Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan tahapan penulisan karya tulis ilmiah. Secara garis besar dibahas tentang definisi karya tulis ilmiah, syarat-syaratnya, jenis-jenisnya, tahapan penulisannya seperti persiapan, pengumpulan data, analisis data, hingga penyusunan laporan akhir, serta sistematika dan bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Pelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPhiPhi63
Pelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada Guru
Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah remaja merupakan tulisan berisi ide kreatif siswa yang disusun secara komprehensi berdasarkan data, dianalisis dan diakhiri dengan kesimpulan yang relevan
Menurut Brotowijoyo karya Ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
Berisi berbagai penjelasan mengenai pengertian, batasan-batasan, jenis-jenis, prinsip-prinsip dasar penulisan, sampai pada langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah.
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Pertemuan ke-2 ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Pelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPhiPhi63
Pelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada GuruPelatihan KTI El Haqqa kepada Guru
Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah remaja merupakan tulisan berisi ide kreatif siswa yang disusun secara komprehensi berdasarkan data, dianalisis dan diakhiri dengan kesimpulan yang relevan
Menurut Brotowijoyo karya Ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
Berisi berbagai penjelasan mengenai pengertian, batasan-batasan, jenis-jenis, prinsip-prinsip dasar penulisan, sampai pada langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah.
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Pertemuan ke-2 ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Karya-Tulis-Ilmiah.ppt
1. 1
BAB 2
KARYA TULIS ILMIAH
A.Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
B.Tahapan Penulisan
C.Sistematika
D.Bahasa karya Tulis Ilmiah
2. 2
A. Konsep Dasar Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan bahasa yang benar.
Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:
1.menggunakan bahasa tulis sebagai media,
2.membahas konsep ilmu pengetahuan,
3.disusun secara sistematis,
4.dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.
3. Ciri-ciri karya ilmiah:
1. objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara
objektif terhadap objek tersebut,
2. faktual, artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya,
3. bermetode artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu,
4. cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.
3
4. Insan akademik harus memiliki ciri antara lain:
1. memiliki pengetahuan dan konsep keilmuan dalam bidang yang
dibahasnya,
2. memiliki rasa ingin tahu,
3. memiliki sifat terbuka atas kritik dan saran terhadap karya yang telah
disusunnya,
4. memiliki sifat berani dan jujur dalam mengungkapkan kebenaran,
5. objektif dalam memberikan penilaian terhadap masalah yang dikajinya,
6. berpandangan maju, artinya bahwa karya ilmiah yang disusunnya
harus memberikan manfaat.
4
5. Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang
tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian
masalah tersebut.
Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik.
5
6. Tujuan penulisan karya ilmiah:
1. memecahkan masalah tertentu.
2. menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan tentang satu
pokok masalah tertentu.
3. membina kemampuan menulis ilmiah dan berpikir ilmiah bagi
penulisnya.
Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi:
1. fungsi pendidikan
2. fungsi penelitian (sebagai sarana untuk menerapkan prosedur ilmiah
dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan)
3. fungsi pengembangan (alat pengembangan ilmu, tambahan bahan
pustaka)
6
7. Jenis Karya Tulis Ilmiah:
1. Makalah: merupakan karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan pada
studi pustaka atau kajian lapangan, sebagai syarat penyelesaian tugas
pada salah satu mata kuliah. Karena itu, cukup dengan membaca
beberapa buku yang berkenaan dengan mata kuliah tersebut,
kemudian menyusun laporan tertulisnya.
2. Laporan Penelitian: merupakan karya ilmiah yang biasanya disusun
dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang
telah dilaksanakan.
7
8. 3. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas
permasalahan dalam bidang tertentu. (syarat S-1)
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada pengujian teori
yang telah ada dalam satu disiplin ilmu tertentu. (syarat S-2).
5. Disertasi merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (a)
berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu
tertentu, (b) berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang
telah ada, dan (c) berisi pengembangan model-model baru yang diuji
di lapangan. (syarat S-3)
8
9. 6. Karya ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang
menarik agar mudah dimengerti pembacanya namun tetap
mempertahankan kebenaran ilmiah/objektif
7. Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun
dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah
dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja,
misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium) Sistematika dan teknik penulis
kertas kerja biasanya akan sangat bergantung pada lembaga terkait.
9
10. B. Tahapan Penulisan:
1. Tahap persiapan:
a. Pemilihan topik (dikuasai, baru, menarik, bermanfaat)
b. Pembatasan topik
c. Pengumpulan pustaka
d. Penentuan tujuan dan maksud
e. Penyusunan kerangka
2. Tahap pengumpulan data
3. Tahap analisis data
4. Tahap penyusunan draf laporan
5. Tahap perbaikan dan pengeditan
6. Tahap Pelaporan
10
11. Penentuan Maksud dan Tujuan:
Fungsi perumusan tujuan:
a.menjelaskan (sesuatu) kepada pembaca
b.meyakinkan pembaca
c.mempengaruhi pembaca
Fungsi maksud:
menyampaikan harapan penulis kepada pihak terkait
11
12. Langkah membuat kerangka:
a. Merumuskan topik yang jelas
b. inventarisasi topik-topik bawahan (tulis semua yang ada dalam pikiran)
c. evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua
d. langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun
topik-topik yang lebih rendah tingkatannya
e. menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk
mengurutkan semua perincian
12
13. Tahap pengumpulan data
Dapat ditempuh di antaranya dengan:
a. studi pustaka atau membaca berbagai buku (sumber)
b. melakukan penelitian yang dipersiapkan secara sistematis
c. melakukan wawancara dengan nara sumber yang layak
d. observasi atau menyebarkan angket.
13
14. 3. Tahap Analisis Data:
a. Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara
1) identifikasi data
2) klasifikasi data
3) analisis data
4) interpretasi data dan pembuatan kesimpulan.
b. Untuk teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
uji statistik.
14
15. 4. Tahap Penyusunan Draf Laporan
Kerangka tulisan yang dibuat sebelumnya pada tahap ini mulai
dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan dengan menyajikan hasil
studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data, dan
kesimpulan yang diperoleh.
5. Tahap Perbaikan dan Pengeditan
Draf karya tulis ilmiah yang telah dibuat sebaiknya diedit dan
direvisi untuk memperbaiki isi tulisan.
6. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini karya tulis yang telah disusun harus mampu
dilaporkan sekaligus dipertanggungjawabkan.
15
16. C. Sistematika:
1. Bagian pembukaan (lembar judul, kata pengantar dan daftar isi)
2. Bagian Isi (pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan saran)
3. Bagian penutup (daftar pustaka, riwayat hidup penulis, dan lampiran-
lampiran yang diperlukan)
16
17. D. Bahasa Karya Tulis Ilmiah:
1. Baku
2. Denotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4. Kohesif
5. Koheren
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10. Kuantitatif
17
18. 1. Baku:
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu
dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni EYD, dan dalam
ragam lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan kata-kata,
struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain sebagainya,
maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia bagian
timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)
18
19. Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain sebagainya,
maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia bagian
timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa kita
serahkan kepada pengusaha asing. (baku)
19
20. 2. Denotatif:
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan
konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang memadai bagi
masyarakat Indonesia. (tidak lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan mengandung
makna ganda, yaitu informasi atau listrik.
20
21. Perbaikan:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang memadai bagi
masyarakat Indonesia. (lugas)
Atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang memadai bagi
masyarakat Indonesia. (lugas)
21
22. 3. Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan:
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-
lebihan atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh:
Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal, atau
tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari komunitas pegawai
perusahaan sebab jika diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal,
atau tempat-tempat ramai lain-lainnya maka hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)
22
23. Perbaikan:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
(efisien)
4. Kohesif:
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu
dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat penghubung,
seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.
23
24. 5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna
atau ide pokok.
6. Mengutamakan Kalimat Pasif
Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.
Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.
24
25. 7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,
singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia
ragam ilmiah dapat diterima akal.
Contoh:
Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh
tim peneliti. (tidak logis)
Perbaikan:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak
oleh tim peneliti. (logis)
25
26. 9.Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh
penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
10.Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak.
Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang.
(kuantitaf)
26