. (3). Penulis (Authorship)
Penulis artinya adalah orang-orang yang
bertanggungjawab mengenai seluruh isi dari
publikasi.
Ada beberapa nama yang dituliskan pada
atributasi, kontributor, dan sebagian lagi pada
acknowledgement.
10. 1. Seluruh penulis harus memahami ‘guideline for the
authors’ yang diterbitkan oleh publisher
2. Penempatan nama harus didasarkan pada besarnya
kontribusi dan juga tanggungjawab keilmuan yang
diemban.
3. Contact person sebaiknya diberikan kepada orang yang
benar-benar menguasai isi dari tulisan
4. Seluruh penulis harus bertanggungjawab secara bersama-
sama pada isi dari tulisan.
Tindakan yang harus dilakukan:
11. (4). Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan terdiri orang-orang yang mungkin tidak
sepenuhnya jelas tetapi dapat mempengaruhi penilaian dari
reviewer dan editor.
Dukungan dana, kerjasama dengan pihak lain, perusahaan
atau badan penyedia data atau sampel, juga turut
mempengaruhi penampilan dan cara penulisan laporan
ilmiah.
12. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Berbagai konflik kepentingan yang relevan harus dinyatakan
oleh penulis kepada editor
2. Hal yang sama editor juga harus mengungkapkan konflik
kepentingan yang relevan kepada para reviewer. Untuk
beberapa alasan yang dapat diterima, editor diperbolehkan
mencabut draft tulisan dari reviewer.
13. (5). Badan Penilai
Badan Penilai (peer review) adalah pihak luar yang
memiliki kompetensi kelimuan yang mumpuni yang
ditunjuk oleh editor board untuk mengoreksi dan memberi
opini dengan tujuan utama untuk memperjelas ide dari
tulisan ilmiah
Metode kerja dari badan penilai ini berbeda dari satu jurnal
ke jurnal lainnya. Namun ada juga sebagian yang dengan
jelas menyertai nama dari badan penilai yang tertera
langsung dari draft tulisan yang dikoreksi.
14. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Saran dari penulis untuk mereka yang bertindak sebagai
reviewer sering bermanfaat tetapi tidak ada kewajiban dari
editor untuk menggunakan seluruh apa yang disarankan
tersebut
2. Kewajiban kerahasiaan dalam penilaian naskah harus
dilakukan oleh pakar di bidang tersebut dan hanya boleh
diperluas/diteruskan oleh kolega dengan keahlian yang sama
3. Manuskrip yang telah disubmit tidak boleh disimpan atau
dikopi oleh para penilai
4. Penilai dan editor tidak boleh menggunakan data dari tulisan
yang mereka nilai tanpa izin dari penulis.
15. (6). Publikasi berulang
Publikasi berulang terjadi ketika dua atau
lebih tulisan tanpa referensi silang,
menggunakan hipotesa, data, poin-poin
diskusi, atau kesimpulan yang sama.
16. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Laporan penelitian yang pernah dipublikasi tidak
diperbolehkan diulang kembali
2. Abstrak dari publikasi yang dimuat dalam prosiding
pada pertemuan ilmiah boleh dipublikasi selama ada
pernyataan kepada editor.
3. Publikasi ulang dalam bahasa yang berbeda
diperbolehkan selama pernyataan yang menerangkan
bahwa tulisan ini pernah dipublikasikan sebelumnya
dalam bahasa yang berbeda.
17. (7). Plagiarisme
o Plagiarisme berasal dari kata Plagiarius (Latin)
yang berarti ‘Penculik’dan kata ini telah
digunakan sejak abad ke-1.
o Ada 2 (dua) jenis ketidakjujuran akademik
(academic dishonesty) yaitu curang (cheating)
pada saat ujian; dan melakukan plagiasi pada
saat menulis naskah akademik.
18. Take and use another person’s thoughts, writings,
inventions as one’s own
(Australian Concise Oxford Dictionary)
Take and use (the thoughts, writings, inventions etc.) of
another person as one’s own. (2) pass off the thoughts etc.
of another person as one’s own
(Concise Oxford Dictionary)
19. Mengapa plagiasi dilakukan?
- Tidak terampil mengatur waktu - terjadi kepanikan dan
plagiasi adalah penyelesaian termudah.
- Rendahnya kemampuan membaca textbook atau jurnal.
- Kesulitan menarik kesimpulan dari sumber bacaan yang
lebih kompleks.
- Tidak mampu mengabungkan buah pikiran sendiri ke
dalam kertas kerja dan rendahnya kemampuan sitasi.
- Penguasaan tata bahasa (grammar), pembendahaan kata
(vocabulary) dan kompetensi gaya bahasa yang rendah.
- An inability to write a sustained argument (more than
2,000 words); and
- Problems using terminology in various disciplines
correctly
20. Apa saja yang tergolong tindakan plagiasi?
1. An object (i.e. language, words, text)
2. Which has been taken (or borrowed, stolen
etc.)
3. From a particular source (books, journals,
Internet)
4. By an agent (student, person, academic)
5. Without (adequate) acknowledgement
6. With or without intention to deceive.
21. a. Pencurian informasi dari pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
b. Presentasi yang telah dituliskan oleh pihak lain tetapi
dianggap sebagai milik sendiri.
c. Mengambil atau mengkopikan sebagian dari pekerjaan yang
telah dilakukan pihak lain dan disamarkan seolah-olah
pekerjaan sendiri.
d. Informasi yang telah diparafrase dari pekerjaan orang
laintetapi tidak menunjukkan referensi yang dikutip.
Plagiat menurut Park (2003):
22. • Reading and using each other’s work for the same
assignment;
• Taking and sharing notes on work;
• Reading and using past researchers’ work who have
completed the subject in previous years;
• Helping each other with vocabulary and construction of
sentences, so many sentences will appear to be the same;
• Taking their work to the university Language and Learning
Support Staff for checking and assistance (as they are
encouraged to do by many staff) and sharing the feedback
with the group;
Tindakan yang harus dilakukan:
23. 8. Editor
Editor adalah pengawal dari jurnal yang terdiri dari beberapa
pakar di bidangnya. Mereka membentuk satu tim dengan
management yang kuat. Pada umumnya editor menyiapkan
petunjuk secara menyeluruh dari jurnal yang dimuat ke dalam
guideline for the authors
Mereka harus mempertimbangkan dan menyeimbangkan
kepentingan para pihak seperti para pembaca, penulis, staf,
pemilik, anggota editorial board, iklan, dan media.
24. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Keputusan editor untuk menerima atau menolak draft
jurnal sebaiknya hanya didasarkan pada kepentingan
jurnal, originalitas dan kejelasannya.
2. Studi yang berseberangan pendapat dengan publikasi yang
pernah diterbitkan sebelumnya harus dijadikan sebagai
referensi utama.
3. Tulisan yang melaporkan hasil yang negatif tidak boleh
dihilangkan.
4. Semua tulisan asli harus dianalisa secara seksama oleh
reiewer sebelum dipublikasikan.
5. Editor harus memberlakukan seluruh draft tulisan sebagai
dokumen rahasia
25. (9). Media Penghubung
Penemuan di bidang medis memiliki daya tarik
yang tinggi untuk dipublikasikan secara meluas
oleh media baik cetak maupun elektronik.
Kehadiran para awak media dalam suatu
pertemuan ilmiah kadang-kadang menjadi
publikasi ‘dini’ bagi penemuan di bidang medis.
26. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Penulis yang didekati oleh media harus memberikan
penjelasan yang seimbang atas pekerjaan mereka dan
menunjukkan dimana bukti-bukti dari hasil akhir dan
kapan spekulasi dimulai.
2. Publikasi yang bersamaan pada media massa dan penilai
jurnal lebih dianjurkan sehingga menjadi bukti yang
cukup dan saling memperkuat bagi para pembaca
3. Seluruh usaha sebaiknya dilakukan untuk menjamin
bahwa pasien yang tertolong oleh penemuan ini telah
diberi informasi yang cukup sebelum mereka peroleh dari
media
27. 10. Periklanan
Tidak sedikit publikasi dan pertemuan ilmiah didanai
oleh para sponsor dengan membawa kepentingan bisnis dan
institusi mereka.
Publikasi yang dicetak memiliki daya tarik tersendiri bagi
sponsor untuk melakukan promosi perusahaan mereka.
28. Tindakan yang harus dilakukan:
1. Keputusan editor tidak akan dipengaruhi oleh
kepentingan periklanan; editorial dan administrasi
periklanan harus terpisah.
2. Perikalanan yang menyesatkan harus ditolak, dan
editorial harus menyampaikan keberatan atas produk
yang tidak bertanggungjawab.
3. Hasil cetak sebaiknya dipublikasikan sebagaimana
ditunjukkan pada draft akhir jurnal yang telah
dikoreksi oleh reviewer kecuali bila ada koreksi
tambahan