2.
A.
ARAH
KEBIJAKAN
• VISI:
INDONESIA
PENGHASIL
PRODUK
KELAUTAN
DAN
PERIKANAN
BERNILAI
TAMBAH
DAN
BERDAYA
SAING
TERKEMUKA
TAHUN
2015
• MISI:
MENSEJAHTERAKAN
MASYARAKAT
KELAUTAN
DAN
PERIKANAN
3. B.
TAHAPAN
INDUSTRIALISASI
KELAUTAN
DAN
PERIKANAN
TAHAPAN
KOMODITI
TAHAP
I
MULAI
2012
TAHAP
II
MULAI
2013
TAHAP
III
MUALI
2014
UDANG
PANTURA
JAWA
LAMPUNG
DAN
SULAWESI
SUMATERA
UTARA
BANDENG
PANTURA
JAWA
SULAWESI
SELATAN
KALIMANTAN
TIMUR
PATIN
SUMATERA
KALIMANTAN
LANJUTAN
RUMPUT
LAUT
SULAWESI
DAN
NTB
JAWA
TIMUR,
NTT
LANJUTAN
(1)
Industrialisasi
Kelautan
dan
Perikanan
Budidaya,
Pengolahan
dan
Pemasaran
4.
TAHAPAN
KOMODITI
TAHAP
I
MULAI
2012
TAHAP
II
MULAI
2013
TAHAP
III
MUALI
2014
TUNA
1. DKI
JAKARTA
2. JAWA
BARAT
3. SULAWESI
UTARA
4. SUMATERA
BARAT
5. MALUKU
1. SUMATERA
UTARA
2. BALI
3. SULAWESI
TENGGARA
4. NTT
5. MALUKU
UTARA
1. SULAWESI
BARAT
2. SULAWESI
SELATAN
3. PAPUA
PINDANG
JAWA
SUMATERA
LANJUTAN
(2)
Industrialisasi
Kelautan
dan
Perikanan:
Perikanan
Tangkap,
Pengolahan
dan
Pemasaran
ASUMSI
DASAR:
1. Program
dan
kegiatan
terkait
komoditas
dan
wilayah
lainnya
berjalan
seperU
yang
direncanakan
untuk
mencapai
target
kinerja
Renstra
2. Kebijakan
makro
tentang
Penataan
Sistem
Manajemen
KP
akan
dikembangkan
serentak
secara
nasional
mulai
2012
sesuai
kerangka
konseptual
industrialisasi
kelautan
dan
perikanan
dengan
menggunakan
anggaran
yang
sudah
ada.
5. C.
TARGET
PRODUKSI
PERIKANAN
NASIONAL
• TARGET
RENSTRA
NO
Komoditas
Target
Produksi
Nasional
(ton)
Kenaikan
(%)
2011
2012
2013
2014
1
Udang
460.000
529.000
608.000
699.000
14,97
2
PaUn
383.000
651.000
1.107.000
1.883.000
70,04
3
Bandeng
419.000
503.400
604.000
700.000
18,67
4
Rumput
Laut
3.504.200
5.100.000
7.500.000
10.000.000
41,97
5
Tuna
955.515
1.002.494
1.051.884
1.104.115
4,94
6.
D.
TARGET
PRODUKSI
PERIKANAN
DI
LOKASI
INDUSTRIALISASI
TAHAP
1
NO
Komoditas
Target
Produksi
Lokasi
Industrialisasi
Kenaikan
(%)
2011
2012
2013
2014
1
Udang
Skenario
A
(tanpa
rehab)
50.448 62.650 75.796 101.219 26,24
Udang
Skenario
B
(dengan
rehab)
83.116 102.925 150.797 214.120 37,45
2
PaUn
dengan
induk
&
benih
unggul
95.262 113.362 204.052 336.685 54.67
PaUn
tanpa
induk
&
benih
unggul
97.167 119.030 149.638 16,74
3
Bandeng
dengan
induk
&
benih
unggul
150.034 196.920 227.560 290.772 24,86
Bandeng
tanpa
induk
&
benih
unggul
150.034 157.536 174.865 195.848 9,33
4
Rumput
Laut
dengan
bibit
unggul
401.861 694.645 863.886 1.182.159 44,69
Rumput
Laut
tanpa
bibit
unggul
401.861 442.047 530.456 709.296 21,24
5
Pindang
204.930 225.423 253.601 291.641 12,50
6
Tuna
67.929 75.117 80.837 87.836 8,95
7.
E.
NILAI
PRODUKSI
IKAN
NASIONAL
(KONDISI
SAAT
INI:
RENSTRA)
NO
Komoditas
Nilai
Produksi
Nasional
Kenaikan
(%)
2011
2012
2013
2014
1
Udang
23.000.000
26.450.000
30.400.000
34.950.000
14,97
2
PaUn
3.447.000
5.859.000
9.963.000
16.947.000
70,04
3
Bandeng
5.028.000
6.040.800
7.248.000
8.400.000
18,67
4
Rumput
Laut
13.126.698
19.211.070
28.423.028
41.997.845
46,79
5
Tuna
12.272.804
14.727.365
17.672.838
21.207.406
4,94
8.
F.
NILAI
PRODUKSI
IKAN
DI
LOKASI
INDUSTRIALISASI
TAHAP
1
NO
Komoditas
Nilai
Produksi
Lokasi
Industrialisasi
(Rp.
Milyar)
Kenaikan
(%)
2011
2012
2013
2014
1
Udang
:
Skenario
A
(tanpa
rehab)
2.603 3.538 4.380 6.350 34,90
Udang
:
Skenario
B
(dengan
rehab)
4.353 5.890 8.892 13.789 47,11
2
PaUn
dengan
induk
&
benih
unggul
1.143 1.247 2.347 4.040 56,48
PaUn
tanpa
induk
&
benih
unggul
1.143 1.069 1.309 1.646 24,11
3
Bandeng
dengan
induk
&
benih
unggul
1.650 2.166 2.503 3.198 24,86
Bandeng
tanpa
induk
&
benih
unggul
1.650 1.733 1.924 2.154 9,33
4
Rumput
Laut
dengan
bibit
unggul
281 486 691 1.064 56,31
Rumput
Laut
tanpa
bibit
unggul
281 309 371 514 22,83
5
Pemindangan
4 6 7 10 28,71
6
Tuna
1.183
1.411
1.594
1.962
8,87
9. G.
TARGET
VOLUME
EKSPOR
PRODUK
UTAMA
DI
LOKASI
INDUSTRIALISASI
JENIS
PRODUK
TARGET
(Ton)
2012
2013
2014
Rumput
Laut
dengan
bibit
unggul
8.336
14.686
31.918
Rumput
Laut
tanpa
bibit
unggul
6.631
10.609
21.279
Udang
Skenario
A
(tanpa
rehab)
46.590
60.845
86.369
Udang
Skenario
B
(dengan
rehab)
76.541
121.052
182.706
PaUn
dengan
induk
dan
benih
unggul
508
2.204
7.070
PaUn
tanpa
induk
dan
benih
unggul
435
1.286
3.142
Bandeng
dengan
induk
dan
benih
unggul
4.923
12.516
26.169
Bandeng
tanpa
induk
dan
benih
unggul
3.938
9.618
17.626
Tuna
51.801
56.439
62.293
10. H.
NILAI
TAMBAH
PER
KOMODITAS
KOMODITAS
TARGET
(RP
milyar/THN)
Kenaikan
(%)
2012
2013
2014
Total
24.402
40.018
64.325
60,61
UDANG
SKENARIO
A
(tanpa
rehab)
7.416
10.662
16.667
42,29
UDANG
SKENARIO
B
(dengan
rehab)
11.300
20.548
33.535
59,85
PATIN
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
273
1.200
2.629
203
PATIN
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
81
113
157
38,78
BANDENG
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
2.446
3.543
5.762
52,31
BANDENG
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
1.610
2.277
3.178
30,06
RUMPUT
LAUT
DENGAN
BIBIT
UNGGUL
325
555
1.011
78,55
RUMPUT
LAUT
TANPA
BIBIT
UNGGUL
94
155
319
63,16
PEMINDANGAN
1,50
1,99
2,86
38,15
TUNA
855
963
1064
13,,65
11. REKAPITULASI NILAI TAMBAH, TENAGA KERJA DAN ANGGARAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
No Output/Outcome
Tahun Kenaikan
(%/Thn)2012 2013 2014 Jumlah
I. Nilai Tambah Komoditas (Rp. Milyar)
1.Tuna, Tongkol dan Cakalang 1,362.2 1,859.7 2,590.6 5,812.5 37.9
2.Udang 11,300.3 20,547.7 33,535.1 65,383.1 72.5
3.Rumput Laut 325.3 555.0 1,010.6 1,890.9 76.4
4.Bandeng 2,446.2 3,543.3 5,762.1 11,751.6 53.7
5.Patin 94.9 162.9 234.6 492.4 57.8
6.Pindang 1,502.8 1,986.5 2,862.9 6,352.3 38.2
7.Garam 410.8 664.8 1,622.5 2,698.1 102.9
Jumlah 17,442.4 29,319.9 47,618.5 94,380.9 65.3
II Tenaga kerja (Orang)
1.Tuna, Tongkol dan Cakalang 57,995 62,835 69,713 190,544 9.6
2.Udang 132,026 178,133 275,877 586,036 44.9
3.Rumput Laut 304,606 381,366 596,146 1,282,118 40.8
4.Bandeng 108,208 128,614 174,413 411,235 27.2
5.Patin 13,775 21,933 33,466 69,175 55.9
6.Pindang 11,943 17,447 28,803 58,192 55.6
7.Garam 32,901 53,490 66,884 153,275 43.8
Jumlah 661,455 843,817 1,245,303 2,750,574 37.6
III Anggaran Pemerintah (Rp. Milyar)
A. KKP
1.DJPT 153.57 543.66 594.15 1291.39 131.6
2.DJPB 800.26 364.66 523.99 1,688.92 -5.4
3.DJP2HP 60.76 855.25 1,020.35 1,936.36 663.4
4.DJPSDKP 164.48 234.146 262.23 660.85 27.2
5.DJKP3K 154.86 262.148 382.29 799.30 57.6
6.BPSDMKP 31.94 83.222 101.13 216.30 91.0
7.BALITBANG 23.68 29.40 35.60 88.69 22.6
8.BKIPM 27.73 41.59 62.39 131.72 50.0
Jumlah 1,417 2,414 2,982 6,814 46.9
B. PU (belum termasuk Garam) 1,035.88 255.13 399.73 1,691 -9.3
Jumlah PU+KKP 2,453.19 2,669.23 3,381.88 8,504 17.8
12. 17,442.43
29,319.92
47,618.51
1,417.31
2,414.10
2,982.15
1,035.88 255.13 399.730.00
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
30,000.00
35,000.00
40,000.00
45,000.00
50,000.00
Rp.Milyar
Nilai Tambah (Rp. Milyar)
Anggaran KKP (Rp. Milyar)
Anggaran PU (Rp. Milyar)
661,455
843,817
1,245,303
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
2012 2013 2014
Orang
Tahun
Tenaga Kerja (Orang)
GRAFIK REKAPITULASI NILAI TAMBAH, ANGGARAN DAN TENAGA KERJA
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
§ Total Tenaga Kerja 2012-2014 :
2.750.574 orang
§ Total Nilai Tambah 2012-2014 :
Rp. 94,38 Triliun
§ Total Anggaran 2012-2014 :
Rp. 8,5 triliyun
*) Ketersediaan anggaran PU untuk pembangunan irigasi primer dan sekunder merupakan syarat tercapainya nilai tambah di
komoditi udang dan bandeng
13. No. Komoditas 2012 2013 2014 Jumlah
1. Produksi Tuna (ton)
- Industrialisasi (IN) 75,116.51 80,837.10 87,835.99 243,789.60
- Nasional (NS) 203,370.00 205,810.00 208,208.00 717,388.00
- IN thd NS (%)* 24.76 39.28 42.19 33.98
2. Produksi Udang (ton)
- Industrialisasi (IN) 102,924.54 150,797.48 214,119.86 467,841.89
- Nasional (NS) 529,000.00 608,000.00 699,000.00 1,836,000.00
- IN thd NS (%)* 19.46 24.80 30.63 25.48
3. Produksi Rumput Laut
(ton)
- Industrialisasi (IN) 442,046.82 530,456.18 709,295.69 1,681,798.69
- Nasional (NS) 5,100,000.00 7,500,000.00 10,000,000.00 22,600,000.00
- IN thd NS (%)* 8.67 7.07 7.09 7.44
4. Produksi Bandeng (ton)
- Industrialisasi (IN) 307,569.70 174,864.63 195,848.38 678,282.71
- Nasional (NS) 503,400.00 604,000.00 700,000.00 1,807,400.00
- IN thd NS (%)* 61.10 28.95 27.98 37.53
5. Produksi Patin (ton)
- Industrialisasi (IN) 97,167.39 119,030.05 149,637.78 365,835.22
- Nasional (NS) 651,000.00 1,107,000.00 1,883,000.00 3,641,000.00
- IN thd NS (%)* 14.93 10.75 7.95 10.05
PERSENTASE 5 KOMODITI ANTARA
INDUSTRIALISASI DENGAN RENSTRA KKP 2010-2014
* Perbandingan year to year
14. I.
REVITALISASI
UDANG
• POTENSI
DAN
PELUANG
• LUAS
TAMBAK
REVITALISASI
• PETA
LOKASI
• PROYEKSI
HASIL
UDANG:
– KENAIKAN
VOLUME
DAN
NILAI
PRODUKSI
– PENYERAPAN
TENAGA
KERJA
• TARGET
PRODUKSI
OLAHAN
• TARGET
NILAI
TAMBAH
UDANG
• PROYEKSI
HASIL
UDANG
• ANGGARAN
• KEGIATAN
STRATEGIS
15. 1.
POTENSI
DAN
PELUANG
• Produksi
UDANG
nasional
tahun
2010
sebesar
380.972
ton,
nomor
4
Setelah
rumput
laut,
nila
dan
bandeng
dengan
nilai
Rp.
17,66
Triliun.
• Kenaikan
rata-‐rata
produksi
UDANG
dari
Tahun
2005-‐2010
adalah
6,82%
pertahun.
• Volume
produksi
Udang
Nasional
Tahun
2009
–
2014
DIPROYEKSIKAN
NAIK
14,96%/thn,
yaitu
dari
348.100
TON
menjadi
699.000
TON
• Produksi
udang
di
pulau
Jawa
sebesar
116.291
ton
pada
Tahun
2010.
Produksi
udang
di
pantura
Jawa
tahun
2010
diperkirakan
sebesar
80%
dari
total
produksi
udang
di
pulau
Jawa.
• Luas
tambak
di
pantura
Jawa
168.043
ha
dengan
kondisi
makin
rusak
karena
degradasi
lingkungan.
• Tambak
di
pantura
yang
perlu
revitalisasi
diperkirakan
seluas
51.589
ha
dari
168.043
ha
terutama
yang
berada
di
22
kabupaten
pada
Tahun
2012.
16. 2.
LOKASI
PENGEMBANGAN
UDANG
PANTURA
PETA
1:
LUAS
LAHAN
SAAT
INI
TH.
2011 168.043
Ha,
22
Kabupaten,
4
Provinsi
(Banten,
Jawa
Barat,
Jawa
Tengah,
dan
Jawa
Timur)
17. 3.
RENCANA
PRODUKSI:
3.1
TARGET
BUDIDAYA
UDANG
2012
(TANPA
REHAB
SALURAN
DAN
PERBAIKAN
TAMBAK)
• LAHAN
PRODUKSI:
– Luas
lahan
revitalisasi:
82.870
Ha
di
22
Kabupaten
di
Pantura
Jawa
pada
Tahun
2012
• TARGET
PRODUKSI:
– Volume
Produksi:
62.650
ton.
– Nilai
Produksi:
Rp.
3,53
Triliun.
– Total
Nilai
Tambah:
Rp.
2,75
Triliyun
• KEBUTUHAN
BENIH
BERKUALITAS:
– Jumlah
Benih:
8.173.062.500
ekor
– Nilai
Benih:
Rp.
163,46
Milyar
• TENAGA
KERJA:
– Jumlah
Tenaga
Kerja
115.189
orang
18. 3.
RENCANA
PRODUKSI:
3.2
TARGET
BUDIDAYA
UDANG
2012
(DENGAN
REHAB
SALURAN
DAN
PERBAIKAN
TAMBAK)
• LAHAN
PRODUKSI:
– Luas
lahan
revitalisasi:
82.870
Ha
di
22
Kabupaten
di
Pantura
Jawa
pada
Tahun
2012
• TARGET
PRODUKSI:
– Volume
Produksi:
102.925
ton.
– Nilai
Produksi:
Rp.
5,89
Triliun.
– Total
Nilai
Tambah:
Rp.
3,70
Triliyun
• KEBUTUHAN
BENIH
BERKUALITAS:
– Jumlah
Benih:
8.173.062.500
ekor
– Nilai
Benih:
Rp.
163,46
Milyar
• TENAGA
KERJA:
– Jumlah
Tenaga
Kerja
115.189
orang
19. 4.
HASIL
NO
URAIAN
2011
2012
2013
2014
Kenaikan
per
Thn(%)
1
Luas
areal
(Ha)
69.615
82.870
103.234
135.213
24,86
2
Produksi
Tanpa
Rehab
Saluran
dan
tambak
(Ton)
50.448
62.650
75.796
101.219
26,24
3
Produksi
Dengan
Rehab
Saluran
dan
Tambak
(Ton)
83.116
102.925
150.797
214.120
37,45
4
Nilai
Produksi
Tanpa
Rehab
Saluran
dan
tambak
(juta
Rp)
2.603.000
3.538.000
4.380.000
6.350.000
34,90
5
Nilai
Produksi
Dengan
Rehab
Saluran
dan
tambak
(juta
Rp)
4.353.000
5.890.000
8.892.000
13.789.000
47,11
6
Total
Nilai
Tambah
Tanpa
Rehab
Saluran
dan
tambak
(Juta
Rp.)
-‐
2.752.000
3.270.000
4.689.000
31,12
7
-‐Total
Nilai
Tambah
Dengan
Rehab
Saluran
dan
tambak
(Juta
Rp.)
3.701.000
5.994.000
8.517.000
52,02
4.1
PROYEKSI
KENAIKAN
VOLUME
DAN
NILAI
PRODUKSI
UDANG
TANPA
DAN
DENGAN
REHAB
SALURAN
DAN
TAMBAK
20. 5.
PROYEKSI
HASIL
UDANG
NO 2011 2012 2013 2014
PORSENTASE
KENAIKAN
(%)
1 BUDIDAYA
a LAHAN
69.615
82.870
103.234
135.213
24,86
b
PRODUKSI
DENGAN
REHAB
SALURAN
83.116
102.925
150.797
214.120
37,45
PRODUKSI
TANPA
REHAB
SALURAN
50.448
62.650
75.796
101.219
26,24
c NILAI
PRODUKSI
DENGAN
REHAB
SALURAN
(RP.
MILYAR) 4.353 5.890 8.892 13.789
47,11
NILAI
PRODUKSI
TANPA
REHAB
SALURAN
(RP.
MILYAR) 2.603 3.538 4.380 6.350
34,90
d TENAGA
KERJA
82.091
115.189
153.169
239.584
43,24
e
NILAI
TAMBAH
TANPA
REHAB
(RP.
MILYAR)
2.752
3.270
4.689
31,12
NILAI
TAMBAH
DENGAN
REHAB
(RP.
MILYAR)
3.701
5.994
8.517
52,02
f BENIH
(JUTA
EKOR)
5.406
8.173
10.162
13.022
34,55
g
ANGGARAN
DENGAN
REHAB
(RP.
MILYAR)
1.465
480
707
-‐9,94
ANGGARAN
TANPA
REHAB
(RP.
MILYAR)
157
179
210
14,2
2 PENGOLAHAN
a
PRODUKSI
DENGAN
REHAB
SALURAN
(TON) 66.493 83.369 131.194 196.990 44,3
PRODUKSI
TANPA
REHAB
SALURAN
(TON) 40.358 50.746 65.943 93.122 32,3
b
NILAI
TAMBAH
DENGAN
REHAB
SALURAN
(RP.
MILYAR) 5.442 7.599 14.554 25.018 67,68
NILAI
TAMBAH
TANPA
REHAB
SALURAN
(RP.
MILYAR) 3.335 4.664 7.391 11.978 53,46
c
TENAGA
KERJA
DENGAN
REHAB
SALURAN
(ORG) 13.447 16.837 24.964 36.293 39,62
TENAGA
KERJA
TANPA
REHAB
SALURAN
(ORG) 8.587 10.705 13.170 17.859 27,77
3 PEMASARAN
a
VOLUME
EKSPORT
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 60.894 76.541 121.052 182.706 44,93
VOLUME
EKSPORT
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 36.960 46.590 60.845 86.369 32,87
KOMODITAS
UDANG
21. 6.
ANGGARAN:
6.1
KEBUTUHAN
ANGGARAN
INDUSTRIALISASI
UDANG
TANPA
REHAB
SALURAN
DAN
TAMBAK
Komponen Kegiatan Sub Komponen 2012 2013 2014
Sistem Perbenihan Operasionalisasi BBU 5,500 7,150 9,295
Sertifikasi dan pembinaan CPIB 440 572 744
Pembinaan dan monitoring benih 440 572 744
pembuatan unit petokolan sehat 11,000 14,300 18,590
Sistem Produksi
Pembinaan pakan mandiri dan
peredaran pakan
6,820 8,866 11,526
Percontohan penerapan CBIB 1,650 2,145 2,789
Sertifikasi CBIB 220 286 372
Penyediaan pupuk dan Probiotik 2,200 2,860 3,718
Demfarm 6,600 8,580 11,154
Sistem Sarana dan
Prasarana
Pengadaan excavator 7,500
Sistem Keskanling
Pembinaan, monitoring obat ikan,
bahan kimia & biologi
220 286 372
Pembinaan dan temu lapang 220 286 372
Laboratorium Keskanling (bangunan
dan alat)
5,000
Sistem Usaha PUMP Perikanan budidaya 24,765 32,195 41,853
Pendampingan Teknologi
Monitoring dan evaluasi 220 286 372
Revitalisasi peran UPT untuk
pendampingan dan diseminasi
220 286 372
Pembinaan pengembangan
kewirausahaan
330 429 558
73,345 79,099 102,828Total (Rp. Juta)
22. 6.2
KEBUTUHAN
ANGGARAN
INDUSTRIALISASI
UDANG
DENGAN
REHAB
SALURAN
DAN
TAMBAK
Komponen
Kegiatan
Sub
Komponen
2012
2013
2014
Sistem
Perbenihan
Operasionalisasi
BBU
5,500
7,150
9,295
SerUfikasi
dan
pembinaan
CPIB
440
572
744
Pembinaan
dan
monitoring
benih
440
572
744
pembuatan
unit
petokolan
sehat
11,000
14,300
18,590
Sistem
Produksi
Pembinaan
pakan
mandiri
dan
peredaran
pakan
6,820
8,866
11,526
Percontohan
penerapan
CBIB
1,650
2,145
2,789
SerUfikasi
CBIB
220
286
372
Penyediaan
pupuk
dan
ProbioUk
2,200
2,860
3,718
Demfarm
6,600
8,580
11,154
Sistem
Sarana
dan
Prasarana
Rehab.
Saluran
tersier
310,763
76,366
119,921
Rehab
tanggul
dan
pendalaman
tambak
331,480
81,457
127,916
Pengadaan
excavator
7,500
Sistem
Keskanling
Pembinaan,
monitoring
obat
ikan,
bahan
kimia
&
biologi
220
286
372
Pembinaan
dan
temu
lapang
220
286
372
Laboratorium
Keskanling
(bangunan
dan
alat)
5,000
Sistem
Usaha
PUMP
Perikanan
budidaya
24,765
32,195
41,853
Pendampingan
Teknologi
Monitoring
dan
evaluasi
220
286
372
Revitalisasi
peran
UPT
untuk
pendampingan
dan
diseminasi
220
286
372
Pembinaan
pengembangan
kewirausahaan
330
429
558
Total
(Rp.
Juta)
715,588
236,921
350,665
23. 6.3
KEBUTUHAN
REHAB
SALURAN
TERSIER,
TANGGUL
DAN
PENDALAMAN
TAMBAK
DI
LOKASI
INDUSTRIALISASI
UDANG
(PANTURA)
URAIAN
TAHUN
TOTAL
VOLUME
KEBUTUHAN
ANGGARAN
(Rp.
Milyar)
2012
2013
2014
Luas
Lahan
(Ha)
82,870
103,234
135,213
Rehab
Saluran
Tersier
6,761
Km
507.05
Volume
(Km)
4,144
1,018
1,599
Anggaran
Rehab
Saluran
Tersier
(Rp.Milyar)
310.76
76.37
119.92
Rehab
Tanggul
&
pendalaman
tambak
67,607
Ha
540.85
-‐
volume
(Ha)
41,435
10,182
15,989
-‐
Anggaran
(Rp
Milyar)
331.48
81.46
127.92
TOTAL
ANGGARAN
(Rp.
Milyar)
1,047.90
Asumsi
:
-‐
SeUap
100
ha
tambak
membutuhkan
5
Km
saluran
tersier,
dengan
satuan
biaya
Rp.
75
juta/Km
-‐
Rehab
tanggul
dan
pendalaman
tambak
dilakukan
50%
dari
total
luas
lahan,
dengan
satuan
biaya
Rp.
15
juta/Ha
24. 6.4
KEBUTUHAN
REHAB
SALURAN
PRIMER
DAN
SEKUNDER
DI
LOKASI
INDUSTRIALISASI
UDANG
PANTURA
(DI
UPAYAKAN
MELALUI
ANGGARAN
KEMENTERIAN
PU)
URAIAN
TAHUN
TOTAL
VOLUME
KEBUTUHAN
ANGGARAN
(Rp.
Milyar)
2012
2013
2014
Luas
Lahan
(Ha)
82,870
103,234
135,213
Rehab
Saluran
Sekunder
2,704
Km
811.28
-‐
Volume
(Km)
1,657
407
640
-‐
Anggaran
(Rp.Milyar)
497.22
122.19
191.87
Rehab
Saluran
Primer
1,352
Km
878.89
-‐
Volume
(Km)
829
204
320
-‐
Anggaran
(Rp.Milyar)
538.66
132.37
207.86
TOTAL
4,056
Km
1,690.16
Asumsi
:
-‐
SeUap
100
ha
tambak
membutuhkan
2
Km
saluran
sekunder,
dengan
satuan
biaya
Rp.
300
juta/Km
-‐
SeUap
100
ha
tambak
membutuhkan
1
Km
saluran
primer,
dengan
satuan
biaya
Rp.
650
juta/Km
25. Kegiatan
Strategis
(Komponen
Kegiatan)
Anggaran (Rp. Juta)
2012
*)
2013
2014
PENGOLAHAN
Pengembangan
industri
udang
31.500 42.000
Bimbingan
Teknis
pengolahan
dan
pemasaran
4.200 5.250
SerUfikasi
pengolahan
3.150 4.200
Bantuan
sarana
prasarana
pengolahan
15.750 21.000
Pembangunan
cold
storage
29.400 29.400
PEMASARAN
Pengembangan
jaringan
pemasaran
4.200 5.250
Promosi
dalam
dan
luar
negeri
10.500 15.750
Penyediaan
sarana
prasana
pemasaran
15.750 21.000
Fasilitasi
penguatan
modal
15.750 21.000
6.5
KEBUTUHAN
ANGGARAN
UNTUK
PENGOLAHAN
DAN
PEMASARAN
UDANG
26. INDIKATOR KINERJA OUTCOME
INDUSTRIALISASI UDANG DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan
(%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI)
a. Hulu (TI)
-Luas Lahan (ha) 69,615.11 82,870.00 103,234.19 135,213.14 390,932.43 24.86
-Produksi (ton) 50,447.60 62,649.72 75,796.10 101,219.47 290,112.88 26.24
-Nilai Produk (Rp. Milyar) 2,602.85 3,537.72 4,379.76 6,349.78 16,870.10 34.90
-Nilai Tambah (Rp. Milyar) 0.00 2,751.66 3,270.22 4,689.09 10,710.97 31.12
-Tenaga kerja pembudidaya
(orang)
82,091 115,189 153,169 239,584 590,033 114.85
b. Hilir (TI)
-Volume Produk Olahan (ton) 40,358 50,746 65,943 93,122 250,168.87 98.45
-Nilai Produk Olahan (Rp.
Milyar)
5,417 7,530 11,114 17,693 41,754.03 122.90
-Nilai Tambah Olahan (Rp.
Milyar)
3,335 4,664 7,391 11,978 27,368.60 60.26
-Tenaga kerja/pengolah dan
pemasar (orang)
8,587 10,705 13,170 17,859 50,321.23 91.65
29. No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan
(%/thn)
4. ASUMSI
a. Rehabilitasi saluran tambak** (km) 6,629.60 1,629.09 2,558.30 10,816.99 -9.19
- Primer 828.70 203.64 319.79 1,352.13
- Sekunder 1,657.40 407.27 639.57 2,704.24
- Tersier 4,143.50 1,018.18 1,598.94 6,760.62
b. Rehabilitasi tanggul dan pendalaman
tambak*** (ha)
41,435.00 10,182.09 15,989.48 67,606.57 -9.20
c. Seluruh syarat CPIB terpenuhi
Keterangan
* Nilai tambah dan tenaga kerja dihitung mulai tahun 2012
** Setiap 100 ha tambak membutuhkan 1 km saluran primer dan 2 km saluran sekunder serta 5 km saluran
tersier
*** Rehab tanggul dan pendalaman tambak dilakukan 50% dari total luas lahan
LANJUTAN
Lanjutan
30. 7.
KEGIATAN
STRATEGIS:
RUANG
LINGKUP
a.
REVITALISASI
TAMBAK
Peningkatan
kualitas
sarana
produksi
• IdenUfikasi
potensi
tambak
menurut
Ungkatan
kualitas
dan
kelayakan
lokasi
di
22
kabupaten
melalui
ground
checking:
kunjungan
lapangan
• Kerjasama
dengan
gubernur,
bupaU/walikota
dan
masyarakat
untuk
membuat
kesepakatan
penetapan
lokasi
yang
akan
direhabilitasi
• Mobilisasi
peralatan
seperU
back-‐hoe
di
daerah
• Kerjasama
dengan
Kementerian
Pekerjaan
Umum
untuk
pembangunan
infrastruktur:
pengairan,
kolam
penampungan,
dan
jalan
produksi
• Penetapan
lokasi
rehabilitasi
sesuai
dengan
kesepakatan
para
pihak
terkait
dan
kelayakan
lokasi
• Penerapan
sistem
budidaya
ramah
lingkungan
• Perbaikan
lingkungan:
kawasan
penyangga-‐green
belt
dengan
tanaman
mangrove
31. b.
PEMBENIHAN
DAN
PENDEDERAN
Pengadaan
dan
distribusi
benih
berkualitas
• Menetapkan
target
produksi
benih
udang
berkualitas
sesuai
kebutuhan:
988
,37
juta
ekor
• Revitalisasi
dan
mendorong
BBU
(UPTD),
dan
HSRT
untuk
meningkatkan
produksi
benih
udang
berkualitas
sesuai
peta
sentra-‐sentra
produksi
udang
• Peningkatan
produksi
benur
berkualialitas
di
5
Balai
utama:
BBAP
Situbondo,
BBPBAP
Jepara,
BBAP
Takalar,
dan
BBAP
Ujung
Bate
Aceh
• Pembinaan
dan
pengawalan
dalam
penerapan
cara
pembenihan
ikan
yang
baik
(CPIB)
dan
serUfikasi
pembenihan
bagi
hatchery
besar
dan
rakyat
(HSRT)
oleh
tenaga
penyuluh,
pembina
dan
pengawas
pembudidayaan
UPT
pusat
dan
daerah.
• Pembinaan
Pusat
Pertokolan
di
Sidoarjo,
Gresik,
Lamongan,
PaU,
Jepara,
Pekalongan,
Brebes,
Cirebon,
Karawang
dan
Tangerang
• Pengaturan
sistem
distribusi
benur
dengan
jaringan
produksi
benur
dan
pembesaran
dengan
prinsip
efisiensi
• Penyediaan
bantuan
permodalan
pengadaan
benih
dan
biaya
pengelolaan
tambak
melalui
program
PUMP
sekitar
660
paket
• PelaUhan
teknis
pembenihan
dan
pendederan
bagi
tehnisi
HSRT
dan
pendederan
32. c.
PEMBESARAN
UDANG
Revitalisasi
sistem
produksi
pembesaran
dengan
in-‐put
teknologi
dan
bimbingan
teknis
• Rehabilitasi
tambak
dan
saluran
tersier
melalui
penggunaan
back-‐hoe
• Penerapan
sistem
budidaya
bandeng
sesuai
dengan
prinsip-‐prinsip
budidaya
ikan
yang
baik
(CBIB)
dan
pengaturan
waktu
penebaran
benih
yang
tepat
untuk
menjamin
konUnuitas
pasokan
bahan
baku
• Pengembangan
kawasan
(Klaster)
secara
bertahap
dan
berkesinambungan
• Penerapan
sistem
pemberian
pakan
efisien
sesuai
kebutuhan
dengan
pakan
berkualitas
dan
murah
• Penyebarluasan
formula
pakan
berkualitas
hasil
litbang,
teknik
pembuatan
pakan
berbahan
lokal
dan
peralatan
produksi
pakan
untuk
rakyat
• Penggunaan
teknologi
probioUk
untuk
menstabilkan
kualitas
air
dan
penyuburan
tanah
dan
air.
• Perbaikan
sistem
manajemen
air
tambak
selama
produksi:
inlet-‐outlet
systems
• Sistem
penanggulangan
hama
dan
penyakit
terintegrasi
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
bimbingan
teknis
• Sistem
pengawasan
penggunaan
anU
bioUk
• Sistem
penanganan
ikan
yang
baik
untuk
efisiensi
dan
jaminan
kualitas:
panen
dan
pasca
panen
33. d.
PENGOLAHAN
UDANG
Diversifikasi
produk
olahan
dan
pembinaan
pengolah
skala
UMKM
di
sentra-‐sentra
produksi
• IdenUfikasi
pengolah
UMKM
di
sentra-‐sentra
produksi
udang
di
seluruh
kabupaten/kota
di
pantai
utara
Jawa,
• Diversifikasi
dan
inovasi
produk
olahan,
melalui
pengembangan
aneka
teknologi
pengolahan
udang
skala
UMKM,
• Paket-‐paket
bantuan
teknologi
pengolahan,
pengemasan,
pembinaan
kualitas,
penerbitan
aneka
ragam
resep
produk
olahan,
dan
bimbingan
teknis,
• Pengembangan
konekUvitas
jejaring
bisnis
antar
pengolah
dan
antara
pengolah
dengan
konsumen
di
dalam
dan
di
luar
negeri,
• Penguatan
struktur
industri
pengolahan:
jaminan
pasokan
bahan
baku
berkualitas
dan
pasar
dimulai
dari
sistem
pengolahan
inovaUf
dan
kreaUf
sesuai
tren
pasar,
• Kemitraan
bisnis
UMKM
dengan
UPI
skala
besar
untuk
meningkatkan
peran
UMKM
sebagai
bagian
dari
struktur
industri
perikanan
di
dalam
dan
di
luar
negeri,
• Mobilisasi
lembaga-‐lembaga
pelaUhan,
pendidikan
dan
bisnis
untuk
melakukan
bimbingan
teknis
bidang
pengolahan,
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
pendampingan
bidang
pengolahan.
34. e.
PEMASARAN
Promosi,
match-‐making,
branding,
dan
stabilisasi
harga
• Pemetaan
pasar
udang
nasional
dan
global,
serta
idenUfikikasi
jejaring
dan
mata
rantai
pemasaran
lebih
akurat
di
22
Kabupaten
di
pantura,
• Analisis
dan
penyusunan
strategi
peningkatan
daya
saing
dan
kemampuan
penetrasi
pasar
dengan
cara
lebih
kreaUf
dan
inovaUf
untuk
pasar
nasional
dan
global,
• Pengembangan
jejaring
perdagangan
antara
eksporUr
dan
komunitas
restoran
dengan
para
pengolah
dan
pemasar
lokal
di
sentra-‐sentra
produksi,
untuk
memperpendek
rantai
pemasaran,
• Pembinaan
pasar-‐pasar
lokal
untuk
meningkatkan
sistem
manajemen
dan
jaringan
pemasaran
yang
lebih
luas,
• Business
channeling:
imporUr
dari
negara
tujuan
ekspor
dengan
komunitas
budidaya
dan
pengolah
lokal,
• Desiminasi
informasi
pasar
global
dan
nasional,
• Pembinaan
kualitas
produk
di
Ungkat
industri
UMKM
untuk
meningkatkan
daya
saing
produk.
35. f.KEGIATAN
PENDUKUNG
• PENELITIAN
DAN
TEKNOLOGI:
– Pengembangan
teknologi
produksi
tahan
penyakit
dan
berkelanjutan
– Pengembangan
Klinik
IPTEK
Mina
Bisnis
– Aplikasi
teknologi
produkUf
budidaya
sistem
tradisional
dan
semi
tradisional
• SUMBERDAYA
MANUSIA:
– Pemberian
bantuan
pendidikan
anak
pembudidaya
miskin
– PelaUhan
teknis
– Penyelenggaraan
penyuluhan
dan
pendampingan
• PENGENDALIAN
MUTU:
– Standarisasi
instalasi
karanUna
dan
inspeksi
jaminan
mutu
UPI
– Monitoring
dan
evaluasi
masuk
dan
penyebaran
penyakit
ikan,
residu,
dan
bahan
berbahaya
– SerUfikasi
kesehatan
dan
penerapan
sistem
penelusuran
(traceability)
• PENGAWASAN:
– Pembangunan
sarana
dan
prasarana
pengawasan
– Operasi
pengawasan
terhadap
penggunakan
obat-‐obatan
dan
pesUsida
terlarang,
– Pembinaan
Kelompok
Masyarakat
Pengawas
(POKMASWAS).
36. II.
REVITALISASI
BANDENG
• POTENSI
DAN
PELUANG
• PETA
LOKASI
• TARGET
VOLUME
DAN
NILAI
PRODUKSI,
DAN
TENAGA
KERJA
• TARGET
PENGOLAHAN
• TARGET
PEMASARAN
• PROYEKSI
HASIL
BANDENG
• ANGGARAN
• KEGIATAN
STRATEGIS
37.
1.
POTENSI
DAN
PELUANG
• Produksi
bandeng
nasional
tahun
2009:
328.290
ton,
nomor
2
setelah
udang
(338.068
ton)
dengan
nilai
Rp
3.740.640.039.000,-‐
atau
nomor
3
setelah
udang
dan
nila,
masing-‐masing
Rp.
11.614.859.651.000,-‐
dan
Rp
4.743.443.887.000,-‐
• Volume
produksi
bandeng
naik
3,94%
dengan
kenaikan
nilai
produksi
18,15%
dari
tahun
2005-‐2009.
• Volume
produksi
Bandeng
Nasional
Tahun
2010
–
2014
DIPROYEKSIKAN
NAIK
25
%
/thn,
DARI
349.600
TON
menjadi
700.000
TON
• Sebagian
besar
bandeng
diproduksi
di
jawa,
yaitu
155.144
ton,
terutama
di
pantai
utara
dengan
nilai
Rp
1.287.207.014.000,-‐
atau
39%
dari
total
nilai
bandeng
nasional.
• Luas
tambak
di
jawa
156.949
ha,
sebagian
besar
berlokasi
di
pantura
dengan
kondisi
makin
rusak
karena
degradasi
lingkungan.
• Tambak
di
pantura
yang
perlu
revitalisasi
diperkirakan
103.143
ha
dari
140.182
ha
terutama
yang
berada
di
14
kabupaten,
sedangkan
sekitar
37.047
ha
tambak
perlu
di
rehabilitasi
karena
Udak
produkUf
(idle).
38.
2.
LOKASI
REVITALISASI
BANDENG
DI
PANTURA
JAWA
PETA
3
LUAS
LAHAN
SAAT
INI
TH.
2011 117.110
Ha
14
Kabupaten
UPAYA
PERBAIKAN
sd.
TH.
2014 revitalisasi
:
93.455
Ha
39. 3.
RENCANA
PRODUKSI:
3.1
TARGET
BUDIDAYA
BANDENG
2012
BELUM
ADA
DUKUNGAN
BENIH
DAN
INDUK
UNGGUL
• LAHAN
PRODUKSI:
– Luas
lahan
:
78.768
Ha
di
14
Kabupaten
di
Pantura
Jawa
• TARGET
PRODUKSI:
– Volume
Produksi:
157.536
ton
atau
630.144..000
ekor
(size
4
ekor/kg)
– Nilai
Produksi:
Rp.
1,73
Trilyun
• KEBUTUHAN
BENIH
BERKUALITAS:
– Jumlah
Benih:
1.312.797.500
ekor
– Nilai
Benih:
Rp.
196.919.625.000,.-‐
• TENAGA
KERJA:
– Jumlah
Tenaga
Kerja
95.834
orang
40. 3.
RENCANA
PRODUKSI:
3.2
TARGET
BUDIDAYA
BANDENG
2012
DENGAN
MENGGUNAKAN
BENIH
DAN
INDUK
UNGGUL
• LAHAN
PRODUKSI:
– Luas
lahan
rehabilitasi:
78.768
Ha
di
14
Kabupaten
di
Pantura
Jawa
• TARGET
PRODUKSI:
– Volume
Produksi:
196.920
ton
atau
787.680.000
ekor
(size
4
ekor/kg)
– Nilai
Produksi:
Rp.
2,16
Trilyun
– Nilai
Tambah:
Rp.
433
Milyar
• KEBUTUHAN
BENIH
BERKUALITAS:
– Jumlah
Benih:
1.312.797.500
ekor
– Nilai
Benih:
Rp.
196.919.625.000,.-‐
• TENAGA
KERJA:
Pembesaran
dan
Pembenihan:
80.081
orang
– Pembesaran,
Pengolah
lahan
&
Panen:
78.768
orang
– Pembenihan
dan
Pendederan:
1.313
orang
41. 4.
HASIL
NO
URAIAN
2011
2012
2013
2014
Kenaikan
(%)
1
Luas
areal
(Ha)
75.017
78.768
84.282
96.924
9,00
2
Volume
produksi
tanpa
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Ton)
150.034
157.536
174.865
195.848
9,33
3
Volume
produksi
dengan
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Ton)
150.034
196.920
227.560
290.772
24,86
4
Nilai
Produksi
tanpa
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Rp
Milyar)
1.650
1.733
1.924
2.154
9,33
5
Nilai
Produksi
dengan
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Rp
Milyar)
1.650
2.166
2.503
3.198
24,86
6
Nilai
Tambah
Setelah
input
benih
dan
induk
unggul
(Rp.
Milyar)
-‐
433
580
1044
56,97
4.1
PROYEKSI
KENAIKAN
VOLUME
DAN
NILAI
PRODUKSI
BANDENG
42. 5.
PROYEKSI
HASIL
BANDENG
NO 2011 2012 2013 2014
PORSENTASE
KENAIKAN
(%)
1 BUDIDAYA
a LAHAN
75.017
78.768
84.282
96.924
9,00
b
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
150.034
196.920
227.560
290.772
24,86
PRODUKSI
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
150.034
157.536
174.865
195.848
9,33
c NILAI
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL(RP.
MILYAR)
1.650
2.166
2.503
3.198
24,86
NILAI
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL(RP.
MILYAR) 1.650
1.733
1.924
2.154
9,33
d NILAI
TAMBAH
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL(RP.
MILYAR)
433
580
1.044
56,97
e TENAGA
KERJA
76.017
95.834
111.083
147.324
24,87
f BENIH
(JUTA
EKOR)
1.000
1.313
1.517
1.938
21,67
g ANGGARAN
(RP.
JUTA)
49.262
61.770
74.524
23,02
2 PENGOLAHAN
a
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 75.017 98.460 125.158 174.463 32,59
PRODUKSI
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 75.017 78.768 96.176 117.509 16,43
b
NILAI
TAMBAH
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
(RP.
MILYAR) 1.475 2.013 2.964 4.718 47,65
NILAI
TAMBAH
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
(RP.
MILYAR) 1.475 1.610 2.277 3.178 30,06
c
TENAGA
KERJA
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 9.478 12.374 17.531 27.088 42,25
TENAGA
KERJA
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 9.478 9.899 13.472 18.245 25,32
3 PEMASARAN
a
VOLUME
EKSPORT
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 1.200 4.923 12.516 26.169 191,16
VOLUME
EKSPORT
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 1.200 3.938 9.618 17.626 151,87
KOMODITAS
BANDENG
43. 6.
ESTIMASI
ANGGARAN
BUDIDAYA
BANDENG
Komponen Kegiatan Anggaran (Rp. Juta)
2012
2013 2014
RKAKL Penghematan Usulan APBN-P Jumlah
Operasionalisasi BBIP
- - 3.500 3.500 4.550 5.915
Sertifikasi dan pembinaan CPIB
280 - - 280 420 630
Pembinaan dan monitoring benih
280 - - 280 420 630
pembuatan unit petokolan sehat
- - 7.000 7.000 9.100 11.830
-
Penyediaan pupuk dan Probiotik
1.400 1.400 1.820 2.366
Pembinaan Pakan Mandiri dan peredaran pakan
280 280 364 473
Pengadaan Eksavator 6.000 6.000 7.500 7.500
Laboratorium Keskanling dan alat 1.000 1.000 1.000 1.500
Pembinaan dan Monres 280 280 364 473
PUMP-PB
650* 650 845 1.099
Pembinaan Wirausaha
280 280 364 473
Pembinaan dan temu lapang teknologi 240 240 312 406
Monev 280 280 364 473
Revitalisasi peran UPT untuk pendampingan dan
diseminasi
280 280 364 473
45. INDIKATOR KINERJA OUTCOME
INDUSTRIALISASI BANDENG DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan
(%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI)
a. Hulu (TI)
- Luas Lahan (ha) 75,017.00 78,767.85 84,281.60 96,923.84 334,990.29 9.00
- Produksi (ton) 150,034.00 307,569.70 174,864.63 195,848.38 828,316.71 24.62
- Nilai Produk (Rp. Milyar) 1,650.37 1,732.89 1,923.51 2,154.33 7,461.11 9.33
- Tenaga kerja (orang) 76,017 95,834 111,083 147,324 430,259 24.87
b.Hilir (TI)
- Volume Olahan (ton) 75,017 78,768 96,176 117,509 367,469.42 16.43
- Nilai Olahan (Rp. Milyar) 2,300 2,477 3,335 4,470 12,582.21 25.46
- Nilai Tambah Olahan
(Rp. Milyar)
1,475 1,610 2,277 3,178 8,540.04 30.06
- Tenaga kerja (orang) 9,478 9,899 13,472 18,245 51,094 25.32
2. Industrialisasi (IN)
a. Hulu (IN)
- Luas Lahan (ha) 75,017.00 78,767.85 84,281.60 96,923.84 334,990.29 9.00
- Produksi (ton) 150,034.00 196,919.63 227,560.32 290,771.52 865,285.46 24.86
- Nilai Produk (Rp. Milyar) 1,650.37 2,166.12 2,503.16 3,198.49 9,518.14 24.86
- Nilai Tambah (Rp. Milyar) 433.22 579.65 1,044.15 2,057.03 56.97
- Tenaga kerja (orang) 76,017 95,834 111,083 147,324 430,259 24.87
b.Hilir (IN)
- Volume Olahan (ton) 75,017 98,460 125,158 174,463 473,097.90 32.59
- Nilai Olahan (Rp. Milyar) 2,300 3,096 4,340 6,637 16,373.19 42.58
- Nilai Tambah Olahan
(Rp. Milyar)
1,475 2,013 2,964 4,718 11,169.11 47.65
- Tenaga kerja (orang) 9,478 12,374 17,531 27,088 66,471 42.25
46. No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan
(%/thn)
3. KESIMPULAN
a. Industrialisasi (IN)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar) 2,446.18 3,543.27 5,762.14 13,226.14 53.74
- Tenaga Kerja (orang) 108,208 128,614 174,413 411,235 27.23
- Anggaran KKP (Rp. Milyar) 44,433 219,512 301,223 565,168 215.63
(a). DJPB 21,750 27,787 34,241 83,778
(b). DJP2HP 5,921 147,900 221,650 375,471
(c). BPSDMKP 7,456 22,945 23,167 53,568
(d). BALITBANG KP 1,100 1,650 2,200 4,950
(f). BKIPM 6,543 9,814 14,721 31,079
(g). PSDKP 863 6,916 2,043 9,822
(h). KP3K 800 2,500 3,200 6,500
b.Tanpa Industrialisasi (TI)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 1,610.37 2,277.34 3,177.79 8,540.04 40.48
- Tenaga Kerja (orang) 108,208 128,614 174,413 411,235 27.23
4. ASUMSI
a. Seluruh syarat CPIB terpenuhi
b. Menggunakan benih/induk unggul
LANJUTAN
Keterangan
* Tanpa industrialisasi nilai tambah bandeng hanya ada di tingkat hilir/pengolahan
Nilai tambah dan tenaga kerja dihitunga mulai tahun 2012
Lanjutan….
47. 8.
KEGIATAN
STRATEGIS:
RUANG
LINGKUP
a.
REVITALISASI
TAMBAK
Peningkatan
kualitas
sarana
produksi
• IdenUfikasi
potensi
tambak
menurut
Ungkatan
kualitas
dan
kelayakan
lokasi
di
14
kabupaten
melalui
ground
checking:
kunjungan
lapangan
• Kerjasama
dengan
gubernur,
bupaU/walikota
dan
masyarakat
untuk
membuat
kesepakatan
penetapan
lokasi
yang
akan
direhabilitasi
• Mobilisasi
peralatan
seperU
back-‐hoe
di
daerah
• Kerjasama
dengan
Kementerian
Pekerjaan
Umum
untuk
pembangunan
infrastruktur:
pengairan,
kolam
penampungan,
dan
jalan
produksi
• Penetapan
lokasi
rehabilitasi
sesuai
dengan
kesepakatan
para
pihak
terkait
dan
kelayakan
lokasi
• Penerapan
sistem
budidaya
ramah
lingkungan
• Perbaikan
lingkungan:
kawasan
penyangga-‐green
belt
dengan
tanaman
mangrove
48. b.
PEMBENIHAN
DAN
PENDEDERAN:
Pengadaan
dan
distribusi
benih
berkualitas
• Menetapkan
target
produksi
benih
bandeng
berkualitas
1
sesuai
kebutuhan:
minimum
1.168.800.000
ekor
Tahun
2012.
• Pemetaan
sentra-‐sentra
pembenihan
dan
posisinya
terhadap
sentra-‐sentra
pembesaran
bandeng,
• Revitalisasi
dan
mendorong
BBIAP
(UPTD),
Loka,
dan
UPR
untuk
meningkatkan
produksi
benih
bandeng
berkualitas
1
sesuai
peta
sentra-‐sentra
produksi
bandeng
• Peningkatan
produksi
nener
berkualialitas
1
di
5
Balai
utama:
BBPPBAL
Gondol,
BBAP
Situbondo,
BBPBAP
Jepara,
BBAP
Takalar,
dan
BBAP
Ujung
Bate
Aceh
• Pembinaan
dan
pengawalan
dalam
penerapan
cara
pembenihan
ikan
yang
baik
(CPIB)
dan
serUfikasi
pembenihan
bagi
hatchery
besar
dan
rakyat
(HSRT)
oleh
tenaga
penyuluh,
pembina
dan
pengawas
pembudidayaan
UPT
pusat
dan
daerah.
• Pembinaan
Pusat
Pertokolan
di
Gresik,
Lamongan,
dan
Karawang
• Pengaturan
sistem
distribusi
benih
sesuai
dengan
jaringan
produksi
benih
dan
pembesaran
dengan
prinsip
efisiensi
• Penyediaan
bantuan
permodalan
pengadaan
benih
dan
biaya
pengelolaan
tambak
melalui
program
PUMP
sekitar
420
paket
• Program
vaksinasi
induk
dan
benih
• PelaUhan
teknis
pembenihan
dan
pendederan
bagi
tehnisi
HSRT
dan
pendederan
49. c.
PEMBESARAN:
Revitalisasi
sistem
produksi
pembesaran
dengan
in-‐put
teknologi
dan
bimbingan
teknis
• Rehabilitasi
tambak
dan
saluran
tersier
melalui
penggunaan
back-‐hoe
• Penerapan
sistem
budidaya
bandeng
sesuai
dengan
prinsip-‐prinsip
budidaya
ikan
yang
baik
(CBIB)
dan
pengaturan
waktu
penebaran
benih
yang
tepat
untuk
menjamin
konUnuitas
pasokan
bahan
baku
• Penerapan
sistem
pemberian
pakan
efisien
sesuai
kebutuhan
dengan
pakan
berkualitas
dan
murah
• Penyebarluasan
formula
pakan
berkualitas
hasil
litbang,
teknik
pembuatan
pakan
berbahan
lokal
dan
peralatan
produksi
pakan
untuk
rakyat
• Penggunaan
teknologi
probioUk
untuk
menstabilkan
kualitas
air
dan
penyuburan
tanah
dan
air.
• Perbaikan
sistem
manajemen
air
tambak
selama
produksi:
inlet-‐outlet
systems
• Sistem
penanggulangan
hama
dan
penyakit
terintegrasi
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
bimbingan
teknis
• Sistem
pengawasan
penggunaan
anU
bioUk
• Sistem
penanganan
ikan
yang
baik
untuk
efisiensi
dan
jaminan
kualitas:
panen
dan
pasca
panen
50. d.
PENGOLAHAN
Diversifikasi
produk
olahan
dan
pembinaan
pengolah
skala
UMKM
di
sentra-‐sentra
produksi
bandeng
• IdenUfikasi
pengolah
UMKM
di
sentra-‐sentra
produksi
bandeng
di
seluruh
kabupaten/kota
di
pantai
utara
Jawa,
• Diversifikasi
dan
inovasi
produk
olahan
bandeng,
melalui
pengembangan
aneka
teknologi
pengolahan
bandeng
skala
UMKM,
• Paket-‐paket
bantuan
teknologi
pengolahan,
pengemasan,
pembinaan
kualitas,
penerbitan
aneka
ragam
resep
produk
olahan,
dan
bimbingan
teknis,
• Pengembangan
konekUvitas
jejaring
bisnis
antar
pengolah
dan
antara
pengolah
dengan
konsumen
di
dalam
dan
di
luar
negeri,
• Penguatan
struktur
industri
pengolahan:
jaminan
pasokan
bahan
baku
berkualitas
dan
pasar
dimulai
dari
sistem
pengolahan
inovaUf
dan
kreaUf
sesuai
tren
pasar,
• Kemitraan
bisnis
UMKM
dengan
UPI
skala
besar
untuk
meningkatkan
peran
UMKM
sebagai
bagian
dari
struktur
industri
perikanan
di
dalam
dan
di
luar
negeri,
• Mobilisasi
lembaga-‐lembaga
pelaUhan,
pendidikan
dan
bisnis
untuk
melakukan
bimbingan
teknis
bidang
pengolahan,
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
pendampingan
bidang
pengolahan.
51. e.
PEMASARAN
Promosi,
match-‐making,
branding,
dan
stabilisasi
harga
• Pemetaan
pasar
bandeng
nasional
dan
global,
serta
idenUfikjejaring
dan
asi
mata
rantai
pemasaran
lebih
akurat
di
14
Kabupaten
di
pantura,
• Analisis
dan
penyusunan
strategi
peningkatan
daya
saing
dan
kemampuan
penetrasi
pasar
dengan
cara
lebih
kreaUf
dan
inovaUf
untuk
pasar
nasional
dan
global,
• Pengembangan
jejaring
perdagangan
antara
eksporUr
dan
komunitas
restoran
dengan
para
pengolah
dan
pemasar
lokal
di
sentra-‐sentra
produksi,
untuk
memperpendek
rantai
pemasaran,
• Pembinaan
pasar-‐pasar
lokal
untuk
meningkatkan
sistem
manajemen
dan
jaringan
pemasaran
yang
lebih
luas,
• Business
channeling:
imporUr
dari
negara
tujuan
ekspor
dengan
komunitas
budidaya
dan
pengolah
lokal,
• Desiminasi
informasi
pasar
global
dan
nasional,
• Pembinaan
kualitas
produk
di
Ungkat
industri
UMKM
untuk
meningkatkan
daya
saing
produk.
52. f.KEGIATAN
PENDUKUNG
• PENELITIAN
DAN
TEKNOLOGI:
– Pengembangan
teknologi
produksi
tahan
penyakit
dan
berkelanjutan
– Pengembangan
Klinik
IPTEK
Mina
Bisnis
– Aplikasi
teknologi
produkUf
budidaya
sistem
tradisional
dan
semi
tradisional
• SUMBERDAYA
MANUSIA:
– Pemberian
bantuan
pendidikan
anak
pembudidaya
miskin
– PelaUhan
teknis
– Penyelenggaraan
penyuluhan
dan
pendampingan
• PENGENDALIAN
MUTU:
– Standarisasi
instalasi
karanUna
dan
inspeksi
jaminan
mutu
UPI
– Monitoring
dan
evaluasi
masuk
dan
penyebaran
penyakit
ikan,
residu,
dan
bahan
berbahaya
– SerUfikasi
kesehatan
dan
penerapan
sistem
penelusuran
(traceability)
• PENGAWASAN:
– Pembangunan
sarana
dan
prasarana
pengawasan
– Operasi
pengawasan
terhadap
penggunakan
obat-‐obatan
dan
pesUsida
terlarang,
– Pembinaan
Kelompok
Masyarakat
Pengawas
(POKMASWAS).
53. III.
REVITALISASI
PATIN
• POTENSI
DAN
PELUANG
• LOKASI
• TARGET
VOLUME
DAN
NILAI
PRODUKSI,
TENAGA
KERJA
DAN
ANGGARAN
• TARGET
PENGOLAHAN
DAN
PEMASARAN
NASIONAL
• TARGET
PEMASARAN
• PROYEKSI
HASIL
• ANGGARAN
• KEGIATAN
STRATEGIS
54. 1.
POTENSI
DAN
PELUANG
• Produksi
paUn
pada
tahun
2009
mencapai
109.687
ton
dan
naik
rata-‐rata
49,62%
dari
tahun
2005,
kenaikan
terUnggi
dibanding
dengan
komoditas
lainnya,
• Nilai
produksi
paUn
nasional
pada
tahun
2009
mencapai
Rp.
1.739.422.053.000,-‐
atau
naik
98,60%
dari
tahun
2005.
• Sebagian
besar
paUn
diproduksi
di
Sumatera,
yaitu
79.266
ton
pada
tahun
2009
atau
72%
dari
total
produksi
nasional,
• Nilai
produksi
paUn
di
Sumatera
tahun
2009
mencapai
Rp.
1.380.302.847.000,-‐
atau
79,35%
dari
total
nilai
paUn
nasional.
Nilai
produksi
paUn
di
Sumatera
tahun
2009
naik
151,69%
dari
tahun
2005,
• Produksi
paUn
di
Sumatera
naik
terus
dari
tahun
2005
dengan
kenaikan
rata-‐rata
77,86%,
• Diantara
10
Propinsi
di
Sumatera,
terdapat
3
Propinsi
memproduksi
paUn
terUnggi,
yaitu
Sematera
Selatan,
Riau
dan
Jambi.
55. 2.
LOKASI
PENGEMBANGAN
PATIN
DI
SUMATERA
PETA
3
LUAS
LAHAN
SAAT
INI
TH.
2011 30,661
Ha,
12
Kabupaten,
3
Provinsi
(Riau,
Jambi,
Sumatera
Selatan)
56. 3.
RENCANA
PRODUKSI:
3.1
TARGET
BUDIDAYA
PATIN
2012
BELUM
ADA
DUKUNGAN
BENIH
DAN
INDUK
UNGGUL
• LAHAN
PRODUKSI:
– JUMLAH
LAHAN:
3.239
Ha
di
12
Kabupaten,
3
Propinsi:
Riau,
Jambi,
dan
Sumatera
Selatan
• TARGET
PRODUKSI:
– VOLUME
PRODUKSI:
97.167
TON
– NILAI
PRODUKSI:
Rp.
1,06
Trilyun
• KEBUTUHAN
DAN
PRODUKSI
BENIH
BERKUALITAS:
– BENIH:
251.915.000
ekor
– NILAI
BENIH:
Rp.
62,97
Milyar
• TENAGA
KERJA:
– JUMLAH
TENAGA
KERJA
3.887orang
57. 3.
RENCANA
PRODUKSI:
3.2
TARGET
BUDIDAYA
PATIN
2012
DENGAN
DUKUNGAN
BENIH
DAN
INDUK
UNGGUL
• LAHAN
PRODUKSI:
– JUMLAH
LAHAN:
3.239
Ha
di
12
Kabupaten,
3
Propinsi:
Riau,
Jambi,
dan
Sumatera
Selatan
• TARGET
PRODUKSI:
– VOLUME
PRODUKSI:
113.362
TON
– NILAI
PRODUKSI:
Rp.
1,24
Trilyun
– NILAI
TAMBAH
SETELAH
INPUT
BENIH
DAN
INDUK
UNGGUL:
Rp.
178
Milyar
• KEBUTUHAN
DAN
PRODUKSI
BENIH
BERKUALITAS:
– BENIH:
251.915.000
ekor
– NILAI
BENIH:
Rp.
62,97
Milyar
• TENAGA
KERJA:
– JUMLAH
TENAGA
KERJA
3.887orang
58. 4.
HASIL
4.1
PROYEKSI
KENAIKAN
VOLUME
DAN
NILAI
PRODUKSI
IKAN
PATIN
NO
URAIAN
2011
2012
2013
2014
Kenaikan
(%)
1
Luas
areal
(Ha)
3.175
3.239
3.401
3.741
5,67
2
Volume
produksi
tanpa
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Ton)
95.262
97.167
119.030
149.638
16,74
3
Volume
produksi
dengan
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Ton)
95.262
113.362
204.052
336.685
54,67
4
Nilai
Produksi
tanpa
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Rp
Milyar)
1.069
1.309
1.646
24,11
5
Nilai
Produksi
dengan
dukungan
benih
dan
induk
unggul
(Rp
Milyar)
1.143
1.247
2.347
4.040
56,48
6
Nilai
Tambah
Setelah
input
benih
dan
induk
unggul
(Rp.
Milyar)
-‐
178
1037
2.394
306,55
59. 5.
PROYEKSI
HASIL
PATIN
NO 2011 2012 2013 2014
PORSENTASE
KENAIKAN
(%)
1 BUDIDAYA
a LAHAN 3.175 3.239 3.401 3.741 5,67
b PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 95.262 113.362 204.052 336.685 54,67
PRODUKSI
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 97.167 119.030 149.638 16,74
c NILAI
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL(RP.
MILYAR) 1.143 1.247 2.347 4.040 56,48
NILAI
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL(RP.
MILYAR) 1.069 1.309 1.646 24,11
d NILAI
TAMBAH
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL(RP.
MILYAR) 178 1.037 2.394 306,55
e TENAGA
KERJA 3.175 3.887 4.421 5.611 21,02
f BENIH
(RIBU
EKOR) 211.694 251.915 453.448 748.189 54,67
g NILAI
BENIH
(RP.
JUTA) 52.923 62.979 113.362 187.047 54,67
h ANGGARAN
(RP.
JUTA) 78.433 225.516 302.502 45,64
2 PENGOLAHAN
a
PRODUKSI
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 26.673 31.741 61.215 117.840 68,12
PRODUKSI
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 27.207 35.709 52.373 38,96
b
NILAI
TAMBAH
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
(RP.
MILYAR) 33 95 163 235 100,41
NILAI
TAMBAH
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL
(RP.
MILYAR) 81 113 157 38,78
c
TENAGA
KERJA
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 8.353 9.889 17.512 27.855 51,51
TENAGA
KERJA
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 8.476 10.215 12.380 20,85
d ANGGARAN 97.100 81.450
(16,12)
3 PEMASARAN
a
VOLUME
EKSPORT
DENGAN
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 508 2.204 7.070 277,38
VOLUME
EKSPORT
TANPA
INDUK
&
BENIH
UNGGUL 435 1.286 3.142 169,88
KOMODITAS
PATIN
60. 6.
ANGGARAN
6.1
KEBUTUHAN
ANGGARAN
BUDIDAYA
PATIN
No.
Komponen
Kegiatan
Subkomponen
Kegiatan
Anggaran
(juta)
2012
2013
2014
1
Pembinaan
dan
Pengadaan
Sarana
Perbenihan
Bantuan
Induk
Unggul
1,200
1,560
2,028
Operasional
BBI
Lokal
3,000
3,900
5,070
Bantuan
Sarana
Produksi
UPR
2,400
3,120
4,056
SerUfikasi
Pembinaan
CPIB
240
312
406
Pembinaan
dan
Monitoring
Benih
Bina
240
480
960
2
Pembinaan
dan
Pengadaan
Sarana
Produksi
Percontohan
Penerapan
CBIB
720
1,440
2,160
SerUfikasi
CBIB
240
480
960
Pembinaan
Pakan
Mandiri
dan
Peredaran
Pakan
240
360
540
3
Pengadaan
Sarana
dan
Rehabilitasi
Lahan
Pengadaan
Mesin
Pakan
Mini
3,600
7,200
10,800
Pencetakan
Kolam
24,000
36,000
54,000
4
Pembinaan
dan
Pengadaan
Sarana
Keskanling
Vaksinasi
Induk
dan
Benih
600
1,200
2,400
Aplikasi
ProbioUk
600
1,200
2,400
Lab
Kesling
dan
Alat
1,500
1,500
-‐
Pembinaan
Monitoring
OIKB
240
360
540
5
Pembinaan
Wirausaha
dan
Pengembangan
Modal
Usaha
PUMP
9,620
12,506
16,258
Pembinaan
pengembangan
Kewirausahaan
300
450
675
6
Pengawalan
Teknologi
InovaUf
dan
Diseminasi
Pembinaan
dan
Temu
Lapang
300
450
675
Monev
Teknologi
240
360
540
Revitalisasi
Peran
UPT
untuk
Pendampingan
dan
Diseminasi
240
360
540
JUMLAH
49,520
73,238
105,007
61.
2012
2013
2014
Pengembangan
sentra/kampung
pa_n
1. Penyediaan
lahan
2
lokasi
@
2,5
ha
2. Pembangunan
bangsal
pengolahan
2
lokasi
3. Fasilitasi
permodalan
(UMKM)
4. Investasi
swasta
5. Ser_fikasi
UMKM
pengolahan
6. Bimtek
pengolahan
dan
pemasaran
7. Bantuan
peralatan
pengolahan
-‐
10
4
-‐
1
2
2
10
(APBD)
15
6
10
1
2
3
10
(APBD)
20
8
10
1
3
4
Pengembangan
logis_k
distribusi
produk
Pengadaan
sarana
pemasaran
bergerak
1,2
2,4
2,4
Pengembangan
jaringan
pasar
(retail
modern,
HOREKA,
dan
ekspor)
1. Fasilitasi
kemitraan
usaha
2. Fasilitasi
sarana
pemasaran
3. Fasilitasi
temu
bisnis,
promosi
dalam
dan
luar
negeri
3
6
5
5
10
7
5
10
9
TOTAL
34,2
61,4
72,4
6.2
KEBUTUHAN
ANGGARAN
PENGOLAHAN
DAN
PEMASARAN
PATIN
Satuan:
Rp.
milyar
62. INDIKATOR KINERJA OUTCOME
INDUSTRIALISASI PATIN DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan
(%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI)
a. Hulu (TI)
- Luas Lahan (ha) 3,175.40 3,238.91 3,400.86 3,740.94 13,556.12 5.67
- Produksi (ton) 95,262.15 97,167.39 119,030.05 149,637.78 461,097.36 16.74
- Nilai Produksi (Rp. Milyar) 1,143.15 1,068.84 1,309.33 1,646.02 5,167.33 13.90
- Tenaga kerja (orang) 3,175 3,887 4,421 5,611 17,095 21.02
b.Hilir (TI)
- Volume Olahan (ton) 0.00 27,207 35,709 52,373 115,289.11 38.96
- Nilai Olahan (Rp. Milyar) 0.00 380.61 505.70 732.75 1,619.06 38.88
- Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar) 0.00 81.34 112.90 156.65 350.88 38.78
- Tenaga kerja (orang) 0.00 8,476 10,215 12,380 31,071.30 20.85
2. Industrialisasi (IN)
a. Hulu (IN)
- Luas Lahan (ha) 3,175.40 3,238.91 3,400.86 3,740.94 13,556.12 5.67
- Produksi (ton) 95,262.15 113,361.95 204,051.52 336,685.00 749,360.61 54.67
- Nilai Produk (Rp. Milyar) 1,143.15 1,246.98 2,346.59 4,040.22 8,776.94 56.48
- Nilai Tambah (Rp. Milyar) 178.14 1,037.26 2,394.20 3,609.61 306.55
- Tenaga kerja (orang) 3,175 3,887 4,421 5,611 17,095 21.02
b.Hilir (IN)
- Volume Olahan (ton) 26,673 31,741 61,215 117,840 237,469.95 68.12
- Nilai Olahan (Rp. Milyar) 353.32 444.05 866.91 1,648.70 3,312.97 70.36
- Nilai Tambah Olahan
(Rp. Milyar)
33.24 94.89 162.93 234.62 525.68 57.85
- Tenaga kerja 8,353 9,889 17,512 27,855 63,608.15 51.51
63. LANJUTAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan
(%/thn)
3. KESIMPULAN
a. Industrialisasi (IN)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 94.89 162.93 234.62 4,135.29 57.85
- Tenaga Kerja (orang) 13,775 21,933 33,466 69,174.79 55.90
- Anggaran KKP (Rp. Milyar) 67,627 288,521 345,907 702,055 173.26
(a). DJPB 49,520 73,238 105,007 227,765
(b). DJP2HP 5,418 188,600 207,000 401,018
(c). BPSDMKP 6,396 12,992 18,682 38,070
(d). BALITBANG KP 1,300 1,950 2,600 5,850
(e). BKIPM 4,008 6,012 9,018 19,038
(f). PSDKP 985 5,729 3,600 10,314
b.Tanpa Industrialisasi (TI)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 81.34 112.90 156.65 350.88 38.78
- Tenaga Kerja (orang) 12,363 14,636 17,991 44,991 20.66
4. ASUMSI
a. Seluruh syarat CPIB terpenuhi
b. Menggunakan benih/induk unggul
DUKUNGAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN :
• Pengendalian impor ikan Patin
Lanjutan….
64. 7.
KEGIATAN
STRATEGIS:
RUANG
LINGKUP
a.
PERLUASAN
DAN
REVITALISASI
KOLAM
Peningkatan
luasan
dan
kualitas
sarana
produksi
kolam
• IdenUfikasi
potensi
kolam
menurut
Ungkatan
kualitas
dan
kelayakan
lokasi
di
12
kabupaten
di
3
propinsi,
melalui
ground
checking:
kunjungan
lapangan
• Kerjasama
dengan
gubernur,
bupaU/walikota
dan
masyarakat
untuk
membuat
kesepakatan
penetapan
lokasi
yang
akan
dilakukan
ekstensifikasi
dan
revitalisasi
kolam
budidaya
paUn,
• Mobilisasi
dan
pengadaan
peralatan
seperU
back-‐hoe
di
daerah
• Kerjasama
dengan
Kementerian
Pekerjaan
Umum
untuk
pembangunan
infrastruktur:
pengairan,
kolam
penampungan,
dan
jalan
produksi
• Penetapan
lokasi
rehabilitasi
sesuai
dengan
kesepakatan
para
pihak
terkait
dan
kelayakan
lokasi
• Penerapan
sistem
budidaya
ramah
lingkungan
• Pembangunan
kolam
budidaya
paUn
65. b.
PEMBENIHAN
DAN
PENDEDERAN
Pengadaan
dan
distribusi
benih
berkualitas
• Menetapkan
target
produksi
benih
paUn
berkualitas
sesuai
kebutuhan:
minimum
347.950.000
ekor
tahun
2012
• Pemetaan
sentra-‐sentra
pembenihan
dan
posisinya
terhadap
sentra-‐sentra
pembesaran
paUn,
• Revitalisasi
dan
mendorong
BBI,
Loka,
dan
UPR
untuk
meningkatkan
produksi
benih
paUn
berkualitas
1
sesuai
peta
sentra-‐sentra
produksi
paUn
• Pengadaan
induk
unggul
di
3
Balai
Benih
Ikan:
BBPBAT
Sukabumi,
BBAT
Jambi,
dan
BBI
Cijengkol.
• Pembinaan
BBI
Lokal:
Kampar,
Pekan
Baru,
Muaro
Jambi,
Kota
Jambi,
Batanghari,
Kota
Palembang,
Banyuasin,
dan
Ogan
Ilir.
• Pengaturan
sistem
distribusi
benih
sesuai
dengan
jaringan
produksi
benih
dan
pembesaran
dengan
prinsip
efisiensi
• Program
vaksinasi
benih
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
pendampingan
teknis
pembenihan
oleh
UPR
dan
pendederan
66. c.
PEMBESARAN
Revitalisasi
sistem
produksi
pembesaran
dengan
in-‐put
teknologi
dan
bimbingan
teknis
• Penerapan
sistem
tabur
benih
sesuai
dengan
prinsip-‐prinsip
budidaya
ikan
yang
baik
(CBIB)
dan
pengaturan
waktu
yang
tepat
untuk
menjamin
konUnuitas
pasokan
bahan
baku
• Penerapan
sistem
pemberian
pakan
efisien
sesuai
kebutuhan
dengan
pakan
berkualitas
dan
murah
• Penyebarluasan
formula
pakan
berkualitas
hasil
litbang,
teknik
pembuatan
pakan
berbahan
lokal
dan
peralatan
produksi
pakan
untuk
rakyat
• Penggunaan
teknologi
penyuburan
lahan
dan
produksi
plankton,
seperU
probioUk.
• Perbaikan
sistem
manajemen
air
kolam
selama
produksi:
inlet-‐outlet
systems
• Sistem
penanggulangan
hama
dan
penyakit
terintegrasi
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
bimbingan
teknis
• Sistem
pengawasan
penggunaan
anU
bioUk
• Sistem
penanganan
ikan
yang
baik
untuk
efisiensi
dan
jaminan
kualitas:
panen
dan
pasca
panen
67. d.
PENGOLAHAN
Diversifikasi
produk
olahan
dan
pembinaan
pengolah
skala
UMKM
di
sentra-‐sentra
produksi
paUn
• IdenUfikasi
pengolah
UMKM
di
sentra-‐sentra
produksi
paUn
di
seluruh
kabupaten/kota
di
Sumatera,
• Diversifikasi
dan
inovasi
produk
olahan
paUn,
melalui
pengembangan
aneka
teknologi
pengolahan
paUn
skala
UMKM,
• Paket-‐paket
bantuan
teknologi
pengolahan,
pengemasan,
pembinaan
kualitas,
penerbitan
aneka
ragam
resep
produk
olahan,
dan
bimbingan
teknis,
• Pengembangan
konekUvitas
jejaring
bisnis
antar
pengolah
dan
antara
pengolah
dengan
konsumen
di
dalam
dan
di
luar
negeri,
• Penguatan
struktur
industri
pengolahan:
jaminan
pasokan
bahan
baku
berkualitas
dan
pasar
dimulai
dari
sistem
pengolahan
inovaUf
dan
kreaUf
sesuai
tren
pasar,
• Kemitraan
bisnis
UMKM
dengan
UPI
skala
besar
untuk
meningkatkan
peran
UMKM
sebagai
bagian
dari
struktur
industri
perikanan
di
dalam
dan
di
luar
negeri,
• Mobilisasi
lembaga-‐lembaga
pelaUhan,
pendidikan
dan
bisnis
untuk
melakukan
bimbingan
teknis
bidang
pengolahan,
• Penyuluhan,
pelaUhan,
dan
pendampingan
bidang
pengolahan.