Dokumen tersebut membahas tentang Deep Vein Thrombosis dan Rabdomyolisis. Deep Vein Thrombosis adalah trombosis yang terjadi di vena dalam yang disebabkan oleh faktor resiko seperti imobilitas dan hiperkoagulabilitas. Sedangkan Rabdomyolisis adalah kerusakan otot yang disebabkan oleh trauma maupun faktor non-trauma seperti obat-obatan tertentu dan menyebabkan melepaskannya mioglobin ke dalam darah. Kedua kondis
- Idiopathic trombositopenic purpura (ITP) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan trombositopenia akibat antibodi yang menghancurkan trombosit. Gejalanya berupa perdarahan kulit dan mukosa. Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan penurunan jumlah trombosit. Pengobatannya meliputi tindakan suportif, kortikosteroid, imunoglobulin intravena, dan transfusi trombosit. Pro
Dokumen tersebut membahas tentang Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) yang ditandai dengan aktivasi sistemik sistem pembekuan darah yang mengakibatkan pembentukan fibrin dan trombus mikrovaskular di berbagai organ. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan DIC.
Dokumen tersebut membahas tentang deep vein thrombosis (DVT) yang merupakan kondisi terbentuknya bekuan darah pada lumen vena dalam. DVT dapat disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas, dan gangguan aliran darah vena. Faktor risiko DVT meliputi usia tua, imobilitas, trauma, hiperkoagulabilitas, obesitas, kehamilan, dan obat-obatan. Manifestasi klinisnya tidak sp
Tumor lysis syndrome (TLS) adalah sindrom metabolik akut yang disebabkan oleh pelepasan asam nukleat, protein, dan metabolit sel kanker yang lisis ke aliran darah, menyebabkan hiperurisemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia, dan gagal ginjal akut. Diagnosis TLS membutuhkan adanya perubahan laboratorium dan gejala klinis seperti gagal ginjal atau aritmia. Pencegahan TLS meliputi hidrasi, penggunaan inhibitor xanthine oxidase sepert
- Idiopathic trombositopenic purpura (ITP) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan trombositopenia akibat antibodi yang menghancurkan trombosit. Gejalanya berupa perdarahan kulit dan mukosa. Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan penurunan jumlah trombosit. Pengobatannya meliputi tindakan suportif, kortikosteroid, imunoglobulin intravena, dan transfusi trombosit. Pro
Dokumen tersebut membahas tentang Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) yang ditandai dengan aktivasi sistemik sistem pembekuan darah yang mengakibatkan pembentukan fibrin dan trombus mikrovaskular di berbagai organ. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan DIC.
Dokumen tersebut membahas tentang deep vein thrombosis (DVT) yang merupakan kondisi terbentuknya bekuan darah pada lumen vena dalam. DVT dapat disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas, dan gangguan aliran darah vena. Faktor risiko DVT meliputi usia tua, imobilitas, trauma, hiperkoagulabilitas, obesitas, kehamilan, dan obat-obatan. Manifestasi klinisnya tidak sp
Tumor lysis syndrome (TLS) adalah sindrom metabolik akut yang disebabkan oleh pelepasan asam nukleat, protein, dan metabolit sel kanker yang lisis ke aliran darah, menyebabkan hiperurisemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia, dan gagal ginjal akut. Diagnosis TLS membutuhkan adanya perubahan laboratorium dan gejala klinis seperti gagal ginjal atau aritmia. Pencegahan TLS meliputi hidrasi, penggunaan inhibitor xanthine oxidase sepert
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akutAn Ita
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan hipertensi pada stroke akut. Hipertensi sering muncul pada pasien stroke akut dan perlu ditangani, terutama sebelum pemberian trombolisis untuk mencegah perdarahan. Beberapa obat antihipertensi seperti labetalol dapat digunakan, dengan tujuan menurunkan tekanan darah sekitar 20%.
DVT adalah bekuan darah pada vena dalam yang menghambat aliran darah menuju jantung. DVT disebabkan oleh faktor risiko seperti imobilitas, bed rest, dan kerusakan dinding pembuluh darah. Gejala klinisnya adalah nyeri dan bengkak pada tungkak. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes seperti USG dan venografi. Penatalaksanaan meliputi istirahat, kompresi, antikoagulasi dengan
Makalah ini membahas gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut disebabkan oleh hilangnya fungsi ginjal secara mendadak, sedangkan gagal ginjal kronik disebabkan penurunan fungsi ginjal secara progresif. Komplikasi gagal ginjal kronis meliputi hipertensi, anemia, dan penyakit tulang. Penanganan tergantung pada tingkat kerusakan ginjal dan dapat meliputi dialisis atau transplantasi g
Dokumen tersebut membahas gangguan pembekuan darah pada masa hamil yang meliputi DIC, ATP, dan penyakit Von Willebrand. DIC adalah pembekuan darah difus yang mengkonsumsi faktor pembekuan dan menyebabkan perdarahan luas. ATP merupakan gangguan autoimun dimana antibodi menurunkan umur trombosit. Penyakit Von Willebrand adalah hemofilia yang disebabkan defisiensi faktor VIII.
Tiga komplikasi utama pasca bedah jantung adalah perdarahan berlebihan, shock refraktori, dan gangguan pernapasan seperti pneumonia. Pengetahuan mengenai patogenesis dan penatalaksanaan komplikasi-komplikasi ini dapat menyelamatkan pasien.
Pasien laki-laki berusia 67 tahun dengan diagnosis penyakit jantung koroner dan diabetes melitus datang untuk dilakukan operasi perbaikan patah tulang leher femur. Evaluasi preoperatif mencakup riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium untuk menilai status kardiovaskular dan risiko operasi. Tujuannya adalah meminimalkan risiko komplikasi seperti infark miokardium.
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akutAn Ita
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan hipertensi pada stroke akut. Hipertensi sering muncul pada pasien stroke akut dan perlu ditangani, terutama sebelum pemberian trombolisis untuk mencegah perdarahan. Beberapa obat antihipertensi seperti labetalol dapat digunakan, dengan tujuan menurunkan tekanan darah sekitar 20%.
DVT adalah bekuan darah pada vena dalam yang menghambat aliran darah menuju jantung. DVT disebabkan oleh faktor risiko seperti imobilitas, bed rest, dan kerusakan dinding pembuluh darah. Gejala klinisnya adalah nyeri dan bengkak pada tungkak. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes seperti USG dan venografi. Penatalaksanaan meliputi istirahat, kompresi, antikoagulasi dengan
Makalah ini membahas gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut disebabkan oleh hilangnya fungsi ginjal secara mendadak, sedangkan gagal ginjal kronik disebabkan penurunan fungsi ginjal secara progresif. Komplikasi gagal ginjal kronis meliputi hipertensi, anemia, dan penyakit tulang. Penanganan tergantung pada tingkat kerusakan ginjal dan dapat meliputi dialisis atau transplantasi g
Dokumen tersebut membahas gangguan pembekuan darah pada masa hamil yang meliputi DIC, ATP, dan penyakit Von Willebrand. DIC adalah pembekuan darah difus yang mengkonsumsi faktor pembekuan dan menyebabkan perdarahan luas. ATP merupakan gangguan autoimun dimana antibodi menurunkan umur trombosit. Penyakit Von Willebrand adalah hemofilia yang disebabkan defisiensi faktor VIII.
Tiga komplikasi utama pasca bedah jantung adalah perdarahan berlebihan, shock refraktori, dan gangguan pernapasan seperti pneumonia. Pengetahuan mengenai patogenesis dan penatalaksanaan komplikasi-komplikasi ini dapat menyelamatkan pasien.
Pasien laki-laki berusia 67 tahun dengan diagnosis penyakit jantung koroner dan diabetes melitus datang untuk dilakukan operasi perbaikan patah tulang leher femur. Evaluasi preoperatif mencakup riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium untuk menilai status kardiovaskular dan risiko operasi. Tujuannya adalah meminimalkan risiko komplikasi seperti infark miokardium.
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan gangguan penilaian realita seperti halusinasi dan waham. Patofisiologinya meliputi perubahan struktur otak dan disfungsi sistem dopamin dan glutamat. Faktor risikonya termasuk genetik, kekurangan oksigen saat janin, dan penyalahgunaan obat. Gejalanya berupa gangguan berpikir, perilaku, dan emosi negatif. Pengobatannya meliputi psikoterapi, ps
1. Dokumen tersebut membahas tentang inkontinensia urin, yang merupakan keluhan hilangnya kontrol kandung kemih sehingga pengidap bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.
2. Terdapat beberapa penyebab inkontinensia urin seperti kelainan urologis, neurologis, dan fungsional yang dapat disebabkan oleh tumor, batu ginjal, radang, kerusakan pusat miksi, dan penurunan estrogen dengan bertambahnya
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Definisi
Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis
• Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT))
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam.
• Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh
darah disebut trombus.
sebuah kondisi yang terjadi saat otot mengalami
kerusakan. Kerusakan ini melepaskan pigmen mioglobin
dari otot ke dalam darah.
3. Etiologi
Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis
• obstruksi aliran darah oleh thrombus atau gumpalan
darah yang terbentuk di sistem vaskular vena dalam
• Penyebab fisik antara lain berupa trauma benda tumpul
yang hebat dan luas, crush injury, kompresi, oklusi
pembuluh darah otot (iskemia), aktivitas otot yang berat
(latihan fisik, epilepsi, tetanus dan lain lain), cedera
listrik bertegangan tinggi, dan hipertermia,
• penyebab non-fisik antara lain obat-obatan dan toksin
(termasuk pestisida), infeksi virus maupun bakteri,
miopati metabolik (genetik), serta gangguan endokrin
dan elektrolit
4. Patofisiologi
Deep Vein Thrombosis Rhabdomyolisis
Penyebab utama trombosis vena belum jelas, tetapi ada
tiga kelompok faktor pendukung yang dianggap berperan
penting dalam pembentukannya yang dikenal sebagai
TRIAS VIRCHOW yaitu abnormalitas aliran darah, dinding
pembuluh
darah dan komponen factor koagulasi
merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh cedera
otot rangka sehingga terjadi kerusakan sarkolema yang
berakibat terlepasnya kandungan serat otot ke cairan
ekstrasel dlm darah.
5. Faktor Resiko TDV
Imobilitas ( kurang gerakan ) • Pasca operasi lebih dari 30 menit, karena pada saat anestesinya aliran darah
vena menurun
• Sakit dan perawatan dapat menyebabkan imobilisasi seperti stroke
• Kehamilan, termasuk 6-8 minggu post partum
• Obesitas
• Perjalanan jauh dengan kereta atau pesawat dapat meningkatkan risiko
terjadinya TVD
TVD yang terjadi sebelumnya
dan kerusakan vena
• Vaskulitis (inflamasi pada dinding vena) dan keadaan seperti kemoterapi
dapat merusak vena dan meningkatkan risiko TVD.
• Fraktur tungkai
• Komplikasi dari tindakan invasif pada vena
Hiperkoagulabilitas • Pengobatan (pil keluarga berencana,estrogen)
• Kanker
• Merokok
• Polisitemia
Kondisi Medis dan Genetik Pada beberapa kondisi kanker dan terapi kanker menghasilkan substansi dalam
darah yang dapat menyebabkan bekuan. Gagal jantung dimana kerusakan pada
jantung menyebabkan pompa jantung tidak normal dan efektif sehingga bisa
terjadi pooling dan bekuan. Penyakit genetik seperti Faktor VLeiden
trombofilia yang dapat menyebabkan bekuan abnormal.
Faktor pasien • Riwayat sebelumnya*
6. Faktor Resiko Rabdomyolisis
Penyebab rhabdomyolysis
yang bersifat traumatik
• Cedera berat, misalnya karena kecelakaan,
terjatuh, atau benturan.
• Tekanan pada otot dalam waktu yang lama,
seperti saat mengalami koma, dan kelumpuhan
• Cedera akibat sengatan listrik, sambaran petir,
atau luka bakar yang serius.
• Racun dari gigitan binatang, seperti ular dan
serangga
penyebab rhabdomyolysis yang
nontraumatik
• Konsumsi alkohol scr berlebihan atau
penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin, kokain,
ekstasi, dan LSD.
• Konsumsi obat-obatan, seperti obat golongan statin
dan antipsikotik, serta obat lain, seperti
amfetamin, eritromisin,cyclosporin,dan colcicine.
7. Manifestasi Klinis DVT
• Tidak pernah mengembangkan gejala dari kejadian
akut
• Gejala DVT : bengkak, nyeri, radang, eritema, dan
hangat satu sisi kaki.
• Gejala Paska Trombosis (komplikasi jangka panjang
TDV disebabkan oleh kerusakan katub vena) dapat
menghasilkan bengkak sangat rendah kronis, nyeri,
radang, perubahan warna kulit, dan ulserasi
8. TATA LAKSANA DVT
• Terapi dan profilaksis trombosis lazimnya dimulai dg
antikoagulan parenteral heparin (UFH) atau fraksi2nya
LMWH. Kemudian dapat dilanjutkan dg
antikoagulansia oral.
• Tujuan utama penatalaksanaan pada DVT adalah
mencegah emboli paru, menurunkan morbiditas, dan
mencegah atau meminimalisir risiko postthrombotic
syndrome (PTS).
9. TATA LAKSANA DVT
• Medikamentosa: Penatalaksanaan inisial DVT (fase akut 5-10 hari pertama) dilakukan dengan pemberian heparin atau
fondaparinux dilakukan sebagai bridging therapy sebelum warfarin mencapai dosis terapeutiknya. Efektivitas heparin pada
penatalaksanaan DVT sangat bergantung pada kemampuan mencapai rasio terapeutik dalam 24 jam pertama perawatan
• Terapi Thrombolisis :Saat ini thrombolisis intravena untuk DVT, misalnya menggunakan streptokinase, tidak lagi
direkomendasikan karena meningkatkan kejadian komplikasi perdarahan, peningkatan risiko mortalitas, serta meningkatkan
kejadian PTS.Namun, ada kondisi klinis di mana terapi thrombolisis dapat digunakan, misalnya pada emboli paru akut dengan
hipotensi (shock). Bila thrombolisis sistemik dikontraindikasikan karena risiko perdarahan tinggi, dapat dipertimbangkan
untuk dilakukan trombektomi
• Vena Cava Filter :Penatalaksanaan DVT dengan vena cava filter hanya dilakukan pada kasus-kasus spesifik. Tindakan ini dapat
dilakukan pada pasien yang kontraindikasi terhadap terapi antikoagulasi, mengalami perdarahan yang mengancam nyawa,
dan gagal terapi atau rekurensi dengan penggunaan antikoagulasi yang sudah adekuat. Kebanyakan vena cava filter yang
terbaru tidak perlu diambil lagi setelah dipasang (non-retrievable)
• Stocking Kompresi Elastis: Penggunaan stocking kompresi elastis selama ±2 tahun sejak 2-3 minggu diagnosis DVT diketahui
dapat menurunkan risiko PTS. Menurut sebuah tinjauan Cochrane, penggunaan stocking kompresi menurunkan kejadian
tromboemboli vena sebanyak 50%.Hanya pembalutan tungkai dan stocking biasa tanpa pressure gradient dinilai tidak efektif
untuk mencegah DVT
10. TATA LAKSANA Rabdomyolisis
• Pemberian cairan infus :Mencukupkan cairan dengan pemberian cairan melalui infus merupakan
penanganan pertama untuk membantu protein mioglobin keluar dari ginjal dan mencegah
terjadinya gagal ginjal.
• Pemberian obat :Dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti bikarbonat dan diuretik, untuk
membantu fungsi ginjal dan menjaga keseimbangan elekrolit di dalam tubuh.
• Cuci darah (hemodialisis) :Jika ginjal telah mengalami kerusakan dan gagal ginjal akut mulai
terjadi, maka prosedur cuci darah perlu dilakukan untuk membantu fungsi ginjal.
• OperasiOperasi fasiotomi akan dilakukan untuk menurunkan tekanan dan melancarkan sirkulasi
darah pada pasien yang mengalami sindrom kompartemen. Operasi perlu dilakukan karena
sindrom ini berisiko merusak saraf dan otot
• Jika rhabdomyolisis muncul setelah penggunaan obat-obatan tertentu, penanganan dilakukan
dengan menghentikan penggunaan obat dan menggantinya dengan obat lainnya. Pada kasus
yang berat, penderita rhabdomyolisis akan menjalani perawatan intensif untuk memonitor
kondisinya
11. Penggolongan Zat- Zat AntiTrombolitik
• Anti trombolitik adalah zat2 yg digunakan untuk terapi prevalensi trombolisis.
BERDASARKAN MEKANISME KERJA
Antikoagulansia (seny Heparin dan
Kumarin)/ Antagonis Vit K
Penghambat Pengumpalan
trombosit
Trombolitika (fibrinolitika)
Menghambat pembentukan Fibrin Menghambat sintesa tromboxan
A2 ditrombosit meningkatkan
jumlah CaMP atau dg mengurangi
pengikatan fibrinogen pd reseptor
GP trombosit
Malarutkan Gumpalan darah yg
terbantuk beberapa jam
sebelumnya dg cara mengaktivasi
sistem fibrinolitis tubuh melalui
stimulasi pengubah plasminogen
mjd plasmin, plasmin ini
memecahkan jaringan fibrin dari
trombus
Heparin, Enoxaparin,
Heparinoroida, Wafarin,
Asetosal,clopidogrel,Cilostazol,dipi
ridamol, ticlopidin, indobufen,
epoprostenol,
Steptokinase, alteplase,
Tenecteplase,urokinase,
12. Guideline
• Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar, Apt, Dr. Retnosari Andrajati,
Apt, Dr. Joseph I Sigit, Apt, Dr. I Ketut Adyana, Apt, Drs. A. Adji
Prayitno Setiadi, MS., Apt, Dr. Kusnandar, Apt. 2013. ISO
FARMAKOTERAPI Buku 1. Jakarta Barat: ISFI Penerbitan
• Drs. Tan Hoan Tjay, Drs. Kirana Rahardja.2015. Obat-Obat
Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya Edisi VII.
Jakarta: Gramedia
• Sunny Wangko, 2013, Jurnal Biomedik (JBM) Volume 5,
Nomor 3.