SlideShare a Scribd company logo
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
1
Upaya Meminimalisir Kemiskinan Komunitas PetaniSasak Lombok Tengah
Rizki Amin Al Qadry
Program Studi Sosiologi ¸Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia;
Kata Kunci Abstrak
Kata kunci: Upaya
memnimalisir
kemiskinian, Komuditas
Petani, Suku Sasak.
Kemiskinan para petani merupakan masalah yang masih sering dijumpai di Lomobok
Tengah Dari masalah tersebut, tujuan dari artikel ini diharapkan mampu menjadi
acuan dan bahan yang bersifat edukatif, khususnya pemerintah dan petani dalam
memproduksi hasil alam secara optimal dan dapat menunjang kesejahtaraan para petani.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature review karena analisis
terintegrasi dengan tulisan ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan penelitian.
Setiap substansi dan masalah menunjukkan korespondensi antara tulisan-tulisan dan
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan guna menarik suatu hipoteis dan
kesimpulan. Upaya atau strategi yang mendukung suatu struktur untuk kesejahtraan
petani selain dari komunitas sendiri, peran pemerintah diharapkan mampu menunjang
aktivitas dan kegiatan para petani yang porduktif dan mampu mendongkrak
perekonomian para petani.
Keywords Abstract
Keywords: Efforts to
minimize poverty, Farmer
Community, Sasak Tribe.
Poverty of farmers is a problem that is still often encountered in Central Lomobok.
From this problem, the purpose of this article is expected to be a reference and
educational material, especially for the government and farmers in producing natural
products optimally and can support the welfare of farmers. The method used in this
research is Literature review because the analysis is integrated with scientific writing
that is directly related to the research question. Each substance and problemshows the
correspondence between the writings and research questions that have been formulated
to draw a hypothesis and conclusion.Efforts or strategies that support a structure for the
welfare of farmers apart from the community itself, the role of the government is
expected to be able to support the activities and activities of productive farmers and be
able to boost the economy of the farmers.
Rizki Amin Al Qadry. Program Studi Sosiologi ¸Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Email: riskyal230@gmail.com
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
2
PENDAHULUAN
Fenomena yang masih menjadi masalah
sosial utama di Indonesia adalah masalah
kemiskinan, karena masih banyak indikator
yang cukup bervariasi yang menandakan
masyarakat secara obyektif masih tergolong
miskin, diantaranya masih terdapatnya
masyarakat dalam kondisi “Suatu tingkat
kehidupan yang berada dibawah standar
kebutuhan hidup minimum”. Sarah Nita
Hasibuan, Bambang Juanda dan Sri Mulatsih
(2019) (7). Sehingga untuk menyelesaikannya
diperlukan solusi yang komperhensif atau
menyeluruh, dan tentunya bukan solusi secara
parsial harus diketahui akar masalah yang
menjadi penyebab terjadinya kemiskinan pada
petani. Terdapat beberapa aspek yang
menyebabkan pasifnya masalah kemiskinan
petani diantaranya kebijakan atau regulasi
pemerintah, serta minimnya akses dan fasilitas
yang menunjang kesejahteraan petani.
Selain itu kondisi petani yang
bergantung pada musim sangat berpengaruh
pada tingkat pendapatan. Rendahnya Sumber
Daya Manusia (SDM) dan peralatan beserta
bahan yang digunakan Petani berpengaruh pada
hasil produksi lahan atau kebun, keterbatasan
dalam pemahaman akan teknologi, menjadikan
kualitas dan kuantitas produksi secara pasif
tidak mengalami peningkatan. Tetapi faktor
pendongrak utama sebenarnya dari pemerintah
seperti yang dikatakan Sumodiningrat (1999)
menegaskan bahwa Program pemberdayaan
masyarakat dirancang oleh pemerintah untuk
memecahkan tiga masalah utama pembangunan
yakni pengangguran, ketimpangan, dan
pengentasan kemiskinan.
Kemiskinan memiliki konsep dan kreteria
yang beragam. World Bank mendefinisikan
“Kemiskinan dengan menggunakan ukuran
kemampuan/ daya beli, yaitu US $1 atau US $2 per
kapita per hari”. Sementara itu, BPS (Badan Pusat
Statistik) mendefinisikan “Kemiskinan didasarkan
pada garis nilai yang digunakan untuk menentukan
kemiskinan mengacu pada kebutuhan minimum
yang dibutuhkan oleh seseorang yaitu 21,00 kalori
per kapita per hari, ditambah dengan kebutuhan
minimurn non-makan yang merupakan kebutuhan
dasar seseorang yang meliputi papan, sandang,
sekolah, transportasi, serta kebutuhan rumah tangga
dan individu yang mendasarinya”. Sedangkan
kemiskinan menurut Bappenas (2004) yaitu “ Kondisi
dimana seseorang atau sekelompok orang laki dan
perempuan, yang tidak mampu memenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat dan
haknya”. Hak-hak dasar manusia tersebut meliputi
terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, penunahan, air bersih,
pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
rasa aman dari perlakuan atau arncaman tindak
kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam
kehidupan sosial politik. Dilansir dari laman resmi
BBC News Indonesia, 2021. Saat ini dikarenakan
masa pandemic akibat wabah virus Covid-19, angka
kemiskinan kian meningkat dengan derastis. Jumlah
warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7
juta jiwa akibat pandemi Covid-19, menurut data dari
BPS.
Walaupun dengan naiknya angka kemsikinan
secara nasional, khusus daerah Nusa Tenggara Barat
(NTB), tepatnya kecamatan Lombok Tengah pulau
Lombok, dari data yang dirilis BPS Lombok tengah
angka kemiskinan masyarakatnya cendrung
mengalami penurunan walaupun hanya selisih sedikit.
“Tahun 2019 kemiskinan sekitar 13,63 persen (128,82
ribu jiwa). Sedangkan di tahun 2020 menjadi 13,44
persen (128,10 ribu jiwa), artinya turun tipis, ” (BPS
Lombok Tengah).
Dari beberapa data kemiskinan diatas,
tentunya masalah kemiskinan di Lombok tengah
masih menjadi masalah pokok yang harus menjadi
perhatian bersama. Strategi dan upaya meminimalisir
kemiskininan pada komunitas petani Lombok Tengah
maupun dalam skala nasional selain mengandalkan
kebijakan atau regulasi pemerintah berupa upaya
edukatif dan sosiolisasi guna meningkatkan
kesadaran bagi masyarakat maupun komunitas petani
yang nantinya akan dapat berdampak pada taraf
hidup, antara lain berpengaruh terhadap tingkat
pendapatan, serta tingkat kesejahteraan.
Bersumber dari data, masalah dan
pembahasan diatas, tujuan dari tulisan ini diharapkan
bisa menjadi acuan dan bahan yang bersifat edukatif
serta bermanfaat bagi kita semua, khususnya
pemerintah dan komunitas para petani, baik berupa
landasan, gambaran, dan upaya maupun setrategi bagi
elemen terdampak, yakni kemiskinan pada komunitas
petani Lombok Tengah agar bisa keluar dari kreteria
masyarakat miskin baik berupa wawasan, upaya, dan
strategi menuju komunitas petani yang produktif.
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
3
TINJAUAN PUSTAKA
 Kemiskinan
Situasi atau kondisi dimana individu
atau suatu kelompok masyarakat yang tidak
mampu menjalani kehidupannya sampai suatu
taraf yang dianggap mapan atau belum
mencapai kesejahteraan dapat dikatakan
sebagai bentuk kemiskinan. Beberapa dimensi
utama kemiskinan adalah politik, sosial
budaya dan psikologi, ekonomi dan akses
terhadap aset, hak dan tangguag jawabnya
sebagai manusia. Dimensi tersebut saling
terkait dan saling mengunci/membatasi.
Kemiskinan dapat dicermati secara langsung
melului indra ketika terdapat individu maupun
suatu kelompok mengalami kelaparan, tidak
memiliki tempat tinggal, bila sakit tidak
mempunyai dana untuk berobat, tidak dapat
membaca karena tidak mampu bersekolah,
tidak memiliki pekerjaan, takut menghadapi
masa depan, kehilangan anak karena sakit
akibat kekurangan air bersih. Kemiskinan
adalah ketidakberdayaan, terpinggirkan dan
tidak memiliki rasa kebebasan terhadap
dirinya maupun dengan orang lain.
Kemiskinan menurut bebarapa ahli
antara lain:
Yulianto Kadji. Kemiskinan yaitu meliputi
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar yang
mencakup aspek primer dan sekunder.
Supriatna. Menyatakan bahwa kemiskinan
adalah situasi yang serba terbatas yang terjadi
bukan atas kehendak orang yang bersangkutan.
Friedman dalam Suharto (2004). Kemiskinan
berarti ketidaksamaan kesempatan unfuk
mengakumulasikan basis kekuasaan sosial.
Kotze (2004) (6). Menyatakan bahwa
masyarakat miskin yaitu masyarakat yang
memiliki kemampuan yang relatif kurang baik
untuk memperoleh sumber melalui
kesempatan yang ada.
 Komunitas Petani
Komunitas tani adalah usaha yang dilakukan
sekumpulan petani yang terikat atas dasar kesamaan
kepentingan dan keserasian dalam usaha dibidang
pertanian untuk mengatasi masalah dalam pertanian
yang muncul dikegiatan pertanian guna mencapai
suatu maksud dan tujuan yang sama. Komunitas tani
dianggap memiliki fungsi sebagai organisasi yang
efektif untuk memberdayakan petani, meningkatkan
produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan petani
dengan bantuan fasilitas pemerintah melalui program
kebijakan pembangunan pertanian. Factor produksi
yang sangat penting dalam usaha tani adalah lahan
(Rizky Yuldaningsi. 2020:3).
Berikut beberapa tinjauan pustaka dari artikel
ilmiah diluar bebarapa tinjaun pustaka yang telah
digunakan sebagai landasan dan acuan untuk mencari
beberapa ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis
antara lain dengan metode naratif berupa kesamaan,
ketidaksamaan, pandangan dan perbandingan antara
lain:
 Difinisi Kemiskinan
Afifatuz Zahra,Aulia Fatin A,Hanifah Afuwu, Rintan
Auliyah R (2019) (4). Kemiskinan merupakan salah
satu indikator untuk melihat keberhasilan
pembangunan di suatu negara.
Rah Adi Fahmi Ginanjar , Sugeng Setyadi , Umayatu
Suiroh. (2018) (8). Kemiskinan merupakan sebagai
suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya
tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
golongan orang dibandingkan dengan standar
kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan.
Booth dan Me Cawley (1993). Menyatakan bahwa
Kemiskinan "di banyak negara memang terjadi
kenaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
diukur dari pendapatan perkapitanya, tetapi itu hanya
dapat dinikmati oleh sebagian kecil masyarakatnya,
sedangkan sebagian besar masyarakat miskin kurang
memperoleh manfaat apa-apa, bahkan sangat
dirugikan".
Regina Pamela Saroinsong. Kemiskinan adalah suatu
situasi atau kondisi yang dialami seseorang atau
sekelompok orang yang tidak mampu
menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang
dianggap manusiawi.
 Faktor Kemiskinan
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
4
Soetrisno (2), menguraikan bahwa munculnya
kemiskinan berkaitan dengan budaya yang hidup
dalam masyarakat, ketidakadilan dalam pemilikan
faktor produksi dan penggunaan model pendekatan
pembangunan yang dianut oleh suatu negara.
Wahyu Iryana. Ada tiga dimensi yang
menyebabkan kemiskinan. Pertama, Dimensi
Ekonomi, kurangnya sumberdaya yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesejahtraan orang,
baik secara finansial maupaun segala jenis kekayaan
yang dapat meningkatakan kesejahtraan masyarakat.
Kedua, Dimensi Sosial Budaya, kekuarangan
jaringan sosial dan struktur yang mendukung untuk
mendapatkan kesempatan agar produktifitas seorang
meningkat. Ketiga, Dimensi Sosial Politik,
rendahnya derajat akses terhadap kekuatan yang
mencakup tatanan sistem sosial politik.
Robert Chambers. Menegaskan bahwa faktor
penyebab terjadinya kemiskinan adalah lilitan
kemiskinan yaitu hilangnya hak atau kekayaan yang
sukar untuk kembali, mungkin disebabkan desakan
kebutuhan yang melampaui ambang batas
kekuatannya.
 Startegi Penanggulagan Kemisikinan Petani
Sunyoto Usman (1998). Startegi penanggulangan
kemiskinan dimulai dengan perubahan perilaku
ekonomi, orientasi pendidikan, sikap terhadap
perkembangan teknologi, dan kebiasaan.
Korten (2004). Menyatakan bahwa ada tiga dasar
untuk melakukan perubahan,perubahan struktural
dan normatif dalam pembangunan yang berpusat
pada rakyat.
Aldus Mahioborang. Strategi penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah harus
secara faktual sehingga dapat mengangkat tingkat
kehidupan dan taraf hidup bagi masyarakat .
Mark G. Hanna dan Buddy Robinson (2014)
mengemukan bahwa ada tiga strategi utama
pemberdayaan dalam praktek perubahan sosial, yaitu
Strategi tradisional, menyarankan agar mengetahui
dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam
berbagai keadaan, Strategi direct-action,
membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati
oleh semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut
perubahan yang mungkin terjadi, dan Strategi
transformatif, menunjukkan bahwa pendidikan
massa dalam jangka panjang dibutuhkan sebelum
pengiden-tifikasian kepentingan diri sendiri.
Dr. Riyanto, Pranyoto, S.Pi., MAP., Capt. Karolus
Geleuk Sengadji MM., RAJ Susilo Hadi Wibowo
(2019). Dengan memperkuat lembaga dan juga
partisipasi masyarakat, optimalisasi dan pemanfaatan
sumberdaya secara berkelanjutan.
Sarah Nita Hasibuan, Bambang Juanda dan Sri
Mulatsih (2019) (7). Salah satu cara untuk
memberantas kemiskinan yang dapat dilakukan
dengan mengetahui pola sebaran kemiskinan pada
setiap daerah atau wilayah pengamatan.
Erwan Agus Purwanto.(2007) (10). Strategi lebih
mengutamakan pertumbuhan ekonomi, harapan
terbesar diletakkan di pundak sektor industri,
terutama industry UMKM.
Rondinelli, (1990) mengemukakan ada tiga strategi
dasar program yang bertujuan untuk membantu
penduduk miskin yaitu bantuan disalurkan ke tempat
dimana mayoritas orang miskin hidup, dipusatkan
untuk mengatasi cacat standar kehidupan orang-orang
miskin, dan dipusatkan pada kelompok yang
mempunyai ciri sosio ekonomi yang sama yang
mendorong atau mempertahankan.
Wahyu Iryana. Strategi ditekankan pada keterpaduan
antara pemerintah, dan melibatkan peran serta seluruh
masyarakat termasuk didalamnya nelayan itu sendiri.
Rah Adi Fahmi Ginanjar , Sugeng Setyadi , Umayatu
Suiroh. (2018) (8) Penanggulangan kemiskinan
merupakan kebijakan yang harus konsisten dilakukan
oleh pemerintah.
Regina Pamela Saroinsong. Strategi penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah harus
secara faktual yang dapat mengangkat tingkat
kehidupan dan taraf hidup bagi masyarakat nelayan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Literature review karena analisis
terintegrasi dengan tulisan ilmiah yang terkait
langsung dengan pertanyaan penelitian. Setiap
substansi dan masalah menunjukkan
korespondensi antara tulisan-tulisan dan
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan
guna menarik suatu hipoteis dan kesimpulan.
Melalui metode ini, diharapkan dapat
menjelaskan latar belakang terkait masalah
kemiskinan pada komunitas Petani di Lombok
Tengah, diantaranya menunjukkan mengapa
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
5
masalah ini penting untuk diteliti, menemukan
hubungan antar beberapa variabel.
Sistematika penerapan yang dilakukan dalam
penelitian dengan metode ini adalah menggunakan
teori, temuan dari artikel penelitian yang diperoleh
dijadikan bahan acuan untuk landasan kegiatan
penelitian dan selanjutnya digunakan untuk
menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari
perumusan masalah yang ingin diteliti dan sebagai
indikator analisis berupa kritik dari penelitian yang
sedang dilakukan untuk mencari beberapa ulasan,
rangkuman, dan pemikiran tentang beberapa sumber
pustaka yang telah dijadikan acuan atau landasan
berpikir.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemiskinan pada suatu kelompok
masyarakat secara umum disebabkan oleh tidak
terpenuhinya hak-hak dasar komunitas, baik
kebetuhan suprastruktur seperti pendidikan,
moral, etika berprilaku dan lain-lain maupun
kebutuhan infrastruktur antara lain kebutuhan
akan pangan, rumah layak huni, dan pakaian,
diluar akan lebih optimal apabila terdapat
support atau dukungan dari beberapa elemen
terlebih lagi dari pemerintah. Seperti yang
dikatakan Regina Pamela Saroinsong dalam
artikelnya “Secara umum, kemiskinan
disebabkan oleh tidak terpenuhinya hak-hak
dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan
pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
infrastruktur”. Yang bisa dikatakan semua itu
dapat dikatakan berkaitan langung dengan
tanggung jawab pemerintah. Disamping itu,
kurangnya kesempatan berusaha, kurangnya
akses terhadap informasi, teknologi dan
permodalan, budaya dan gaya hidup yang
cenderung pasif, menyebabkan posisi
masyarakat miskin semakin lemah san
terbelakang.
Selain masalah struktural dari dalam,
seperti budaya komuditas yang masih tergolong
subsistem dan pasif, seperti yang dikatakan
Kuncoro, 1997 (131) ”Karena menggantungkan diri
pada sektor pertanian yang subsistem, metode
produksi yang tradisional, yang sering kali dibarengi
dengan sikap apatis terhadap lingkungan”. Disaat
yang sama kebijakan pemerintah kurang
berpihak pada komuditan petani-petani kecil
yang identik dengan masyarakat miskin. Untuk
melihat bagaimana karakteristik faktual
komunitas petani miskin khususnya didaerah
kepulauan seperti Nusa Tenggara Barat Lombok
tengah dan bagaimana solusi atau upaya
penanggulangan kemiskinan.
Dari beberapa faktor penyebab kemiskinan
pada komunitas petani baik dari tinjauan maupun
beberapa substansi yang dideskripsikian sebelumnya.
Terdapat dua dimensi utama yang menyebabkan
kemiskinan pada komunitas petani. Pertama, dimensi
infrastruktur, kurangnya sumber daya yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesejahtraan petani,
baik secara finansial maupaun segala jenis kekayaan
dan fasilitas yang dapat meningkatakan kesejahtraan
masyarakat. Kedua, dimensi suprastruktur, yaitu
minimnya skill dan kualitas individu pada komunitas
petani untuk menghasilkan terobosan-terobosan baru
yang inovatif dan dapat menunjang kesejahtraan, hal
ini biasanya ditandai dengan indikator masyarakat
dengan pendidikan yang masih kurang
diinterpretasikan. Kedua dimensi tentunya saling
berkaitan satu sama lain dan besrifat kompatibel,
yang apabila salah satu dari keduanya tidak berjalan
maka tidak akan mencapai tujuan yang tentunya
masing-masih membutuhkan dukungan dari beberapa
elemen terutama pemerintah. Dari akumulasi
beberapa penyebab terhambat proses produksi sampai
distribusi dilapangan. Berikut beberapa masalah dan
solusi atau upaya untuk mengoptimalkan kegiatan
produksi para petani di Lombok Tengah guna
meningkatkan perekonomian para petani ketaraf yang
lebih tinggi antara lain.
a. Kondisi alamiah, kompleksnya
permasalahan kemiskinan masyarakat petani terjadi
disebabkan masyarakat petani hidup dalam suasana
alam yang keras dan selalu diliputi ketidakpastian.
Musim paceklik yang selalu datang tiap tahun dan
lamanya pun tidak dapat dipastikan sehingga akan
membuat petani terus berada dalam lingkaran
kemiskinan, belum termasuk gangguan ekosistem lain
seperti hama. Dari kondisi ini tentunya para petani
harus konsisten dalam memproduksi hasil kebun
dikarenakan masalah ini bersifat alamiah.
b. Tingkat pendidikan umumnya belum mendukung
dan belum terintegritas dengan perkembangan
teknologi modern, atau kualitas sumber daya manusia
rendah dan tingkat produktifitas juga sangat rendah.
Tingkat pendidikan petani berbanding lurus dengan
teknologi yang dapat dihasilkan, dalam hal ini
teknologi di bidang produksi, pengolahan, dan
pendistribusian. Oleh karena itu, diperlukan teknologi
yang mendukung akses tersebut. Selama ini, para
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
6
petani umunya hanya menggunakan cara yang
tradisional untuk memanajemen hasil produksi.
salah satunya disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan dan penguasaan terhadap teknologi. Oleh
karna itu dengan meningkatkan skill dan kualitas
para petani dari pendidikan tentunya akan sangat
membantu mendongkrak perekonomian para petani,
dimana dikatakan Fajrin Hardinandar (2019) (4).
“Ada beberapa faktor yang melatarbelakangai
kemiskinan tersebut, yang pertama keterbelakangan
karena tingkat pendidikan yang rendah”. Identik
dengan beberapa daerah pelosok di Lombok Tengah.
c. Pola kehidupan yang cendrung pasif, tidak
bisa memanajemen ditambah lagi pola hidup yang
boros. Stereotipe yang dipandang boros sehingga
oleh berbagai pihak sering dianggap penyebab
kemiskinan petani. Padahal kultur petani jika
dicermati justru memiliki etos kerja yang rajin.
Mereka masih berpikir bekerja hari ini hanya
sekedar untuk hari esok. Oleh karna itu perlunya
dukungan pemerintah sangat dibutuhka guna
memberikan bimbingan dan sosialisasi manajemn
hasil produksi kepada para petani.
d. Masalah pemasaran hasil produksi, tidak
semua daerah memiliki fasilitas pemasaran sesuai
harga standar provinsi, seperti pasar kabupaten, kota,
maupun desa, masih minimnya akses dan fasilitas
yang mendukung kegiatan pemasaran. Hal tersebut
membuat para petani terpaksa menjual hasil kebun
mereka kepada tengkulak dengan harga di bawah
harga pasaran atau harga standar. Solusi dari
masalah ini tentunya dapat diakomodir dengan akses
pasar-pasar resmi yang layak sebagai wadah yang
menampung kegiatan petani yang produktif.
e. Regulasi pemerintah yang tidak memihak
petani sering kali dijumpai. Oleh kaena itu perlu
ditekankan kembali eksistensi pemerintah harus
mendukug semua elemen dan aktifitas kegiatan
masyarakat yang dapat menunjang kesejahtraan
semua golongan tidak terkecuali para petani.
Dari beberapa masalah dan solusi atau upaya
meminimalisir kemiskinan komuditas petani
tersebut, bisa diabstraksikan beberapa masalah
struktural yang terjadi dalam beberapa tahun
terakhir, yakni masih minimnya optimalisasi sumber
daya baik alam maupun manusia dalam
memanfaatkan sumber dayanya, baik disebabkan
kurangnya pendidikan dari setiap elemen yang
menunjang maupun kesadaran kolektif yang
membangun aspek dan menunjang kesejahtraan para
petani.
Dalam teori struktural fungsional dari Talcot
Person yaitu sebuah sudut pandang luas yang
mencakup dan termasuk kedalam sosiologi dan
juga antropologi yang berupaya menafsirkan
masyarakat sebagai sebuah struktur dengan
bagian yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain, bisa
diinterpretasikan dalam masalah ini sebagai
indikator terdapatnya suatu struktur atau sistem
yang tidak berjalan sesuai latensi maupun
manifest, atau secara sederhananya sesuai fungsi
dan tujuannya, termasuk tujuan utama suatu
Negara dengan kesejahtraan masyarakat.
Sebagai landasan, perspektif teori tersebut
bisa diasumsikan pertama dari obyek
permasalahan sendiri, yakni pada masyarakat
komunitas Petani, sebagai sumber daya manusia
masih belum mendukung sebagai struktur untuk
kesejahtraan mereka, baik karena masih
rendahnya tingkat pendidikan maupun pola hidup
yang tidak produktif seperti yang dijelaskan
sebelumnya. Kedua, selain dari komunitas
sendiri, peran pemerintah juga paling diharapkan
dalam membangun strategi untuk mensejahtrakan
komunitas petani baik dalam memenuhi hak-hak
dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan pangan,
kesehatan, pendidikan, infrastruktur tidak terkecuali
regulasi maupun program kerja pertumbuhan
ekonomi.
KESIMPULAN
Kemiskinan komunitas petani ialah
masalah yang masih bersifat multidimensional
dinegara kepulauan seperti Indonesia, karena
cukup beragam masalah yang masih dihadapi
sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan
solusi yang komperhensif atau menyeluruh dari
semua elemen baik dari para petani maupun
pemerintah.
Khusus daerah Nusa Tenggara Barat (NTB),
tepatnya kecamatan Lombok Tengah pulau Lombok,
dari data yang dirilis BPS Lombok tengah angka
kemiskinan masyarakatnya cendrung mengalami
penurunan walaupun hanya selisih sedikit. “Tahun
2019 kemiskinan sekitar 13,63 persen (128,82 ribu
jiwa). Sedangkan di tahun 2020 menjadi 13,44 persen
(128,10 ribu jiwa), artinya turun tipis, ” (BPS
Lombok Tengah). Dari data tersebut tentunya dapat
menjadi indikator masih banyaknya petni yang masih
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
7
tergolong miskin mengingat penurunanya tidak
sampai 1%.
Faktor utama yang menyebabkan
kemiskinian pada komunitas Petani Lombok
Tengah secara umum. Pertama, masalah
ekonomi yakni kurangnya sumberdaya atau
fasilitas yang dapat diakses atau digunakan
untuk meningkatkan perekonomian, baik secara
finansial maupaun segala jenis fasilitas yang
dapat meningkatakan kesejahtraan masyarakat.
Kedua, masalah sosial budaya seperti
kekuarangan jaringan sosial dan struktur yang
mendukung untuk mendapatkan kesempatan
agar produktifitas seorang meningkat. Ketiga,
masalah sosial politik seperti rendahnya derajat
akses terhadap kekuatan yang mencakup tatanan
sistem sosial politik selain tiga dimensi tersebut.
Faktor lain yang menjadi yang dapat menjadi
penyebab kemiskinan petani di Lombok Tengah
ialah tingkat pendidikan yang tergolong belum
optimal, minimnya fasilitas yang dapat
menunjang kegitatan produksi dan distribusi
hasil produksi kebun yang belum memadai,
serta beberpa regulasi atau kebijakan
pemerintah yang kurang mendukung
kesejahtraan para petani.
Dari perspektif struktural fungsional,
pertama dari obyek permasalahan sendiri, yakni
pada masyarakat komunitas petani, sebagai
sumber daya manusia, diperlukan langkah-
langkah atau strategi sebagai upaya yang
mendukung suatu struktur untuk kesejahtraan
mereka sendiri, baik dengan menaikkan taraf
atau tingkat pendidikan maupun pola hidup
yang lebih produktif. Kedua, selain dari
komunitas sendiri, peran pemerintah juga paling
diharapkan dalam membangun strategi untuk
mensejahtrakan komunitas petani baik dalam
memenuhi hak-hak dasar, antara lain kebutuhan
akan pangan, kesehatan, pendidikan,
infrastruktur tidak terkecuali regulasi maupun
program kerja pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan artikel
ilmiah ini yang merupakan perwujudan dari Visi
Program Studi Sosiologi Universitas Mataram
untuk mewujudkan program studi penyelenggara
pendidikan bidang sosiologi yang berkualitas
untuk menghasilkan lulusan yang menguasai
IPTEKS, mampu melaksanakan penelitian dan
pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan
memiliki daya saing internasional pada tahun
2025.
Penulis berterimakasih juga kepada dosen
pembimbing Oryza Pneumatica Inderasari,
S.Sos.,M.Sosio yang telah memberikan materi,
ide, serta bimbingan sehingga kami dapat
menyusun artikel ini dengan baik Walaupun
secara sadar masih terdapat banyak kekurangan-
kekurangan yang memerlukan perbaikan dan
penyempurnaan. Lewat kesempatan ini penulis
sangat mengharapkan para dosen dan mahasiswa,
serta pihak lain untuk memberikan sumbangan
pemikiran dan gagasan yang mengarah pada
perbaikan kualitas artikel.
DAFTAR PUSTAKA
Rizky Yuldaningsi. 2020. Strategi Komunitas Petani
Cabai Jawa Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rumah
Tangga DI Desa Karang Anyar Kecamatan Jati
Agung Kabupaten Lampung Selatan : 3.
Erwan Agus Purwanto. 2007. Mengkaji Potensi
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk
Pembuatan Kebiiakan Anti Kemiskinan di
Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik :
3 (10): 300.
Yulianto Kadji. Kemiskinan dan Konsep
Teoritisnya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNG: 1-4.
Rah Adi Fahmi Ginanjar , Sugeng Setyadi ,
Umayatu Suiroh. 2018. Analisis Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Di Provinsi
Banten. JEQu: 8 (2).
Fajrin Hardinandar. 2019. Determinan
Kemiskinan (Studi Kasus 29 Kota/ Kabupaten
di Provinsi Papua. Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan) : 4 (1): 2.
Wahyu Iryana. Strategi Mengatasi Kemiskinan
Nelayan Eretan Waten, Indramayu. Historia
Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666
e-ISSN:2461-0720
8
Madania: 89.
Dr. Riyanto, Pranyoto, S.Pi., MAP., Capt.
Karolus Geleuk Sengadji MM., RAJ Susilo
Hadi Wibowo (2019). Program Pemerdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir Sebuah bakti
Untuk Merudukasi Kemiskinan Masyarakat
Pesisir di Provinsi Jawa Tengah. Prosiding
Seminar Nasional dan Call for Papers: 47.
Regina Pamela Saroinsong. Peran Pemerintah
Desa Dalam Penanggulangan Kemiskinan Nelayan
Didesa Lantung Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara : 1-3.
ldus Mahioborang. Kebijakan Pemerintah
Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Masyarakat Nelayan: 6.
Sarah Nita Hasibuan, Bambang Juanda dan Sri
Mulatsih. 2019. Analisis Sebaran dan Faktor
Penyebab Kemiskinan di Kabupaten Bandung
Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia : 2 (7): 79-
83.
Website:
Syamsudin, BPS: Angka Kemiskinan di
Lombok Tengah Turun.
https://grafikanews.com/berita-bps-angka-
kemiskinan-kabupaten-lombok-tengah-
turun.html#:~:text=%E2%80%9CTahun%202
019%20kemiskinan%20sekitar%2013,128%2
C82%20ribu%20jiwa). Diakses pada 9 Juni
2021.
Callistasia Wijaya. Dampak Covid-19: 2,7 juta
orang masuk kategori miskin selama pandemi,
pemulihan ekonomi 'butuh waktu lama'. BBC
News Indonesia.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
55992498. Diakses pada 3 April 2021.
Bappenas. 2004. Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2004-2009.
www.bappenas.go.id/get-file-server
node/7642/ . Diakses pada 4 April 2021.

More Related Content

What's hot

6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
abdul hadi
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
RAMASYAFARADI
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Lianita Dian
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
STISIPWIDURI
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
STISIPWIDURI
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
iswah yuni
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Bakhrul Ulum
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesiasindu_57
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Dede Ridwan Nurul Falah
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Nursyidah alit
 
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
Suhanda Handa
 
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Oswar Mungkasa
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Yusinadia Sekar Sari
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Ahmad Muhyi
 

What's hot (19)

6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi Kemiskinan
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
 
Makalah kemiskinan
Makalah kemiskinanMakalah kemiskinan
Makalah kemiskinan
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 
Makalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah iiMakalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah ii
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Shanti
ShantiShanti
Shanti
 
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 

Similar to Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community

Makalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikMakalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikfebria_riefa
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
yogadadung
 
Makalah ipsKUU
Makalah ipsKUUMakalah ipsKUU
Makalah ipsKUU
Rikky Saputra
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurTri Cahyono
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
adhi nugraha
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMari belajar Exact
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
FaisalAkbar680461
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
Joel mabes
 
Kelompok 3 ppt
Kelompok 3 pptKelompok 3 ppt
Kelompok 3 ppt
DikyWahyudi4
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRES
Ian March
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
emi halimi
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
Teguh Kristyanto
 
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak KartikaPertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak Kartikanindyapurnamasari
 
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
guest93ad48
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
musniumar
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
Ahmad Muhyi
 

Similar to Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community (20)

171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
Makalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikMakalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iik
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Makalah ipsKUU
Makalah ipsKUUMakalah ipsKUU
Makalah ipsKUU
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Makalah akp
Makalah akpMakalah akp
Makalah akp
 
Kelompok 3 ppt
Kelompok 3 pptKelompok 3 ppt
Kelompok 3 ppt
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRES
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak KartikaPertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
 
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
 
Agus ppt
Agus pptAgus ppt
Agus ppt
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community

  • 1. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 1 Upaya Meminimalisir Kemiskinan Komunitas PetaniSasak Lombok Tengah Rizki Amin Al Qadry Program Studi Sosiologi ¸Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia; Kata Kunci Abstrak Kata kunci: Upaya memnimalisir kemiskinian, Komuditas Petani, Suku Sasak. Kemiskinan para petani merupakan masalah yang masih sering dijumpai di Lomobok Tengah Dari masalah tersebut, tujuan dari artikel ini diharapkan mampu menjadi acuan dan bahan yang bersifat edukatif, khususnya pemerintah dan petani dalam memproduksi hasil alam secara optimal dan dapat menunjang kesejahtaraan para petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature review karena analisis terintegrasi dengan tulisan ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan penelitian. Setiap substansi dan masalah menunjukkan korespondensi antara tulisan-tulisan dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan guna menarik suatu hipoteis dan kesimpulan. Upaya atau strategi yang mendukung suatu struktur untuk kesejahtraan petani selain dari komunitas sendiri, peran pemerintah diharapkan mampu menunjang aktivitas dan kegiatan para petani yang porduktif dan mampu mendongkrak perekonomian para petani. Keywords Abstract Keywords: Efforts to minimize poverty, Farmer Community, Sasak Tribe. Poverty of farmers is a problem that is still often encountered in Central Lomobok. From this problem, the purpose of this article is expected to be a reference and educational material, especially for the government and farmers in producing natural products optimally and can support the welfare of farmers. The method used in this research is Literature review because the analysis is integrated with scientific writing that is directly related to the research question. Each substance and problemshows the correspondence between the writings and research questions that have been formulated to draw a hypothesis and conclusion.Efforts or strategies that support a structure for the welfare of farmers apart from the community itself, the role of the government is expected to be able to support the activities and activities of productive farmers and be able to boost the economy of the farmers. Rizki Amin Al Qadry. Program Studi Sosiologi ¸Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Email: riskyal230@gmail.com
  • 2. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 2 PENDAHULUAN Fenomena yang masih menjadi masalah sosial utama di Indonesia adalah masalah kemiskinan, karena masih banyak indikator yang cukup bervariasi yang menandakan masyarakat secara obyektif masih tergolong miskin, diantaranya masih terdapatnya masyarakat dalam kondisi “Suatu tingkat kehidupan yang berada dibawah standar kebutuhan hidup minimum”. Sarah Nita Hasibuan, Bambang Juanda dan Sri Mulatsih (2019) (7). Sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan solusi yang komperhensif atau menyeluruh, dan tentunya bukan solusi secara parsial harus diketahui akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan pada petani. Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan pasifnya masalah kemiskinan petani diantaranya kebijakan atau regulasi pemerintah, serta minimnya akses dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan petani. Selain itu kondisi petani yang bergantung pada musim sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan beserta bahan yang digunakan Petani berpengaruh pada hasil produksi lahan atau kebun, keterbatasan dalam pemahaman akan teknologi, menjadikan kualitas dan kuantitas produksi secara pasif tidak mengalami peningkatan. Tetapi faktor pendongrak utama sebenarnya dari pemerintah seperti yang dikatakan Sumodiningrat (1999) menegaskan bahwa Program pemberdayaan masyarakat dirancang oleh pemerintah untuk memecahkan tiga masalah utama pembangunan yakni pengangguran, ketimpangan, dan pengentasan kemiskinan. Kemiskinan memiliki konsep dan kreteria yang beragam. World Bank mendefinisikan “Kemiskinan dengan menggunakan ukuran kemampuan/ daya beli, yaitu US $1 atau US $2 per kapita per hari”. Sementara itu, BPS (Badan Pusat Statistik) mendefinisikan “Kemiskinan didasarkan pada garis nilai yang digunakan untuk menentukan kemiskinan mengacu pada kebutuhan minimum yang dibutuhkan oleh seseorang yaitu 21,00 kalori per kapita per hari, ditambah dengan kebutuhan minimurn non-makan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang yang meliputi papan, sandang, sekolah, transportasi, serta kebutuhan rumah tangga dan individu yang mendasarinya”. Sedangkan kemiskinan menurut Bappenas (2004) yaitu “ Kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang laki dan perempuan, yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat dan haknya”. Hak-hak dasar manusia tersebut meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, penunahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau arncaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Dilansir dari laman resmi BBC News Indonesia, 2021. Saat ini dikarenakan masa pandemic akibat wabah virus Covid-19, angka kemiskinan kian meningkat dengan derastis. Jumlah warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7 juta jiwa akibat pandemi Covid-19, menurut data dari BPS. Walaupun dengan naiknya angka kemsikinan secara nasional, khusus daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya kecamatan Lombok Tengah pulau Lombok, dari data yang dirilis BPS Lombok tengah angka kemiskinan masyarakatnya cendrung mengalami penurunan walaupun hanya selisih sedikit. “Tahun 2019 kemiskinan sekitar 13,63 persen (128,82 ribu jiwa). Sedangkan di tahun 2020 menjadi 13,44 persen (128,10 ribu jiwa), artinya turun tipis, ” (BPS Lombok Tengah). Dari beberapa data kemiskinan diatas, tentunya masalah kemiskinan di Lombok tengah masih menjadi masalah pokok yang harus menjadi perhatian bersama. Strategi dan upaya meminimalisir kemiskininan pada komunitas petani Lombok Tengah maupun dalam skala nasional selain mengandalkan kebijakan atau regulasi pemerintah berupa upaya edukatif dan sosiolisasi guna meningkatkan kesadaran bagi masyarakat maupun komunitas petani yang nantinya akan dapat berdampak pada taraf hidup, antara lain berpengaruh terhadap tingkat pendapatan, serta tingkat kesejahteraan. Bersumber dari data, masalah dan pembahasan diatas, tujuan dari tulisan ini diharapkan bisa menjadi acuan dan bahan yang bersifat edukatif serta bermanfaat bagi kita semua, khususnya pemerintah dan komunitas para petani, baik berupa landasan, gambaran, dan upaya maupun setrategi bagi elemen terdampak, yakni kemiskinan pada komunitas petani Lombok Tengah agar bisa keluar dari kreteria masyarakat miskin baik berupa wawasan, upaya, dan strategi menuju komunitas petani yang produktif.
  • 3. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 3 TINJAUAN PUSTAKA  Kemiskinan Situasi atau kondisi dimana individu atau suatu kelompok masyarakat yang tidak mampu menjalani kehidupannya sampai suatu taraf yang dianggap mapan atau belum mencapai kesejahteraan dapat dikatakan sebagai bentuk kemiskinan. Beberapa dimensi utama kemiskinan adalah politik, sosial budaya dan psikologi, ekonomi dan akses terhadap aset, hak dan tangguag jawabnya sebagai manusia. Dimensi tersebut saling terkait dan saling mengunci/membatasi. Kemiskinan dapat dicermati secara langsung melului indra ketika terdapat individu maupun suatu kelompok mengalami kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal, bila sakit tidak mempunyai dana untuk berobat, tidak dapat membaca karena tidak mampu bersekolah, tidak memiliki pekerjaan, takut menghadapi masa depan, kehilangan anak karena sakit akibat kekurangan air bersih. Kemiskinan adalah ketidakberdayaan, terpinggirkan dan tidak memiliki rasa kebebasan terhadap dirinya maupun dengan orang lain. Kemiskinan menurut bebarapa ahli antara lain: Yulianto Kadji. Kemiskinan yaitu meliputi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar yang mencakup aspek primer dan sekunder. Supriatna. Menyatakan bahwa kemiskinan adalah situasi yang serba terbatas yang terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan. Friedman dalam Suharto (2004). Kemiskinan berarti ketidaksamaan kesempatan unfuk mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Kotze (2004) (6). Menyatakan bahwa masyarakat miskin yaitu masyarakat yang memiliki kemampuan yang relatif kurang baik untuk memperoleh sumber melalui kesempatan yang ada.  Komunitas Petani Komunitas tani adalah usaha yang dilakukan sekumpulan petani yang terikat atas dasar kesamaan kepentingan dan keserasian dalam usaha dibidang pertanian untuk mengatasi masalah dalam pertanian yang muncul dikegiatan pertanian guna mencapai suatu maksud dan tujuan yang sama. Komunitas tani dianggap memiliki fungsi sebagai organisasi yang efektif untuk memberdayakan petani, meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan petani dengan bantuan fasilitas pemerintah melalui program kebijakan pembangunan pertanian. Factor produksi yang sangat penting dalam usaha tani adalah lahan (Rizky Yuldaningsi. 2020:3). Berikut beberapa tinjauan pustaka dari artikel ilmiah diluar bebarapa tinjaun pustaka yang telah digunakan sebagai landasan dan acuan untuk mencari beberapa ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis antara lain dengan metode naratif berupa kesamaan, ketidaksamaan, pandangan dan perbandingan antara lain:  Difinisi Kemiskinan Afifatuz Zahra,Aulia Fatin A,Hanifah Afuwu, Rintan Auliyah R (2019) (4). Kemiskinan merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan di suatu negara. Rah Adi Fahmi Ginanjar , Sugeng Setyadi , Umayatu Suiroh. (2018) (8). Kemiskinan merupakan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Booth dan Me Cawley (1993). Menyatakan bahwa Kemiskinan "di banyak negara memang terjadi kenaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang diukur dari pendapatan perkapitanya, tetapi itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil masyarakatnya, sedangkan sebagian besar masyarakat miskin kurang memperoleh manfaat apa-apa, bahkan sangat dirugikan". Regina Pamela Saroinsong. Kemiskinan adalah suatu situasi atau kondisi yang dialami seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.  Faktor Kemiskinan
  • 4. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 4 Soetrisno (2), menguraikan bahwa munculnya kemiskinan berkaitan dengan budaya yang hidup dalam masyarakat, ketidakadilan dalam pemilikan faktor produksi dan penggunaan model pendekatan pembangunan yang dianut oleh suatu negara. Wahyu Iryana. Ada tiga dimensi yang menyebabkan kemiskinan. Pertama, Dimensi Ekonomi, kurangnya sumberdaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahtraan orang, baik secara finansial maupaun segala jenis kekayaan yang dapat meningkatakan kesejahtraan masyarakat. Kedua, Dimensi Sosial Budaya, kekuarangan jaringan sosial dan struktur yang mendukung untuk mendapatkan kesempatan agar produktifitas seorang meningkat. Ketiga, Dimensi Sosial Politik, rendahnya derajat akses terhadap kekuatan yang mencakup tatanan sistem sosial politik. Robert Chambers. Menegaskan bahwa faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah lilitan kemiskinan yaitu hilangnya hak atau kekayaan yang sukar untuk kembali, mungkin disebabkan desakan kebutuhan yang melampaui ambang batas kekuatannya.  Startegi Penanggulagan Kemisikinan Petani Sunyoto Usman (1998). Startegi penanggulangan kemiskinan dimulai dengan perubahan perilaku ekonomi, orientasi pendidikan, sikap terhadap perkembangan teknologi, dan kebiasaan. Korten (2004). Menyatakan bahwa ada tiga dasar untuk melakukan perubahan,perubahan struktural dan normatif dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat. Aldus Mahioborang. Strategi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah harus secara faktual sehingga dapat mengangkat tingkat kehidupan dan taraf hidup bagi masyarakat . Mark G. Hanna dan Buddy Robinson (2014) mengemukan bahwa ada tiga strategi utama pemberdayaan dalam praktek perubahan sosial, yaitu Strategi tradisional, menyarankan agar mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan, Strategi direct-action, membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati oleh semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang mungkin terjadi, dan Strategi transformatif, menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang dibutuhkan sebelum pengiden-tifikasian kepentingan diri sendiri. Dr. Riyanto, Pranyoto, S.Pi., MAP., Capt. Karolus Geleuk Sengadji MM., RAJ Susilo Hadi Wibowo (2019). Dengan memperkuat lembaga dan juga partisipasi masyarakat, optimalisasi dan pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan. Sarah Nita Hasibuan, Bambang Juanda dan Sri Mulatsih (2019) (7). Salah satu cara untuk memberantas kemiskinan yang dapat dilakukan dengan mengetahui pola sebaran kemiskinan pada setiap daerah atau wilayah pengamatan. Erwan Agus Purwanto.(2007) (10). Strategi lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi, harapan terbesar diletakkan di pundak sektor industri, terutama industry UMKM. Rondinelli, (1990) mengemukakan ada tiga strategi dasar program yang bertujuan untuk membantu penduduk miskin yaitu bantuan disalurkan ke tempat dimana mayoritas orang miskin hidup, dipusatkan untuk mengatasi cacat standar kehidupan orang-orang miskin, dan dipusatkan pada kelompok yang mempunyai ciri sosio ekonomi yang sama yang mendorong atau mempertahankan. Wahyu Iryana. Strategi ditekankan pada keterpaduan antara pemerintah, dan melibatkan peran serta seluruh masyarakat termasuk didalamnya nelayan itu sendiri. Rah Adi Fahmi Ginanjar , Sugeng Setyadi , Umayatu Suiroh. (2018) (8) Penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan yang harus konsisten dilakukan oleh pemerintah. Regina Pamela Saroinsong. Strategi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah harus secara faktual yang dapat mengangkat tingkat kehidupan dan taraf hidup bagi masyarakat nelayan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature review karena analisis terintegrasi dengan tulisan ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan penelitian. Setiap substansi dan masalah menunjukkan korespondensi antara tulisan-tulisan dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan guna menarik suatu hipoteis dan kesimpulan. Melalui metode ini, diharapkan dapat menjelaskan latar belakang terkait masalah kemiskinan pada komunitas Petani di Lombok Tengah, diantaranya menunjukkan mengapa
  • 5. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 5 masalah ini penting untuk diteliti, menemukan hubungan antar beberapa variabel. Sistematika penerapan yang dilakukan dalam penelitian dengan metode ini adalah menggunakan teori, temuan dari artikel penelitian yang diperoleh dijadikan bahan acuan untuk landasan kegiatan penelitian dan selanjutnya digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti dan sebagai indikator analisis berupa kritik dari penelitian yang sedang dilakukan untuk mencari beberapa ulasan, rangkuman, dan pemikiran tentang beberapa sumber pustaka yang telah dijadikan acuan atau landasan berpikir. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemiskinan pada suatu kelompok masyarakat secara umum disebabkan oleh tidak terpenuhinya hak-hak dasar komunitas, baik kebetuhan suprastruktur seperti pendidikan, moral, etika berprilaku dan lain-lain maupun kebutuhan infrastruktur antara lain kebutuhan akan pangan, rumah layak huni, dan pakaian, diluar akan lebih optimal apabila terdapat support atau dukungan dari beberapa elemen terlebih lagi dari pemerintah. Seperti yang dikatakan Regina Pamela Saroinsong dalam artikelnya “Secara umum, kemiskinan disebabkan oleh tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, infrastruktur”. Yang bisa dikatakan semua itu dapat dikatakan berkaitan langung dengan tanggung jawab pemerintah. Disamping itu, kurangnya kesempatan berusaha, kurangnya akses terhadap informasi, teknologi dan permodalan, budaya dan gaya hidup yang cenderung pasif, menyebabkan posisi masyarakat miskin semakin lemah san terbelakang. Selain masalah struktural dari dalam, seperti budaya komuditas yang masih tergolong subsistem dan pasif, seperti yang dikatakan Kuncoro, 1997 (131) ”Karena menggantungkan diri pada sektor pertanian yang subsistem, metode produksi yang tradisional, yang sering kali dibarengi dengan sikap apatis terhadap lingkungan”. Disaat yang sama kebijakan pemerintah kurang berpihak pada komuditan petani-petani kecil yang identik dengan masyarakat miskin. Untuk melihat bagaimana karakteristik faktual komunitas petani miskin khususnya didaerah kepulauan seperti Nusa Tenggara Barat Lombok tengah dan bagaimana solusi atau upaya penanggulangan kemiskinan. Dari beberapa faktor penyebab kemiskinan pada komunitas petani baik dari tinjauan maupun beberapa substansi yang dideskripsikian sebelumnya. Terdapat dua dimensi utama yang menyebabkan kemiskinan pada komunitas petani. Pertama, dimensi infrastruktur, kurangnya sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahtraan petani, baik secara finansial maupaun segala jenis kekayaan dan fasilitas yang dapat meningkatakan kesejahtraan masyarakat. Kedua, dimensi suprastruktur, yaitu minimnya skill dan kualitas individu pada komunitas petani untuk menghasilkan terobosan-terobosan baru yang inovatif dan dapat menunjang kesejahtraan, hal ini biasanya ditandai dengan indikator masyarakat dengan pendidikan yang masih kurang diinterpretasikan. Kedua dimensi tentunya saling berkaitan satu sama lain dan besrifat kompatibel, yang apabila salah satu dari keduanya tidak berjalan maka tidak akan mencapai tujuan yang tentunya masing-masih membutuhkan dukungan dari beberapa elemen terutama pemerintah. Dari akumulasi beberapa penyebab terhambat proses produksi sampai distribusi dilapangan. Berikut beberapa masalah dan solusi atau upaya untuk mengoptimalkan kegiatan produksi para petani di Lombok Tengah guna meningkatkan perekonomian para petani ketaraf yang lebih tinggi antara lain. a. Kondisi alamiah, kompleksnya permasalahan kemiskinan masyarakat petani terjadi disebabkan masyarakat petani hidup dalam suasana alam yang keras dan selalu diliputi ketidakpastian. Musim paceklik yang selalu datang tiap tahun dan lamanya pun tidak dapat dipastikan sehingga akan membuat petani terus berada dalam lingkaran kemiskinan, belum termasuk gangguan ekosistem lain seperti hama. Dari kondisi ini tentunya para petani harus konsisten dalam memproduksi hasil kebun dikarenakan masalah ini bersifat alamiah. b. Tingkat pendidikan umumnya belum mendukung dan belum terintegritas dengan perkembangan teknologi modern, atau kualitas sumber daya manusia rendah dan tingkat produktifitas juga sangat rendah. Tingkat pendidikan petani berbanding lurus dengan teknologi yang dapat dihasilkan, dalam hal ini teknologi di bidang produksi, pengolahan, dan pendistribusian. Oleh karena itu, diperlukan teknologi yang mendukung akses tersebut. Selama ini, para
  • 6. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 6 petani umunya hanya menggunakan cara yang tradisional untuk memanajemen hasil produksi. salah satunya disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan penguasaan terhadap teknologi. Oleh karna itu dengan meningkatkan skill dan kualitas para petani dari pendidikan tentunya akan sangat membantu mendongkrak perekonomian para petani, dimana dikatakan Fajrin Hardinandar (2019) (4). “Ada beberapa faktor yang melatarbelakangai kemiskinan tersebut, yang pertama keterbelakangan karena tingkat pendidikan yang rendah”. Identik dengan beberapa daerah pelosok di Lombok Tengah. c. Pola kehidupan yang cendrung pasif, tidak bisa memanajemen ditambah lagi pola hidup yang boros. Stereotipe yang dipandang boros sehingga oleh berbagai pihak sering dianggap penyebab kemiskinan petani. Padahal kultur petani jika dicermati justru memiliki etos kerja yang rajin. Mereka masih berpikir bekerja hari ini hanya sekedar untuk hari esok. Oleh karna itu perlunya dukungan pemerintah sangat dibutuhka guna memberikan bimbingan dan sosialisasi manajemn hasil produksi kepada para petani. d. Masalah pemasaran hasil produksi, tidak semua daerah memiliki fasilitas pemasaran sesuai harga standar provinsi, seperti pasar kabupaten, kota, maupun desa, masih minimnya akses dan fasilitas yang mendukung kegiatan pemasaran. Hal tersebut membuat para petani terpaksa menjual hasil kebun mereka kepada tengkulak dengan harga di bawah harga pasaran atau harga standar. Solusi dari masalah ini tentunya dapat diakomodir dengan akses pasar-pasar resmi yang layak sebagai wadah yang menampung kegiatan petani yang produktif. e. Regulasi pemerintah yang tidak memihak petani sering kali dijumpai. Oleh kaena itu perlu ditekankan kembali eksistensi pemerintah harus mendukug semua elemen dan aktifitas kegiatan masyarakat yang dapat menunjang kesejahtraan semua golongan tidak terkecuali para petani. Dari beberapa masalah dan solusi atau upaya meminimalisir kemiskinan komuditas petani tersebut, bisa diabstraksikan beberapa masalah struktural yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, yakni masih minimnya optimalisasi sumber daya baik alam maupun manusia dalam memanfaatkan sumber dayanya, baik disebabkan kurangnya pendidikan dari setiap elemen yang menunjang maupun kesadaran kolektif yang membangun aspek dan menunjang kesejahtraan para petani. Dalam teori struktural fungsional dari Talcot Person yaitu sebuah sudut pandang luas yang mencakup dan termasuk kedalam sosiologi dan juga antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain, bisa diinterpretasikan dalam masalah ini sebagai indikator terdapatnya suatu struktur atau sistem yang tidak berjalan sesuai latensi maupun manifest, atau secara sederhananya sesuai fungsi dan tujuannya, termasuk tujuan utama suatu Negara dengan kesejahtraan masyarakat. Sebagai landasan, perspektif teori tersebut bisa diasumsikan pertama dari obyek permasalahan sendiri, yakni pada masyarakat komunitas Petani, sebagai sumber daya manusia masih belum mendukung sebagai struktur untuk kesejahtraan mereka, baik karena masih rendahnya tingkat pendidikan maupun pola hidup yang tidak produktif seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kedua, selain dari komunitas sendiri, peran pemerintah juga paling diharapkan dalam membangun strategi untuk mensejahtrakan komunitas petani baik dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur tidak terkecuali regulasi maupun program kerja pertumbuhan ekonomi. KESIMPULAN Kemiskinan komunitas petani ialah masalah yang masih bersifat multidimensional dinegara kepulauan seperti Indonesia, karena cukup beragam masalah yang masih dihadapi sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan solusi yang komperhensif atau menyeluruh dari semua elemen baik dari para petani maupun pemerintah. Khusus daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya kecamatan Lombok Tengah pulau Lombok, dari data yang dirilis BPS Lombok tengah angka kemiskinan masyarakatnya cendrung mengalami penurunan walaupun hanya selisih sedikit. “Tahun 2019 kemiskinan sekitar 13,63 persen (128,82 ribu jiwa). Sedangkan di tahun 2020 menjadi 13,44 persen (128,10 ribu jiwa), artinya turun tipis, ” (BPS Lombok Tengah). Dari data tersebut tentunya dapat menjadi indikator masih banyaknya petni yang masih
  • 7. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 7 tergolong miskin mengingat penurunanya tidak sampai 1%. Faktor utama yang menyebabkan kemiskinian pada komunitas Petani Lombok Tengah secara umum. Pertama, masalah ekonomi yakni kurangnya sumberdaya atau fasilitas yang dapat diakses atau digunakan untuk meningkatkan perekonomian, baik secara finansial maupaun segala jenis fasilitas yang dapat meningkatakan kesejahtraan masyarakat. Kedua, masalah sosial budaya seperti kekuarangan jaringan sosial dan struktur yang mendukung untuk mendapatkan kesempatan agar produktifitas seorang meningkat. Ketiga, masalah sosial politik seperti rendahnya derajat akses terhadap kekuatan yang mencakup tatanan sistem sosial politik selain tiga dimensi tersebut. Faktor lain yang menjadi yang dapat menjadi penyebab kemiskinan petani di Lombok Tengah ialah tingkat pendidikan yang tergolong belum optimal, minimnya fasilitas yang dapat menunjang kegitatan produksi dan distribusi hasil produksi kebun yang belum memadai, serta beberpa regulasi atau kebijakan pemerintah yang kurang mendukung kesejahtraan para petani. Dari perspektif struktural fungsional, pertama dari obyek permasalahan sendiri, yakni pada masyarakat komunitas petani, sebagai sumber daya manusia, diperlukan langkah- langkah atau strategi sebagai upaya yang mendukung suatu struktur untuk kesejahtraan mereka sendiri, baik dengan menaikkan taraf atau tingkat pendidikan maupun pola hidup yang lebih produktif. Kedua, selain dari komunitas sendiri, peran pemerintah juga paling diharapkan dalam membangun strategi untuk mensejahtrakan komunitas petani baik dalam memenuhi hak-hak dasar, antara lain kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur tidak terkecuali regulasi maupun program kerja pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ucapan Terima Kasih Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini yang merupakan perwujudan dari Visi Program Studi Sosiologi Universitas Mataram untuk mewujudkan program studi penyelenggara pendidikan bidang sosiologi yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang menguasai IPTEKS, mampu melaksanakan penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan memiliki daya saing internasional pada tahun 2025. Penulis berterimakasih juga kepada dosen pembimbing Oryza Pneumatica Inderasari, S.Sos.,M.Sosio yang telah memberikan materi, ide, serta bimbingan sehingga kami dapat menyusun artikel ini dengan baik Walaupun secara sadar masih terdapat banyak kekurangan- kekurangan yang memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Lewat kesempatan ini penulis sangat mengharapkan para dosen dan mahasiswa, serta pihak lain untuk memberikan sumbangan pemikiran dan gagasan yang mengarah pada perbaikan kualitas artikel. DAFTAR PUSTAKA Rizky Yuldaningsi. 2020. Strategi Komunitas Petani Cabai Jawa Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rumah Tangga DI Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan : 3. Erwan Agus Purwanto. 2007. Mengkaji Potensi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk Pembuatan Kebiiakan Anti Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : 3 (10): 300. Yulianto Kadji. Kemiskinan dan Konsep Teoritisnya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG: 1-4. Rah Adi Fahmi Ginanjar , Sugeng Setyadi , Umayatu Suiroh. 2018. Analisis Strategi Penanggulangan Kemiskinan Di Provinsi Banten. JEQu: 8 (2). Fajrin Hardinandar. 2019. Determinan Kemiskinan (Studi Kasus 29 Kota/ Kabupaten di Provinsi Papua. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) : 4 (1): 2. Wahyu Iryana. Strategi Mengatasi Kemiskinan Nelayan Eretan Waten, Indramayu. Historia
  • 8. Volume 1 Nomor 1 April 2021 (PP. 01-10) p-ISSN:2461-0666 e-ISSN:2461-0720 8 Madania: 89. Dr. Riyanto, Pranyoto, S.Pi., MAP., Capt. Karolus Geleuk Sengadji MM., RAJ Susilo Hadi Wibowo (2019). Program Pemerdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Sebuah bakti Untuk Merudukasi Kemiskinan Masyarakat Pesisir di Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers: 47. Regina Pamela Saroinsong. Peran Pemerintah Desa Dalam Penanggulangan Kemiskinan Nelayan Didesa Lantung Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara : 1-3. ldus Mahioborang. Kebijakan Pemerintah Dalam Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Nelayan: 6. Sarah Nita Hasibuan, Bambang Juanda dan Sri Mulatsih. 2019. Analisis Sebaran dan Faktor Penyebab Kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia : 2 (7): 79- 83. Website: Syamsudin, BPS: Angka Kemiskinan di Lombok Tengah Turun. https://grafikanews.com/berita-bps-angka- kemiskinan-kabupaten-lombok-tengah- turun.html#:~:text=%E2%80%9CTahun%202 019%20kemiskinan%20sekitar%2013,128%2 C82%20ribu%20jiwa). Diakses pada 9 Juni 2021. Callistasia Wijaya. Dampak Covid-19: 2,7 juta orang masuk kategori miskin selama pandemi, pemulihan ekonomi 'butuh waktu lama'. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia- 55992498. Diakses pada 3 April 2021. Bappenas. 2004. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. www.bappenas.go.id/get-file-server node/7642/ . Diakses pada 4 April 2021.