Emile Durkheim (1858-1917) dianggap sebagai bapak sosiologi karena telah meletakkan dasar ilmu sosiologi sebagai disiplin tersendiri yang mempelajari gejala sosial secara empiris. Teori utamanya meliputi konsep fakta sosial, bunuh diri, solidaritas masyarakat, dan agama sebagai representasi masyarakat.
objek kajian sosiologi menurut pandangan tokoh ahli. seperti Auguste Comte, Herbert Spencer, Peter L Berger dalan lain-lain. dengan penjelasan yang mendetail.
Setiap manusia dan masyarakat tidak pernah tidak akan mengalami konflik dalam kehidupannya. Menjadi penting bagi kita untuk memahami bagaimana sebuah konflik terjadi dan bagaimana cara pencarian pemecahan masalahnya
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliVanesia Nad
Konflik merupakan suatu gejala umum yang terjadi di dalam lingkungan kehidupan manusia. Berikut merupakan Proses terjadinya konflik dan teori konflik menurut para ahli.
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikSatrio Arismunandar
Bourdieu merintis kerangka investigatif dan terminologi seperti modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik, serta konsep habitus, ranah (field) atau lokasi, dan kekerasan simbolik untuk mengungkapkan dinamika relasi kuasa dalam kehidupan sosial. Karyanya menekankan peran praktik dan perwujudan atau bentuk-bentuk (forms) dalam dinamika sosial dan konstruksi pandangan-dunia, yang sering bertentangan dengan tradisi filsafat Barat yang diuniversalkan.
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)AdeFarida4
Emile Durkheim merupakan seorang tokoh sosiologi yang berasal dari Perancis yang lahir pada tanggal 15 April 1858. Emile Durkheim memberikan kontribusi teori dalam teori sosiologi yaitu teori fakta sosial, teori solidaritas, teori fungsionalisme struktural, dan teori bunuh diri. Beliau memiliki beberapa karya yaitu The division of Labor in society, the rules of sociological methode, suicide a study in sociologi dan the elementary forms of religius life.
objek kajian sosiologi menurut pandangan tokoh ahli. seperti Auguste Comte, Herbert Spencer, Peter L Berger dalan lain-lain. dengan penjelasan yang mendetail.
Setiap manusia dan masyarakat tidak pernah tidak akan mengalami konflik dalam kehidupannya. Menjadi penting bagi kita untuk memahami bagaimana sebuah konflik terjadi dan bagaimana cara pencarian pemecahan masalahnya
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliVanesia Nad
Konflik merupakan suatu gejala umum yang terjadi di dalam lingkungan kehidupan manusia. Berikut merupakan Proses terjadinya konflik dan teori konflik menurut para ahli.
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikSatrio Arismunandar
Bourdieu merintis kerangka investigatif dan terminologi seperti modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik, serta konsep habitus, ranah (field) atau lokasi, dan kekerasan simbolik untuk mengungkapkan dinamika relasi kuasa dalam kehidupan sosial. Karyanya menekankan peran praktik dan perwujudan atau bentuk-bentuk (forms) dalam dinamika sosial dan konstruksi pandangan-dunia, yang sering bertentangan dengan tradisi filsafat Barat yang diuniversalkan.
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)AdeFarida4
Emile Durkheim merupakan seorang tokoh sosiologi yang berasal dari Perancis yang lahir pada tanggal 15 April 1858. Emile Durkheim memberikan kontribusi teori dalam teori sosiologi yaitu teori fakta sosial, teori solidaritas, teori fungsionalisme struktural, dan teori bunuh diri. Beliau memiliki beberapa karya yaitu The division of Labor in society, the rules of sociological methode, suicide a study in sociologi dan the elementary forms of religius life.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
Emile durkheim pay
1. Emile Durkheim (1858-1917)
Seorang pemikir asal prancis yang dianggap sebagai tokoh peletak dasar
pemikiran sosiologi sehingga menjadi sebuah disiplin ilmu pengetahuan karena
buah pemikirannya telah menunjukkan dengan jelas antara disiplin ilmu yang
lain, terutama ilmu filsafat, sejarah dan psikologi. Durkheim mencoba meletakkan
dasar ilmu sosiologi dengan menunjukkan bahwa gejala sosial itu merupakan
fakta yang riil dan dapat dipelajari dengan metode yang empiris. Dasar-dasar
pemikiran Durkheim sangat dipengaruhi oleh dasar pemikiran filsafat dari Agust
Comte. Selain itu, dasar pemikirannya juga terinspirasi oleh kekacauan sosial
yang muncul akibat dari perubahan tatanan sosial yang terjadi secara besar-besaran
pada saat revolusi Perancis. Berikut ini adalah beberapa teori yang
dikemukakan oleh Durkheim, yaitu:
1. Fakta-fakta Sosial (The Rule of Sociological Method)
Fakta sosial adalah gejala yang berada di luar individu dan memiliki
kekuatan memeksa sehingga individu tersebut tunduk dibawahnya. Hal ini
menunjukkan bahwa individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya. Fakta sosial akan berlaku umum bagi masyarakat dan bukan
mencerminkan keinginan suatu individu. Oleh karena itu, fakta sosial
dikenal juga sebagai kesadaran kolektif dan gambaran koletif suatau
kelompok atau masyarakat. Durkheim mengelompokkan fakta-fakta sosial
kedalam dua kelompok, yaitu:
1) Fakta sosial material
Sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diobservasi. Fakta
sosial ini merupakan bagian dari dunia nyata, contohnya:
arsitektur, birokrasi, dan hukum.
2. 2) Fakta sosial non material
Fakta sosial ini merupakan fenomena yang bersifat inter
subjective yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran
manusia, contohnya: egoisme, alturisme, kultur, dan opini.
2. Teori Bunuh Diri (Suicide)
Durkheim menjelaskan adanya hubungan antara pengaruh fakta sosial
terhadap kecenderungan seseorang untuk melakukan bunuh diri.
Asumsi dasarnya adalah bahwa sifat dan perubahan fakta sosiallah
yang menyebabkan perbedaan rata-rata bunuh diri.Durkheim
membedakan empat jenis bunuh diri, yaitu:
1) Bunuh diri egoistik (egoistic suicide)
Bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang yang tidak dapat
menolak role expectation (peran ynag diharapkan dari dirinya oleh
masyarakat)
2) Bunuh diri alturistik (alturistic suicide)
Seseorang yang melakukan bunuh diri karena merasa menjadi
beban masyarakat, dan merasa kepentingan masyarakat lebih
tinggi dibandingkan kepentingannya sendiri.
3) Bunuh diri anomik (anomic sucieede)
Bunuh diri yang diakibatkan oleh tidak adanya aturan yang
mengatur pola sikapnya.
4) Bunuh diri fatalistik (fatalistic suicide)
5) Bunuh diri yang disebabkan oleh keadaan putus asa ataupun
pasrah pada keadaan disekitarnya. Jika integrasi lemah, maka
bunuh diri naik. Jika intrgrasi kuat, maka bunuh diri rendah
3. Teori Solidaritas (The Division of Labor in Society)
Keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan
pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang
diperkuat dengan pengalaman emosional bersama. Durkheim
menjelaskan dua tipe solidaritas, yaitu:
1) Solidaritas mekanik
3. Solidaritas yang dipersatukan oleh fakta sosial non material,
khususnya oleh ikatan moralitas bersama. Solidaritas mekanik ini
terjadi pada masyarakat primitif yang pekerjaannya belum
terspesialisakan.
2) Solidaritas organik
Solidaritas ini didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang
tinggi. Saling ketergantungan itu semakin bertambah sebagai hasil
dari bertambahnya spesialisasi dalam pembagian pekerjaan yang
memungkinkan bertambahnya perbedaan pada setiap individu.
Solidaritas ini terjadi pada masyarakat modern.
4. Teori tentang Agama (The elementary Forms of Religious Life)
Sumber agama adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah yang
menentukan bahwa sesuatu bersifat sakral atau tidak. Durkheim
menyimpulkan bahwa manusia dan agama adalah satu dan sama.
Agama adalah cara