2. UNS Pencipta Mahasiswa Produktif
“ACTIVE” (Achievement Orientation, Customer Satisfaction, Teamwork,
Integrity, and Visionary) merupakan slogan Universitas Sebelas Maret yang masih
dalam bentuk tulisan belaka. Pasalnya, “ACTIVE” belum dapat terlaksana karena
sebagian besar masih pasif walaupun dalam seminar, lokal karya bahkan saat mata
kuliah selalu dibanggakan.
Orientasi Prestasi. Di universitas manapun mahasiswa yang biasanya
berprestasi adalah mahasiswa yang pandai ataupun aktif dalam organinasi. Sehingga,
mahasiswa yang kurang pandai, tidak memiliki keberanian untuk berkarya bahkan
tidak dikenal seperti pelengkap kampus saja. Orientasi prestasi seharusnya dimiliki
oleh semua mahasiwa, dimana Penanggung jawab Akademik bisa memantau setiap
bulannya dan selalu ada dimana mahasiswanya meminta sebuah pendapat. PA
(Penanggungjawab Akademik) sebaiknya bertindak sebagai pemotivasi yang tegas,
dan menjadi panutan, supaya mahasiswa yang berada di UNS ini benar-benar
merupakan mahasiswa yang aktif dan bisa menghasilkan suatu produk yang kemudian
bisa dipatenkan.
Kepuasan Pelanggan. Betapa minimnya fasilitas yang dimiliki UNS. Sebagai
awal menjadikan mahasiswa yang produktif, harus diawali oleh pola membaca.
Fasilitas membaca di perpustakaan pusat maupun jurusan sangatlah minim. Banyak
buku-buku yang tercecer tidak karuan, tidak bersampul, sobek kemana mana ataupun
tidak layak pakai masih bersarang di perpustakaan. Aplikasinya di perpustakaan
pusat. Seharusnya fasilitas yang dimiliki lebih bagus dari perpustakaan jurusan. Di
UNS sendiri malah sebaliknya. Untuk buku yang tidak layak pakai sebaiknya diganti
dengan yang baru atau diperbaiki. Dengan menggalang dana dari mahasiswanya
sendiri. Misalnya setiap 2 minggu sekali masing-masing jurusan dikenakan upeti
misalnya 1000 rupiah, saya rasa itu tidak memberatkan. Uang tersebut dikumpulkan
di bendahara masing-masing prodi, kemudian kating memberikan ke perpustakaan
pusat. Dengan uang yang berjumlah tidak sedikit itu, perpustakaan bisa membelikan
buku baru dan melakukan perbaikan untuk semua jurusan. Dengan pembaharuan buku
biasanya terdapat inovasi baru yang terkandung didalamnya. Mahasiswa yang kreatif
pasti akan menemukan hal baru sehingga bisa menghasilkan produk yang baru..
Di sisi lain, fasilitas untuk buku-buku skripsi dan proposal karya tulis yang
masih tercecer sebagai tumpukan gudang seharusnya dijadikan arsip penting. Dari
kesekian ribuan skripsi beberapa mahasiwa sebelumnya, setidaknya benar benar
3. dikoreksi oleh dosen pembimbing dan itu harus menghasilkan suatu data dan produk.
Diantara kesekian ribuan skripsi dan proposal yang terbaik sebaiknya diajukan dalam
masyarakat, Negara maupun dikirim ke universitas luar negeri. Siapa sangka dengan
hasil beberapa karya mahasiswa tersebut mereka tertarik dan membudayakannya. Hal
tersebut dapat menghasilkan uang yang dapat meningkatkan anggaran atau devisa
pemerintah kota dan UNS sendiri. Dengan adanya dana tersebut UNS bisa membantu
mahasiswanya yang kurang mampu untuk perkuliahan, pengobatan dan masyarakat
yang membutuhkan tanpa harus menunggu dana dari pemerintah.
Fasilitas Laboratorium yang kurang memadai sebaiknya ditingkatkan, demi
kenyamanan belajar, bangku, kipas, dan alat, sebaiknya diperbaharui, mungkin bisa
dilakukan seperti mengadakan upeti seperti halnya memajukan perpustakaan.
Kerjasama, Integritas dan Visioner. Di UNS kerjasama dan integritas antara
dosen dan mahasiswa sangatlah cukup. Dan apabila sistem pengajaran dosen
diterapkan seperti di Finlaindia akan jauh lebih sukses untuk menghasilkan produk
mahasiswa yang berprestasi baik lebih banyak daripada yang berprestasi kurang.
Di UNS diadakan sistem UK yang dirasa sangat memberatkan itu merupakan
suatu proses untuk menjadikan siswa lebih kritis berfikir dan bisa menghasilkan
produk baru. Dan hal itu bisa diimplementasikan di universitas lain dan kehidupan
masyarakat. Begitu pula, remedial UK atau Uji Kompetensi seharusnya tidak
dianggap sebagai kegagalan tapi untuk perbaikan. Penekanan tersebut ada di proses,
bukan hasil. Dengan terwujudnya suatu kerjasama dan integritas yang tinggi, akan
menghasilkan visi universitas. Misalnya seperti visi UNS, yaitu “Menjadi pusat
pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional”.
Kewirausahaan. Lorong yang tidak terpakai di UNS sebaiknya dibudidayakan
untuk usaha mungkin mahasiswa falkultas pertanian bisa membudidayaan jamur
tiram dan segala jenis sayuran. Mahasiswa Seni bisa membuat video dan film yang
kemudian bisa dipasarkan online maupun langsung kepada masyarakat. Mahasiswa
Fakultas Kedokteran, Teknik, Grafis dan FKIP bisa mengsasilkan produk obat-obatan,
teknologi generator, animasi, bahkan pembuat web dan hasil karya lainnya yang
kemudian bisa di pasarkan langsung kepada masyarakat ataupun lewat kopma.
Disinilah yang seharusnya peran “ACTIVE” dilakukan. Dengan cara yang
diajukan diatas semoga mampu membuat UNS terus menjadikan mahasiswanya
berproduksi dan berkarya serta menjadikan suatu tindakan baik dalam universitas
maupun masyarakat.