SlideShare a Scribd company logo
Deep Vein Thrombosis dan
Rabdomyolisis
Vina Mariana Ulfah
SF 20244
Definisi
Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis
• Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT))
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam.
• Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh
darah disebut trombus.
sebuah kondisi yang terjadi saat otot mengalami
kerusakan. Kerusakan ini melepaskan pigmen mioglobin
dari otot ke dalam darah.
Etiologi
Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis
• obstruksi aliran darah oleh thrombus atau gumpalan
darah yang terbentuk di sistem vaskular vena dalam
• Penyebab fisik antara lain berupa trauma benda tumpul
yang hebat dan luas, crush injury, kompresi, oklusi
pembuluh darah otot (iskemia), aktivitas otot yang berat
(latihan fisik, epilepsi, tetanus dan lain lain), cedera
listrik bertegangan tinggi, dan hipertermia,
• penyebab non-fisik antara lain obat-obatan dan toksin
(termasuk pestisida), infeksi virus maupun bakteri,
miopati metabolik (genetik), serta gangguan endokrin
dan elektrolit
Patofisiologi
Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis
Penyebab utama trombosis vena belum jelas, tetapi ada
tiga kelompok faktor pendukung yang dianggap berperan
penting dalam pembentukannya yang dikenal sebagai
TRIAS VIRCHOW yaitu abnormalitas aliran darah, dinding
pembuluh
darah dan komponen factor koagulasi
merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh cedera
otot rangka sehingga terjadi kerusakan sarkolema yang
berakibat terlepasnya kandungan serat otot ke cairan
ekstrasel dlm darah.
Faktor Resiko TDV
Imobilitas ( kurang gerakan ) • Pasca operasi lebih dari 30 menit, karena pada saat anestesinya aliran darah
vena menurun
• Sakit dan perawatan dapat menyebabkan imobilisasi seperti stroke
• Kehamilan, termasuk 6-8 minggu post partum
• Obesitas
• Perjalanan jauh dengan kereta atau pesawat dapat meningkatkan risiko
terjadinya TVD
TVD yang terjadi sebelumnya
dan kerusakan vena
• Vaskulitis (inflamasi pada dinding vena) dan keadaan seperti kemoterapi
dapat merusak vena dan meningkatkan risiko TVD.
• Fraktur tungkai
• Komplikasi dari tindakan invasif pada vena
Hiperkoagulabilitas • Pengobatan (pil keluarga berencana,estrogen)
• Kanker
• Merokok
• Polisitemia
Kondisi Medis dan Genetik Pada beberapa kondisi kanker dan terapi kanker menghasilkan substansi dalam
darah yang dapat menyebabkan bekuan. Gagal jantung dimana kerusakan pada
jantung menyebabkan pompa jantung tidak normal dan efektif sehingga bisa
terjadi pooling dan bekuan. Penyakit genetik seperti Faktor VLeiden
trombofilia yang dapat menyebabkan bekuan abnormal.
Faktor pasien • Riwayat sebelumnya*
Faktor Resiko Rabdomyolisis
Penyebab rhabdomyolysis
yang bersifat traumatik
• Cedera berat, misalnya karena kecelakaan,
terjatuh, atau benturan.
• Tekanan pada otot dalam waktu yang lama,
seperti saat mengalami koma, dan kelumpuhan
• Cedera akibat sengatan listrik, sambaran petir,
atau luka bakar yang serius.
• Racun dari gigitan binatang, seperti ular dan
serangga
penyebab rhabdomyolysis yang
nontraumatik
• Konsumsi alkohol scr berlebihan atau
penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin, kokain,
ekstasi, dan LSD.
• Konsumsi obat-obatan, seperti obat golongan statin
dan antipsikotik, serta obat lain, seperti
amfetamin, eritromisin,cyclosporin,dan colcicine.
Manifestasi Klinis DVT
• Tidak pernah mengembangkan gejala dari kejadian
akut
• Gejala DVT : bengkak, nyeri, radang, eritema, dan
hangat satu sisi kaki.
• Gejala Paska Trombosis (komplikasi jangka panjang
TDV disebabkan oleh kerusakan katub vena) dapat
menghasilkan bengkak sangat rendah kronis, nyeri,
radang, perubahan warna kulit, dan ulserasi
TATA LAKSANA DVT
• Terapi dan profilaksis trombosis lazimnya dimulai dg
antikoagulan parenteral heparin (UFH) atau fraksi2nya
LMWH. Kemudian dapat dilanjutkan dg
antikoagulansia oral.
• Tujuan utama penatalaksanaan pada DVT adalah
mencegah emboli paru, menurunkan morbiditas, dan
mencegah atau meminimalisir risiko postthrombotic
syndrome (PTS).
TATA LAKSANA DVT
• Medikamentosa: Penatalaksanaan inisial DVT (fase akut 5-10 hari pertama) dilakukan dengan pemberian heparin atau
fondaparinux dilakukan sebagai bridging therapy sebelum warfarin mencapai dosis terapeutiknya. Efektivitas heparin pada
penatalaksanaan DVT sangat bergantung pada kemampuan mencapai rasio terapeutik dalam 24 jam pertama perawatan
• Terapi Thrombolisis :Saat ini thrombolisis intravena untuk DVT, misalnya menggunakan streptokinase, tidak lagi
direkomendasikan karena meningkatkan kejadian komplikasi perdarahan, peningkatan risiko mortalitas, serta meningkatkan
kejadian PTS.Namun, ada kondisi klinis di mana terapi thrombolisis dapat digunakan, misalnya pada emboli paru akut dengan
hipotensi (shock). Bila thrombolisis sistemik dikontraindikasikan karena risiko perdarahan tinggi, dapat dipertimbangkan
untuk dilakukan trombektomi
• Vena Cava Filter :Penatalaksanaan DVT dengan vena cava filter hanya dilakukan pada kasus-kasus spesifik. Tindakan ini dapat
dilakukan pada pasien yang kontraindikasi terhadap terapi antikoagulasi, mengalami perdarahan yang mengancam nyawa,
dan gagal terapi atau rekurensi dengan penggunaan antikoagulasi yang sudah adekuat. Kebanyakan vena cava filter yang
terbaru tidak perlu diambil lagi setelah dipasang (non-retrievable)
• Stocking Kompresi Elastis: Penggunaan stocking kompresi elastis selama ±2 tahun sejak 2-3 minggu diagnosis DVT diketahui
dapat menurunkan risiko PTS. Menurut sebuah tinjauan Cochrane, penggunaan stocking kompresi menurunkan kejadian
tromboemboli vena sebanyak 50%.Hanya pembalutan tungkai dan stocking biasa tanpa pressure gradient dinilai tidak efektif
untuk mencegah DVT
TATA LAKSANA Rabdomyolisis
• Pemberian cairan infus :Mencukupkan cairan dengan pemberian cairan melalui infus merupakan
penanganan pertama untuk membantu protein mioglobin keluar dari ginjal dan mencegah
terjadinya gagal ginjal.
• Pemberian obat :Dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti bikarbonat dan diuretik, untuk
membantu fungsi ginjal dan menjaga keseimbangan elekrolit di dalam tubuh.
• Cuci darah (hemodialisis) :Jika ginjal telah mengalami kerusakan dan gagal ginjal akut mulai
terjadi, maka prosedur cuci darah perlu dilakukan untuk membantu fungsi ginjal.
• OperasiOperasi fasiotomi akan dilakukan untuk menurunkan tekanan dan melancarkan sirkulasi
darah pada pasien yang mengalami sindrom kompartemen. Operasi perlu dilakukan karena
sindrom ini berisiko merusak saraf dan otot
• Jika rhabdomyolisis muncul setelah penggunaan obat-obatan tertentu, penanganan dilakukan
dengan menghentikan penggunaan obat dan menggantinya dengan obat lainnya. Pada kasus
yang berat, penderita rhabdomyolisis akan menjalani perawatan intensif untuk memonitor
kondisinya
Penggolongan Zat- Zat AntiTrombolitik
• Anti trombolitik adalah zat2 yg digunakan untuk terapi prevalensi trombolisis.
BERDASARKAN MEKANISME KERJA
Antikoagulansia (seny Heparin dan
Kumarin)/ Antagonis Vit K
Penghambat Pengumpalan
trombosit
Trombolitika (fibrinolitika)
Menghambat pembentukan Fibrin Menghambat sintesa tromboxan
A2 ditrombosit meningkatkan
jumlah CaMP atau dg mengurangi
pengikatan fibrinogen pd reseptor
GP trombosit
Malarutkan Gumpalan darah yg
terbantuk beberapa jam
sebelumnya dg cara mengaktivasi
sistem fibrinolitis tubuh melalui
stimulasi pengubah plasminogen
mjd plasmin, plasmin ini
memecahkan jaringan fibrin dari
trombus
Heparin, Enoxaparin,
Heparinoroida, Wafarin,
Asetosal,clopidogrel,Cilostazol,dipi
ridamol, ticlopidin, indobufen,
epoprostenol,
Steptokinase, alteplase,
Tenecteplase,urokinase,
Guideline
• Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar, Apt, Dr. Retnosari Andrajati,
Apt, Dr. Joseph I Sigit, Apt, Dr. I Ketut Adyana, Apt, Drs. A. Adji
Prayitno Setiadi, MS., Apt, Dr. Kusnandar, Apt. 2013. ISO
FARMAKOTERAPI Buku 1. Jakarta Barat: ISFI Penerbitan
• Drs. Tan Hoan Tjay, Drs. Kirana Rahardja.2015. Obat-Obat
Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya Edisi VII.
Jakarta: Gramedia
• Sunny Wangko, 2013, Jurnal Biomedik (JBM) Volume 5,
Nomor 3.
Salah Khilaf mohon
dimaafkan
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to DVT_RABDOMYOLISIS.pptx

Coagulation 4
Coagulation 4Coagulation 4
Coagulation 4
shaddamiano
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
SYOK.pptx
SYOK.pptxSYOK.pptx
SYOK.pptx
MahruriSaputra
 
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
An Ita
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
Amnita Ginting
 
Dvt
DvtDvt
Hasan_Sirosis.pptx
Hasan_Sirosis.pptxHasan_Sirosis.pptx
Hasan_Sirosis.pptx
aptMuhammadNurulHasa
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
Septian Muna Barakati
 
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
MaykelAvrialdo
 
Jurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantung
Jurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantungJurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantung
Jurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantung
Nur Hajriya
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
casn20211
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
antoniuswawan2
 
Farmakologi cva
Farmakologi cvaFarmakologi cva
Farmakologi cva
Fadhol Romdhoni
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
Fina Ratih Wiraputri
 
PPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxPPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptx
ellynsari
 
UTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptx
UTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptxUTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptx
UTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptx
UDAYANA UNIVERSITY
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
maulianaamirudin
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Wulung Gono
 

Similar to DVT_RABDOMYOLISIS.pptx (20)

Coagulation 4
Coagulation 4Coagulation 4
Coagulation 4
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
SYOK.pptx
SYOK.pptxSYOK.pptx
SYOK.pptx
 
Askep dic
Askep dicAskep dic
Askep dic
 
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
 
Dvt
DvtDvt
Dvt
 
Hasan_Sirosis.pptx
Hasan_Sirosis.pptxHasan_Sirosis.pptx
Hasan_Sirosis.pptx
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
 
Jurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantung
Jurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantungJurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantung
Jurnal Reading Perawatan intensive pasien dewasa pasca bedah jantung
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
 
Farmakologi cva
Farmakologi cvaFarmakologi cva
Farmakologi cva
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
PPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxPPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptx
 
UTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptx
UTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptxUTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptx
UTEROTONIK DAN ANTIPERDARAHAN.pptx
 
gagal jantung kongestf
gagal jantung kongestfgagal jantung kongestf
gagal jantung kongestf
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 

More from Vina Mariana Ulfah

OSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptxOSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptxGANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
INKONTENESIA URINE.pptx
INKONTENESIA URINE.pptxINKONTENESIA URINE.pptx
INKONTENESIA URINE.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptxDIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.pptPELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
Vina Mariana Ulfah
 
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptxGOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
Vina Mariana Ulfah
 

More from Vina Mariana Ulfah (8)

OSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptxOSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptx
 
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptxGANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
 
INKONTENESIA URINE.pptx
INKONTENESIA URINE.pptxINKONTENESIA URINE.pptx
INKONTENESIA URINE.pptx
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
 
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptxDIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
 
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.pptPELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
 
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptxGOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
 

Recently uploaded

pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 

Recently uploaded (20)

pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 

DVT_RABDOMYOLISIS.pptx

  • 1. Deep Vein Thrombosis dan Rabdomyolisis Vina Mariana Ulfah SF 20244
  • 2. Definisi Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis • Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT)) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. • Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah disebut trombus. sebuah kondisi yang terjadi saat otot mengalami kerusakan. Kerusakan ini melepaskan pigmen mioglobin dari otot ke dalam darah.
  • 3. Etiologi Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis • obstruksi aliran darah oleh thrombus atau gumpalan darah yang terbentuk di sistem vaskular vena dalam • Penyebab fisik antara lain berupa trauma benda tumpul yang hebat dan luas, crush injury, kompresi, oklusi pembuluh darah otot (iskemia), aktivitas otot yang berat (latihan fisik, epilepsi, tetanus dan lain lain), cedera listrik bertegangan tinggi, dan hipertermia, • penyebab non-fisik antara lain obat-obatan dan toksin (termasuk pestisida), infeksi virus maupun bakteri, miopati metabolik (genetik), serta gangguan endokrin dan elektrolit
  • 4. Patofisiologi Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis Penyebab utama trombosis vena belum jelas, tetapi ada tiga kelompok faktor pendukung yang dianggap berperan penting dalam pembentukannya yang dikenal sebagai TRIAS VIRCHOW yaitu abnormalitas aliran darah, dinding pembuluh darah dan komponen factor koagulasi merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh cedera otot rangka sehingga terjadi kerusakan sarkolema yang berakibat terlepasnya kandungan serat otot ke cairan ekstrasel dlm darah.
  • 5. Faktor Resiko TDV Imobilitas ( kurang gerakan ) • Pasca operasi lebih dari 30 menit, karena pada saat anestesinya aliran darah vena menurun • Sakit dan perawatan dapat menyebabkan imobilisasi seperti stroke • Kehamilan, termasuk 6-8 minggu post partum • Obesitas • Perjalanan jauh dengan kereta atau pesawat dapat meningkatkan risiko terjadinya TVD TVD yang terjadi sebelumnya dan kerusakan vena • Vaskulitis (inflamasi pada dinding vena) dan keadaan seperti kemoterapi dapat merusak vena dan meningkatkan risiko TVD. • Fraktur tungkai • Komplikasi dari tindakan invasif pada vena Hiperkoagulabilitas • Pengobatan (pil keluarga berencana,estrogen) • Kanker • Merokok • Polisitemia Kondisi Medis dan Genetik Pada beberapa kondisi kanker dan terapi kanker menghasilkan substansi dalam darah yang dapat menyebabkan bekuan. Gagal jantung dimana kerusakan pada jantung menyebabkan pompa jantung tidak normal dan efektif sehingga bisa terjadi pooling dan bekuan. Penyakit genetik seperti Faktor VLeiden trombofilia yang dapat menyebabkan bekuan abnormal. Faktor pasien • Riwayat sebelumnya*
  • 6. Faktor Resiko Rabdomyolisis Penyebab rhabdomyolysis yang bersifat traumatik • Cedera berat, misalnya karena kecelakaan, terjatuh, atau benturan. • Tekanan pada otot dalam waktu yang lama, seperti saat mengalami koma, dan kelumpuhan • Cedera akibat sengatan listrik, sambaran petir, atau luka bakar yang serius. • Racun dari gigitan binatang, seperti ular dan serangga penyebab rhabdomyolysis yang nontraumatik • Konsumsi alkohol scr berlebihan atau penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin, kokain, ekstasi, dan LSD. • Konsumsi obat-obatan, seperti obat golongan statin dan antipsikotik, serta obat lain, seperti amfetamin, eritromisin,cyclosporin,dan colcicine.
  • 7. Manifestasi Klinis DVT • Tidak pernah mengembangkan gejala dari kejadian akut • Gejala DVT : bengkak, nyeri, radang, eritema, dan hangat satu sisi kaki. • Gejala Paska Trombosis (komplikasi jangka panjang TDV disebabkan oleh kerusakan katub vena) dapat menghasilkan bengkak sangat rendah kronis, nyeri, radang, perubahan warna kulit, dan ulserasi
  • 8. TATA LAKSANA DVT • Terapi dan profilaksis trombosis lazimnya dimulai dg antikoagulan parenteral heparin (UFH) atau fraksi2nya LMWH. Kemudian dapat dilanjutkan dg antikoagulansia oral. • Tujuan utama penatalaksanaan pada DVT adalah mencegah emboli paru, menurunkan morbiditas, dan mencegah atau meminimalisir risiko postthrombotic syndrome (PTS).
  • 9. TATA LAKSANA DVT • Medikamentosa: Penatalaksanaan inisial DVT (fase akut 5-10 hari pertama) dilakukan dengan pemberian heparin atau fondaparinux dilakukan sebagai bridging therapy sebelum warfarin mencapai dosis terapeutiknya. Efektivitas heparin pada penatalaksanaan DVT sangat bergantung pada kemampuan mencapai rasio terapeutik dalam 24 jam pertama perawatan • Terapi Thrombolisis :Saat ini thrombolisis intravena untuk DVT, misalnya menggunakan streptokinase, tidak lagi direkomendasikan karena meningkatkan kejadian komplikasi perdarahan, peningkatan risiko mortalitas, serta meningkatkan kejadian PTS.Namun, ada kondisi klinis di mana terapi thrombolisis dapat digunakan, misalnya pada emboli paru akut dengan hipotensi (shock). Bila thrombolisis sistemik dikontraindikasikan karena risiko perdarahan tinggi, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan trombektomi • Vena Cava Filter :Penatalaksanaan DVT dengan vena cava filter hanya dilakukan pada kasus-kasus spesifik. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang kontraindikasi terhadap terapi antikoagulasi, mengalami perdarahan yang mengancam nyawa, dan gagal terapi atau rekurensi dengan penggunaan antikoagulasi yang sudah adekuat. Kebanyakan vena cava filter yang terbaru tidak perlu diambil lagi setelah dipasang (non-retrievable) • Stocking Kompresi Elastis: Penggunaan stocking kompresi elastis selama ±2 tahun sejak 2-3 minggu diagnosis DVT diketahui dapat menurunkan risiko PTS. Menurut sebuah tinjauan Cochrane, penggunaan stocking kompresi menurunkan kejadian tromboemboli vena sebanyak 50%.Hanya pembalutan tungkai dan stocking biasa tanpa pressure gradient dinilai tidak efektif untuk mencegah DVT
  • 10. TATA LAKSANA Rabdomyolisis • Pemberian cairan infus :Mencukupkan cairan dengan pemberian cairan melalui infus merupakan penanganan pertama untuk membantu protein mioglobin keluar dari ginjal dan mencegah terjadinya gagal ginjal. • Pemberian obat :Dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti bikarbonat dan diuretik, untuk membantu fungsi ginjal dan menjaga keseimbangan elekrolit di dalam tubuh. • Cuci darah (hemodialisis) :Jika ginjal telah mengalami kerusakan dan gagal ginjal akut mulai terjadi, maka prosedur cuci darah perlu dilakukan untuk membantu fungsi ginjal. • OperasiOperasi fasiotomi akan dilakukan untuk menurunkan tekanan dan melancarkan sirkulasi darah pada pasien yang mengalami sindrom kompartemen. Operasi perlu dilakukan karena sindrom ini berisiko merusak saraf dan otot • Jika rhabdomyolisis muncul setelah penggunaan obat-obatan tertentu, penanganan dilakukan dengan menghentikan penggunaan obat dan menggantinya dengan obat lainnya. Pada kasus yang berat, penderita rhabdomyolisis akan menjalani perawatan intensif untuk memonitor kondisinya
  • 11. Penggolongan Zat- Zat AntiTrombolitik • Anti trombolitik adalah zat2 yg digunakan untuk terapi prevalensi trombolisis. BERDASARKAN MEKANISME KERJA Antikoagulansia (seny Heparin dan Kumarin)/ Antagonis Vit K Penghambat Pengumpalan trombosit Trombolitika (fibrinolitika) Menghambat pembentukan Fibrin Menghambat sintesa tromboxan A2 ditrombosit meningkatkan jumlah CaMP atau dg mengurangi pengikatan fibrinogen pd reseptor GP trombosit Malarutkan Gumpalan darah yg terbantuk beberapa jam sebelumnya dg cara mengaktivasi sistem fibrinolitis tubuh melalui stimulasi pengubah plasminogen mjd plasmin, plasmin ini memecahkan jaringan fibrin dari trombus Heparin, Enoxaparin, Heparinoroida, Wafarin, Asetosal,clopidogrel,Cilostazol,dipi ridamol, ticlopidin, indobufen, epoprostenol, Steptokinase, alteplase, Tenecteplase,urokinase,
  • 12. Guideline • Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar, Apt, Dr. Retnosari Andrajati, Apt, Dr. Joseph I Sigit, Apt, Dr. I Ketut Adyana, Apt, Drs. A. Adji Prayitno Setiadi, MS., Apt, Dr. Kusnandar, Apt. 2013. ISO FARMAKOTERAPI Buku 1. Jakarta Barat: ISFI Penerbitan • Drs. Tan Hoan Tjay, Drs. Kirana Rahardja.2015. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya Edisi VII. Jakarta: Gramedia • Sunny Wangko, 2013, Jurnal Biomedik (JBM) Volume 5, Nomor 3.