1. EIGHT GOLDEN RULES
OF INTERFACE DESIGN
Kelompok 6
- Kent Ardy S / 1501159233 -Sinta Elisa / 1501145442
- Vina Stevani / 1501178421 - Cecilia Andre / 1501193315
- Yennie Rosia / 1501178402 - Marchsun Tjahyadi/ 1501144881
2. Ben Schneiderman
Tahun 2010
Tujuan :
Pedoman yang baik untuk melakukan desain User Interface yang akan
diimplementasikan dalam sebuah website agar dapat menghasilkan
sebuah website yang user friendly
15. M E N G U R A N G I B E B A N I N G A T A N J A N G K A P E N D E K
( R E D U C E S H O R T - T E R M M E M O RY L OA D )
Editor's Notes
Schneiderman mengusulkan koleksi ini berdasarkan prinsip yang sudah diturunkan dari pengalaman dari sebagian besar sistem interaktif setelah diperbaiki, ditambahkan dan diterjemahkan dengan benar dalam kurun waktu 3 dekade.
Untuk meningkatkan kegunaan dari aplikasi, maka design antarmuka yang baik adalah sangat penting.
8 aturan emas desain antar muka dari Schneiderman telah diterima dengan baik sebagai petunjuk yang baik untuk desain antar muka.
1.Strive for consistency
2.Cater to universal usability
3.Offer informative feedback
4.Design dialogs to yield closure
5.Prevent errors
6.Permit easy reversal of actions
7.Support internal locus of control
8.Reduce short term memory load
Urutan yang konsisten dalam situasi yang mirip, terminologi identik harus digunakan dalam prompt, menu dan layar bantuan, warna yang konsisten, tata letak, kapitalisasi, font, adalah wajib dan mutlak. Pengecualian tidak boleh terlalu banyak.
Maksudnya adalah kita harus memiliki aturan standar dalam website yang menunjukkan konsistensi dari website yang kita punya. Contoh sederhananya, seperti ukuran huruf yang kita pakai, aturan untuk menulis adalah 12, kita tidak boleh berubah-rubah dalam memakai ukuran huruf saat menulis dan merubahnya menjadi 13, 17, 20. Contoh lain adalah kita memakai warna yang berbeda-beda setiap kali kita posting, memang mungkin kita bisa mengira itu akan terlihat indah. Tapi apakah orang yang mengunjungi website kita akan merasa hal yang seperti kita rasakan, bisa saja user saat mengunjungi website kita yang warna-warni tersebut menjadi pusing dan tidak berniat berlama-lama dan ingin segera meninggalkan website kita.
Tiket.com menggunakan tampilan website yang konsisiten, seperti yang kita lihat pada contoh di atas, tampian warna, huruf, background, dll sangat konsisten antara 1 halaman ke halaman lainnya. Begitu juga dengan penggunaan bahasa pada Tiket.com yang sangat jelas dan konsisten menunjukkan bahwa Tiket.com telah memenuhi aturan “Strive for consistency”
Memenuhi kegunaan yang universal (Cater to universal usability) Kenali kebutuhan dari pengguna yang beragam dan design untuk plastisitas, memfasilitasi transformasi konten. Perbedaan pengguna pemula dan ahli, rentang usia, penyandang cacat, dan keragaman teknologi masing-masing. Memperkaya spektrum persyaratan yang menjadi panduan perancangan. Menambahkan fitur untuk pengguna pemula, seperti penjelasan, dan fitur untuk pengguna ahli, seperti jalan pintas dan perpindahan yang lebih cepat, bisa memperkaya perancangan antar muka dan meningkatkan kualitas sistem yang dirasakan pengguna.
Dapat dilihat dari kemampuan tiket.com yang dapat diakses di berbagai negara, dan tiket.com juga tersedia dari 2 bahasa yaitu Indonesia dan Inggris yang tentunya dapat digunakan dan mudah dimengerti oleh user yang mengakses website tersebut. Selain bahasa yang disediakan, tiket.com juga menyediakan layanan informasi dengan menyediakan harga dari berbagai mata uang, sehingga user di seluruh negara dapat mengakses informasi tentang tiket tersebut.
Offer Untuk setiap tindakan yang sering dilakukan, dapat diberikan umpan balik yang sederhana.tetapi ketika tindakan merupakan hal yg penting, maka umpan balik sebaiknya lebih subtansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu memasukkan data atau muncul pesan kesalahanny. Oleh karena itu pada saat kita mengunjungi website tiket.com, website tersebut memberikan informasi yang lengkap dan jelas, sehingga pengguna lebih mudah dalam berinteraksi dengan website.
Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan (design dialog to yield closure) Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. Seperti gambar diatas, dapat dilihat bahwa pengguna dapat dengan mudah mengetahui urutan tindakan apa saja yang akan di lakukan untuk mengakses informasi dari tiket.com tersebut. Informasi yang tersedia dengan rinci dan jelas memudahkan pengguna untuk mendapatkan umpan balik yang informatif dan mengetahui bahwa cara yang dilakukannya telah benar.
Mencegah kesalahan Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana dan mudah dimengerti untuk penanganan kesalahan. Dengan adanya prevent error dalam 8 aturan emas dalam membangun sebuah website maka diharapkan tiket.com bisa memberikan kemudahan untuk pengguna ketika terjadi kesalahan, sehingga tidak akan mempersulit pengguna yang ingin bertransaksi atau menggunakan website
Mudah kembali ke tindakan sebelumnya ( permit easy reversal of actions) Hal ini dapat mengurangi kegelisahan pengguna karena mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. Website tiket.com menyediakan fitur ini, yaitu pilihan untuk back, sehingga pengguna website dapat mengakses website tersebut dan mendapatkan banyak informasi yang diinginkan tanpa adanya rasa khawatir atau takut bahwa pilihan tidak dapat dibatalkan lagi.
Support internal Pengguna yang berpengalaman ingin menjadi pengontrol antar muka dan antar muka merespon mereka. Mereka tidak ingin dikejutkan dengan perubahan yang tiba-tiba, dan mereka merasa terganggu dengan urutan pemasukan data yang membosankan, kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, dan ketidakmampuan untuk menghasilkan hasil yang mereka harapkan.
Aturan ini adalah bagaimana kita membuat website kita itu sesederhana mungkin, kita tahu bahwa manusia memiliki memori yang terbatas. Oleh karena itu kita harus mengusahakan agar website kita dapat memberikan informasi namun tetap mempertahankan website kita agar tetap mudah untuk dimengerti dan dimanfaatkan. Jadi jangan buat website yang terdiri dari ratusan halaman, atau menu yang bertumpuk-tumpuk sampai-sampai user harus scrolling mouse terus menerus untuk mencari menu yang dicari.
Tiket.com mempunyai tampilan yang sederhana dan nama website yang mudah diingat sehinga dapat memudahkan user dalam mengakses halaman-halaman yang tersedia pada Tiket.com. Dengan tampilan yang sederhana namun menarik, dapat membuat user menjadi loyal terhadap website ini.