Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teori sosiologi klasik dan tokoh-tokoh sosiologi klasik seperti Auguste Comte, Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel, Herbert Spencer, dan Ferdinand Tonnies beserta kontribusi utama mereka dalam perkembangan sosiologi.
objek kajian sosiologi menurut pandangan tokoh ahli. seperti Auguste Comte, Herbert Spencer, Peter L Berger dalan lain-lain. dengan penjelasan yang mendetail.
objek kajian sosiologi menurut pandangan tokoh ahli. seperti Auguste Comte, Herbert Spencer, Peter L Berger dalan lain-lain. dengan penjelasan yang mendetail.
Setiap manusia dan masyarakat tidak pernah tidak akan mengalami konflik dalam kehidupannya. Menjadi penting bagi kita untuk memahami bagaimana sebuah konflik terjadi dan bagaimana cara pencarian pemecahan masalahnya
Setiap manusia dan masyarakat tidak pernah tidak akan mengalami konflik dalam kehidupannya. Menjadi penting bagi kita untuk memahami bagaimana sebuah konflik terjadi dan bagaimana cara pencarian pemecahan masalahnya
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatAnas Wibowo
oleh: Dr. Muhtadan
Dosen | Pemerhati kebangkitan Umat Islam
Munculnya Sosialisme - Komunisme
Ideologi sosialisme-komunisme
Kerusakan akibat sosialisme-komunisme
Apa yang harus kita lakukan
>> Dakwahkan bahwa hanya sistem dengan Ideologi Islam yang berasal dari Allah SWT merupakan sistem yang sempurna.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Nama : Indra Dermawan
NIM : 1601669
Kelas : 5A/Pendidikan Sosiologi
A. PerkembanganTeori Sosiologi Klasik
Para sosiolog di Amerika awalnya beraliran politik liberal dan tidak konservatif seperti
kebanyakan teoritisi Eropa. Menurut Schwendinger (1974) menyatakan bahwa teori sosiologi
Amerika awal membantu merasionalkan eksploitasi, imperialisme domestik dan internasional,
serta ketimpangan sosial. Dengan demikian, liberalisme politik sosiolog awal ini mengandung
implikasi konservatif yang sangat besar. Beberapa faktor yang berperan penting dalam
perkembangan teori Amerika adalah industrialisasi dan urbanisasi. Roescoe Hinkle (1980) dan
E. Fuhrman (1980) melukiskan beberapa konteks dasar yang mendorong bangunan teori yang
menyangkut perubahan sosial budaya. Sementara itu, Arthur Vidich dan Stanford Lyman
(1985) menunjukkan besarnya pengaruh Kristen, terutama ajaran Protestan, terhadap
kemunculan sosiologi Amerika. Menurutnya, sosiologi merupakan respon moral dan
intelektual terhadap masalah kehidupan dan terhadap pemikiran lembaga dan keyakinan orang
Amerika. Ciri lain sosiologi Amerika awal adalah berpaling dari perspektif historis dan searah
dengan orientasi positivistik atau “ilmiah”. Sosiolog Amerika lebih cenderung mengarah pada
upaya studi ilmiah terhadap proses-proses sosial jangka pendek daripada membuat interpretasi
perubahan historis jangka panjang. Kebanyakan teoritisi Eropa menciptakan teori sosiologi,
sedangkan teoritisi Amerika memanfaatkan landasan teoritis yang sudah disediakan itu.
B. Tokoh-tokoh Sosiologi Klasik
1. AUGUSTE COMTE
Menurut Comte social static adalah suatu studi tentang hukum-hukum aksi dan reaksi
antara bagian-bagian dari suatu sistem sosial. Social static merupakan bagian yang paling
elementer dari ilmu sosiologi, namun bukan merupakan bagian yang paling penting dari
studi mengenai sosiologi karena merupakan hasil dari suatu pertumbuhan. Inilah yang
kemudian oleh Comte didefinisikan sebagai teori mengenai perkembangan dan kemajuan
masyarakat manusia. Atas dasar tingkat perkembangan intelegensi manusia yang lebih
tinggi dari binatang munculah dalam sosial dynamics maka adanya perkembangan
masyarakat melalui 3 tahap, yaitu:
Tahap Theologies : segala sesuatu dikaitkan dengan yang supernatural. Ada tiga tahap
yakni :
Fetheism : segala hal yang terjadi bersumber dari supernatural dan semua benda
mempunyai kekuatan jiwa.
Polytheism : percaya akan banyaknya dewa dan dipengaruhi oleh animeisme dan
dinamisme.
Monotheism : gejala-gegala alam berpusat pada kekuatan tunggal yakni Yuhan Yanga
Maha Esa.
Tahap Metaphisik : perantaa dari teologis ke positive.
Tahap Positvistis/Rasional/Ilmiah : segala sesuatu dibuktikan dengan data empiris.
Seorang ilmuan tidak boleh dipengaruhi emosionalnya
2. 2. EMILE DURKHEIM
Teori yang dikemikakan oleh Emile Durkheim: Fakta Sosial (The Rule Of Sociological
Method). Yaitu seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat dan pada saat
yang sama keberadaannya terlepas dari manifestasi-manifestasi individu.
Teori Bunuh Diri (Suicide)
Durkheim memusatkan perhatiannya kepada 3 macam kesatuan sosial yang pokok di dalam
masyarakat, yaitu:
* Bunuh diri di dalam kesatuan agama: rasa ingin menjadi pahlawan.
* Bunuh diri di dalam kesatuan keluarga: rasa kolektivitas besar.
* Bunuh diri dalam kesatuan politik.
Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society)
Solidaritas mekanis (tidak terspesialisasi), ada pada masyarakat tradisional.
Solidaritas organis (mulai terspesialisasi), ada pada masyarakat modern.
Konsekuensi dari mekanis ke organis yaitu individualisme mulai muncul.
Teori Tentang Agama (The Elementary Froms of Religious Life)
Asal mula agama adalah dari masyarakat itu sendiri. Setiap masyarakat selalu membedakan
mengenai hal-hal yang dianggap duniawiyah. Terhadap hal-hal yang dianggap suci
manusia selalu membeda-bedakan dengan yang tidak dianggap suci.
Agama merupakan perwujudan dari Collective Consciousness sekalipun selalu ada
perwujudan-perwujudan yang lain. Dua hal pokok dalam agama menurut beliau yakni apa
yang disebut kepercayaan dan apa yang disebut ritus atau upacara-upacara. Kepercayaan
adalah merupakan bentuk dari pikiran dan upacara-upacara atau ritus merupakan tindakan.
3. KARL MARX
Teori Dialektika
Suatu pandangan mengenai pertentangan antara tesisi dan anti tesisi titik temunya akan
membentuk tesis baru yang bertentangan begitu seterusnya atau pertentangan antara dus
kelas yakni kelas yang memiliki dan menguasai alat produksi dan kelas yang tidak memiliki
dan menguasai alat produksi, hal ini akan berjalan terus kalau belum terbentuk masyarakat
utopia (masyarakat sosialis atau komunis).
Dinamika Perubahan Sosial
Perubahan masyarakat melalui revolusioner dimulai dari:
Tradisional/property: hunting and fishing
Feodal : tanah sudah mengenal sewa
Kapitalis : kapital majikan yang menguasai alat-alat produksi dengan buruh di lain pihak.
Sosialis : yang mempunyai hak milik adalah negara (state). Suatu masa transisi menuju
komunis. Pada tahap ini masih ada negara yang mengatur, maka muncul birokrasi rakyat
atau dictator ploretariat setelah negara dilebur, maka munculah komunis.
Komunis : cita-cita tidak mempunyai kuasa dan yang dikuasai. Masyarakat komunis
melihat ini sebagai suatu ideology yang harus dilaksanakan. Komunis yang melahirkan
masyarakat: tanpa kelas, tanpa milik, tanpa kekuasaan dan tanpa perbedaan
Teori Kelas
Yaitu sekelompok orang-orang yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama dalam
organisasi produksi. Ada tiga kelas masyarakat menurut Marx yaitu kelas pemilik tanah,
kelas pemilik modal dan kelas pekerja.
3. Teori Alienasi
Bahwa kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan kebutuhannya tergantung pada
kegiatan produktif, dimana orang terlibat dalam mengubah lingkungan fisiknya tetapi
sebagai konsekwensinya bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan produksinya itu
yang membatasinya sebagai manusia walaupun manusialah yang menciptakan.
Empat unsur dasar alienasi:
- Pekerja di dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari aktivitas produksi mereka.
- Pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas produksi tetapi juga dari tujuan aktivitas
tersebut/ produk.
- Pekerja dalam kapitalisme teralienasi dari sesama pekerja.
- Pekerja dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari potensi kemanusian mereka sendiri.
4. MAX WEBER
Tindakan Sosial
Beliau menganggap sosiologi adalah suatu ilmu yang berusaha memahami tindakan-
tindakan sosial dengan menguraikannya dengan menerangkan sebab-sebab tindakan
tersebut. Weber memisahkan empat tindakan sosial di dalam sosiologinya, yaitu apa yang
disebutnya dengan:
Rasional instrumental (zweck rational) yakni tindakan sosial yang menyandarkan diri pada
pertimbangan-pertimbangan manusia yang rasional ketika menanggapi lingkungan
eksternalnya. Rasional berorientasi nilai (wert rational) yakni suatu tindakan sosial yang
menyandarkan diri pada suatu nilai-nilai absolut tertentu.
Afektif/ affectual: yaitu suatu tindakan sosial yang timbul karena doronan atau motivasi
yang sifatnya emosional.
Tradisional yaitu tindakan yang didorong dan berorientasi kepada tradisi masa lampau.
Teori Kekuasaan dan Wewenang
Kekuasaan menurut weber adalah kemampuan untuk memaksakan kehendak meskipun
sebenarnya mendapat tentangan atau tantangan dari orang lain.
Tiga jenis legitimasi atau wewenang menurut Weber:
Wewenang tradisional, berlandas pada kepercayaan yang mapan terhadap kekudusan,
tradisi zaman, serta legitimasi status berdasarkan otoritas.
Wewenang kharismatik, mutu luar biasa yang dimiliki seseorang dan tidak dimiliki oleh
orang lain.
Wewenang rasional – legal, berdasar pada komitmen terhadap seperangkat aturan yang
diundangkan secara resmi dan diatur secara impersonal (resmi dan umum).
Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme
Dimana weber meneliti berbagai agama yang ada di dunia dan menemukan sebuah
kesamaan dimana keluarga atau negara yang mayoritas memeluk agama Protestan memiliki
konsep hidup hemat dan cenderung menjadi lebih kaya dari pada negara yang mayoritas
memiliki agama lain. Di awal periode kapitalisme, agen terpenting adalah orang protestan.
Dan ini diteliti oleh Max Weber khususnya dalam penggerak kapitalisme, yang salah
satunya adalah keyakinan agama mereka yang mengahsilkan motivasi aktivitas pro
kapitalis yang berorientasi pada kehidupan duniawi.
4. 5. GEORG SIMMEL
Pemikiran Dialektis, yaitu suatu pemikiran dimana individu memiliki hubungan yang
bersifat dualistis. Disatu pihak dia merupakan anggota masyarakat dan disosialisasikan di
dalam masyarakat tersebut, tetapi pada waktu yang sama dia juga menentang masyarakat
itu sendiri. Pemikiran Dialektik merupakan salah satu teori Simmel yang paling terkenal.
Interaksi Sosial, Simmel mencoba membedakan bentuk dan isi dari interaksi. Bentuk yang
dibedakan dari isinya disebut Sosiabilita. Selain sosiabilita, Simmel juga membedakan
tentang Superordinasi dan Subordinasi.
6. HERBERT SPENCER
Teori Darwinisme Sosial (perkembangan masyarakat) :
Struggule of life, kemudian survival of the vitaes, bagaimana masyarakat dapat bertahan
dari tantangan dan situasi. Natural selection, adanya seleksi alam dan Progress.
7. FERDINAND TONNIES
Teori Masyarakat
Zweckwille, yaitu kemauan rasional yang hendak mencapai suatu tujuan. Zweckwille,
apabila orang hendak mencapai suatu tujuan tertentu dan mengambil tujuan rasional kearah
itu. Lebih menonjol di kalangan pedagang, ilmuwan dan pejabat-pejabat umumnya orang
tua yang bersikap lebih rasional dan berkepala dingin daripada orang muda. Kurwille, yaitu
dorongan batin berupa perasaan. Triebwille bersumber pada selera perasaan,
kecenderungan psikis, kebutuhan biotis, tradisi atau keyakinan orang. paling menonjol
dikalangan petani, orang seniman, rakyat sederhana, khususnya wanita dan generasi muda.
Gemeinschaft dan Gesselchaft
Teori Gemeinschaft (paguyuban) merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal.
Teori Gesselschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta
strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin.
Teori evolusi tanpa kemajuan
Evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah
memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
Teori nilai
Menurut Tonnies, “Kehidupan bersama berasal dari kemauan manusia.” tentang bagaimana
etika yang ada dalam masyarakat dan bagaimana estetika yang di hargai.
5. DAFTAR PUSTAKA
Doyle, J. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. PT Gramedia: Jakarta.
George R. dan Goodman. (2004). Teori Sosiologi. Kreasi Wacana: Bantul.
Robert, M.Z., Lawang. (1986). Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi. Jakarta:
Penerbit Karunika Universitas Terbuka.
Siahaan Hotman M. (1886). Pengantar keArah Sejarah Dan Teori Sosiologi. Erlangga:
Jakarta.
Sunarto, Kamanto. (1993). Pengantar Sosiologi: 1. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.